b. Expenses
Biaya operasional dapat berupa biaya langsung maupun tidak, dan terdapat
empat kategori umum:
1. Wages Paid to building personnel
2. General operating expenses (such as utilities)
3. Maintenance expenses
4. Administrative costs
Biaya langsung tidak berfluktuasi dengan pendapatan penyewaan dan dapat
berupa biaya berulang reguler atau biaya periodik. Biaya berulang teratur tiap
bulan contohnya gaji pegawai, biaya pengoperasian, biaya perbaikan. Biaya
periodik seperti pajak dan asuransi biasanya dengan jarak pembayaran yang
lebih panjang. Biaya biaya ini ditanggung langsung oleh bangunan ini.
Layanan perbaikan khusus seperti perbaikan atap, biaya utilitas,
pengembalian dana, dan belanja modal adalah biaya variabel, dan dapat berupa
berulang atau tidak. Biaya dekorasi, perbaikan atau penggantian minor,
penambahan persediaan akan dengan mudah terprediksi terjadi pada interval
sepanjang tahun. Pertamanan dan pembuangan salju adalah contohnya. Variasi
biaya pengoperasian – peningkatan modal, penambahan, atau memperbaiki
kerusakan akibat kebakaran—bisa ataupun tidak terjadi.
Ketika kedua biaya tetap dan variabel di kurangi dari total pendapatan,
menghasilkan figur pendapatan operasional bersih sebelum hutang. Pendapatan
operasional bersih dikurangi pembayaran KPR (biaya tetap lainnya) dan
deposito untuk cadangan sama dengan arus kas atau penerimaan bersih dikirim
kepada pemilik untuk bulan itu.
Rumusnya adalah:
Gross rental income + income from other sources – losses incurred = total
income.
Total income – operating expenses = net operating income before debt
service
Net operating income before debt service – debt service – reserves = cash
flow
4. Operating Budget
Ini untuk memberikan ide kepada pemilik tentang yield tunai yang dapat
diharapkan dari aset properti selama suatu periode tetap, biasanya dalam setahun.
Budget menjadi panduan operasi masa depan dari properti dan menjadi acuan
peforma dari masa lampau. Jika estimasi bidget dari sebuah periode tidak sesuai
dengan pendapatan bulanan aktual dan laporan penggunan serta laporan laba rugi
untuk periode yang sama, maka perlu dilakukan adjustment pada biaya
pengoperasian atau prosedur pengoperasiannya. Kebanyakan manajer membagi
biaya pengoperasian tahunannya menjadi kuartalan sehingga mereka dapat
membandingkan pendapatan aktual dengan biaya.
a. Estimate conservatively
Manajer wajib untuk tidak mengatur target yang tidak masuk akal untuk
agen penyewa atau site manager. Target tidak masuk akal ini menyusahkan, dan
jika mental organisasi menjadi sangat terbebani, personel yang kompeten diam
– diam dapat mencari pekerjaan lain. Manajer yang baik seharusnya mengatur
target yang realistis agar perusahaannya itu dapat tumbuh dan berkembang.
Jika menyiapkan proyeksi budget, gunakan tingkat penyewaan saat ini
untuk mengestimasi, dibanding menggunakan pertumbuhan pendapatan. Jika
pada laporan laba rugi pada akhir periode menunjukkan pendapatan yang lebih
baik daripada yang diproyeksi sebelumnya pada proyeksi budget, manajer akan
menunjukkan mana yang merupakan kontribusinya.
Contohnya gedung dengan 4buah unit apartemen dengan 2 kamar tidur
disewa per unit $500 perbulan, tahun fiskal lampau memperoleh $24000 ($500
x 12 x 4), namun hasil aktualnya berupa $22.800 karena tingkat okupansinya
95% (22.800 / 24.000) dalam kasus ini 5% harus dikurangi pada proyeksi tahun
fiskal berikutnya dalam proyeksi pendapatan tahun berikutnya.
Metode tersebut dapat digunakan pada properti industri dan komersil
yang diitagihkan pada basis luas kaki. Contohnya sebuah gedung memiliki luas
2000 kaki persegi yang dapat disewakan. Bea tertagih kotor $12/ft2 atau $24000
pertahun untuk seluruh gedung ($12 x 2000). Namun yang diperoleh tahun
kemarin $18000, sehingga tingkat okupansinya hanya 75% ($18000/$24000).
b. Examine discrepancy and prepare explanantion.
Sebelum memproyeksikan biaya untuk termyn baru dari sebuah proyek,
manajer harus menganalisa setiap perbedaan antar biaya yang diantisipasi
sebagai terproyeksi pada tahun sebelumnya dengan biaya yang sebenarnya
seperti yang tertera pada laporan arus kas pada periode yang sama. Perbedaan
yang substansial mengindikasikan masalah pada manajemen atau benda yang
diproyeksikan tidak realistis. Sehingga jika ada penurunan pendapatan, maka
manajer harus mampu menjelaskannya.
Setelah menjelaskan alasannya, manajer harus mengatus kembali policy
pengoperasaian atau proyeksi pada periode berikutnya. Akumulasi dari budget
dan hasil yang komparatif atas periode tertentu menyediakan sinopsis yang
bernilai dari tren belakangan ini dan memberitahu manajer mana area yang tidak
memiliki progress baik.
