PEMERINTAH KABUPATEN
INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN
INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN
H.ACO SUDIARTO
NIP. 19740502 199503 1 003
Pengertian Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada
bayi baru lahir selama dua jam pertama setelah kelahiran,
sampai sebelum penolong meninggalkan ibu dan bayinya.
Tujuan Tujuan :
Mengetahui derajat vitalitas dan mengukur reaksi bayi
terhadap tindakan resusitasi. Derajat vitalitas bayi adalah
kemampuan sejumlah fungsi tubuh yang bersifat esensial
dan kompleks untuk berlangsungnya kelangsungan hidup
bayi seperti pernapasan, denyut jantung, sirkulasi darah dan
refleks – refleks primitive seperti menghisap dan mencari
puting susu.
PEMERINTAH KABUPATEN
INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN
STANDAR OPRASIONAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman :
PROSEDUR ( SOP )
Tanggal terbit Ditetapkan
MEMANDIKANBAYI
Januari 2018 Kepala Puskesmas
SETELAH 6 JAM
KELAHIRAN DAN
MENGENAKAN POPOK
H.ACO SUDIARTO SKM
NIP. 19740502 199503 1 003
Pengertian Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada
bayi baru lahir selama dua jam pertama setelah kelahiran,
sampai sebelum penolong meninggalkan ibu dan bayinya.
Tujuan Tujuan :
Mengetahui derajat vitalitas dan mengukur reaksi bayi
terhadap tindakan resusitasi. Derajat vitalitas bayi
adalah kemampuan sejumlah fungsi tubuh yang bersifat
esensial dan kompleks untuk berlangsungnya
kelangsungan hidup bayi seperti pernapasan, denyut
jantung, sirkulasi darah dan refleks – refleks primitive
seperti menghisap dan mencari puting susu.
Kebijakan 1. Penolong sudah pelatihan APN
2. Tersedianya Buku Pedoman Bayi Baru
Lahir
3. Tersedianya Kartu Bayi
Prosedur 1. Persiapan Alat
A. Cuci tangan
B. Keperluan Mandi : Pakaian bersih,
popok, sabun,handuk dan selimut
C. Pastikan ruangan dalam keadaan bersih
D. Siapkan air hangat
E. Lepas pakaian bayi
F. Bersihkan tinja didaerah pantat sebelum
memandikan dengan kapas DTT
2. Memandikan
A. Letakkan bayi pada selembar handuk
B. Sanggah bayi sambil mengusap muka
C. Memberi sabunj pada muka, cuci
mukanya/ usap muka dengan waslap yang
sudah dibasahi air DTT
D. Jika bayi laki-laki tarik kulup kebelkang
dan cuci
E. Celupkan bayi dalam bak mandi dan
singgah
F. Bilas dengan air dan tidak perlu
menghilangkan vernik yaitu zat berwarna
putih dan lengket pada bayi terutama
lipatan-lipatan kulit
G. Keringakn betul-betul bayi dengan
sebuah handuk yang hangat dan kering
H. Tempatkan bayi pada alas dan popok
yang hangat dan kering
3. Mengenakan Popok
A. Kenakan popok dengan pas, tidak terlalu
ketat
B. Yakinkan bahwa ujung ats popk berada
dibawah tali pusat
C. Kenakan pakaian yang bersih dan kering
D. Serta bungkuslah dengan selimut
Unit terkait Dinas Kesehatan, Dokter, Bidan Dr Sp.A, Petugas MTBM
dan MTBS
Dokumen terkait Laporan KIB
PEMERINTAH KABUPATEN
INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN
STANDAR OPRASIONAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman :
PROSEDUR (SOP )
Tanggal terbit Ditetapkan
PENATALAKSANAAN
JANUARI 2018 Kepala Puskesmas
BAYI ASFIKSIA
PEMERINTAH KABUPATEN
INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN No. Dokumen No. Revisi Halaman :
20 PENAPISAN
H ACO SUDIARTO SKM
NIP. 19740502 199503 1 003
Prosedur 20 PENAPISAN :
PEMERINTAHAH
KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN
H.ACO SUDIARTO
NIP. 19740502 199503 1 003
Tujuan Tujuan :
Meminimalkan infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme dan menurunkan resiko penularan penyakit
yang mengancam jiwa seperti hepatitis dan HIV/AIDS.
