Makalah Tentang Tarian Tradisional
Makalah Tentang Tarian Tradisional
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui tari tradisional secara luas
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Herbert Read “seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk
yang menyenangkan. Bentuk yang demikian itu memuaskan kesadaran keindahan kita dan
rasa indah ini terpenuhi bila kita menemukan kesatuan atau harmoni dari hubungan bentuk-
bentuk yang kita amati itu”.
Keindahan adalah sesuatu yng dapat menimbulkan rasa senang dan seni adalah
keindahan.
Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau
substansi gerak, dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia. Gerak- gerak dalam tari
bukanlah gerak realistis atau gerak keseharian, melainkan gerak yang telah diberi bentuk
ekspresif.
Gerak ekspresif ialah gerak yang indah, yang bisa menggetarkan perasaan
manusia.Gerak yang di stilir mengandung ritme tertentu,yang dapat memberikan kepuasan
batin manusia. Gerak yang indah bukan hanya gerak-gerak yang halus saja, tetapi gerak-
gerak yang kasar, keras, kuat, penuh dengan tekanan-tekanan, serta gerak anehpun dapat
merupakan gerak yang indah. Gerak merupakan elemen pertama dalam tari, maka ritme
merupakan elemen kedua yang juga sangat penting dalam tari.
Soedarsono mengetengahkan sebuah definisi “Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang
di ungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. untuk menghasilkan gerak yang indah
membutuhkan proses pengolahan atau penggarapan terlebih dahulu, pengolahan unsur
keindahannya bersipat stilatif dan distortif.”
1. Gerak Stilatif yaitu: gerak yang telah mengalami proses pengolahan (penghalusan) yang
mengarah pada benuk-bentuk yang indah.
2
2. Gerak Distorsif yaitu: pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslinya dan
merupakan salah satu proses stilasi.
Dari hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan distorsi lahirlah dua
jenis gerak tari yaitu, gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi.
Tari merupakan komposisi gerak, berdasarkan bentuknya ada 2 jenis tari yaitu :
1.Tari Representasional yaitu tari yang menggambarkan sesuatu
secara jelas. Tari bersumber pada kehidupan sehari-hari.
Contoh: Tari perang, tari tani dll.
2.Tari Non Representasional yaitu tari yang idak menggambarkan
sesuatu, menekankan pada keindahan gerak semata.
Keindahan dalam seni tari tidak hanya pada gerak tubuh, untuk keutuhannya
memerlukan dukungan seni lain sebagai kelengkapan seperti: busana, rias, property, musik,
tata pentas, drama dan sastra. Sehingga seni tari menjadi bentuk seni yang komplek, yang
mengandung beberapa macam unsur seni.
Kita mengenal banyak jenis Tari, namun tahukah anda bagaimana perjalanan sejarah dari
tari tersebut hingga berkembang menjadi saat ini ?, Berikut uraian singkat tentang
perkembangan tari tersebut :
Zaman prasejarah adalah zaman sebelum lahirnya kerajaan di Indonesia.Wujud dan
bentuk tariannya cendrung menirukan gerak alam lingkungannya yang bersifat imitatif.
3
Sebagai contoh menirukan binatang yang akan diburu, pemujaan, dan penyembuhan
penyakit.
Zaman Indonesia Hindu, seni tari mulai digarap dan banyak dipengaruhi oleh
kebudayaan dari India.Beberapa jenis tari pada zaman Indonesia Hindu,seperti tari-tarian adat
dan keagamaan berhasil disempurnakan menjadi tarian yang mempunyai nilai artistik yang
tinggi.Sebagai contoh,Wayang Wong,Klana Topeng,Dramatari Topeng,dan Wayang Topeng.
Zaman Indonesia Islam, seni tari mengalami kejayaan penggarapannya di
lingkungan keraton,yaitu di Kasunanan dan Kasultanan.Kedua kerajaan tersebut
mengembangkan identitasnya yang akhirnya muncul menjadi dua jenis tari,yaitu Kasunanan
(Bedaya Ketawang, Serimpi, Gamyong, Wayang Wong, dan Langendriyan), dan Kasultanan
(Tari Merak, Joget Mataram, Bedaya Semang, dan Langen Mandrawanara).
