Anda di halaman 1dari 31

Kaidah Pedoman Ejaan

Bahasa Indonesia dalam


penulisan Ilmiah.
Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah
tulismenulis yang distandarisasikan; yang meliputi pemakaian
huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan,
dan pemakaian tanda baca.
1. Huruf abjad: abjad yang digunakan dalam
ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf-
huruf: Aa, Bb, Cc, Dd, Ee, Ff, Gg, Hh, Ii, Jj,
Kk, Ll, Mm, Nn, Oo, Pp, Qq, Rr, Ss, Tt, Uu,
Vv, Ww, Xx, Yy, Zz.
PEMAKAIAN
2. Huruf vokal: a, e, i, o, u.
HURUF 3. Huruf konsonan: b, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p,
q, r, s, t, v, w, x, y, z.
4. Huruf diftong: ai, au, ai.
5. Gabungan konsonan: kh, ng, ny, sy.
PENULISAN HURUF
KAPITAL
•Untuk menulis
awal kalimat dan awal petikan
langsung
Cokal:
Kemampuan berbahasa bukanlah bawaan lahir,
melainkan hasil dari proses belajar.
Adik bertanya, “Bagaimana semua itu bisa
terjadi?”
“Tidak mungkin! Beno bukan seorang pembunuh!”
bantah Tata.
untuk menulis unsur awal
judul tulisan, kecuali
kata depan dan konjungsi
Cokal:
Korelasi Kebiasaan Berolahraga dengan
Frekuensi Seseorang Menderita Sakit
Bukan Cinta Biasa
Tirani dan Benteng
untuk menulis unsur awal
nama orang, nama lembaga,
nama mata kuliah, atau nama
organisasi, dll.
Contoh:
Rike Hari Retno Widati
mata kuliah Statistik Penelitian
Departemen Pendidikan Nasional
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bakti Pertiwi
Badan Eksekutif Mahasiswa
untuk menulis gelar (akademik,
keagamaan, dan kebangsawanan)
pangkat, dan jabatan yang diikuti
nama (orang,tempat, atau lembaga)
Contoh:
Mgs. Irvan Noviansyah
Ust. H. Arifin Ilham
Maryam Al Adzra, S.Ked.
Prof. Dr. K.H. Kgs. Irvan, S.H., M.H.
Jend. Sudirman
Gubernur Sumsel
Gubernur Alex Noerdin
untuk menulis sebutan geografis
yang diikuti nama dan
menyatakan tempat
Contoh:
Sungai Musi Selat Malaka
Bukit Barisan Laut Cina Selatan
Danau Ranau Pulau Sumatera
Kecuali…
dodol garut jeruk bali
pempek palembang
duku komering bika ambon
untuk menulis nama suku, bangsa,
bahasa, hari, bulan, tahun, dan peristiwa
sejarah
Contoh:
suku Badui, suku Jawa,
bangsa Indonesia, bangsa Arab
bahasa Melayu, bahasa Inggris
hari Kamis, hari Lebaran,
bulan Januari, bulan Ramadhan
tahun Kabisat, tahun Hijriah
Perang Bubat, Sumpah Pemuda
Proklamasi Kemerdekaan RI
untuk menulis singkatan dan akronim
yang merupakan nama diri

Contoh:
Dewan Perwakilan Rakyat >>>>> DPR
Surya Citra Televisi>>> SCTV
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia >>>
ABRI
Universitas Padjajaran>>> Unpad
Polisi Wanita >>> Polwan
Departemen Pendidikan Nasional >>>
Depdiknas
untuk menulis kata Tuhan beserta
nama dan kata gantinya, serta
hal-hal yang berhubungan
dengan agama dan kitab suci
Contoh:
Allah, Isa al Masih, Ruhhul Quddus
Malaikat Jibril, Nabi Ibrahim
Alkitab, Injil, Al Quran, Weda, Islam, Hindu
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang
Engkau beri rahmat.
UNTUK MENULIS KATA ANDA, SAPAAN
LANGSUNG, DAN KATA SAPAAN YANG
DIIKUTI NAMA ATAU JABATAN

Contoh:
Saya harap Anda bisa lebih fokus.
Surat Saudara sudah kami terima.
“Silakan duduk, Dik.”
Rombongan itu diawasi langsung oleh
Pak Budi.
Kami harus bertemu Pak Presiden.
Menuliskan nama buku, majalah, koran
PENULISAN Menuliskan istilah asing, daerah, ilmiah
HURUF yang ditulis dengan ejaan aslinya

BERCETAK Menegaskan huruf, kata, a


MIRING tau frasa yang
dipentingkan/dikhususkan
• A. Kata Dasar Kata yang berupa kata dasar ditulis
terpisah (berdiri sendiri) Contoh: Siswa itu rajin.
• B. Kata Turunan
PENULISAN 1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis
KATA serangkai dengan kata dasarnya.
Contoh: bergetar, tulisan, penerapan,
memperhatikan
2. Kalau bentuk dasar berupa gabungan kata,
awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan
unsur yang langsung mengikuti atau
mendahuluinya.
Contoh: bertumpang tindih, mengambil alih
3. Kalau bentuk dasar berupa gabungan kata dan sekaligus
mendapat awalan dan akhiran, unsur gabungan kata itu
ditulis serangkai.
Contoh:
Lanjutan… - Menggarisbawahi
- Pertanggungjawaban
3. Kalau salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai
dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai (a,
antar, catur, maha, mono, multi, pra, pasca, semi ,dsb.)
Contoh: amoral, antar negara, caturwarga, mahasiswa,
multiguna, prasejarah, pascasarjana, semifinal. Bila
bentuk terikat tersebut diikuti oleh kata yang didahului
oleh huruf kapital, di antara kedua unsur itu diberi
tanda hubung.
Contoh: non-Indonesia
• Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan
tanda hubung.
Bentuk Ulang Contoh:
buku-buku
gerak-gerik
1. Gabungan kata / kata majemuk ditulis terpisah
Contoh: orang tua
Rumahsakit
2. Gabungan kata yang mungkin menimbulkan makna ganda, diberi
tanda hubung.
Contoh: anak-istri ( anak dan istri) buku -sejarah baru (buku
Gabungan sejarah
baru)
yang baru) buku sejarah- baru (sejarahnya

Kata 3. Gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kesatuan
ditulis serangkai
Contoh:
halalbihalal, manakala, barangkali, olahraga,
kacamata, darmasiswa,apabila,padahal,matahari,
dukacita, manasuka, kilometer,bilamana ,
daripada, peribahasa, segitiga, sukacita,
saputangan,
Kata Ganti
• Kata ganti ku, mu, nya, kau ditulis serangkai dengan kata
yang mengikutinya atau mendahuluinya.,
kecuali pada Mu dan Nya yang mengacu pada Tuhan harus
ditulis dengan huruf kapital dan diberi tanda hubung (-).
Contoh:
Nasihat orang tua harus kauperhatikan Anakku,
anakmu, dan anaknya sudah menjadi anggota
perkumpulan itu. O, Tuhan kepada-Mulah hamba meminta
pertolongan
EJAAN
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan
bahasa dengan menggunakan huruf, Kata, dan tanda baca
sebagai sarananya.
Batasan tersebut menunjukan pengertian
kata ejaan berbeda dengan kata mengeja.
Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau
kalimat, sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang
jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan.
Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa.
EJAAN

Secara teknik, ejaan adalah


aturan penulisan huruf,
penulisan kata, dan
pemakaian tanda baca.
Peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan
Perkembangan Bahasa Indonesia

1. Tahun 1901 disusun Ejaan I yaitu Ejaan


Van Opushyen;
2. Tahun 1908 berdiri Balai Pustaka;
3. Tahun 1928 Penentuan Bahasa Indonesia
sebagai bahasa Nasional yaitu dalam
peristiwa Sumpah Pemuda;
4. Tanggal 25-28 Juni 1938 Kongres Bahasa
Indonesia I di Solo;

21
5. Tanggal 18 – 8 – 1945 diakui dalam UUD’45 Bab XV Pasal 36 bahwa
Bahasa Indonesia adalah bahasa Negara;
6. Tanggal 19 Maret 1947, Ejaan II dibuat menggantikan sebelumnya yaitu
Ejaan Soewandi/ Republik;
7. Tanggal 16 Agustus 1972, Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) diresmikan.
Dan mulai diberlakukan secara resmi mulai 31 Agustus 1972;
8. Kongres BI ke VI berhasil membentuk :
a. Kamus Besar BI
b. Tatabahasa Baku BI.

22
EJAAN-EJAAN
DI INDONESIA

van Ophuisjen (1901-1947)


Soewandi (1947-1959)
Melindo (1959-1960)
EYD (1972-sekarang)
W4h 6w 64 n63rt1 N1h 4p44N....4da Y4ng
nGert1 g4? X1Xix1X1xx1

“…G46 PnY4 ML4m mgu G46 P4,, 6aG pnY4 Pcr


G46 Pp4,,, 45Al pNy4 du11TT B4NY4kkk….
H4Rta,, T4ht4,, c1nta,,, h4ny4 C1nT4 l4hH yg
Gag q m1L1ki… h4H4h4,,,45sy3ekkk… “

n63t1K b36in1an butUh br4p4 taOn Y4k..51k


51k TA m1K1r...4d4 T3m3N n63T1k be61n14n
pa5 chAt c3PEt b4n6Et :m1Kir:
CONTOH
PENGGUNAAN
EJAAN
van Ophuisjen (1901-1947)
dirancang oleh van Ophuisjen dan
dibantu oleh Engku Nawawi Gelar
Sutan Ma’moer dan Moehammad
Taib Soetan Ibrahim
Contoh: jang, pajah, goeroe, sajang,
itoe, ma’moer, ra’jat, ta’, pa’
Soewandi (1947-1959)
Diresmikan pada 19 Maret 1947. Juga
dikenal dengan nama Ejaan Republik.

Contoh: itu, guru, umur, dulu,


pak, tak, makmur, rakjat, tjukup,
tjutji, anak2, ke-barat2-an,
berjalan2, dijalan, disekolah,
dimasak, dibungkus
Ejaan Melindo (1959—1960)
Pada akhir 1959 Sidang Perutusan
Indonesia—Melayu menghasilkan
konsep ejaan bersama yang dikenal
dengan Ejaan Melindo (Melayu—
Indonesia). Namun, karena konfrontasi
Indonesia—Malaysia, ejaan ini gagal
diresmikan.
EYD (1972)
Diresmikan pada 16 Agustus 1972 berdasarkan
Kepres No. 57 Tahun 1972. Dikembangkan
dengan penyusunan buku Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan,
diketuai oleh Amran Halim.
Contoh: rakyat, cukup, cuci, anak-anak,
kebarat-baratan,berjalan-jalan,dimasak,
dibungkus, di jalan, di sekolah
Yang Diatur EYD

Pemakaian Huruf
Penulisan Angka
Penulisan Kata
Pemakaian Tanda Baca
Bahasa Indonesia Yang Baik
dan Benar
• Ungkapan :

“Gunakanlah Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.”

31

Anda mungkin juga menyukai