Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI I MODUL I : Penyearah Setengah Gelombang

Nama NIM Kelompok Hari Tanggal Waktu Asisten

: Nunung Rodiah : 1100732 : 8 : Selasa : 10 September 2013 : 15.30 17.30 : Dena Anugrah Yuda Sukmana

LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG

A. Tujuan Percobaan Percobaan dilakukan untuk : 1. Mengetahui prinsip penyearah setengah gelombang tanpa menggunakan kapasitor. 2. Mengetahui prinsip penyearah setangah gelombang menggunakan kapasitor. B. Rangkaian

C. Teori Dasar Rectifier adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolakbalik (AC) menjadi sinyal sumber arus searah (DC). Gelombang AC yang berbentuk gelombang sinus hanya dapat dilihat dengan alat ukur CRO. Rangkaian rectifier banyak menggunakan transformator step down yang digunakan untuk menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan transformasi transformator yang digunakan. Penyearah dibedakan menjadi 2 jenis, penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh, sedangkan untuk penyearah gelombang penuh dibedakan menjadi penyearah gelombang penuh dengan center tap (CT), dan penyearah gelombang penuh dengan menggunakan dioda bridge. Penyearah setengah gelombang merupakan rangkaian penyearah yang paling sederhana, yaitu yang terdiri dari satu dioda. Gambar 1 menunjukkan rangkaian penyearah setengah gelombang. Rangkaian penyearah setengah gelombang memperoleh masukan dari sekunder trafo yang berupa tegangan berbentuk sinus, vi = Vm Sin wt. Vm merupakan tegangan puncak atau tegangan maksimum. Harga Vm ini hanya bisa diukur dengan CRO, sedangkan harga yang

tercantum pada sekunder trafo merupakan tegangan efektif yang dapat diukur dengan menggunakan volt meter. Hubungan antara tegangan puncak Vm dengan tegangan efektif (Veff) atau tegangan rms (Vrms) adalah:

Prinsip kerja penyearah setengah gelombang adalah bahwa pada saat sinyal input berupa siklus positip maka dioda mendapat bias maju sehingga arus (i) mengalir ke beban (RL), dan sebaliknya bila sinyal input berupa siklus negatip maka dioda mendapat bias mundur sehingga tidak mengalir arus. Bentuk gelombang tegangan input (vi) ditunjukkan pada (b) dan arus beban (i) pada (c) dari gambar 1. Arus dioda yang mengalir melalui beban RL (i) dinyatakan dengan: untuk siklus positif untuk siklus negative

Resistansi dioda pada saat ON (mendapat bias maju) adalah Rf, yang umumnya nilainya lebih kecil dari RL. Pada saat dioda OFF (mendapat bias mundur) resistansinya besar sekali atau dalam pembahasan ini dianggap tidak terhigga, sehingga arus dioda tidak mengalir atau i = 0. Arus yang mengalir ke

beban (i) terlihat pada gambar (c) bentuknya arus searah (satu arah) yang harga rataratanya tidak sama dengan nol seperti pada arus bolak-balik. Arus rata-rata ini (Idc untuk penyearah setengah gelombang) secara matematis dinyatakan:

Tegangan keluaran pada beban : Vdc = Idc.RL Apabila harga Rf jauh lebih kecil dari RL, yang berarti Rf bias diabaikan, maka Vm = Im.RL sehingga :

Dalam perencanaan rangkaian penyearah, hal penting untuk diketahui adalah harga tegangan maksimum yang diijinkan terhadap dioda. Tegangan maksimum ini sering disebut PIV (peak-inverse voltage) atau tegangan puncak balik. Hal ini karena pada saat diode mendapat bias mundur (balik) maka tidak arus yang mengalir dan semua tegangan dari sekunder trafo berada pada dioda. PIV untuk penyearah setengah gelombang, yaitu : PIV = Vm

D. Alat dan Bahan Alat Osiloskop Voltmeter Function generator 1 buah 1 buah 1 buah Bahan Dioda IN4007 Resistor RL 1K Kapasitor : CL 0,47 F CL 47 F CL 100 F E. Langkah Percobaan 1. Rangkaian penyearah setengah gelombang tanpa menggunakan kapasitor 1.1 Rangkai circuit seperti gambar tanpa menggunakan kapasitor 1buah 1buah 1buah 1buah 1buah

1.2 Atur tegangan U1 sampai 20 V dan ukur U1 dan U2 U1 U2

1.3 Catat hasil pengukuran pada table 1 2. Rangkaian penyearah setengah gelombang menggunakan kapasitor 2.1 Rangkai circuit seperti pada gambar dengan menggunakan kapasitor

2.2 Atur tegangan U1 sampai 20 V dan ukur U2 menggunakan voltmeter dengan harga kapasitor CL bervariasi, yaitu 0,47 F, 47 F dan 100 F dan ukur tegangan ripple menggunakan osiloskop. Kapasitor Gambar

