Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ASWAJA: KONSEP, SEJARAH, POKOK-POKOK


AJARAN DAN TOKOH-TOKOHNYA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Aswaja
Dosen:
Dr. H.M. AGUS SYAIFULLAH, S.H, M.H

OLEH:
BIMA IKHWAN FATKHURROZY (22117)
CHULIYATUMMILAH INDANA ZULFA (22157)
KHARISMA ERNITASARI (22159)
~POKJAR TEMPURSARI~

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM


JENDERAL SUDIRMAN LUMAJANG
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kuliah ini dengan baik.
Dalam kesempatan ini, kami ingin menyampaikan makalah dengan judul "Aswaja:
Ahlussunnah Wal Jama’ah". Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas kuliah untuk
memperdalam pemahaman tentang Ahlussunnah Wal Jama'ah, yang sering disingkat dengan
istilah Aswaja.
Makalah ini akan membahas secara komprehensif mengenai konsep Aswaja, sejarah
perkembangannya, serta pokok-pokok ajaran dan tokoh yang dianut oleh Ahlussunnah Wal
Jama'ah. Dalam proses penulisan, kami telah melakukan penelitian yang mendalam dan
menggunakan sumber-sumber yang terpercaya sehingga diharapkan makalah ini dapat
memberikan pemahaman yang baik dan benar mengenai Aswaja.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen dan
rekan-rekan mahasiswa agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
menjadi referensi yang baik dalam mempelajari Aswaja. Terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam proses penulisan makalah ini.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Lumajang, 12 Mei 2023
Penulis

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1

1.3Tujuan................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

2.1 Konsep AHLUSSUNNAH WALJAMAAH.....................................................................2

2.2 Sejarah dan perkembangan ASWAJA..............................................................................2

2.3 Tokoh-Tokoh Ahlussunnah wal Jama’ah..........................................................................3

a) Bidang Akidah.............................................................................................................3

b) Bidang Akhlak / Tasawuf............................................................................................3

c) Bidang Fiqih................................................................................................................3

BAB III KESIMPULAN............................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aswaja adalah singkatan dari Ahlusunnah wal Jama’ah, yaitu kelompok umat Islam
yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya secara murni dan utuh.
Aswaja bukanlah sebuah mazhab atau aliran tertentu, melainkan sikap dan cara pandang yang
moderat, toleran, dan harmonis dalam memahami dan mengamalkan Islam. Aswaja juga
merupakan jati diri dan identitas umat Islam Indonesia yang mayoritas berasal dari tradisi
pesantren.

Aswaja menjadi salah satu mata kuliah penting di perguruan tinggi Islam karena
memiliki relevansi dengan tantangan dan dinamika zaman. Dengan mempelajari Aswaja,
mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan pemikiran dan sikap yang kritis, kreatif, dan
konstruktif dalam menghadapi berbagai persoalan keagamaan dan kemasyarakatan. Selain
itu, mahasiswa juga dapat meneladani akhlak dan kepribadian para tokoh Aswaja yang telah
memberikan sumbangsih besar bagi perkembangan Islam di Indonesia maupun dunia.

Untuk memahami Aswaja secara komprehensif dan sistematis, maka perlu dikaji
berbagai aspek yang terkait dengan Aswaja, yaitu konsep, sejarah, pokok-pokok ajaran, dan
tokoh-tokohnya. Konsep Aswaja adalah prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan bagi
Aswaja dalam memahami Islam. Sejarah Aswaja adalah latar belakang historis yang
melahirkan dan membentuk Aswaja sebagai gerakan keagamaan. Pokok-pokok ajaran Aswaja
adalah aqidah, syariah, dan akhlak yang menjadi ciri khas Aswaja dalam beragama. Tokoh-
tokoh Aswaja adalah ulama-ulama yang menjadi panutan dan pewaris Aswaja dalam berbagai
bidang ilmu dan dakwah.

1.2 Rumusan Masalah


1.Apa sajakah konsep Aswaja?
2.Bagaimanakah sejarah dan perkembangan Aswaja?
3.Apa sajakah pokok-pokok ajaran Aswaja?
4.Siapa tokoh Aswaja?

