Pengertian Pusat Pertanggungjawaban
Pengertian Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban dapat diartikan sebagai setiap unit kerja dalam organisasi yang
dipimpin oleh seorang manager yang bertanggungjawab atas kegiatan-kegiatan dalam unit kerjanya.
(Thomas Sumarsan S.E.,M.M. , buku Sistem Pengendalian managemen)
Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu segmen bisnis yang managernya bertanggungjawab
terhadap serangkaian-serangkaian tertentu. (Hansen, mowen 2015 :116
Pusat pertanggungjawaban (responsibility centre) adalah organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer
yang bertanggungjawab terhadap aktivitas yang dilakukan. ( Anthony, Govindarajan 2009:171
Dengan demikian dari beberapa pendapat diatas penulis pengambil suatu kesimpulan bahwa
Pusat pertanggungjawaban adalah suatu unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang mempunyai
wewenang dan tanggungjawab terhadap aktivitas yang dilakukan.
Pada hakikatnya, perusahaan merupakan sekumpulan pusat-pusat tanggung jawab, yang masing-
masing diwakili oleh sebuah kotak dalam bagan organisasi. Pusat-pusat tanggung jawab tersebut
kemudian membentuk suatu hierarki. Pada tingkatan terendah adalah pusat untuk seksi-seksi, pergeseran
kerja, dan unit organisasi kecil lainnya.
1.2 Hubungan Antara Input dan Output
Manajemen bertanggung jawab untuk memastikan hubungan yang optimal antara input
dan output. Di sejumlah pusat tanggung jawab, hubungan itu bersifat timbal balik dan langsung,
misalnya seperti di departemen produksi, input bahan baku menjadi bagiain fisik dari barang jadi. Di
sini, pengendalian fokus pada penggunaan input minimum yang dibutuhkan untuk memproduksi
output yang diperlukan menurut spesifikasi dan standar mutu yang benar, tepat waktu, dan sesuai
dengan jumlah yang diminta.
Input Output
PROSES
Sumber daya : upah,bahan baku
Konsep input, output, dan biaya bisa digunakan untuk menjelaskan makna dari efisiensi dan
efektivitas, yang merupakan dua kriteria dengan mana kinerja pusat tanggung jawab dinilai.
Efisiensi adalah rasio output terhadap input, atau jumlah output per unit input. Dalam
banyak pusat tanggung jawab, efisiensi diukur dengan cara membandingkan biaya aktual dengan
standar, di mana biaya-biaya tersebut harus dinyatakan dalam output yang diukur.
Efektivitas ditentukan oleh hubungan antara output yang dihasilkan oleh suatu pusat
tanggung jawab dengan tujuannya. Semakin besar output yang dikontribusikan terhadap tujuan,
maka semakin efektiflah unit tersebut. Karena baik tujuan maupun input sangatlah sukar
dikuantifikasi, efektivitas cenderung dinyatakan dalam istilah-istilah yang subjektif dan non analitis.
Ada empat jenis pusat tangung jawab, digolongkan menurut sifat input dan atau output
moneter yang untuk tujuan pengendalian pusat pendapatan, pusat beban, pusat laba, dan pusat
investasi.
1. Pusat Pendapatan
Pusat Pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang anggotanya
mengendalikan pendapatan, tetapi tidak mengontrol manufaktur atau biaya perolehan
produk atau layanan yang mereka jual atau tingkat investasi yang dilakukan di pusat-
pusat pertanggungjawaban. (Atkinson et. Al 2001:527).
Pusat pendapatan merupakan bagian dari pusat pertanggungjawaban yang
mengontrol pendapatan, tetapi tidak mengontrol manufakturing dan biaya akuisisi dari
produk atau jasa yang dijual maupun tingkat investasi yang dipakai oleh pusat
pertanggungjawaban, dan manajernya memegang tanggung jawab untuk menentukan
pendapatan subunitnya.
Merekrut dan seleksi staf penjualan yang baik dari yang terbaik.
Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada staf penjualan.
Melakukan motivasi terhadap staf penjualan supaya semangat jual
tinggi.
Mengembangkan teknik-teknik untuk pengumpulan informasi tentang
prospek pelanggan.
Memberikan penghargaan dan pengakuan kepada penjualyang berhasil
mencapai target penjualan.
