Anda di halaman 1dari 17

PANDUAN MATERI

KATA PENGANTAR
MAKESTA
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
Puji Syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL
telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
ULAMA
penyusun dapat menyelesaikan “Panduan Materi MAKESTA IPNU
IPPNU” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun maksud dari pembuatan Panduan Materi
MAKESTA IPNU IPPNU ini adalah sebagai salah satu buku
penunjang bagi para pelajar dalam memahami materi-materi
makesta.
Penulis menyadari dalam penulisan panduan materi makesta
ini masih banyak terdapat kekurangan. Saran dan kritik sangat
penyusun harapkan demi perbaikan – perbaikan pada masa
mendatang, Penyusun berharap semoga penyusunan panduan materi
makesta ini dapat berguna dan dapat membawa manfaat bagi semua.

Disusun Oleh : Wonosobo, 5 Maret 2018

DEPARTEMEN KADERISASI DAN INTELEKTUAL

PIMPINAN ANAK CABANG IPNU IPPNU

KECAMATAN KEPIL Zaenal Arifin


MASA KHIDMAD 2018 - 2020
DAFTAR ISI Materi 5 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) ……… 6
A. Jadwal ....................................................... 7
HALAMAN JUDUL .......................................................... i B. Tipologi Kepemimpinan .............................. 7
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................ v C. Bentuk Kepemimpinan dalam IPNU IPPNU ..... 7
KATA PENGANTAR ....................................................... vi D. Fungsi Kepemimpinan ................................ 7
DAFTAR E. Potret Ideal Kepemimpinan ……….……… 8
ISI .............................................................................................. F. Perbedaan Kepemimpinan dengan Manajer …. 9
viii DAFTAR PUSTAKA .................................................... 9

Materi 1 ASWAJA ............................................................ 1


A. Latar Belakang ................................................... 1
B. Pengertian ASWAJA ……….............................. 1
Materi 2 Ke-NU-aN …………........................................... 4
A. Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Nahdlatul
Ulama’ ………………………………………… 4
B. Dinamika Perjalanan NU Dari Masa ke Masa ... 4
C. Bentuk dan Sistem Organisasi NU ….................. 4
D. Tingkat Pembuatan Keputusan NU .................... 5
Materi 3 Ke-IPNU IPPNU-an ……………………….
A. Sejarah Kelahiran IPNU …………………….
B. IPNU Pasca Kongres Jombang 1988 …………..
C. Khittah IPNU Deklarasi Makassar 2000 …
D. Kongres XIV 2003 (Surabaya) Menegaskan Khittah
1954 ………
Materi 4 KEORGANISASIAN …………………
A. Pengertian ................................................ 9
B. Aspek - Aspek Organisasi ........................... 9
C. Prinsip – Prinsip Organisasi ……………….
Materi 1 Konon Rasulullah pernah meramalkan bahwa umat
AHLUSSUNAH WAL JAMA’AH (ASWAJA) islam akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya masuk
neraka kecuali satu yaitu Ahlussunah Wal Jama’ah,
A. Pendahuluan sebagaimana termaktub dalam sabda sucinya : “Sataftariqu
Ummaty Ala Tsalatsin Wa Sab’ina Firqah,Fawahidatan Fil
Kristalisasi pemikiran keagamaan yang menggejala Jannah Wa Tsintani Wa Sab’una Fin Nar”. Qiila : “Man
dalam bentuk kesatuan antara pengalaman dan pengamalan Hum Ya Rasulullah ?”, Qaala : “Ahlussunah Wal
yang tak terpisahkan antara unsur Iman, Islam, dan Ihsan Jama’ah”, dalam suatu riwayat “Ma Ana Allahi Al-Yauma
dalam sistem keberagamaan lazim disebut Ahlussunah Wa Ashaby”. Umatku, kata Nabi, akan terpecah belah
Waljama’ah (Aswaja). menjadi 73 golongan, hanya satu yang akan masuk Surga,
Apakah Aswaja hanya milik NU semata, ataukah sementara 72 golongan akan masuk Neraka. Kemudian Para
semua aliran pemikiran dalam islam khususnya menyangkut Sahabat bertanya “Siapa yang akan masuk Surga itu Ya
aqidah berhak menyandang predikat Aswaja?, sejak dahulu Rasulullah?”, Yaitu, jawab Nabi Ahlussunah Wal Jama’ah,
hingga sekarang masih tetap dibicarakan semua kalangan dalam riwayat lain, yaitu kelompok yang mengikuti
paham dalam kerangka islam kecuali Syi’ah. Klaim ini pada perilakuku dan sahabat-sahabatku sebagaimana hari ini.”
dasarnya sah-sah saja, namun Aswaja memiliki ciri-ciri Hadits ini diriwayatkan oleh antara lain Thabrani, At-
tertentu yang mampu mengukur keabsahan sebuah paham Turmudhi dan lainya.
apakah masuk dalam kategori Aswaja atau tidak. Atas dasar bahwa Aswaja merupakan kerangka
paham yang berdasarkan kepada pernyataan Nabi tentang
B. Pengertian
Islam yang benar, yaitu : Ma Ana Alahi Wa Ashaby yakni,
Secara etimologi kata Ahlussunah Wal Jama’ah
Islam sebagaimana dicontohkan Rasulullah dan para
terdiri dari tiga kata, yaitu : Ahli(pengikut), Sunnah (jalan,
sahabatnya maka kalangan NU merumuskan ajaran Aswaja
tempat berlalu, ajaran), dan Jama’ah (kumpulan, kelompok).
sebagai sebuah ajaran keagamaan yang mendasar pada
Dalam pandangan lainkata sunah terkadang disamakan
sumber Islam, yaitu Al-Qur’an, Hadits, Ijma’, dan Qiyas.
dengan “Tharekat” (jalan, ajaran), walaupun secara prinsipil
Rumusan Aswaja ini bukan berarti membangun agama baru
keduanya terdapat perubahan. Sunnah biasanya lebih
namun lebih sebagai upaya penyelamat umat manusia dari
merujuk pada sesuatu yang dinukil dari Rosulullah,
kesesatan atau bid’ah, agar tetap dalam bingkai Islam
sedangkan Tharekat bersumber daripada syaikh.
sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi dan Sahabat.
Dengan demikian maka Aswaja menurut bahasa
Aswaja adalah golongan yang tetap dan tidak
diartikan sebagi pengikut/jalan kebenaran didalam agama
menyimpang dari Rasulullah SAW dan para sahabatnya,
yang harus ditempuh/dilewati karena telah disepakati
Golongan ini satu pendapat didalam masalah aqidah
kebenarannya oleh para mujtahid (ahlu al-haq).
(ushuluddien) dan hanya terdapat sedikit perbedaan dalam
hal syari’ah (fiq’h/ furu’uddien), namun tidak terjadi saling Adapun tentang perkembangan Aswaja di Indonesia,
menganggap fasiq dan sesat terhadap yang lain. Para Ulama kiranya dapat dilihat dari sudut pengalaman ajaran Islam
member batasan sederhana untuk memudahkan pengertian, oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Kalau
bahwa Aswaja ialah golongan Umat Islam yang dalam diamati secara lebih jauh, dapat diduga bahwa ajaran Aswaja
masalah aqidah mengikuti madzhab Imam Abu Hasan Al- sudah cukup lama berkembang di Indonesia, bahkan
Asy’ari (260-324 H) dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi bersamaan dengan masuknya islam di Indonesia. Para Wali
