Anda di halaman 1dari 3

KONSELING PRA TES HIV

No. Dokumen : B/IV/SPO/P2-HIV/10/19/002

No. Revisi : 02
SPO
Tanggal Terbit : 01 Oktober 2019

Halaman : 03

dr. Aria Firmansyah


UPTD PUSKESMAS CISAAT NIP. 1973091120060401008

1. Pengertian Konseling Pra tes HIV adalah : Proses dialog antara konselor dengan
klien/pasien atau petugas kesehatan dengan pasien yang bertujuan
untuk memberikan informasi yang jelas dan dapat dimengerti oleh
klien atau pasien untuk membantu klien dalam mempelajari keadaan
dirinya, mengenali dan melakukan pemecahan masalah sehingga klien
mampu mengambil keputusan untuk dirinya.

2. Tujuan Sebagai acuan untuk membantu pasien dalam pengambilan


keputusan apakah akan dites HIV atau tidak terkait permasalahan
yang sedang dihadapinya
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cisaat Nomor 440/89/PKM/III/2017
tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi - Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 74 tahun 2014 tentang
Pedoman Pelaksanaan Konseling dan Tes HIV tahun 2014.
- Pedoman Konseling dan Tes HIV Direktorat Jenderal Pengendalian
dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI tahun 2011

5. Prosedur 1. Alat :

a. ATK
b. Informed Consent
c. Buku Register KTS
d. SIHA Localhost
e. SIHA Online
f. Form Rujukan PDP
g. Form Permohonan Tes HIV
h. Lembar Balik HIV
i. Kondom
j. Pantum Penis
k. Form Rujukan ODHA untuk ke layanan PDP
l. Kartu Rujukan LSM (warna kuning)

2. Bahan:

- Obat-obatan
- Lubricans

3. Langkah-langkah :
1. Klien datang
2. Periksa ulang kode klien dalam formulir
3. Perkenalan dan membangun kepercayaan
4. Tanyakan alasan kunjungan
5. Penilaian faktor resiko
6. Memberikan pengetahuan tentang informasi dasar HIV
7. Memfasilitasi diskusi tentang cara menyesuaikan diri dengan
status HIV
8. Melakukan penilaian system dukungan termasuk penilaian
kondisi kejiwaan jika diperlukan
9. Jelaskan tentang konfidensialitas
10. Klien menandatangani informed consent bila klien menyetujui
untuk tes HIV (bila klien dibawah umur yang menandatangani
informed consent adalah walinya)
11. Bila Klien belum menyetujui klien tidak menanda tangani
informed consent
12. Membuat janji untuk pertemuan berikutnya
13. Konselor memberikan rujukan internal ke Laboratorium untuk
tes HIV.

6. Bagan Alir Perkenalan dan


Periksa ulang kode klien membangun
Klien Datang
kepeercayan

Penilaian faktor Tanyakan alasan


risiko kunjungan

Berikan Informasi Diskusi ttg


dasar HIV menyesuaikan diri
dengan statur HIV

Melakukan penilaian
Menjelaskan tentang dukungan
konfidensialitas

Tidak Persetujuan Ya

Tid TTD
ak
TT
D

Atur pertemuan Rujuk ke


berikutnya Laboratorium

Klien Pulang

7. Hal-hal yang 1. Ruangan Konseling harus privasi dan nyaman


perlu 2. Konselor yang melakukan konseling harus sudah memiliki Sertifikat
diperhatikan dari Kementerian Kesehatan RI

8. Unit terkait 1. Pemeriksaan Umum


2. Pemeriksaan KIA/KB
3. Pemeriksaan Gigi
4. PONED
5. Puskesmas Pembantu
6. Poskesdes
7. Posyandu
8. MTBS
9. Gizi
10. Program TB Paru
11. Program IMS
12. Farmasi
13. Program Promkes
14. Rumah Sakit Rujukan PDP dan PPIA
9. Dokumen 1. Laporan Tahunan
Terkait 2. SP3 Puskesmas
3. PKRET
10. Rekaman
Historis Tanggal mulai
No. Yang dirubah Isi Perubahan
Perubahan diberlakukan
1 Kop SPO Penambahan Logo 05 Januari 2017
Kabupaten
2 Kop SPO Posisi Tanda Tangan 05 Januari 2017
3 Langkah-langkah Pemisahan tahapan 05 Januari 2017
konseling Pra tes
dan Pasca tes
4 Nama Kapus Nama Kapus 01 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai