Anda di halaman 1dari 19

EKSISTENSI RPP BUATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA

MAKALAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas

Oleh :

NAZWA SYAFIRA GUNAWAN (2006103020046)

PUTRI NURHALIZA (2006103020092)

OTARI NURHALIZAH (2006103020090)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Eksistensi RPP Buatan Guru Dalam
Pembelajaran Matematika ini tepat pada waktu yang telah diberikan.

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Perencanaan Pengajaran Matematika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang keberadaan rpp buatan guru dalam pembelajaran matematika yang
diharapkan dapat berguna bagi pembaca maupun penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.H.M. Bambang S, M.Pd yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
materi yang kami bawakan ini.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak baik itu teman, keluarga, dan yang
lainnya yang telah membantu saya dalam proses pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu,
kritik dan sarananda akan sangat membantu kami untuk kelengkapan makalah ini.

 Aceh, Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 Pengertian RPP..........................................................................................................................6
2.2 Tujuan dan Fungsi RPP............................................................................................................7
2.3 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyusun RPP....................................................7
2.4 Komponen dan Langkah-Langkah Pembuatan RPP..............................................................8
2.5 Format dan Model RPP...........................................................................................................10
2.6 Permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru dalam penyusunan perangkat
pembelajaran.......................................................................................................................................11
2.7 Upaya-upaya guru dalam mengatasi permasalahan penyusunan perangkat pembelajaran
13
BAB III.....................................................................................................................................................17
PENUTUP................................................................................................................................................17
3.1 Simpulan...................................................................................................................................17
3.2 Saran.........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................19
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Langkah-langkah pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam RPP

Tematik dan secara eksplesif dijelaskan dalam permendikbud RI No. 65 tahun 2013

tentang standar proses pendidikan disebutkan, bahwa komponen“langkah-langkah

pembelajaran” merupakan salah satu RPP yang letaknya setelah komponen “media,

alat, dan sumber belajar”, dan sebelumnya komponen “penilaian”. Langkah-langkah

pembelajaran ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahapan pendahuluan, inti, dan

penutup.

Dunia pendidikan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman,

perkembangan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya di

Indonesia. Perubahan penting yang telah terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia

salah satunya adalah perubahan kurikulum, telah kita ketahuai bersama perubahan

kurikulum juga diikuti perubahan perangkat pembelajaran salah satunya RPP. Dalam

rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam

silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP

merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas,

laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa

yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas

pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar.

Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang

memayungi Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP

secara rinci harus dimuat Tujuan Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode

Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan


Penilaian.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian RPP dan tujuan RPP ?

2. Apa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan RPP ?

3. Apa komponen dan langkah pembuatan RPP ?

4. Format dan model RPP?

5. Prombematika yang dihadapi guru dalam penyusunan perangkat pembelajaran

6. Upaya-upaya guru dalam mengatasi permasalahan penyusunan perangkat pembelajaran

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan tujuan RPP.
2. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan RPP.
3. Mengetahui komponen-komponen dan langkah pembuatan RPP.
4. Mengetahui format dan model rpp.
5. Mengetahui problematika yang dihadapi guru dalam pembuatan RPP.
6. Mengetahui apa saja upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi permasalahan
dalam bentuk RPP.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian RPP


Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran yang

dikembangkan secara perinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang

mengacu pada suatu silabus atau rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk

satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan

pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapaikompetensi dasar (KD). Setiap guru

di SD/MI berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar

pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

efesien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,

dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. RPP di susun berdasarkan KD atau

subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Secara umum, kalau dilihat

dari konteks pelaksanaan pembelajaran ( yang telah dijelaskan di awal), sangat jelas

terlihat bahwa karakteristik pembelajaran meliputi 3 hal yaitu:

1. Perencanaan pembelajaran merupakan hasil dari proses berfikir, artinya suatu

perencanaan pembelajaran disusun tidak asal asalan akan tetapi disusun dengan

mempertimbangkan segala aspek yang mungkin dapat berpengaruh, di samping

disusun dengan mempertimbangkan segala sumber daya yang tersedia yang dapat

mendukung terhadap keberhasilan proses pembelajaran.

