Anda di halaman 1dari 13

UJI KEMURNIAN BENIH

JURNAL

OLEH :

HELNY

205431101030

PENGELOLAAN AGRIBISNIS PERKEBUNAN

POLITEKNIK SERUYAN

2021
POLITEKNIK SERUYAN
Jl. Ahmad Yani, Kuala Pembuang II Kab. Seruyan Hilir, Kalimantan Tengah

LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM


(MATA KULIAH)

NAMA LENGKAP : Helny


NPM : 205431101030
MATA KULIAH : Teknologi dan Produksi Benih
KODE MATA KULIAH : PAP 20402
SEMESTER :4
BOBOT (SKS) :2
DOSEN PENGAMPU : Muhammad Nazarul Yanis, SP. MP.

MATERI PRAKTIKUM :
TUGAS PRAKTIKUM KE : 7
HASIL AKHIR :

No. Tanggal Pukul Perbaikan Paraf

UJI KEMURNIAN BENIH

JURNAL
DOSEN PENGAMPU : Muhammad Nazarul Yanis, SP. MP.
NIK : 20210191110031020
MATA KULIAH : Teknologi dan Produksi Benih
TANGGAL PENGESAHAN :

PENGELOLAAN AGRIBISNIS PERKEBUNAN

POLITEKNIK SERUYAN

2021

I. Judul Praktikum :

Uji Kemurnian Benih


II. Waktu & Tempat Praktikum :

Jum’at, 03 Juni 2022, Di Lap Praktikum PAP Politeknik Seruyan

III. Tujuan Praktikum :

1. Mahasiswa mampu melaksanakan pengujian kemurnian benih

2. Mengetahui presentase benih murni, biji tanaman lain, biji gulma

dan kotoran benih

3. Untuk menentukan komposisi benih murni, benih tanaman lain dan

kotoran benih dari contoh benih yang mewakili lot benih.

IV. Tinjauan Pustaka :

Benih adalah biji tanaman yang digunakan untuk tujuan

penanaman Sehingga masalah teknologi benih berada dalam ruang

lingkup agronomi. Agronomi sendiri diartikan sebagai suatu gugus

ilmu pertanian yang mempelajari pengelolaan lapang produksi dengan

segenap unsure alam (iklim, tanah, air). tanaman, hewan dan manusia

untuk mencapai produksi tanaman secara maksimal (Kartasapoetra,

1986).

Kemurnian benih adalah tingkatan kebersihan benih dari materi-

materi non benih & serasah, atau benih varietas lain yang tidak

diharapkan.Biasanyakemurnian benih dinyatakan dalam persentase (%

). Pengujian kemurnian benih adalah pengujian yang dilakukan dengan

memisahkan tiga komponen benih murni, benihtanaman lain, dan

kotoran benih yang selanjutnya dihitung presentase dari

ketigakomponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalah


untuk menentukankomposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari

contoh benih yang mewakili lot benih (Heddy, 2000).

Uji kemurnian benih sebaiknya merupakan uji yang pertama kali

dilakukan.Benih murni yang diperoleh itu baru kemudian dipakai

untuk uji yang lain, yaitu presentase kadar air dan viabilitas benih. Hal

ini dilakukan karena nilai yang ingindiperoleh adalah nilai dari benih

murni, bukan dari benih campuran (Kuswanto,1997).

Analisa kemurnian benih biasanya dilakukan secara duplo. Beda

antara hasil ulangan pertama dan kedua tidak boleh lebih tinggi atau

lebih rendah dari 5%. Setiap komponen ditimbang lalu ditotal, dimana

berat total seharusnya dengan berat mula-mula keseluruhan contoh uji

untuk kemurnian tetapi bisa kurang. Persentase dari setiap komponen

didapatkan dari berat masing-masing komponen dibagi berat total kali

100%. Hasilnya ditulis dalam dua desimal atau dua angka di belakang

koma (Sutopo, 1994).

