Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGERTIAN DAN SEJARAH AHLUSSUNNAH WAL


JAMA’AH

Dosen Pengampu:
Slamet Pujiono, M.Pd.I

Disusun Oleh:
Erni Ma’rifah
NIM: 2354209009

PROGRAM STUDI SAINS PERTANIAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS NURUL HUDA

OKU TIMUR SUMATERA SELATAN

2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“PENGERTIAN DAN SEJARAH AHLUSSUNNAH WAL
JAMA’AH”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari
Dosen Pengampu Mata Kuliah Keaswajaan yaitu Bapak Slamet
Pujiono, M.Pd.I

Akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat
diterima dengan baik dan saya berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua khususnya saya sendiri umumnya bagi
pembaca.

Oku Timur, 25 September 2023

Erni Ma’rifah
NIM. 2354209009
DAFTAR ISI

MAKALAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH ..............................


i

KATA PENGANTAR.............................................................................
ii

DAFTAR ISI...........................................................................................
iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................
1

1. Latar Belakang.................................................................................
1
2. Rumusan Masalah............................................................................
2
a) Apa pengertian dari Aswaja (Ahlussunnah Wal Jama’ah)?.....
3
b) Sejarah Aswaja pada masa Rasulullah saw, sahabat, tabi’in?. .
4
3. Tujuan..............................................................................................
5
a) Untuk mengetahui apa pengertian dari Aswaja (Ahlussunnah
Wal Jama’ah)...........................................................................
5
b) Untuk mengetahui bagaimana sejarah Aswaja pada masa
Rasulullah saw, sahabat, tabi’in...............................................
6

BAB II PEMBAHASAN......................................................................
7

1. Pengertian Aswaja..........................................................................
7
2. Sejarah Aswaja...............................................................................
8
a) Peranan Para Sahabat................................................................
9
b) Generasi Sesudah Sahabat........................................................
10
c) Karakteristik Aswaja................................................................
11
d) Pendiri Ahlussunnah Wal Jama’ah...........................................
12

BAB III PENUTUP..............................................................................


13

1. Kesimpulan .....................................................................................
13
2. Saran.................................................................................................
14

BAB IV DAFTAR PUSTAKA.............................................................15

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Aswaja (Ahlussunnah Wal Jama’ah) perlu dipelajari karena
Aswaja (Ahlussunnah Wal Jama’ah) termasuk ajaran orang-orang
Islam secara keseluruhan dan sebagai bekal untuk pedoman hidup
dalam sehari-hari. Aswaja (Ahlussunnah Wal Jama’ah) sebagai
bagian dari kajian keislaman merupakan upaya yang
mendudukkan Aswaja (Ahlussunnah Wal Jama’ah) secara
proporsional, bukannya semata-mata untuk mempertahankan
sebuah aliran atau golongan tertentu yang mungkin secara
subjektif kita anggap baik karena rumusan dan konsep pemikiran
teologis yang diformulasikan oleh suatu aliran, sangat
dipengaruhi suatu masalah teori pada masanya dan mempunyai
sikap.

2.Rumusan Masalah
1.Apa pengertian dari Aswaja (Ahlussunnah Wal Jama’ah)?
2.Sejarah Aswaja pada masa Rasulullah saw, sahabat, tabi’in?

3.Tujuan
1.Untuk mengetahui apa pengertian dari Aswaja (Ahlussunnah
Wal Jama’ah).
2.Untuk mengetahui bagaimana sejarah Aswaja pada masa
Rasulullah saw, sahabat, tabi’in.

BAB II
PEMBAHASAN

1.Pengertian Aswaja (Ahlussunnah Wal Jama’ah)