0,47 F

47 F

100 F

2.3 Catat hasil pengukuran pada table 2

F. Hasil Percobaan Tabel I Alat Ukur Voltmeter Osiloskop U1 6,86 V 14,14 V U2 2.1 V 4,24 V

*perhitungan menggunakan osiloskop : U1 = Vpp = div vertikal x skala V/div dengan : div vertikal = 2 V/div Vpp = 2 x 10 V = 20 V U1 = = 14,14 V U2 = 10 V U2 = Vpp = div vertikal x skala V/div dengan : div vertical = 1,2 V/div Vpp = 1,2 x 5 V = 6V = = 4,24 V =5V

Tabel II Kapasitor 0,47 F 47 F 100 F U2 1,34 V 0,019 V 0,014 V U ripple (Vpp) 1,9 V 0,028 V 0,02 V F (KHz) 1,67 1,67 1,67

*perhitungan : Kapasitor U2 = U ripple (Vpp) = Div vertical x V/div F= (KHz)

T = div horizontal x skala time/div

Div vertical = 1,9 V/div =1V

Div vertical = 1,9 V/div =1V

Div horizontal = 1,2 Time/div ms 5 x *T = 1,2 . 5 x =6x Maka, F = = 1,67 KHz s = 0,5 s s

*Vpp = 1,9 x 1 V 0,47 F = 1,9 V Maka, U2 = = 1,34 V

Vpp = 1,9 x 1 V = 1,9 V

47 F

Div vertical = 1,4 V/div 0,02 V *Vpp = 1,4 x 0,02 V = 0,028 V Maka, U2 = = 0,019 V = 20 mV

Div vertical = 1,4 V/div 0,02 V Vpp = 1,4 x 0,02 V = 0,028 V = 20 mV

Div horizontal = 1,2 Time/div ms 5 x *T = 1,2 . 5 x =6x Maka, F = = 1,67 KHz s = 0,5 s s

Div vertical = 2 V/div 0,01 V *Vpp = 2 x 0,01 V 100 F = 0,02 V Maka, U2 = = 0,014 V = 10 mV

Div vertical = 2 V/div 0,01 V Vpp = 2 x 0,01 V = 0,02 V = 10 mV

Div horizontal = 1,2 Time/div ms 5 x *T = 1,2 . 5 x =6x Maka, F = = 1,67 KHz s = 0,5 s s

G. Analisis Percobaan I Penyearah Setengah Gelombang Tanpa Menggunakan Kapasitor 1. Pembacaan nilai U1 dan U2 menggunakan voltmeter pada software EWB

Tegangan input U1 sebelum diberi diode sebesar 6,5440 V

Tegangan output U2 setelah diberi diode sebesar 2,1502 V. Tabel perbandingan :

Praktikum U1 6,86 V U2 2.1 V U1 6,5440 V

Software U2 2,1502 V

Nilai tegangan antara praktikum dan menggunakan software tidak jauh berbeda. 2. Pembacaan nilai U1 dan U2 menggunakan osiloskop pada software EWB

Tegangan input U1 sebelum diberi diode dapat dihitung dengan : Div vertical = 2 ; V/div = 10 V Vpp = 2 x 10 V = 20 V U1 =

= 14,14 V

Tegangan input U2 sebelum diberi diode dapat dihitung dengan : Div vertical = 2,3 ; V/div = 5 V Vpp = 2,3 x 5 V = 11,5 V U2 =

= 8,13 V
Tabel perbandingan :

Praktikum U1 14,14 V U2 4,24 V U1 14,14 V

Software U2 8,13 V

Terdapat perbedaan nilai U2 saat praktikum dan U2 menggunakan software dikarenakan : a. Skala V/div yang digunakan saat praktikum dan menggunakan software berbeda sehingga berpengaruh pada nilai div vertical. Maka nilai U2 saat praktikum dan U2 menggunakan software tidak sama. b. Nilai U1 hasil simulasi software sama, karena skala V/div yang digunakan pada simulasi = skala V/div saat praktikum.

Percobaan II penyearah setengah gelombang menggunakan kapasitor 1. Pembacaan nilai U2, Uripple (Vpp) dan F menggunakan voltmeter pada software EWB pada kapasitor 0,47 F

U2 =

U ripple (Vpp) = Div vertical x V/div

F=

(KHz)

T = div horizontal x skala time/div

Div vertical = 1,3 V/div = 10 V

Div vertical = 1,3 V/div = 10 V

Div horizontal = 1 Time/div 5x s s s = 0,5 ms

*Vpp = 1,3 x 10 V = 13 V Maka, U2 = = 9,19 V

Vpp = 1,3 x 10 V = 13 V

*T = 1,1 . 5 x =5x Maka, F = = 2 KHz

Tabel perbandingan : Praktikum U2 1,34 V Uripple (Vpp) 1,9 V F (KHz) 1,67 U2 9,19 V Software Uripple (Vpp) 13 V F (KHz) 2

2. Pembacaan nilai U2, Uripple (Vpp) dan F menggunakan voltmeter pada software EWB pada kapasitor 47 F

U2 =

U ripple (Vpp) = Div vertical x V/div

F=

(KHz)

T = div horizontal x skala time/div

Div vertical = 1,4 V/div 0,1 V *Vpp = 1,4 x 0,1 V = 0,14 V Maka, U2 = = 0,098 V = 100 mV

Div vertical = 1,4 V/div 0,1 V Vpp = 1,4 x 0,1 V = 0,14 V = 100 mV

Div horizontal = 1,1 Time/div 5x s s s = 0,5 ms

*T = 1,1 . 5 x = 5,5 x Maka, F =

= 1,81 KHz

Tabel perbandingan : Praktikum U2 0,019 V Uripple (Vpp) 0,028 V F (KHz) 1,67 U2 0,098 V Software Uripple (Vpp) 0,14 V F (KHz) 1,81

3. Pembacaan nilai U2, Uripple (Vpp) dan F menggunakan voltmeter pada software EWB pada kapasitor 100 F

U2 =

U ripple (Vpp) = Div vertical x V/div

F=

(KHz)

T = div horizontal x skala time/div

Div vertical = 1,4 V/div 0,05 V *Vpp = 1,4 x 0,05 V = 0,07 V Maka, U2 = = 0,049 V = 50 mV

Div vertical = 1,4 V/div 0,05 V Vpp = 1,4 x 0,05 V = 0,07 V = 50 mV

Div horizontal = 1,1 Time/div 5x s s s = 0,5 ms

*T = 1,1 . 5 x = 5,5 x Maka, F =

= 1,81 KHz

Tabel perbandingan : Praktikum U2 0,014 V Uripple (Vpp) 0,02 V F (KHz) 1,67 U2 0,049 V Software Uripple (Vpp) 0,07 V F (KHz) 1,81

Dari ketiga kapasitor yang digunakan, terdapat perbedaan nilai U2, Uripple (Vpp) dan F. Hal tersebut dikarenakan : a. skala V/div yang digunakan saat praktikum dan menggunakan software berbeda sehingga, berpengaruh pada nilai div vertikal dan horizontal. Maka masing-masing nilai U2, Uripple (Vpp) & F tidak sama. b. Jika pada simulasi software skala V/div-nya disamakan dengan skala V/div pada praktikum, maka gelombang sinyalnya menjadi terlalu tinggi. V/div sama dengan V/div saat praktikum

CL

V/div simulasi software

0,47 F

47 F

100 F

H. Kesimpulan Penyearah setengah gelombang berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dengan satu diode yang mengubah gelombang sinusoida menjadi setengah gelombang. Prinsipnya sinyal input berupa siklus positif, sehingga diode bersifat forward bias dan arus mengalir menuju beban (R) sebaliknya jika sinyal input berupa siklus negative, maka diode bersifat reverse bias dan arus tidak mengalir. Dalam rangkaian penyearah, digunakan juga kapasitor sebagai filter fungsinya untuk memperkecil tegangan ripple. Hubungan kapasitor dan tegangan ripple berbading terbalik. Besar kecilnya harga kapasitor dapat menentukan harga tegangan ripple yang dihasilkan.

I. Tugas 1. Bagaimana menghitung harga yang ditunjukkan oleh voltmeter jika harga yang ada adalah hasil pengukuran oleh osiloskop ? Jawab : Untuk menghitung : Vpp (Vripple) = div vertical x skala V/div

Maka, Veff

2. Apakah tegangan DC yang dihasilkan bergantung pada harga kapasitor ? Jawab : Kapasitor berpengaruh terhadap tegangan DC yang dihasilkan. 3. Apakah hubungan antara Vripple dan kapasitor ? Jawab : Hubungan antara Vripple dan kapasitor berbanding terbalik. Jika harga kapasitor yang digunakan besar, maka Vripple yang dihasilkan semakin kecil sebaliknya, jika harga kapasitor yang digunakan kecil, maka Vripple yang dihasilkan semakin besar. 4. Mengapa frekuensi ripplenya 50 Hz ? Jawab : Karena tegangan dari jala-jala listrik di Indonesia sebesar 50 Hz.

J. Referensi adawiyah, r. (2012, september 2012). penyearah gelombang. Retrieved september 16, 2013, from ingenious engineer:

http://blog.ub.ac.id/dhengineer/2012/09/27/penyearah-gelombang/ gunawan, p. n. (2012). makalah penyearah dan filter. makassar. silvia, a. f. (2012, november 20). Penyearah Gelombang Setengah dan Penyearah Jembatan. Retrieved september 14, 2013, from coretan sylvia arifin: http://silvia261.blogspot.com/2012/11/penyearah-gelombang-setengah-dan.html

Anda mungkin juga menyukai