Kotoran yang dimaksud adalah semua bahan yang bukan biji

termasuk semua pecahan biji yang tidak memenuhi persyaratan baik

dari komponen benih murni, spesies & varietas lain maupun benih

gulma. Kotoran yang biasa tercampur dalam benih adalah tanah, pasir,

kerikil, potongan bagian-bagian tanaman seperti sekam, jerami,

ranting, daun dan lain-lain (Sutakaria, 1975).

V. Prosedur Praktikum :
1. Siapkan 100 g dan tebar benih sampel pada meja /meja kemurnian

2. Pisahkan benih dalam komponen masing-masing (BM, BTL, KB)

3. Timbang masing-masing komponen benih

4. Hitung persentase masing-masing komponen benih

5. Pengambilan data

VI. Hasil Praktikum :


Keterangan :
CK = Contoh Kerja
BM = Benih Murni
BTL = Benih Tanaman Lain
KB = Kotoran Benih
1. Jagung
 Faktor kehilangan
𝐹𝐾 = 𝐶𝐾 − (𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵) 𝑋 100%
𝐶𝐾
= 300 gr - (216,1 gr + 18,8 gr + 19,7 gr + 11 gr) 𝑋 100%
300 gr

= 300 gr – (265,6 gr) 𝑋 100%


300 gr

= 0,115%

 % Benih Murni
% Benih Murni = 𝐵𝑀 𝑥 100%
𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵

= 216,1 gr 𝑥 100%
216,1 gr + 18,8 gr + 19,7 gr + 11 gr

= 216,1 gr 𝑥 100%
265,6 gr

=0,814%

 % Benih Tanaman Lain


% Benih Tanaman Lain = 𝐵𝑇𝐿 𝑥 100%
𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵

= 18,8 gr + 19,7 gr 𝑥 100%


216,1 gr + 18,8 gr + 19,7 gr + 11 gr

= 18,8 gr 𝑥 100%
265,6 gr

= 0,071%

 % Kotoran Benih
% Kotoran Benih = 𝐾𝐵 𝑥 100%
𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵

= 11 gr 𝑥 100%
216,1 gr + 18,8 gr + 19,7 gr + 11 gr

= 11 gr 𝑥 100%
265,6 gr

= 0,041416%

2. Kacang Hijau
 Faktor kehilangan

𝐹𝐾 = 𝐶𝐾 − (𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵) 𝑋 100%


𝐶𝐾
= 100 gr - (56,5 gr + 11,1 gr + 2,8 gr)𝑋 100%
100 gr

= 100 gr – ( 70,4 gr) 𝑋 100%


100 gr

= 29,6%

 % Benih Murni
% Benih Murni = 𝐵𝑀 𝑥 100%
𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵

= 56,5 gr 𝑥 100%
56,5 gr + 11,1 gr + 2,8 gr

= 56,5 gr 𝑥 100%
70,4 gr
=0,8025%

 % Benih Tanaman Lain


% Benih Tanaman Lain = 𝐵𝑇𝐿 𝑥 100%
𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵

= 11,1 gr 𝑥 100%
56,5 gr + 11,1 gr + 2,8 gr

= 11,1 gr 𝑥 100%
70,4 gr

= 0,1576%

 % Kotoran Benih
% Kotoran Benih = 𝐾𝐵 𝑥 100%
𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵

= 2,8 gr 𝑥 100%
56,5 gr + 11,1 gr + 2,8 gr

= 2,8 gr 𝑥 100%
70,4 gr

= 0,0397%

3. Padi
 Faktor kehilangan

𝐹𝐾 = 𝐶𝐾 − (𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵) 𝑋 100%


𝐶𝐾
= 50 gr - (17 gr + 2,6 gr + 2,5 gr) 𝑋 100%
50 gr

= 50 gr – (22,1 gr) 𝑋 100%


50 gr

= 0,558%

 % Benih Murni
% Benih Murni = 𝐵𝑀 𝑥 100%
𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵

= 17 gr 𝑥 100%
17 gr + 2,6 gr + 2,5 gr

= 17 gr 𝑥 100%
22,1 gr
=0,769%
 % Benih Tanaman Lain
% Benih Tanaman Lain = 𝐵𝑇𝐿 𝑥 100%
𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵

= 2,6 g 𝑥 100%
17 gr + 2,6 gr + 2,5 gr

= 2,6 gr 𝑥 100%
22,1 gr

= 0,1176%

 % Kotoran Benih
% Kotoran Benih = 𝐾𝐵 𝑥 100%
𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵

= 2,5 gr 𝑥 100%
17 gr + 2,6 gr + 2,5 gr

= 2,5 gr 𝑥 100%
22,1 gr

= 0,1132%

VII. Pembahasan :

Berdasarkan hasil praktikum yang dilaksanakan pada hari Sabtu,

28 Mei 2022, Di Lap PAP Praktikum Politeknik Seruyan bahwasannya

berdasarkan hasil literatur dari (Heddy, 2000) menjelaskan

bahwasannya Kemurnian benih adalah tingkatan kebersihan benih dari

materi-materi non benih & serasah, atau benih varietas lain yang tidak

diharapkan.Biasanyakemurnian benih dinyatakan dalam persentase (%

). Pengujian kemurnian benih adalah pengujian yang dilakukan dengan

memisahkan tiga komponen benih murni, benihtanaman lain, dan

kotoran benih yang selanjutnya dihitung presentase dari

ketigakomponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalah


untuk menentukankomposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari

contoh benih yang mewakili lot benih.

Berdasarkan hasil literatur (Kuswanto,1997) menjelaskan bahwa

Uji kemurnian benih sebaiknya merupakan uji yang pertama kali

dilakukan.Benih murni yang diperoleh itu baru kemudian dipakai

untuk uji yang lain, yaitu presentase kadar air dan viabilitas benih. Hal

ini dilakukan karena nilai yang ingin diperoleh adalah nilai dari benih

murni, bukan dari benih campuran.

Berdasarkan hasil literatur (Sutakaria, 1975) bahwasannya Kotoran

yang dimaksud adalah semua bahan yang bukan biji termasuk semua

pecahan biji yang tidak memenuhi persyaratan baik dari komponen

benih murni, spesies & varietas lain maupun benih gulma. Kotoran

yang biasa tercampur dalam benih adalah tanah, pasir, kerikil,

potongan bagian-bagian tanaman seperti sekam, jerami, ranting, daun

dan lain-lain.

VIII. Kesimpulan dan Saran :

Kesimpulan :

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya maka

dapat dikesimpulan bahwa:

1. Kemurnian benih adalah tingkatan kebersihan benih dari materi-

materi non benih & serasah, atau benih varietas lain yang tidak

diharapkan.
2. Tujuan analisis kemurnian adalah untuk menentukankomposisi

benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh benih yang

mewakili lot benih.

3. Kotoran yang biasa tercampur dalam benih adalah tanah, pasir,

kerikil, potongan bagian-bagian tanaman seperti sekam, jerami,

ranting, daun dan lain-lain.

Saran :

1. Sebaiknya sebelum melaksanakan praktikum mahasiswa

menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sebelum dimulai

praktikum.
IX. Daftar Pustaka :

Heddy, G. 2000. Biologi Pertanian. Rajawali Press: Jakarta


Kartasapoetra, A. G. 1986. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan
Tuntunan Praktikum. Jakarta: Bina Aksara
Kuswanto, H., 1997. Analisis Benih. ANDI : Yogyakarta
Sutakaria. 1975. Penyakit Benih dan Uji Kesehatan Benih. IPB :
Bogor
Sutopo, L. 1994. Teknologi Benih. IPB : Bogor
Lampiran :

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3

Anda mungkin juga menyukai