Anda di halaman 1dari 59

BAB III

(METODE PENELITIAN)
Disampaikan pada Pelatihan Metodologi Penelitian
Lembaga Penelitian Mahasiswa CENDEKIA
STAIN Majene
2 Juli 2022

Wahyuddin, S.Pd., M.Ed.


BAB III (bab)
METODE PENELITIAN (judul bab)

Penelitian Penelitian Penelitian Eksperimen


Kuantitatif Kualitatif Exact Sosial
A. Jenis Penelitian A. Jenis dan A. Jenis A. Identifikasi
Pendekatan Penelitian variabel
Penelitian
B. Variabel dan B. Batasan B. Lokasi dan B. Definisi
Desain Penelitian Istilah Waktu Oprasional
Penelitian Variabel
C. Defenisi C. Deskripsi C. Fokus Kajian C. Populasi dan
Operasional Lokasi Teknik Sampel
Variabel Penelitian
D. Populasi dan D. Unit Analisis/ D. Material D. Teknik
Sampel sumber data Pendukung Pengumpulan
Data
E. Teknik E. Teknik E. Indikator/Para E. Tahapan
Pengumpulan Pengumpulan meter Pelaksanaan
Data Data Penelitian Penelitian
F. Teknik Analisis F. Teknik F. Prosedur F. Teknik Analisa
Data Analisis Data Pelaksanaan Data
Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis Penelitian Kuantitatif
1. Deskriptif
Mendeskripsikan suatu fenomena; mengaitkannya dengan teori.

Contoh:
• Pertumbuhan Penduduk, Pengembangan Lahan, dan Kebutuhan Pangan di
Kabupaten Majene
• Pelibatan mahasiswa dalam pembelajaran berbasis proyek di STAIN Majene

2. Korelasi
Menguji hubungan antara dua variable atau lebih: Apakah ada hubungan di antara variable
tersebut? Apakah hubungan kedua topik tersebut lemah atau kuat?

Contoh:
• Hubungan metode belajar flipped classroom dan prestasi belajar mahasiswa STAIN
Majene.
• Hubungan Kebijakan Terkait Tenaga Kerja dan Perubahan Sistem Ekonomi Terhadap
Kemakmuran Warga Desa.
Jenis Penelitian Kuantitatif
3. Komparatif
Penelitian komparatif bertujuan untuk mengetahui penyebab dari suatu fenomena. Apakah
ada hubungan di antara kedua variable? Apakah variable 1 menyebabkan variable 2?

Contoh:
• Pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap kepercayaan diri mahasiswa XXX
• Dampak Strategi Komunikasi terhadap Penjualan Rokok XXX di Kota XXX.

4. Eksperimen
Penelitian eksperimen dilakukan untuk melihat pengaruh/dampak suatu perlakuan
terhadap suatu fenomena. Terdiri dari true eksperimen, quasi eksperimen.

Contoh:
• Metode bicara 5 menit dalam meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa XXX
Jenis Penelitian Kualitatif
Pendekatan Tujuan
Fenomenologi untuk menggambarkan suatu fenomena, realitas, atau pengalaman yang dialami oleh
(phenomenology) objek penelitian.
Eksplorasi untuk menemukan pengetahuan baru ataupun terapan, serta masalah-masalah baru di
dalam bidang pendidikan.
Etnografi (ethnography) untuk mengungkapkan makna sosio-kultural dengan cara mempelajari pola hidup serta
interaksi antar kelompok sosio kultural (culture sharing group) tertentu di dalam sebuah
ruang ataupun konteks yang spesifik.
Studi kasus studi kasus yaitu sebuah penelitian yang berdasar kepada kejadian yang sudah terjadi.
(case studies)
Studi dokumen Studi terhadap dokumen
(document studies)
Grounded theory untuk menemukan suatu teori atau menguatkan teori yang sudah ada dengan mengkaji
prinsip dan kaidah dasar yang ada lalu dibuat kesimpulan dasar yang membentuk
prinsip dasar dari suatu teori.
Studi sejarah (historical Fokus pada peristiwa yang sudah berlalu dan direkonstruksi lagi dengan sumber data
research) dan saksi yang masih ada sampai saat ini.
Variabel penelitian
VARIABEL PENELITIAN
• Variabel adalah karakteristik yang memiliki variasi.
Misalnya: warna, gender, motivasi, pendidikan, dsb.

