Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR JAWAB UJIAN

EXAMINATION ANSWER SHEET

MATA KULIAH WAJIB UNIVERSITAS MERDEKA BELAJAR

Mata Kuliah Nomor Mahasiswa


Kewarganegaraan 19513088
Course Student Number
Kelas Nama Mahasiswa
K Farid Ibnu Wahid
Class Student Name
Dosen Pedy Artsanti, S.SI., Tanggal Ujian / Jam
23/5/2022
Lecturer M.Sc. Date/Time

Catatan/Note:
Mahasiswa yang melakukan kecurangan (mengedarkan jawaban ke mahasiswa lain, duplikasi jawaban (copy & paste), plagiasi, dan
kecurangan lain) akan didiskualifikasi dari kepesertaan ujian.
Students who commit fraud (circulate answers to other students, duplicate answers (copy & paste), plagiarism, and other cheating)
will be disqualified from taking part in the exam.

1.b Rangkuman/tabel atau Diagram hasil kuesioner beserta pembahasannya.


Kuesioner mengenai fenomena rasisme di masyarakat diisi oleh 27 responden dengan
hasil sebagai berikut:

Asal daerah dari responden kuesioner sangat beragam dari Sumatera, Jawa, dan Nusa
Tenggara. Namun responden paling banyak berasal dari Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah
dengan presentase sebesar 18,5%

Dari 27 responden sebanyak 24 orang menyatakan bahwa di Indonesia masih banyak


terjadi kasus Rasisme dan sebanyak 3 orang menyatakan bahwa di Indonesia mungkin masih
banyak terjadi kasus Rasisme.

Kewarganegaraan
Dari 27 responden sebanyak 14 orang masih banyak menjumpai fenomena Rasisme di
lingkungan sekitar responden, sedangkan 8 orang menjawab mungkin, dan 5 orang lainnya
menjawab tidak.

Dari 27 responden sebanyak 8 orang pernah menjadi korban dalam fenomena rasisme,
sedangkan 19 orang tidak pernah menjadi korban dalam fenomena rasisme.

Dari 27 responden, semua orang sepakat bahwa tindakan Rasisme bisa berdampak bagi
psikologis korban.

Tindakan Rasisme yang pernah ditujukan kepada responden atau yang terjadi di sekitar
responden sangat beragam, namun yang paling dominan yaitu mengolok atau mengejek bentuk
fisik suatu ras tertentu.

Tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya fenomena Rasisme menurut
responden juga sangat beragam, namun yang paling dominan adalah meningkatkan sikap
toleransi.

Kewarganegaraan
2. Refleksi Project Kecil
A. Apakah ada hal-hal menarik yang ingin anda pelajari lebih lanjut, terkait dengan
project kecil ini?
Terdapat hal-hal menarik yang ingin saya pelajari lebih lanjut terkait dengan project
kecil anti-rasisme kali ini. Hal-hal tersebut antara lain yaitu mengenai bagaimana sesorang
menjadi memiliki sikap rasisme dan penyebab fenomena rasisme itu sendiri terjadi.
Kemudian saya juga tertarik untuk mempelajari lebih dalam mengenai akibat-akibat yang
disebabkan oleh fenomena rasisme, seperti akibat psikologis terhadap korban hingga
konflik-konflik yang terjadi akibat rasisme.
Dari hal-hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut tadi, tentunya akan dapat dipelajari pula
cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah rasisme. Dengan mengetahui lebih lanjut
lagi mengenai sikap rasisme dan sikap anti-rasisme, saya juga akan terus mengingatkan
diri saya sendiri dan orang-orang di sekitar saya mengenai kesadaran tentang bahaya
rasisme, kemudian mendesak negara untuk melindungi warganya dari rasisme melalui
aturan dan kebijakan anti-rasisme, mendukung kerja-kerja lembaga yang mendukung
kesetaraan dan keadilan bagi semua orang, memberi dukungan dan mendengarkan orang-
orang yang terdampak rasisme, serta mendukung keadilan rasial yaitu perlakuan adil yang
sistematis terhadap orang-orang dari semua ras untuk menghasilkan peluang yang setara
untuk semua orang.