Proyeksi atas budget juga membuat para penyewa dan tunggakan dapat
tertutup dalam suatu periode. Laporan arus kas untuk bulan lampau dapat
memberitahu manajer berapa tunjangan yang dapat diberikan. Hubungan antara
sewa yang ditagih dan uang yang terkumpul dapat digunakan untuk
memproyeksi tingkat okupansi untuk properti tersebut.
c. Allow for an evaluation of management skills
Pemilik dapat menggunakan budget dan melaporkan serta menentukan
kemampuan dari manajer dalam menghadapi finansial dan pola pasar serta
menghadapi nya. Buku dan catatan dari firma manajemen dapat di audit paling
tidak secara tahunan. Tidak hanya ini adalah bentuk dari kepercayaan yang baik,
namun biasanya peminjam dan pihak lain memerlukan audit sebelum
mengeksekusi pinjaman dan dokumen legal yang berkaitan dengan properti
yang dibawah manajemen pihak lain.
3. Tax Records
Pemilik properti yang membayar orang untuk bekerja kepada mereka di
anggap pemberi kerja untuk federal dan penghasilan pajak negara dan mungkin
memerlukan mengisi dokumen tertentu dengan agensi pemerintahan.
Kebanyakan negara bagian memiliki spesifikasi akurat kepada angka minimal
dari orang yang bekerja, jumlah nilai upah terbayarkan dan bekerja pada kondisi
yang mengharuskan seorang pemilik diklasifikasikan sebagai pemberi kerja.
- Karyawan dan kontraktor independen
Perbedaannya juga cukup signifikan pada federal dan pajak negara
bagian. Pekerja adalah karyawan dan jika mereka bekerja untuk seseorang
memliki hak untuk mengontrol langsung dimana, kapan, dan bagaimana
mereka kerja serta menentukan hasil pekerjaan mereka.
Kontraktor Independen dapat mengontrol kapan, dimana, dan
bagaimana mereka kerja dan memperkerjakan agar menghasilkan suatu
produk. Sebuah perjanjuan antar pemilik dengan kontraktor independen
juga mengharuskan memasukkan klausul untuk hak terminasi oleh kedua
belah pihak dan memberitahukan. Ini hanya contoh saja agar manajer tidak
mencoba menjadikan pekerja sebagai kontraktor independen jika
kontraktor yang bonafide tidak ada, karena penalti nya sangat keras.
4. Employee Documentation
- Employer Identification Number (EIN)
Jika pekerja pada suatu perusahaan taat hukum, manajer properti harus
memperoleh NPWP atas nama pemilik.
- Employee’s Withholding Allowance Certificate (W-4)
Setiap pekerja wajib memikiki Social Security number dan mengisi
formulir W-4, pekerja dengan sertifikat Withholding Allowance,
menyatakan pembebasan pajak yang ingin mereka klaim pada laporan pajak
mereka. Pemerintah mewajibkan pada pemberi kerja dengan tanggung
jawab untuk memperoleh sertifikat W-4 untuk memenuhi regulasi penting
yang berkenaan dengan para pegawai.
- Employment Eligibility Verification (I-9)
Ketika dipekerjakan, para pegawai harus memenuhi form I-9 agar mereka
dapat bekerja secara hukum di AS. Harus memenuhi dan menandatangani
bahwa membuktikan kewarganegaraan mereka. Jika non-kewarganegaraan
harus membuktikan bahwa secara hukum diperbolehkan menjadi
Permanent Residence atau otorisasi pemberian kerja. Bagian kedua adalah
pemberi kerja harus review dan memverifikasi pernyataan dengan formulir
yang telah diisi. Formulir harus ditunjukkan kepada petugas Immigration
and Naturalization Service atau Departement of Labor jika diminta untuk
inspeksi. Pelanggaran akan di hukum sangat berat.
- Employer’s Quarterly Tax Return (941)
Setelah menyediakan pekerja dengan W-4 maka pemberi kerja harus
mengisi form 941, untuk semua pendapatan kena pajak yang ditahan dari
upah pekerja. Dalam mengisi 941, pemberi kerja harus juga mengisi:
- Form W-3, Wage and Tax Statement untuk setiap pekerja,
menunjukkan seluruh upah yang telah dibayarkan dan jumlah yang
ditahan sepanjang tahun.
- Form W-3, Transmittal of Wage and Tax Statement. Form W-2
mewajibkan pekerja berhubungan dengan form W-3, dan nilai yang
ditunjukkan harus sama antar kedua form.
- State Obligations
Untuk memenuhi kewajiban pajak pendapatan, pemberi kerja harus mendaftar
kepada negara bagian dimana mereka beroperasi. Kewajiban ini juga harus
menggunakan form yang berbeda dari setiap negara bagian. Namun form W-
2 hingga W-4 adalah form yang umum digunakan
- Noncash Compensation
Ketika menghitung pajak, manajer harus mengindikasikan upah yang
dibayarkan yang bukan dalam bentuk uang, dalam harga pasar wajar.
Contohnya kendaraan dan biaya hidup untuk manajer lapangan. Akuntan yang
berkualifikasi atau pengacara harus menentukan tindakan yang baik atas
segala bentuk kompensasi yang diberikan kepada pekerja sebagai pengganti
upah.
- FICA Insurance (Federal Insurance Contribution Act)
Pada akta ini memerlukan pemberi kerja pada satu atau lebih orang untuk
membayar Social Security Retirement fund. Dimana tingkat pajaknya telah
ditentukan oleh Congress dan dibagi kepada pemberi dan penerima kerja.
Pemberi kerja harus menahan jumlah wajar dari cek gaji karyawan serta
mengumpulkan total kontribusi dari kedua pihak kepada pemerintah federal.