Pengertian Aswaja (Ahlussunnah Wal Jama’ah) dapat dilihat
dari dua aspek penting, pertama dari segi bahasa atau etimologi,
kedua dari segi peristilahan atau terminologi. Secara etimologi,
Aswaja berasal dari bahasa Arab ahl artinya keluarga. Al-
sunnah, bearati jalan, tabi’at dan perilaku kehidupan. Sedangkan
al-jama’ah, berarti sekumpulan.
ASWAJA adalah kepanjangan kata dari “Ahlus sunnah wal
jama’ah”. Ahlus sunnah berarti orang-orang yang menganut atau
mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, dan Wal Jama’ah
berarti mayoritas umat atau mayoritas sahabat (maa ana alaihi
waashhabi), baik di dalam syariat (hukum Islam) maupun akidah
dan tasawuf.
Menurut pengertian istilah (terminologi) al-sunnah, berarti
penganut sunnah Nabi Muhammad saw, yaitu mengikuti apa-apa
yang datang dari Nabi Muhammad saw, baik berupa perkataan,
perbuatan, dan pengakuan (taqri’r). Sedangkan al-jama’ah
berarti penganut i’tiqad para sahabat Nabi, yakni apa yang telah
disepakati oleh para sahabat Rasulullah pada masa khulafaur’ al-
rashidin (Abu Bakar As-Siddiq, Umar, Utsman, dan Ali). Jadi,
yang dimaksud dengan Aswaja adalah kaum yang mengikuti
amaliah Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya.
Menurut Imam Asy’ari, Ahlus sunnah Wal Jama’ah adalah
golongan yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an, Hadis, dan
apa yang diriwayatkan sahabat, tabi’in, imam-imam hadis, dan
apa yang disampaikan oleh Abu Abdillah Ahmad ibn
Muhammad ibn Hanbal.
Menurut KH. M. Hasyim Asy’ari, Ahlussunnah Wal Jama’ah
adalah golongan yang berpegang teguh kepada sunnah Nabi,
para sahabat, dan mengikuti warisan para ahli dan ulama. Secara
spesifik, Ahlus sunnah Wal Jama’ah yang berkembang di Jawa
adalah mereka yang dalam fikih mengikuti Imam Syafi’i, dalam
akidah mengikuti Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari, dan dalam
tasawuf mengikuti Imam al-Ghazali dan Imam Abu al-Hasan al-
Syadzili.
Menurut Muhammad Khalifah al-Tamimy, Ahlus sunnah
Wal Jamaa’ah adalah para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan
siapa saja yang berjalan menurut pendirian imam-imam yang
memberi petunjuk dan orang-orang yang mengikutinya dari
seluruh umat semuanya.
Shaykh ‘Abd al-Qadir al-Jaylani seorang tokoh besar sufi
legendaris menjelaskan Al-Sunnah adalah apa yang telah
dianjurkan olehn Rasulullah saw (meliputi ucapan, perilaku,
serta ketetapan beliau). Sedangkan al-Jama’ah adalah segala
sesuatu yang telah menjadi kesepakatan para sahabat Nabi saw
pada masa khulafaur ar-rashidin yang ke-empat, yang telah
diberi hidayah (mudah-mudahan Allah memberi rahmat kepada
mereka semua).
Dengan demikian yang dimaksud dari Aswaja adalah kaum
yang konsisten mengikuti amaliah Nabi Muhammad saw dan
para sahabatnya, tidak mendistorsi ajaran Nabi Muhammad saw
dan tidak mendiskreditkan sebagian sahabat atau seluruh sahabat
Nabi. Pengertian ini dapat diperkuat dengan beberapa hadist
Nabi yang diriwayatkan beberapa perawi dengan redaksi hadist.

2.Sejarah Aswaja (Ahlussunnah Wal Jama’ah)


