Abstrak
Artikel ini mengulas mengenai berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi oleh bidang
pertambangan di era society 5.0 atau era digitalisasi. Tujuan pembuatan artikel ini untuk menunjukan apa dan
bagaimana tantangan serta peluang dalam proses perkembangan di sektor Pertambangan.
Metode yang digunakan adalah library research atau penelitian kepustakaan dengan menggunakan
karya tertulis , termasuk hasil penelitian yang telah maupun belum dipublikasikan. Metode pengumpulan data
kepustakaan dilakukan dengan membaca, mencatat, mengkaji serta mengolah bahan penelitian yang sudah
didapat.
Berdasarkan penelitian, menyadari betapa tingginya tingkat ketergantungan manusia akan sumber
daya Mineral serta material logam, meskipun sudah dilakukan proses daur ulang secara maksimal. Dari
uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa beberapa hal menyebabkan berbagai tantangan di industri
Pertambangan itu terjadi.
Abstract
This article reviews the various challenges and opportunities faced by the mining sector in the era
of society 5.0 or the era of digitalization. The purpose of making this article is to show what and how the
challenges and opportunities in the development process in the mining sector are.
The method used is library research or literature research using written works, including research
results that have been or have not been published. The method of collecting literature data is carried out by
reading, recording, reviewing and processing the research materials that have been obtained.
Based on research, realizing how high the level of human dependence on mineral resources and
metal materials, even though the recycling process has been carried out optimally. From this description, it
can be concluded that several things caused various challenges in the mining industry to occur.
II. METODE
Metode yang digunakan adalah library research atau penelitian kepustakaan
dengan menggunakan karya tertulis sebagai bahan untuk penelitian, termasuk penelitian
yang telah maupun yang belum dipublikasikan. Metode pengumpulan data kepustakaan
dengan membaca , mencatat , mengkaji serta mengolah bahan penelitian yang sudah
didapat.
IV. SIMPULAN
Hasil penelitian terkait macam Tantangan dan Peluang yang dihadapi Bidang
Pertambangan di era Society 5.0 sebagai berikut :
1. Tambang Bawah Tanah (Underground Mining)
Sistem penambangan bawah tanah umumnya dilakukan apabila sistem
penambangan permukaan tidak memungkinkan. Hal tersebut karena sistem penambangan
bawah tanah umumnya membutuhkan biaya operasi yang lebih tinggi, penggunaan alat –
alat yang terbatas, ketidakstabilan tambang yang lebih tinggi dan kebutuhan penyanggaan
untuk meningkatkan kestabilan yang lebih kompleks dibandingkan dengan sistem
penambangan permukaan.
2. Tambang Bawah Laut (Seabed Mining)
Ocean mining atau penambangan bawah laut sebenarnya lebih fokus kepada
agregat (termasuk pasir) , berlian, magnesium, sulfur , emas, garam serta mineral lainnya
yang ditemukan di dekat pesisir atau di laut dangkal (dengan kedalaman kurang dari 50
meter). Bahkan penambangan agregat yang termasuk butiran pasir dilakukan tidak jauh
dari dartan dan telah dilakukan dibeberapa daerah di Indonesia. Penambangan bawah laut
yang berpotensi dilakukan, diantaranya meliputi minyak dan gas bumi, pasir besi, agregat
bahan konstruksi, posporit dan kromit.
3. Smart Mining
Smart Mining adalah konsep untuk mengoptimalkan pertambangan dengan
menggunakan aplikasi AI (Artificial Intelligence), internet of things dan big data yang
dipraktikan dalam kegiatan pertambangan.
DAFTAR PUSTAKA
B. Liusnando, M. B. (2020). KAJIAN TEKNIS KEMAJUAN LUBANG BUKAAN YANG OPTIMAL PADA
PENAMBANGAN BIJIH EMAS. JURNAL PERTAMBANGAN, 19.
Hardjomuljadi, S. (2010). Terowongan dengan NATM (New Austrian Tunneling Method). Jakarta:
PT. Medisa.
Nurza, E. R. (2004). Upaya Penanganan Pasir Laut dari Sisi Kebijakan . BPPT.
Sharma, R. (2017). Deep Sea Mining: Current Status and Future Considerations. Council of
Scientific and Industrial Research.