I
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Metode Harga Pokok Pesanan
Penyusun
Irsan Lubis, SE.Ak.
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
1
Metode Pesanan
KEGIATAN BELAJAR 1
Pengertian dan
Klasifikasi
TUJUAN PENGAJARAN
Setelah mempelajari KB 1 ini, diharapkan siswa:
1. Dapat menjelaskan pengertian dan macam-macam perusahaan manufaktur pesanan.
2. Dapat menjelaskan klasifikasi biaya dalam perusahaan manufaktur pesanan.
3. Dapat menjelaskan jenis-jenis metode pengumpulan harga pokok yang lazim
digunakan dalam perusahaan manufaktur pesanan.
URAIAN MATERI
S
iklus akuntansi yang berlaku untuk perusahaan manufaktur pesanan sama seperti siklus
akuntansi yang berlaku untuk perusahaan dagang maupun jasa.
Akuntansi biaya tidak merubah apapun dalam siklus akuntansi dan juga tidak
membuang prinsip-prinsip akuntansi keuangan yang berlaku dalam perusahaan.
Berikut ini siklus akuntansi keuangan yang berlaku umum untuk perusahaan dagang, jasa dan
manufaktur.
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
2 Metode Pesanan
Hanya saja, sesuai dengan karakteristik perusahaan manufaktur pesanan, dimana kegiatan
pembelian bahan baku bertujuan untuk diolah dan setelah jadi untuk dijual sesuai dengan
pesanan yang diterima, maka siklus akuntansi untuk perusahaan manufaktur pesanan
diperluas lagi agar dapat memenuhi kebutuhan informasi yang berkaitan dengan kegiatan
produksi di pabrik.
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
3
Metode Pesanan
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
4 Metode Pesanan
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
5
Metode Pesanan
Contoh: Persediaan lem, Persediaan karton manila warna 60 gram ukuran A4, Persediaan
lap majun, Persediaan oli mesin, dan sebagainya, untuk perusahaan percetakan.
3. Persediaan Barang Dalam Proses (Work In Process Inventory)
Persediaan barang dalam proses (BDP) merupakan akun yang menunjukkan nilai bahan,
tenaga kerja langsung dan overhead pabrik yang sudah digunakan dalam proses produksi
tetapi belum selesai sebagai barang jadi pada akhir periode.
Nilai persediaan akhir BDP diperoleh dari persediaan awal BDP ditambah dengan jumlah
biaya bahan, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik yang telah digunakan untuk
menyelesaikannya, kemudian dikurangi dengan nilai persediaan barang jadi yang selesai
dalam satu periode.
Contoh: Persediaan BDP- pesanan CV Abadi, Persediaan BDP- pesanan LPMB, Persediaan
BDP- pesanan Tn Amir, untuk perusahaan percetakan.
4. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods Inventory)
Persediaan barang jadi adalah akun yang menunjukkan harga pokok barang yang sudah
selesai dikerjakan dan nilai barang jadi yang masih ada pada akhir periode yang siap untuk
dijual atau dikirimkan.
Nilai persediaan akhir barang jadi diperoleh dari persediaan awal barang jadi ditambah
dengan jumlah barang dalam proses (BDP) yang sudah selesai dikerjakan dan dikurangi
dengan harga pokok penjualan barang dijual dalam satu periode.
Contoh: Persediaan barang jadi- pesanan CV Abadi, Persediaan barang jadi- pesanan
LPMB, Persediaan barang jadi- pesanan Tn Amir, dan sebagainya untuk perusahaan
percetakan.
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
6 Metode Pesanan
TEST FORMATIF
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
7
Metode Pesanan
KEGIATAN BELAJAR 2
Bukti Transaksi
(Evidence)
TUJUAN PENGAJARAN
Setelah mempelajari KB 2 ini, diharapkan siswa:
1. Dapat mengenal jenis transaksi dan macam-macam bukti transaksi perusahaan
manufaktur.