1.3Tujuan
1.Mahasiswa mengetahui macam-macam konsep Aswaja.
2.Mahasiswa mengetahui sejarah munculnya Aswaja.
3.Mahasiswa mengetahui pokok-pokok ajaran Aswaja.
4.Mahasiswa mengenali tokoh Aswaja

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep AHLUSSUNNAH WALJAMAAH
Ahlussunnah wal Jamaah terdiri dari tiga kata:
1. Ahlun = ‫َاْه ٌل‬, artinya keluarga, golongan atau pengikut, komunitas.
‫َّن‬
2. Sunnah = ‫الُس ة‬, artinya segala sesuatu yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, maksudnya semua yang
datang dari Nabi SAW berupa perbuatan, ucapan dan pengakuan Nabi SAW.
3. Al-Jama’ah = ‫الَج َم َع ة‬, artinya apa yang telah disepakati oleh para sahabat Rasulullah SAW pada masa
Khulafaur Rasyidin : , (Khalifah Abu Bakar Ra., Umar bin Khattab Ra., Utsman bin Affan Ra., dan
Ali bin Abi Thalib Ra.)1

Aswaja secara riiil di tengah-tengah umat Islam terbagi menjadi tiga kelompok.
Pertama, ahlul hadits dengan sumber kajian utamanya adalah dalil sam’iyah, yakni al-Quran,
Hadits, Ijma’ dan Qiyas. Kedua, para ahlul kalam atau ahl annadhar (teologi) yang
mengintegrasikan intelegensi (assina’ah alfikriyah).
2.2 Sejarah dan perkembangan ASWAJA
Visi transformasi yang dibangun Ahlussunnah Waljamaah dapat dilihat pada proses
penyebaran Islam di Nusantara. Sebagaimana dimaklumi, Islam diperkenalkan Nabi
Muhammad dan berkembang sejak fase hijrah dari Makkah ke Madinah.2
Kira-kira pada abad ke-7 H, tepatnya sejak masa-masa awal keruntuhan Dinasti
Abbasiyah, Islam sudah masuk ke Indonesia. Dan, sekitar 7 (tujuh) abad kemudian, tepatnya
pada 1344 H, Nahdlatul Ulama (NU) lahir di Surabaya.3
Klaim NU sebagai pengusung tradisi Ahlussunnah Waljamaah dan secara otomatis
menjadi bagian dari peradaban Islam dunia didukung oleh fakta fakta historis.
Penerus Awaja berikutnya adalah Syaikh Mahfudz Termas sebelum ulama besar
Syaikh Nawawi Banten (1813-1897) , (w. 1919) Ahli hadis ini merupakan penerus tradisi
pemikiran Syaikh Ahmad Khatib Sambas dan Syaikh Nawawi Banten, Kitab Manhaj Dzawi
al-Nasar sebuah kitab metodologi autentisitas hadis yang hingga kini diajarkan di Universitas
al-Azhar, Mesir.
Silsilah generasi pasca-Imam al-Ghazali berkesinambungan dalam bentuk silsilah atau
sanad-hingga ke pendiri NU, K.H. Hasyim Asy’ari, melalui Imam Abdul Karim al-
Syahrastani, Imam al-Razi, al-Iji, al-Sanusi, al Bajuri, al-Dasuki, Syaikh Zaini Dahlan,
Syaikh Mahfuz Termas, terus ke K.H. Hasyim Asy’ari.

2.3 Tokoh-Tokoh Ahlussunnah wal Jama’ah

1
Subaidi, Pendidikan Islam Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah Kajian Tradisi Islam Nusantara
(Jepara: UNISNU PRESS, 2019), hlm. 1
2
Ulyan Nasri, “Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah an-Nahdliayah dalam korelasinya dengan konsep Islam
Nusantara,” Studocu, https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-tangerang/pendidikan-
agama-islam/ahl-al-sunnah-wa-al-jamaah-an-nahdliayah-dalam-korelasinya-dengan-konsep-islam-nusantara/
46395715 (diakses pada 12 Mei 2023).
3
Ibid

2
Tokoh-tokoh Ahlussunnah wal Jama’ah adalah ulama-ulama yang menjadi panutan
dan pewaris Aswaja dalam berbagai bidang ilmu dan dakwah. Berikut adalah beberapa tokoh
Aswaja yang terkenal dalam bidang akidah, akhlak, dan fiqih:
a) Bidang Akidah