Tema Ahlussunnah Wal Jama’ah sebetulnya merupakan
diksi baru, atau sekurang-kurangnya tidak pernah digunakan
sebelumnya dimasa Nabi dan di periode Sahabat. Jauh sebelum
itu, kata sunnah dan jama’ah sudah lazim dipakai dalam tulisan-
tulisan Arab, meski bukan sebagai terminologi dan bahkan
sebagai sebutan bagi sebuah mazhab keyakinan. Ini misalnya
terlihat dalam surat-surat Al-ma’mun kepada gubernurnya Ishaq
ibn Ibrahim pada tahun 218 H, sebelum Al-asy’ari sendiri lahir,
tercantum kutipan kalimat wanasabu anfusabun ilas sunnah
(mereka mempertalikan diri dengan sunnah), dan kalimat ahlul
baq waddin wal jama’ah (ahli kebenaran, agama, dan jama’ah).
Pemakaian Ahlussunnah Wal Jama’ah sebagai sebutan bagi
kelompok keagamaan justru diketahui lebih keterbelakangan,
sewaktu Az-Zabidi menyebutkan dalam Ithaf Sadatul Muttaqin,
penjelasan dari Ihya’ Ulumudidin Al-Ghazali yaitu jika
disebutkan ahlussunnah, maka yang dimaksud adalah pengikut
Al asy’ari dan Maturidi. Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam
bidang aqidah atau teologi kemudian berkembang dalam bidang-
bidang lain yang mempunyai kateristik bagi aliran ini, seperti
bidang fiqih dan tasawuf, sehingga terkenal dengan sebutan, jika
disebut aqidah atau teologi Ahlussunnah Wal Jama’ah
maksudnya adalah pengikut Imam Asy’ari dan Imam Maturidi.
Bisa dipahami bahwa Ahlussunnah Wal Jama’ah ialah
golongan orang yang berpegang teguh kepada perbuatan Nabi
dan berpegang teguh kepada perbuatan para Sahabatnya.
Menurut KH.Ahmad Shidiq mengatakan;pada hakikatnya
Ahlussunnah Wal Jama’ah, adalah ajaran islam yang murni
sebagaimana yang diajarkan dan diamalkan oleh Rasulullah saw
bersama para Sahabatnya. Kelompok Ahlussunnah Wal Jama’ah
sering juga disebut sunni, kaumnya disebut sunniyun atau kaum
Asy’ariyah dikaitkan dengan ‘pendirinya bernama Imam Abu
Hasan al-Asy’ari. Golongan ini muncul pada abad ke 3 Hijriyah.
Istilah Aswaja dimaknai sebagai suatu kontruksi pemikiran
(pemahaman) dan sekaligus praktik keagamaan (Islam) yang
didasarkan pada tradisi (sunnah) Rasulullah, para sahabatnya dan
para ulama madzhab,sekalipun yang terakhir ini lebih bersifat
sekunder. Dengan kata lain, yang dimaksud dengan Aswaja tidak
selalu identik dengan suatu mainsteam aliran pemahaman
tertentu dalam tradisi pemikiran Islam.
Pada hakikatnya, Ahlussunnah Wal Jama’ah adalah ajaran
Islam yang murni sebagaimana diajarkan dan diamalkan oleh
Rasulullah saw bersama para sahabatnya.
a) Peranan Para Sahabat
Para sahabat, generasi yang hidup sezaman dengan
Rasulullah saw adalah generasi yang paling menghayati al-
Sunnah wal Jama’ah. Terutama al-Kulafa ar-Rasyidin
sahabat Abu Bakar Asshiddiq ra, Sahabat Umar bin Khattab
ra, Sahabat Utsman bin Affan ra, dan Sahabat Ali bin Abi
Thalib ra.
Nahdlatul Ulama berpendirian teguh, bahwa kata
“almuhaddiyyin” (yang mendapat petunjuk) adalah sifat
menerangkan kenyataan bukan sifat yang merupakan syarat
yang membatasi. Artinya, memang Khulafa ar-Rasyidin itu,
tanpa diragukan lagi adalah orang-orang yang mendapat
petunjuk, bukan orang-orang yang sebagian mendapatkan
petunjuk dan sebagian tidak.
b) Generasi Sesudah Sahabat
Setelah generasi sahabat, tugas melanjutkan mission dan
perjuangan Rasulullah saw diterima oleh generasi baru yang
disebut tabi’in (para pengikut). Selanjutnya ganti berganti,
berkesinambungan dari generasi ke generasi menerima
mission dan perjuangan itu. Artinya dari para tabi’in kepada
para imam mujtahidin, kepada para ulama shalihin dari
zaman ke zaman.
Pengumpulan dan penyusunan catatan-catatan ayat-ayat al-
Qur’an sampai menjadi mush-haf yang otentik sudah
terselesaikan pada zaman sahabat. Segala macam syarat,
sarana dan metode untuk menyimpulkan pendapat yang
benar dan murni dari al-Qur’an dan al-Hadis diciptakan dan
dikembangkan.
c) Karakteristik Aswaja
Karena Aswaja itu tidak lain adalah ajaran Islam yang murni
sebagaimana dianjurkan dan diamalkan oleh Rasulullah saw
bersama para sahabatnya, maka karakteristiknya adalah juga
karakteristik agama itu sendiri.
Adapun karakteristik agama Islam yang paling esensial
adalah:
a. Prinsip at-Tasamuh artinya jalan pertengahan, tidak
tatharruf (ekstrim) ke kanan atau ke kiri.
b. Sasaran Rahmatan Lil’Alamin, artinya menyebar rahmat
kepada seluruh alam.
d) Pendiri Ahlussunnah Wal Jama’ah
a. Abu Hasan al-Asy’ari
b. Abu Mansur Al-Maturidi

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Aswaja adalah suatu golongan yang menganut syariat islam
yang berdasarkan pada al-Qur’an dan hadis. Ajaran Aswaja
berasal dari Nabi Muhammad saw melalui perantara para
sahabatnya tanpa mengalami perubahan. Aswaja sangat penting
untuk kita pelajari karena Aswaja merupakan suatu pedoman
hidup yang baik.
2. Saran
Perlu adanya bimbingan khusus untuk masyarakat, pelajar
maupun mahasiswa untuk lebih mempelajari seluk beluk maupun
sejarah tentang Nahdlatul Ulama. Selain itu, peran tokoh
masyarakat yang mendukung untuk lebih meningkatkan
pengetahuan tentang Nahdlatul Ulama kepada masyarakat.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Dr.H.Zubaidi,M. 2016. Pendidikan Agama Islam : Ahlussunnah


Wal Jama’ah As-Nadhliyyah(NU). Kudus: Dita Kurnia.
Daffarel, dkk. 2018. Sejarah Berdirinya Ahlussunnah Wal
Jama’ah dan Mengenal Para Tokoh Pendirinya. Jepara.
Farid, Ahmad. 2011. Pendidikan Berbasis Metode Ahlu Sunnah
Wal Jama’ah. Surabaya: Pustaka Elba.
Darmanto, Ahlussunnah Wal Jamaah dan Peranan, dalam
http://sahabalit.blogspot.co.id/2012/05/ahlussunnah-
waljamaah-dan-peranan.html. Diunggah pada Jum’at, 11
mei 2012 pukul 11.33 WIB

Anda mungkin juga menyukai