• Variabel penelitian adalah objek yang ingin diteliti,


dimana karakteristiknya memiliki variasi.
VARIABEL BEBAS DAN TERIKAT
• Variabel bebas (independent): variable yang
mempengaruhi atau memberikan dampak
terhadap variable lain.
• Variabel terikat (dependent): variable yang
dipengaruhi oleh variable bebas.
ILUSTRASI

Saya ingin mengetahui bagaimana pengaruh jenis roda


terhadap waktu tempuh sebuah mobil pada jalanan
berlumpur.

• Variabel bebas (independent): roda


• Variabel terikat (dependent): waktu tempuh
Disini Saya menetapkan sembilan jenis roda lalu menguji berapa waktu tempuh
mobil masing-masing jenis roda tersebut pada jalan berlumpur. Misalnya saya
tetapkan panjang jalan 100 meter.
15 detik 37 detik 45 detik

30 detik 10 detik 55 detik

35 detik 11 detik 9 detik


CONTOH YANG LAIN

✓ Variabel bebas (independent): aplikasi pembelajaran


✓ Variabel terikat (dependent): nilai matematika

➢ Variabel bebas (independent): persentase fly ash


➢ Variabel terikat (dependent): kuat tekan beton

❖ Variabel bebas (independent): jumlah iklan


❖ Variabel terikat (dependent): pendapatan
FUNGSI VARIABEL
✓ Ketika Anda memiliki topik/judul penelitian, selanjutnya identifikasi variabel
penelitian yang akan diukur.
✓ Setelah itu, variabel digunakan untuk penyusun hipotesis penelitian.

Misalnya,
• Topik Penelitian: Saya tertarik terhadap sikap etnis yang berbeda terhadap orang
tua dan anak muda.
• Variabel bebas (independent): Etnis
• Variabel terikat (dependent): sikap terhadap orang tua dan anak muda
• Hipotesis:
H1 : sikap terhadap orang tua dan anak muda dipengaruhi oleh latar
belakang etnis.
H0 : sikap terhadap orang tua dan anak muda tidak dipengaruhi oleh latar
belakang etnis.
Populasi dan Sampel
Populasi: Sejumlah objek dgn sifat tetentu yang
menjadi sasaran penelitian

Sampel: Sebagian dari populasi yang mewakili


populasi tsb.

Syarat Sampel : Representatif

17
Sampel representatif

 Ukurannya atau besarnya mencukupi kebutuhan

 Teknik pengambilannya memperhatikan karakteristik


populasi

18
Sensus & Sampling
Sensus : Pendataan seluruh populasi
Sampling : Teknik yg digunakan dalam mengambil
sampel

Kegunaan Sampling:
1. Menaksir (estimasi) parameter dari statistik
2. Uji hipotesis & Pengambilan keputusan
19
ALASAN SAMPLING

 Ukuran Populasi

 Masalah Biaya

 Masalah Waktu

 Masalah Ketelitian

 Percobaan yg Sifatnya Merusak


JENIS SAMPLING
A. PROBABILITAS (ACAK): dipakai utk membuat sampel dengan tingkat keacakan
tertentu, bebas dari bias.

1. Unrestricted Random Sampling: Sampel ditarik secara langsung dari populasi.


Populasi tdk dibagi-bagi lebih dahulu atas sub sampel.
a. Simple Random Sampling
Tiap unit populasi diberi nomor, kemudian sampel yg diinginkan ditarik
secara random (menggunakan bilangan random atau undian biasa)

b. Sistematic Sampling
Unit dari populasi diberi nomor dan diurutkan, kemudian ditentukan satu
nomor titik tolak menarik sampel. Nomor berikutnya dipilih secara
sistematis.

Mis: Tiap No ke-m dari titik tolak dipilih sebagai anggota sampel
21
2. Restricted Random Sampling
Sampel ditarik dari populasi yang telah dikelompokkan terlebih
dahulu. Mula-mula populasi dibagi atas kelompok atau sub sampel,
lalu sampel ditarik dari masing-masing kelompok tersebut.
a. Multiple Stage Sampling
Sampel ditarik dari kelompok populasi, tetapi tidak semua anggota
kelompok populasi menjadi anggota sampel.
- Equal Probability: Tiap kelompok populasi dipilih sejumlah anggota
tertentu untuk masuk dalam sampel (tiap anggota punya
probabilitas yg sama utk masuk sampel)
- Proportional probability: tiap anggota kelompok punya probabilitas
yang sebanding dengan besar relatif dari kelompok yang
dimasukkan dalam sub sampel.