- Disability and workers’ compensation
Selain Social Security, kompensasi asuransi pekerja disabilitas harus
disediakan dapat melalui agensi pemerintahan atau perusahaan asuransi
swasta.
- Statement of Miscellaneous Income (1099)
Pemberi kerja harus mengeluarkan form 1099, kepada setiap kontraktor
independen yang barangsiapa tidak termasuk dan membayar lebih dari $600
dalam setahun dan kepada setiap pemilik properti menentapkan jumlah sewa
yang dikumpulkan agen atas nama pemilik.
- Unemployment taxes (FUTA)
Pengembalian atas yang ditentukan pada akta ini harus diisi oleh setiap
pemberi kerja dari satu atau lebih orang yang bekerja dengan porsi yang sama
untuk 20 minggu dalam tahun tersebut atau memperoleh paling sedikit $1500
dalam tahun itu. Total pajak yang dikenakan akan bervariasi menurut jumlah
dari pajak pengangguran yang dibayarkan oleh pemberi kerja setiap pekerja.
B. Determining Profitability
Dalam laporan penerimaan dan pengeluaran, laporan laba rugi, dan analisis arus kas
yang dibuat oleh manajer dapat membantu pemilik untuk menentukan apa propertinya
menguntungkan untuk disimpan. Bisa juga untuk menentukan kompetensi manajer.
Metode yang dapat digunakan:
1. Break-even analysis
Dalam menghitung keuntungan atas suatu bangunan apakah dalam titik balik
modal, tingkat okupansi dimana pemasukan kotor sama dengan biaya tetap.
Pada proyek komersil besar, analisis balik modal digunakan apakah
investasinya sudah balik modal. Ketika pendapatan kotornya sudah melewati
titik balik modal, maka sudah menguntungkan, rumusnya adalah sebagai
berikut:
2. Return on investment
Dalam menghitung keuntungan juga dapat dihitung menggunakan metode ROI,
dimana apa yang dibayar oemilik juga akan kembali kepada pemilik. Rationya
dikonversi menjadi persentase pengembalian dan diukur sesuai keinginan
pemilik. Persamaannya adalah sebagai berikut :
Contoh properti dengan ATCF $15.000 dimana pemilik memiliki ekuitas (E)
investasi $100.000, tingkat pengembaliannya adalah 15% ($15.000/$100.000 x
100 = 15%). Bisa dibilang juga pengembaliannya sebelum basis pajak.
Jika investasi tunai dianalisa dengan cara ini seringkali disebut cash-on cash
return dengan contoh $100.000 sebagai investasi awal dengan pengembalian
cash-on-cash return 15%. Maksud cash-on cash juga dapat berupa sebelum atau
sesudah basis pajak.
3. Capitalization rate
Analisa atas proyeksi Net Operating Income (NOI) sebagai perbandingan dan
pengukuran, pengembalian dijelaskan dalam bentuk tingkat kapitalisasi.
Dengan maksud utamanya adalah mengonversi pendapatan masa depan menjadi
nilai saat ini, rumusnya adalah sebagai berikut:
5. Deferred Maintenance
Meskipun tidak sepenuhnya merupakan jenis pemeliharaan, pemeliharaan yang
ditangguhkan adalah istilah umum dalam bisnis manajemen properti, dan terjadi ketika
perbaikan yang jelas ditunda dan tidak dilakukan saat diperlukan. Bangunan mulai
kehilangan nilai. Jenis depresiasi ini biasanya dapat diatasi dengan melakukan
perbaikan dan peningkatan yang diperlukan. Kadang-kadang disebut penyusutan fisik
yang dapat disembuhkan ( curable physical depreciation) atau keusangan yang dapat
disembuhkan (curable obsolescene).
The Property Manager and Maintenance Personnel
Manajer juga harus fasih dengan ekonomi, kepegawaian, dan penjadwalan yang terlibat
dalam kelancaran kinerja tugas pemeliharaan. Orang-orang yang melaksanakan pekerjaan
dapat berupa karyawan gedung atau personel luar yang dipekerjakan berdasarkan kontrak.
Tergantung pada ukuran properti, jumlah layanan yang diperlukan akan menentukan apakah
akan mempekerjakan staf pemeliharaan di tempat atau mengontrakkan setiap permintaan
layanan. Setelah menentukan pekerjaan yang harus dilakukan, dan waktu serta biaya yang
terlibat, manajer properti akan membuat keputusan mana yang paling hemat biaya bagi
pemiliknya.
1. Resident Managers
Sebagian besar properti residensial 16 unit atau lebih memiliki manajer atau
perwakilan pemilik di tempat setiap saat. Manajer tetap ini (yang dapat disebut
pengawas atau manajer di lokasi) umumnya mengoordinasikan semua operasi
pemeliharaan gedung. Meskipun tanggung jawab manajer tetap meningkat seiring
dengan ukuran bangunan, individu ini harus melapor langsung kepada manajer properti.
Seorang manajer properti tunggal dapat tetap mengikuti kebutuhan
pemeliharaan beberapa bangunan besar tanpa terjebak dalam rutinitas operasi harian
masing-masing dengan secara teratur meninjau laporan yang disampaikan oleh manajer
residen. Namun, manajer properti tetap harus mengunjungi setiap gedung secara
berkala untuk mengumpulkan informasi tentang pemeliharaan dan perbaikan yang
diperlukan dan untuk mengetahui di mana biaya operasi dapat dipotong.
