Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM 3

PIRANTI ELEKTRONIK
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

SHAFIRA ZELINDA ‘AINIYATUR ROHMAH


(2220610007)

Jl. Raya ITS, Keputih, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60111

Laman: http://www.pens.ac.id Email: pens@pens.ac.id


I. Tujuan :

1. Mengetahui prinsip kerja dan karakteristik V-I dari LED.


2. Memahami perbedaan LED yang berbeda warna dari karakteristik V-I nya

II.Tinjauan Teori :

Dioda cahaya atau lebih dikenal dengan sebutan LED (Light Emitting Diode)
adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak
koheren ketika diberi tegangan maju, karena menggunakan doping gallium, arsenic dan
phosporus. Jenis doping yang berbeda dapat menghasilkan cahaya dengan warna yang
berbeda dan tegangan kerja yang berbeda.

Sebuah LED adalah sejenis dioda semikonduktor istimewa. Seperti sebuah dioda
normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh, atau
didop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut p-n
junction. Proses terjadinya cahaya dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Prinsip kerja LED

Pembawa muatan elektron dan hole mengalir ke junction dari elektroda dengan
tegangan berbeda. Ketika elektron bertemu dengan hole, dia jatuh ke tingkat energi
yang lebih rendah, dan melepas energi dalam bentuk photon. Tak seperti lampu pijar
dan neon, LED mempunyai kecenderungan polarisasi. Chip LED mempunyai kutub
positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala bila diberikan arus maju. Ini
dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus
listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya. Bila LED diberikan arus
terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang melewati chip LED. Ini menyebabkan chip
LED tidak akan mengeluarkan emisi cahaya.

Gambar 2. Diagram LED

Chip LED pada umumnya mempunyai tegangan rusak yang relatif rendah. Bila
diberikan tegangan beberapa volt ke arah terbalik, biasanya sifat isolator searah LED
akan rusak menyebabkan arus dapat mengalir ke arah sebaliknya. Karakteristik chip
LED pada umumnya adalah sama dengan karakteristik dioda yang hanya memerlukan
tegangan tertentu untuk dapat beroperasi. Namun bila diberikan tegangan yang terlalu
besar, LED akan rusak walaupun tegangan yang diberikan adalah tegangan maju.
Tegangan yang diperlukan sebuah dioda untuk dapat beroperasi adalah tegangan maju.

III. Peralatan

1. Mili-Ammeter 1 buah

2. Voltmenter 1 buah

3. Resistor 1 kΩ 1 buah

4. LED dengan warna berbeda 3 buah

5. Power Supply 1 buah

6. Papan rangkai 1 buah


IV. Rangkaian percobaan

Gambar 3 Rangkaian percobaan

V. Prosedur percobaan

1. Buatlah rangkaian seperti Gambar 3 menggunakan salah satu LED dengan


posisi anoda terhubung dengan ammeter dc dan katoda terhubung pada negatif
power supply.

2. Cek kembali rangkaian sebelum power supply dihidupkan, gunakan range


terbesar pada ammeter dan voltmeter DC.

3. Hidupkan power supply, naikkan perlahan tegangan pada power supply (Vin)
hingga jarum pada ammeter menyimpang.

4. Ukur tegangan Vd dengan mengatur arus Id pada ammeter mengikuti Tabel 1.

5. Ulangi prosedur nomer 2 dengan posisi anoda-katoda dalam keadaan reverse


bias.

6. Atur tegangan pada voltmeter sebesar 1 V kemudian amati arus pada ammeter
kemudian catat pada Tabel 2

7. Ulangi prosedur 6 dengan menaikkan nilai Vd mengikuti Tabel 2.

8. Ulangi langkah 2-7 dengan mengganti LED dengan LED yang lain kemudian
catat pada Tabel 1 dan 2.
Tabel 1. Forward bias
Vd (V) LED
Id (mA)
LED BIRU LED ORANGE LED INFRA RED
0 0.63 0.60 0.52
0,1 0.74 0.73 0.59
0,2 0.77 0.76 0.61
0,3 0.79 0.79 0.62
0,4 0.83 0.81 0.63
0,5 0.91 0.83 0.64
0,6 0.94 0.85 0.64
0,7 0.97 0.87 0.65
0,8 1.01 0.89 0.65
0,9 1.04 0.90 0.65
1 1.07 0.92 0.66
2 1.39 1.09 0.67
3 1.70 1.25 0.68
4 2.01 1.40 0.69
5 2.32 1.56 0.70
6 2.62 1.71 0.70
7 2.93 1.86 0.71
8 3.23 2.01 0.71
9 3.53 2.16 0.71
10 3.83 2.31 0.71

