Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS NILAI INTRINSIK PERUSAHAAN

MENGGUNAKAN METODE FREE CASH FLOW TO


FIRM: EV/EBITDA MULTIPLE (STUDI KASUS PADA PT
INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK)
Seorang investor dapat melakukan analisis valuasi untuk menaksir nilai intrinsik dari suatu saham

untuk kemudian membandingkannya dengan harga pasar saham. Apabila nilai intrinsiknya lebih

besar dari harga pasar, maka saham tersebut dinilai undervalued atau terlalu rendah sehingga layak

untuk dibeli atau ditahan apabila saham tersebut sudah dimiliki. Sebaliknya apabila nilai intrinsik

lebih kecil dari harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai overvalued atau terlalu mahal

sehingga layak untuk dijual.

Pendekatan dalam melakukan valuasi ada berbagai macam. Beberapa diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Pendekatan Pendapatan (Income Based Approach), merupakan pendekatan penilaian

dengan cara mengkonversi manfaat ekonomis atau pendapatan yang diperkirakan akan

dihasilkan objek penilaian dengan tingkat diskonto tertentu (Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan Nomor VII.C.3-1.17).

2. Pendekatan Pasar (Market Based Approach), merupakan pendekatan penilaian dengan

cara membandingkan objek penilaian dengan objek lain yang sebanding dan sejenis

serta telah memiliki harga jual (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor VII.C.3-

1.16).

3. Pendekatan Aktiva (Aset Based Approach), merupakan pendekatan penilaian

berdasarkan keuangan historis objek penilaian dengan cara menyesuaikan seluruh aset

dan kewajiban menjadi nilai pasar sesuai dengan premis nilai yang digunakan dalam

penilaian usaha (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor VII.C.3-1.15).

Adapun tiga metode yang sering digunakan untuk melakukan valuasi, pertama valuasi

dengan discounted cash flow dengan mencari nilai sekarang sebuah aset dari ekspektasi arus kas

masa depan dari aset tersebut. Kedua adalah dengan relative valuation yaitu mengestimasikan nilai

1
sebuah aset dengan membandingkan harga relatif aset tersebut terhadap variabel umum, seperti:

earnings, arus kas, nilai buku, penjualan, dan lain sebagainya. Ketiga dengan metode contingent

claim, model ini menggunakan harga opsi (option pricing model) untuk mengukur nilai dari aset

yang mempunyai karakteristik opsi yang sama (Sukamulja, 2017). Setiap pendekatan atau metode

memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda dan cocok digunakan untuk industri yang

berbeda-beda.

Pada kali ini yang menjadi objek valuasi adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

(ICBP). ICBP merupakan contoh perusahaan consumer good, pendapatannya bisa diproyeksikan

berdasarkan permintaan mi instan karena relatif stabil setiap tahunnya. Berbeda dengan industri

yang lebih fluktuatif karena kebutuhan akan produk atau jasa nya sangat sensitif terhadap

pendapatan masyarakat, misalnya seperti produsen mobil mewah.

Metode yang digunakan dalam valuasi saham ICBP adalah metode discounted cash flow

(DCF) karena apabila dilakukan dengan benar, metode ini tidak terlalu terpengaruh oleh persepsi

dan mood pasar. Dalam metode DCF ada dua model kategori yang digunakan yaitu metode free

cash flow to equity (FCFE) dan free cash flow to the firm (FCFF). Metode FCFE hanya mengukur

nilai perusahaan dari ekuitas saja, sedangkan FCFF mengukur nilai perusahaan secara keseluruhan

termasuk pemilik klaim lain dalam perusahaan. Karena fokus penelitian ini adalah pada penilaian

perusahaan, maka metode FCFF akan dibahas lebih lanjut.

Nilai intrinsik perusahaan dapat ditentukan dengan membagi arus kas yang diharapkan

menjadi dua periode seperti yang dinyatakan di bawah ini:

𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 = 𝑃𝑉 𝑜𝑓 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤𝑠 𝑑𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑡ℎ𝑒 𝑒𝑥𝑝𝑙𝑖𝑐𝑖𝑡 𝑓𝑜𝑟𝑒𝑐𝑎𝑠𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑

+ 𝑃𝑉 𝑜𝑓 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤𝑠 𝑎𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑡ℎ𝑒 𝑒𝑥𝑝𝑙𝑖𝑐𝑖𝑡 𝑓𝑜𝑟𝑒𝑐𝑎𝑠𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑

2
Periode perkiraan eksplisit adalah periode di mana perkiraan rinci arus kas perusahaan dibuat

untuk periode tertentu hingga tahun tertentu. Bagian kedua dari rumus tersebut adalah nilai

terminal (terminal value), yang merupakan nilai perusahaan setelah periode ramalan eksplisit.

Nilai terminal dalam penelitian ini dihitung menggunakan EV/EBITDA multiple, karena

lebih umum digunakan oleh kalangan profesional industri. Selanjutnya Penulis akan mengolah

data menggunakan Microsoft Excel untuk mengukur nilai intrinsik pada kuartal II/2020. Adapun

langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan nilai intrinsik sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai