Anda di halaman 1dari 115

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK TERPADU MELALUI

MODEL CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) BERBASIS


TPACK KELAS IV SD NEGERI BANYU URIP IX/563 SURABAYA

Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri Banyu Urip IX/563

Oleh
TRI FUJI WAHYUNINGSIH, S.Pd

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA


SD NEGERI Banyu Urip IX/563
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian : PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK TERPADU


MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING
LEARNING (CTL) BERBASIS TPACK KELAS IV SD
NEGERI BANYU URIP IX/563

Identitas Peneliti

Hasil Karya :TRI FUJI WAHYUNINGSIH, S.Pd

NIP :19920320 202012 2 004

Jabatan :Guru Kelas

Guru Kelas Pangkat/Golongan : III A/Penata Muda

Tempat Tugas : SD Negeri Banyu Urip IX/563

Lokasi Penelitian : SD Negeri Banyu Urip IX/563

Lama Penelitian :1 (Satu) Bulan

Biaya Penelitian : Mandiri

Surabaya, 9 Agustus 2021


Pengamat, Guru Kelas IV,

MARSUSIANTI, S.Pd TRI FUJI WAHYUNINGSIH, S.Pd


NIP. 196309011987032010 NIP. 19920320 202012 2 004

Mengetahui,

Kepala Sekolah SDN Banyu Urip IX/563

SUBANDI, M.Pd
NIP: 196408141987031016
BERITA ACARA
Serah Terima Karya Ilmiah
Pada hari ini Senin tanggal tujuh bulan Desember tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu, yang
bertandatangan dibawah ini :
1. Nama : TRI FUJI WAHYUNINGSIH, S.Pd
NIP : 199203202020122004
Jabatan : Guru Kelas
Tempat Tugas : SD Negeri Banyu Urip IX/563
Alamat : Jl.Girilaya No. 1
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

2. Nama : Nanik Zuraidah, S.E


NIP : -
Jabatan : Pengelola Perpustakaan SD Negeri BANYU URIP IX/563
Tempat Tugas : SD Negeri Banyu Urip IX/563 Surabaya
Alamat : Jl.Girilaya No. 1
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Pihak pertama telah menyerahkan kepada pihak kedua karya tulis ilmiah dengan judul :

No. Judul PTK Baik Rusak Kurang Jumlah Paraf

1. PENINGKATAN HASIL 1 - - 1
BELAJAR TEMATIK
TERPADU MELALUI MODEL
CONTEXTUAL TEACHING
LEARNING (CTL) BERBASIS
TPACK KELAS IV SD NEGERI
Banyu Urip II/363

Surabaya, 07 Desember 2021


Yang Menerima, Yang Menyerahkan,
Pengelola Perpustakaan SDN Banyu Urip IX/563 Guru Kelas IV

Nanik Zuraidah, S.E TRI FUJI WAHYUNINGSIH, S.Pd


NIP. - NIP. 199203202020122004

Mengetahui,

Kepala Sekolah SDN Banyu Urip IX/563

SUBANDI, M.Pd
NIP: 196408141987031016
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : TRI FUJI WAHYUNINGSIH, S.Pd

NIP : 199203202020122004

Unit Kerja : SD Negeri Banyu Urip IX/563

Judul Karya Tulis Ilmiah : PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK


TERPADU MELALUI MODEL CONTEXTUAL
TEACHING LEARNING (CTL) BERBASIS TPACK
KELAS IV SD NEGERI Banyu Urip IX/563

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tulisan ini seluruhnya merupakan asli karya
saya sendiri. Apabila dikemudian dari ditemukan tulisan ini bukan hasil karya sendiri atau
adanya plagiasi dalam bagian bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi, sesuai dengan
perundang undangan yang berlaku.

Surabaya, 04 Desember 2021


Yang membuat pernyataan,

TRI FUJI WAHYUNINGSIH, S.Pd


NIP. 19910811 201403 2 002
SURAT PERNYATAAN
Nomor : 820/VII/SDN86/2021/052

Kepala Sekolah SD Negeri BANYU URIP IX/563 dengan ini menerangkan bahwa :

Nama : TRI FUJI WAHYUNINGSIH, S.Pd

NIP : 199203202020122004

Jabatan : Guru Kelas

Unit Kerja : SD Negeri Banyu Urip IX/563

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa nama tersebut diatas, benar telah melaksanakan

Penelitian Tindakan Kelas dan karya tulis tersebut asli dibuat oleh yang bersangkutan di

Sekolah Dasar Negeri Banyu Urip IX/563, yang berjudul : PENINGKATAN HASIL

BELAJAR TEMATIK TERPADU MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING

LEARNING (CTL) BERBASIS TPACK KELAS IV SD NEGERI BANYU URIP

IX/563

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Surabaya, 9 Agustus 2021


Penulis,

TRI FUJI WAHYUNINGSIH, S.Pd


NIP. 19920320 202012 2 004
SURAT PERNYATAAN
Nomor : 820/VII/SDN86/2020/053

Kepala Sekolah SD Negeri BANYU URIP IX/563 dengan ini menerangkan bahwa :

Nama : TRI FUJI WAHYUNINGSIH, S.Pd

NIP : 199203202020122004

Jabatan : Guru Kelas

Unit Kerja : SD Negeri Banyu Urip IX/563

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa nama tersebut diatas, benar telah melaksanakan

Penelitian Tindakan Kelas dan karya tulis tersebut asli dibuat oleh yang bersangkutan di

Sekolah Dasar Negeri Banyu Urip IX/563, yang berjudul : PENINGKATAN HASIL

BELAJAR TEMATIK TERPADU MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING

LEARNING (CTL) BERBASIS TPACK KELAS IV SD NEGERI BANYU URIP

IX/563

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Surabaya, 04 Desember 2021


Kepala Sekolah SDN Banyu Urip IX/563

SUBANDI, M.Pd
NIP: 196408141987031016
DOKUMENTASI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK TERPADU
MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING LEARNING
(CTL) BERBASIS TPACK KELAS IV

SD NEGERI Banyu Urip IX/563

Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri Banyu Urip IX/563 Surabaya

Oleh
TRI FUJI WAHYUNINGSIH, S.Pd

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA


2022
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan komponen penting dalam membentuk manusia yang
memiliki kualitas lebih baik. Peningkatan kualitas tersebut tidak terlepas dari
kualitas yang dimiliki tenaga pendidik atau Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh
sebab itu, lembaga pendidikan juga harus mampu memenuhi kebutuhan SDM baik
dalam segi jumlah maupun kualitas guna mengembangkan unsur-unsur pokok serta
meningkatkan proses pendidikan setempat.
Sekolah Dasar (SD) memiliki peran dan manfaat yang sangat penting dalam
mempersiapkan SDM yang bermutu. Karena dari pendidikan inilah siswa sudah
memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk menjembatani mereka dalam meraih
cita-cita mereka di masa depan. Oleh karena itu, guru harus kreatif dan tepat dalam
model pembelajaran, proses pembelajaran, media pembelajarannya serta materi
pembelajarannya haruslah sesuai dengan tingkat perkembangan usia siswa SD.
Dengan adanya fenomena seperti inilah maka muncullah sistem pembelajaran
terpadu yaitu pembelajaran tematik.
Dapat dikatakan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran tematik di
MI/SD sebagai suatu upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan, terutama dalam
rangka mengimbangi gejala penjejah isi kurukulum yang sering terjadi dalam proses
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri
atau karakteristik sebagai berikut:
1. Berpusat pada siswa
2. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa
3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
5. Bersifat fleksibel
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan
siwa
7. Menggunakan konsep belajar dalam bermain
Sehubungan dengan permasalahan rendahnya hasil belajar siswa, maka upaya
peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran subtema berbagai pekerjaan
merupakan kebutuhan yang mendesak untuk dilakukan. Berdasarkan kondisi dan
keadaan yang terdapat di SD Negeri Banyu Urip IX/563, dengan latar belakang
orang tua siswa yang kebanyakan hanya sebagai buruh tani, pedagang serta usaha
industri kecil, maka salah satu model pembelajaran yang dapat menjembatani
keresahan tersebut adalah model belajar melalui penerapan model CTL (Contextual
Teaching and Learning).
Di dalam pembelajaran menggunakan model CTL (Contextual Teaching and
Learning), pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkontruksi
sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar (Nurhadi dalam Wiji, 2009:31).
Melalui model CTL (Contextual Teaching and Learning) akan ditanamkan konsep dasar pada
peserta didik dalam pembelajaran tematik yaitu berkaitan erat dengan keadaan sekitar manusia
beserta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penggunaan PPT dan Video dalam pembelajaran dimaksudkan untuk memudahkan
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Ini merupakan salah satu pembelajaran
yang berbasis TPACK. Disamping itu penggunaan PPT dan video juga belum pernah
diberikan di SD Negeri BANYU URIP IX/563 tersebut, sehingga dapat membuat
siswa mudah tertarik dan merasa ingin tahu. Ketika rasa ingin tahunya timbul peserta
didik akan aktif untuk memikirkan dan menemukan sendiri berhubungan apa yang ingin
dicapai terkait dengan ilmu pengetahuan.
Beberapa nilai tambah tersebut menjadikan faktor pendorong bagi peneliti
mengapa lebih memilih menggunakan PPT dari pada media pembelajaran lainnya.
Penerapan model CTL (Contextual Teaching and Learning) dengan berbasis TPACK
ini diharapkan dapat mencapai proses kegiatan belajar mengajar yang lebih inovatif,
menyenangkan, efektif dan efisien. Sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan hasil
belajar subtema pekerjaan orang tuaku peserta didik sesuai dengan indikator yang ingin
dicapai, sekaligus meningkatkan ketrampilan guru dan siswa.
Berdasarkan dari permasalahan dan uraian di atas, penulis ingin melakukan
sebuah penelitian tindakan kelas yang berjudul : “PENINGKATAN HASIL
BELAJAR TEMATIK TERPADU MELALUI MODEL CONTEXTUAL
TEACHING LEARNING BERBASIS TPACK KELAS IV SD BANYU URIP
IX/563”

2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang telah tergambar permasalahan-permasalahan yang
timbul, dengan demikian peneliti merumuskan identifikasi masalahnya yaitu masih
rendahnya hasil belajar peserta didik.

3. Analisis Masalah
Adapun penyebab rendahnya hasil belajar siswa yaitu :
a. Pembelajaran masih berpusat pada guru ( teacher center ).
b. Guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional.
c. Media yang digunakan guru tidak bervariasi.
d. Kurangnya sarana dan prasarana sekolah sehingga guru terbatas dalam
memfasilitasi peserta didik untuk ilmu teknologi

4. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka permasalahan secara umum
dapat dirumuskan :
“Apakah penerapan model CTL (Contextual Teaching and Learning) berbasis
TPACK dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran tematik
pada peserta didik kelas IV di SD Negeri Banyu Urip IX/563”

5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah “Untuk
mengetahui bagaimanakah Proses Penerapan Model Pembelajaran CTL
berbasis TPACK Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Subtema Pekerjaan Orang
Tuaku Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Banyu Urip IX/563”.
6. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian yang penulis lakukan ini, diharapkan memberikan
manfaat sebagai berikut :
a. Bagi peserta didik, dengan dilaksankannya penelitian ini, penulis berharap agar
peserta didik dapat melatih siswa untuk bekerja sama memupuk tali
persaudaraan dan pemahaman tentang subtema pekerjaan orang tuaku beserta
konsep keseluruhannya yang dapat dimanfaaatkan dalam kehidupan
bermasyarakat.
b. Bagi Pendidik, dengan dilaksankannya penelitian ini, penulis berharap menjadi
bahan pertimbangan bagi pendidik dalam memilih metode pembelajaran agar
proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan menyenangkan.
c. Bagi sekolah, dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan mampu
meningkatkan prestasi dan mutu Pendidikan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1. Penelitian Tindakan Kelas


a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas dapat dipakai sebagai implementasi berbagai
program yang ada di sekolah, dengan mengkaji berbagai indikator keberhasilan
proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa atau keberhasilan
proses dan hasil implementasi berbagai program sekolah.
Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk mengubah perilaku
mengajar guru, perilaku peserta didik di kelas, peningkatan atau perbaikan
praktik pembelajaran, dan atau mengubah kerangka kerja melaksanakan
pembelajaran kelas yang diajar oleh guru tersebut sehingga terjadi peningkatan
layanan profesional guru dalam menangani proses pembelajaran.
Menurut Arikunto, dkk (2006), penelitian tindakan kelas merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Menurut
Supardi (2006), penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mampu
menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan
profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat
kondisi siswa. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian terhadap kegiatan
belajar berupa tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalismr
pendidik dalam proses pembelajaran.

b. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas


Menurut Hopkins (1993), penelitian tindakan kelas diawali dengan
perencanaan tindakan (Planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi
dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (Observation and evaluation).
Sedangkan prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas terdiri atas empat
komponen, yakni perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan
(observing), dan refleksi (reflecting),
dan seterusnya hingga perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai
(kriteria keberhasilan). Lebih singkatnya, langkah-langkah penelitian tindakan
kelas diantaranya yaitu:
1) Perencanaan (Planning), yaitu persiapan yang dilakukan untuk
pelaksanaan Penellitian Tindakan Kelas, seperti: menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dan pembuatan media pembelajaran.
2) Pelaksanaan Tindakan (Acting), yaitu deskripsi tindakan yang akan
dilakukan, skenario kerja tindakan perbaikan yang akan dikerjakan serta
prosedur tindakan yang akan diterapkan.
3) Observasi (Observe). Ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan semua
rencana yang telah dibuat dengan baik, tidak ada penyimpangan-
penyimpangan yang dapat memberikan hasil yang kurang maksimal dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan observasi dapat dilakukan
dengan cara memberikan lembar observasi atau dengan cara lain yang
sesuai dengan data yangdibutuhkan.
4) Refleksi (Reflecting), yaitu kegiatan evaluasi mengenai perubahan yang
terjadi atau hasil yang diperoleh atas yang terhimpun sebagai bentuk
dampak tindakan yang sudah dirancang. Berdasarkan langkah ini, maka
akan diketahui perubahan yang terjadi. Bagaimana dan sejauh mana
tindakan yang ditetapkan mampu mencapai perubahan atau mengatasi
masalah secara signifikan. Bertolak dari refleksi ini pula suatu perbaikan
tindakan dalam bentuk replanning dapat dilakukan.

2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu proses usaha perubahan yang baru, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam intraksi dengan lingkungannya. Dari definisi
tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar ditandai dengan adanya “perubahan”,
yaitu perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya
melakukan aktivitas tertentu.
Purwanto mendefinisikan hasil belajar merupakan perubahan perilaku
siswa akibat belajar. Perubahan perilaku ini disebabkan karena mencapai
penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar.
Pencapaian itu di dasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Hasil
itu dapat berupa perubahan aspek kognitif, efektif maupun psikomotorik.
Agus Suprijono menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan-
perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi
kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh pakar
pendidikan tidak dapat dilihat secara framentaris atau terpisah, melainkan
komprehensif.
Selan jutnya tulus mengemukakan bahwa hasil belajar siswa
berfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses
pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut terutama dilihar dari sisi kognitif,
karena aspek ini yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan
pengetahuan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar.
Berdasarkan penjelasan mengenai hasil belajar yang telah dikemukakan
para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan nilai atau
angka yang diperoleh siswa setelah selesainya suati proses pembelajaran yang
dapat diukur setelah diadakannya evaluasi pembelajaran.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Menurut teori Gestelt, belajar merupakan suatu proses perkembangan.
Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan.
Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik yang berasal dari diri siswa
sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan teori ini, hasil belajar
siswa dipengaruhi dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa;
dalam arti kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat,
dan kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan; yaitu
sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber
belajar, metode serta dukungan lingkungan, keluarga dan lingkungan sekolah.
Menurut Slameto hasil belajar siswa dipengaruhi oleh sebagai faktor
lain:
1) Faktor internal siswa
Faktor internal siswa adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa
sendiri yang meliputi dua aspek, yaitu jasmaniah (aspek yang yang
menyangkut kesehatan dan cacat tubuh) dan aspek psikologis (aspek yang
meliputi tingkat kecerdasan, minat, motivasi, sikap, bakat, intelegensi,
perhatian, motif, kesiapan, dan kemampuan kognitif siswa).
2) Faktor Eksternal Siswa
Faktor Eksternal Siswa adalah faktor yang berasal dari luar siswa
yang meliputi faktor lingkungan sosial dan non sosial yaitu (meliputi
keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat).
Berdasarkan pendapat pendapat teori yang telah dijelaskan, dapat
dijelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa di
samping ditentukan oleh faktor-faktor internal juga dipengaruhi oleh faktor
eksternal. Strategi yang guru gunakan termasuk pada faktor eksternal yang
mempengaruhi hasil belajar.

3. Model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)


a. Pengertian
Pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning
(CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. (US Depertement of Education, 2001). Pengetahuan
dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkonstruksi sendiri
pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar.
b. Langkah – langkah Model Pembelajaran CTL
Pembelajaran CTL memiliki tujuh langkah yang mana secara garis besar
langkah-langkah penerapan CTL dalam kelas itu adalah sebagai berikut.
1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara
bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkontruksi sendiri pengetahuan
dan keterampilan barunya.
2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik
3) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya
4) Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok)
5) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran
6) Lakukan refleksi di akhir pertemuan
7) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran CTL


1. Kelebihan dari model pembelajaran CTL
a. Memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat maju terus sesuai
dengan potensi yang dimiliki siswa sehingga siswa terlibat aktif dalam
PBM.
b. Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan
data, memahami suatu isu dan memecahkan masalah dan guru dapat
lebih kreatif
c. Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka pelajari.
d. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa tidak ditentukan
oleh guru.
e. Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
f. Membantu siswa bekerja dengan efektif dalam kelompok.
g. Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok.

2. Kelemahan dari model pembelajaran CTL


a. Dalam pemilihan informasi atau materi dikelas didasarkan pada
kebutuhan siswa padahal, dalam kelas itu tingkat kemampuan siswanya
berbeda-beda sehinnga guru akan kesulitan dalam menetukan materi
pelajaran karena tingkat pencapaianya siswa tadi tidak sama.
b. Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam PBM.
c. Dalam proses pembelajaran dengan model CTL akan nampak jelas antara
siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki
kemampuan kurang, yang kemudian menimbulkan rasa tidak percaya diri
bagi siswa yang kurang kemampuannya.
d. Bagi siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan CTL ini
akan terus tertinggal dan sulit untuk mengejar ketertinggalan, karena dalam
model pembelajaran ini kesuksesan siswa tergantung dari keaktifan dan
usaha sendiri jadi siswa yang dengan baik mengikuti setiap pembelajaran
dengan model ini tidak akan menunggu teman yang tertinggal dan
mengalami kesulitan.
e. Tidak setiap siswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan
mengembangkan kemampuan yang dimiliki dengan penggunaan model
CTL ini.
f. Kemampuan setiap siswa berbeda-beda, dan siswa yang memiliki
kemampuan intelektual tinggi namun sulit untuk mengapresiasikannya
dalam bentuk lisan akan mengalami kesulitan sebab CTL ini lebih
mengembangkan keterampilan dan kemampuan soft skill daripada
kemampuan intelektualnya.
g. Pengetahuan yang didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda dan tidak
merata.
h. Peran guru tidak nampak terlalu penting lagi karena dalam CTL ini peran
guru hanya sebagai pengarah dan pembimbing, karena lebih menuntut
siswa untuk aktif dan berusaha sendiri mencari informasi, mengamati fakta
dan menemukan pengetahuan-pengetahuan baru di lapangan.
4. Pendekatan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
a. Pengertian Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah
suatu kerangka kerja yang mengidentifikasi pengetahuan, guru perlu mengajar
secara efektif dengan kerangka teknologi. Menurut Mishra, et al (2016: 2)
TPACK adalah suatu kerangka kerja untuk memahami dan menggambarkan
jenis pengetahuan yang dibutuhkan oleh seorang guru untuk mengefektifkan
praktek pedagogi dan pemahaman konsep dengan mengintegrasikan sebuah
teknologi di lingkungan pembelajaran. Konsep dasar hadirnya TPACK adalah
Sebagai berikut: TPACK diperkenalkan pertama kali oleh Mishra dan Koehler
pada tahun 2006. Mereka mendiskusikan TPACK sebagai kerangka kerja
guru/pendesain dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.
Konsep TPACK muncul dalam teknologi pembelajaran didasarkan pada
model pedagogy content knowledge (PCK) yang dipelopori oleh Shulman.

b. Kelebihan dan Tantangan Technological Pedagogical Content


Knowledge (TPACK)
Menurut Stoilescu (2015: 542-543) penggunaan Technological
Pedagogical Content Knowledge (TPACK) dalam praktik dan penelitian
pembelajaran memiliki beberapa kelebihan penting, antara lain:
1. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) menunjukkan
konsistensi dalam pengintegrasian penggunaan teknologi ke dalam konteks
yang berbeda.
2. Dengan eksplorasi integrasi TIK di ruang kelas dengan menekankan
keterkaitan antara teknologi, pedagogi dan konten, kerangka kerja ini
memiliki fondasi teoretis yang cukupmapan.
3. Dengan terus menyadari tiga aspek utama (teknologi, konten, pedagogis)
kegiatan di kelas dapat dilacak dan dianalisis.
5. Pembelajaran Tematik
Dalam kurikulum 2013 dilaksanakan pembelajaran menggunakan
pendekataan tematik terpadu dan pendekatan saintifik Murfiah (2017, hlm. 23)
mengatakan bahwa pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran dengan
mengintegrasikan kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam beberapa
tema dengan adanya keterkaitan dan keterpaduan antara kompetensi dasar, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian. Shobirin (2016,
hlm. 90) mengatakan bahwa pendekatan tematik adalah satu pendekatan
pembelajaran dengan mengintegrasikan berbagai kompetensi mata pelajaran ke
dalam beberapa tema. Sedangkan menurut Forgaty (dalam Murfiah, 2017, hlm.
11) mengatakan bahwa pembelajaran tematik terpadu adalah suatu pendekatan
belajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman
yang bermakna bagi siswa.
Menurut Murfiah (2017, hlm.23) menjelaskan tentang karakteristik
pembelajaran tematik terpadu yaitu (1) Tema di dalam buku merupakan integrasi
kompetensi dari mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika,
Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan, Seni Budaya dan Prakarya bukan
mata pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti; (2) Peserta didik diharapkan
tidak belajar secara parsial, tetapi memberikan makna yang utuh; (3) Mengacu
pada filsafat kontruktivisme yang berpandang bahwa pengetahuan yang dimiliki
peserta didik merupakan hasil bentukan peserta didik sendiri; (4) Siswa
memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk menemukan sendiri
pengetahuan yang dipelajarinya karena terlibat secara aktif dalam pembelajaran
dan; (5) Menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu
(learning by doing). Sedangkan Shobirin (2016, hlm.
94) mengatakan bahwa karakteristik dalam pembelajaran tematik adalah sebagai
berikut: 1) Berpusat pada siswa; 2) Memberikan pengalaman langsung;
3) Pemisahan mata pelajaran tak begitu jelas; 4) Menyajikan konsep dari
berbagai mata pelajaran; 5) Bersifat fleksibel; 6) Hasil pembelajaran sesuai
dengan minat dan kebutuhan siswa; 7) menggunakan prinsip belajar sambil
bermain dan menyenangkan.
Hosnan (2014, hlm. 365) mengatakan bahwa kelebihan pembelajaran
tematik adalah sebagai berikut:
1) pengalaman dan kegiatan pembelajaran relevan dengan perkembangan dan
kebutuhan anak usia sekolah dasar
2) kegiatan dalam pelaksanaan pembelajaran mengacu pada minat dan
kebutuhan siswa
3) kegiatan pembelajaran menjadi berkesan dan bermakna
4) kegiatan pembelajaran bersifat pragmatis sesuai dengan
pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-harinya.
5) mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Oleh sebab itu, pendekatan tematik sangat cocok diterapkan di sekolah
dasar. Acuan dasar dalam kelulusan sekolah adalah siswa harus mampu mencapai
standar kompetensi kelulusan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah yang termuat
dalam kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013 untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) peserta didik harus memiliki tingkat kemampuan yang
dinamakan Kompetensi Inti (KI) yang merupakan perubahan dari kurikulum
sebelumnya yaitu KTSP.
Di dalam kegiatan pembelajaran kurikulum 2013, proses pembelajaran
siswa tidak hanya ranah kognitif saja tetapi diarahkan untuk memberdayakan
semua potensi yang dimiliki peserta didik agar mempunyai kompetensi yang
diharapkan yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kurikulum 2013
menggunakan pendekatan pembelajaran tematik terpadu dan pendekatan saintifik
atau ilmiah.

6. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka, maka hipotesis penelitian tindakan adalah
melalui penerapan model CTL (Contextual Teaching Learning) berbasis
TPACK pada pembelajaran tematik terpadu di kelas IV SD Negeri BANYU
URIP IX/563 akan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1. Subjek Penelitian
Subjek penelitiannya kelas IV SD Negeri Banyu Urip IX/563 dengan
populasi 32 peserta didik subjeknya 16 orang terdiri dari 9 perempuan dan 7 laki-
laki.

2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Penelitian ini berlokasi di SD Negeri Banyu Urip IX/363. Waktu penelitian
dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2020/2021 selama 1 bulan (November
sampai Desember).

3. Desain Penelitian
Secara skematis, siklusnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan
Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

?
Rincian pelaksanaan dari setiap siklus adalah sebagai berikut:
a. Siklus I
1) Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a) Menyusun rancangan rencana pembelajaran
b) Mempersiapkan instrumen penelitian untuk guru dan siswa
c) Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan metode yang
sesuai
d) Mempersiapkan media
e) Membuat alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa
dalam memahami materi pelajaran
f) Menyusun lembar observasi kinerja guru.
2) Pelaksanaan
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaanya adalah :
a) Pendahuluan
Guru bersama peserta didik saling memberi dan menjawab salam
dilanjutkan dengan berdoa serta mengabsensi siswa. Kemudian guru
memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan serta materi
pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Terlebih dahulu guru mengirim materi melalui WA group kemudian guru
mengajak siswa mengamati gambar tentang kebiasaan hidup boros.
Selanjutnya siswa mendiskusikan isi gambar tersebut. Lalu guru meminta
peserta didik membacakan sebuah teks tentang teks eksplanasi dimana
siswa lainnya mendengarkan cerita tersebut. Setelah itu siswa diminta
untuk membuat peta pikiran. Selanjutnya guru menugaskan siswa untuk
membuat sebuah poster yang bertemakan hemat listrik.
c) Kegiatan Penutup
Guru memberikan evaluasi kepada siswa, selanjutnya guru dan siswa
membuat kesimpulan secara bersama-sama. Lalu setelah itu guru
menutup pembelajaran dengan do’a.
3) Observasi/ Pengamatan
a) Pada waktu guru mengajar, peneliti dibantu teman sejawat untuk
melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat kejadian-
kejadian selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk
mengetahui sejauh mana data hasil belajar siswa sebelum dan
sesudah diberi tindakan.
b) Peneliti membuat lembar pengamatan dari hasil proses tindakan
pembelajaran yang dilakukan.