2. Pusat Biaya
Pusat biaya adalah organisasi subunit, yang manajernya bertanggung jawab atas
biaya aktivitas yang ada hubungan yang terdefinisi dengan jelas antara input dan output.
(Hilton et. Al, http://blogdeta.blogspot.com/2010/05).
Pusat Pembiayaan adalah pusat pertanggungjawaban di mana masukkannya
diukur dalam satuan uang, akan tetapi keluarannya tidak diukur dalam satuan uang.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pusat biaya adalah suatu
subunit dalam organisasi yang mengontrol biaya dari aktivitas produksi yang dilakukan
dan tidak mengontrol pendapatan dan investasi, dimana ada pembatasan antara masukan
dan keluaran karena adanya tanggungjawab biaya yang harus dipertanggungjawabkan
oleh manajer.
Pusat biaya juga mengkonsumsi masukan dan menghasilkan keluaran, namun
keluaran pusat biayanya tidak diukur dalam bentuk pendapatan. Hal ini disebabkan
karena manajer pusat biaya tidak dapat mengendalikan pendapatan penjualan atas
keluaran yang dihasilkannya dan keluaran pusat biaya tidak dapat atau sulit diukur
secara kuantitatif.
3. Pusat Laba
Pusat Laba adalah pusat pertanggungjawaban di mana manajer dan
karyawan lain mengontrol baik pendapatan maupun biaya produk atau layanan yang
mereka berikan.
(Atkinson et. Al 2001: 528, http://blogdeta.blogspot.com/2010/05/)
Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang keluaran (output) maupun
masukkan (input) diukur dalam satuan moneter, sehingga laba dapat diukur.
Pusat laba prestasinya dinilai atas dasar selisih antara pendapatan dengan biaya
dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Pada umumnya pusat laba
dibentuk jika perusahaan mempunyai usaha yang bervariasi sifatnya sehingga
manajemen puncak melimpahkan wewenangnya ke manajer yang lebih rendah.
Pengukuran Laba
Terdapat beberapa konsep yang dapat digunakan untuk mengukur laba suatu
divisi, yaitu
Laba Kontribusi.
Laba Kontribusi adalah selisih antara harga jual per unit dan biaya
variabel per unit atau perbedaan antara jumlah penjualan dan jumlah biaya
variabel. Laba kontribusi berfungsi untuk perencanaan laba jangka pendek.
Laba kontribusi digunakan sebagai pengukur laba dan kinerja unit
bisnis atau perusahaan karena biaya yng lebih dapat di kendalikan adalah
biaya berubah (biaya variabel), sehingga para penanggungjawab pusat laba
berfokus untuk meningkatkan laba kontribusi. Dan para penanggungjawab
pusat laba berupaya untuk mengecilkan biaya tetap perusahaan dengan
menaikkan jumlah penjualan dan menaikkan produktivitas perusahaan.
Laba Bersih Sebelum Pajak
Laba Bersih Setelah Pajak.
4. Pusat Investasi
Pusat investasi adalah subunit organisasi yang manajernya bertanggung jawab atas
keuntungan subunit dan modal yang diinvestasikan yang digunakan oleh subunit untuk
menghasilkan laba. (Hilton et Al 2003:759,
http://ekonomiaccountancy.blogspot.com/2011/12/pengertian-pusat-investasi-
dan.html).
Pusat Investasi merupakan pusat pertanggungjawaban berdasarkan tingkat laba yang
dihasilkan dikaitkan dengan besarnya investasi yang ditanamkan.
Pusat investasi mengharuskan manajer dan karyawannya mengontrol pendapatan, biaya
dan tingkat investasi dalam pusat pertanggungjawaban, karena manajernya
bertanggung jawab untuk keuntungan subunitnya dan penggunaan modal atau investasi
ke dalam subunitnya yang akan menghasilkan laba. Jadi pusat investasi dalam suatu
organisasi yang mempunyai pengendalian atas biaya dan pendapatan serta
pengendalian atas dana investasi agar memperoleh laba yang lebih besar.
Penilaian pusat investasi sama dengan penilaian pusat laba namun perbedaannya
adalah ditambah dengan analisis terhadap penempatan investasi dan hasil yang dicapai.
Investasi diukur berdasarkan penciptaan laba yang dicapai oleh unit perusahaan sebagai
berikut :
Investasi diukur berdasarkan jumlah aktiva.
Investasi diukur berdasarkan jumlah utang dan modal.