B. Bagaimanakah pengalaman mengerjakan project kecil ini bila dihubungkan dengan


tujuan jangka panjang anda?
Pengalaman dalam mengerjakan project kecil ini bila dihubungkan dengan tujuan
jangka panjang saya yaitu melalui project kali ini saya bisa mengetahui dan mempelajari
lebih lanjut mengenai sikap rasisme dan sikap anti-rasisme. Dengan mengetahui dan
mempelajari lebih lanjut mengenai sikap rasisme dan sikap anti-rasisme tersebut saya
dapat memberikan edukasi kepada orang-orang di sekitar saya mengenai pengertian dari
rasisme, hukum dari rasisme baik dalam perundang-undangan maupun dari pandangan
agama Islam, dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dari rasisme, serta cara-cara yang
dapat dilakukan dalam mencegah sikap rasisme.
Harapannya, edukasi yang saya berikan menganai sikap rasisme dan sikap anti-
rasisme tidak hanya dilakukan dalam project kecil ini saja. Namun, dapat terus dilakukan di
kemudian hari dengan platform yang lebih luas lagi, dan tidak terbatas hanya melalui media
Instagram seperti media yang digunakan dalam project kecil kali ini.
Kemudian, dengan mengerjakan project kecil ini saya juga berlatih dalam
melakuakan diskusi dan musyawarah untuk mencapai sebuah persetujuan, kerja sama
dengan anggota kelompok lain, bertanggung jawab terhadap kewajiban pekerjaan, dan
masih banyak lagi yang lainnya. Hal-hal tersebut tentu saja sangat berguna dalam
kehidupan dan berguna dalam mencapai tujuan-tujuan jangka panjang saya.

3.
a. Arti penting konstitusi
Konstitusi adalah hukum dasar yang tertulis maupun tidak tertulis, peraturan tertulis
dari konstitusi dinamakan Undang-undang Dasar sedangkan yang tidak tertulis dinamakan
konvensi, jadi konstitusi sesungguhnya bermakna lebih luas dibandingkan Undang-undang
dasar. Undang-undang dasar merupakan bagian dari konstitusi tetapi konstitusi tidak sama
dengan Undang-undang dasar. Awal terbentuknya konstitusi adalah dari keinginan rakyat
lepas dari penindasan para raja dan kaum bangsawan. Hal pertama yang dilakukan setiap
bangsa atau negara yang baru saja mendeklarasikan kemerdekaan adalah memikirkan
pembentukan konstitusi sebagai hukum dasar negaranya.

Kewarganegaraan
Konstitusi memiliki kemuliaan dan arti penting bagi kehidupan suatu negara.
Kemuliaan suatu konstitusilah yang menjadikannya sebagai fundamental law (hukum
dasar) dan the higher law (hukum tertinggi). Hal itu dikarenakan konstitusi dapat disamakan
dengan suatu piagam kelahiran suatu negara baru. Konstitusi memiliki arti penting bagi
negara karena tanpa konstitusi bisa jadi tidak akan terbentuk negara. Konstitusi menjadi
barometer kehidupan negara yang sarat dengan bukti sejarah perjuangan para pahlawan.
Konstitusi sangat penting sebab mempunyai fungsi yang sangat penting, fungsi
utamanya ada dua yaitu membagi kekuasaan dalam negara serta membatasi kekuasaan
pemerintah atau penguasa dalam negara. Kemudian ada tiga hal yang diatur dalam
sebuah konstitusi, yaitu jaminan hak asasi manusia bagi seluruh warga negara dan
penduduk, sistem ketatanegaraan yang mendasar, serta kedudukan, tugas, dan wewenang
lembaga-lembaga negara.

