SKRIPSI
Oleh:
MUSLIKHATIN AHMALIAH
Nomor Induk Mahasiswa : PO.71.31.2.21.068
ii
PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI
Formulasi Brownies Kukus dengan Penambahan Tepung Jantung
Pisang Kepok sebagai Snack Pada Ibu Menyusui
MUSLIKHATIN AHMALIAH
Nomor Induk Mahasiswa : PO.71.31.2.21.068
31 Mei 2022
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
Ketua Penguji
iii
PANITIA SIDANG UJIAN AKHIR PROGRAM (UAP)
Formulasi Brownies Kukus dengan Penambahan Tepung Jantung
Pisang Kepok sebagai Snack Pada Ibu Menyusui
MUSLIKHATIN AHMALIAH
Nomor Induk Mahasiswa : PO.71.31.2.21.068
31 Mei 2022
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
Ketua Penguji
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
Motto :
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkau telah
selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).
Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”.
(QS. Al-Insyirah : 6-8)
“Semakin Sulit Perjuangan, Semakin Besar Kemenangan”
Muslikhatin Ahmaliah
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
Allah SWT, Tuhan yang Maha Agung dan Maha Tinggi.
Nabi Muhammad SAW yang menjadi tauladan hidup.
Big thanks to my self. Finally, I get it.
Suami dan anak tercinta, Al Hadist Budiman & M. Al Farizqi Budiman.
Terima kasih atas cinta, kasih sayang dan dukungannya.
Orang Tua, Ayah dan Ibu Mertua, serta Kakak-kakak dan Adik-adik
tercinta.
Kepala UPT Puskesmas Ngulak, dr. Bayu Murdalin. Terimakasih atas
kesempatan, dukungan dan motivasi yang selalu diberikan.
Adik tersayang, Nara Parmita S.Gz dan Devi Yasinta, S.Tr.Gz.
Ibu Hana Yuniarti, SKM, M.Kes selaku Pembimbing Utama terima kasih
atas bantuan, nasehat, dan ilmunya.
Ibu Susyani, S. S.i.T. M.Kes selaku Pembimbing Pendamping sekaligus
Kepala Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Palembang.
Bapak Sartono, SKM, M.Kes selaku Penguji I dan Ibu Terati, SKM. M.Si
selaku Penguji II. Terima kasih atas masukan dan saran yang telah diberikan
dalan menyelesaikan Skripsi ini.
Seluruh dosen dan staff Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika.
Teman-teman seperjuangan serta sahabat-sahabatku di Gizi tahun 2021
“ I will miss you guys ! “
Almamaterku, Poltekkes Kemenkes Palembang.
v
ABSTRAK
MUSLIKHATIN AHMALIAH
FORMULASI BROWNIES KUKUS DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG
JANTUNG PISANG KEPOK SEBAGAI SNACK PADA IBU MENYUSUI
Kepustakaan : 42 (1985-2021)
Kata Kunci : Ibu menyusui, snack, brownies kukus, tepung jantung
pisang kapok
vi
ABSTRACT
MUSLIKHATIN AHMALIAH
STEAMED BROWNIES FORMULATION WITH THE ADDITION OF
BANANA HEART FLOUR AS A SNACK FOR BREASTFEEDING
MOTHERS
Kepustakaan : 42 (1985-2021)
Kata Kunci : Breastfeeding mothers, snack, steamed brownies, kepok
banana heart flour
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul
“Formulasi Brownies Kukus dengan Penambahan Tepung Jantung Pisang Kepok
sebagai Snack Pada Ibu Menyusui” dengan baik. Skripsi ini diajukan sebagai
salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Terapan Gizi dan
Dietetika di Politeknik Kesehatan Palembang.
Dalam penulisan Skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa
berkat dan karunia Tuhan melalui bimbingan, bantuan, dorongan dan petunjuk
dari semua pihak, maka Skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Muhamad Taswin, S.Si, Apt, MM, M.Kes selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Palembang.
2. Ibu Susyani, S.Si.T, M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan
Palembang dan Pembimbing Pendamping dalam penyusunan Skripsi.
3. Ibu Hana Yuniarti, SKM, M.Kes selaku Pembimbing Utama dalam
Penyusunan Skripsi ini.
4. Segenap dosen dan staf pengajar di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan
Palembang, atas dukungan dan bekal ilmu yang telah diberikan.
5. Suami dan keluarga yang tiada hentinya memberikan dukungan dan semangat
baik moril, materil maupun spiritual kepada penulis serta semua pihak yang
berperan dalam penyusaunan Skripsi ini.
Dalam penulisan Skripsi ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan baik dari segi materi maupun penulisan. Untuk itu kritik dan saran
dari pembaca sangat penulis harapkan guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua orang.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
BAB Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ ii
PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI................................................... iii
PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI................................................... iv
LEMBAR PERSEMBAHAN................................................................. v
ABSTRAK................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR............................................................................. viii
DAFTAR ISI............................................................................................ ix
DAFTAR TABEL.................................................................................... xi
DAFTAR BAGAN................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 4
ix
1. Pengertian Ibu Menyusui............................................................... 14
2. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui................................................ 14
3. Makanan Selingan untuk Ibu Menyusui........................................ 15
D. Tinjauan Umum ASI.......................................................................... 16
1. Pengertian ASI............................................................................... 16
2. Penggolongan ASI......................................................................... 16
3. Kandungan ASI............................................................................. 17
4. Volume Produksi ASI.................................................................... 19
5. Faktor Kegagalan........................................................................... 20
E. Uji Daya Terima................................................................................. 21
F. Panelis................................................................................................ 22
G. Kerangka Konsep............................................................................... 25
H. Variabel Penelitian............................................................................. 25
I. Definisi Operasional........................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................. 28
B. Jenis dan Desain Penelitian................................................................ 28
C. Bahan dan Alat Penelitian.................................................................. 29
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data..................................................... 30
E. Pengolahan dan Analisis Data............................................................ 32
F. Diagram Alir ..................................................................................... 33
G. Alur Penelitian.................................................................................... 36
BAB IV PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.................................................................................. 37
1. Nilai Gizi Tepung Jantung Pisang.............................................. 37
2. Perbandingan Mutu Tepung Jantung Pisang Kepok................... 38
3. Formulasi Brownies Tepung Jantung Pisang Kepok.................. 38
4. Daya Terima Brownies Tepung Jantung Pisang Kepok............. 39
5. Nilai Gizi Brownies Tepung Jantung Pisang Kepok.................. 52
6. Perhitungan Nilai Jual Brownies................................................. 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan........................................................................................... 58
B. Saran .................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 60
LAMPIRAN............................................................................................. 65
x
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
xi
DAFTAR BAGAN
Nomor Halaman
1. Kerangka Konsep.................................................................................. 25
2. Diagram Alir Pembuatan Tepung Jantung Pisang................................ 34
3. Diagram Alir Pembuatan Brownies Tepung Jantung Pisang............... 35
4. Alur Penelitian...................................................................................... 36
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Gambar Brownies................................................................................. 5
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, praktis, murah
dan bersih karena langsung diminum dari payudara ibu. Kandungan yang
terdapat di dalam ASI adalah semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan
bayi untuk memenuhi kebutuhan gizi di 6 bulan pertamanya. ASI terbagi
menjadi 3 Jenis yaitu kolostrum, ASI masa peralihan dan ASI mature.
