Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DASAR

UNIT 0
“PENGENALAN KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA”

TANGGAL PRAKRIKUM : 13 OKTOBER 2022


NAMA : NURAFNI HAMDIKA PUTRI
NIM : 210103512002
KELOMPOK/GELOMBANG : 4/II
ANGGOTA KELOMPOK : 1. MUH. SYECH YUSUF
2. MUH. AKBAR
JURUSAN/PRODI : JURUSAN FISIKA/PENDIDIKAN
FISIKA ICP
ASISTEN : RIRIN NOVIANTY, S.Pd

LABORATORIUM FISIKA UNIT ELEKTRONIKA & INSTRUMENTASI


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022/2023
HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.1. Komponen Dasar Elektronika

Komponen Spesifikasi Nilai Kondisi Keterangan

Light Emitting Diode - - Baik Aktif

F4710PC
Integrated Circuit (IC) - Baik Aktif
QM7943
2N3055
Transistor Topi - Baik Aktif
M0422
IN5408
Dioda Penyearah - Baik Aktif
MIC

Dioda Zener - - Baik Aktif

Light Dependent
- - Baik Pasif
Resistor (LDR)
1000 Lilitan
Induktor 200mH Baik Pasif
(19,5 H)

Resistor Batu 5W100kΩJ 102,7kΩ Baik Pasif


Resistor Cincin
( abu – abu, merah, │82 × 10±5%│ 81,9Ω Baik Pasif
hitam, emas )
Kapasitor Keramik 8,43 20nF Baik Pasif

Transformator OT - 240 - Rusak Pasif

Potensiometer B100kΩ - Baik Pasif

Baterai Panasonic AA 1,5 V Baik Penunjang

Socket - - Baik Penunjang

Relay JƵC20F - 4088 - Baik Penunjang

Sakelar - - Baik Penunjang

Sekring - - Baik Penunjang


A. PEMBAHASAN
Peralatan elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa
jenis komponen elektronika dan masing-masing komponen elektronika tersebut
memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam sebuah rangkaian elektronika.
Seiring dengan perkembangan teknologi, komponen-komponen elektronika makin
bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Komponen elektronika terdiri atas
dua kata yakni komponen dan elektronika. Elektronika merupakan salah satu
cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang pergerakan elektron atau listrik,
berbagai unsur pendukungnya serta kegunaannya dalam kehidupan. Komponen
merupakan alat berupa benda yang terdapat dalam suatu rangkaian yang
mempunyai kegunaannya masing-masing. Sehingga apabila disatukan, komponen
elektronika berarti kumpulan alat yang membentuk suatu rangkaian listrik yang
berfungsi. Pada prinsipnya komponen-komponen elektronika memiliki peranan
untuk mengatur jalannya arus listrik dan tegangan listrik dalam sirkuit elektronik.
Komponen elektronika terbuat dari bahan bahan konduktor , isolator dan campuran
antara konduktor dan isolator atau disebut semikonduktor. Komponen elektronika
terbagi atas 3, yaitu komponen aktif, komponen pasif dan komponen penunjang
yang semuanya dibutuhkan dalam suatu rangkaian elektronika.