Zaman Penjajah, tari-tarian mengalami kesuraman sebab dalam suasana penjajahan.
Untuk mengangkat semangat kepahlawanan akibat penjajahan muncul jenis tari Pejuang,
Prajuritan, Bondoyudo, dan Prawiroguna.
Zaman Setelah Merdeka sampai Sekarang, perkembangan seni tari kembali mulai
difungsikan, yaitu untuk upacara keagamaan dan untuk hiburan.
Fungsi dan Peranan Seni Tari Sebagai suatu kegiatan, seni tari memiliki beberapa fungsi,
yaitu seni tari sebagai sarana upacara, seni tari sebagai hiburan, seni tari sebagai media
pergaulan, seni tari sebagai penyaluran terapi, seni tari sebagai media pendidikan, seni tari
sebagai pertunjukkan, dan seni tari sebagai media katarsis. (Wardhana, 1990 : 21-36).
4
3.Seni tari sebagai penyaluran terapi.
Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental.
Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi
penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental.
Bagi masyarakat timur, jenis tarian ini pantangan kerena perasaan iba atau tak sampai hati.
3. Gerak Tangan;
Seblak, Gebyok, Kebyak, ridong, tangkis, pukul, sabet, tawing, ukel karno, ulap-ulap dll
Sikap tangan dalam menari:
Ngepal, Ngithing, Nyekiting, Ngruji, baya mangap, nyempurit, ngontho baskoro dll
5. Gerak Kaki:
Srisig: lari sambil njinjit
Kenser: Jalan ngesot ke samping kiri/ kanan
Trecet : Lari posisi hadap depan dan ke aran samping
Lumaksana berfariasi: lampah 3, sigsak, loncat dll
Sikap kaki : Posisi mendhak, badan ke arah depan, paha di buka, kaki napak dan ibu jari
melentik, bentuk kaki membentuk huruf T atau huruf V.
Elemen pokok tari adalah gerak. Rodolf laban pakar tari kreatif menyatakan bahwa
gerak merupakan fungsional dari body (gerak bagian kepala, badan, tangan dan kaki), space
( ruang gerak yang terdiri dari level, jarak atau tingkatan gerak), time ( berhubungan dengan
durasi gerak, perubahan sikap, posisi, dan kedudukan), dynamic (kualitas gerak menyangkut
kuat, lemah, elastis dan penekanan gerakan).
A. Ruang
Jika Kmu melakukan gerakan di tempat tanpa berdiri berarti melakukan gerak di
ruang pribadi, sedangkan jika kamu bergerak berpindah tempat maka kamu melakukan gerak
diruang umum. Gerak di ruang dapat dilakukan sendiri, berpasangan atau berkelompok.
B. Waktu
6
Setiap gerak yang dilakukan membutuhkan waktu baik gerak estesis maupun gerak
fungsional. Gerak fungsional seperti berjalan menuju ke tempat umum tentu membutuhkan
waktu. Jika jarak yang ditempuh dekat maka waktu yang dibutuhkab lebih sedikit
dibandingkan dengan jarak yang jauh. jika jarak yang jauh ingin sama cepat nya dengan jarak
yang dekat tiba ditempat, maka gerak yanf dilakukan haruslah memiliki kecepatan 2 atau 3
kali dari jarak yang dekat.
perbedaan cepat atau lambat gerak berhubungan dengan tempo. Jadi tempo merupakan
cepat atau lambatnya gerak yang dilakukan.
C. Tenaga
Penggunaan tenaga dalamgerak tari meliputi : 1.intesitas,yang berkaitan dengan
kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkan ketegangan gerak. 2.aksen/tekanan
muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras 3.kualitas berkaitan dengan
cara penggunaan atau penyaluran tenaga.
Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis
penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di
daerah Aceh.
Tari Seudati
Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis.
Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam
Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diterikan
secara dinamis dan memikat hati.
7
Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang
bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa.