Kolostrum adalah susu yang keluar pertama, kental, berwarna kuning
dengan mengandung protein tinggi dan sedikit lemak (Walyani, 2015).
Menyusui merupakan cara pemberian makan yang diberikan secara
langsung oleh ibu kepada anaknya, sebagai proses belajar bayi menghisap
keluar air susu dari payudara dengan seefesien dan ibu belajar cara menyusui
bayi dengan senyaman mungkin (Prasetyo,2012). Masalah yang ditimbulkan
dari ibu menyusui adalah produksi ASI yang tidak maksimal, sehingga
banyak bayi yang kebutuhan gizinya kurang karena ibu tidak dapat
memberikan ASI maksimal yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi.
Salah satu penyebab produksi ASI tidak maksimal disebabkan karena asupan
gizi ibu yang kurang baik, menu makanan yang tidak seimbang, dan juga
mengonsumsi makanan yang kurang teratur sehingga produksi ASI tidak
mencukupi untuk diberikan pada bayi (Wahyuni, 2012).
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, presentasi
cakupan ASI eksklusif pada bayi usia 0 sampai dengan 6 bulan hanya
35,73%.
Dari beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan pemberian ASI
Ekslusif, permasalahan yang paling dominan adalah tidak maksimalnya
produksi ASI. Beberapa saran yang perlu diperhatikan para ibu yang sedang
menyusui, yaitu mengkonsumsi sayur- sayuran dan buah-buahan yang dapat
meningkatkan volume ASI. Jumlah ASI sedikit bisa diatasi ibu dengan
mengkonsumsi daun pepaya, kacang panjang dan jantung pisang
1
2
B. Rumusan Masalah
“Bagaimanakah kandungan gizi dan daya terima formulasi brownies
kukus dengan penambahan tepung jantung pisang kepok sebagai snack pada ibu
menyusui ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi atau pun
referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya.
2. Bagi Instansi
Sebagai masukan bagi perencana prog gizi dalam penyusunan kebijakan prog
gizi yang akan datang.
3. Bagi Peneliti
Sebagai penerapan Ilmu Pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti Prog
Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 1. Brownies
2. Resep Brownies Kukus
Resep ini jika dibuat dibagi menjadi 12 porsi. Bahan dan cara
membuat brownies berdasarkan Prakoso (2013).
a. 100 g Tepung terigu
b. 4 butir telur ayam
c. 150 g gula pasir
d. 120 g Margarin
e. 5 g Emulsifier
f. 100 g coklat batang
5
6
g. 35 g coklat bubuk
Tabel 1. Kandungan Gizi Brownies
bahan terigu.
b. Gula
Gula merupakan bahan yang penting dalam memberikan rasa
manis pada sebuah produk. Pada pembuatan brownies pemberian gula
berfungsi untuk memberikan rasa juga berpengaruh terhadap
pembentukan struktur brownies, memperbaiki tekstur dan keempukan,
memperpanjang kesegaran dengan cara mengikat air, serta merangsang
pembentukan warna yang baik. Selain itu, gula yang ditambahkan juga
dapat berfungsi sebagai pengawet karena gula dapat mengurangi kadar
air bahan pangan, sehingga dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme (Astawan, 2007). Gula pasir dengan butiran yang halus
merupakan jenis gula yang sering digunakan dalam pembuatan brownies,
karena gula mudah larut sewaktu membuat adonan, sehingga susunan
brownies akan rata dan empuk.
c. Telur
Telur adalah salah satu bahan tambahan yang digunakan dalam
pembuatan produk-produk kue, terutama untuk proses pembutan cake
dan adonan manis. Telur terdiri dari 3 bagian utama, yaitu: telur utuh,
kuning telur, dan putih telur. Fungsi telur dalam pembuatan brownies
adalah untuk menambah nilai gizi, yaitu protein sebanyak 13.3% serta
memperbaiki tekstur, cita rasa dan meningkatkan keempukan brownies
(Mulyati, 2015).
Dalam pembuatan brownies, telur berfungsi untuk membentuk suatu
kerangka yang digunakan sebagai pembentuk struktur serta sebagai
pelembut dan pengikat. Fungsi lainnya adalah untuk aerasi, yaitu
kemampuan menangkap udara pada saat adonan dikocok sehingga udara
menyebar rata pada adonan. Telur dapat mempengaruhi warna, aroma,
dan rasa. Lisitin dan pada kuning telur mempunyai daya pengemulsi,
sedangkan lutein (pigmen kuning telur) dapat membangkitkan warna
produk (Astawan, 2007).
9
d. Margarine
Salah satu komponen penting dalam pembuatan brownies adalah lemak.
Dalam pembuatan brownies, umumnya digunakan margarine karena
harganya lebih murah dibanding mentega. Digunakannya lemak dalam
pembuatan brownies dapat meningkatkan rasa, menyebabkan produk
tidak cepat menjadi keras dan lebih empuk dan juga penambahan lemak
menyebabkan nilai gizi dan rasa lezat brownies bertambah (Ketaren,
2005).
e. Coklat Batang
Coklat memiliki berbagai jenis yang hampir tak terhitung kombinasi dan
merknya. Menurut Indriani (2007) ada tiga jenis compound chocolate :
1) Dark Cooking Chocolate, yaitu coklat yang berwarna coklat tua,
rasanya tidak terlalu manis. Dark cooking chocolate adalah jenis
coklat blok yang paling banyak dipakai untuk pembuatan kue.
2) Milk Cooking Chocolate, yaitu coklat yang berwarna coklat muda
dan mempunyai rasa yang lebih manis serta terbuat dari susu
3) White Cooking Chocolate, disebut juga coklat putih karena berwarna
putih, terbuat dari lemak yang dihasilkan dari biji buah coklat yang
dicampur susu. Coklat ini mempunyai rasa yang manis dan
beraroma vanili yang biasanya hanya sebagai hiasan. Dalam
pembuatan brownies fungsi coklat batang yaitu memberikan rasa dan
warna (Indriani, 2007). Pemakaian coklat blok pada pembuatan
brownies dicampur dengan margarine yang dilelehkan dalam panci
tim sehingga diperoleh adonan coklat tim.
f. Coklat Bubuk
Coklat bubuk berasal dari ampas biji coklat (bungkil) yang telah
dipisahkan lemak coklatnya. Bungkil tadi dikeringkan, lalu dihaluskan
menjadi bubuk coklat. Bubuk coklat inilah yang digunakan antara lain
sebagai bahan baku kue. Simpan bubuk coklat ditempat yang tertutup
rapat, sejuk, dan kering agar bubuk coklat tidak berjamur dan tahan
lama (Indriani, 2007). Dalam pembuatan brownies coklat bubuk
10
kemerahan dibagian luar dan warna putih krim susu dibagian dalam.