Tabel 2 . Reverse bias


Id (mA)
Vd (V)
LED BIRU LED ORANGE LED INFRA RED
0 0 0 0
0 0 0 1
0 0 0 2
0 0 0 3
0 0 0 4
0 0 0 5
0 0 0 6
0 0 0 7
0 0 0 8
0 0 0 9
0 0 0 10
VI. Tugas

1. Gambarkan grafik karakteristik V-I dari ketiga macam LED!

LED BIRU

LED ORANGE

LED INFRA RED

2. Analisalah prinsip kerja LED!


Lampu LED adalah lampu yang masuk ke dalam keluarga Dioda dalam artian,
lampu LED bersifat semi konduktor. Cara kerja lampu LED mirip dengan cara kerja
Dioda yang memiliki 2 kutub yakni kutub positif dan kutub negatif. Lampu LED
yang memiliki chip semikonduktor yang akan menimbulkan junction positif dan
negatif dan menghasilkan kelistrikan. Lampu LED memancarkan cahaya saat dialiri
tegangan maju yang dapat digolongkan sebagai transduser yang berperan untuk
mengubah energi listrik menjadi energi cahaya. LED akan menyala bila ada arus
listrik mengalir dari anoda ke katoda. Pemasangan kutub LED tidak boleh terebalik
karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut tidak akan menyala.
3. Apa yang menyebabkan LED berbeda-beda warnanya?
Led memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang dihasilkan. karena di
dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang akan mengeluarkan cahaya jika
elektron-elektron melewatinya. Caranya yaitu dengan mengganti zat kimia ini
(doping), maka kita dapat mengganti panjang gelombang cahaya yang
dipancarkannya, seperti infra red, hijau/biru/merah, dan ultraviolet.

Analisis:
Pada percobaan ini menggunakan:
LED BIRU yang mempunyai panjang gelombang: 450 < ? < 500
Dan material semi konduktor: Zinc selenide (ZnSe)Indium gallium nitride (InGaN)
LED ORANGE yang mempunyai panjang gelombang: 590 < ? < 610
Dan material semi konduktor: Gallium arsenide phosphide (GaAsP)Aluminium gallium
indium phosphide (AlGaInP)Gallium(III) phosphide (GaP)
LED INFRA RED yang mempunyai panjang gelombang: ? > 760
Dan material semi konduktor: Gallium arsenide (GaAs)Aluminium gallium
arsenide (AlGaAs)
Pada percobaan menggunakan arus bias maju atau forward bias
pada LED biru, LED orange, dan LED infra red mengalami kenaikan dan memancarkan
cahaya
Pada percobaan menggunakan arus mundur atau reverse bias
pada LED biru, LED orange, dan LED infra red tidak mengalami kenaikan dan dan tidak
memancarkan cahaya, itu dikarenakan arus yang di lewatkan sangat kecil, sehingga
dapat diabaikan atau dianggap 0.

Kesimpulan:
LED (light-emitting diode) adalah jenis dioda yang mampu menghasilkan cahaya saat
diaktifkan. Sambungan P-N pada LED akan menghasilkan cahaya saat diberi energi
listrik. Fenomena ini disebut elektrolumina.
LED memiliki karakteristik tegangan dan arus yang serupa dengan dioda pada
umunya. LED hanya dapat menghasilkan cahaya jika mendapat potensial maju. Jika
LED mendapat potensial mundur tidak ada cahaya yang dihasilkan dan jika potensialnya
cukup tinggi maka LED dapat rusak.
LED dapat menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang berbeda-beda
bergantung pada energi yang dilepas dan material pembuatannya. Hal ini berpengaruh
pada tegangan kerja LED.

Anda mungkin juga menyukai