4. Instrumen Penilaian
Data penelitian ini diperoleh dari instrumen penelitian yang meliputi: Tes.
Tes adalah suatu alat untuk mengumpulkan informasi tentang ketercapaian tujuan
pendidikan atau tujuan pembelajaran. Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik untuk mendapat jawaban dari
peserta didik dalam bentuk tes lisan, tulisan, atau perbuatan. Tes yang digunakan
adalah tes tulisan yang dimana tesnya berupa pilihan berganda dan juga esai, tes
pilihan berganda berjumlah 4 soal dan esai ada 4 soal sehingga jumlah tes tersebut
ada 8 soal.

5. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan adalah data kuantitatif berupa hasil
belajar tematik yang dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif untuk
menentukan nilai rata-rata dan persentase ketuntasan belajar ;
Rumus untuk menghitung nilai rata-rata menurut Zainal Aqib, (2010 : 40)
adalah sebagai berikut

X=
x

N
Keterangan :
X = nilai rata-rata

x = jumlah semua nilai siswa

N = jumlah seluruh siswa

Rumus untuk menghitung persentase ketuntasan belajar adalah sebagai


berikut:

np = ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 x 100%


∑ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

Hasil penghitungan dikonsulkan dengan tabel kriteria ketuntasan belajar


siswa yang dikelompokkan ke dalam 2 kategori yaitu, tuntas dan tidak tuntas
dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 1
Kriteria Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi

≥ 65 Tuntas

< 65 Tidak Tuntas

Sumber : ketuntasan belajar dari Kriteria Ketuntasan Minimal SD Negeri


Banyu Urip II/363.

6. Indikator Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila terjadi
ketuntasan hasil belajar peserta didik yaitu sekurang-kurangnya 60% dari jumlah
peserta didik yang tuntas belajar yaitu memperoleh nilai lebih besar atau sama
dengan 65.
Dengan penerapan model pembelajaran Contextual Teaching Learning
(CTL) berbasis TPACK pada penelitian ini, diharapkan peserta didik hasil
belajarnya dapat meningkat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan 65 minimal 60% dari jumlah peserta didik yang tuntas belajarnya dengan
memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 65. Alat ukurnya
dengan menganalisis persentase ketuntasan belajar peserta didik dari tes siklus yang
telah mereka kerjakan.

7. Prosedur Penelitian
Sesuai dengan penelitian ini, yaitu penelitian tindakan kelas maka penelitian
ini memiliki beberapa tahap pelaksanaan tindakan yakni dua siklus dimana setiap
siklusnya mempunyai empat (4) tahap yang akan dijelaskan sebagai berikut :
Siklus I
a. Perencanaan
1. Observasi awal ke sekolah untuk memperoleh data-
data siswa yang akan dipergunakan
2. Menyusun RPP dengan model pembelajaran Contextual Teaching
Learning (CTL)
3. Mempersiapkan sumber, bahan dan alat bantu yang dibutuhkan
4. Membagikan kelompok belajar yang dimana akan dibagikan 4 kelompok
dalam 1 kelas yang 1 kelompok terdiri dari 4 orang yang dimana di dalam
kelompok dibagi secara heterogen di siklus I dan kalau siklus I tidak
berhasil maka akan dilakukan siklus II yang dimana kelompok akan dibagi
menurut kemampuan masing-masing.
5. Merencanakan penata ruang kelas untuk model pembelajaran
Contextual Teaching Learning (CTL)
6. Menyusun Lemba Kerja Peserta Didik (LKPD)
7. Membuat soal evaluasi
b. Pelaksanaan
Dalam konsep PTK istilah tindakan dipahami sebagai aktifitas yang telah
dirancang secara sistematis untuk menghasilkan adanya peningkatan atau
perbaikan dalam proses pembelajaran. Langkah-langkah pelaksanaan tindakan
yang dilakukan adalah:
Kegiatan Pendahuluan
1) Peserta didik dan guru mengawali pembelajaran dengan salam dan
dilanjutkan dengan membaca doa (PPK: Religius)
2) Peserta Didik menyimak apersepsi dari guru tentang materi sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari dan mengaitkannya dengan
pengalaman siswa (Apersepsi)
3) Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dengan cara memberikan
semangat. (Motivasi)
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti
1) Peserta didik duduk perkelompok sesuai dengan kelompok yang telah
ditentukaan sebelumnya.
2) Guru mengaitkan materi yang akan diberikan dengan pengalaman
sehari-hari peserta didik.
3) Guru menampilkan video tentang pemanfaatan sampah. Peserta
didik disuruh mengamati video tersebut. (PPK: Mandiri)
4) Peserta didik menyimpulkan pentingnya pemanfaatan sampah bagi
pelestarian sumber daya alam. (4C: Creativity)
5) Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan tugas yang
ada pada LKPD. (4C: Creativity, Collaboration)
6) Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi dan membahasnya
bersama guru. (4C: Communication)
7) Guru meminta peserta didik untuk mengambil komentarnya terhadap cerita
“Tupai dan Ikan Gabus” yang telah dipelajari pada pembelajaran
sebelumnya.
8) Komentar peserta didik kemudian ditanggapi, peserta didik yang lain
memberi komentar, dan mengembalikannya.(4C: Communication)
9) Setiap peserta didik kemudian membaca komentar teman dan
memperbaiki komentar apabila diperlukan. (PPK: Mandiri
Kegiatan Penutup
1) Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dipelajari.
2) Guru memberikan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui
pemahaman terhadap materi kepada peserta didik.
3) Guru memberikan refleksi kepada peserta didik.
4) Guru memberikan tindak lanjut.
c. Observasi/ Pengamatan.
Pada waktu guru mengajar, peneliti dibantu teman sejawat untuk
melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat kejadian-kejadian
selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui sejauh mana
data hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberi tindakan. Peneliti
membuat lembar pengamatan dari hasil proses tindakan pembelajaran
yang dilakukan.

Siklus II
a. Perencanaan
1. Observasi awal ke sekolahuntuk memperoleh data-data siswa
yang akan dipergunakan
2. Menyusun RPP dengan model pembelajaran Contextual Teaching
Learning (CTL)
3. Mempersiapkan sumber, bahan dan alat bantu yang dibutuhkan
4. Membagikan kelompok belajar yang dimana akan dibagikan 4 kelompok
dalam 1 kelas yang 1 kelompok terdiri dari 4 orang yang dimana di dalam
kelompok dibagi secara heterogen di siklus I dan kalau siklus I tidak berhasil
maka akan dilakukan siklus II yang dimana kelompok akan dibagi menurut
kemampuan masing- masing.
5. Merencanakan penata ruang kelas untuk model pembelajaran Contextual
Teaching Learning (CTL)
6. Menyusun Lemba Kerja Peserta Didik (LKPD)
7. Membuat soal evaluasi
b. Pelaksanaan
Dalam konsep PTK istilah tindakan dipahami sebagai aktifitas yang telah
dirancang secara sistematis untuk menghasilkan adanya peningkatan atau
perbaikan dalam proses pembelajaran. Langkah-langkah pelaksanaan tindakan
yang dilakukan adalah:
Kegiatan Pendahuluan
1. Peserta didik dan guru mengawali pembelajaran dengan salam dan
dilanjutkan dengan membaca doa (PPK: Religius)
2. Peserta Didik menyimak apersepsi dari guru tentang materi sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari dan mengaitkannya dengan pengalaman
siswa (Apersepsi)
3. Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dengan cara memberikan
semangat. (Motivasi)
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti
1 Peserta didik duduk perkelompok sesuai dengan kelompok yang telah
ditentukaan sebelumnya.
2 Guru mengaitkan materi yang akan diberikan dengan pengalaman sehari-hari
peserta didik.
3 Peserta didik diajak membaca kembali teks Raja Balaputradewa yang ada
pada PPT dan menjawab pertanyaan yang ada pada buku pelajaran.
Literasi
4 Berdasarkan jawaban yang peserta didik miliki, peserta didik menceritakan
isi teks dengan bahasanya sendiri. Guru sebelumnya menyampaikan rubrik
yang akan dipakai untuk menilai. Communication
5 Guru menampilkan video tentang cara membuat cakram warna. Peserta
didik diajak mengamati video tersebut. (PPK: Mandiri)
6 Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa peserta didik akan
melakukan percobaan tentang cahaya. Perwakilan peserta didik diminta
untuk maju kedepan dan mengambil perlengkapan yang sudah disiapkan
untuk setiap kelompok. (Mengeksplorasi) Critical Thinking and
Problem Solving
7 Setelah percobaan selesai, salah satu kelompok menyampaikan
laporannya.
Mandiri
8 Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan tugasyang
ada pada LKPD. (4C: Creativity, Collaboration)
9 Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi dan membahasnya
bersama guru. (4C: Communication)
Kegiatan Penutup
1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui pemahaman
terhadap materi kepada peserta didik.
3. Guru memberikan refleksi kepada peserta didik.
4. Guru memberikan tindak lanjut.
c. Observasi/ Pengamatan.
Pada waktu guru mengajar, peneliti dibantu teman sejawat untuk
melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat kejadian-kejadian selama
kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui sejauh mana data hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah diberi tindakan. Peneliti membuat lembar
pengamatan dari hasil proses tindakan pembelajaran yang dilakukan.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan pengamatan pada
lembar observasi. Refleksi dilakukan dengan tujuan untuk menilai apakah
penggunaan model dan metode yang digunakan sudah berjalan efektif atau
belum . Jika model dan metode yang digunakan masih berjalan belum efektif
maka pembelajaran harus di lanjutkan ke siklus II.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Banyu Urip


IX/563. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 3 siklus untuk menentukan
bagaimana cara meningkatkan hasil belajar tematik terpadu melalui model pembelajaran
Contextual Teaching Learning (CTL) Berbasis TPACK di Kelas IV SD Negeri Banyu
Urip IX/563.
1. Hasil Penelitian
a. Laporan Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana
pelaksanaan pembelajaran, ringkasan materi, media pengajaran yang
mendukung. LKPD dan juga tes evaluasi pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tahap kegiatan dan pelaksanaan pembelajaran dilaksakan pada hari
Senin, 5 Agustus 2021 di kelas IV SD Negeri Banyu Urip IX/563, dengan
jumlah murid 16 orang peserta didik. Peneliti bertindak sebagai guru, observasi.
Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Proses
kegiatan pembelajaran berpedoman pada RPP yang telah dibuat
Kegiatan Pendahuluan
1) Peserta didik dan guru mengawali pembelajaran dengan salam dan
dilanjutkan dengan membaca doa (PPK: Religius)
2) Peserta Didik menyimak apersepsi dari guru tentang materi sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari dan mengaitkannya dengan
pengalaman siswa (Apersepsi)
3) Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dengan cara memberikan
semangat. (Motivasi)
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti
1) Peserta didik duduk perkelompok sesuai dengan kelompok yang telah
ditentukaan sebelumnya.
2) Guru mengaitkan materi yang akan diberikan dengan pengalaman
sehari-hari peserta didik.
3) Guru menampilkan video tentang pemanfaatan sampah. Peserta
didik disuruh mengamati video tersebut. (PPK: Mandiri)
4) Peserta didik menyimpulkan pentingnya pemanfaatan sampah bagi
pelestarian sumber daya alam. (4C: Creativity)
5) Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan tugas yang
ada pada LKPD. (4C: Creativity, Collaboration)
6) Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi dan membahasnya
bersama guru. (4C: Communication)
7) Guru meminta peserta didik untuk mengambil komentarnya terhadap cerita
“Tupai dan Ikan Gabus” yang telah dipelajari pada pembelajaran
sebelumnya.
8) Komentar peserta didik kemudian ditanggapi, peserta didik yang lain
memberi komentar, dan mengembalikannya.(4C: Communication)
9) Setiap peserta didik kemudian membaca komentar teman dan
memperbaiki komentar apabila diperlukan. (PPK: Mandiri)
Kegiatan Penutup
1) Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dipelajari.
2) Guru memberikan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui
pemahaman terhadap materi kepada peserta didik.
3) Guru memberikan refleksi kepada peserta didik.
4) Guru memberikan tindak lanjut.
e. Observasi/ Pengamatan.
Pada waktu guru mengajar, peneliti dibantu teman sejawat untuk
melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat kejadian-kejadian selama
kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui sejauh mana
data hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberi tindakan. Peneliti membuat
lembar pengamatan dari hasil proses tindakan pembelajaran yang dilakukan.
3. Pengamatan
Observasi dilaksanakan untuk melihat dan mengetahui proses belajar
mengajar yang terjadi pada saat siklus 1 berlangsung. Sikap guru dalam mengajar
selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Contextual Taeching Learning (CTL) Berbasis TPACK.
Dalam observasi yang diamati adalah guru. Yang menjadi observer
dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan teman sejawat yang melihat proses
pembelajaran tersebut yaitu Ibu Nurkamilah. Berdasarkan observasi teman
sejawat didapat bahwa proses belajar mengajar dalam pembelajaran telah
berlangsung sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, hanya saja
terdapat beberapa gangguan yang masih perlu diperbaiki untuk ditinjau ulang
salah satunya adalah masih kurang tajam memberikan kepada siswa dan juga
melibatkan siswa sebanyak mungkin dalam kegiatan pembelajaran.
Pada pembelajaran siklus I hasil belajar peserta didik yang diperoleh
melalui tes evaluasi pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik. Tes
evaluasi diberikan pada akhir proses pembelajaran, dan tes ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman dan keberhasilan siswa untuk memahami materi
yang telah diajarkan. Setelah diperiksa hasil tes evaluasi diperoleh masih ada
siswa yang belum mencapai KKM 6,5 yang persenan keberhasilannya 60 %
yang belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Yang nilainya telah
mencapai KKM sebanyak 6 peserta didik dan 10 peserta didik lainnya belum
tuntas belajar. Dilihat dari data yang diperoleh setelah proses pembelajaran pada
tabel
4.1. dibawah ini:
Tabel 4.1
LEMBAR REKAP PENILAIAN PENGETAHUAN
No Nama Peserta Didik Nilai Ketuntasan
1. Ikmalul khairi 60 Tidak tuntas
2. M. Rendi 60 Tidak tuntas
3. Naira kartika 50 Tidak tuntas
4. Rizqon Alfattah 35 Tidak tuntas
5. Furqon 40 Tidak tuntas
6. Herdiansyah 50 Tidak tuntans
7. Marwah Tri Guna 80 Tuntas
8. Tiara Okta Hayuni 75 Tuntas
9. Bahzi 65 Tuntas
10. Marshanda 50 Tidak tuntas
11. Difa hayati 75 Tuntas
12. Nadira Putri 50 Tidak tuntas
13. Kamilah 60 Tidak tuntas
14. Azizan Alfaro 85 Tuntas
15. Nazifa 75 Tuntas
16. Lestari Dwi Handayati 45 Tidak tuntas
Jumlah nilai 955
Nilai Rata- rata 59,69
Jumlah siswa yang tuntas 6 orang
Persentase ketuntasan belajar 38 %