2. On-Site Maintenance Staff
Untuk sebagian besar gedung dengan banyak penyewa, persyaratan personel
minimum harus dipelajari dengan cermat untuk memastikan bahwa staf penuh waktu
cukup besar untuk memenuhi tugas pemeliharaan rutin gedung. Kekurangan staf bisa
sama mahalnya dengan kelebihan staf. Pemeliharaan bangunan yang buruk akan
menurunkan kualitas bangunan, dan ketika penyewa yang tidak senang tidak
melanjutkan masa sewanya, pendapatan sewa akan turun.
Kebijakan keanggotaan serikat pekerja lokal juga akan mempengaruhi
komposisi staf pemeliharaan gedung. Petugas kebersihan semi-terampil, insinyur
pemeliharaan umum yang terampil, tukang listrik, tukang ledeng, dan sebagainya,
termasuk dalam serikat pekerja yang berbeda, dan aturan serikat pekerja umumnya
melarang mempekerjakan pekerja non-serikat. Oleh karena itu, ketika mempekerjakan
staf bangunan permanen, manajer harus mempertimbangkan kemungkinan biaya dan
ketidaknyamanan yang mungkin timbul dari pekerja campuran dan non-serikat, atau
anggota serikat pekerja yang bersaing.
Untuk menghindari kesalahpahaman di masa depan, setiap karyawan yang baru
direkrut harus ditunjukkan tanggung jawab pekerjaan tertentu di tempat tersebut.
Deskripsi pekerjaan sederhana yang mencantumkan berbagai tanggung jawab
karyawan dapat membantu selama periode orientasi.
Manajer ingin menekankan bahwa setiap karyawan mewakili pemilik, jadi
anggota staf gedung harus menyenangkan, bisnis, dan rapi. Banyak manajer yang
berpengetahuan luas menyediakan seragam servis bagi personel pemeliharaan untuk
meningkatkan prestise bangunan dan untuk memperkuat identifikasi pemberi kerja-
karyawan di antara tim pemeliharaan.
3. Contract Service
Layanan yang dilakukan oleh orang luar secara teratur dengan biaya tertentu
dikenal sebagai layanan kontrak. Manajer yang mewakili beberapa pemilik yang
berbeda, terutama tempat tinggal keluarga tunggal yang tersebar, akan mengontrak
perbaikan berdasarkan kebutuhan kasus per kasus. Kesederhanaan ini memungkinkan
pemilik untuk ditagih hanya untuk layanan yang dilakukan di gedung mereka.
Persyaratan perjanjian manajemen sering kali menetapkan batas atas kontrak layanan
yang dapat dijalankan oleh manajer tanpa persetujuan dari pemiliknya.
Sebelum memasuki kontrak layanan apa pun, manajer harus meminta
penawaran kompetitif dari beberapa kontraktor lokal. Jika sesuai, manajer kemudian
dapat membandingkan biaya kontrak dengan biaya penggunaan personel di tempat.
Dalam banyak situasi, pembersihan jendela, pembuangan sampah dan salju,
pengendalian hama, dan keamanan adalah layanan yang biasanya dapat dilakukan
dengan lebih efisien dan lebih murah oleh kontraktor luar.
Referensi dan riwayat kerja perusahaan kontraktor harus diperiksa sebelum
dipekerjakan; pada kenyataannya, penawaran tidak boleh diminta dari kontraktor yang
tidak memenuhi syarat dengan cara ini. Bagian dari kualifikasi kontraktor adalah untuk
memverifikasi bahwa kontraktor akan mempertahankan tanggung jawab dan asuransi
kompensasi pekerja selama pelaksanaan kontrak. Manajer harus memperoleh Sertifikat
Asuransi yang menyebutkan bahwa pemilik dan manajer disebut sebagai tertanggung
tambahan dalam polis kontraktor. Manajer juga ingin mengetahui apakah karyawan
perusahaan terikat dan apakah memiliki lisensi atau izin yang diperlukan.
Untuk melindungi manajer dan pemilik, kontrak layanan harus selalu tertulis
dan berisi ketentuan pemutusan hubungan kerja. Ketentuan yang terakhir ini menjadi
penting jika pelayanan tidak memuaskan atau jika harta tersebut dijual atau
dimusnahkan. Sebelum pembayaran dilakukan kepada kontraktor luar, manajer harus
mendapatkan keringanan hak gadai mekanik atau pembebasan tenaga kerja dan
material. Meskipun nama yang berbeda digunakan untuk dokumen-dokumen ini,
tujuannya adalah untuk memberikan bukti bahwa pekerjaan dan bahan telah dibayar
dan bahwa kontraktor membayar subkontraktor.
4. Hiring and Firing Maintenance Employees
Persetujuan untuk mempekerjakan dan memberhentikan karyawan harus berada
di bawah kendali manajer properti atau agen pemilik dan tidak sepenuhnya diserahkan
kepada kebijaksanaan manajer tetap atau pengawas. Namun demikian, manajer properti
harus menerima pendapat manajer tetap tentang integritas, industri, dan keterampilan
calon pelanggan selama proses perekrutan. Hal yang sama bahkan lebih penting ketika
penghentian terlibat.
Setiap pelamar untuk posisi pemeliharaan harus melengkapi aplikasi pekerjaan.