Prosedur Tindakan PI :
1. Cuci tangan
Lepaskan perhiasan di tangan dan pergelangan.
Basahi tangan dengan air bersih dan mengalir.
Gosok kedua tangan dengan kuat menggunakan
sabun biasa atau yang mengandung anti septic
selama 10-15 detik.
Bilas tangan dengan air bersih yang mengalir.
Biarkan tangan kering dengan cara diangin-
anginkan atau keringkan dengan kertas (tissue)
atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
2. Memakai sarung tangan
Gunakan sarung tangan steril atau disinfeksi
tingkat tinggi untuk prosedur apapun yang akan
mengakibatkan kontak dengan jaringan dibawah
kulit seperti persalinan, penjahitan vagina dan
pengambilan darah.
Gunakan sarung tangan priksa yang bersih untuk
menangani darah atau cairan tubuh.
Gunakan sarung tangan rumah tangga atau tebal
untuk mencuci peralatan,menangani sampah,juga
membersihkan darah dan cairan tubuh.
3. Menggunakan teknik aseptic
Penggunaan perlengkapan pelindung pribadi.
Antisepsis.
Menjaga tingkat sterilitas atau disinfeksi tingkat
tinggi.
4. Memproses alat bekas pakai
Dekontaminasi.
Cuci dan bilas.
Disenfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi.
5. Penggunaan peralatan tajam secara aman
Letakkan benda-benda tajam diatas baki steril
atau disenfeksi tingkat tinggi atau dengan
menggunakan “daerah aman” yang sudah
ditentukan (daerah khusus untuk meletakkan dan
mengambil peralatan tajam.
Hati-hati saat melakukan penjahitan agar
terhindar dari luka tusuk secara sengaja.
Gunakan pemegang jarum dan pinset pada saat
menjahit.jangan pernah meraba ujung atau
memegang jarum jahit dengan tangan .
Jangan menutup
kembali,melengkungkan,mematahkan atau
melepaskan jarum yang akan di buang.
Buang benda-benda tajam dalam wadah tahan
bocor dan segel dengan perekat jika dua per tiga
penuh.jangan memindahkan benda-benda tajam
tersebut ke wadah lain.wadah benda tajam yang
sudah disegel tadi harus dibakar di dalam
insinator.
Jika benda-benda tajam tidak bisa dibuang secara
aman dengan cara insinerasi,bilas tiga kali dengan
larutan klorin 0,5% (dekontaminasi), tutup
kembali menggunakan teknik satu tangan dan
kemudian kuburkan :
Cara melakukan teknik satu tangan :
Letakkan penutup jarum pada permukaan yang
keras dan rata.
Pegang tabung suntik dengan satu tangan,
gunakan ujung jarum untuk “mengait” penutup
jarum. Jangan memegang penutup jarum dengan
tangan lainnya.
Jika jarum sudah tertutup seluruhnya, pegang
bagian bawah jarum dan gunakan tangan yang
lain untuk merapatkan penutupnya.
6. Pengelolaan sampah dan mengatur kebersihan dan
kerapian
Menempatkan benda-benda tersebut dalam wadah
tahan bocor (misalnya, botol plastic air mineral
atau botol infuse). Maupun kotak karton yang
tebal, kaleng atau wadah yang terbuat dari bahan
logam.
Singkirkan sampah yang terkontaminasi dengan
cara dibakar. Jika hal ini tidak memungkinkan,
kuburkan bersama wadahnya. Sampah yang tidak
terkontaminasi bisa dibuang ke dalam wadah
sampah biasa.
PEMERINTAH
KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN
Tujuan Tujuan :
Untuk mencegah terjadinya pre eklampsi dan eklampsi,
janin lahir hidup, dan Trauma pada janin seminimal mungkin.
d. Diet biasa
Rujukan http://rskartinimjk.blogspot.com/2010/05/sop-preeklampsia-
dan-eklampsia.htm
UPTD PUSKESMAS ANJATAN
PEMERINTAH KABUPATEN
INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN
STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR( SOP ) No. Dokumen No. Revisi Halaman :
PENATALAKSANAAN
PREEKLAMSI BERAT Tanggal terbit Ditetapkan
JANUARI 2018 Kepala Puskesmas
Rujukan http://rskartinimjk.blogspot.com/2010/05/sop-preeklampsia-
dan-eklampsia.htm