Anda di halaman 1dari 2

Legal aspek

TAKEOVER PROCEDURES / PROSEDUR PENGAMBILALIHAN

 Pemilik memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan seluruh data yang berkaitan dengan
properti miliknya dan akan diberikan kepada manajer properti.
 Semua aspek dalam daftar pengambilalihan harus lengkap termasuk data tentang listrik serta
informasi yang dibutuhkan.
 Manajer properti perlu menginspeksi seluruh sudut properti sebagai bagian dari prosedur
pengambilalihan.

Minimum information (informasi minimum)

Informasi minimum yang harus diperoleh oleh manajer proeperti adalah nama pemilik properti,
alamat, nomor telepon, nomor KTP atau nomor Pokok Wajib Pajak, dan nomor kepegawaian serta
nama, alamat dan nomor telepon dari pengacara, akuntan, pegawai asuransi, dan konsultan lainnya
dari pemilik properti. Jika bangunan tersebut terbilang baru maka harus mengikutkan nama arsitek
dan perusahaan konstruksinya lengkap dengan rencana pembangunan serta spesifikasi dari properti
tersebut.

Pemilik harus menyiapkan informasi tentang tanggal jatuh tempo pembayaran utang, tagihan pajak
real estate dan polis asuransi serta melengkapi Salinan semua kontrak untuk layanan, catatan
pekerjaan, catatan pekerjaan federal dan negara bagian. Catatan-catatan tersebbut harus sudah
termasuk gaji, periode pembayaran, nomor KTP dan tunjangan.

Lease information (informasi sewa)

manajer properti harus memiliki daftar semua unit yang disewakan dan daftar harga sewa per unit
yang disewakan. Informasi lain yang dibutuhkan manajer adalah rencana tata ruang, nama penyewa
yang akan menempati unit sewa, semua data keuangan yang tersedia, tanggal pembayaran sewa
pertama kali, dan sumber serta jumlah penghasilan tambahan.

Accounts payable

Pemilik dan manajer properti harus mempelajari neraca utang ketika kespakatan yang sudah
ditetapkan dieksekusi agar bisa membagi kewajiban terhadap biaya yang timbul.

COUNTING OWNER-MANAGER RELATION

 Atas tanggungjawab yang ada, manajer harus membangun hubungan yang saling
menguntungkan atau memuaskan (hubungan baik) dengan pemilik.
 Pemilik harus mengetahui betul siapa yang akan mengelola propertinya.
 hanya boleh ada satu manajer properti yang membuat kesepakatan dengan pemilik untuk
menghindari kesalahan atau kekeliruan.

Monthly reports (laporan bulanan)

Hubungan personal dengan pemilik atau perwakilan pemilik dapat terjalin dengan adanya
kunjungan singkat, panggilan telepon atau email, dan bisa juga menggunakan surat atau pesan
ketika pemilik sedang tidak di tempat untuk mengkonfirmasi keputusan yang sudah dibuat
berdasarkan diskusi personal dengan pemilik.

Laporan pendapatan per bulan biasanya menjadi alat komunikasi antara manajer properti dengan
pemilik. laporan ini berisi tentang bukti penyewaan, penghasilan lain-lain, pendapatan kotor, daftar
pembayaran dan biaya operasi, total biaya perbulan, kas di tangan awal bulan, jumlah yang
diteruskan ke pemilik serta saldo di tangan.

Laporan per bulan harus dibuat secara jujur dan dapat dipertanggung jawabkan serta mudah
dipahami oleh pemilik.

Ongoing contact (kontak berkelanjutan)

 Manajer properti yang sukses harus memiliki kemampuan untuk membangun hubungan
antar manusia dan komunikasi yang efektif.
 Manajer properti harus mengetahui komunikasi yang seperti apa dan seberapa sering yang
pemilik mau dan cara untuk memenuhi hal tersebut.
 Kemampuan manajer untuk peduli terhadap properti ditambah niat baik yang timbul dari
komunikasi yang personal dengan pemilik, akan tercipta hubungan bisnis yang bertahan
lama dan saling menguntungkan kedua belah pihak.
 Manajer properti harus bisa menghadapi berbagai macam kepribadian dan watak setiap
pemilik.

Anda mungkin juga menyukai