b. Demokrasi kita
Situasi terkini mengenai demorasi kita, pada akhir-akhir ini mencuat wacana
penundaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang menyebabkan masa jabatan presiden dan
wakil presiden dapat berlanjut setidaknya hingga tahun 2026, sehingga menyebabkan
presiden aktif saat ini, Ir. Joko Widodo, akan menjabat selama tujuh tahun, yang mana
menjadi masa jabatan terlama untuk presiden sejak lahirnya reformasi. Hal tersebut
menimbulkan kegelisahan bagi banyak kalangan dan telah menggerakan beberapa
kalangan masyarakat untuk melakukan aksi demo penolakan beberapa waktu yang lalu.
Wacana tersebut disuarakan unsur partai politik yakni PKB, PAN, dan Golkar dengan dalih
perekonomian Indonesia belum stabil akibat pandemi. Alasan memundurkan jadwal Pemilu
tersebut jelas sangat menciderai esensi demokrasi dan amanat konstitusi.
Kewajiban melaksanakan pemilu untuk memilih presiden, wakil presiden, beserta
anggota parlemen telah diatur secara konstitusional di dalam Pasal 22E ayat (1) dan ayat
(2) UUD 1945. Pasal tersebut secara tegas telah mengatur bahwa pelaksanaan pemilu
dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Dengan demikian, wacana penundaan pemilu ini
jelas sama sekali tidak memiliki dasar hukum yang kuat. Adapun jika dilakukan perubahan
konstitusi melalui amandemen UUD 1945 untuk melegalkan penundaan pemilu 2024, hal
itu justru bertolak belakang dengan konsep konstitusi itu sendiri karena perubahan
konstitusi tidak boleh dilakukan hanya untuk kepentingan elit tertentu saja, melainkan harus
dilakukan demi kepentingan semua kalangan di suatu bangsa.
Memaksakan wacana penundaan pemilu juga akan menciderai semangat reformasi
dan prinsip kedaulatan rakyat. Jika benar terjadi, kita akan kembali ke masa orde baru,
yang memberikan ruang bagi seorang presiden untuk dapat berkuasa dalam jangka waktu
yang sangat lama. Wacana penundaan pemilu tersebut pun erat dengan ciri khas orde
baru, yaitu pembungkaman demokrasi. Pembatasan masa jabatan presiden menjadi salah
satu ciri khas utama pembeda antara sistem demokrasi dengan otoritarianisme. Jika
wacana perpanjangan masa jabatan presiden ini sampai lolos, maka bukan tidak mungkin
Indonesia kembali ke masa orde baru, ketika Soeharto bisa memimpin hingga 32 tahun.

c. Identitas nasional
Identitas nasional merupakan ciri atau jati diri yang dimiliki sebuah negara atau
bangsa yang membedakan dengan negara atau bangsa lain. Sebuah bangsa sangatlah
penting untuk memiliki identitas nasional karena hal tersebut merupakan gambaran atau
jati diri suatu bangsa di mata bangsa lain. Identitas nasional memilki peran sebagai
pemersatu bangsa dengan berbagai ciri khas yang dimiliki berbagai suku yang menjadi
satu kesatuan bangsa atau negara.

Kewarganegaraan
Pada hakikatnya identitas nasional sebuah bangsa ada 2 jenis, yaitu identitas
nasional primer dan identitas nasional sekunder. Identitas primer dapat disebut juga
sebagai identitas etnis, merupakan identitas yang mengawali terjadinya identitas sekunder.
Salah satu contoh Identitas primer yaitu tari topeng dari Cirebon, apabila kepemilikan tari
topeng ini sudah di kenali oleh dunia dan diakui oleh bangsa Indonesia artinya tari topeng
ini bisa disebut sebagai identitas nasional. Identitas sekunder sendiri merupakan identitas
yang dibentuk atau direkontruksi berdasarkan hasil kesepakatan bersama. Di Indonesia
sendiri terdapat 2 jenis identitas sekunder, yaitu identitas nasional dalam arti fisik atau
simbol dan identitas nasional secara non fisik. Identitas nasional dalam arti fisik atau simbol
meliputi bendera, lambang negara, bahasa nasional, dan lagu kebangsaan. Sedangkan
untuk identitas nasional non fisik sering disebut dengan jati diri bangsa yaitu nilai-nilai yang
merupakan hasil buah pikiran dan gagasan dasar bangsa tentang kehidupan yang
dianggap baik, yang memberikan watak corak dan ciri masyarakat sebuah bangsa.

Kewarganegaraan

Anda mungkin juga menyukai