2. Perencanaan pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku siswa sesuai dengan

tujuan yang dicapai. Ini berarti fokus utama dalam perencanaan pembelajaran

adalah ketercapaian tujuan.


3. Perencanaan pembelajaran berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus

dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itulah, perencanaan

pembelajaran dapat berfungsi sebagai pedoman dalam mendisain pembelajaran

sesuai dengan kebutuhan.1

2.2 Tujuan dan Fungsi RPP


Adapun tujuan rpp adalah :

1. Mempermudah, memperlancar, dan meningkatkan proses belajar mengajar

2. Bertujuan untuk melihat, mengamati, menganalisis dan memperidiksi program


pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana. Sementara fungsi
RPP itu sendiri adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran agar aktifitas pembelajaran menjadi lebih terarah dan dapat
terlaksana secara efektif dan efesien. Oleh karena itu, setiap guru di setiap satuan
pendidikan di bebani tanggung jawab menyusun RPP untuk kelas dimana guru
tersebut akan mengajar.

2.3 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyusun RPP


Penyusunan RPP kurikulum 2013 yang di revisi pada tahun 2018 ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan untuk tercapainya kompetensi yang ingin dicapai antara lain:

1. Mengintegrasikan penguatan pendidikan karakter (PKK) di dalam pembelajaran.


Karakter yang diperkuat yaitu: religius, nasionalis, mandiri, gotong royong,
integritas.
2. Mengidentegrasikan literasi, yaitu:
a) Literasi Dini (Early Literacy)
b) Literasi Dasar (basic Literasi)
c) Literasi Perpustakaan (Library Literasi)
d) Literasi Media (Media Literasi)
e) Literasi Teknologi (Basic Literasi)
f) Literasi Visual (Visual Literasi)
3. mengintegrasikan keterampilan abad 21 atau 4C yaitu:
a) Creative
b) Critical thinking
c) Commutative
d) Colaborative
4. mengintegrasikan Higher, Order, Thinking, Skill (HOTS) yang merupakan
kemampuan berfikir keritis, logis, reflektif, metalognitif, dan berfikir kreatif.
Peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain dan memperkirakan.

2.4 Komponen dan Langkah-Langkah Pembuatan RPP

Langkah-langkah pembelajaran meliputi 3 komponen penting yaitu


pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup. Yang dimana akan dijelaskan di bawah
ini:
1. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dari kegiatan instruksional


yang sesungguhnya. Kegiatan awal ini dimaksudkan untuk mempersiapkan
siswa agar secara mental siap mempelajari pengetahuan, keterampilan, dan
sikap baru. Seorang guru yang baik tidak akan secara mendadak mengajak
siswa untuk membahas topik hari itu, misalnya “jeni-jenis pekerjaan”. Guru
harus bersedia menggunakan waktunya sejenak untuk ikut bersama mereka
membicarakan tentang berbagai jenis propesi di masyarakat, kemudian secara
pelan-pelan membawa pembelajaran tersebut kepada topik pelajaran hari itu.
Susunan langkah-langkah dalam membuat pendahuluan yaitu deskripsi
singkat, referensi, indikator hasil belajar atau relefansi. Dengan selesainya
ketiga kegiatan pendahuluan ini, siswa telah mempunyai gambaran global
tentang isi pelajaran yang akan dipelajarinya, kaitannya dengan
pengalamanannya sejhari-hari, termotifasi tinggi untuk mempelajarinya, dan
mungkin dapat mengorganisasikan kegiatan belajarnya sebaik-baiknya.

2. Kegiatan Inti

Selesai selesai tahap pendahuluian, guru mulai memasuki tahap penyajian


yang merupakan kegiatan inti. Penyajian adalah sub komponen yang sering di
tafsirkan secara awam sebagai pengajaran yang sesungguhnya karena merupakan
inti kegiatan pembelajaran. Di dalamnya terkandung 3 pengertian pokok, yaitu
uraian, contoh dan non contoh, latihan, tesformatif, rangkuman, dan glosarium.
Dalam konteks pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan
saintifik, menurut peremendikbud RI No. 65 Tahun 2013 tentang standar proses
pendidikan, ciri-ciri kegiatan intinya yaitu kegiatan inti menggunakan model
pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar
yang disesuaikan dengan karakteristik dengan peserta didik dan mata pelajaran.
Pemilihan pendekatan tematik atau tematik terpadu atau saintifik atau inquiri dan
menyingkapan (discovery) atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (proyect baset learning) disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi dan jenjang pendidikan.