1. Komponen Aktif
a. Light Emitting Diode (LED)
LED merupakan salah satu komponen dasar elektronika, yang masuk
dalam jenis diode (komponen aktif). Untuk mengecek kelayakan dari diode
ini dilakukan dengan menghubungkan anoda atau kutub positif serta katoda
atau kutub negatif dari dioda cahaya (LED) dengan multimeter, apabila LED
menyala maka diode ini dalam kondisi layak dan baik digunakan. Untuk
mengetahui kutub negatif dan positif pada LED, dapat diamati secara
langsung dari ukuran amfilnya, dimana amfil yang besar menunjukan kutub
positif sedangkan amfil yang kecil menunjukkan kutub negatif. Berdasarkan
pengujian yang dilakukan diode cahaya yang diuji dalam kondisi baik. LED
(Light Emitting Diodes) adalah dioda yang ditempatkan dalam suatu wadah
yang tembus-pandang, yang akan menyala bila dialiri dengan arus listrik.
Tegangan yang melalui dioda ini besarnya antara 1.6 Volt dan 2,4 Volt yang
ditentukan oleh tipe-tipenya. Arus yang dibutuhkan adalah sebesar 15 sampai
25 mA. Katoda (simbolnya garis lurus) dapat dikenali karena kakinya yang
lebih pendek (Apriandi, dkk., 2019).
b. Integrated Circuit (IC)
IC atau integrated circuit merupakan komponen elektronik yang
berfungsi sebagai penguat, pengontrol, serta sebagai memori dari suatu
rangkaian elektronik. Kondisi baik atau tidaknya komponen ini dilihat dari
jumlah kaki pada komponen tersebut, yang mana apabila jumlah kakinya
sama atau lengkap maka komponen tersebut dalam kondisi baik. Dari
pengamatan yang dilakukan dinyatakan bahwa komponen IC yang diamati
dalam kondisi baik karena jumlah kakinya masih lengkap yaitu 16 Kaki atau
8 pasang kaki.
c. Transistor Topi
Transistor adalah komponen aktif dengan arus, tegangan atau daya
keluarannya dikendalikan oleh arus masukan. Di dalam sistem komunikasi
transistor digunakan sebagai penguat untuk memeperkuat sinyal. Di dalam
untai elektronis komputer transistor digunakan untuk saklar elektronis laju
tinggi (Widodo, 2002).
Transistor topi (PNP), dinyatakan dalam kondisi baik. Dimana hal ini
ditentukan berdasarkan pengujian alat tersebut, yang dilakukan dengan
menghubungkan kaki transistor dengan konektor atau kabel penghubung
yang terhubung dengan multimeter analog, dan diamati apakah jarum pada
multimeter tersebut bergerak/menyimpang kearah kanan atau tidak. Yang
mana ketika pengujian dilakukan jarum pada alat ukur tersebut, yang
menyatakan bahwa transistor atau komponen ini masih berfungsi dengan
baik. Serta dilakukan pula pengujian untuk menentukan apakah transistor
tersebut merupakan tipe PNP atau NPN, yang dilakukan dengan cara
memindahkan atau menurunkan masing-masing ujung konektor pada alas
atau permukaan transistor secara bergantian, yang mana berdasarkan hasil
pengamatan untuk transistor topi dengan spesifikasi 2N3055M0422 ketika
ujung konektor bermuatan positif didekatkan kepermukaan transistor jarum
pada multimeter masih menyimpang dan sebaliknya jarum pada multimeter
tidak menyimpang ketika dilakukan hal yang sama pada ujung konektor
bermuatan negatif, sehingga transistor tersebut dinyatakan sebagai transistor
tipe PNP.
d. Dioda Penyearah
Dioda penyearah merupakan komponen dasar elektronika yang masuk
pada kategori komponen aktif yang berfungsi untuk mengubah arus bolak
balik menjadi arus searah. Uji kelayakan dapat dilihat melalui pergerakan
jarum multimeter analog yang bergerak atau menyimpang. Pengujian
komponen ini dilakukan dengan menghubungkan ujung konektor yang
terhubung dengan multimeter analog secara bergantian, pada ujung kawat
diode. Yang mana untuk melihat apakah diode masih berfungsi dengan baik
atau tidak, dilakukan dengan cara menghubungkan ujung konektor secara
terbalik, yakni ujung konektor bermuatan positif dihubungkan dengan kutub
negatif diode, sedangkan ujung konektor bermuatan negatif dihubungkan
dengan kutub positif diode, apabila jarum pada multimeter menyimpang,
maka hal ini menandakan bahwa diode berada dalam kondisi yang baik.
Kemudian kedua ujung konektor dihubungkan pula dengan masing-masing
kutub dengan muatan yang sama, yakni muatan negatif dengan kutub negatif
dan muatan positif pada kutub positif, apabila jarum pada multimeter analog
masih menyimpang maka hal ini menunjukan bahwa diode tersebut dalam
kondisi tidak stabil atau kurang baik. Berdasarkan hasil pengujian diketahui
bahwa komponen dengan spesifikasi IN5408MIC ini dalam kondisi yang baik
ditandai adanya gerak menyimpang dari jarum multimeter analog.
e. Dioda Zener
Dioda merupakan bentuk paling sederhana dari semikonduktor
(setengah penghantar listrik). Dioda menghantarkan arus listrik dalam satu
arah. Jika dibalik maka dioda akan menyumbat arus. Pada penghantar antara
