The Lecturer :
Muhammad Yunus, M.Thi
Arranged by :
Muhammad Ali Maksum / 23020230024
Adellia Febriyanti / 23020230020
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “AJARAN
AHLUSUNAH WAL JAMAAH” yang merupakan tugas pertama kami
di semester satu.
Penulis
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar belakang...................................................................................................1
B. Rumusan masalah.............................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
1. Aswaja.............................................................................................................2
3.1 Tawasuth...................................................................................................5
3.2 Tawzun.....................................................................................................5
3.3 I’tidal.........................................................................................................6
3.4 Tasamuh....................................................................................................6
A. Kesimpulan.................................................................................................8
B. Daftar Pustaka.............................................................................................9
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada masa Rasulullah SAW masih hidup, istilah aswaja sudah ada tetapi
tidak menunjukan pada kelompok tertentu atau aliran tertentu, yang mana
dimaksud dengan Ahlu Sunnah Wal Jama’ah adalah orang-orang islam
keseluruhan. Ahlu Sunnah Wal Jama’ah adalah suatu golongan yang menganut
syariat islam yang berdasarkan pada al quran’an dan hadis. Aswaja tidak muncul
secara tiba-tiba tetapi karena ada sebab. Dengan demikian dapat di simpulkan
bahwa Aswaja sebagai sebuah pemahaman tentang keagamaan (ajaran) maupun
sebagai aliran pemikiran kemunculannya tidak bisa di lepaskan dari pengaruh
dinamika sosial politik pada waktu itu. Ahlu Sunnah Wal Jama’ah pemikirannya
menggunakan pemikiran al asyari dan hukum fiqihnya menggunakan imam
madzhab sehingga golongan Aswaja inilah golongan yang sifatnya luas. Oleh
sebab itu, kami dari kelompok 3 akan membahas tentang sejarah Ahlu Sunnah Wal
Jama’ah dan ajaran-ajarannya yang telah terangkum dalam makalah ini.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
ASWAJA
1.1 Pengertian
Ahlusunnah wal jamaah (ASWAJA) dalam pengertiannya dibedakan menjadi
2 yaitu :
a. Bahasa
Dalam ASWAJA Ahlusunah Wal Jamaah di bagi menjadi 3 kata:
1. Ahl
Dalam kamus al-Munjid fi al-lughah wa al-A’lam, kata ahl
pertama mengandung arti pergaulan yang memiliki hubungan
dekat atau kekerabatan. Kedua, berarti pemeluk atau pengikut.
Bila dikaitkan dengan aliran madzhab, misalnya: alh al-mazhab
berarti orang yang mengikuti atau memeluk mazhab.
2. Al-sunnah
Secara bahasa kata Sunnah berasal dari “Sunna Yasunnu”
yang bermakna perjalanan dari tradisi yang di jaga. Secara istilah
bermakna jalan yang di tempuh dalam agama tanpa ada
ketetapan hukum wajib. Jadi yang dimaksud sunnah nabi SAW
yaitu segala sesuatu yang di kerjakan oleh nabi SAW dengan
sekali-kali meninggalkannya. Sunnah nabi SAW ada dua macam,
pertama sunnah yang berhubungan dengan ibadah yang disebut
dengan Sunnah Alhuda (petunjuk) dan siapa yang melakukannya
akan menyempurnakan imannya, contohnya seseorang laki-laki
memakai perhiasan emas. Kedua, Sunnah Al-Zawaid (tambahan)
adalah sunnah yang berhubungan dengan adat. Dan siapa yang
melakukannya akan mendapat pahala dan apabila
meninggalkannya tidak menjadi keburukan baginya. Contohnya
adalah kebiasaan nabi dalam berdiri, duduk dan berpakaian.1
2
3. Al-jama’ah
Secara bahasa Al-jama’ah berasal dari kata “Yajma’u
Jama’atan” yang berarti menyetujui atau bersepakat. Jadi
jama’ah adalah golongan umat islam yang dalam bidang Tauhid
menganut pemikiran Imam Abu Hasan Al Asy’ari dan Abu
Mansur Al Maturidi, sedangkan dalam bidang ilmu fiqih
menganut Imam Madzhab (Hanafi, Maliki, Hambali, Syafi’i)
serta dalam bidang Tasawuf menganut Imam Al Ghazali dan
Imam Junaid Al Baghdadi.
b. Istilah
Jadi pengertian Ahlusunnah Wal Jama’ah adalah ajaran islam yang murni
sebagaimana dahulu diajarkan oleh Nabi dan diamalkan oleh beliau
bersama para sahabatnya. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa karakter
“Ahlussunnah wal jamaah” sedikitpun tidak menyimpang dari karakter
agama islam. Karakteristik Ahlussunnah wal jamaah adalah karakteristik
Agama Islam.
