Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN ASN & SMART ASN

Terdapat 3 isu yang ditemukan di Bidang Metrologi Legal Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Karo dalam hal peningkatan pelayanan tera.
1. Belum adanya jadwal yang lengkap serta target pencapaian kerja untuk tera
timbangan pasar.
2. Belum adanya panduan untuk melakukan peneraan timbangan elektronik yang
digunakan di pasar untuk pelayanan tera di kantor.
3. Belum adanya pelayanan sertifikat e-tera.
Berdasarkan isu-isu yang telah diambil diatas, maka analisis isu menggunakan kriteria
APKL dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel Analisis Isu dengan Menggunakan APKL
No. Isu Kriteria
A P K L
1. Belum adanya jadwal yang lengkap serta    
target pencapaian kerja untuk tera timbangan
pasar

2. Belum adanya panduan untuk melakukan    


peneraan timbangan elektronik yang
digunakan di pasar untuk pelayanan tera di
kantor

3. Belum adanya pelayanan sertifikat e-tera    

Dari isu yang ditetapkan, semua isu yang terpilih untuk diangkat akan dianalisis untuk
menilai isu mana yang paling prioritas untuk diselesaikan dengan metode USG berikut
ini.
Tabel Analisis Isu dengan Menggunakan USG
No. Isu Aktual Urgency Seriousness Growth Jumlah Prioritas
1. Belum adanya jadwal 5 5 4 14 i
yang lengkap serta target
pencapaian kerja untuk
tera timbangan pasar

2. Belum adanya panduan 5 4 2 11 II


untuk melakukan
peneraan timbangan
elektronik yang
digunakan di pasar untuk
pelayanan tera di kantor

3. Belum adanya pelayanan 5 3 2 10 III


sertifikat e-tera

Berdasarkan data USG di atas peroleh isu “Belum adanya jadwal yang lengkap serta
target pencapaian kerja untuk tera timbangan pasar” sebagai prioritas utama.
Selanjutnya kita akan menggunakan Teknik Fishbone menentukan sebab dalam
memperoleh gagasan kreatif atau solusi terbaik, sebagai berikut:

Kurangnya SDM Belum adanya


untuk design manajemen
jadwal tera pasar waktu yang baik

Belum adanya
jadwal yang
lengkap serta target
pencapaian kerja
untuk tera Insert T
timbangan pasar
Kurangnya Rendahnya minat
kesadaran literasi untuk membuat
digital perencanaan yang
terstruktur

Gagasan Kreatif:
“Optimalisasi Pelayanan Tera dengan Penggunaan Tabel Jadwal dan Target Capaian
Kinerja Tera Timbangan Pasar”
Insert
1. Membuat tabel jadwal untuk melakukan tera timbangan pasar. Text
2. Membuat tabel target capaian kerja tera timbangan pasar. here

3. Membuat dokumentasi disetiap kegiatan tera timbangan pasar.


4. Membuat stiker tera yang disertakan dengan nomor pengaduan apabila ada keluhan
pedagang terkait timbangan yang digunakan.
LEARNING JOURNAL I
Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS
Angkatan/Kelompok : LXII/III
Nama Mata Pelatihan : Smart ASN
Nama Peserta : Joy Rona Purba, S.Si
Nomor Daftar Hadir : 28
Lembaga Penyelenggara Pelatihan : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sumatera Utara
A. Pokok Pikiran
Pandemi Covid-19 telah mengantarkan dunia pada sebuah masa
revolusioner dengan berpindahnya sebagian kehidupan manusia menuju dunia tanpa
batas, yaitu dunia digital. Komunikasi yang bersifat serba digital menjadikan literasi
digital sebagai salah satu kebutuhan wajib di era serba teknologi seperti sekarang.
Contoh Kasus:
Nanang Victor Hambali seorang ASN Kementerian Keuangan yang
bertugas di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jawa Barat
tengah mengembangkan aplikasi ID Face untuk menampung informasi-informasi yang
diperoleh dari kegiatan digital forensic. Selama ini belum adanya database penyidikan
di Kanwil menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan. Adanya aplikasi ID
Face yang dikembangkan Nanang sangat membantu dalam pencarian data dan informasi
yang dibutuhkan kapanpun dan dimanapun.
B. Penerapan
Dari contoh kasus diatas, saya dapat mengadopsi literasi digital di bidang
perindustrian dan perdagangan walaupun dalam bentuk yang lebih sederhana. Misalnya
dengan memanfaatkan teknologi seperti penggunaan website Kudagang untuk
mengikuti pelatihan meningkatkan kompetensi diri. Selain itu, selama ini penerbitan
sertifikat tera di tempat kerja saya masih menggunakan bentuk hard copy yang lebih
banyak memakan biaya yang cukup banyak dan butuh waktu yang cukup lama untuk
pengiriman ke tempat tujuan. Maka dari itu, saya dapat menerapkan Smart ASN dengan
membuat inovasi pembuatan e-sertifikat tera. Inovasi ini akan lebih mudah, efektif dan
efisien karena tidak memakan biaya yang banyak dan pengiriman yang lebih cepat
dengan memanfaatkan e-mail.
LEARNING JOURNAL II
Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS
Angkatan/Kelompok : LXII/III
Nama Mata Pelatihan : Manajemen ASN
Nama Peserta : Joy Rona Purba, S.Si
Nomor Daftar Hadir : 28
Lembaga Penyelenggara Pelatihan : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sumatera Utara
A. Pokok Pikiran
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Contoh Kasus:
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bengkulu, Diah Irianti
memproses pemecatan 11 orang PNS yang terlibat kasus tindak pidana korupsi karena
menyelewengkan dana Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Jumlah ASN yang dipecat
secara tidak hormat di Bengkulu setiap tahunnya naik, karena kurang tegasnya bentuk
disiplin yang diberikan. Maka dari itu, Kepala BKD Bengkulu melakukan tindakan
tegas dengan pemecatan secara tidak hormat dan pembayaran gaji ASN bersangkutan di
berhentikan.
B. Penerapan
Dari contoh kasus diatas, saya dapat mengadopsi perilaku melaksanakan
tugas dengan jujur, bertanggungjawab, berintegritas tinggi serta bersih dari tindakan
korupsi. Seorang ASN harus berorientasi pada kepentingan publik daripada kepentingan
pribadi. Kita hendaknya berpuas dengan hak yang sudah dipenuhi oleh pemerintah yang
tercantum dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 79 tentang penggajian dan tunjangan.
Selain hak tersebut, berdasarkan pasal 92 UU ASN setiap pegawai ASN juga berhak
menerima perlindungan berupa jaminan kesehatan, kecelakaan kerja, kematian dan
bantuan hukum. Maka dari itu, sebagai seorang ASN kita harus melaksanakan
kewajiban kita dengan sebaik-baiknya.

Anda mungkin juga menyukai