Penampilan, sikap, motivasi, pengalaman, pendidikan, keandalan, dan kemampuan
kinerja calon karyawan harus menjadi faktor utama. Selain itu, referensi pekerjaan masa
lalu adalah penting dan harus diperiksa. Jika referensi negatif diterima yang
bertentangan dengan evaluasi manajer terhadap pelamar, manajer harus mencoba untuk
menentukan apakah konflik kepribadian menyebabkan laporan yang tidak
menguntungkan dari mantan majikan, daripada kemampuan karyawan.
Kepatuhan ADA Undang-Undang Penyandang Disabilitas Amerika (ADA)
berlaku untuk setiap perusahaan manajemen yang memiliki 15 atau lebih karyawan.
Secara singkat, pemberi kerja tidak boleh bertanya kepada pelamar apakah mereka
memiliki kecacatan, atau menanyakan sifat atau tingkat keparahan kecacatan. Manajer
dapat menanyakan apakah pelamar dapat melakukan fungsi pekerjaan penting seperti
yang dijelaskan. Pemeriksaan kesehatan mungkin diperlukan setelah tawaran dibuat
dan sebelum karyawan benar-benar mulai bekerja. ADA tidak mendorong,
mengizinkan, atau melarang pengujian obat yang tidak dianggap sebagai pemeriksaan
medis.
Maintenance Management
Ada kebutuhan pasti untuk teknik perencanaan jangka panjang dan jangka pendek
untuk mengendalikan kenaikan biaya pemeliharaan. Perencanaan darurat harus dimasukkan
dalam rencana pemeliharaan karena keadaan darurat yang tidak terduga lebih mahal jika tidak
ditanggapi dengan cara yang teratur dan telah direncanakan sebelumnya.
Program pemeliharaan harus mencakup rencana untuk hal-hal berikut:
1. Preventive Maintenance
Pemeliharaan preventif telah menjadi seperangkat prosedur yang sangat
berkembang. Pemeliharaan ini melibatkan kegiatan pemeliharaan terjadwal dengan
hati-hati dan formulir inspeksi yang disiapkan yang mencantumkan elemen fisik dan
sistem penting dari properti. Tujuan pemeliharaan preventif ada dua: untuk mengurangi
biaya perbaikan dan penggantian dan untuk menghindari gangguan dalam pelayanan
kepada penyewa.
Program pemeliharaan preventif harus diterapkan di semua properti—baik
perumahan atau komersial, properti kecil atau besar—dan dapat berkisar dari upaya
pekerja pemeliharaan paruh waktu hingga karyawan penuh waktu yang menggunakan
program komputerisasi yang canggih dan dipimpin oleh seorang pekerja penuh waktu.
karyawan waktu.
Program software sangat efektif dalam merancang program pemeliharaan
preventif. Setelah data terkait dimasukkan, laporan dapat dibuat secara teratur untuk
memungkinkan manajer menjadwalkan perbaikan dan melacak penyelesaiannya. Ada
lima langkah dasar dalam merancang program pemeliharaan preventif agar sesuai
dengan kebutuhan bangunan tertentu:
• Menyiapkan inventaris peralatan dan bangunan.
• Tentukan tugas pemeliharaan yang diperlukan.
• Hitung biayanya.
• Jadwalkan tugas.
• Menyimpan catatan.
Calculate costs Setelah tugas ditentukan, manajer kemudian harus menghitung berapa
banyak waktu, tenaga, dan uang yang akan dibutuhkan oleh program pemeliharaan
preventif. Angka akhir harus realistis baik dari segi anggaran maupun jumlah pekerjaan
yang terlibat.
Schedule tasks Karena tugas-tugas ini bervariasi dalam frekuensi — mingguan, dua
bulanan, atau musiman — jadwal setahun penuh mudah ditentukan di banyak program
perangkat lunak. Setelah dijadwalkan, manajer dapat dengan mudah mengeluarkan
perintah kerja dan memverifikasi penyelesaian pekerjaan. Sementara semua area harus
diperiksa secara teratur, waktu harus disisihkan untuk menyelesaikan pekerjaan darurat
yang tidak direncanakan.
Keep records Satu set lengkap catatan tersebut akan memastikan pemeliharaan
preventif sistematis, meminimalkan gangguan dalam layanan penyewa, dan
menghemat uang pemilik. Manajer residen atau pengawas gedung harus menyerahkan
laporan inspeksi harian dan mingguan kepada manajer properti yang juga dimasukkan
ke dalam laporan riwayat pemeliharaan.
Manajer harus menindaklanjuti program dengan menyimpan dan secara teratur
meninjau catatan hasil inspeksi pemeliharaan preventif dan tugas untuk setiap bagian
peralatan. Laporan-laporan ini pada akhirnya akan menunjukkan apakah pemeriksaan
dan kegiatan tertentu dapat dilakukan lebih jarang, sehingga menghemat tenaga dan
uang, atau apakah barang-barang tertentu harus lebih sering diperiksa. Mereka juga
memverifikasi bahwa personel pemeliharaan benar-benar melakukan tugas-tugas ini
dan menunjukkan efektivitas biaya dari program pemeliharaan preventif.
Program pemeliharaan preventif yang dirancang dan diterapkan dengan baik
mungkin tidak menunjukkan hasil atau penghematan yang signifikan selama enam
bulan hingga satu tahun. Namun, pada akhirnya akan membuahkan hasil dalam hal
peningkatan efisiensi dan ekonomi operasi.