1. Imam Abu Hasan Al-Basri (80-110 H/699-728 M).4 Beliau adalah salah satu tabi’in
yang terkenal dengan ilmu dan zuhudnya. Beliau juga merupakan salah satu pendiri
aliran Qadariyah yang menegaskan kebebasan manusia dalam berkehendak dan
bertanggung jawab atas perbuatannya.
2. Imam Abu Hasan Al-Asy’ari (260-324 H/873-935 M). 5 Beliau adalah pendiri aliran
Asy’ariyah yang merupakan salah satu mazhab akidah utama dalam Aswaja. Beliau
mengajarkan akidah yang seimbang antara tauhid, adl, nubuwwah, qadar, dan iman.
Beliau juga membela ahlussunnah dari serangan aliran Mu’tazilah dan Syiah.
3. Imam Abu Manshur Al-Maturidi (238-333 H/852-944 M).6 Beliau adalah pendiri
aliran Maturidiyah yang merupakan salah satu mazhab akidah utama dalam Aswaja.
Beliau mengajarkan akidah yang seimbang antara akal dan naql, serta menghormati
perbedaan pendapat dalam masalah-masalah furu’iyyah.

b) Bidang Akhlak / Tasawuf

1. Imam Junaid Al-Baghdadi (218-297 H/833-910 M). 7 Beliau adalah salah satu tokoh
tasawuf yang terkenal dengan julukan “Syaikhul Aimmah” atau “Pemimpin Para
Imam”. Beliau mengajarkan tasawuf yang moderat dan sesuai dengan syariah. Beliau
juga merupakan guru dari banyak ulama tasawuf lainnya.
2. Imam Al-Ghazali (450-505 H/1058-1111 M).8 Beliau adalah salah satu ulama terbesar
dalam sejarah Islam yang dikenal dengan julukan “Hujjatul Islam” atau “Bukti
Islam”. Beliau mengajarkan tasawuf yang praktis dan aplikatif dalam kehidupan
sehari-hari. Beliau juga menulis banyak karya ilmiah yang bermanfaat dalam berbagai
bidang ilmu.

c) Bidang Fiqih

1. Imam Abu Hanifah (80-150 H/699-767 M). 9 Beliau adalah pendiri mazhab Hanafi
yang merupakan salah satu mazhab fiqih utama dalam Aswaja. Beliau mengajarkan
fiqih yang fleksibel dan dinamis sesuai dengan perkembangan zaman. Beliau juga
dikenal sebagai “Imamul Aimmah” atau “Imam Para Imam”.
2. Imam Malik bin Anas (93-179 H/711-795 M).10 Beliau adalah pendiri mazhab Maliki
yang merupakan salah satu mazhab fiqih utama dalam Aswaja. Beliau mengajarkan
fiqih yang berdasarkan pada sunnah Nabi SAW dan amal ahlul Madinah. Beliau juga
dikenal sebagai “Imam Darul Hijrah” atau “Imam Kota Hijrah”. Imam Muhammad
bin
4
Muhammad bin Ahmad bin Utsman adz-Dzahabi, Siyar A’lam an-Nubala’, juz 4, hal. 434.
5
Abu al-Qasim Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub al-Lakhmi ath-Thabrani, Tabaqat asy-Syafi’iyyah al-Kubra, juz
2, hal. 1.
6
Muhammad bin Ahmad bin Utsman adz-Dzahabi, Siyar A’lam an-Nubala’, juz 15, hal. 433.
7
Abu al-Qasim Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub al-Lakhmi ath-Thabrani, Tabaqat asy-Syafi’iyyah al-Kubra, juz
2, hal. 5.
8
Muhammad bin Ahmad bin Utsman adz-Dzahabi, Siyar A’lam an-Nubala’, juz 19, hal. 1.
9
Abu al-Qasim Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub al-Lakhmi ath-Thabrani, Tabaqat asy-Syafi’iyyah al-Kubra, juz
1, hal. 1.
10
Muhammad bin Ahmad bin Utsman adz-Dzahabi, Siyar A’lam an-Nubala’, juz 8, hal. 1.

3
3. Idris Al-Syafi’i (150-204 H/767-820 M). 11 Beliau adalah pendiri mazhab Syafi’i yang
merupakan salah satu mazhab fiqih utama dalam Aswaja. Beliau mengajarkan fiqih
yang berdasarkan pada al-Qur’an, sunnah, ijma’, dan qiyas. Beliau juga dikenal
sebagai “Nashirussunnah” atau “Penyebar Sunnah”.
4. Imam Ahmad bin Hanbal (164-241 H/780-855 M).12 Beliau adalah pendiri mazhab
Hanbali yang merupakan salah satu mazhab fiqih utama dalam Aswaja. Beliau
mengajarkan fiqih yang berpegang teguh pada al-Qur’an dan sunnah. Beliau juga
dikenal sebagai “Imam Ahlussunnah” atau “Imam Ahlussunnah wal Jama’ah”.