3
Selain tiga golongan tersebut masih ada Murjiah dan Qadariah, faham bahwa
segala sesuatu yang terjadi karena perbuatan manusia dan Allah tidak turut campur
(af'al al-ibad min al-ibad) -- berlawanan dengan faham Jabariyah.
َو َك َذ ِلَك َجَع ْلَناُك ْم ُأَّم ًة َو َس طًا ِّلَتُك وُنوْا ُش َهَداء َع َلى الَّناِس َو َيُك وَن الَّرُسوُل َع َلْيُك ْم َش ِهيدًا
3.2 TAWAZUN
Sikap seimbang dalam berkhidmat, menyerasikan khidmat kepada Allah
swt, khidmat kepada sesama manusia, serta pada lingkungan hidupnya,
menyelaraskan kepentingan masalalu, masa kini, dan masa mendatang. at-
tawazun atau seimbang dalam segala hal, terrnasuk dalam penggunaan dalil 'aqli
(dalil yang bersumber dari akal pikiran rasional) dan dalil naqli (bersumber dari
Al-Qur’an dan Hadits). Firman Allah SWT:
َلَقْد َأْر َس ْلَنا ُرُس َلَنا ِباْلَبِّيَناِت َو َأنَز ْلَنا َم َع ُهُم اْلِكَتاَب َو اْلِم يَز اَن ِلَيُقوَم الَّناُس ِباْلِقْس ِط
5
3.3 I’TIDAL
I’tidal merupakan sikap, adil, jujur dan apa adanya. Ahlussunnah wal
jamaah selalu menegakkan dan menjalankan keadilan kepada siapaun,
dimanapun, kapanpun, dan dalam kondisi apapun berdasarkan pertimbangan
kemaslahatan bersama dengan sikap i’tidal diharapkan terwujudnya
kesejahteraan, keadilan dan kemakmuran sesuai dengan dasar Indonesia
Pancasila sehingga pada gilirannya akan tercipta masyarakat yang adil dan
makmur. Sikap ini merupakan sebuah kewajiban dari ajaran syariat islam.
Dalam Alquran Allah Swt Berfirman :
َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوْا ُك وُنوْا َقَّو اِم يَن ِهّلِل ُش َهَداء ِباْلِقْس ِط َو َال َيْج ِر َم َّنُك ْم َش َنآُن َق ْو ٍم َع َلى
َأَّال َتْع ِد ُلوْا اْع ِد ُلوْا ُهَو َأْقَر ُب ِللَّتْقَو ى َو اَّتُقوْا َهّللا ِإَّن َهّللا َخ ِبيٌر ِبَم ا َتْع َم ُلوَن
3.4 TASAMUH
Tasamuh adalah pendirian atau sikap yang termanifestasikan pada kesediaan
untuk menerima berbagaipandangan dan pendirian yang beranekaragam meskipun
tidak sependapat dengannya. Pada umumnya istilah tasamuh atau toleransi
diartikan sebagai pemberian kebebasan kepada sesama manusia atau sesama warga
masyarakat untuk menjalankan keyakinannya, atau mengatur kehidupannya dan
menentukan pilihannya masing-masing, selama tidak bertentangan dengan syarat-
syarat terciptanya ketertiban dan perdamaian dalam masyarakat.
َع ِن اْبِن َعَّباٍس َقاَل ِقيَل ِلَر ُسوِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َأُّي ْاَألْد َياِن َأَح ُّب ِإَلى ِهَّللا
َقاَل اْلَحِنيِفَّيُة الَّس ْمَح ُة
6
Artinya : Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata; ditanyakan kepada Rasulullah SAW :
“’Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah? Maka beliau bersabda
: ‘Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang lurus lagi toleran)’.” (HR
Bukhari).3
3
Ali, Mudzakir. Pokok-Pokok Ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Semarang : Wahid Hasyim University Press,2009.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mudzakir. Pokok-Pokok Ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Semarang : Wahid Hasyim
University Press,2009.
Hasan, Mohammad. Perkembangan Ahlusunnah Wal Jama’ah. Pamekasan : Duta Media Pubilishing,
2021