titik-titik sambungan dari dioda silicon akan terjadi tegangan sekitar 0,6 Volt
(tegangan-ambang). Ujung ujungnya disebut katoda (bersimbol garis lurus)
dan anoda. Seringkali katoda dalam rumah katoda diberi tanda berupa cincin
berwarna, suatu titik atau suatu takikan (Apriandi, dkk., 2019).
Dioda zener merupakan komponen dasar elektronika yang masuk pada
kategori komponen aktif yang berfungsi sebagai regulator voltage.
Berdasarkan hasil pengujian alat, dinyatakan bahwa komponen ini dalam
kondisi yang baik, hal ini dilihat melalui pergerakan jarum multimeter analog
yang bergerak atau menyimpang ketika ujung kutub diode dihubungkan
dengan ujung konektor dengan muatan yang serupa, dimana hal ini
berlawanan dengan prinsip kerja diode yang menerima muatan pada kutub
yang berbeda dengan muatan yang disalurkan. Pengujian komponen ini
dilakukan dengan menghubungkan ujung konektor yang terhubung dengan
multimeter analog secara bergantian, pada ujung kawat diode.
2. Komponen Pasif
a. Light Dependent Resistor (LDR)
LDR merupakan resistor peka terhadap cahaya atau biasa disebut
dengan fotoresistor, dimana nilai resistansinya akan menurun jika ada
penambahan intensitas cahaya yang mengenainya.LDR (Light Dependent
Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya
akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini.
LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa
nilai resistansi dari sensor ini sangat bergantung pada intensitas cahaya.
Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka akan semakin menurun
nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit cahaya yang mengenai
sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan menjadi semakin besar sehingga
arus listrik yang mengalir akan terhambat (Sarief, 2020).
Hambatan pada LDR (Light Dependent Resistor) bergantung pada kuat
lemahnya cahaya pada permukaan LDR. Jika cahaya yang jatuh pada
permukaan LDR kuat, maka nilai resistansinya akan turun, dapat merosot
sampai 100 ohm. Demikian sebaliknya dalam gelap gulita nilai resistansinya
akan tinggi sekali, dapat mencapai 10 Mohm (Apriandi, dkk., 2019).
Berdasarkan hasil pengujian alat, dinyatakan bahwa komponen ini
dalam kondisi yang baik.
b. Induktor
Induktor adalah komponen elektronika pasif yang terdiri dari susunan
lilitan kawat yang membentuk sebuah kumparan. Induktor ini bisa
menimbulkan medan magnet jika dialiri oleh arus listrik. Medan magnet yang
ditimbulkan tersebut bisa menyimpan energi dalam waktu yang relatif
singkat. Pengujian komponen yaitu menggunakan konektor yang terhubung
ke multimeter analog, apabila jarum multimeter analog bergerak kearah
kanan atau menyimpang, maka komponen dalam keadaan baik. Berdasarkan
hasil pengujian Induktor dengan 1000 lilitan (19,5 H) ini dinyatakan dalam
kondisi baik.
c. Resistor Batu
Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit
elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering
digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam macam kompon dan film,
bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi
seperti nikel-kromium) (Perawati, 2016).
Resistor batu merupakan resistor tetap yang nilai resistansinya telah
diketahui atau tercantum pada resistor. Resistor batu termasuk dalam
komponen pasif karena tidak membutuhkan arus listrik dalam proses
kerjanya. Pengujian kelayakan yaitu dengan mengukur resistansi dari
komponen, apabila hasil pengukuran dengan multimeter digital menunjukkan
angka di nilai interval toleransi yang terdapat dispesifikasi komponen, maka
komponen dalam keadaan baik.
Berdasarkan hasil pengamatan, pada badan resistor terlihat nilai
spesifikasi sebesar 5W100KΩJ, yang mana nilai ini menunjukan bahwa
resistor tersebut memiliki kemampuan daya sebesar 5 watt, resistansi sebesar
100kΩ serta toleransi sebesar 5%. Selanjutnya berdasarkan nilai terukur yang
diperoleh melalui pengujian menggunakan multimeter digital diperoleh nilai
terukur sebesar 102,7kΩ yang menunjukkan bahwa resistor batu ini dalam
kondisi yang baik karena nilai terukur masih dalam rentan toleransi.
d. Resistor Cincin (abu-abu, merah, hitam, emas)
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu
rangkaian elektronika. Resistor cincin dilengkapi dengan cincin warna
sebagai pertanda nilai dari resistansi resistor tersebut Resistor karbon ini
merupakan resistor yang banyak digunakan dan banyak diperjual belikan.
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan spesifikasi resistor berdasarkan
warna cincin pada resistor, diperoleh nilai spesifikasi dan rentang toleransi
resistansi sebesar |82 × 10 ± 5%|Ω.
Tabel 0.1 Nilai Warna pada Resistor