22
b. Stratified Sample
Populasi dibagi dalam kelompok yang homogen (strata).
Anggota sampel ditarik dari setiap strata.

c. Cluster Sampling
Populasi dibagi atas kelompok berdasar area atau cluster
(anggota sub populasi tiap cluster tidak perlu homogen).
Beberapa cluster dipilih dulu sebagai sampel, kemudian
dipilih lagi anggota unit dari sampel cluster di atas.

d. Stratified Cluster Sampling


Sampel ditarik dengan teknik kombinasi antara stratified
sampling dan cluster sampling.
23
B. PURPOSIVE: Tidak acak. Sampel dipilih berdasarkan kriteria
tertentu dari sudut pandang yang memilih sampel.
1. Key Informants: dipakai untuk mengumpulkan informasi
tentang kondisi dan situasi tertentu. Mis: Pimpinan Guru,
Orang-orang terkemuka.
2. Expert Judges: melibatkan sampling orang-orang yang
punya ahli tertentu, tentang kondisi atau ilmu pengetahuan
tertentu yang diminati
3. Extreem Group: mencari sudut pandang dari kelompok yang
ekstrim
4. Snowball Sampling: memerlukan sampel yang berkembang
atau tumbuh.

24
Data Penelitian
Pengertian Data

• Data adalah kumpulan keterangan atau informasi


misalnya angka-angka, kata-kata, hasil pengukuran,
hasil observasi, atau deskripsi suatu objek.
• Data bentuknya plural (jamak). Bentuk singular
(tunggal) dari data adalah datum.
Mengapa Data Penting?
• Data adalah “bahan mentah” yang digunakan
untuk menjawab pertanyaan penelitian atau
mencapai tujuan penelitian.
• Karena data bahan mentah, maka data harus
diolah dengan metode tertentu.
Jenis-Jenis Data
Klasifikasi
Data

Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan


Sifatnya Sumbernya Waktunya Pengukurannya

Data Data Data Cross Data Data


Data Primer Time Series
Kuantitatif Kualitatif Sekunder section Nominal Ordinal

Data
Data Rasio
Interval

https://www.statistikian.com/2012/10/pengertian-data.html#:~:text=Data%20Penelitian%20adalah%20segala%20fakta,the%20plural%20of%20Latin%20datum.&text=Pengertian%20Data%20dalam%20arti%20luas,diolah%2C%20dikirimkan%20dan%20di%20analisis.
Data Berdasarkan Sifatnya
1. Data Kuantitatif : data dalam bentuk angka-angka.

Berat badan Ukuran bangunan Jumlah pemilih Nilai siswa

2. Data Kualitatif : data dalam bentuk kata-kata/pernyataan-


pernyataan. Disebut juga data kategorik.

warna Pekerjaan Gender catatan


Data Berdasarkan Sumbernya
Data Primer Data Sekunder
Definisi Data yang diperoleh langsung dari Data yang diperoleh tidak langsung dari
sumbernya sumbernya
Dikumpulkan Kamu sebagai peneliti/orang lain Orang lain
siapa? yang kamu rekrut
Keuntungan Dikumpulkan berdasarkan Biasanya lebih murah, waktu pengumpulan
keperluan kamu, kualitasnya dapat lebih singkat
dikontrol, terbarukan
Kelemahan Biasanya lebih mahal, waktu Bisa jadi data tidak terbaru dan tidak
pengumpulan lebih lama spesifik sesuai kebutuhan

CONTOH
• Kamu butuh data luas bangunan di sebuah kota, maka kamu bisa mengukur sendiri bangunannya atau
minta data dari dinas terkait, mungkin dinas tata ruang.
• Butuh data kepemilikan jamban di sebuah desa, maka bisa melakukan survey sendiri atau minta data dari
kantor desa.
• Butuh data nilai matematika siswa di sebuah sekolah, maka bisa melakukan tes sendiri siswanya atau minta
daftar nilainya dari sekolah tersebut.
Data Berdasarkan Waktunya
1. Cross section: data satu/lebih variable yang dikumpulkan pada titik waktu
yang sama, misalnya pada tahun 2006, bulan maret, dsb.
2. Time series: data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu, misalnya dalam
kurung waktu 18 minggu, 24 bulan, 5 tahun, 10 tahun, dsb.
3. Data Pooled Cross Sections: Set data yang memiliki fitur cross-sectional
dan time series sekaligus.
4. Data panel (data longitudinal ): serangkaian waktu untuk setiap anggota
cross-sectional dalam satu set data.