(wafat : 333 H). Ini tidak berarti, bahwa kedua imam penyebar Islam di Indonesia menunjukkan adalah penganut
tersebut adalah yang menciptakan pertama kali ajaran aqidah setia Aswaja, yang dilanjutkan oleh para ulama semisal, KH.
Aswaja, namun kedua-duanya hanyalah mengkodifikasikan- Nawawi Al-Bantani (1813-1897), KH. Khotib Minangkabau
nya sesuai dengan sunah Rasulullah Saw dan thariqoh para dan ulama-ulama pesantren menjelang abad ke 19 sampai
sahabat. Bahkan Al-Asy’ari dalam hal ini banyak sekarang, semuanya dalam pengembangan ajaran Aswaja di
mendsarkan pada masalah – masalah aqidah yang telah Indonesia mempunyai andil yang cukup besar. Rumusan
dirumuskan oleh Imam Malik dan Imam Syafi’i. Aswaja ini dapat diperinci lagi bahwa dalam memahami
Adapun di dalam masalah syari’ah, Aswaja agama dari sumber-sumbernya para pengikut Aswaja,
mengikuti rumusan yang telah dicetuskan oleh salah satu terutama menggunakan pendekatan atau sikap yang populis
dari Imam Abu Hanifah (80-150 H), Imam Malik (91-179 yakni sikap menjaga nilai-nilai lama yang masih baik
H), Imam Syafi’I (150-204 H), dan Imam Ahmad bin Hanbal sembari mengambil tradisi yang lebih baik dan sesuai
(164-241), keempat Imam itu didalam berijtihad dengan kebutuhan, Al-Mukhafadhatu Alal Qadimis Shalih
menyimpulkan hokum-hukum menggunakan dalil-dalil dari Wa al-Akhdu Bil Jadidil Ashlah, yakni sikap yang :
Al-Qur’an, Hadits, Ijma’, dan Qiyas. Tawasuth (moderat, tidak ekstrim kanan ataupun kiri,
Kenapa mengikuti salah satu dari keempat imam Adamuth Thathorruf), I’tidal (selaras,adil), Tasamuh
tersebut?, sebagaimana dikatakan oleh Imam Sholeh, karena (toleran), Tawazun (seimbang antara urusan dunyawi dan
hanya empat imam tersebut yang ajarannya dikodifikasikan ukhrowi), dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar (fungsi
secara utuh dan lengkap serta diriwayatkan secara berturut- control,korektif, saran dan kritik).
turut dengan silsilah sanad yang langsung sampai kepada Dalam sikap tawasuth diharapkan menjadi umat atau
Ulama Muta’akhirin. kelompok yang menjadi panutan, bertindak lurus, adil, dan
Sementara dalam masalah tasawuf (akhlak) selalu menghindari sikap ekstrim (tatharruf). Dengan
mengikuti antara lain Imam Al-Junai Al-Baghdadi, Imam tasamuh diharapkan menyadari kehidupan yang heterogen,
Al-Ghazali, dan Imam-imam lain yang masih dalam satu menyadari perbedaan (ihtilaf) dalam hal apapun sebagai
sisam pemikiran seperti Imam Abdul Qadir Al-Jailani, Imam suatu keniscayaan dan sunatulloh. Dengan tawazun,
Syuhrowardi, Imam Ma’ruf Al-Kharkhi, Imam Bahauddin diharapkan menjadi kelompok yang memiliki keseimbangan,
Al-Naqsabandi dan lain-lain. baik dalam pengabdian kepada Allah SWT, manusia dan
lingkungannya,serta pandai menyelaraskan kepentingan mengamalkan ajaran Islam ala Madzhahibil Arba’ah dalam
masa lalu, kini dan yang akan datang, ini berarti menghargai rangka menuju Islam toleran dan merakyat, Rahmatal Lil
sejarah dan berwawasan kedepan. Sementara Amar Ma’ruf ‘Alamin.
Nahi Munkar, membuktikan perlunya kepekaan social, untuk Kelahiran NU disamping mempunyai semangat
memotivasi perbuatan baik dan mencegah semua bentuk untuk merdeka dari belenggu penjajahan Belanda, juga
kejahatan atau hal-hal yang menjerumuskan dan sebagai reaksi atau jawaban atas gerakan kaum reformis dari
merendahkan nilai-nilai kemanusiaan. kalangan umat Islam yang mengancam kelangsungan tradisi
Sikap-sikap diatas merupakan nila-nilai yang ajaran Ahlussunah Wal Jama’ah.
ditawarkan oleh NU kepada Bangsa Indonesia agar mampu Adapun kristalisasi perjalanan Islam tradisional
hidup ditengah-tengah gempuran globalisasi-westernisasi, hingga membentuk suatu Jam’iyyah adalah sebagai berikut :
dan tetap hidup dalam bingkai Aswaja, melalui penegakan
Akhlakul Kharimah dengan penuh rasa persahabatan, baik  Tahun 1912 berdiri SDI (Sarikat Dagang Islam),
Islamiyah Wathaniyah maupun Basyariyah sebagai mana Kyai Wahab terlibat aktif didalamnya.
misi utama kerasulan Muhammad SAW sebagai rahmat  Tahun 1912 lahir Muhammadiyah, kelompok
sekalian alam (Rahmatan Lil ‘Alamin). reformis, oleh KH. Ahmad Dahlan.
 Tahun 1914 berdiri Al-Irsyad.
Materi 2  Tahun 1916 berdiri Nahdlatul Wathan (kelompok
Pecinta Tanah Air dibawah komando KH. Wahab
Ke-NU-aN Hasbulloh).
 Tahun 1918 berdiri Nahdlatul Tujjar, sayap dagang
A. Sejarah Kelahiran NU dan ekonomi Islam tradisional, yang berupaya
NU berasal dari dua kata yaitu, Nahdlatul mengcaunter perekonomian penjajah.
(Kebangkitan), Ulama’ (Seseorang yang cerdas dan cerdik  Tahun 1919 berdiri Tashwirul Afkar, kelompok studi