11
Abu al-Qasim Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub al-Lakhmi ath-Thabrani, Tabaqat asy-Syafi’iyyah al-Kubra, juz
1, hal. 2.
12
Muhammad bin Ahmad bin Utsman adz-Dzahabi, Siyar A’lam an-Nubala’, juz 11, hal. 1.

4
BAB III
KESIMPULAN
1. Aswaja adalah singkatan dari Ahlussunnah wal Jamaah yang berasal dari tiga kata: ahlun
(keluarga, golongan, atau pengikut), sunnah (segala sesuatu yang diajarkan oleh
Rasulullah SAW), dan al-jamaah (apa yang telah disepakati oleh para sahabat Rasulullah
SAW).
2. Aswaja adalah golongan yang selamat dari penyimpangan dan kesesatan dalam
memahami ajaran Islam. Aswaja mengikuti manhaj atau thariqoh yang dilakukan oleh
Rasulullah SAW dan para sahabatnya dalam memahami dan mentafsirkan nash-nash
agama.
3. Aswaja lahir sebagai respon atas munculnya berbagai aliran ekstrem dan menyimpang
yang dipengaruhi oleh faktor politik, kekuasaan, filsafat, atau budaya. Aswaja dipelopori
oleh Imam Abu Hasan Al-Asy'ari dan Imam Abu Manshur Al-Maturidi pada abad ke-3
dan ke-4 Hijriyah.
4. Aswaja berkembang menjadi berbagai bidang ilmu dalam Islam, seperti akidah, akhlak,
dan fiqih. Dalam bidang akidah, Aswaja mengajarkan aqidah yang seimbang antara akal
dan naql, tauhid dan adl, nubuwwah dan qadar, serta iman dan amal. Dalam bidang
akhlak atau tasawuf, Aswaja mengajarkan tasawuf yang moderat dan sesuai dengan
syariah. Dalam bidang fiqih atau hukum Islam, Aswaja mengikuti salah satu dari empat
mazhab utama, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali.
5. Aswaja memiliki banyak tokoh-tokoh ulama yang berjasa dalam menjaga dan
menyebarkan ajaran Islam yang murni dan moderat. Beberapa tokoh Aswaja yang
terkenal antara lain: Imam Al-Ghazali, Imam Nawawi Al-Bantani, Syaikh Mahfudz
Termas, K.H. Hasyim Asy'ari, K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Wahab Hasbullah, K.H.
Abdurrahman Wahid, dan lain-lain.

5
DAFTAR PUSTAKA

adz-Dzahabi, M. bin A. bin U. (n.d.-a). Siyar A’laman-Nubala’ (Vol. 4). (n.p.).


adz-Dzahabi, M. bin A. bin U. (n.d.-b). Siyar A’laman-Nubala’ (Vol. 8). (n.p.).
adz-Dzahabi, M. bin A. bin U. (n.d.-c). Siyar A’laman-Nubala’ (Vol. 11). (n.p.).
adz-Dzahabi, M. bin A. bin U. (n.d.-d). Siyar A’laman-Nubala’ (Vol. 15). (n.p.).
adz-Dzahabi, M. bin A. bin U. (n.d.-e). Siyar A’laman-Nubala’ (Vol. 19). (n.p.).
al-Lakhmiath-Thabrani, A. al-Q. S. bin A. bin A. (n.d.-a). Tabaqat asy-Syafi’iyyah al-
Kubra (Vol. 1). (n.p.).
al-Lakhmiath-Thabrani, A. al-Q. S. bin A. bin A. (n.d.-b). Tabaqat asy-Syafi’iyyah al-
Kubra (Vol. 2). (n.p.).
Nasri, U. (n.d.). Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah an-Nahdliayah dalam korelasinya
dengan konsep Islam Nusantara. Studocu. Retrieved May 12, 2023, from
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-
tangerang/pendidikan-agama-islam/ahl-al-sunnah-wa-al-jamaah-an-
nahdliayah-dalam-korelasinya-dengan-konsep-islam-nusantara/46395715
Subaidi. (2019). Pendidikan Islam Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ahAn-Nahdliyah
Kajian Tradisi Islam Nusantara. UNISNU PRESS.

Anda mungkin juga menyukai