2. Routine Inspections
Dari sudut pandang praktis, tanggung jawab pertama manajer adalah menyadari
keseluruhan kondisi dan operasi setiap properti di bawah pengawasannya. Efektivitas
manajer sebagai administrator pemeliharaan bergantung pada inspeksi rutin yang
menyeluruh dan pada kemampuan untuk menunjukkan dengan tepat dan memperbaiki
kelemahan dalam tim pemeliharaan. Selain meninjau laporan pemeliharaan preventif,
manajer properti harus melakukan pemeriksaan langsung dan datang ke lokasi,
sebaiknya setiap empat hingga enam minggu sekali. Perjalanan inspeksi ini
memungkinkan pemeriksaan sistem, peralatan, dan kondisi bangunan yang lebih
ekstensif. Pemeriksaan musiman atap bangunan dan tahan cuaca harus disertakan
dalam pemeriksaan.
Pemeriksaan pemeliharaan harus menjadi prosedur rutin untuk menemukan
masalah kecil sebelum menjadi lebih buruk. Inspeksi lebih komprehensif ketika
manajer membawa daftar periksa fitur bangunan yang akan diperiksa. Jika daftar
periksa mencantumkan nama personel pemeliharaan yang dipekerjakan oleh gedung
dan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, manajer juga dapat menilai kinerja
karyawan gedung saat berkeliling di lokasi fisik. Daftar periksa inspeksi dapat
membantu manajer menjelaskan kepada pemilik rekomendasi untuk perbaikan atau
penggantian selain menjelaskan pengeluaran yang dilakukan untuk layanan
pemeliharaan dan perbaikan.
Secara umum, manajer harus memeriksa semua fitur interior dan eksterior
setiap properti dan memasukkan komentar tentang kondisi halaman, dinding, tangga
masuk, pintu, kotak surat, tangga darurat, jendela, atap, dan atap. Penelusuran reguler
menawarkan manajer peluang reguler untuk mencatat potensi pelanggaran keamanan
yang mungkin terjadi. Saat memeriksa interior properti apa pun, manajer harus
mengamati kondisi pintu masuk, tangga, koridor, lift, perlengkapan lampu, lobi, dan
area umum lainnya; pabrik pemanas dan ventilasi; pemanas air panas; dan sistem
perpipaan dan unit pembuangan limbah. Pintu, kunci, transom, langit-langit, alas tiang,
jendela, perlengkapan lampu dan sakelar, outlet listrik, lantai, pipa ledeng, dan
perlengkapan permanen lainnya juga harus diperiksa saat memeriksa ruang yang baru
saja dikosongkan.
Perbaikan yang diperlukan dan biaya yang diantisipasi harus dicatat pada daftar
periksa untuk membantu manajer mengatur jadwal kinerja dan anggaran operasi.
Meskipun tidak bijaksana untuk terjerat dalam masalah pemeliharaan harian yang
sepele, manajer properti harus menyadari semua masalah utama di sekitar tempat
karena dia pada akhirnya bertanggung jawab atas semua pengeluaran pemeliharaan.
3. Maintenance Requests
Manajer properti harus memberitahu semua penyewa untuk melaporkan
masalah dan kebutuhan pemeliharaan segera ke manajemen atau kantor gedung,
sebaiknya secara tertulis. Karyawan gedung harus waspada terhadap kebutuhan
pemeliharaan properti dan tahu bagaimana melaporkan masalah tersebut.
4. Control Plants
Teknik kontrol memastikan program pemeliharaan yang berkelanjutan dan
hemat biaya. Peluang pengurangan biaya harus diidentifikasi dan diberi peringkat
sesuai dengan kemampuannya untuk menghasilkan penghematan. Prosedur untuk
memulai perintah kerja, ketepatan waktu, pengendalian bahan, penjadwalan kerja, dan
pelaporan pengendalian kemudian dapat dinilai kembali berdasarkan data baru yang
dikumpulkan selama analisis pengurangan biaya.
Pekerjaan khusus yang dilaksanakan oleh personel pemeliharaan di tempat atau
dikontrak harus ditentukan dan direncanakan oleh staf administrasi pemeliharaan.
Badan administratif ini, yang mungkin hanya terdiri dari manajer properti dan manajer
tetap atau beberapa karyawan yang sangat terlatih, juga harus bertanggung jawab atas
penganggaran, pengendalian material, dan laporan manajemen.
Rencana rinci adalah dasar dari pengawasan pemeliharaan yang efektif.
Rencana tindakan harus dirancang untuk semua tugas perbaikan, pembersihan, dan
konstruksi yang akan dilakukan oleh personel pemeliharaan. Meskipun tingkat detail
yang disertakan dalam program perencanaan awal akan bervariasi dari satu gedung ke
gedung lainnya, semakin banyak kontrol yang diberikan oleh pihak administrasi,
semakin efektif dan hemat biaya program pemeliharaan yang sebenarnya.
Short-term plants Mendekorasi ulang, dan memasok saham menawarkan peluang
jangka pendek untuk melakukan pengendalian biaya. Perencanaan yang cermat di
bidang ini akan menghasilkan pengurangan biaya yang kecil namun cepat.
Pembelian persediaan dalam jumlah besar, juga dikenal sebagai pembelian
volume, adalah salah satu alat pengendalian biaya paling efektif yang tersedia bagi
manajer. Dalam beberapa kasus, telah meningkatkan margin keuntungan pada properti
sebanyak 3,5%. Untuk membeli dalam jumlah besar, manajer harus memiliki ruang
penyimpanan setidaknya untuk persediaan barang selama enam bulan. Sistem
persediaan yang akurat memungkinkan manajer untuk mengidentifikasi barang-barang
yang jarang digunakan atau yang memiliki umur simpan yang pendek. Persediaan ini
tidak boleh dibeli dalam jumlah besar, melainkan sesuai kebutuhan.