Dari hasil data di atas, dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik
yang tuntas lebih sedikit dibandingkan peserta didik yang belum tuntas. Dari
jumlah peserta didik, hanya 6 peserta didik yang berhasil mencapai KKM, 10
peserta didik belum mencapai KKM sehingga persentase ketuntasan yang
diperoleh sebesar 38%. Nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik kelas IV
yaitu 59,69, jadi masih belum mencapai KKM yang
ditentukan. oleh sekolah. Dengan melihat hasil dari data di atas perlu adanya
tindakan perbaikan dalam pembelajaran melalui model pembelajaran
Contextual Teaching Learning Berbasis TPACK.
4. Refleksi
Refleksi ini dilakukan untuk menentukan apakah tindakan Siklus I
harus diulangi atau sudah mencapai keberhasilan, dalam kegiatan belajar
mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan. Berdasarkan penelitian di
siklus I, sudah dapat diketahui di atas ketuntasan hasil belajar peserta didik
masih jauh dari KKM yakni 65. Nilai rata-rata yang didapat pada siklus I
adalah 59,69. Peserta didik yang tuntas hanya 6 orang dari 16 peserta didik
dan peserta didik yang tidak tuntas berjumlah 10 orang, sehingga persentase
peserta didik yang tuntas adalah sebesar 38%.
Pada siklus I ini setelah melakukan pembelajaran model CTL
memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran yang telah dilakukan
yaitu :
1. Kelebihan setelah melakukan model CTL dalam pembelajaran disekolah yaitu :
a. Peserta didik dapat menghubungkan pembelajaran dengan pengalamannya
sehari-hari
b. Peserta didik merasa pembelajaran menyenangkan karena diputarkan video
dan ditayangkan PPT.
c. Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
2. Kelemahannya dalam pembelajaran model CTL yaitu :
a. Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran
b. Ketika berdiskusi masih ada peserta didik yang tidak berperan dalam
membahas LKPD yang diberikan
c. Hasil evaluasi peserta didik yang mencapai KKM yakni 65 ada 38%
sebanyak 6 orang sedangkan yang belum mencapai KKM yakni 65 ada 62%
sebanyak 10 orang.
d. Catatan yang diberikan teman sejawat adalah guru sudah baik dalam
melaksanakan pembelajaran tetapi masih ada langkah pembelajaran CTL
yang belum terlihat maksimal.
Dari uraian dan analisa di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
pembelajaran tindakan I belum mencapai kriteria yang telah ditetapkan yaitu
persentasi ketuntasan hasil belajar peserta didik untuk belajar dengan model
pembelajaran Contextual Teaching Learning Berbasis TPACK belum
mencapai ketuntasan. Berdasarkan hasil refleksi tersebut maka perlu dilanjutkan
pada Siklus ke-II.

b. Laporan Siklus I
1) Perencanaan Tindakan
Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana
pelaksanaan pembelajaran, ringkasan materi, media pengajaran yang mendukung.
LKPD dan juga tes evaluasi pembelajaran.

2) Pelaksanaan Tindakan
Tahap kegiatan dan pelaksanaan pembelajaran dilaksakan pada hari Senin,
23 November 2020, di kelas IV SD Negeri Banyu Urip IX/563, dengan jumlah
murid 16 orang peserta didik. Peneliti bertindak sebagai guru, observasi.
Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Proses
kegiatan belajar-mengajar berpedoman pada RPP yang telah dibuat
Kegiatan Pendahuluan
1 Peserta didik dan guru mengawali pembelajaran dengan salam dan dilanjutkan
dengan membaca doa (PPK: Religius)
2 Peserta Didik menyimak apersepsi dari guru tentang materi sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari dan mengaitkannya dengan pengalaman siswa
(Apersepsi)
3 Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dengan cara memberikan
semangat. (Motivasi)
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti
1 Peserta didik duduk perkelompok sesuai dengan kelompok yang telah
ditentukan sebelumnya.
2 Guru mengaitkan materi yang akan diberikan dengan pengalaman sehari-hari
peserta didik.
3 Peserta didik diajak membaca kembali teks Raja Balaputradewa yang ada pada
PPT dan menjawab pertanyaan yang ada pada buku pelajaran. Literasi
4 Berdasarkan jawaban yang peserta didik miliki, peserta didik menceritakan isi
teks dengan bahasanya sendiri. Guru sebelumnya menyampaikan rubrik yang
akan dipakai untuk menilai. Communication
5 Guru menampilkan video tentang cara membuat cakram warna. Peserta didik
diajak mengamati video tersebut. (PPK: Mandiri)
6 Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa peserta didik akan
melakukan percobaan tentang cahaya. Perwakilan peserta didik diminta untuk
maju kedepan dan mengambil perlengkapan yang sudah disiapkan untuk setiap
kelompok. (Mengeksplorasi) Critical Thinking and Problem Solving
7 Setelah percobaan selesai, salah satu kelompok menyampaikan laporannya.
Mandiri
8 Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan tugas yang ada
pada LKPD. (4C: Creativity, Collaboration)
9 Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi dan membahasnya bersama guru. (4C:
Communication)
Kegiatan Penutup
1 Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran
yang telah dipelajari.
2 Guru memberikan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui pemahaman
terhadap materi kepada peserta didik.
3 Guru memberikan refleksi kepada peserta didik.
4 Guru memberikan tindak lanjut.
e. Observasi/ Pengamatan.
Pada waktu guru mengajar, peneliti dibantu teman sejawat untuk
melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat kejadian-kejadian selama
kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui sejauh mana data hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah diberi tindakan. Peneliti membuat lembar
pengamatan dari hasil proses tindakan pembelajaran yang dilakukan.

4) Pengamatan
Observasi dilaksanakan untuk melihat dan mengetahui proses belajar
mengajar yang terjadi pada saat siklus II berlangsung. Sikap guru dalam mengajar
selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Contextual Taeching Learning (CTL) Berbasis TPACK.
Dalam observasi yang diamati adalah guru. Yang menjadi observer dalam
penelitian ini adalah peneliti sendiri dan teman sejawat yang melihat proses
pembelajaran tersebut yaitu Ibu Nurkamilah. Berdasarkan observasi teman sejawat
didapat bahwa proses belajar mengajar dalam pembelajaran telah berlangsung sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, dan peserta didiknya suah mulai aktif
dan saling bekerja sama.
Pada pembelajaran siklus II hasil belajar peserta didik yang diperoleh
melalui tes evaluasi pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik. Tes
evaluasi diberikan pada akhir proses pembelajaran, dan tes ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman dan keberhasilan siswa untuk memahami materi
yang telah diajarkan. Setelah diperiksa hasil tes evaluasi diperoleh masih ada peserta
didik yang belum mencapai KKM 6,5 akan tetapi peserta didik yang mencapai
KKM persenan keberhasilannya 68 % yang mencapai indikator keberhasilan yang
ditetapkan. Yang nilainya telah mencapai KKM sebanyak 11 peserta didik dan 5
peserta didik lainnya belum tuntas belajar. Dilihat dari data yang diperoleh setelah
proses pembelajaran pada tabel 4.1. dibawah ini:
Tabel 4.1
LEMBAR REKAP PENILAIAN PENGETAHUAN
No Nama Peserta Didik Nilai Ketuntasan
1. Ikmalul khairi 70 Tuntas
2. M. Rendi 70 Tuntas
3. Naira kartika 80 Tuntas
4. Rizqon Alfattah 50 Tidak tuntas
5. Furqon 70 Tuntas
6. Herdiansyah 50 Tidak tuntans
7. Marwah Tri Guna 90 Tuntas
8. Tiara Okta Hayuni 80 Tuntas
9. Bahzi 80 Tuntas
10. Marshanda 60 Tidak tuntas
11. Difa hayati 90 Tuntas
12. Nadira Putri 60 Tidak tuntas
13. Kamilah 80 Tuntas
14. Azizan Alfaro 80 Tuntas
15. Nazifa 60 Tidak tuntas
16. Lestari Dwi Handayati 70 Tuntas
Jumlah nilai 1.140
Nilai Rata- rata 71, 25
Jumlah siswa yang tuntas 11 orang
Persentase ketuntasan belajar 68 %

Dari hasil data di atas, dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik yang tuntas
lebih banyak dibandingkan peserta didik yang belum tuntas. Dari jumlah peserta didik,
sudah 11 peserta didik yang berhasil mencapai KKM, 5 peserta didik belum
mencapai KKM sehingga persentase ketuntasan yang diperoleh sebesar 68%. Nilai
rata-rata yang diperoleh peserta didik kelas IV yaitu 71.25, jadi sudah mencapai
KKM yang ditetapkan sekolah. Dengan melihat hasil dari data di atas
maka penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran Contextual
Teaching Learning berbasis TPACK berhasil mencapai indikator pencapaian,
sehingga penelitian tindakan kelas ini bisa berhenti pada siklus II ini.

5) Refleksi
Refleksi ini dilakukan untuk menentukan apakah tindakan Siklus II harus
diulangi atau sudah mencapai keberhasilan, dalam kegiatan belajar mengajar
diperoleh informasi dari hasil pengamatan. Berdasarkan penelitian di siklus II,
sudah dapat diketahui di atas ketuntasan hasil belajar peserta didik sudah melebihi
KKM yakni 65. Nilai rata-rata yang didapat pada siklus II adalah 71, 25. Peserta
didik yang tuntas ada 11 orang dari 16 peserta didik dan peserta didik yang tidak
tuntas berjumlah 5 orang, sehingga persentase peserta didik yang tuntas adalah
sebesar 68%.
Pada siklus II ini setelah melakukan pembelajaran model CTL
memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran yang telah
dilakukan yaitu :
Kelebihan setelah melakukan model CTL dalam pembelajaran disekolah
yaitu :
1) Peserta didik dapat menghubungkan pembelajaran dengan
pengalamannya sehari- hari.
2) Peserta didik merasa pembelajaran menyenangkan karena diputarkan video
dan ditanyangkan PPT.
3) Peserta didik aktif dalam pembelajaran.
4) Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
5) Hasil belajar peserta didik sudah meningkat dan lebih dari 60 % sudah tuntas,.
6) Catatan yang diberikan teman sejawat adalah guru sudah bagus dalam
melaksanakan pembelajaran dan peserta didik sudah aktif dalam proses
pembelajaran.
Kelemahan dalam pembelajaran model CTL yaitu :
1) Ketika berdiskusi masih ada peserta didik yang tidak berperan dalam
membahas LKPD yang diberikan.
2) Pembelajaran CTL ini peserta yang aktif akan lebih menonjol sedangkan
yang tidak aktif akan selalu tertinggal dalam pembelajaran.