https://maglearning.id/2019/02/13/jenis-jenis-data-berdasarkan-dimensi-waktu/
https://maglearning.id/2019/02/13/jenis-jenis-data-berdasarkan-dimensi-waktu/
- Data yang didasarkan pada kategori tertentu
Data - Bisa dibedakan tapi tidak bisa diurutkan mana yang lebih tinggi, lebih utama, lebih besar,
Nominal dsb.
- Contoh: Jenis kelamin (laki-laki, perempuan), Pekerjaan (nelayan, Petani, dsb), dll

- Data yang didasarkan pada kategori tertentu dengan memperhatikan urutan


Berdasarkan Skala

- Angka/huruf yang diberikan mengandung tingkatan/tangking sehingga data bisa diurutkan


Pengukurannya

Data mana yang lebih tinggi dan lebih rendah


Ordinal - Angka/huruf yang diberikan hanya rangking saja, tidak memiliki satuan, sehingga angkanya
tidak mengenal nol
- Contoh: Kualitas (sangat baik=5, baik=4, cukup=3, kurang baik=2, buruk=1)

- Data berupa angka-angka yang bisa diurutkan, dan jarak antara satu angka dengan yang lain
memiliki makna. Maksudnya, setelah 1 ada 2, lalu 3, lalu 4, dst. Nilai antara 1 dan 2 sama
dengan nilai antara 2 dan 3, 3 dan 4, 4 dan 5, dst.
- Tidak mengenal nilai nol dan 100 absolut sehingga tidak bisa dipastikan peresentase antara
Data satu data dengan keseluruhan data.
Interval - Bisa ditambahkan atau dikurangi, tapi tidak bisa dikali dan dibagi
- Contoh: temperature celcius. Beda 60oC dan 50oC adalah 10oC, sama dengan beda antara
30oC dan 20oC adalah 10oC.

- Data berupa angka-angka, bisa diurutkan, jarak antara satu angka dengan yang lain memiliki
Data Rasio makna, dan mengenal nilai nol.
- Contoh: tinggi, berat, durasi
https://www.mymarketresearchmethods.com/types-of-data-nominal-ordinal-interval-ratio/
https://www.graphpad.com/support/faq/what-is-the-difference-between-ordinal-interval-and-ratio-variables-why-should-i-care/
https://i.pinimg.com/originals/f8/78/21/f8782128cba493baf325051cf52d90f9.jpg
Teknik
Pengumpulan
Data

Kualitatif Kuantitatif

Focus Group
Wawancara Survey Diukur
Discussion

Studi
Observasi Eksperimen Tes
dokumen
Teknik Pengumpulan
Data
Pengumpulan Data
• Pengumpulan data adalah upaya mencari data yang dibutuhkan
untuk menjawab pertanyaan/mencapai tujuan penelitian.
• Data adalah fakta/keterangan/keterangan dalam bentuk kata,
angka, gambar, video, audio atau bentuk lain sebagai bahan yang
akan diolah untuk mencapai tujuan penelitian.
• Agar data penelitian sesuai (jenisnya, jumlahnya, sumbernya,
dsb), maka data dikumpulkan melalui teknik yang sesuai pula.
• Teknik pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif berbeda
karena datanya pun berbeda.
Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Kuantitatif