Tari Kecak
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat
ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya
dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali
mengubah Pendet menjadi “ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang
sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi.
Tari Pendet
3. Tari-tarian Daerah Bengkulu
Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu
yang dihormati.
Tari Andun
Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian
adat ini berasal dari Rejang Lebong.
Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.
Tari Topeng
Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.
Tari Yopong
5. Tari-tarian Daerah Jambi
Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak persamaannya
dengan tari Melayu.
8
Tari Sekapur Sirih
Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah
Jambi.
Tari Selampir
6. Tari-tarian Daerah Jawa Barat
Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang
raja karena cintanya ditolak.
Tari Merak
7. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah
Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan
menawan.
Tari Serimpi
Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa).
Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.
Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan.
Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.
Tari Remong
Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan,
kejantanan dan kegagahan.
9
Reog Ponorogo
9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat
Tari Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali
penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi
Tari Monong
Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat.
Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan
menyampaikan untaian bunga.
Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan
Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat.
Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu agung. Dapat pula di
pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku.
Tari Gong
Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam memperebutkan seorang
gadis.
10
Tari perang
13. Tari-tarian Daerah Lampung.
Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan
keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.
Tari Jangget
Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung.
Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung.
Tari Malinting
14. Tari-tarian Daerah Maluku
Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat Maluku.
Tari Lenso
Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa.
Tari Cakalele
15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara
Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari medan juang.
Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW. Tarian
ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan
keluarga raja.
11
Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang kecintaan
rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon agar sang putri dapat
keluar dari dalam batu itu.
Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan
senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai.
Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi
korban angi-angi (jejadian).
Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawanan, dan kegagahan rakyat Papua.
Tari Selamat Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam
menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau.
Tari Tandak
Tari Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan disenangi.
12
Tari Joged Lambak
21 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan
Tari Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas samhil
mengikuti alunan lagu.
Tari Kipas
Tari Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat. Gerakan-gerakan
badannya sangat luwes.
Tari Bosara
22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah
Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamat dating untuk menyambut tamu
agung.
Tari Lumense
Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak acaranya
adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.
Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu agung. Tari rakyat ini
berasal dari Buton.
Tari Balumpa
Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama sewaktu
menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama tersendiri yang menyentuh hati.
Tari Maengket
Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo.
13
Tari Polopalo
25. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat
Tari Piring : Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong royongan rakyat
dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya
bersukaria bersama-sama.
Tari Payung
26. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan
Tari Tanggai, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai upacara
kebesaran adat.
Tari Tanggai
Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di
Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan.
Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan
pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari pergaulan.
Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara gamelan dengan
gerak tari yang lembut.
14
Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah
gemulai.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari uraian yang saya tuliskan dalam karya tulis ini, bahwa seni tari merupakan
sebuah karya manusia yang diekspresikan dalam gerak – gerak yang indah. Di mana setiap
unsur geraknya mempunyai arti dan tujuan dari sang koreografinya. Gerak seni tari bukan
hanya tertumpu pada tubuh saja tetapi kelengkapan tari ( Rias, busana, musik, dll ) menjadi
kebutuhan yang sangat terkait.
Berbagai macam tari yang sering kita lihat banyak di pengaruhi oleh fungsi social
seperti tari upacara, tari hiburan dan tari pertunjukkan. Sementara bedasarkan penyajiannya
bentuk tarian terbagi atas tari tunggal, tari rampak, tari berpasangan dan tari paduan
berpasangan. Cara penyajiannya dapat secara Statis dan Mobile.
1.2 Saran
Saya mempunyai saran untuk tari tradisional ini agar lebih di kembangkan kembali,
karena alangkah baiknya jika tari tradisional ini lebih menonjol lagi di Negara kita Indonesia
dan di adakannya festival-festival tari tradisional. Boleh juga diadakannya latihan-latihan
atau kursus tari tradisional untuk kalangan-kalangan remaja khususnya untuk mengharumkan
bangsa kita.
15
Daftar Pustaka
- Nuruliskandar.blogspot
- Njhgguh.blogspot
- Google.com
- Wikipedia.com
16