Terdapat susunan bunga berbentuk jejari diantara kulit tersebut dan
ditengahnya yang lembut. Jantung pisang mempunyai cairan berwarna
jernih dan akan pudar warnanya apabila jantung pisang terkena udara
dari luar lingkungan sekitarnya.
Jantung pisang pada umumnya dibuang. Padahal dapat
dimanfaatkan sebagai pangan alternatif (Lingga, 2010). Semua tanaman
pisang dapat memproduksi jantung pisang, tetapi tidak semua jantung
pisang dapat dikonsumsi. Jantung pisang yang dapat dikonsumsi adalah
jantung pisang dari jenis pisang kepok, pisang batu, pisang siam dan
pisang klutuk. Jantung pisang dari jenis pisang ambon tidak dapat
dikonsumsi karena kandungan tanin yang tinggi sehingga terasa pahit
Selain zat gizi diatas, masih terdapat zat kimia lain yang
terkandung dalam jantung pisang antara lain adalah saponin, polifenol
dan tannin (Rini, 2011). Jantung pisang dipercaya dapat membantu
dalam meningkatkan produksi ASI. Jantung pisang mempunyai
kandungan laktagogum didalamnya yang berpotensi dalam
menstimulasi hormon oksitosin dan prolaktin yaitu alkaloid,
12
Kelompok Usia E P L KH
(Kkal) (g) (g) (g)
19 – 29 tahun 2350 60 65 360
Menyusui (+an)
6 bulan pertama +330 +20 +2.2 +45
6 bulan kedua +400 +15 +2.2 +55
Sumber : AKG 2019
untuk selingan sebanyak 275 Kkal berlaku untuk ibu yang menyusui 6
bulan pertama dan 268 Kkal untuk ibumenyusui bulan kedua.
2. Penggolongan ASI
Penggolongan ASI menurut Roesli (2009) dibagi menjadi tiga,
yaitu :
a. Kolostrum
Kolostrum adalah cairan yang dikeluarkan oleh payudara di
hari-hari pertama kelahiran bayi, kolostrum lebih kental bewarna
kekuning-kuningan, karena banyak mengandung komposisi lemak
dan sel-sel hidup. Volume kolostrum antara 150-300 ml/24 jam.
Kolostrum mengandung sel hidup yang menyerupai “sel darah
putih” yang dapat membunuh kuman penyakit. Kolostrum lebih
17
3. Kandungan ASI
Menurut Suradi (2004) kandungan ASI terdiri dari :
a. Lemak
ASI mengandung lemak yang mudah dicerna dan diserap
bayi karena mangandung enzim lipase yang berperan dalam
mencerna lemak. Lemak utama ASI adalah lemak ikatan panjang
(omega-3, omega-6, DHA, dan asam arakhidonat), yaitu suatu
asam lemak esensial yang penting untuk pertumbuhan otak. Pada
permulaan menyusu (5 menit pertama) disebut foremilk kadar
lemak ASI rendah (1-2 g/dl) dan lebih tinggi dapat hindmilk (ASI
yang dihasilkan pada akhir menyusu setelah 15-20 menit). Kadar
lemak hindmilk bisa mencapai 3 kali dibandingkan dengan
foremilk.
18
b. Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa, yang kadarnya
paling tinggi dibanding susu mamalia lain (7g%). Laktosa mudah
diurai menjadi glukosa dan galaktosa dengan bantuan enzim laktase
yang sudah ada dalam mukosa saluran pencernaan sejak lahir.
Laktosa mempunyai manfaat lain yaitu mempertinggi absorbsi
kalsium dan merangsang pertumbuhan Lactobasillus bifidus.
c. Protein
Protein dalam susu adalah kasein dan whey. Kadar protein
ASI sebesar 0.9%, 60% diantaranya adalah whey, yang lebih mudah
dicerna dibanding kasein. Dalam ASI terdapat dua macam asam
amino yang tidak terdapat dalam susu sapi yaitu sistin dan taurin.
Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik, sedangkan taurin
untuk pertumbuhan otak. Selain dari ASI, sebenarnya sistin dan
taurin dapat diperoleh dari penguraian tirosin, tetapi pada bayi baru
lahir enzim pengurai tirosin ini belum ada.
d. Vitamin
ASI cukup mengandung vitamin yang diperlukan bayi.
Vitamin K yang berfungsi sebagai katalisator pada proses
pembekuan darah terdapat dalam ASI dengan jumlah yang cukup
dan mudah dicerna. Dalam ASI juga banyak vitamin E, terutama di
kolostrum. Dalam ASI juga terdapat vitamin D, tetapi bayi prematur
atau yang kurang mendapat sinar matahari dianjurkan pemberian
suplementasi vitamin D.
e. Zat Besi
Zat Besi bayi aterm normal biasanya lahir dengan
hemoglobin tinggi (16-22 gr/dl), yang berukuran cepat setelah lahir.
Zat besi yang diperoleh dari pemecahan hemoglobin digunakan
kembali. Bayi tersebut juga memiliki persediaan zat besi dalam
jumlah banyak cukup untuk setidaknya 4-6 bulan. Meskipun jumlah
zat besi yang terkandung dalam ASI lebih sedikit dari yang
19
pada hari pertama sejak bayi lahir akan dapat menghasilkan 50-100 ml
sehari dari jumlah ini akan terus bertambah sehingga mencapai sekitar
400-450 ml pada waktu bayi mencapai usia minggu kedua. Jumlah
tersebut dapat dicapai dengan menysusui bayinya selama 4 – 6 bulan
pertama. Karena itu selama kurun waktu tersebut ASI mampu
memenuhi kebutuhan gizinya. Setelah 6 bulan volume pengeluaran air
susu menjadi menurun dan sejak saat itu kebutuhan gizi tidak lagi dapat
dipenuhi oleh ASI saja dan harus mendapat makanan tambahan
(Prasetyono, 2012)
5. Faktor Kegagalan
Kegagalan menyusui sebenarnya terjadi karena ketidaktahuan
ibu mengenai seputar menyusui, praktik yang kurang tepat sering
dilakukannya sehingga yang pada akhirnya menyebabkan kegagalan
menyusui. Menurut Hegar (2008) penyebab berkurangnya ASI adalah :
a. Faktor Menyusui
1) Tidak melakukan inisiasi dini
2) Menjadwal pemberian ASI.
3) Memberi minum bayi sebelum ASI keluar dengan botol atau dot.
4) Kesalahan pada posisi dan perlekatan bayi pada saat munyusui.