Warna Cincin Cincin I Cincin II Cincin III Cincin IV Cincin V


Pengali Toleransi
Hitam 0 0 0 x1
Coklat 1 1 1 x 101 ±1%
Merah 2 2 2 x 102 ±2%
Jingga 3 3 3 x 103
Kuning 4 4 4 x 104
Hijau 5 5 5 x 105
Biru 6 6 6 x 106
Ungu 7 7 7 x 107
Abu- abu 8 8 8 x 108
Putih 9 9 9 x 109
Emas x 0,1 ±5%
Perak x 0,01 ± 10 %
Tanpa warna ± 20 %
(sumber: Basri & Irfan, 2009)
Teruntuk nilai hambatan, ditentukan oleh tiga kode warna pertama.
Sedangkan, Untuk kode warna keempat dapat disebut toleransi yang menentukan
ketelitian pada nilai hambatan (Abdullah, 2017).
Gambar 0.1. Cara menentukan nilai hambatan berdasarkan kode warna.
(sumber: Abdullah, 2017)

Jika dilihat pada tabel 0.2, diketahui cincin kuning nilainya = 4 dan
cincin violet nilainya 7. Jadi cincin pertama dan kedua atau kuning dan violet
berurutan, nilai satuannya adalah 47. Cincin ketiga adalah faktor pengali, dan
jika warna cincinnya merah berarti faktor pengalinya adalah 100. Sehingga
dengan ini diketahui nilai resistansi resistor tersebut adalah nilai satuan faktor
pengali atau 47 x 100 = 4700 Ohm = 4,7 kilo ohm (pada rangkaian elektronika
biasanya ditulis 4K7 Ohm) dan toleransinya adalah + 5%. Arti dari toleransi
itu sendiri adalah batasan nilai resistansi minimum dan maksimum yang di
miliki oleh resistor tersebut. Jadi nilai sebenarnya dari resistor 4,7k Ohm +
5% adalah 4700 x 5% = 235 ohm. Jadi nilai maksimum pada resistor tersebut
adalah 4700+ 235= 4935 Ohm. Sedangkan minimum pada resistor tersebut
adalah 4700-235=4465 Ohm (Basri & Irfan, 2009).
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan alat ukur berupa
multimeter digital, diperoleh nilai terukur sebesar 81,9Ω. yang mana hal ini
menunjukkan bahwa resistor cincin tersebut berada dalam kondisi baik
karena nilai terukur masih berada dalam rentang toleransi.
e. Kapasitor Keramik
Kapasitor keramik merupakan komponen elektronika yang berfungsi
sebagai penyimpan muatan. Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang
persegi empat berwarna merah, hijau, coklat dan lain-lain. Untuk nilainya
sendiri biasanya memiliki kapasitansi kecil yaitu dari 1pF (piko Farad)
sampai 0.1 uF (mikro Farad) namun rating tegangannya sangat rendah.
Kapasitor adalah piranti elektronik yang dapat menyimpan muatan listrik.
Makin besar kapasitansi sebuah kapasitor, maka makin besar muatan yang
dapat disimpan kapasitor tersebut. Ukuran kapasitor merepresentasikan
kemampuan menyimpan muatan. Makin besar ukuran kapasitor maka makin
banyak muatan yang dapat disimpan (Abdullah, 2017).
Serta pada pengujian alat dengan menggunakan multimeter, apabila
angka hasil pengukuran menunjukkan angka dibawah dari spesifikasi maka
kapasitor dalam kondisi baik. Berdasarkan hasil pengujian dan pengamatan
diketahui bahwa Spesifikasi : 8,43 dan nilai terukur : 20 nF yang menandakan
bahwa komponen ini dalam kondisi baik dan layak pakai. Kapasitor keramik
bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah,
hijau, coklat dan lain-lain. Untuk nilainya sendiri biasanya memiliki
kapasitansi kecil yaitu dari 1pF (piko Farad) sampai 0.1 uF (mikro Farad)
namun rating tegangannya sangat rendah. Pada mainboard PC atau TV LCD
komponen ini banyak sekali digunakan dan berbentuk SMD (Surface Mount
Technology) yang sangat kecil bentuknya biasanya kotak dengan kode 3 digit
sebagai kapasitasnya (Basri & Irfan, 2009).
f. Transformator
Transformator mengubah suatu tegangan bolak-balik menjadi tegangan
tegangan yang lebih rendah atau lebih tinggi. Transformator terdiri dari
gulungan primer dan gulungan sekunder (Apriandi, dkk., 2019).
Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan
fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks
bolak-balik ini menginduksikan gaya gerak listrik (ggl) dalam lilitan
sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan
dilimpahkan ke lilitan sekunder. Namun, transformator tidak dapat diuji
karena sudah tidak layak digunakan (rusak), tetapi yang dapat di identifikasi
hanya spesifikasi dari transformator yaitu OT-240.
g. Potensiometer
Potensiometer merupakan salah satu jenis resistor yang nilai
resistansinya dapat diubah-ubah atau dapat disebut juga sebagai variable
resistor. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan multimeter analog,
ditemukan bahwa komponen dengan spesifikasi B100kΩ ini berada dalam
kondisi yang baik yang ditandai dengan pergerakan jarung multimeter analog
yang menyimpang. Potensiometer kebanyakan memiliki tiga kaki. Dua kaki
yang posisinya paling jauh memiliki hambatan yang tetap. Kaki tengah dapat
digeser-geser yang menghasilkan perubahan nilai hambatan. Penggeseran
tersebuh menyebabkan hambatan antara kaki tengah dengan kaki ujung
berubah: salah satu memilii hambatan makin besar dan yang lainnya memiliki
hampatan makin kecil. Dengan demikian, saat menggunakan potensiometer
untuk mendapatkan hambatan yang berubah-ubah nilai kita memiliki kaki
tengah dan satu kaku ujung yang mana saja (Abdullah, 2017).
Menurut (Muda, 2013), Resistor jenis ini merupakan resistor yang nilai
resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui tuas
yang telah ter sedia. Nilai resistansi potensiometer tertulis pada badan
potensio meng gunakan kode angka. Nilai resistansi potensiometer yang
beredar dipasar an ada 2 macam, yaitu nilai resistansinya yang dapat diubah
secara logaritmis dan nilai resistansi yang dapat diubah secara linier. Nilai
resistansi yang tertulis di badan potensiometer bermakna sama dengan nilai
resistansi trimpot, yaitu nilai yang tertulis dibadan potensiometer merupakan
nilai maksimal resistansi yang dapat diatur oleh potensiometer.
3. Komponen Penunjang
a. Baterai
Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia
yang disimpannya menjadi energi listrik yang dapat digunakan oleh suatu
perangkat elektronik. Baterai mempunyai 2 kutub diujung-ujungnya, yaitu
kutub negatif dan kutub positif. Baterai merupakan komponen penunjang
yang berfungsi sebagai sumber muatan, yang mana berdasarkan hasil
pengujian alat yang dilakukan dengan menghubungkan multimeter dengan
baterai dengan menggunakan konektor yang ditempelkan pada kedua sisinya.
Dapat dilihat bahwa komponen ini dalam kondisi baik, yang mana hal ini
ditandai dengan pergerakan jarum multimeter yang menyimpang, serta
apabila dihubungkan dengan multimeter digital akan menghasilkan bunyi
dari multimeter tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan baterai dalam kondisi
baik, hal ini ditandai dengan adanya penyimpangan jarum dari multimeter
analog setelah dihubungkan dengan baterai. Baterai ini memiliki spesifikasi:
Panasonic AA, dan nilainya adalah 1,5V.
b. Socket
Socket adalah titik penghubung antara peralatan listrik dengan sumber
arus listrik arus bolak-balik (AC) ketika colokan listrik dicolokan kesoket
listrik tersebut. Dimana dalam praktikum ini soket dalam kodisi baik karena
jumlah kakinya lengkap.
c. Relay
Relay adalah suatu alat bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk
menggerakan sejumlah kontaktor yang tersusun atau sebuah saklar elektronis
yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya dengan
memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energinya (Basri & Irfan, 2009).
Relay berfungsi untuk memutus atau menghubungkan sirkit dari jarak-