Investasi diukur berdasarkan jumlah modal sendiri.
Informasi dari Pusat Investasi dapat digunakan memotivasi Manajer Divisi dalam :
Bentuk pusat investasi adalah Kantor Pusat Perusahaan atau Unit Bisnis
Strategis maupun Divisi yang diberi wewenang atau kebijakan maksimum dalam
menentukan keputusan operasi yang tidak hanya berjangka pendek, tetapi juga tingkat
(besarnya) dan tipe (jenis) investasi.
CONTOH KASUS:
PT. Sierad Produce Tbk dalam proses pengendalian manajemen anggaran biaya di buat oleh setiap
unitkerja yang merupakan suatu pusat pertanggungjawaban, masing-masing unit kerja tersebut
membuatsendiri rencana anggaran yang akan menjadi pedoman dalam melakukan aktivitas usaha
dalammencapai sasaran usaha. Pada suatu perusahaan penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang
baik akan membantu manajemen perusahaan untuk menilai kinerja dari setiap pusat
pertanggungjawabandalam rangka pengambilan keputusan dan mencapai tujuan perusahaan
secara menyeluruh.
Penerapan Akuntansi Pertanggung-jawaban Pada PT. Sierad Produce Tbk Divisi Breeding.
Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban menghasilkan keluaran berupa informasi
akuntansi pertanggungjawaban, yang merupakan informasi historis berupa biaya, pendapatan dari
aktivitas masa lalu yangdihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab.Agar akuntansi
pertanggungjawaban dalam perusahaan dapat diterapkan dengan baik, beberapa kondisidibawah ini harus
di penuhi :
1. Struktur Organisasi yang secara tegas menetapkan wewenang dan tanggung jawab setiap
tingkatanmanajer.
2. Sistem Anggaran yang disusun oleh tiap tingkatan manajer.
3. Penggolongan Biaya PT.Sierad Produce Tbk Divisi Breeding.
4. Laporan Pertanggungjawaban yang dibuat oleh tingkatan manajemen
5.
Struktur Organisasi Pada PT. Sierad Produce Tbk Divisi Breeding
Struktur organisasi PT. Sierad Produce Tbk Divisi Breeding pada saat penelitian secara cukup
jelasmenunjukkan aliran wewenang dan tanggung jawab, yang meliputi tiga unsur manajemen yaitu :
1. Unsur pimpinan tertinggi yaitu Direktur PT. Sierad Produce Tbk Divisi Breeding sebagai
pemegangkebijakan stategis.
2. Unsur pembantu pimpinan, sebagai pengendali kebijakan pimpinan yang terdiri atas wakil
Direktur dan kepala-kepala bidang.
3. Unsur pelaksana operasi, yang terdiri dari kepala-kepala seksi dari masing-masing bidang
kegiatan.Berdasarkan bagan struktur organisasi PT. Sierad Produce Tbk divisi Breeding
berbentuk fungsional, makaaliran kewenangan dan pertanggungjawaban tersebut ditujukan oleh
adanya garis-garis yang menghubungkanantara fungsi satu dengan fungsi yang lainnya, garis lini
merupakan komando yang menunjukkan hubunganantara atasan dengan bawahan, sedangkan
garis staff merupakan garis koordinasi yang menunjukkan hubungankerja sama diantara fungsi-
fungsi yang ada.Struktur pengendalian manajemen dipusatkan pada berbagai macam pusat
pertanggungjawaban yangmeliputi :Pusat BiayaDalam pusat biaya, masukan diukur dalam bentuk
biaya / uang, tetapi keluaran tidak diukur dalam satuan uang.Disini manajer pusat
bertanggungjawab terutama untuk mengendalikan pengeluaran (biaya).Pusat
PendapatanPendapatan diukur dalam satuan uang tetapi tidak dibandingkan dengan
pengeluaran (biaya), dan manajer unitini bertanggungjawab terutama untuk memaksimalkan
pendapatan, unit penjualan merupakan contoh pusat ini.Pusat LabaPada pusat laba, baik
pendapatan maupun biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut diukur dandibandingkan
untuk menghasilkan laba, yang merupakan tanggung jawab manajer unit.Pusat InvestasiPada
pusat investasi, baik laba maupun investasi atau modal yang digunakan pada pusat
tanggungjawab diukur kemudian laba pusat ini dihubungkan dengan investasi.