Langkah-langkah keamanan harus dilembagakan untuk melindungi saham
berharga dari pencurian. Satu perusahaan memecahkan masalah pengendalian pusat
yang mahal dengan mempertahankan persediaan kecil barang-barang yang sering
digunakan di kantor-kantor manajer tetap. Sistem lain dikenal di industri lain sebagai
persediaan “just-in-time”—yaitu, memesan apa yang dibutuhkan, saat dibutuhkan.
Keberhasilan persediaan JIT tergantung pada pasokan yang andal dan cepat. Biaya
persediaan yang sering, pengawasan penerbitan, dan langkah-langkah keamanan
lainnya yang diperlukan dengan stok besar harus diukur terhadap biaya pembelian yang
lebih kecil yang lebih tinggi. Perangkat lunak komputer dapat menyederhanakan tugas-
tugas ini.
Long-term plants Langkah pertama dalam perencanaan pengendalian biaya jangka
panjang adalah mengidentifikasi peluang untuk menghemat biaya operasional. Manajer
properti harus mempelajari alternatif fungsional untuk sistem mekanik dan listrik utama
properti dan memeriksa cara untuk menghemat pemeliharaan, tenaga kerja, dan upah.
Misalnya, mungkin lebih murah untuk menyewa tukang daripada petugas kebersihan.
Meskipun gaji untuk yang pertama lebih tinggi, biaya tambahan dibenarkan karena
keserbagunaan tukang menghemat upah yang seharusnya dibayarkan kepada personel
kontrak untuk perbaikan dan pekerjaan lain.
Biaya konsumsi bahan bakar dan utilitas, sebagian besar biaya operasional
sebagian besar properti, sangat bervariasi. Biaya menjalankan pabrik pemanas dan
memelihara peralatannya harus dipantau selama periode waktu tertentu. Perwakilan
dari perusahaan utilitas dapat memberikan informasi yang berguna tentang jenis
layanan dan cara mengurangi biaya utilitas.
5. Information Required to Handle Maintenance Requests
Scope and location of the job Ruang lingkup dan lokasi pekerjaan harus dijelaskan
secara akurat. Instruksi untuk "mengganti kabel ground untuk kabel TV di 3C" jauh
lebih eksplisit daripada "memperbaiki kabel TV di lantai tiga." Awak pemeliharaan
yang dikirim untuk melakukan pekerjaan akan dapat menentukan terlebih dahulu di
mana mereka akan bekerja dan alat apa yang mereka butuhkan untuk pekerjaan itu.
Job priorities Staf administrasi harus menentukan dan menetapkan prioritas pekerjaan.
Urutan di mana pekerjaan untuk hari, minggu, atau bulan harus dilakukan harus
ditentukan. Masalah langsung seperti pipa air yang pecah atau jendela benar-benar
didahulukan daripada pemeriksaan servis rutin dan kesulitan kecil seperti keran bocor.
Method to use and materials needed Rencana pemeliharaan juga harus menentukan
metode terbaik untuk menyelesaikan setiap pekerjaan. Dari informasi ini, staf
administrasi dapat menentukan bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan
dapat memiliki persediaan yang sesuai. Karyawan juga akan mengenali terlebih dahulu
alat, perlengkapan, dan persyaratan keselamatan khusus untuk pekerjaan tertentu.
Personnel and hours needed Untuk menjadwalkan waktu kru pemeliharaan secara
efisien, staf administrasi harus mempelajari semua pekerjaan yang dapat diperkirakan
sebelumnya dan memproyeksikan sejauh mungkin jumlah personel yang dibutuhkan
dan jam kerja yang akan dibutuhkan. Secara alami, ruang lingkup pekerjaan akan
menentukan seberapa detail data tersebut. Alokasi waktu dan personel yang tepat dan
realistis harus menghasilkan kinerja pekerjaan yang efektif dengan biaya yang wajar,
sehingga menghindari keresahan penyewa karena layanan yang tidak memadai.
Program pemeliharaan yang terencana dengan baik juga melindungi posisi
keuntungan pemilik dengan menahan omset penyewa seminimal mungkin dan menjaga
integritas fisik properti. Dengan terampil menilai dan menyeimbangkan kebutuhan
layanan dan biaya pemeliharaan, manajer bekerja untuk keuntungan bersama dari
semua pihak terkait.
Kunci keberhasilan pemeliharaan adalah mengidentifikasi apa yang perlu
dilakukan, siapa yang melakukannya, berapa biayanya, dan apakah pekerjaan dilakukan
dengan benar. Adalah berguna untuk mendekati manajemen pemeliharaan dari
perspektif layanan pelanggan daripada hanya dari sudut pandang teknik. Penyewa
menghargai tanggapan cepat atas permintaan mereka; namun demikian, perbaikan dan
pemeliharaan tanpa batas dapat dengan cepat menguras pundi-pundi keuangan.
6. Choosing Computer Software
Computere software adalah solusi yang jelas untuk membantu manajer ketika
menjadwalkan perbaikan yang diminta, melacak waktu dan biaya perbaikan, dan
menjadwalkan pemeliharaan preventif rutin. Tidak semua program menawarkan
kemampuan yang sama.