dalam bidang ilmu keislaman). NU dilahirkan pada tanggal Kyai Muda dibawah Kyai Wahab Hasbulloh.
16 Rajab 1344 H bertepatan dengan tanggal 31 Januari 1926  Tahun 1922, Kyai Mas Mansyur mengundurkan diri
M di Surabaya. Tokoh pendirinya antara lain KH. Hasyim dari Tashwirul Afkar dan bergabung dengan
Asy’ari, KH. Wahab Hasbulloh, KH. Raden Asnawi Kudus, Muhammadiyah, kelompok Reformis.
KH. Bisri Syansuri, dan para ulama lainnya.  Tahun 1922, Kongres Al-Islam di Cirebon menjadi
Nahdlatul Ulama’ sebagai organisasi keagamaan, panggung penghakiman terhadap Kaum tradisional
Jamiyyah Diniyyah. Berhaluan Ahlussunah Waljama’ah, dimana tuduhan-tuduhan kafir, musyrik, bid’ah,
adalah merupakan wadah untuk mempertahankan diri, terdengar keras sehingga Kyai Wahab mengusulkan
memelihara, melestarikan, mengembangkan, dan kepada KH. Hasyim Asy’ari untuk membentuk
organisasi yang mewadahi kelompok tradisional ,  1938 pada muktamar di Menes, Banten NU menyatakan
namun Kyai Hasyim tidak setuju. Hindia Belanda sebagai “Daral-Islam”, artinya negeri
 Tahun 1924, terjadi penghapusan khalifah di Turki yang dapat diterima oleh semua umat islam dengan alas
dan serbuan kaum wahabi ke Mekah. an Penduduk Muslim bias melaksanakan Syariat Islam.
 Tahun 1925-an, terbentuk Komite Hijaz yang akan  1939 partai-partai politik membentuk GAPI (Gabungan
mewakili Islam tradisional ke tanah Arab guna Partai Politik), NU melalui MIAI terlibat didalamnya
mengusulkan agar tetap berlakunya ajaran  1942 MIAI dibubarkan oleh Jepang, diganti dengan
Madzhahibul Arba’ah, Komite ini kelak mengkristal MASYUMI (Majlis Syura Muslimin Indonesia).
menjadi NU di tahun 1926.  1945 berperan aktif dalam proklamasi kemerdekaan
Secara historis, berdirinya NU merupakan reaksi Indonesia.
defensive terhadap perkembangan paham pembaharuan  1952 NU keluar dari MASYUMI karena
dalam Islam di Tanah Air yang dikembangkan oleh dikesampingkan dalam peran-peran strategis.
Muhammadiyah, sebagai upaya mempertahankan ajaran  1954 NU berganti baju menjadi Partai Politik.
tradisional dan madzhab di Tanah Suci yang baru dikuasai  1955 mengikuti pemilu pertama kali di Indonesia zaman
oleh Raja Abdul Azizi bin Saud. orde baru.
Situasi kolonialisme juga mempengaruhi berdirinya  1971 mengikuti mpemilu kedua
organisasi ini, di mana wadah ini sebagai sarana efektif  1984 NU menyatakan Khittah 1926, keluar dari
untuk menunjukkan rasa nasionalisme dan patriotisme pergulatan politik praktis (muktamar ke-27 di situbondo)
dikalangan umat Islam dalam menghadapi Penjajah Belanda.  1988 NU memfasilitasi berdirinya PKB, dengan tetap
menjaga Khittah 1926 (walaupun terjadi pro dan kontra).
B. Dinamika Perjalanan NU dari masa ke masa  1999 PKB partai yang dibidani NU mengikuti pemilu
 1926 berdiri NU. zaman reformasi, yang mengantarkan KH. Abdurrahman
 1928 pada muktamar ke-3, NU menetapkan anggaran Wahid sebagai RI 1.
dasarnya untuk mendapatkan pengakuan resmi dari  Muktamar ke 31 (merupakan muktamar terpanas dan
Belanda (pengakuan tersebut baru diterima tanggal 6 termewah dalam perjalanan NU) terjadi perebutan peran
Februari 1930), dengan tujuan untuk mempromosikan antara “NU Kultural” dan “NU Politik”, dimana NU
anutan yang ketat pada keempat madzhab dan Politik kembali berkuasa.
“Mengerdjakan apa sadja jang mendjanjikan C. Bentuk dan Sistem Organisasi NU
kemaslahatan Agama Islam”. Bentuk dan system organisasi NU adalah organisasi
 1937 terbentuk MIAI, Majlis Islam A’la Indonesia social keagamaan, Jamiyyah Diniyyah, dengan system ke-
 1935 NU bergabung dengan MIAI. ulama’-an yang berbasis Pondok Pesantren. Yang bertujuan
“Berlakunya ajaran Islam menurut faham Aswaja, menganut
salah satu dari empat Imam Madzhab ditengah-tengah AD/ART NU, keputusan-keputusan Muktamar, dan
kehidupan berbangsa dan bernegara dalam wadah Negara tidak mengadakan pemilihan pengurus baru.
Kesatuan Republik Indonesia” (Anggaran Dasar NU, bab 4. Konferensi – Konferensi.
IV, Pasal 5). Meliputi Konferensi Wilayah, Konferensi Cabang,
Konferensi MWC, Rapat Anggota, yang merupakan
Struktur organisasi NU terdiri atas unsure bentuk permusyawaratan tertinggi pada tiap
Musytasyar, Penasehat, unsur Syuriah pemimpin tertinggi, tingkatannya, dihadiri oleh pengurus tingkat bawahnya
unsur Tanfidizah, pelaksana tugas harian dan perangkat dengan interval 4 tahun PC, dan 3 tahun MWC. Evaluasi
organisasi Lembaga, Lajnah dan Badan Otonom (sebagai program kerja pengurus lama, pemilihan pengurus baru,
pelaksana kebijakan NU di bidang masing-masing). Sedang dan membahas program kerja selanjutnya.
Pengurus NU berkewajiban membina dan mengayomi.