5) Tidak mengkosongkan salah satu payudara saat menyusui.
b. Faktor Psikologis Ibu
Persiapan psikologis ibu sangat menentukan keberhasilan
menyusui. Stres, khawatir, ketidak bahagiaan ibu pada periode
menyusui sangat berperan dalam mensukseskan pemberian ASI
eksklusif.
c. Faktor Fisik Ibu
Pada ibu yang sakit, lelah, menggunakan pil kontrasepsi atau
alat kontrasepsi lain yang mengandung hormon, ibu menyusui yang
hamil lagi, peminum alkohol, perokok atau ibu dengan kelainan
anatomis payudara dapat mengurangi produksi ASI.
21
d. Faktor Bayi
Ada beberapa sumber kendala yang bersumber pada bayi,
misalnya bayi sakit, prematur dan bayi dengan kelainan bawaan.
3. Aroma
Aroma dapat didefenisikan sebagai suatu yang dapat diamati
dengan indera pembau untuk menghasilkan aroma. Senyawa berbau
sampai ke jaringan pembau dalam hidung bersama-sama dengan udara.
Penginderaan cara ini memasyarakatkan bahwa senyawa berbau bersifat
mutlak.Timbulnya aroma makanan disebabkan oleh terbentuknya
senyawa yang mudah menguap itu dapat sebagai akibat atau reaksi
karena pekerjaan enzim atau dapt juga terbentuk tanpa bantuan reaksi
enzim.
4. Tekstur
Tekstur adalah faktor kualitas makanan yang paling penting,
sehingga memberikan kepuasan terhadap kebutuhan kita. Oleh karena
itu, kita menghendaki makanan yang mempunyai rasa dan tekstur yang
sesuai dengan selera yang kita harapkan, sehingga bila kita membeli
makanan, maka pentingnya nilai gizi biasanya ditempatkan pada mutu
setelah harga, tekstur, dan rasa. Tekstur makanan juga merupakan
komponen yang turut menentukan cita rasa makanan karena sensitifitas
indera cita rasa dipengaruhi oleh konsistensi makanan. Makanan yang
berkonsistensi padat atau kental akan memberikan rangsangan lebih
lambat terhadap indera.
F. Panelis
1. Definisi
Menurut Soekarto (1985) panel adalah alat yang digunakan untuk
melakukan organoleptik. Alat ini terdiri dari orang atau sekelompok
23
orang yang bertugas menilai sifat dan mutu benda secara subjektif.
Orang yang menjadi anggota panel disebut panelis. Jadi, penilaian
makanan secara panel berdasarkan kesan subjektif dari para panelis
dengan prosedur sensorik tertentu yang harus dituruti (Soekarto, 1985).
2. Macam-Macam Panelis
Dalam penilaian organoleptik ada enam macam jenis panel-panel
tergantung tujuan. Enam macam panel tersebut adalah sebagai berikut:
a. Panel Pencicip Perorangan
Pencicip perorangan juga disebut pencicip tradisional
digunakan dalam industri-industri makanan seperti pencicip teh,
kopi, anggur, es krim atau penguji bau pada industri minyak wangi
(parfum). Pencicip ini mempunyai kepekaan yang sangat tinggi
jauh melebihi kepekaan rata-rata manusia. Tingkat kepekaan selain
dari pembawaan lahir juga dari pengalaman dan latihan yang lama
(Soekarto, 1985).
b. Panel Pencicip Terbatas
Untuk menghindari ketergantungan pada pencicip
perorangan maka industri menggunakan 3-5 orang penilai yang
mempunyai kepekaan tinggi yang disebut panel pencicip terbatas.
Biasanya panel ini diambil dari personal laboratorium yang sudah
mempunyai pengalaman luasakan komoditi tertentu (Soekarto,
1985).
c. Panel Terlatih
Anggota panel ini lebih besar dari panel di atas yaitu 15-25
orang. Anggotanya bukan hanya personal laboratorium tetapi bisa
dari pegawai dan karyawan lain. Tingkat kepekaan tugas penilaian
dan tanggung jawab tidak perlu setinggi panel pencicip terbatas.
Untuk menjadi panel ini perlu diseleksi dan dipilih dan terlatih
(Soekarto, 1985).
24
G. Kerangka Konsep
Formulasi
Brownies kukus Uji daya terima
Brownies Kukus
dengan Uji Kimia
dengan a. Tekstur
penambahan penambahan b. Rasa ( Proksimat)
Tepung Jantung Tepung Jantung c. Warna
Pisang Kepok Pisang d. Aroma
F0, F1, F2, F3
Bahan Pembuatan
Brownies
H. Variabel Penelitian
Hasil Ukur :
a. Rasa adalah adanya rangsangan terhadap indera penglihatan,
penciuman dan pengecapan.
Sangat suka = 5
Suka = 4
Agak Suka = 3
Tidak Suka = 2
Sangat Tidak Suka = 1
b. Aroma adalah bau dari makanan hasil olahan formula yang dipakai.
Sangat suka = 5
Suka = 4
Agak Suka = 3
Tidak Suka = 2
Sangat Tidak Suka = 1
c. Warna adalah rupa hasil akhir (tampilan) dari kesan cahaya makanan
27
tersebut
pada waktu penyajian.
Sangat suka = 5
Suka = 4
Agak Suka = 3
Tidak Suka = 2
Sangat Tidak Suka = 1
d. Tekstur nugget adalah lembut dan mudah di potong.
Sangat suka = 5
Suka = 4
Agak Suka = 3
Tidak Suka = 2
Sangat Tidak Suka = 1
4. Uji Proksimat
Uji Proksimat adalah formulasi brownies yang terpilih, akan dilakukan
pengujian kandungan zat gizi makro yaitu (Energi, Protein, Lemak dan
KH).
BAB III
METODE PENELITIAN
Keterangan
F0 : Tidak ada penambahan
F1 : Penambahan Jantung Pisang sebesar 25%
F2 : Penambahan Jantung Pisang sebesar 50%
28
29
b. Piring plastic
c. Tisu
d. Air mineral
seperti warna, aroma, tekstur dan rasa akan di gabungkan dan kemudian
dianalisis dengan prog komputer.
2. Analisis data
Data formula Brownies tepung jantung pisang kepok yang
terpilih oleh panelis menurut hasil uji hedonik diolah menjadi tingkat
kesukaan terhadap warna, aroma, tekstur dan rasa. Kemudian
dianalisis menggunakan uji Kruskall Wallis. H0 ditolak apabila hasil
uji didapatkan nilai p<0.05, artinya terdapat perbedaan yang
signifikan, kemudian data akan di analisis lebih lanjut dengan uji
Mann Whitney
F. Diagram Alir
Diagram alir pada penelitian ini terdiri dari pembuatan tepung jantung
pisang dan brownies dengan subtitusi tepung jantung pisang.