jauh, koneksi relay dibedakan menjadi relay dengan kontak-nutup, relay
dengan kontak buka dan relay dengan dua kutup (bi-polar) (Apriandi, dkk.,
2019).
Sebagai komponen elektronika, relay mempunyai peran penting dalam
sebuah sistem rangkaian elektronika dan rangkaian listrik untuk menggerakan
sebuah perangkat yang memerlukan arus besar tanpa terhubung langsung
dengan perangakat pengendali yang mempunyai arus kecil. Dengan demikian
relay dapat berfungsi sebagai pengaman (Basri & Irfan, 2009).
Komponen ini dinyatakan bagus atau dalam kondisi baik, berdasarkan
hasil pengujian alat dengan menggunkan multimeter analog. Yang ditandai
oleh pergerakan jarum multimeter yang menyimpang. Spesifikasi dari relay
adalah JZC20F-4088 DC12V.
d. Saklar
Saklar merupakan komponen yang berfungsi sebagai penyambung dan
pemutus aliran listrik, komponen ini diuji dengan cara menghubungkan
konektor dengan komponen tersebut. Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan diketahui bahwa saklar dalam kondisi yang ditandai dengan jarum
multimeter analog yang menyimpang ketika konektor dihubungkan ke kaki
komponen secara bergantian, mulai dari kaki 1:1 , 1:2 dan seterusnya.
e. Sekring
Sekring adalah pelindung, ini adalah alat pengaman yang digunakan
untuk melindungi peralatan rumah tangga seperti televisi, lemari es, komputer
dari kerusakan akibat tegangan tinggi. Sekring yang masih layak fungsi
ditandai oleh keadaan filamen atau benang kecil yang berada dalam sekering
tersebut. Apabila filamen dalam keadaan utuh atau tidak putus maka
komponen tersebut dalam keadaan baik, sedangkan apabila benang atau
filamen tersebut putus maka komponen tersebut dalam keadaan rusak. Selain
itu dapat pula nyatakan baik apabila terdapat suara atau terdengar bunyi dari
multimeter digital ketika konektor dihubungkan dengan kedua sisi komponen
tersebut. Berdasarkan hasil pengujian dinyatakan bahwa sekring dalam
keadaan baik hal ini ditandai dengan masih utuhnya benang yang ada didalam
sekring.
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
1. Komponen dalam elektronika terbagi atas 3, yaitu komponen pasif,
komponen aktif dan komponen penunjang. Komponen pasif adalah
komponen yang tidak membutuhkan arus listrik dalam pengoperasiannya
seperti resistor batu, resistor cincin, kapasitor keramik, LDR (Light
Dependent Resistor), potensiometer, induktor dan transformator. Komponen
aktif adalah komponen yang membutuhkan arus listrik dalam
pengoperasiannya seperti diode cahaya (LED), diode zener, diode penyearah,
transistor topi, dan IC (Integrated Circuit). Kemudian ada komponen
Penunjang yang dalam rangkaian listrik berfungsi sebagai komponen
pelengkap seperti saklar, socket, sekring, baterai dan relay.
2. Untuk mengetahui kondisi baik tidaknya komponen dapat diuji dengan
menggunakan multimeter digital yaitu dengan melakukan pengukuran
langsung dari komponen, multimeter analog yaitu dengan melihat pergerakan
dari jarum setelah dihubungkan dengan komponen, melihat kondisi fisik dari
komponen seperti kelengkapan kaki dan atau masih tersambungnya filamen.
B. Saran
1. Untuk Praktikan, agar berusaha untuk belajar dan memahami materi yang
akan dipraktikumkan agar praktikum dapat berjalan dengan lancar.
2. Untuk Asisten, disarankan untuk lebih bersabar dan mempertahankan kinerja
dalam membimbing praktikan.
3. Untuk Laboran, agar lebih memperhatikan kondisi kelayakan pakai dari
komponen-komponen praktikum agar praktikum berlangsung dengan lancar,
karena banyak sekali kegiatan yang terkendala oleh alat yang sudah tidak
layak digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin. 2017. Fisika dasar 2. ITB: Bandung.

Apriandi Sandi., Mohamad Amin HD., Sri Dianing Asri. 2019. Simulasi Pemilihan
Benda Berdasarkan Warna (Hitam-Putih) Menggunakan Sensor Warna
Berbasis Mikrokontroler AT89S51. Jurnal Algoritma, Logika, dan
Komputasi. Vol. 2 No. 1. ISSN: 2621-9840.

Basri, Irma Yuliana dan Dedy Irfan. 2018. Komponen Elektronika . Sukabina Press:
Padang.

Muda M., Imam. 2013. Elektronika Dasar. Gunung Samudera: Malang.

Perawati. 2016. Mikrokontroler Atmega8535 sebagai Pengendali Illuminasi Lampu


Penerangan. Jurnal PGRI. Vol. 1 No. 2.

Sarief Ivany. 2020. Pengontrolan Posisi Solar Cell Otomatis dengan Menggunakan
Sensor Cahaya Light Dependent Resistor untuk Energi Alternatif. Jurnal
Infotronik. Vol. 5 No. 2. ISSN: 2549-7758.

Sri Widodo, Thomas. 2002. Elektronika Dasar. Salemba Teknika: Jakarta.


DOKUMENTASI
A. Komponen Aktif

Gambar 1. LED (Light Emitting Diode) Gambar 2. IC (Integrated Circuit)


(Sumber : Dokumentasi Pribadi) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3. Resistor Topi Gambar 4. Dioda Penyearah


(Sumber : Dokumentasi Pribadi) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 5. Dioda Zeener


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
B. Komponen Pasif

Gambar 6. LDR (Light Dependent


Resistor)
Gambar 7. Induktor
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 8. Resistor Batu Gambar 9. Resistor Cincin


(Sumber : Dokumentasi Pribadi) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 10. Kapasitor Keramik Gambar 11. Transformator


(Sumber : Dokumentasi Pribadi) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 12. Potensiometer


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
C. Komponen Penunjang

Gambar 13. Baterai


Gambar 14. Socket
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 15. Relay Gambar 16. Saklar


(Sumber : Dokumentasi Pribadi) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar 17. Sekring


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Anda mungkin juga menyukai