Anda di halaman 1dari 3

Teguh Supriyanto, NIM.

41421120004
Teknik Elektro Kelas Karyawan

PENGGUNAAN OSILOSCOPE PADA PENGUKURAN SINYAL AC DAN DC

Osiloskop telah lama digunakan untuk pengukuran luas atau lebar yang bervariasi oleh insinyur, ilmuwan, dan teknisi. Banyak yang
menyatakan bahwa osiloskop sangatlah serbaguna dan fungsi utamanya adalah bertujuan untuk mengukur peralatan elektronik. Tiap
osiloskop dilengkapi dengan satu knop bertuliskan fokus dan satu knop lagi bertuliskan intensitas. Dengan knop fokus dapat mengatur
ketajaman kumpulan dan dengan knop intensitas, kejernihannya. Dianjurkan agar pada pemakaian osiloskop jangan mempertajam
kejernihannya melampaui yang diperlukan. Pada kejernihan terlalu tajam lama-lama layarnya akan terbakar, artinya bahwa lapisan fosfor
kehilangan kejernihan, sehingga osiloskopnya kurang berfungsi.Osiloskop merupakan alat ukur elektronik. Frekuensi dan periode dapat diukur
dengan menggunakan alat ukur osiloskop ini, dan dapat melihat bentuk-bentuk gelombang seperti bentuk gelombang sinyal audio, sinyal
video, dan bentuk gelombang tegangan listrik arus bolak-balik. Berikut di bawah ini adalah simulasi pengukuran sinyal AC dan DC dengan
Software Multisim:
Teguh Supriyanto, NIM.41421120004
Teknik Elektro Kelas Karyawan

Langkah-langkah pengukuran :

1. Pada gambar simulasi diatas saluran yang berwarna merah yang keluar dari Output Trafo terhubung ke dua Osiloskop (XSC1 dan XSC2)
untuk mengukur Sinyal AC pada XSC2 di Channel B dan pada XSC1 di Channel 1, sedangkan saluran yang berwarna hijau yang keluar
dari Dioda Bridge terhubung ke dua Osiloskop (XSC1 dan XSC2) untuk mengukur Sinyal DC pada XSC2 di Channel A dan pada XSC1 di
Channel 2.
2. Garis warna kuning pada XSC1 dan garis warna merah pada XSC2 menampilkan Gelombang Sinusoidal sebagai penanda sinyal AC,
sedangkan Garis warna lime pada XSC1 dan garis warna hijau pada XSC2 menampilkan Garis Lurus atau Gelombang Penuh sebagai
penanda sinyal DC.
3. Disamping simulasi saya tampilkan juga Multimeter Digital untuk pembanding hasil ukur dengan Osiloskop dimana XMM1
menampilkan Hasil Ukur Sinyal AC sedangkan XMM2 menampilkan Hasil Ukur Sinyal DC.
4. Pada Rangkaian tersebut saya menambahkan kapasitor sebagai filter untuk Output Dioda Bridge agar di tampilan Osiloskop
menampilkan Gelombang Penuh yang membentuk garis lurus sebagai penanda sinyal DC.
5. Untuk menentukan Hasil Ukur Sinyal AC dan DC dapat mengikuti Tabel 1 yang sudah saya susun.
Teguh Supriyanto, NIM.41421120004
Teknik Elektro Kelas Karyawan

Tabel 1 Hasil Pengukuran


No Tegangan Hasil Pada Osiloscope Hasil Pada Multitester
Osciloscope 2 Channel B : Multimeter 1 :
Sumber : T = 4Div * 5ms/Div = 20ms = 2*10^-2 sekon 220,078VAC
220VAC F = 1/T = 1/2*10^-2 = 1/0,02 = 50Hz Tegangan Efektif :
1 Dengan Vm = 1,5Div * 200V/Div Vrms = 0,707*Vm = 0,707*300V = 212,1VAC
Pengukuran di Vm = 300Vm Selisih :
titik Input Trafo Vpp = 2*Vm = 2*300V = 600Vpp 220,078 – 212,1 = 7,978
Senilai 0,036 % dari Hasil Ukur Multimeter
Osciloscope 2 Channel A : Multimeter 2 :
Sumber : 14VDC T = Div tidak ada gelombang * 5ms/Div 19,38VDC
Dengan F = tidak ada Tegangan Efektif :
2 Pengukuran di Vm = 1Div * 10V/Div Vrms = 0,707*Vm = 0,707*20V = 14,14VDC
titik Output Vm = 20Vm Selisih :
Dioda Bridge Vpp = 2*Vm = 2*20V = 40Vpp 19,38 – 14,14 = 5,24VDC
Senilai 0,27 % dari Hasil Ukur Multimeter

Kesimpulan
1. Bentuk Gelombang pada Osciloscope 2 Channel B adalah 1 Gelombang(peak to peak) Sinusoidal (AC) dan pada Osciloscope 2 Channel
A adalah 1 Garis Lurus (DC).
2. Hasil Ukur pada Voltmeter AC adalah 220VAC dan pada Osiloskop 2 Channel B adalah 50Hz, 600Vpp dan pada Voltmeter DC adalah
19VDC dan pada Osiloskop 2 Channel A adalah tidak terdapat frekuensi karena tidak mempunyai gelombang, 40Vpp.
3. Hasil Hitung untuk Voltmeter real nya sebagai tegangan efektif diketahui Vrms (Voltage root mean square), maka untuk mengubah nilai
Tegangan Maksimum(Vm) dari hasil ukur Osciloscope dengan menggunakan rumus : Vrms = 0,707 * Vm.

Anda mungkin juga menyukai