1.Tes
2.Kuesioner / angket
3.Pengukuran
4.Dokumentasi data (hasil belajar, data jumlah
penduduk, data penghasilan, dll)
Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif
Step 1. Tentukan informasi apa yang dibutuhkan
dan sumbernya dari siapa
• Berdasarkan judul penelitian.
• Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, bisa dilihat pada
pendahuluan.
• Berdasarkan definisi operasional variable/unit analisis.
• Berdasarkan kajian pustaka.
• Siapa partisipannya? Berapa banyak? Umurnya berapa?
Jabatannya apa? dll
Step 2. Tentukan cara mengumpulkan data
1. Tentukan cara mengetahui informasi yang dibutuhkan tersebut:
Responden ditanya? Membaca dokumen? memantau situasi? dll
2. Wawancara mendalam (terstruktur/semi-terstruktur/tidak terstruktur);
langsung atau telpon
3. Focus group Discussion: peneliti berdiskusi dengan beberapa
partisipan/kelompok.
4. Studi dokumen: mengkaji dokumen-dokumen terkait penelitian; e.g.
peraturan, surat, arsip, foto, notulen rapat, jurnal, catatan harian, dll.
5. Obeservasi: mengamati partisipan; partisipatoris/non-partisipatoris;
obs. tidak terstruktur, obs. kelompok.
6. Analisis media sosial: mengkaji informasi dari media sosial.
7. Hangout: jalan bareng; lebih natural
Step 3. Rencanakan Teknis Pengumpulan data
1. Adakah surat yang dibutuhkan? Misalnya surat izin penelitian
atau surat persetujuan partisipan?
2. Bagaimana cara mengakses partisipan? Kapan? Dimana?
Butuh bantuan/teman? Apakah ada resiko bagi peneliti/ bagi
partisipan?
3. Direkam atau tidak? Pakai apa?
4. Nanti data disimpan dimana? Siapa saja yang bisa mengaksesnya?
5. Bahasa apa yang dipakai?
6. Berapa lama waktu wawancara, FGD, atau observasi?
7. Adakah panduan wawancara, focus group discussion, observasi?
TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis Data
• Menurut KBBI, analisis data adalah proses menelaah dan
mengurai data hingga menghasilkan kesimpulan.
• Analisis data dalam penelitian dilakukan agar data bisa diubah
menjadi informasi untuk menjawab pertanyaan penelitian.
• Analisis data penelitian kuantitatif dan kualitatif berbeda karena
datanya juga berbeda.
• Analisis data kualitatif adalah proses ekplorasi dan interpretasi
data dengan melihat pola, trend, hubungan, kesamaan, dan
kontradiksi data.
Analisis Data Kuantitatif
Macam-macam Teknik Analisis Data Kuantitatif

1. Statistik Deskriptif: menganalisis data dengan menggambarkan data yang


sudah dikumpulkan, tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
(generalisasi).

Disajikan dalam bentuk:


• diagram batang, diagram lingkaran, polygon, kurva ogive, kurva Scatter
maupun pie chart.
• Tabel, distribusi frekuensi, tabulasi silang.
• Ukuran tendensi sentral: mean (nilai rataan), median, modus.
• Ukuran letak: kuartil, desil, persentil.
• Ukuran penyebaran data: standar deviasi, mean deviasi, deviasi kuartil,
varian, range dan lainnya.
Analisis Data Kuantitatif
2. Statistik inferensial: melakukan proses generalisasi dalam wilayah populasi.
Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian pada sejumlah sampel.

a. Korelasi: nir jenjang, ganda, semi parsial, parsial atau pun kanonik.
b. Komparasi: Uji t (dengan 2 kelompok komparasi), analisis varian atau
yang lebih dikenal dengan ANOVA, MANOVA (Multivariate Analysis of
Variance), ANCOVA (Analysis of Covariance) maupun MANCOVA
(Multivariate of Covariance).
c. Regresi: regresi sederhana, ganda, model linier; non linier; polinomial,
logistik, patah, variabel dummy atau pun ganda binary.
d. Univariat: jika penelitian terdiri dari satu variabel saja, terutama untuk
penelitian deskriptif.

https://tambahpinter.com/teknik-analisis-penelitian-kuantitatif/#Macam-macam_Teknik_Analisis_Data_Kuantitatif
Tahapan Analisis Data Kualitatif

Pengumpulan Transkrip Familiarisasi


Data Data Data

Membuat Interpretasi
Identifikasi
Kode dan
tema
(Coding) penyajian
Step 1. Transkrip Data
• Transkrip adalah data dalam bentuk tulisan atau teks.
• Transkrip disalin dari suara rekaman audio/video.
• Transkrip verbatim, yaitu sama persis yang diucapkan responden,
misalnya bahasa daerah, istilah, dsb.
• Jangan abaikan tertawa, mubling, filler, dsb, misalnya, eee, okay,
hemm,dll.
• Banyak peneliti memasukkan tanda non-verbal dan bahasa tubuh ke
dalam transkrip. Misalnya diam, bisa berarti berpikir, malu, atau setuju.
• Proses mentranskrip bisa 4 kali atau lebih lama dari durasi data.
• Kalau orang lain yang mentraskrip, sampaikan jangan dia abaikan
aspek non-verbal dan filler.
• Transkrip dibuat agar data tidak bias.
• Sebaiknya peneliti transkrip sendiri datanya.
Step 2. Familiarisasi Data
• Baca data/transkrip berulang-ulang
• Dengar audio berulang-ulang
• Nonton video berulang-ulang
• Buat memo, catatan kecil, atau ringkasan
• Cara ini sangat penting khususnya jika peneliti tidak
mengambil data langsung atau men-transkripnya sendiri.
Step 3. Membuat Kode (Coding/Indexing)