Dari uraian dan analisa di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa


pembelajaran tindakan II telah mencapai kriteria yang telah ditetapkan yaitu persentasi
ketuntasan hasil belajar peserta didik untuk belajar dengan model pembelajaran
Contextual Teaching Learning Berbasis TPACK sudah mencapai ketuntasan.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut maka penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan model pembelajaran CTL berbasis TPACK dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Dengan demikian penelitian tindakan kelas berhenti di siklus II karena
indikator pencapaian penelitian telah tercapai.
DAFTAR PUSTAKA

Mardia Hayati dan Sakilah, Pembelajaran Tematik ( Pekanbaru: Cahaya Firdaus ,


2017)
Sobry Sutikno, Belajar Dan Pembelajaran (Bandung: Prospect, 2009).
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009).
Agus Suprijono, Cooperaive Laearning: Teori Dan Aplikasi Paikem (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010).
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, ( Jakarta PT
Charisma Putra Utama, 2013).
Slameto, Belajar dan Faktor-FaktorYang Mempengaruhinya
(Jakarta:PT RINEKA CIPTA,2013).
https://www.kajianpustaka.com/2019/03/penelitian-tindakan-kelas-ptk.html
https://www.pelajaran.co.id/2019/15/pengertian-ptk-tujuan-karakteristik-prinsip-
langkah-dan- model-penelitian-tindakan-kelas-ptk.html
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : SD Negeri Banyu Urip IX/563


Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 (Satu)
Tema : 4. Berbagai Pekerjaan
Subtema : 3. Pekerjaan Orang Tuaku
Pembelajaran 3
Alokasi Waktu : (2 x 35 menit)

A. KOMPETENSI DASAR (KD)


IPA
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Menjelaskan pentingnya upaya 3.8.1 Menganalisis pentingnya pemanfaatan
keseimbangan dan pelestarian sampah sebagai upaya pelestarian
sumber daya alam di sumber daya alam
lingkungannya. 3.8.2 Membuat peta pikiran tentang cara
mengolah sampah

4.8 Melakukan kegiatan upaya 4.8.1 Menuliskan contoh kegiatan


pelestarian sumber daya alam pemanfaatan sampah sebagai upaya
bersama orang-orang di menjaga kelestarian alam dalam
lingkungannya. kehidupan sehari-hari

Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menguraikan pendapat pribadi 3.5.1 Menilai pendapat teman
tentang isi buku sastra (cerita,
dongeng, dan sebagainya).
4.5 Mengomunikasikan pendapat 4.5.1 Mengkritisi komentar teman secara
pribadi tentang isi buku sastra yang lisan maupun tulisan
dipilih dan dibaca sendiri secara
lisan dan tulis yang didukung oleh
alas an

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah menyaksikan video tentang pengolahan sampah yang tayangkan melalui infokus, peserta
didik dapat menganalisis pentingnya pemanfaatan sampah sebagai upaya pelestarian sumber
daya alam dengan teliti.(HOTS)
2. Setelah membaca teks tentang sampah yang ada pada LKPD, peserta didik dapat membuat peta
pikiran tentang cara mengolah sampah dengan tepat.
3. Setelah berdiskusi, peserta didik dapat menguraikan contoh kegiatan pemanfaatan sampah sebagai
upaya menjaga kelestarian alam dalam kehidupan sehari-hari secararinci.
4. Setelah berdiskusi, peserta didik dapat mengkritisi komentar teman secara lisan maupun tulisan
dengan sistematis.
C. MATERI PEMBELAJARAN
IPA : Pemanfaatan sampah sebagai upaya menjaga kelestarian alam
Bahasa Indonesia : Mengomentari pendapat teman

D. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


Media : PPT, Video tentang pengolahan sampah, Laptop dan infokus
Sumber : Buku pedoman guru Tema 4 kelas IV dan buku siswa Tema 4 kelas IV (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan, 2017).
Video dari youtube (https://youtu.be/C7kXqL78-jQ0

E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Scientific, TPACK
Model : Contextual Teaching Learning (CTL).

Metode : Penugasan, tanya jawab, dandiskusi

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu


pembelajaran
Kegiatan • Peserta didik dan guru mengawali pembelajaran dengan 5 menit
Pendahuluan salam dan dilanjutkan dengan membaca doa (PPK:
Religius
• Peserta Didik menyimak apersepsi dari guru tentang
materi sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari dan mengaitkannya dengan pengalaman
siswa (Apersepsi)
• Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dengan
cara memberikan semangat. (Motivasi)
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
Kegiatan Inti • Peserta didik duduk perkelompok sesuai dengan kelompok 60 menit
yang telah ditentukaan sebelumnya.
• Guru mengaitkan materi yang akan diberikan dengan
pengalaman sehari-hari peserta didik.
• Guru menampilkan video tentang pemanfaatan sampah.
Peserta didik disuruh mengamati video tersebut. (PPK:
Mandiri)
• Peserta didik menyimpulkan pentingnya pemanfaatan sampah
bagi pelestarian sumber daya alam. (4C: Creativity)
• Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk
mengerjakan tugas yang ada pada LKPD. (4C: Creativity,
Collaboration)
• Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi dan
membahasnya bersama guru. (4C:
Communication)
• Guru meminta peserta didik untuk mengambil komentarnya
terhadap cerita “Tupai dan Ikan Gabus” yang telah
dipelajari pada pembelajaran sebelumnya.
• Komentar peserta didik kemudian ditanggapi, peserta didik
yang lain memberi komentar, dan mengembalikannya.(4C:
Communication)
• Setiap peserta didik kemudian membaca komentar
teman dan memperbaiki komentar apabila
diperlukan. (PPK: Mandiri)
Kegiatan • Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi 5 menit
Penutup pembelajaran yang telah dipelajari.
• Guru memberikan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui
pemahaman terhadap materi kepada peserta didik.
• Guru memberikan refleksi kepada peserta didik.
• Guru memberikan tindak lanjut.

G. TEKNIK PENILAIAN
1) Penilaian Sikap : observasi
2) Penilaian Pengetahuan : penugasan, tes tulis
3) Penilaian Keterampilan : daftar periksa

Mengetahui, Surabaya , Agustus 2021


Kepala SDN Banyu Urip IX/363 Guru Kelas IV

SUBANDI, M.Pd TRI FUJI WAHYUNINGSIH, S.Pd


NIP. 19640814 198703 1 016 NIP. 19920320 202012 2 004
BAHAN AJAR

Nama Sekolah : SD Negeri Banyu Urip IX/563


Kelas / Semester : IV/ 1
Tema : 4. Berbagai Pekerjaan
Sub Tema : 3. Pekerjaan Orang Tuaku
Pembelajaran ke : 3

A. Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat menyebutkan pentingnya pemanfaatan sampah sebagai upaya pelestarian
sumber daya alam dalam kehidupan sehari-hari dengan detail.
2. Peserta didik dapat mengomunikasikan contoh kegiatan pemanfaatan sampah sebagai upaya
menjaga kelestarian alam dalam kehidupan sehari- hari secara perinci.
3. Peserta didik dapat menilai pendapatnya secara perinci
4. Peserta didik dapat menyampaikan pendapatnya mengenai komentar teman secara lisan
maupun tulisan dengansistematis.

B. Bahan Ajar :
1. Muatan IPA
Ayo membaca
Pengelolaan Sampah dan Barang- Barang Bekas
Pekerjaan ibuku adalah pengrajin cendera mata. Barang yang diciptakannya sangatlah
unik, karena dibuat dari barang-barang bekas. Cenderamata yang dihasilkan oleh ibuku adalah
tempat tisu dan gantungan tisu.
Memanfaatkan barang- barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai merupakan pekerjaan
yang mulia. Di samping dapat mendatangkan uang juga dapat menjaga lingkungan dari
pencemaran yang berdampak buruk bagi kehidupan.
Cara yang pertama, kita bisa mengurangi pemakaiannya. Istilah ini dikenal dengan nama
reduce (mengurangi). Sebisa mungkin kita kurangi penggunaan kemasan barang. Semakin banyak
kita menggunakan kemasan barang, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
Cara yang kedua, kita bisa memakai kembali. Istilah ini dikenal dengan rause (memakai
kembali). Sebisa mungkin pilihlah barang- barang yang bisa dipakai kembali.
Hindari pemakaian barang- barang yang disposable (sekali pakai). Hal itu dapat memperpanjang
waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
Cara yang ketiga, kita bisa mendaur ulang. Istilah ini dikenal dengan recycle (mendaur
ulang). Sebisa mungkin, barang- barang yang sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang.
Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri yang memanfaatkan
sampah menjadi barang lain.
Cara yang keempat, kita bisa mengganti ulang. Istilah ini dikenal dengan replace (mengganti).
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang- barang yang hanya bisa dipakai
sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Telitilah agar kita hanya memakai barang- barang yang
lebih ramah lingkungan, misalnya ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja.
2. Muatan Bahasa Indonesia

Memberikan komentar tentang pendapat teman

Kita dapat memberikan komentar atau pendapat tentang peristiwa yang terdapat dalam
dongeng. Pendapat dapat dikemukakan ketika kita sudah mengetahui tokoh, alur (jalan cerita),
latar, dan pesan moral. Tidak hanya memberikan komentar, kita juga bisa menilai komentar
yang dibuat oleh teman- teman yang lain. Kita dapat menilai komentar teman- teman kita, apakah
komentar tersebut sesuai dengan unsur- unsur dongeng yang disampaikan.

3. Sumber:
a. Angi St. Anggari Dkk.(2017) Tema 4 Berbagai Pekerjaan Buku Guru.
Jakarta.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.hal 158- 159
b. Angi St. Anggari Dkk (2017). Tema 4 Berbagai Pekerjaan Buku Siswa. Jakarta.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Hal 114- 116.
c. Dr. Irene. M.J.A Dkk. (2017). Bupena. Jakarta. Erlangga. Hal 55- 57.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama Sekolah : SD Negeri Banyu Urip IX/363


Kelas / Semester : IV/ 1
Tema : 4. Berbagai Pekerjaan
Sub Tema : 3. Pekerjaan Orang Tuaku
Pembelajaran ke : 3

A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menyebutkan pentingnya pemanfaatan sampah sebagai upaya pelestarian
sumber daya alam dalam kehidupan sehari-hari dengan detail.
2. Peserta didik dapat mengomunikasikan contoh kegiatan pemanfaatan sampah sebagai upaya
menjaga kelestarian alam dalam kehidupan sehari-hari secara rinci.

B. Materi
1. Muatan IPA
Ayo membaca
Pengelolaan Sampah dan Barang- Barang Bekas
Pekerjaan ibuku adalah pengrajin cendera mata. Barang yang diciptakannya sangatlah
unik, karena dibuat dari barang-barang bekas. Cenderamata yang dihasilkan oleh ibuku adalah
tempat tisu dan gantungantisu.
Memanfaatkan barang- barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai merupakan pekerjaan
yang mulia. Di samping dapat mendatangkan uang juga dapat menjaga lingkungan dari
pencemaran yang berdampak buruk bagi kehidupan.
Cara yang pertama, kita bisa mengurangi pemakaiannya. Istilah ini dikenal dengan nama reduce
(mengurangi). Sebisa mungkin kita kurangi penggunaan kemasan barang. Semakin banyak kita
menggunakan kemasan barang, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
Cara yang kedua, kita bisa memakai kembali. Istilah ini dikenal dengan rause (memakai
kembali). Sebisa mungkin pilihlah barang- barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian
barang- barang yang disposable (sekali pakai). Hal itu dapat memperpanjang waktu pemakaian
barang sebelum ia menjadi sampah.
Cara yang ketiga, kita bisa mendaur ulang. Istilah ini dikenal dengan recycle (mendaur
ulang). Sebisa mungkin, barang- barang yang sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang.
Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri yang memanfaatkan
sampah menjadi barang lain.
Cara yang keempat, kita bisa mengganti ulang. Istilah ini dikenal dengan replace
(mengganti). Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang- barang yang hanya
bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Telitilah agar kita hanya memakai barang-
barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila
berbelanja.

C. Alat dan Bahan


Alat: -
Bahan: Teks bacaan.

D. Petunjuk Kerja
Bacalah teks diatas setelah itu lanjutkan dengan menjawab pertanyaan dibawah ini dan buatlah
peta pikiran

E. Pertanyaan Kerja
Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Apa produk yang dihasilkan ibu tersebut?
2. Mengapa kita perlu memanfaatkan barang bekas?
3. Sikap apa yang bisa dicontoh dari pengrajin barang bekas?
4. Buatlah peta pikiran berdasarkan teks diatas

F. Hasil/ Produk Kerja

1.
2.
3.
G. Sumber
a. Angi St. Anggari Dkk.(2017) Tema 4 Berbagai Pekerjaan Buku Guru.
Jakarta.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.hal 158- 159
b. Angi St. Anggari Dkk (2017). Tema 4 Berbagai Pekerjaan Buku Siswa. Jakarta.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Hal 114- 116.
c. Dr. Irene. M.J.A Dkk. (2017). Bupena. Jakarta. Erlangga. Hal 55- 57.

Mengetahui, Surabaya, Agustus 2021


Kepala Sekolah SDN Banyu Urip IX/563 Guru Kelas IV

SUBANDI, M.Pd TRI FUJI WAHYUNINGSIH, S.Pd


NIP. 19640814 198703 1 016 NIP: 199203202020122004
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama Sekolah : SD Negeri Banyu Urip IX/563


Kelas / Semester : IV/ 1
Tema : 4. Berbagai Pekerjaan
Sub Tema : 3. Pekerjaan Orang Tuaku
Pembelajaran ke : 3

A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menilai pendapatnya secara perinci
2. Peserta didik dapat menyampaikan pendapatnya mengenai komentar teman secara lisan
maupun tulisan dengansistematis
B. Materi
2. Muatan Bahasa Indonesia
Memberikan komentar tentang pendapat teman

Kita dapat memberikan komentar atau pendapat tentang peristiwa yang terdapat dalam
dongeng. Pendapat dapat dikemukakan ketika kita sudah mengetahui tokoh, alur (jalan cerita),
latar, dan pesan moral. Tidak hanya memberikan komentar, kita juga bisa menilai komentar
yang dibuat oleh teman- teman yang lain. Kita dapat menilai komentar teman- teman kita, apakah
komentar tersebut sesuai dengan unsur- unsur dongeng yang disampaikan.