34
Diblanching ± 2 menit
Dibersihkan
Penggilingan
G. Alur Penelitian
Alur pada penelitian ini dapat dilihat pada bagan 4 dibawah ini.
Pengujian organoleptik
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Nilai Tepung Jantung Pisang
Berdasarkan hasil uji proksimat pada tepung jantung pisang yang
dilakukan di Laboratorium PT. Saraswanti Indo Global Genetech Bogor,
didapatkan nilai gizi tepung jantung pisang pada tabel 6 dibawah ini.
Tabel 6. Analisis Nilai Gizi pada Tepung Jantung Pisang per 100 g
37
38
F0 F1 F2 F3
Kriteria Warna
n % n % n % n %
Sangat Suka 2 6.7 1 3.3 18 60 2 6.7
Suka 18 60 11 36.7 12 40 16 53.3
Agak Suka 10 33.3 11 36.7 0 0 10 33.3
Tidak Suka 0 0 7 23.3 0 0 2 6.7
Sangat Tidak Suka 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 30 100 30 100 30 100 30 100
Tingkat Kesukaan
Parameter Nilai p
F0 F1 F2 F3
Warna 3.73±0.583 3.20±0.84 4.60±0.49 3.60±0.72 0.000
Formula Nilai p
F0 ≠ F1 0.011
F0 ≠ F2 0.000
F0 = F3 0.525
F1 ≠ F2 0.000
F1 = F3 0.063
F2 ≠ F3 0.000
Keterangan : (≠) Terdapat perbedaan yang signifikan, (=) Tidak terdapat
perbedaan yang signifikan
pada nugget ikan, semakin besar konsentrasi tepung jantung pisang maka
warna nugget semakin cokelat tua/gelap.
2) Aroma
Hasil uji organoleptik brownies tepung jantung pisang kepok
terhadap aroma dapat dilihat pada tabel 12 dibawah ini.
Tabel 12. Hasil Uji Organoleptik Brownies
Tepung Jantung Pisang Kepok Terhadap Aroma
F0 F1 F2 F3
Kriteria Aroma
n % n % n % n %
Sangat Suka 3 10 8 26.7 13 43.3 17 56.7
Suka 27 90 14 46.7 15 50 12 40
Agak Suka 0 0 8 26.7 2 6.7 1 3.3
Tidak Suka 0 0 0 0 0 0 0 0
Sangat Tidak Suka 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 30 100 30 100 30 100 30 100
Tingkat Kesukaan
Parameter Nilai p
F0 F1 F2 F3
Aroma 4.10±0.305 4.00±0.74 4.37±0.61 4.53±0.57 0.002
Formula Nilai p
F0 = F1 0.552
F0 ≠ F2 0.023
F0 ≠ F3 0.000
F1 ≠ F2 0.050
F1 ≠ F3 0.005
F2 = F3 0.281
Keterangan : (≠) Terdapat perbedaan yang signifikan, (=) Tidak terdapat
perbedaan yang signifikan
3) Tekstur
Hasil uji organoleptik brownies tepung jantung pisang kepok
terhadap tekstur dapat dilihat pada tabel 15 dibawah ini.
F0 F1 F2 F3
Kriteria Tekstur
n % n % n % n %
Sangat Suka 0 0 1 3.3 9 30 4 13.3
Suka 10 33.3 13 43.3 12 40 12 40
Agak Suka 16 53.3 13 43.3 8 26.7 11 36.7
Tidak Suka 4 13.3 3 10 1 3.3 3 10
Sangat Tidak Suka 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 30 100 30 100 30 100 30 100
Formula Nilai p
F0 = F1 0.277
F0 ≠ F2 0.001
F0 = F3 0.085
F1 ≠ F2 0.010
F1 = F3 0.454
F2 = F3 0.081
Keterangan : (≠) Terdapat perbedaan yang signifikan, (=) Tidak terdapat
perbedaan yang signifikan
F0 F1 F2 F3
Kriteria Rasa
n % n % n % n %
Sangat Suka 0 0 6 20 14 46.7 2 6.7
Suka 17 56.7 10 33.3 13 43.3 10 33.3
Agak Suka 13 43.3 12 40 3 10 16 53.3
Tidak Suka 0 0 2 6.7 0 0 2 6.7
Sangat Tidak Suka 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 30 100 30 100 30 100 30 100
Formula Nilai p
F0 = F1 0.710
F0 ≠ F2 0.000
F0 = F3 0.239
F1 ≠ F2 0.002
F1 = F3 0.225
F2 ≠ F3 0.000
Keterangan : (≠) Terdapat perbedaan yang signifikan, (=) Tidak terdapat
perbedaan yang signifikan
Pada Tabel 24 diatas dapat diketahui bahwa berat satu porsi brownies
tepung jantung pisang kepok sebesar 70 gram untuk 6 bulan pertama dan 75
gram untuk 6 bulan kedua. Pemberian satu porsi sebesar 70 gram untuk ibu
menyusui pada 6 bulan pertama didapatkan energi sebesar 267,7 Kkal ,
protein 4,85 gram, lemak 14,53 gram dan Karbohidrat 29,379 gram.
Sedangkan pada ibu menyusui pada 6 bulan kedua pemberian satu porsi
sebesar 75 gram didapatkan energi sebesar 286,9 Kkal , protein 5,02 gram,
lemak 15,57 gram dan Karbohidrat 31,47 gram.
Kupu-kupu, Coklat batangan dengan jenis dark chocolate merk Colatta dan
Coklat Bubuk dengan merk Medali. Rincian harga pembuatan brownies
tepung jantung pisang dapat dilihat pada tabel 25 dibawah ini :
Tabel 25. Biaya Pembuatan Brownies Tepung Jantung Pisang Kepok
Harga / Kemasan Harga Pembuatan
Bahan Berat
(Rp) (Rp)
Tepung Terigu 50 gram 20.000 / kg 1.000
Tepung Jantung
50 gram 6.300 / 1 ons 3.150
Pisang
Telur Ayam 200 gram 25.000 / kg 5.000
Gula pasir 150 15.000/kg 2.250
Margarin 120 gram 10.000/200 ons 6.000
Emulsifier 5 gram 7.000 / 70 gram 500
Coklat Batangan 100 gram 20.000/ 2,5 ons 8.000
Coklat Bubuk 35 gram 2500/bks 2500
Total 28.400
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pembuatan formula brownies
tepung jantung pisang kepok dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil analisis proksimat tepung jantung pisang per 100 g diperoleh
energi sebanyak 309.96 Kkal, 14.25 g protein, 5.38 g lemak dan 51.05 g
karbohidrat.
2. Formula brownies tepung jantung pisang memiliki variasi perbandingan
F1 (25%, 75%), F2 (50%, 50%) dan F3 (75%, 25%) yang terdiri dari
subtitusi tepung jantung pisang dan tepung terigu.
3. Formula brownies tepung jantung pisang kepok yang paling banyak
disukai oleh panelis yaitu F2 dengan perbandingan tepung jantung
pisang 50% dan tepung terigu 50%. Rata-rata skor yang didapat yaitu
3.63 warna, 2.7 aroma, 3.15 tekstur dan 3.35 rasa.
4. Hasil uji statistik daya terima brownies tepung jantung pisang kepok
dengan nilai p value diantaranya adalah warna p=0.000, aroma p=0.012,
tekstur p=0.033, rasa p=0.000.
5. Hasil uji analisa proksimat pada formula brownies yang terpilih yaitu
F2 dalam satu porsi pemberian brownies mengandung energi total
267,7 Kkal, 4,85 g protein, lemak 14,53 g dan karbohidrat 29,3 g.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat dikemukaan diantaranya
adalah:
58
59
2. Sebagai tenaga kesehatan (ahli gizi) dapat dijadikan inovasi resep baru
untuk membuat makanan selingan pada ibu menyusui.
3. Tepung jantung pisang dapat dikonsumsi menjadi taburia atau dibuat
menjadi minuman.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, Eddy. (2008). Pengawasan Mutu Bahan/Produk Pangan Jilid II. Jakarta.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional.
Available at :
https://mirror.unpad.ac.id/bse/Kurikulum_2006/10_SMK/
kelas10_smk_pngawasan_mutu_bahan_produk_pangan_eddy_afrianto.p
df ( Diakses pada tanggal 13 Januari 2022)
60
61
Fikawati, S., Syafiq, A., & Karima, K. (2019). Gizi ibu dan bayi. Available at :
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=928601 ( Diakses pada
tanggal 21 Desember 2021 )
Halawa, r. (2018) ‘uji mutu fisik dan uji mutu kimia dalam pembuatan mie
dengan variasi penambahan tepung jantung pisang sebagai pangan
fungsional’, psychology applied to work: an introduction to industrial
and organizational psychology, tenth edition paul, 53(9), pp. 1689–1699.
Harismayanti, H., Febriyona, R., & Tuna, M. (2018). Pengaruh konsumsi jantung
pisang terhadap peningkatan produksi asi pada ibu masa nifas. In
prosiding seminar nasional 2018 “peran dan tanggung jawab tenaga
kesehatan dalam mendukung program kesehatan nasional” Available at :
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/view/1626/pdf
( Diakses pada tanggal 11 Desember 2021 )
Hegar, B.(2008). Bedah ASI. IDAI Cabang DKI Jakarta : EGC. Available at :
https://katalog.ukdw.ac.id/129/1/41130043_bab1_bab5_daftarpustaka.pd
f ( Diakses pada tanggal 21 November 2022 )
Khasanah, Nur. (2011). ASI atau Susu Formula ya. Jogjakarta : FlashBoo
Available at : https://onesearch.id/Record/IOS2779.slims-13315
( Diakses pada tanggal 15 Maret 2022 )
Lingga, Lanny. (2010). Cerdas Memilih Sayuran. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka
Available at : https://kink.onesearch.id/Record/IOS3955.ai:slims-558
( Diakses pada tanggal 20 Januari 2022 )
Rini, Ayu. (2011). Lauk Sehat dan Awet dari Bahan Nabati:Dendeng dan Abon.
Jakarta: Gramedia Pustaka utama.
63
Maya Puspita Sari.( 2010). Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Argo.
Bogor: IPB Press.
SNI. (2009). Tepung Terigu sebagai Bahan Makanan. SNI 3751:2009. Badan
Standardisasi Nasional.
Suyanti & Supriyadi, Ahmad. (2008). Pisang, Budidaya, Pengolahan & Prospek
Pasar. Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta
Wahyuni, E., Sumiati, S., & Nurliani, N. (2013). Pengaruh konsumsi jantung
pisang batu terhadap peningkatan produksi ASI di wilayah puskesmas
Srikuncoro, Kecamatan Pondok Kelapa. Bengkulu Tengah. Available at:
http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/hsr/article/view/3052.
Diakses 12 Maret 2022.
Wahyuni, sri. (2012). Hubungan Peran Konselor Laktasi Dan Keberhasilan Ibu
Menyusui Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Poliklinik Laktasi Eka
Hospital Bsd Tangerang. Jurnal Kesehatan Masyarat. Universitas Esa
Unggu. Volume 3 Nomor 1. (E-Journal). Available at:
https://digilib.esaunggul.ac.id/UEU-Undergraduate-2012-33-129/2549.
Diakses 15 Maret 2022
64
Lampiran 1
Saya adalah mahasiswi Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Gizi Prog Studi
Sarjana Terapan Gizi Dan Dietetika yang saat ini sedang melakukan
pengambilan data untuk uji hedonik pada produk Brownies dengan
Penambahan Tepung Jantung Pisang kepok. Kegiatan ini dilakukan untuk
melengkapi data skripsi yang mana menjadi salah satu syarat dalam
memperoleh gelar sarjana gizi. Oleh karena itu, saya memohon kesediaan
waktu saudara/i untuk menjadi panelis agak terlatih. Perlu saya informasikan
bahwa keikutsertaan saudara/i sebagai panelis agak terlatih bersifat sukarela
dan diakhir pelaksanaan pengujian akan diberikan cinderamata sebagai tanda
terima kasih.
Informed Consent :
Setelah saya mendapat penjelasan mengenai tujuan dan manfaat pengambilan data
tersebut, dengan ini saya :
Nama :
Jurusan :
Secara sukarela dan tanpa ada paksaan setuju untuk menjadi panelis agak terlatih
dalam penelitian ini.