Manajer harus menentukan bagaimana perangkat lunak menangani salah satu situasi
berikut:
• Menangani perintah kerja sementara yang unik
• Penjadwalan perintah kerja
• Mengambil perintah kerja dan laporan
• Permintaan khusus dari penyewa
• Respons penyewa terhadap ketepatan dan kualitas pekerjaan
• Faktur untuk pekerjaan yang dilakukan
• Penjadwalan perintah kerja
• Kemampuan untuk menagih kembali biaya ke penyewa
• Bayar vendor
• Lacak biaya perbaikan
• Memantau kinerja pekerja dan gajinya
• Perincian inventaris dan peralatan
• Mengintegrasikan informasi pemeliharaan ke laporan keuangan seperti buku
besar, hutang, piutang, dll.
Selain itu, banyak program memantau perintah kerja hingga penyelesaian dengan
inventaris persediaan dan bahan yang terus diperbarui. Beberapa menyediakan modul
untuk mengidentifikasi bangunan inventaris dan aset unit, seperti kompor dan lemari
es. Juga berguna adalah database untuk catatan pembelian, informasi garansi, kontrak
pemeliharaan, dan jadwal penyusutan. Beberapa program mengintegrasikan kontrol
anggaran dan modul pesanan pembelian yang memfasilitasi pembelian situs dan kontrol
pengeluaran. Manajemen aset tetap menjadi lebih mudah karena data memungkinkan
manajer untuk memutuskan kapan harus memperbaiki dan kapan harus mengganti.
Contracting For New Construction
1. Alterations
Aktivitas konstruksi yang berasal dari perubahan yang diminta penyewa
menentukan kebijakan perekrutan. Jika perubahan substansial yang dibutuhkan
penyewa adalah peristiwa yang berulang secara teratur, seperti yang sering terjadi
di ruang industri dan komersial, staf permanen tukang kayu profesional, tukang
listrik, dan plester mungkin terbukti lebih hemat biaya dan efisien daripada
menggunakan kontraktor luar secara tetap.
Konstruksi baru terkadang diperlukan untuk melindungi nilai properti,
meningkatkan pendapatan bersihnya, meningkatkan daya jualnya, atau memenuhi
spesifikasi penyewanya. Konstruksi dasar bangunan baru, terutama bangunan
komersial, seringkali hanya mencakup cangkang dan sistem pemanas, ventilasi,
dan pendingin udara
2. Building Conversions
Manajer properti juga mungkin bertanggung jawab atas konversi bangunan,
yang seringkali memerlukan renovasi besar-besaran, dan mungkin beberapa
konstruksi baru. Terlepas dari pendekatan yang diadopsi, modal besar diperlukan
untuk mengubah atau mengadaptasi bangunan yang terbengkalai untuk memenuhi
kebutuhan penyewa baru. Sulit bagi penyewa untuk memvisualisasikan bagaimana
ruang akan terlihat setelah renovasi, jadi perubahan mungkin harus diselesaikan
sebelum penyewa diminta dan ruang ditampilkan.
3. General Contracting
Tugas pertama adalah memutuskan apakah manajer akan menyewa kontraktor
utama atau kontraktor umum yang kemudian akan menyerahkan pekerjaan itu ke
berbagai keahlian dan akan mengawasi proyek. Ketika kontraktor utama digunakan,
hanya satu set rencana dan spesifikasi yang diperlukan. Sebagian besar pekerjaan
pengubahan dan konstruksi besar diawasi oleh kontraktor utama. Sebagai alternatif,
manajer dapat bertindak sebagai kontraktor umum dan menugaskan pekerjaan
secara langsung kepada arsitek, insinyur, tukang kayu, tukang ledeng, dan pemasok
yang diperlukan.
Setelah keputusan telah dibuat apakah akan menyewa kontraktor umum atau
membuat kontrak dengan berbagai keahlian secara terpisah, manajer harus
menentukan bagaimana mendapatkan kontrak yang sebenarnya. Ada dua jenis
kontrak untuk konstruksi: penawaran kompetitif (competitive bids) dan kontrak
negosiasi (negotiated contracts). Tawaran kompetitif dapat diperoleh dari
kontraktor umum untuk semua atau sebagian pekerjaan atau langsung dari
perwakilan perdagangan dan pemasok yang terampil sedangkan pada kontrak
negosiasi, manajer pertama-tama memilih satu kontraktor umum atau satu
kontraktor terkemuka di setiap bidang. Kontraktor ini kemudian mengajukan
proposal bersama memperkirakan total biaya proyek.
4. Fee Choices
Meskipun sebagian besar kontrak konstruksi dinegosiasikan berdasarkan biaya
tetap (tawaran biaya tetap) atau biaya tetap (tawaran biaya tetap), kontraktor
tepercaya mungkin meminta untuk dibayar berdasarkan biaya-plus (penawaran
biaya-plus). Dalam hal ini, kontraktor akan memberikan perkiraan awal pada
pekerjaan yang diusulkan dan akan dibayar biaya aktual pekerjaan ditambah
persentase keuntungan, biasanya sekitar 15%. Metode pembayaran ini disarankan
hanya ketika berurusan dengan kontraktor yang sudah mapan.
5. Payment Time Table
Kontrak untuk perubahan, renovasi, dan konstruksi lainnya harus diteliti oleh
manajer. Perjanjian tersebut harus menentukan dengan tepat kapan kontraktor harus
dibayar. Merupakan kebiasaan untuk membayar sekitar 40% dari biaya ketika
pekerjaan setengah selesai, tetapi setidaknya 10% harus ditunda selama sebulan
setelah pekerjaan selesai jika layanan tambahan diperlukan.