C. Alat dan Bahan


Alat: -
Bahan: Teks bacaan

D. Petunjuk Kerja
Ambillah tulisanmu tentang komentarmu tehaap cerita Tupai dan Ikan Gabus‟.

E. Pertanyaan Kerja
Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Tukarkan tulisanmu dengan tulisan temanmu disebelahmu?
2. Berilah komentarmu terhadap tulisan temanmu ?
3. Bacalah tulisanmu yang telah diberikan komentar temanmu?
4. Perbaikilah komentarmu apabila dibutuhkan

F. Hasil/ Produk Kerja

G. Sumber
d. Angi St. Anggari Dkk.(2017) Tema 4 Berbagai Pekerjaan Buku Guru.
Jakarta.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.hal 158- 159
e. Angi St. Anggari Dkk (2017). Tema 4 Berbagai Pekerjaan Buku Siswa.
Jakarta. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Hal
114- 116.
f. Dr. Irene. M.J.A Dkk. (2017). Bupena. Jakarta. Erlangga. Hal 55- 57.
KISI-KISI PENILAIAN
Satuan pendidikan : SD Negeri BANYU URIP
IX/563 Kelas / semester : IV (Empat) / 1
Tema : 4. Berbagai Pekerjaan
Sub Tema : 3. Pekerjaan Orang Tuaku
Pembelajaran : 3 (IPA, Bahasa Indonesia)
Alokasi waktu : (2 JP x 35 menit)
Penilaian:Teknik/Jenis/Be Nomor
ntuk soal
Mupel/Kompetensi
Indikator Indikator Soal Ranah
Dasar Teknik Jenis Bentuk
Penilai Penilai Instru
an an men
IPA

3.8 Menjelaskan 3.8.1 Menganalisis Disajikan sebuah C4 Tes Tes Pilihan 1


pentingnya pentingnya gambar tentang kegiatan tertulis ganda
upaya pemanfaatan pemanfaat sampah
keseimbangan sampah peserta didik dapat
dan pelestarian sebagai upaya menemukan cara
sumber daya pelestarian pengolahan sampah.
alam di sumber daya
lingkungannya. alam Disajikan tabel, peserta
C5 Tes Tes
didik mengidentifikasi Pilihan 2
cara pemanfaatan tertulis ganda
sampah.

Disajikan pertanyaan,
3.8.2 Membuat peta peserta didik
pikiran C4 Tes Pilihan 3
menganalisa tertulis
tentang cara Tes ganda
pemanfaatan sampah
mengolah organik
sampah

Disajikan teks, peserta


didik menganalisa C4 Tes Pilihan 4
pernyataan pemanfaatan Tes Tertulis ganda
sampah

Disajikan pertanyaan,
peserta didik 5
mengidentifikasi
C4 Tes
Tes Essay
Tertulis
manfaat dari barang
bekas

Disajikan pertanyaan, Tes


peserta didik C5
Tes tertulis Essay
menyimpulkan untuk 6
membuat peta pikiran
4.8 Melakukan
kegiatan upaya 4.8.1Menuliskan
Ketrampilan
pelestarian contoh kegiatan Non daftar Rubrik
sumber daya pemanfaatan Tes periksa daftar
alam bersama sampah sebagai periksa
orang-orang upaya menjaga
dilingkungannya kelestarian alam
dalam kehidupan
sehari-hari
Penilaian:Teknik/Jenis/Be Nomor
ntuk soal
Mupel/Kompetensi
Indikator Indikator Soal Ranah
Dasar Teknik Jenis Bentuk
Penilai Penilai Instru
an an men
Bahasa Indonesia

3.5 Menguraikan 3.5.1 Menilai 1. Disajikan dongeng, C4 Tes Tes Essay 7


pendapat pribadi pendapat peserta didik tertulis
tentang isi buku teman menemukan tokoh-
sastra (cerita, tokoh dan sifatnya
dongeng, dan dalam dongeng.
sebagainya). 2. Disajikan dongeng,
C5 Tes Tes
peserta didik
tertulis Essay 8
menyimpulkan pesan
moral yang ada pada
dongeng
ketera Non Daftar Rubrik
4.5.1 Mengkritisi mpilan tes periksa daftar
4.5 komentar periksa
Mengomunika teman secara
sikan pendapat lisan maupun
tulisan
pribadi tentang
isi buku sastra
yang dipilih
dan dibaca
sendiri secara
lisan dan tulis
yang didukung
oleh alasan.
PENILAIAN SIKAP
RUBRIK DAN KRITERIA PENILAIAN
A. Ranah Sikap Spiritual

Tema/Subtema : 4. Berbagai Pekerjaan/ 3. Pekerjaan Orang Tuaku


Kelas/ Semeter : IV (Empat) / 1
Pembelajaran ke : 3 (IPA, Bahasa Indonesia)

Kompetensi Penilaian Deskriptor


Kriteria
Inti (Aspek Pengamatan)
Prosedur Teknik Bentuk

1. Menerima Proses Non-Tes Observasi 1. Berdoa sebelum 1. Peserta didik duduk dengan khitmad
dan melakukan tugas atau 2. Peserta didik melakukan sikap berdoa.
menjalank
an ajaran pekerjaan(Religius) 3. Peserta didik melafadzkan doa dengan baik dan benar
agama 4. Peserta didik fokus berdoa dan tidak gaduh
yang
dianutnya. 2. Sikap bersyukur 1. Peserta didik semangat dalam mengikuti pembelajaran
2. Peserta didik tidak mengeluh terhadap keadaan
3. Peserta didik selalu bersyukur atas karunia sehat
4. Peserta didik menunjukkan sikap bersyukur atas nikmat sehat
3. Berdoa sesudah 1. Peserta didik duduk di kursi
melakukan tugas atau 2. Peserta didik melipat tangannya di atas meja
pekerjaan (Religius) 3. Peserta didik melafadzkan doa dengan baik dan benar
4. Peserta didik fokus berdoa dan tidak gaduh
Skor
Skor
1 2 3 4
Hanya memenuhi satu Memenuhi dua Memenuhi tiga Memenuhi empat
kriteria kriteria kriteria kriteria

Lembar Observasi Penilaian Sikap Spiritual


Penilaian spiritual : bentuk observasi, skor kriteria diisi dengan tanda cheklist (√)
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3
Skor Predikat
No Nama (Religius) (Toleransi) (Religius)
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Skor Maksimal = 12 (Aspek 1 + Aspek 2 + Aspek 3)


Predikat

Rentang Predikat
10-12 Sangat Baik
7-9 Baik
4-6 Cukup
1-3 Perlu Bimbingan
B. Ranah Sikap Sosial
Tema/Subtema : 4. Berbagai Pekerjaan/ 3. Pekerjaan Orang Tuaku
Kelas/ Semeter : IV / 1 (satu)
Pembelajaran ke : 3 (IPA, Bahasa Indonesia)

Penilaian
Kompetensi Deskriptor
Kriteria
Inti (Aspek Pengamatan)
Prosedur Teknik Bentuk

2. Memiliki Proses Non-Tes Observasi 1. Penampilan peserta 1. Memakai baju dengan rapi
perilaku didik saat 2. Memakai celana dengan rapi
jujur, pembelajaran (Santun)
disiplin, 3. Menata rambut / hijab dengan rapi
tanggung 4. Kuku pendek dan bersih
jawab, 2. Mandiri 1. Bangun pagi
santun,
peduli, dan 2. Mempersiapkan buku pembelajaran sendiri
percaya diri 3. Membaca buku sebelum pembelajaran dimulai
dalam 4. Membuka aplikasi pembelajaran daring secara mandiri
berinteraksi
3. Menyelesaikan soal 1. Siswa mengerjakan soal sendiri tanpa bantuan ortu
dengan
evaluasi secara
keluarga, 2. Soal diselesaikan tepat waktu
mandiri (Jujur)
teman,guru
3. Tidak meminta bantuan orang lain
dan
tetangga. 4. Tidak mencontek jawaban dari buku atau catatan
Skor
Skor
1 2 3 4
Hanya memenuhi satu Memenuhi dua Memenuhi tiga Memenuhi empat
kriteria kriteria kriteria kriteria

Lembar Observasi Penilaian Sikap Sosial


Penilaian sikap sosial : bentuk observasi, skor kriteria diisi dengan tanda cheklist (√)

Aspek 1 (Santun) Aspek 2 (Nasionalis) Aspek 3 (Jujur)


No Nama Skor Predikat
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Skor Maksimal = 12 (Aspek 1 + Aspek 2 + Aspek 3)


Predikat
Rentang Predikat
10-12 Sangat Baik
7-9 Baik
4-6 Cukup
1-3 Perlu Bimbingan
PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN
Tema/Subtema : 4 Berbagai Pekerjaan / 3. Pekerjaan Orang Tuaku
Kelas/ Semeter : IV/ 1 (satu)
Pembelajaran ke : 3

Mapel/Kompetensi Dasar Indikator


IPA
3.8.1 Menganalisis pentingnya pemanfaatan
3.8 Menjelaskan pentingnya upaya sampah sebagai upaya pelestarian sumber
keseimbangan dan pelestarian sumber
daya alam di lingkungannya. daya alam
3.8.2 Membuat peta pikiran tentang cara
mengolah sampah

Bahasa Indonesia
3.5 Menguraikan pendapat pribadi 3.5.1 Menilai pendapat teman
tentang isi buku sastra (cerita,
dongeng, dan sebagainya).
SOAL EVALUASI KELAS IV TEMA 4 SUBTEMA 3

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara menyilang pada pilihan jawaban a, b,c atau
d pada lembar yang telah disediakan.

1. Berdasarkan gambar diatas, ini merupakan salah satu pemanfaatan barang bekas secara...
a. Rause c. Recycle
b. Reduce d. Replace
2. Perhatikan tabel berikut ini!

No. Contoh kegiatan pemanfaatan sampah

1. Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.

2. Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali

3. Gunakan produk yang dapat diisi ulang.

4. Lakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos

Berdasarkan tabel diatas yang termasuk contoh kegiatan pemanfaatan sampah dengan
cara reduce adalah...

a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 3 d. 2 dan 4
3. Untuk mengolah sampah organik, kita bisa mengolahnya menjadi....

a. Pupuk kompos c. UREA


b. Pupuk kimia d. Sampah basah
4. Memilih menggunakan sapu tangan dari pada tisu. Kegiatan tersebut merupakan salah
satu cara pemanfaatan sampah dengan...
a. Replace c. Rause
b. Recycle d. Reduce
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar.

5. Mengapa kita perlu memanfaatkan barangbekas?

6. Buatlah peta pikiran dari contoh kegiatan pemanfaatan sampah dengan cara rause, paling
sedikit 4 kegiatan.
7. Bacalah dongeng dibawah ini
Serigala yang Tamak
Di sebuah hutan, terdapat seekor serigala yang sedang lapar. Saat mencari makan,
ia menemukan sarang burung puyuh. Didalamnya terdapat tiga butir telur. “Hmm, telur ini
sungguh lezat. Aku akan memakannya! “gumam serigala.
Setelah selesai, serigala itupun pergi. Tak lama kemudian, burung puyuh kembali
ke sarangnya dan kaget bahwa telurnya menghilang. Burung puyuh pun menangis sedih.
Setelah itu, burung puyuh menceritakan kejadian tersebut kepada kancil.
Beberapa bulan kemudian, burung puyuh kembali bertelur. Akan tetapi, kancil melarang
burung puyuh untuk meninggalkan sarangnya. “ kenapa aku tiak boleh pergi mencari makan?‟‟
tanya burung puyuh. “Aku ingin membantumu, aku punya rencana, “jawab kancil.”
Rupanya kancil mengajak burung puyuh untuk melihat sarangnya dari kejauhan. Tak
lama kemudian muncullah serigala yang mencari makan dan mencuri telur- telur itu. Kancil dan
burung puyuh kini sudah mengetahui siapa yang mencuri telur. Oleh karena itu, kancil dan
burung puyuh membuat rencana untuk memberi pelajaran kepada serigala agar tidak mencuri
telur lagi. Burung puyuh meletakkan telur-telur palsu kedalam sarangnya. Seperti biasa, saat
melihat telur- telur ada disarang burung, serigala langsung ingin memakannya. Namun betapa
kecewanya serigala karena telur itu tidak bisa dimakan.
Dari cerita diatas, sebutkan tokoh- tokoh yang ada di dongeng beserta sifatnya!
8. Menurut kamu apa pesan moral yang terdapat dalam dongeng tersebut.....
Kunci jawaban
a. Pilihan Ganda
Kunci
No.
jawaban
1 C

2
B

3 A

4
C

b. Essay
5. Karena dengan memanfaatkan barang bekas kita dapat mengurangi sampah, mengurangi
limbah, menguangi pemanasan global dan menambah nilai guna pada barang
6.

7. Tokoh yang ada didongeng yaitu serigala sifatnya tamak, burung puyuh sifatnya
penyayang dan kancil sifatnya cerdas.
8. Pesan moralnya yaitu tiak boleh bersikap tamak terhadap orang lain dan ada waktunya
tidak selamanya perbuatan buruk berjalan dengan mulus akan ada balasan atas apa yang
kita buat.

Pedoman Penskoran Tematik


Jenis Soal Jumlah Soal Bobot Skor per nomor Skor total
Pilihan ganda 4 25 100
Essay 4 25 100
Total 8 100
PENILAIAN KETERAMPILAN
RUBRIK DAN KRITERIA PENILAIAN
A. Muatan IPA

Tema/Subtema : 4. Berbagai Pekerjaan/ 3. Pekerjaan Orang Tuaku


Kelas/ Semeter : IV (Empat) / 1
Pembelajaran ke : 3

Kegiatan IPA dinilai dengan menggunakan daftar periksa.


Kriteria Ya Tidak
Menyebutkan paling sedikit 2 barang bekas yang bisa
dimanfaatkan.
Menyebutkan 2 jenis produk yang bisa dihasikan dari barang
bekas yang disebut.
Menyebutkan sumber daya alam yang terbantu
penghematannya.
Menyebutkan minimal 3 hal yang bisa dilakukan dari barang
bekas

B. Muatan Bahasa Indonesia


Kriteria Ya Tidak

Memberikan paling sedikit 2 komentar

Komentar yang diberikan berdasarkan fakta yang ada

Komentar diberikan dengan santun


Penilaian Aspek Keterampilan Psikomotorik

“Peserta didik dapat menjelaskan cara pemanfaatan sampah untuk melestarikan sumber daya
alam”

Berilah tanda (√) pada kriteria jika aspek keterampilan psikomotorik sudah terlihat

Deskriptor

Mengemukakan Skor Nilai


No Nama Berbicara Mengkomunikasikan
Pendapatnya

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1. ……..