3. Penutup
Penutup adalah sub komponen terakhir dalam urutan kegiatan pembelajaran.
penutup terdiri dari dua langkah, yaitu umpan balik dan tindak lanjut.
a) Umpan balik. Kegiatan memberitahukan hasil tes formatif dinamakan umpan
balik. Kegiatan ini penting agar siswa mendapat kepastian tentang hasil
belajarnya . umpan balik yang diberikan dengan segera akan membuat proses
belajar menjadi lebih efektif, efesien dan menyenangkan.
b) Tindak lanjut adalah kegiatan yang dilakukan siswa setelah melakukan tes
formatif dsn mendapatkan umpan balik. Siswa yang telah mencapai hasil baik
dalam tes formatif perlu di dorong untuk meneruskan pembelajaran ketingkat
yang lebih tinggi, atau mempelajari bahan pengayaan untuk memperluas dan
memperdalam pengetahuan yang telah di pelajarinya. 4
Langkah-langkah menyusun RPP sebagai berikut:5
1. Identitas Sekolah
2. Identitas mata pelajaran
3. Kelas/ semester
4. Materi Pokok
5. Alokasi Waktu
6. Tujuan pembelajaran
7. Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
8. Materi Pembelajaran
9. Alokasi waktu
10. Metode pembelajaran
2.5 Format dan Model RPP
2.6 Permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru dalam penyusunan perangkat
pembelajaran
Permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru dalam penyusunan

perangkat pembelajaran meliputi permasalahan guru yang tidak menyusun RPP

secara mandiri. Hal tersebut berarti guru tidak secara mandiri menyusun RPP, seperti hal nya
yang dungkapkan oleh Mulyasa (2011: 21) bahwa banyak guru

yang mengambil jalan pintas dengan tidak membuat persiapan ketika mau

melakukan pembelajaran, sehingga guru mengajar tanpa persiapan. Selain itu,

terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran khususnya RPP guru

kesulitan menentukan alokasi waktu pembelajaran, perumusan indikator pencapaian kompetensi


dan menentukan metode pembelajaran pada RPP.

Komponen-komponen yang terdapat dalam RPP merupakan satu kesatuan

sehingga mencerminkan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh

guru. Permasalahan yang dihadapi guru tersebut sesuai dengan yang

disampaikan oleh Ilham (2010: 17) dalam hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa kendala yang dihadapi guru adalah kesulitan dalam merumuskan

indikator, kesulitan dalam merumuskan tujuan pembelajaran, sulit dalam

memadukan tujuan pembelajaran.

Selanjutnya, permasalahan yang dihadapi guru yaitu permasalahan

dalam penggunaan media pembelajaran. Terdapat guru yang tidak

memanfaatkan teknologi seperti laptop, LCD sebagai media pembelajaran, hal

yang lainnya yaitu guru jarang membuat media pembelajaran, biasanya guru

hanya memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia di sekolah. Hal

tersebut selaras dengan yang disampaikan oleh Wiyani (2015: 114)

menyampaikan bahwa “media pembelajaran memberikan dampak yang positif

dalam kegiatan pembelajaran, meskipun demikian dalam kenyataannya


ternyata masih jarang guru yang mendayagunakan media pembelajaran sebagai

alat untuk membantu meningkatkan kegiatan pembelajaran”. Hal yang sama

juga disampaikan oleh Mupa (2015: 125) hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa “teachers do not prepare a variety of media for use in teaching and

learning”. Guru tidak menyiapkan media pembelajaran yang dapat digunakan

guru dalam kegiatan pembelajaran, sehingga selama poses pembelajaran hanya

menggunakan buku teks saja.

Dalam menyusun penilaian tentunya guru mempersiapkan instrumen

penilaian seperti menyusun butir soal yang akan diberikan kepada peserta

didik, dan kriteria penilaiannya. Terkait dengan hal tersebut, tidak semua guru

dapat menyusun penilaian dengan baik. Guru mengalami permasalahan dalam

melakukan analisis soal hingga menyusun soal dengan berbagai kriteria,

misalnya kriteria sulit, tidak sulit dan sedang. Guru dalam menyusun penilaian

belum sampai pada tahap melakukan analisis item untuk setiap soalnya. Selain

itu, guru setelah melakukan penilaian jarang melakukan analisis seperti menganalisis hasil
belajar siswa dengan melihat berapa banyak peserta didik

yang tuntas, melakukan analisis soal yang paling sulit. Hal tersebut sesuai

dengan pendapat yang diungkapkan oleh Subini (2012: 87) bahwa “hampir

kebanyakan guru tidak melakukan analisis hasil pembelajaran yang telah

dilakukan”.

Guru dalam penyusunan penilaian guru juga mengalami permasalahan

dalam penyusunan bentuk soal evaluasi yang bervariasi. Dalam menyusun butir

soal terdapat guru yang jarang menyusun soal dengan bentuk pilihan ganda,

biasanya hanya menyusun soal dengan bentuk isian singkat dan uraian.

Permasalahan yang dialami oleh guru tersebut, sama halnya dengan yang
dikemukakan oleh Subini (2012: 105) bahwa “kebanyakan guru membuat soal

hanya terdiri dari soal isian singkat atau uraian tanpa ada soal pilihan ganda”.

2.7 Upaya-upaya guru dalam mengatasi permasalahan penyusunan perangkat


pembelajaran

Upaya-upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi permasalahan

dalam penyusuanan perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut: guru yang

mengalami permasalahan dalam menentukan alokasi waktu pembelajaran

upaya yang dilakukan adalah dengan tetap menyusun RPP seperti yang telah

ditentukan, tetapi dalam pembuatan RPP tidak hanya untuk satu kali pertemuan

secara terpisah-pisah, kemudian nanti tinggal disesuaikan kompetensi dasar

tertentu diselesaikan untuk beberapa pertemuan. Seperti yang telah dijelaskan

oleh Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga

Kependidikan (PMPTK) bahwa alokasi waktu setiap RPP tergantung kepada

luas dan sempitnya pokok bahasan yang dicakupnya. Jadi sebagai guru harus

mampu mengidentifikasi keluasan dan kedalaman materi pembelajaran dalam setiap kompetensi
dasar. Sehingga guru mampu memperkirakan waktu yang

dibutuhkan untuk dibelajarkan kepada peserta didik.

Kaitannya dengan upaya guru dalam mengatasi permasalahan guru

dalam menentukan metode pembelajaan yang sesuai yaitu dengan cara mencari

informasi dari internet macam-macam metode pembelajaran yang tepat untuk

peserta didik. Kemampuan guru dalam menentukan metode pembelajaran

sangatlah penting dalam proses pembelajaran karena dengan menggunakan

metode pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami suatu materi

yang disampaikan oleh guru. Sudah seharusnya guru mampu melakukan


sebuah inovasi pembelajaran supaya peserta didik tertarik dan merasa senang

ketika pembelajaran. seperti yang disampaikan oleh Rahman (2011: 61) bahwa

inovasi pembelajaran menjadi hal yang penting agar suasana pembelajaran di

kelas berlangsung tidak monoton dan membosankan. Selain itu, aktivitas

pembelajaran pun akan berlangsung lebih optimal.

Upaya lainnya yang dilakukan guru melakukan diskusi dengan teman

sejawat. Jadi dengan berdiskusi guru dapat saling bertukar informasi, bertukar

ide kaitannya dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran. Sehingga antara

satu guru dengan guru yang lainnya dapat saling membantu. Hal tersebut

selaras dengan yang disampaikan oleh Wiyani (2015: 99) menyampaikan

bahwa sebagai seorang guru suda seharusnya untuk selalu belajar, guru juga

dapat menjadikan organisasi keguruan seperti Kelompok Kerja Guru (KKG)

dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sebagai media bagi mereka

untuk saling bertukar pengetahuan melalui kegiatan diskusi.

Upaya lain yang dilakukan guru dengan berusaha untuk selalu belajar,

dalam hal ini guru yang mengalami kesulitan menyusun penilaian dapat belajar

dengan membaca buku tentang penilaian. Sudah seharusnya yang dilakukan

oleh guru adalah selalu belajar dan terus belajar atau dapat dikatakan belajar

sepanjang hayat supaya guru selalu mengetahui ilmu atau teori yang terbaru

khususnya dalam bidang pendidikan. Hal tersebut juga diungkapkan oleh

Musfah (2012: 119-120) bahwa seorang guru harus selalu belajar hingga ia

menjadi ahli dalam bidangnya, terampil dalam mengelola pembelajaran serta obyektif dalam
melakukan evaluasi hasil belajar peserta didik. Selain itu,

dengan belajar guru akan memperoleh pencerahan pikiran dan perasaannya.

Permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam menyusun bentuk


penilaian yang bervariasi sepertinya belum menjadi masalah yang serius oleh

guru tersebut, sehingga belum ada upaya yang dilakukan oleh guru tersebut.

Karena tidak suka dengan bentuk soal pilihan ganda maka guru hampir tidak

pernah membuat soal evaluasi pilihan ganda. Hanya saja guru sudah menyadari

bahwa soal evaluasi seharusnya dibuat secara menyeluruh. Maka dari itu guru

juga perlu merefleksi diri sendiri apakah penilaian yang dilakukan sudah sesuai

dengan prosedur atau belum, guru tentunya tidak boleh secara terburu-buru

menyalahkan peserta didiknya jika mengalami kegagalan dalam belajar. Guru

juga harus menyadari kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam penilaian

yang ia laksanakan hal itu sebagai bahan perbaikan untuk penilaian selanjutnya

(Subini, 2012: 106).

Upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi permasalahan terbatasnya

media pembelajaran serta fasilitas yang mendukung adalah dengan hanya

menggunakan media pembelajaran yang seadanya misalnya menggunakan

media gambar dan menggunakan media yang sudah disediakan di sekolah

walaupun jumlahnya terbatas seperti kotak KIT. Hal tersebut sama halnya

dengan yang disampaikan oleh Kadiyono (2012: 21) dalam penelitiannya

menunjukkan bahwa guru belum mampu membuat bahan ajar dikarenakan

keterbatasan kemampuan gurunya, tetapi guru dapat menggunakan

pembelajaran yang ada seperti penggunaan KIT IPA dan matematika.

Tempat penyimpanan media pembelajaran yang terbatas, sudah

seharusnya guru menyadari bahwa pengelolaan ruang kelas juga penting.

Berkaitan dengan hal tersebut guru sudah seharusnya berusaha menyediakan

tempat untuk menyimpan alat-alat atau media pembelajaran sehingga alat-alat


atau media pembelajaran lebih terawat dan dapat digunakan secara berulang- ulang. Seperti hal
nya yang disampaikan oleh Priansa (2014: 249) menjelaskan

bahwa dalam pengelolaan kelas juga dipengaruhi oleh lingkungan fisik salah

satunya yaitu pengaturan penyimpanan barang-barang. Barang-barang hendaknya disimpan dan


diatur pada tempat khusus, kemudian pemeliharaan

secara periodik juga perlu dilakukan.

Selain itu untuk mengatasi permasalahan guru dalam penyusunan

perangkat pembelajaran, upaya yang dilakukan adalah mencari informasi atau

pengetahuan tambahan dari internet. Kemajuan tentunya juga memiliki dampak

pada bidang pendidikan, hal ini juga harus dapat dimanfaatkan oleh guru

sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuannya dengan

memanfaatkan perkembangan teknologi. Hal tersebut didukung dengan

pendapat yang disampaikan oleh Wiyani (2015: 99) bahwa “guru dapat

memanfaatkan kecanggihan peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) sebagai sarana belajarnya”.