D. Tingkat Pembuatan Keputusan NU


1. Muktamar.
Merupakan lembaga permusyawaratan tertinggi yang
diadakan oleh PBNU setiap lima tahun sekali,
melaksanakan evaluasi program, memilih pengurus baru,
membahas persoalan yang terjadi perspektif fiqh,
Bahtsul Masail, serta merumuskan program yang akan
dijalankan oleh kepengurusan baru, dan permasalahan-
permasalahan yang berkaitan dengan agama dan
kemaslahatan umat.
2. Kombes (Konferensi Besar).
Adalah forum permusyawarahan tertinggi kedua setelah
Muktamar, membahas pelaksanaan keputusan-keputusan
Muktamar serta berbagai hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan program.
3. Munas Alim Ulama.
Forum yang diadakan oleh PB. Syuriah NU
dilaksanakan satu kali dalam satu periode kepengurusan,
Anggaran Rumah Tangga NU (ART) tidak merinci tugas
forum ini, kecuali bahwa ia tidak dapat merubah
Materi 3  Wadah kaderisasi Putra Nahdlatul Ulama untuk
mempersiapkan kader-kader bangsa.
Ke-IPNU IPPNU-aN 3. Lambang IPNU
1. Sejarah IPNU
IPNU adalah singkatan dari Ikatan Pelajar Nahdlatul
Ulama’, yang didirikan pada tanggal 24 Februari 1954 M /
20 Jumadil Akhir 1373 di Semarang. IPNU adalah salah satu
organisasi dibawah naungan Jamiyyah Nahdlatul Ulama’.
IPNU dibentuk sebagai tempat berhimpun, wadah
komunikasi, wadah aktualisasi dan wadah yang merupakan
bagian intregal dan potensi generasi muda di Indonesia
secara utuh.
Oleh karena itu keberadaan IPNU memiliki posisi
strategis sebagai wahana kaderisasi pelajar NU sekaligus alat
perjuanagn NU dalam menempatkan pemuda sebagai  Lambang organisasi berbentuk bulat, melambangkan
sumberdaya insan yang vital, yang dituntut berkiprah lebih kontinuitas / terus-menerus / istiqomah
banyak dalam kancah pembangunan bangsa dan Negara  Warna dasar hijau tua, berarti subur
dewasa ini.  Warna kuning melingkar, melambangkan hikmah
IPNU beraqidah islam yang berhaluan Ahlussunah dan cita-cita yang tinggi
Waljama’ah dengan mengikuti salah satu madzab empat  Warna putih yang mengapit warna kuning, berarti
yaitu : Imam Syafi’i, Imam Maliki, Imam Hanafi, dan Imam suci
Hanbali. IPNU bersifat keterpelajaran, kekeluargaan,  Sembilan bintang melambangkan Walisongo, dan
kemasyarakatan, dan keagamaan. keluarga Nahdlatul Ulama, yaitu :
2. Fungsi IPNU  Lima bintang diatas yang satu besar
melambangkan Nabi Muhammad SAW, dan
 Wadah berhimpun Putra Nahdlatul Ulama untuk
keempat lainnya dikanan dan dikirinya
melanjutkan semangat nilai-nilai Nahdliyah.
melambangkan Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar,
 Wadah komunikasi Putra Nahdlatul Ulama untuk Umar bi Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin
menggalang Ukhuwah Islamiyah. Abi Thalib).
 Wadah aktualitas Putara Nahdlatul Ulama dalam  Empat bintang berada dibawah melambangkan
pelaksanaan dan pengembangan. empat madzhab yaitu : Imam Syafi’i, Imam
Maliki, Imam Hanafi, dan Imam Hanbali.
 Tiga titik diantara huruf I.P.N.U melambangkan  Wadah berhimpun para Pelajar Putri Nahdlatul Ulama
Islam, Iman, Ikhsan, dan mewakili slogan Belajar, untuk melanjutkan cita-cita perjuangan NU
Berjuang, Bertaqwa  Wadah komunikasi, interaksi dan integrasi Putri
 Enam garis / strip pengapit huruf IPNU berarti Nahdlatul Ulama untuk menggalang Ukhuwah
Rukun Iman Islamiyah dan mengembangkan syiar Islam
 Bintang melambangkan ketinggian cita-cita Ahlussunah Waljama’ah
 Dua kitab melambangkan Al-Qur’an dan Al-Hadits
 Wadah kaderisasi NU pada basis pelajar putri untuk
 Dua bulu angsa bersilang melambangkan sintesa
mempersiapkan kader-kader bangsa.
antara ilmu umum dan ilmu agama
 Wadah keilmuan
 Bintang bersudut 5 berarti rukun islam.
6. Lambang IPPNU
Jadi bisa disimpulkan lambang organisasi IPNU
adalah berbentuk bulat, warna dasar hijau, berlingkar kuning
ditepinya dengan diapit 2 lingkaran putih 1. Dibagian atas
tercantum huruf IPNU dengan 3 garis lurus pendek yang satu
diantaranya lebih panjang pada bagian kanan dan kirinya
semuanya berwarna putih.
Dibawahnya terdapat bintang Sembilan, lima
terletak sejajar yang satu diantaranya lebih besar terletak
ditengah dan empat bintang lainnya terletak mengapit
membentuk sudut segitiga, semua berwarna kuning. Diantara
bintang yang mengapit, terdapat dua kitab dan dua bulu
angsa bersilang berwarna putih.

4. Sejarah IPPNU
IPPNU adalah singkatan dari Ikatan Pelajar Putri  Warna hijau berarti kesuburan, kebenaran, serta
Nahdlatul Ulama’, yang didirikan pada tanggal 2 Maret 1955 dinamis
M / 8 Rajab 1374. IPPNU beraqidah islam yang berhaluan  Warna kuning berarti kejayaan dan hikmah / cita-
Ahlussunah Waljama’ah dengan mengikuti salah satu cita yangt inggi
madzab empat yaitu : Imam Syafi’i, Imam Maliki, Imam  Warna putih berarti kesucian, kejernihan serta
Hanafi, dan Imam Hanbali. IPPNU bersifat keterpelajaran, kebersihan
kemasyarakatan, dan keagamaan yang bersifat nirlaba.  Bentuk segitiga berarti Islam – Iman – Ikhsan
5. Fungsi IPPNU  Dua garis tepi berarti 2 kalimat syahadat
 Lima titik diantara I.P.P.N.U. melambangkan rukun
islam
 Sembilan bintang melambangkan Walisongo, dan
keluarga Nahdlatul Ulama, yaitu :
 Lima bintang diatas yang satu besar
melambangkan Nabi Muhammad SAW, dan
keempat lainnya dikanan dan dikirinya
melambangkan Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar,
Umar bi Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin
Abi Thalib).
 Empat bintang berada dibawah melambangkan
empat madzhab yaitu : Imam Syafi’i, Imam
Maliki, Imam Hanafi, dan Imam Hanbali.
 Dua kitab melambangkan Al-Qur’an dan Al-Hadits
 Dua bulu angsa bersilang berarti aktif menulis dan
membaca untuk menambah wacana berfikir
 Dua bunga melati melambangkan perempuan
dengan kebersihan pikiran dan kesucian hatinya
memadukan dua unsur ilmu umum dan agama.
B. Aspek - Aspek Organisasi
1. Aspek Struktur Organisasi, meliputi :
a. Pengelompokan orang secara formal.
Materi 4 b. Digambar dalam bagan organisasi.
2. Aspek Proses Prilaku :
KEORGANISASIAN Setelah struktur organisasi dilengkapi dengan
susunan pengurus, maka akan terjadi proses prilaku
A. Pengertian
yang merupakan aktivitas kehidupan dalam struktur
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau
organisasi yang meliputi :
lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu
a. Komunikasi
kerjasama untuk menyelesaikan suatu masalah dengan
b. Pembuatan Keputusan
hasil musyawarah yang telah disepakati. Menurut Prof.
c. Motivasi
Dr. SP. Siagian, Organisasi merupakan setiap bentuk
d. Kepemimpinan
persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerjasama serta secara formal terikat dalam rangka Unsur - unsur Organisasi :
pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam
ikatan mana terdapat seseorang atau beberapa orang 1. Spesialisasi Kegiatan.
yang disebut atasan dan seseorang atau beberapa orang 2. Standarisasi Kegiatan
yang disebut bawahan. 3. Koordinasi Kegiatan
Pengorganisasian adalah merupakan proses 4. Sentralisasi Kegiatan
kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan Ciri – ciri Organisasi :
tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya.  Ada orangnya.
Struktur Organisasi adalah susunan komponen-  Adanya kerja sama yang kompak / harmonis.
komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi,  Adanya keseimbangan antara wewenang dan
sedangkan Bagan Organisasi adalah stuktur organisasi tanggung jawab.
yang pada umumnya kemudian digambarkan dalam  Adanya tujuan yang jelas.
suatu bagan atau struktur yang formal, dimana dalam  Adanya pembagian tugas.
gambar tersebut ada garis-garis yang menunjukkan  Penempatan orang sesuai ahlinya.
kewenangan dan hubungan komunikasi formal yang C. Prinsip – Prinsip Organisasi
tersusun secara hierarkis.
Dalam khasanah keilmuan barat, Prinsip biasa D. Macam – macam Organisasi
dikenal sebagai salah satu penyebab atau dasar 1. Organisasi Keagamaan : NU
yang merupakan pangkal tolak dari terciptanya 2. Organisasi Sosial : SAR
suatu tata hubungan. Dalam perkembangan 3. Organisasi Politik : PDI, PPP, GOLKAR
selanjutnya, prinsip mempunyai dua segi atau 4. Organisasi Profesi : PGRI
alam pikiran. Pertama, Prinsip merupakan 5. Organisasi Minat : PSSI
pangkal tolak pikiran untuk memahami suatu 6. Organisasi Kemasyarakatan : Karang Taruna
tata hubungan atau kasus. Kedua, Prinsip 7. Organisasi Kesiswaan : OSIS
merupakan jalan atau sarana untuk menciptakan
tata hubungan serta kondisi yang kita inginkan.

Ada 12 macam prinsip, yaitu :

1. Tujuan, Suatu organisasi haruslah


mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan baru
akan tercapai jika ada upaya kerjasama yang
baik dan teratur serta dilakaukan secara terus
menerus antar semua anggota organisasi.
2. Kesatuan Komando
3. Pembagian Tugas
4. Keseimbangan antara tugas, tanggungjawab,
dan kekuasaan
5. Komunikasi
6. Kontinuitas atau Kesinambungan
7. Koordinasi
8. Saling asuh dan Saling Kritik
9. Perlimpahan Kekuasaan atau Delegasi
10. Pengamatan, Pengawasan, dan Pengecekan
11. Azas Tahu Diri
12. Kehayatan
Materi 5 membedakan dirinya dari orang lain. Gaya dan tipe hidupnya
pun pasti akan mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinanya.
KEPEMIMPINAN (LEADHERSHIP) Sehingga muncullah beberapa tipologi kepemimpinan
sebagai berikut :
A. Pendahuluan
a. Kepemimpinan Otoriter
Suatu organisasi dapat berjalan dengan benar,terarah
Kepemimpinan Otoriter, yaitu kepemimpinan yang
dan mencapai tujuan dengan efektif dan efisien, apabila
berdasar pada kekuatan mutlak, sehingga keputusan ada
dikelola dengan baik. Untuk dapat mengelola dan mengatur
di tangan pemimpin yang menganggap dirinya lebih tahu
organisasi dengan baik diperlukan adanya kecakapan dan
dalam segala hal daripada anggotanya. Tujuan pemimpin
kemampuan dalam hal managerial (Management Skill). Sebab
menjadi tujuan kelompok.
dengan adanya kecakapan dan kemampuan dalam hal ini, semua
b. Kepemimpinan Liberal
sumberdaya organisasi dapat difungsikan secara optimal dan
Kepimpinan Liberal(Bebas),yaitu kepemimpinan dimana
produktif yang pada akhirnya tujuan organisasidapat dicapai
anggota kelompok diberi kebebasan dalam menentukan
dengan berdaya guna dan berhasil guna.
tujuan kelompok. Pemimpin bersifat pasif, tidak ada
Ada banyak definisi tentang managemen, salah satunya
inisiatif.
adalah pendapat Dr. Whinardi :”Managemen adalah suatu proses
c. Kepemimpinan Demokratis
yang khas yang terdiri dari aktivitas perencanaan,
Kepemimpinan Demokratis, yaitu kepemimpinan
pengorganisasian, menggerakkan, dan pengawasan guna
dimana pemimpin didalam melakukan tugasnya
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan
melibatkan secara kolektif anggotanya, sehingga suatu
sumberdaya organisasi (manusia dan alam)”.
keputusan merupakan keputusan bersama.
Managemen mempunyai unsure-unsur yaitu : POAC :
d. Kepemimpinan Kharismatik
Planning (perencanaan0, Organizing (pengorganisasian),
Kepemimpinan Kharismatik, yaitu kepemimpinan yang
Actuating (penggerakan), dan Controlling (pengawasan).
berdasarkan tradisi dan sejarah merupakan dasar hokum
B. Pengertian
istimewa sang pemimpin, yaitu secara turun menurun.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan
e. Kepemimpinan Rasional
seseorang atau kelompok didalam usaha mengarahkan
Kepemimpinan Rasional, yaitu kepimpinan atas dasar
tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan dalam situasi
pertimbangan rasionalitas, norma atau aturan disusun
tertentu.
secara rasional, birokratis (bersandar pada aturan), dan
C. Tipologi Kepemimpinan system jabatan yang bertingkat-tingak menjadi cirri
Seorang pemimpin itu tentunya memiliki sifat, khasnya, missal : kepala Negara.
temperamen, watak, dan kepribadian yang unik, khas, D. Tugas Pemimpin
sehingga tingkah laku dan gayanya sendiri yang
Sebagai seorang pemimpin minimal harus melakukan hal-hal menemuinya bahkan semakin lama semakin disanjung-
berikut : sanjung ajaranya. Tidak seperti pemimpin lain yang banyak
1. Mampu Berinisiatif disanjung hanya pada saat hidup.
Artinya mampu berusaha agar selalu mempunyai ide-ide Sifat-sifat kepemimpinan Nabi Muhammad s.a.w sudah
yang belum ada menjadi ada dan bias melaksanakannya banyak disanjung bahkan Allah berfirman dalam al-Qur’an
secara baik. 33:21 yang artinya sebagi berikut : “Sesungguhnya telah ada
2. Mampu Mengambil Keputusan pada diri Rosulullah itu suri ttauladan yang baik bagimu
Sebaiknya keputusan tepat, tepat dalam arti waktu, yaitu bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah di
materi dengan juga mempertimbangkan unsure-unsur hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah SWT.”
lingkungan. Nabi Muhammad SAW hidup bukan untuk dirinya, belia
3. Mampu Berkomunikasi. berasal dari keluarga miskin tanpa unsure warisan harta dan
Dalam arti berkomunikasi secara horizontal maupun kekuasaan, beliau mandiri, jujur, berani, penyabar, adil
vertical, Mampu berkomunikasi dengan bawahan mempunyai visi kedepan, berwawasan jangka panjang,
maupun dengan atasan dengan baik. tegas, dipercaya. Dan menyayangi bawahannya.
4. Mampu Memberi Motivasi Inilah sifat-sifatnya sebagai pemimpin, Beliau tidak gila
Diharapkan dapar memberikan dorongan kepada staf (harta, tahta, dan wanita). Coba kita simak salah satu ayat
maupun bawahan, dalam mengemban tugas hingga yang menggambarkan kecintaan Nabi Muhammad SAW
tujuan dapat tercapai secara maksimal dan efisien. kepada sahabatnya (Al-Qur’an 9:128) yang artinya:
5. Mampu Mengembangkan Bawahan “Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rosul dari
Artinya dapat member jalan kepada bawahannya dalam golonganmu sendiri, terasa berat olehnya penderitaanmu
mengembangkan karir maupun memberikan kesempatan sangat menginginkan kebaikan bagi kamu, amat penyantun
kesempatan yang baik. Sehingga pegawai mampu lagi penyayang terhadap orang mukmin.’ Dan dalam ilmu
melaksanakan tugas-tugasnya dengan prestasi yang baik. manajemen khususnya dalam ilmu kepemimpinan sifat-sifat
E. Meneladani Kepemimpinan Rosulullah SAW seperti ini telah menjadi petuah para ahli manajemen yaitu
Dengan kaitan dengan ilmu manajemen Rosullah memperhatikan bawahan, mengembangkan bawahan, dan
SAW dapat dijadikan sebagai teladan. Mischael hart dalam mencintai bawahan.
bukunya 100 tokoh dunia (1994) yang paling dihormati F. Gaya Kepemimpinan
menempatkan Muhammad s.a.w sebagai pemimpin yang  Leader are born not Made (Kepemimpinan itu
menempati urutan pertama. Mengapa ? Alasan pokoknya dibentuk bukan dibuat).
adalah tidak ada pemimpin sekaliber Muhammad s.a.w  Leadher arer made not Made (Kepemimpinan
dimana pengikutnya begitu cepat bertambah, dan begitu Itu Di buat melalui Proses).
fanatic terhadapnya kendatipun mereka tidak pernah
G. Sifat Wajib Kepemimpinan I . Potret Ideal Kepemimpinan
1. Niat untuk membawa organisasi ke lebih baik. Seorang pemimpin yang baik adalah berwibawa, jujur, dapat
2. Adil, Ikhlas dan Rela Berkorban, Pantang dipercaya, bijaksana, berani, mawas diri, tegas, bertanggung
Menyerah. jawab, sederhana, berjiwa besar, dinamis, bersikap wajar,
3. Penuh energy dan inisiatif, serta gemar mengayomi, penuh pengabdian pada tugas.
beraktivitas Supaya menjadi pemimpin yang baik, menurut Mustafied
4. Simpatik, sopan dan fleksibel serta tidak Seorang pemimpin harus memilliki :
emosional a. Power of vision, Quwwatul Fikriyah, Kekuatan gagasan
5. Cakap terampil, banyak akal, tidak menunda” b. Power of strateging, Quwwatus Siyasiyyah, kekuatan
pekerjaan, siap jatuh, harus semangat, memiliki Strategi
jiwa pemberani c. Power of sensitive, Quwwatul Hissiyah li anwa’il
6. Taqwa kepada Allah swt. masail, kekuatan kesensitif terhadapm permasalahan
Bentuk-bentuk Kepemimpinan dalam IPNU-IPPNU, d. Power of comitmen, Quwwatul Istiqomah Wal
menurut Muhammad Mustafied (Koordinator Dept. Itqan,kekuatan komitmen dan keyakinan terhadap
Pengkaderan PP IPNU) adalah : organisasi
a. Kepimimpinan Struktural e. Power of action, quwwatul Harakah kekuatan gerakan
b. Kepemimpinan Gagsan, tak berbentuk kepengurusan, dan jaringan
biasanya adalah tulisan-tulisan yang tidak kita kenal Perbedaan Pemimpin dengan manajer
penulisnya, tetapi banyak mempengaruhi perilaku kita, Pemimpin Manajer
merupakan kepemimpinan yang paling efektif.  Ada pengikut  Ada bawahan
H. Fungsi Kepemimpinan  Konsen pada hal-hal  Berbasis wewenang
1. Fungsi analisa (pengolah kebutuhan, masalah, tujuan besar (kekuatan visi) structural
 Bicar tentang perubahan  Distribusi kerja
program dan keadaan yang dipimpin baik potensi
organisasi  Kegagalan hrus dihindari
dan masalahnya).  Kegagalan adalah hal  Teoritis
2. Fungsi pengarahan (dengan membagi tugas dan yang wajar  Jangka pendek
tanggung jawab, wewenang serta membimbing dan  Bicara hal yang strategis  Taktis-kritis
mengarahkan). meski abstrak
3. Fungsi pembentuk susunan (ketertiban, keamanan,  Jangka panjang
keterbukaan, kekeluargaan dan motivasi).  Berfikir strategis-abstrak
4. Fungsi pemeliharaan (suasana, semangat kerja,
peningkatan, dan pengembangan usaha yang telah
dilaksanakan).
Materi 6
ANALISA DIRI (Self Analysis) Empat sisi yang dimaksud dalam SWOT adalah :