2. ……..

3. …….

4. …….

5. ……..

6. …….

7. …….

8. …….

9. …….

10. …….

11. dst

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 10


Penilaian (penskoran) : 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

KKM Rentang Predikat


Panjang
Satuan
Interval A (Sangat D (Perlu
Pendidikan B (Baik) C (Cukup)
Baik) Bimbingan)

65 12 88 < A ≤ 100 76 < B ≤ 88 64 < C ≤ 76 52 < D ≤ 64


Berbagai Pekerjaan
Kelas I V
Tema 4 Subtema 3
Pembelajaran 3
Muatan
IPA dan Bahasa Indonesia
Disusun oleh :
TRI FUJI WAHYU.N, S.Pd
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyaksikan video tentang pengolahan sampah,
peserta didik dapat menganalisis pentingnya pemanfaatan
sampah sebagai upaya pelestarian sumber daya alam.
Setelah membaca teks tentang sampah, peserta didik dapat
membuat peta pikiran tentang cara mengolah sampah dengan
tepat.
Setelah berdiskusi, peserta didik dapat menuliskan contoh
kegiatan pemanfaatan sampah sebagai upaya menjaga
kelestarian alam dalam kehidupan sehari-hari secara rinci.
Setelah berdiskusi, siswa mampu mengkritisi komentar teman
secara lisan maupun tulisan dengan sistematis
Amatilah gambar dibawah ini
Pekerjaan ibuku adalah pengrajin cendera mata. Barang yang diciptakannya
sangatlah unik, karena dibuat dari barang-barang bekas. Cenderamata yang
dihasilkan oleh ibuku adalah tempat tisu dan gantungan kunci.
Memanfaatkan barang-barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai
merupakan pekerjaan yang mulia. Di samping dapat mendatangkan
uang, juga dapat menjaga lingkungan dari pencemaran yang berdampak
buruk bagi kehidupan.
Jawablah pertanyaan dibawah ini!

1. Apa produk yang dihasilkan ibu tersebut?

2. Mengapa kita perlu memanfaatkan barang


bekas?

3. Sikap apa yang bisa dicontoh dari


pengrajin barang bekas?
A ’$Q
Bacalah teks berikut ini
Mengelolah sampah bisa kita lakukan dengan berbagai cara
Cara yang pertama, kita bisa mengurangi pemakaiannya. Istilah ini dikenal
dengan nama reduce (mengurangi). Sebisa mungkin kita kurangi penggunaan
kemasan barang. Semakin banyak kita menggunakan kemasan barang, semakin
banyak sampah yang dihasilkan.
Cara yang kedua, kita bisa memakai kembali. Istilah ini dikenal dengan
rause (memakai kembali). Sebisa mungkin pilihlah barang- barang yang bisa
dipakai kembali. Hindari pemakaian barang- barang yang disposable (sekali
pakai). Hal itu dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia
menjadi sampah.
Cara yang ketiga, kita bisa mendaur ulang. Istilah ini dikenal
dengan recycle (mendaur ulang). Sebisa mungkin, barang- barang
yang sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua
barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri
yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
Cara yang keempat, kita bisa mengganti ulang. Istilah ini
dikenal dengan replace (mengganti). Teliti barang yang kita pakai
sehari-hari. Gantilah barang- barang yang hanya bisa dipakai sekali
dengan barang yang lebih tahan lama. Telitilah agar kita hanya
memakai barang- barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya
ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja.
Buatlah peta pikiran berdasarkan teks
Memberikan komentar tentang pendapat
teman
Kita dapat memberikan komentar atau pendapat
tentang peristiwa yang terdapat dalam dongeng. Pendapat
dapat dikemukakan ketika kita sudah mengetahui tokoh,
alur (jalan cerita), latar, dan pesan moral. Tidak hanya
memberikan komentar, kita juga bisa menilai komentar
yang dibuat oleh teman-teman yang lain. Kita dapat
menilai komentar teman-teman kita, apakah komentar
tersebut sesuai dengan unsur-unsur dongeng yang
disampaikan.
Silahkan tuliskan komentar tentang dongeng
tupai dan ikan gabus yang sudah kita bahas
pada pembelajaran sebelumnya, bahas nanti di
wa group, setiap kelompok bertugas
mengomentari pendapat dari kelompok lain.

Selamat bekerja ananda....


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SD Negeri Banyu Urip IX/563

Kelas / Semester : 4 /1
Tema : Pahlawanku (Tema 5)
Sub Tema : Perjuangan Para Pahlawan (Subtema 1)
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia, IPA
Pembelajaran ke : 3

Alokasi waktu : 2 x 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI

1. Menerima menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca)
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR
(KD)

Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Mengagali pengetahuan baru yang 3.7.1 Mengamati tes bacaan dan menjawab
didapat dari teks nonfiksi pertanyaan yang diajukan berdasarkan
teks.
4.7 Menyampaikan pengetahuan baru 4.7.1 Menceritakan pengetahuan baru
dari teks nonfiksi ke dalam tulisan dari teks nonfiksi ke dalam tulisan
dengan bahasa sendiri dengan bahasa sendiri
IPA
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Memahami sifat-sifat cahaya dan 3.7.1 Menganalisis sifat-sifat cahaya dan
keterkaitannya dengan indera keterkaitannya dengan indera
penglihatan penglihatan dalam kehidupan sehari-
hari.
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan 4.7.1 Mengkomunikasikan hasil percobaan
dan/ atau percobaan yang yang memanfaatkan sifat-sifat cahaya
memanfaatkan sifat-sifat cahaya dalam bentuk tulisan

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Setelah mengamati teks bacaan dari powert point, peserta didik dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan berdasarkan teks dengan benar.
b. Setelah menjawab pertanyaan, peserta didik dapat menceritakan pengetahuan baru
dari teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendirisecara detail.
c. Setelah mengamati video, peserta didik dapat menganalisis sifat-sifat cahaya dan
keterkaitannya dengan indera penglihatan dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
d. Setelah melakukan percobaan, peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil
percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat cahaya dalam bentuk tulisan dengan detail.
D. Materi
a. Sifat-sifat warna terkait dengan cakram warna.
b. Membaca teks ”Raja Balaputrradewa”
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific dan TPACK
Model : Contextual Teaching Learnig
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah

F. Sumber dan Media Pembelajaran


• Sumber :
• Anggari, St Angie dkk. 2017. Buku Guru Tema 5 Pahlawanku. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
• Anggari, St Angie dkk. 2017. Buku Siswa Tema 5 Pahlawanku. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

• Chanel youtube
• Media :
• PPT
• Video tentang pembuatan cakram warna yang diambil dari youtube dengan
link :
https://youtu.be/wQWs8_0AFwQ
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Deskripsi Kegiatan lokasi Waktu
pembelajaran
Kegiatan • Peserta didik dan guru mengawali pembelajaran 5 menit
Pendahuluan dengan salam dan dilanjutkan dengan membaca doa
(PPK: Religius
• Peserta Didik menyimak apersepsi dari guru
tentang materi sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari dan mengaitkannya dengan
pengalaman siswa (Apersepsi)
• Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik
dengan cara memberikan semangat. (Motivasi)
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
Kegiatan Inti • Peserta didik duduk perkelompok sesuai dengan 60 menit
kelompok yang telah ditentukaan sebelumnya.
• Guru mengaitkan materi yang akan diberikan dengan
pengalaman sehari-hari peserta didik.
• Peserta didik diajak membaca kembali teks Raja
Balaputradewa yang ada pada PPT dan menjawab
pertanyaan yang ada pada buku pelajaran. Literasi
• Berdasarkan jawaban yang peserta didik miliki, peserta didik
menceritakan isi teks dengan bahasanya sendiri. Guru
sebelumnya menyampaikan rubrik yang akan dipakai untuk
menilai. Communication
• Guru menampilkan video tentang cara membuat cakram
warna. Peserta didik diajak mengamati video tersebut.
(PPK: Mandiri)
• Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa peserta
didik akan melakukan percobaan tentang cahaya.
Perwakilan peserta didik diminta untuk maju kedepan dan
mengambil perlengkapan yang sudah disiapkan untuk setiap
kelompok. (Mengeksplorasi) Critical Thinking and
Problem Solving
• Setelah percobaan selesai, salah satu kelompok
menyampaikan laporannya. Mandiri
• Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk
mengerjakan tugas yang ada pada LKPD. (4C:
Creativity, Collaboration)
• Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi dan
membahasnya bersama guru. (4C:
Communication)
egiatan Penutup • Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi 5 menit
pembelajaran yang telah dipelajari.
• Guru memberikan evaluasi pembelajaran untuk
mengetahui pemahaman terhadap materi kepada peserta
didik.
• Guru memberikan refleksi kepada peserta didik.
• Guru memberikan tindak lanjut.
• Secara bersama-sama guru dan peserta didik menutup
pelajaran serta mengucapkan salam (Religius)
H. Penilaian
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian
terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap,
tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubrik penilaian

• Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Mengamati kembali dan mempelajari video pembelajaran yang ada di youtube
tentang Raja Balaputra dewa kemudian merangkum video tersebut

2. Pengayaan
Siswa membuat cakram warna dengan warna yang berbeda apakah hasilnya
sama?
Refleksi Guru

Mengetahui, Surabaya, 20 November 2021


Kepala SDN Banyu Urip IX/563 Guru Kelas IV

SUBANDI, B.Pd TRI FUJI W, S.Pd


NIP. 196408141987031016 NIP. 199203202020122004
BAHAN AJAR

Kelas / Semester : 4 / 1
Tema : 5. Pahlawanku
Sub Tema 1. Perjuangan Pahlawanku

Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia dan IPA


PEMBELAJARAN 3

BAHASA INDONESIA

Raja Balaputradewa
ILMU PENGETAHUAN ALAM

Pantang menyerah merupakan sikap yang perlu diteladani dari seorang


pahlawan. Kamu juga dapat menerapkan sikap tersebut dalam
pembelajaran, misalnya ketika melakukan percobaan. Kamu sudah
pernah melakukan percobaan tentang cahaya. Masih ingatkah kamu
tentang sifat-sifat cahaya? Sampaikan lagi sifat-sifat cahaya tersebut
kepada teman di sebelahmu.

1. Sifat – sifat cahaya dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari –

hari : 1.Cahaya dapat merambat lurus

Contoh dalam kehidupan sehari – hari : Saat gelap cahaya yang dikeluarkan lampu atau
senter dapat menerangi ruangan.

2. Cahaya dapat dipantulkan

Contoh dalam kehidupan sehari – hari :

Pada cermin datar dapat kita gunakan untuk bercermin. Cermin cembung dapat digunakan
pada lampu spion kendaraan. Reflektor pada lampu mobil dan lampu senter.
3. Cahaya dapat dibiasakan

Contoh dalam kehidupan sehari – hari :

Dasar kolam lebih dangkal dilihat dari pada kedalaman sebenarnya.

Sendok yang dimasukkan ke dalam gelas bening terlihat bengkok.

4. Cahaya dapat menembus benda bening

Contoh dalam kehidupan sehari – hari : Cahaya yang menembus kaca/gelas bening.

Saat kita berjalan di siang hari terlihat bayangan tubuh kita, hal ini karena cahaya hanya
menembus benda bening, apabila bendanya tidak bening maka akan membentuk bayangan.

5. Cahaya dapat diuraikan


Contoh Terjadinya pelangi Gelembung air sabun yang terkena cahaya matahari tampak

memiliki beragam warna


Terjadinya halo yang seakan-akan mengelilingi bulan atau matahari

Cakram warna yang diputar akan membentuk warna putih

Membuat Cakram Warna

Kamu bisa membuktikan bahwa cahaya putih matahari terdiri atas tujuh warna dengan membuat
cakram warna dari kertas berbentuk lingkaran, warnai kertas sesuai dengan tujuh warna pelangi.
Putarlah kertas tersebut dengan kecepatan tinggi. Perhatikan warna yang tampak saat kertas
berputar kencang.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Satuan Pendidikan : SD Negeri BANYU URIP IX/563
Tema/Subtema/Pembelajaran : 5. Pahlawanku/1.Perjuangan Para Pahlawan/
Pembelajaran 3
Kelas/Semester : IV/I
Materi : Teks Nonfiks “Balaputradewa” dan Percobaan
“Cakram Warna”

A. Identitas

Nama :

No. Absen / Kelas : _/

B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati teks bacaan dari powert point, peserta didik dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan berdasarkan teks dengan benar.
2. Setelah menjawab pertanyaan, peserta didik dapat menceritakan pengetahuan baru
dari teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri secara detail.

C. Petunjuk
Bacalah teks nonfiksi di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan yang ada di bawah
teks bacaan tersebut!
Raja Balaputradewa dari Dinasti Syailendra adalah seorang raja terkenal Kerajaan
Sriwijaya yang mencapai puncak kejayaan sekitar ke-8 dan 9 Masehi. Semasa
pemerintahannya Balaputradewa merupakan raja yang cakap dalam memerintah dan
berhasil menjadikan kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan yang besar. Berita tertua
tentang kerajaan Sriwijaya berasal dari seorang musafir Cina bernama I-tsing (671M).
Berita lain berasal dari tahun 683M dengan ditemukannya prasasti kedukan bukit
di bukit Segunting dekat Palembang.