• Kode adalah kata/frase sebagai tanda, tag atau label pada transkrip.
• Yang di-coding bisa kata, prasa, kalimat, atau paragraph dalam transkrip.
• Meng-coding sama dengan memasukkan data pada kategori atau label topik
tertentu. Misalnya, penelitian tentang persepsi dan pola makan sehat. Kode
atau labelnya misalnya minuman, buah-buahan, waktu, kenyang, dsb.
• Ada dua metode coding : Induktive dan deductive.
• Deductive adalah kode yang sudah ditentukan sebelumnya, misalnya kode
dibuat berdasarkan judul, pertanyaan penelitian, definisi variable, atau kajian
pustaka.
• Induktive adalah kode yang ditentukan berdasarkan data transkrip, muncul
saat peneliti membaca data. Jadi jumlahnya akan sangat banyak.
... Membuat Kode (Coding/Indexing)

Strategi code dapat berupa:


• Emosi – melabeli perasaan, reaksi, dan sentimen
partisipan.
• Pengkodean In-Vivo - menangkap pernyataan langsung
dari partisipan.
• Nilai - menyajikan keyakinan, nilai, dan dinamika moral
partisipan.
• Deskriptif - metode ini menggambarkan situasi
... Membuat Kode (Coding/Indexing)

• Pada Ms. Office Excel, kode bisa ditulis berdasarkan baris.


• Pada Ms. Office Word, tulis kode pakai comment.
• Hard copy transkrip, pakai stabilo/pulpen.
• Gunting Transkrip dan simpan dalam amplop kode.
• Pakai software Penelitian Kualitatif, e.g. Nvivo, Nvivo,
Quirkos, MAXQDA, ATLAS.ti, dll.
• Setelah transcript dikode, maka buat dokumen baru berisi
semua kode tersebut.
Contoh Coding dengan Office Word
Contoh Coding dengan Quirkos
Step 4. Membuat Tema
• Tema adalah konsep atau kategori yang bisa
didefinisikan.
• Tema sebenarnya label atau tag juga, sama dengan
kode. Bedanya kalau kode analoginya masih
sebagai bongkahan kecil, berupa kata kunci, dan
jumlahnya (sangat) banyak.
• Sedangkan tema bentuknya lebih umum dan
terdefinisi, berupa kata kunci atau frase yang relevan
dengan pertanyaan/konsep penelitian.
... Cara Membuat Tema ...1
• Tema terdiri dari kode.
• Hubungkan kode yang sama.
• Hubungkan kode berdasarkan frekuensi.
• Buat Tema dan sub tema.
• Tidak semua kode akan dimasukkan ke dalam tema. Hanya statement
yang penting atau signifikan saja yang diambil.
• Ekspresi yang tidak jelas, duplikat, dan tumpang tindih akan
mengalami reduksi dan penghapusan.

1. Costa, K. Systematic Guide to Qualitative Data Analysis within the COSTA Postgraduate
Research Model.
Contoh Tema

https://journals.humankinetics.com/view/journals/jtpe/37/2/jtpe.2017-0084/jtpe.2017-0084/graphic/full-
figuref3.jpg
Step 5. Menulis Interpretasi/Hasil/Pembahasan

• Tema dipahami, dibandingkan dan dihubungkan.


• Dari proses membandingkan dan menghubungkan tema, peneliti
memberikan interpretasi, hasil penemuan, kesimpulan, saran, dan pendapat.
• Ketika menulis interpretasi, beberapa contoh data verbatim yang mendukung
argument dimunculkan.
• Dalam pembahasan, peneliti:2
- Menyatakan temuan utama penelitian
- Menjelaskan arti dan pentingnya temuan
- Mengaitkan temuan dengan penelitian serupa
- Mempertimbangkan penjelasan alternatif dari temuan
- Menyatakan relevansi klinis dari temuan
- Mengakui keterbatasan penelitian
- Membuat saran untuk penelitian lebih lanjut.

2 Hess, D. R. (2004). How to write an effective discussion. Respiratory Care, 49(10), 1238-1241.

Anda mungkin juga menyukai