1. Strengths (Analisa Kekuatan)


 Kelebihan apa saja yang kita miliki
A. Pengertian
 Keahlian apa saja yang kita kuasai
 Analisa : Kupasan atau uraian
Contoh :
 Diri : Pribadi Kita Masing-masing.
 Akal (Pandai)
 Analisa Diri adalah sebuah proses atau menguraikan
pribadi kita secara mendalam.  Skill/ Keahlian (menulis retorika, main
 Tujuan : Agar sikap kita menjadi rendah hati, dan music, mengajar dll)
saling menghargai sesama, yang akhirnya akan 2. Weaknesses (Analisa Kelemahan)
menciptakan suasana terbuka diantara kita.  Menyadari akan kelebihan dan kekurangan yang
B. Fungsi Analisa Diri ada dalam diri kita
 Mengenali diri sendiri  Dengan jujur kita harus sadar akan hal itu
 Mengetahui potensi diri yang dimiliki
Contoh :
 Mengetahui Kekurangan dan kelebihan pada diri
pribadi kita masing-masing  Kurang bias berdialog didepan umum
 Introspeksi diri  Demam panggung (nervous)
 Merencanakan Konsep diri  Kurang pandai bergaul
C. Cara Analisa Diri
 Sering lupa (pelupa)
a) Mengenali siapakah diri kita ini
3. Opportunitities (Analisa Kesempatan)
b) Menganalisa dengan SWOT
 Menjadikan kelemahan sebagai kesempatan
c) Mengetahui tentang sebenarnya diri masing-masing
 Berupaya menggunakan kesempatan yang ada
d) Aktualisasikan diri dengan maksimal
dengan sebaik-baiknya
D. Analisa SWOT
Merupakan metode analisa yang paling dasar yang berguna Contohnya :
untuk melihat suatu topic atau permasalahan dari empat sisi
yang berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan atau  Tidak PD berbicara didepan umum
rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan solusinya adalah dengan sering-sering
menambah keuntungan dari peluang yang ada. Sambil diskusi, kajian, Ngobrol bareng dll
meminimalisir kekurangan dan menghindari ancaman.
 Kurang pandai bergaul solusinya sering
berkenalan, ikut organisasi, dan tidak
menutup diri.
 Demam panggung solusinya dengan belajar
menjadi MC, presentasi dll.
4. Threats (Analisa Ancaman)
 Berusaha mengatasi ancaman dengan bijak
 Tidak menjadikan ancaman sebagai sesuatu
yang menakutkan
 Mencoba bersahabat dengan ancaman yang
mungkin muncul.

Tujuan dari analisa SWOT yaitu, berguna untuk


melihat suatu topic atau permasalahan dari empat sisi yang
berbeda, sehingga kita dapat mengetahui diri sendiri,
selanjutnya kita bisa mengetahui apa yang harus kita lakukan
kedepan.
Hasil dari analisa SWOT yaitu, mendapatkan
arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan
dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil
meminimalisir kekurangan dan menghindari ancaman.

Anda mungkin juga menyukai