Palembang, 2022
Panelis Peneliti
( ) ( Muslikhatin Ahmaliah )
66
Lampiran 2
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Tanggal :
Waktu :
Produk : Brownies dengan Penambahan Tepung Jantung Pisang
Amati Warna, Aroma, Tekstur, sera cicipi contoh produk yang disajikan pada
anda. Temtukanlah tingkat kesukaan anda terhadap Warna, Aroma, Tekstrur dan
Rasa Produk Tersebut dengan memberi nilai pada isian dibawah ini :
Keterangan Nilai :
Sangat suka = 5
Suka = 4
Agak Suka = 3
Tidak Suka = 2
Sangat Tidak Suka = 1
Kode Warna Rasa Tekstur Aroma Total
F0
F1
F2
F3
Komentar / Saran :
67
Lampiran 3
Formula 0
Formula I
Formula II
68
Formula III
Lampiran 4
Data Uji Organoleptik
69
Responden W0 W1 W2 W3 A0 A1 A2 A3 T0 T1 T2 T3 R0 R1 R2 R3
AY 4 4 5 3 4 4 5 4 3 4 5 4 3 5 5 3
BN 3 5 5 3 4 4 5 5 3 4 4 5 3 5 4 4
C 3 4 4 4 4 3 5 4 3 3 4 5 3 3 4 5
DT 3 2 4 3 4 3 4 5 3 2 4 2 4 3 4 3
EF 3 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 3
QG 3 3 4 4 4 3 5 5 4 4 3 3 4 3 4 5
EE 4 2 5 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 3 4 3
TG 4 3 5 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 3 5 3
D 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4
F 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 3 5 4 4
SS 4 3 5 4 4 5 5 5 3 3 4 3 3 4 5 4
EE 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 4
R 5 3 5 4 5 4 5 5 4 3 3 3 4 3 5 4
FG 5 3 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3
T 3 4 5 3 4 5 5 5 3 3 3 3 4 4 4 3
Y 3 2 4 2 4 3 4 4 3 2 3 3 3 2 4 2
UI 4 2 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2
OI 4 3 5 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 3 5 3
AA 4 2 5 3 4 3 4 5 4 3 5 5 3 2 5 4
AS 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3
SC 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 5 3
WE 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 4 3 5 4 4
AQ 3 2 4 3 4 5 4 5 3 2 4 2 4 3 4 3
C 3 4 4 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 3
V 4 2 5 4 4 5 4 4 2 3 5 4 3 3 4 3
N 4 3 5 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 3 5 3
M 3 3 5 4 4 4 4 5 3 3 4 3 3 4 5 4
H 4 3 5 4 4 4 5 5 2 3 3 3 4 3 5 4
Y 4 3 5 4 4 3 3 4 2 4 5 4 4 4 5 3
IP 4 4 5 3 4 5 5 5 2 3 3 3 4 4 4 3
3.7 3.2 5 3.6 4 4 4.4 5 3.2 3 4 3.6 3.6 3.7 4.4 3.4
Lampiran 5
Hasil Olah Data
70
Warna Formula 0
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Agak Suka 10 33.3 33.3 33.3
Val Suka 18 60.0 60.0 93.3
id Sangat Suka 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Statistics
Warna Formula 1
Valid 30
N
Missing 0
Mean 3.20
Median 3.00
Std. Deviation .847
Minimum 2
Maximum 5
71
Statistics
Warna Formula 2
Valid 30
N
Missing 0
Mean 4.60
Median 5.00
Std. Deviation .498
Minimum 4
Maximum 5
Warna Formula 2
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Suka 12 40.0 40.0 40.0
Valid Sangat Suka 18 60.0 60.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Statistics
Warna Formula 3
Valid 30
N
Missing 0
Mean 3.60
Median 4.00
Std. Deviation .724
Minimum 2
Maximum 5
Warna Formula 3
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Suka 2 6.7 6.7 6.7
Agak Suka 10 33.3 33.3 40.0
Valid Suka 16 53.3 53.3 93.3
Sangat Suka 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
72
Test Statisticsa,b
Warna
Chi-Square 45.112
df 3
Asymp. .000
Sig.
a. Kruskal Wallis
Test
b. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Formula 0 30 35.73 1072.00
Warna Formula 1 30 25.27 758.00
Total 60
Test Statisticsa
Warna
293.000
Mann-Whitney U
758.000
Wilcoxon W
73
-2.528
Z
Asymp. Sig. (2- .011
tailed)
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Formula 0 30 20.50 615.00
Warna Formula 2 30 40.50 1215.00
Total 60
Test Statisticsa
Warna
Mann-Whitney U 150.000
Wilcoxon W 615.000
Z -4.858
Asymp. Sig. (2- .000
tailed)
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Formula 0 30 31.77 953.00
Warna Formula 3 30 29.23 877.00
Total 60
Test Statisticsa
Warna
Mann-Whitney U 412.000
Wilcoxon W 877.000
Z -.636
Asymp. Sig. (2- .525
tailed)
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
74
Test Statisticsa
Warna
Mann-Whitney U 87.000
Wilcoxon W 552.000
Z -5.643
Asymp. Sig. (2- .000
tailed)
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Formula 1 30 26.60 798.00
Warna Formula 3 30 34.40 1032.00
Total 60
Test Statisticsa
Warna
Mann-Whitney U 333.000
Wilcoxon W 798.000
Z -1.862
Asymp. Sig. (2- .063
tailed)
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Formula 2 30 40.90 1227.00
Warna Formula 3 30 20.10 603.00
Total 60
Test Statisticsa
Warna
Mann-Whitney U 138.000
75
Wilcoxon W 603.000
Z -4.983
Asymp. Sig. (2- .000
tailed)
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Statistics
AromaFormula 0
30
Valid
N
0
Missing
4.10
Mean
4.00
Median
.305
Std. Deviation
4
Minimum
5
Maximum
AromaFormula 0
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Suka 27 90.0 90.0 90.0
Valid Sangat Suka 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Statistics
Aroma Formula 1
30
Valid
N
0
Missing
4.00
Mean
76
4.00
Median
.743
Std. Deviation
3
Minimum
5
Maximum
Aroma Formula 1
Frequency Percent Valid Cumulative
Valid Percent Percent
Agak Suka 8 26.7 26.7 26.7
Suka 14 46.7 46.7 73.3
Sangat Suka 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Statistics
Aroma Formula 2
Valid 30
N
Missing 0
Mean 4.37
Median 4.00
Std. Deviation .615
Minimum 3
Maximum 5
Aroma Formula 2
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Agak Suka 2 6.7 6.7 6.7
Suka 15 50.0 50.0 56.7
Valid
Sangat Suka 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Statistics
Aroma Formula 3
Valid 30
N
Missing 0
77
Mean 4.53
Median 5.00
Std. Deviation .571
Minimum 3
Maximum 5
Aroma Formula 3
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Agak Suka 1 3.3 3.3 3.3
Suka 12 40.0 40.0 43.3
Valid
Sangat Suka 17 56.7 56.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Ranks
Kelompok N Mean
Variabel Rank
Formula 0 30 50.95
Formula 1 30 49.50
Aroma Formula 2 30 66.48
Formula 3 30 75.07
Total 120
Test Statisticsa,b
Aroma
Chi-Square 14.676
df 3
Asymp. .002
Sig.