Pada akhir abad ke-8, Kerajaan Sriwijaya telah berhasil menguasai seluruh jalur
perdagangan di Asia Tenggara, baik melalaui Selat Sunda maupun Selat Malaka, Selat
Karimata dan Tanah Genting Kra. Dengan wilayah kekuasaan itu, Kerajaan Sriwijaya
menjadi Kerajaan Laut terbesar di Asia Tenggara. Selain itu di Sriwijaya juga
terdapat seorang guru besar agama Budha yang bernama Dharmapala dan Sakyakirti.
Hal itu membuktikan bahwa kehidupan sosial masyarakat kerajaan sudah tinggi dan
kehidupan sosial pun akan mempengaruhi perkembangan kerajaan Sriwijaya.

D. Langkah Kegiatan

1. Siapa Raja Balaputradewa itu?


Jawaban :

2. Perjuangan apa yang telah dilakukan Raja Balaputradewa?


Jawaban :
3. Apa hasil dari perjuangan Raja Balaputradewa terhadap Kerajaan Sriwijaya?
Jawaban :

4. Menurutmu, sikap kepahlawanan apa yang dapat dicontoh dari


Raja Balaputradewa?
Jawaban :

E. Kesimpulan
Hal yang dapat disimpulkan dari cerita nonteks “Balaputradewa Raja Kerajaan
Sriwijaya" adalah ..................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Satuan Pendidikan : SD Negeri BANYU URIP IX/563
Tema/Subtema/Pembelajaran : 5. Pahlawanku/1.Perjuangan Para Pahlawan/
Pembelajaran 3
Kelas/Semester : IV/I
Materi : Teks Nonfiksi “Balaputradewa” dan Percobaan
“Cakram Warna”

A. Identitas

Nama :

No. Absen / Kelas : _/

B. Tujuan Pembelajaran

a. Setelah mengamati video, peserta didik dapat menganalisis sifat-sifat cahaya dan
keterkaitannya dengan indera penglihatan dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
b. Setelah melakukan percobaan, peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil percobaan
yang memanfaatkan sifat-sifat cahaya dalam bentuk tulisan dengan detail.

C. Alat dan Bahan


Alat : 1. Kertas karton
2. Tutup gelas/gelas
3. 7 macam warna
4. Penggaris

Bahan : Membuat Cakram Warna

D. Lembar Kerja

Membuat Cakram Warna


Kamu bisa membuktikan bahwa cahaya putih matahari terdiri atas tujuh warna dengan membuat
cakram warna dari kertas berbentuk lingkaran, warnai kertas sesuai dengan tujuh warna
pelangi.
Putarlah kertas tersebut dengan kecepatan tinggi. Perhatikan warna yang tampak saat
kertas berputar kencang.

Cobalah beberapa variasi besar juring lingkaran pada setiap warna. Amati hasilnya, variasi
manakah yang menghasilkan warna putih paling jelas?

Berdasarkan hasil percobaan, lengkapi tabel dibawah ini!

Nama Percobaan Cakram Warna


percobaan:

Tujuan
Membuktikan bahwa cahaya matahari terdiri dari tujuh warna
percobaan:

Alat-alat yang
Pensil, Kertas putih berbentuk lingkaran, dan Pensil
dibutuhkan: warna, penggaris
1. Buatlah lingkaran pada karton putih dengan jari-jari 10cm!
2. Bagilah lingkaran tersebut dengan 7 bagian yang sama besar!
3. Warnailah masing-masing bagian sesuai dengan warna spektrum
cahaya secara berturut-turut dengan menggunakan pensil warna!
4. Buatlah 2 buah lubang yang jaraknya 1 cm sebelah kanan dari titik

Langkah kerja: pusat dan 1 cm sebelah kiri dari titik pusat!


5. Guntinglah lingkaran tersebut!
6. Masukkan benang kasur melewati dua lubang tersebut!
7. Coba putarkan cakram warna tersebut dengan cara menarik dan
mengendurkan tali!
8. Amati warna cakram ketika sedang berputar!

.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
Kesimpulan .............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
KUNCI JAWABAN

BAHASA INDONESIA KD 3.7


Kunci Jawaban
a. Raja Balaputradewa adalah Raja di Kerajaan Sriwijaya
yang memerintah sekitar tahun 850 M.
b. Balaputradewa membangun armada laut yang kuat.
c. Dampaknya:
1. Jalur perdagangan wilayah Sriwiijaya menjadi aman.
2. Para pedagang merasa lebih aman berdagang di kerajaanSriwijaya.
3. Peningkatan rakyat dari segi ekonomi.
d. Sikap kepahlawanan yang dapat ditiru adalah sikap berani dan tegas
menjadi pemimpin.

IPA KD 3.7
Kunci Jawaban

KESIMPULAN PERCOBAAN CAKRAM WARNA


Dari hasil percobaan dapat dibuktikan bahwa:
Gabungan dari beberapa warna bisa menyusun warna putih. Seperti pada cahaya
matahari yang kita lihat berwarna putih, sebenarnya tersusun atas banyak cahaya
berwarna.
,
KELAS 4
TEMA 5 PAHLAWANKU
SUBTEMA 1 PERJUANGAN PAHLAWANKU
PEMBELAJARAN 3

BY : TRI FUJI WAHYUNINGSIH,


S.Pd
rr ,
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Dengan mengamati video/gambar tentang Raja Balaputradewa, siswa
mampu menjawab pertanyaan dengan benar
• Setelah menjawab pertanyaan tentang teks Raja Balaputradewa, siswa
mampu menceritakan teks dengan bahasa sendiri secara detail
• Dengan mengamati gambar dan teks power point, siswa mampu
menyebutkan sifat-sifat cahaya terkait dengan cakram warna dengan
benar
• Setelah melakukan percobaan dengan cakram warna, siswa mampu
mengomunikasikan hasilnya dengan detail
TRI FUJI WAHYUNINGSIH
2. KISI-KISI SOAL HOTS

Satuan Pendidikan : SD Negeri Banyu Urip II/363


Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPA
Kelas / Semester : IV / 1
Tema / Subtema/ Pembelajaran : 5. Pahlawanku / 1. Perjuangan Para Pahlawan / 3

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Level Bentuk Nomor


Kognitif Soal Soal
1 3.7 Menggali • Mencari Disajikan soal, siswa mampu C4 PG 1
pengetahuan informasi dari menjelaskan pengertian dari
baru yang teks no- fiksi. karangan nonfiksi.
2 terdapat pada Disajikan soal, siswa mampu C4 PG 2
teks nonfiksi
megidentifikasi cerita nonfiksi

3 Disajikan 2 soal, siswa mampu C4 PG 3,4


menyebutkan informasi yang
terdapat pada sebuah teks.
4 Disajikan soal, siswa mampu C4 PG 5
menjelaskan perbedaan fiksi dan
nonfiksi.
IPA
5 3.7 Menerapkan sifat- Disajikan soal, siswa mampu C4 PG 6
sifat cahaya dan • sifat cahayadan menjelaskan sifat cahaya
keterkaitannya hubungannya dalam kehidupan sehari- hari.
6 dengan indera dengan Disajikan soal, siswa C4 PG 7
penglihatan panglihatan.
mampu menyebutkan sifat-
sifat cahaya.

7 Disajikan soal, siswa mampu C4 PG 8,9


menunjukkan sifat cahaya
yang terdapat pada sebuah
gambar.
8 Disajikan soal, siswa mampu C4 PG 10
menyebutkan sesuatu yang
terjadi jika kita mendapatkan
cahaya dari senter di
hadapkan pada sebuah
cermin.
LEMBAR EVALUASI PENGETAHUAN
Satuan Pendidikan : SD Negeri Banyu Urip II/363
Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPA
Kelas / Semester : IV / 1
Tema / Subtema/ Pembelajaran : 5. Pahlawanku / 1. Perjuangan para pahlawan / 3
Nama / Kelas : /

Berilah tanda silangpada huruf A, B, C atau D di depan jawaban yangbenar pada


lembar jawaban!

1. Karangan nonfiksi adalah karangan yang dibuat berdasarkan . . . .


A. Fakta, realita, mimpi
B. Fakta, realita, nyata
C. Fiktif, realita, nyata
D. Fiktif, mimpi, realita
2. Berikut ini yang termasuk cerita nonfiksi adalah ceita tentang. . . .
A. Malin kundang C. Lutung kasarung

B. Raja Balaputradewa D. Ciung wanara

3. Dari teks cerita tentang Raja Balaputeradewa, pada tahun 850 M Raja Balaputeradewa
menjadi raja di kerajaan . . . .
A. Sriwijaya C. Mataram

B. Tarumanegara D. Samudera Pasai

4. Dari teks cerita tentang Raja Balaputeradewa selama memimpin Sriwijaya mengalami
Peningkatan ekonomi yang diperoleh dari . . . .
A. Pasar bebas C. Pemungutan kepada rakyat

B. Toko swalayan D. Pembayaran Upeti


5. Yang termasuk contoh karya nonfiksi adalah …..
A. Puisi C. Jurnal

B. Dongeng D. Legenda

6. Sinar matahari terurai membentuk pelangi adalah salah satu contoh dari sifat cahaya
yaitu . . . .
A. Cahaya dapat dipantulkan
B. Cahaya dapat dibiaskan
C. Cahaya Menembus benda bening
D. Cahaya dapat diuraikan
7. Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat menembus benda bening, contohnya
dalam kehidupan sehari-hari yaitu . . . .
A. Penggunaan Lampu pada kendaraan
B. Cahaya matahari menembus kaca jendela
C. Pensil yang dimasukan ke dalam gelas
D. Berdiri di depan cermin terdapat bayangan kita
8. Gambar di bawah ini menunjukan salah satu sifat cahaya, yaitu cahaya dapat . . . .
A. Menembus benda bening
B. Merambat lurus
C. Dibiaskan
D. Dipantulkan
9. Gambar di bawah ini yang termasuk sifat cahaya dapat dibiaskan adalah . . . .

A. C.

D.
B.

10. Ketika kita berdiri di depan cermin, maka bayangan kita berada di cermin, ini
membuktikan bahwa cahaya tersebut akan….
A. Merambat Lurus C. Dibiaskan

B. Menembus benda bening D. Dipantulkan


KUNCI JAWABAN
1. B
2. B
3. A
4. D
5. C
6. D
7. B
8. A
9. A
10. D

Rubrik Skoring
Kelas / Semester : IV / I
Tema : 5. Pahlawanku
Subtema : 1. Perjuangan Para Paahlawan

No Bobot Pedoman Penskoran


Nilai
1 10 Jika jawaban benar skor 10, jika jawaban salah skor 0
2 10 Jika jawaban benar skor 10, jika jawaban salah skor 0
3 10 Jika jawaban benar skor 10, jika jawaban salah skor 0
4 10 Jika jawaban benar skor 10, jika jawaban salah skor 0
5 10 Jika jawaban benar skor 10, jika jawaban salah skor 0
6 10 Jika jawaban benar skor 10, jika jawaban salah skor 0
7 10 Jika jawaban benar skor 10, jika jawaban salah skor 0
8 10 Jika jawaban benar skor 10, jika jawaban salah skor 0
9 10 Jika jawaban benar skor 10, jika jawaban salah skor 0
1 10 Jika jawaban benar skor 10, jika jawaban salah skor 0
0

Nilai akhir = poin yang diperoleh X 100


poin maksimal
Instrumen Penilaian
1. Penilaian Sikap

No Pernyataan Ya Tidak

Saya selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan


1
aktivitas

2 Saya sholat lima waktu tepat waktu

Saya tidak mengganggu teman saya yang Bergama lain berdoa


3
sesuai agamanya

4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya lakukan

5 Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu

Saya berani menerima resiko atas tindakan yang saya lakukan


6

7 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam

8 Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan

Saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang


9
ditetapkan

10 Saya datang ke sekolah tepat waktu

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

2. Penilaian Pengetahuan

Muatan Teknik Bentuk


No. Indikator Pencapaian Kompetensi
Pelajaran Penilaian Instrumen
1. B. 3.7.2 Menyampaikan jawaban dari Tes tulis Soal Pilihan
Indonesia pertanyaan yang diajukan
Ganda
berdasarkan teks dengan
menggunakan diagram

2. IPA 3.7.2 Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya Tes tulis Soal Pilihan


dan keterkaitannya dengan indera Ganda
penglihatan dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Penilaian Keterampilan

1. Bahasa Indonesia

Tulisan siswa dinilai dengan rubrik.


Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu
(4) (3) (2) Pendamping
an (1)
Topik cerita Topik cerita Topik cerita Topik cerita Topik cerita
disampaikan disampaikan disampaikan tidak
dengan benar mendekati namun kurang disampaikan
benar Benar
Alur cerita Alur cerita Alur cerita Sebagian Sebagian
disampaikan disampaikan besar alur kecil alur
dengan lengkap dengan cerita cerita
dan runtut. lengkap disampaikan disampaikan
namun tidak dengan dan tidak
runtut. runtut. runtut.
Ejaan Seluruh Sebagian besar Sebagian kecil Tulisan tidak
tulisan memiliki tulisan tulisan menggunakan
ejaan yang memiliki ejaan memiliki ejaan ejaan yang
benar yang benar yang benar benar

Fakta Fakta Fakta Fakta Fakta yang


pendukung pendukung pendukung pendukung disampaikan
yang yang yang tidak sesuai
disampaikan disampaikan disampaikan cerita
seluruhnya sebagian sebagian kecil
sesuai dengan besar sesuai sesuai dengan
isi dengan isi isi
cerita cerita Cerita
Penilaian (penskoran): Total Nilai Siswa x 10
Total Nilai Maksimal

2. IPA
Laporan percobaan IPA dinilai dengan rubrik

Anda mungkin juga menyukai