Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ahmad Sultan Ramadhan

NIM : 11201120000121

Prodi : Ilmu Politik

Kelas : 4C

JAWABAN UAS PEMIKIRAN POITIK ISLAM 2

1. Asal muasal terjadinya penolakan terhadap pembaharuan di mesir yang di pelopori


Muhammad abduh, disebabkan karena lontaran kritik tajamnya kepada pemerintah saat
itu, berkenaan dengan politik pendidikan yang diterapkan. Sistem pengajaran yang
diterapkan pada saat itu menyebabkan para mahasiswa Mesir tidak mempunyai ruh
kebangsaan yang hidup, sehingga rela dipermainkan oleh politik penjajahan asing. Pada
tahun 1879 M, yaitu 2 tahun setelah pengangkatan Abduh sebagai dosen, pemegang
kekuasaan Mesir, Khedive Ismail digantikan oleh puteranya Taufiq Pasya. Pemerintahan
yang baru lebih kolot dan reaksioner.

2. Arah perjuangan HOS Tjokroaminoto itu dalam ideologii perjuanngan menurut beliau
ada 2, yaitu Nasionalisme Islam dan Sosialisme Islam. Arah perjuangan Tjokroaminoto
yaitu ada 3, yaitu, Gerakan Politik nasional, Konsolidasi Menuju Kemerdekaan, dan
membangun pendidikan tauhid untuk kemakmuran. Perbedaan yang dihasilkna Soekarno
dan semaun dengan DN Adit. Sebenarnya sama sama merupakan hasil dari pemikiran
arah perjuangan Tjokoraminoto. Tetapi cara yang dilakukan DN Aidit itu memiliki
sedikit perbedaan atau ideology dengan kedua temannya.

3. Ada dua alasan utama yang menjadi landasan kenapa Hizbut Tahrir dilarang di Timur-
Tengah. Pertama, Hizbut Tahrir mempunyai ideologi khilafah, yang secara nyata
bertentangan dengan realitas politik kontemporer. Di masa lalu, sebelum jatuhnya Dinasti
Ottoman di Turki pada 1923, khilafah masih menjadi sistem politik. Tetapi setelah itu,
dunia Islam khususnya Timur-Tengah mengalami trauma politik yang sangat akut perihal
kembalinya sistem khilafah.Namun Hizbut Tahrir tetap pada pendiriannya untuk
menegakkan khilafah. Bukan hanya itu, Hizbut Tahrir telah menyiapkan konstitusi yang
untuk kembali tegaknya khilafah. Hal tersebut dapat dibaca dengan saksama dalam
karya-karya Taqiyuddin al-Nabhani, pendiri Hizbut Tahrir. dalam buku-buku tersebut
Hizbut Tahrir secara eksplisit menentang nasionalisme dan konsep negara-bangsa.
Argumen ini pula yang menyebabkan pemerintah Jordania menentang eksistensi Hizbut
Tahrir yang mendaftar sebagai partai politik pada saat itu. Negara-negara Timur-Tengah
lainnya pun mempunyai argumen yang sama, karena setelah jatuhnya Dinasti Ottoman
sudah tidak mungkin lagi diterapkan sistem khilafah. Di samping itu argumen yang
menyebabkan besarnya penolakan karena Hizbut Tahrir mengafirkan demokrasi, dan
siapapun yang setuju dengan demokrasi maka dianggap kafir. Pandangan ini
bertentangan dengan pandangan mayoritas negara di Timur-Tengah yang menerapkan
demokrasi sebagai sistem untuk membentuk pemerintahan dan legislatif sebagai check
and balance system. Kedua, Hizbut Tahrir ditengarai terlibat dalam beberapa kudeta di
Timur-Tengah. pada dekade 60-an aktivis Hizbut Tahrir terlibat dalam kudeta di Jordania
dan dekade 70-an di Tunisia. Pada 1974 juga para aktivis Hizbut Tahrir terlibat dalam
kudeta di Mesir.

4. Konsep Rvolusi Islam di Iran pada tahun 1979, mengundang banyak poerhatian dalam
dunia Islam. Pasalnya menurut Imam Khumaini selaku tokoh Revolusionirnya mengubah
system monarki Iran ke Republikdan menyatakn bahwa, disamping sebagai pemimpin
agama, ulama juga sebagai pemimpin politik. Dan yang kedua adalah sikap merangkul
golongan Mustadhafin yang artinya merangkul kaum kaum terindas, yangdimana para
pelaku dunia menggunakan kaum kaum tertindas sebagai roda politik mereka yang hidup
diatas kelimanagn harta mereka yang banyak. Namun Imam Khumaeni justru merangkul
mereka sebagai sebuah aksi revousioerisannya.

5. Alasan gagalnya sekulerisasi yang diterapkan Kemal attaturk di turki ada banyak alas an.
Yang pertama Islam tidak lenyap begitu saja di masa pemerintahan Ataturk, Kedua, arus
besar kebangkitan Islam tahun 1970-an dan 1980-an di berbagai belahan dunia Islam,
turut memberikan dorongan cukup berarti bagi rakyat Turki. Ketiga, perkembangan sosial
politik di Eropa sendiri. Meskipun Turki selama ini berusaha mati-matian untuk menjadi
“Barat” dan menjadi “Eropa”, mereka tetap “orang luar” bagi Eropa. Hal tersebut juga
tidak luput dari Sistem Keislama yang diterapkan Erdogan di Truki yang mana mulai
meninggalkan ajaran-ajaran sekuler dan mengformalkan islam di turki membuat
masyaakat Islam di Truki berkembang pesat.

Anda mungkin juga menyukai