a. Kruskal Wallis
Test
b. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Test Statisticsa
Aroma
Mann-Whitney U 417.000
Wilcoxon W 882.000
Z -.595
Asymp. Sig. (2- .552
tailed)
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Formula 0 30 26.40 792.00
Aroma Formula 2 30 34.60 1038.00
Total 60
Test Statisticsa
Aroma
Mann-Whitney U 327.000
Wilcoxon W 792.000
Z -2.276
Asymp. Sig. (2- .023
tailed)
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Aroma Formula 0 30 23.95 718.50
79
Test Statisticsa
Aroma
Mann-Whitney U 253.500
Wilcoxon W 718.500
Z -3.501
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Formula 1 30 26.47 794.00
Aroma Formula 2 30 34.53 1036.00
Total 60
Test Statisticsa
Aroma
Mann-Whitney U 329.000
Wilcoxon W 794.000
Z -1.952
Asymp. Sig. (2- .051
tailed)
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Formula 1 30 24.63 739.00
Aroma Formula 3 30 36.37 1091.00
Total 60
Test Statisticsa
Aroma
Mann-Whitney U 274.000
Wilcoxon W 739.000
Z -2.834
Asymp. Sig. (2- .005
tailed)
80
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Formula 2 30 28.35 850.50
Aroma Formula 3 30 32.65 979.50
Total 60
Test Statisticsa
Aroma
Mann-Whitney U 385.500
Wilcoxon W 850.500
Z -1.077
Asymp. Sig. (2- .281
tailed)
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Tekstur Formula 0
30
Valid
N
0
Missing
3.20
Mean
3.00
Median
.664
Std. Deviation
2
Minimum
4
Maximum
Tekstur Formula 0
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
81
Tekstur Formula 1
30
Valid
N
0
Missing
3.40
Mean
3.00
Median
.724
Std. Deviation
2
Minimum
5
Maximum
Tekstur Formula 1
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Suka 3 10.0 10.0 10.0
Agak Suka 13 43.3 43.3 53.3
Valid Suka 13 43.3 43.3 96.7
Sangat Suka 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Statistics
Tekstur Formula 2
30
Valid
N
0
Missing
3.97
Mean
82
4.00
Median
.850
Std. Deviation
2
Minimum
5
Maximum
Statistics
Tekstur Formula 3
Valid 30
N
Missing 0
Mean 3.57
Median 4.00
Std. Deviation .858
Minimum 2
Maximum 5
Tekstur Formula 3
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Suka 3 10.0 10.0 10.0
Agak Suka 11 36.7 36.7 46.7
Valid Suka 12 40.0 40.0 86.7
Sangat Suka 4 13.3 13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Ranks
83
Kelompok N Mean
Variabel Rank
Formula 0 30 47.40
Formula 1 30 55.73
Tekstur Formula 2 30 76.92
Formula 3 30 61.95
Total 120
Test Statisticsa,b
Tekstur
Chi-Square 13.223
df 3
Asymp. .004
Sig.
a. Kruskal Wallis
Test
b. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Formula 0 30 28.27 848.00
Tekstur Formula 1 30 32.73 982.00
Total 60
Test Statisticsa
Tekstur
Mann-Whitney U 383.000
Wilcoxon W 848.000
Z -1.088
Asymp. Sig. (2- .277
tailed)
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
84
Test Statisticsa
Tekstur
Mann-Whitney U 232.000
Wilcoxon W 697.000
Z -3.430
Asymp. Sig. (2- .001
tailed)
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Formula 0 30 26.90 807.00
Tekstur Formula 3 30 34.10 1023.00
Total 60
Test Statisticsa
Tekstur
342.000
Mann-Whitney U
807.000
Wilcoxon W
-1.724
Z
Asymp. Sig. (2- .085
tailed)
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Formula 1 30 25.07 752.00
Tekstur Formula 2 30 35.93 1078.00
Total 60
85
Test Statisticsa
Tekstur
Mann-Whitney U 287.000
Wilcoxon W 752.000
Z -2.569
Asymp. Sig. (2- .010
tailed)
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Formula 1 30 28.93 868.00
Tekstur Formula 3 30 32.07 962.00
Total 60
Test Statisticsa
Tekstur
Mann-Whitney U 403.000
Wilcoxon W 868.000
Z -.748
Asymp. Sig. (2- .454
tailed)
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Formula 2 30 34.22 1026.50
Tekstur Formula 3 30 26.78 803.50
Total 60
Test Statisticsa
Tekstur
Mann-Whitney U 338.500
Wilcoxon W 803.500
Z -1.743
Asymp. Sig. (2- .081
tailed)
86
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Rasa Formula 0
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Agak 13 43.3 43.3 43.3
Suka
Valid
Suka 17 56.7 56.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Statistics
Rasa Formula 1
Valid 30
N
Missing 0
Mean 3.67
Median 4.00
Std. Deviation .884
Minimum 2
Maximum 5
Rasa Formula 1
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid Tidak Suka 2 6.7 6.7 6.7
Agak Suka 12 40.0 40.0 46.7
Suka 10 33.3 33.3 80.0
87
Statistics
Rasa Formula 2
Valid 30
N
Missing 0
Mean 4.37
Median 4.00
Std. Deviation .669
Minimum 3
Maximum 5
Rasa Formula 2
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Agak Suka 3 10.0 10.0 10.0
Suka 13 43.3 43.3 53.3
Valid
Sangat Suka 14 46.7 46.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Statistics
Rasa Formula 3
Valid 30
N
Missing 0
Mean 3.40
Median 3.00
Std. Deviation .724
Minimum 2
Maximum 5
Rasa Formula 3
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid Tidak Suka 2 6.7 6.7 6.7
Agak Suka 16 53.3 53.3 60.0
Suka 10 33.3 33.3 93.3
88
Ranks
Kelompok N Mean
Variabel Rank
Formula 0 30 53.13
Formula 1 30 57.17
Rasa Formula 2 30 85.60
Formula 3 30 46.10
Total 120
Test Statisticsa,b
Rasa
Chi-Square 25.661
df 3
Asymp. .000
Sig.
a. Kruskal Wallis
Test
b. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Formula 0 30 29.73 892.00
Rasa Formula 1 30 31.27 938.00
Total 60
Test Statisticsa
Rasa
Mann-Whitney U 427.000
Wilcoxon W 892.000
Z -.372
89
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Formula 0 30 21.53 646.00
Rasa Formula 2 30 39.47 1184.00
Total 60
Test Statisticsa
Rasa
Mann-Whitney U 181.000
Wilcoxon W 646.000
Z -4.330
Asymp. Sig. (2- .000
tailed)
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Formula 0 30 32.87 986.00
Rasa Formula 3 30 28.13 844.00
Total 60
Test Statisticsa
Rasa
Mann-Whitney U 379.000
Wilcoxon W 844.000
Z -1.176
Asymp. Sig. (2- .239
tailed)
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Rasa Formula 1 30 23.87 716.00
90
Test Statisticsa
Rasa
Mann-Whitney U 251.000
Wilcoxon W 716.000
Z -3.116
Asymp. Sig. (2- .002
tailed)
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Formula 1 30 33.03 991.00
Rasa Formula 3 30 27.97 839.00
Total 60
Test Statisticsa
Rasa
Mann-Whitney U 374.000
Wilcoxon W 839.000
Z -1.212
Asymp. Sig. (2- .225
tailed)
a. Grouping Variable:
Kelompok Variabel
Ranks
Kelompok N Mean Sum of
Variabel Rank Ranks
Formula 2 30 40.00 1200.00
Rasa Formula 3 30 21.00 630.00
Total 60
Test Statisticsa
Rasa
Mann-Whitney U 165.000
Wilcoxon W 630.000
Z -4.458
91
Lampiran 6
Dokumentasi Pembuatan Produk
92
93