BAB III

PENUTUP
3.1 Simpulan

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan


prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana
Pembelajaran
paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indicator atau beberapa
indicator untuk satu kali pertemuan atau lebih. RPP merupakan persiapan yang harus
dilakukan guru sebelum mengajar. Persiapan disini dapat diartikan persiapan tertulis
maupun
persiapan mental, situasi emosional yang ingin dibangun, lingkungan belajar yang
produktif,
termasuk meyakinkan pembelajar untuk mau terlibat secara penuh.
Permasalahan yang dihadapi guru-guru di SD Muhammadiyah 14 Surakarta
dalam penyusunan perangkat pembelajaran antara lain:
(1) terdapat guru yang
tidak menyusun RPP secara mandiri;
(2) guru mengalami kesulitan dalam
menentukan alokasi waktu, metode pembelajaran dan indikator pencapaian
kompetensi;
(3) guru kesulitan dalam menyusun instrumen soal yang
berbentuk pilihan ganda;
(4) guru jarang membuat dan memanfaatkan media
pembelajaran.
Upaya-upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi permasalahan dalam
penyusunan perangkat pembelajaran antara lain:
(1) mencari informasi dari
internet;
(2) melakukan diskusi dengan teman sejawat;
(3) belajar secara
mandiri;
(4) Menyusun RPP untuk beberapa pertemuan sekaligus;
(5)Menggunakan media pembelajaran yang sederhana seperti media gambar atau
benda-benda konkrit yang ada di lingkungan sekitar;
(5) Guru menggunakan media pembelajaran yang sudah tersedia di sekolah seperti kotak
KIT.
3.2 Saran

Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Tulisan ini dibuat
sebagai wadah untuk menambah wawasan tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Tulisan ini diharapkan menjadi salah satu yang dapat membantu untuk menanamkan
pemahaman tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari dosen mata
kuliah yang telah membimbing kami dan para mahasiswa demi kesempurnaan makalah
ini.
Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf yang
sebesarbesarnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131808327/pengabdian/16rambu-rambu-penyusunan-
rpp.pdf

https://books.google.co.id/books?
id=V09mDwAAQBAJ&pg=PA86&dq=tujuan+rpp&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwj
R6uvlu4nmAhWZb30KHUMmCwIQ6AEINjAC#v=onepage&q=tujuan
%20rpp&f=false,

Lubis, Maulana Arafat dan Nazran Azizan, Pembelajaran Tematik MI/SD Implementasi
Kurikulum 2013 Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill), Yogyakarta: Samudra
Biru, 2019
Prastowo, Handi, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajan (RPP) Tematik Terpadu,
Jakarta: Kencana, 2017
Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian
Pendidikan. Jogjakarta : DIVA Press
Dewi, Yuli Ani Setyo. 2014. “Analisis Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) Di Sekolah Dasar Negeri Pisang Candi 1 Malang”.
Jurnal Elektronik Volume II Nomor 2: 94-109. Diakses tanggal 2 Maret
2017
(ejournal.kopertais4.or.id/index.php/modeling/article/download/733/498)
Ditjen PMPTK. 2008. Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Dalam KTSP. Jakarta: Direktur Tenaga Kependidikan
E. Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Fathurrohman, Amang dan Moh. Nurhadi. 2016. “Perencanaan Pembelajaran Guru
Sekolah Dasar Dalam Materi Pendidikan Agama Islam DI Kabupaten
Pasuruan”. Jurnal Ilmu Tarbiyah At-Tajdid Volume 5 Nomor 2: 219-242. Diakses
tanggal 2 Maret 2017 (ejournal.stitmuh-
pacitan.ac.id/index.php/attajdid/article/download/86/75)
Fathurrohman, Muhammad dan Sulistyorini. 2012. Belajar Pembelajaran Membantu
Meningkatkan Mutu Pembelajaran sesuai Standar Nasional. Yogyakarta :
Teras
Gurney, Philip. 2007. “Five Factors for Effective Teaching”. New Zealand Journal of
Teacher’s Work Vol. 4: 89-98. Diakses pada 14 Maret 2017
(www.teacherswork.ac.nz/journal/volume4_issue2/gurney.pdf)
Ilham, Lukman. 2010. “Persepsi Guru Sekolah Dasar Terhadap Pelaksanaan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”. Diakses tanggal 2 Maret 2017
(digilib.unm.ac.id/.../universitas%20negeri%20makassar-digilib-unmlukmanilha-268-...)

Anda mungkin juga menyukai