2. Dapat menganalisis bukti-bukti transaksi perusahaan manufaktur.
3. Dapat memahami sistim dan prosedur pembelian bahan, pemakaian bahan, penbayaran
gaji dan upah, serta pengeluaran biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi.
4. Dapat menghitung biaya overhead yang dibebankan kepada pesanan.
5. Dapat membuat contoh-contoh formulir dengan menggunakan program computer.
URAIAN MATERI
ukti Transaksi adalah bukti rekaman tertulis yang menjelaskan terjadinya suatu transaksi
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
8 Metode Pesanan
Kegiatan menganalisis bukti transaksi merupakan kegiatan pertama bagi akuntansi dalam
menyusun laporan keuangan perusahaan.
Kemampuan identifikasi bukti-bukti transaksi ini meliputi identifikasi jenis transaksi yang
merupakan obyek pajak atau bukan, jenis akun yang digunakan, dan pengaruh transaksi
terhadap keuangan perusahaan.
Ketentuan Bea Materai
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2000, yang dimaksud dengan benda
materai adalah materai tempel atau kertas materai yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia. Setiap bukti atau dokumen tertentu wajib diberi materai sesuai dengan ketentuan.
Besarnya ketentuan bea materai untuk tiap dokumen adalah:
(dikutip untuk keperluan akuntansi)
a. Kwitansi / Tanda Terima Uang Bebas materai untuk nominal sampai Rp. 250.000
Materai Rp.3000 untuk nominal antara Rp. 250.000
sampai Rp. 1.000.000,-
Materai Rp. 6000 utk nominal diatas Rp. 1.000.000
b. Cek dan Bilyet Giro Materai Rp. 3000
c. Surat Perjanjian, Surat Pernyataan Materai Rp. 6000
d. Surat Wesel, Promes, Aksep Materai Rp. 6000
e. Tanda penerimaan uang yang dibuat untuk keperluan intern perusahaan tidak
dikenakan bea materai (bebas materai)
Dalam membuat bukti transaksi untuk pihak luar atau menerima bukti transaksi dari pihak
luar penting memperhatikan ketentuan bea materai di atas, karena menyangkut keabsahan
bukti transaksi dari segi hukum.
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
9
Metode Pesanan
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
10 Metode Pesanan
NO.BPB : GD-02
UD
BUKTI PERMINTAAN PEMBELIAN BAHAN TGL : 5 April 2005
SERAT SIFAT : Segera
CERDA
S
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
11
Metode Pesanan
Setelah menerima BPB dari bagian gudang, pada tanggal 8 April 2005 bagian pembelian
membuat surat Order Pembelian kepada pemasok Toko Kertas seperti berikut ini,
Bukti transaksi 1b.
UD
SERAT
NO.SPP : 041
CERDAS SURAT PESANAN PEMBELIAN TGL : 8 April 2005
SIFAT : Segera
Setelah menerima Order, pemasok langsung mengirimkan barang kepada bagian gudang pada
tanggal 12 April 2006. Setelah jumlah barang diperiksa dan cocok sesuai permintaan, maka
bagian gudang membuat Laporan Penerimaan Bahan nomor GT 09 tanggal 12 April 2005
seperti di bawah ini.
Bukti transaksi 1c.
Diterima : Diperiksa:
Komang Musri
------------------------ ------------------------
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
12 Metode Pesanan
Selanjutnya pemasok menyerahkan dokumen tagihan kepada bagian keuangan. terdiri dari
faktur pembelian dan faktur pajak, yang dilampirkan surat order dan LPB.
Bukti transaksi 1d : Faktur Penjualan
TOKO KERTAS
K Tangerang
INVOICE Pesanan No
LPB No
: SPP 041
: GT 09
Kepada Yth.
Nomor : FP 1578 Faktur Pajak No : DEF.071.0000454
UD Serat Cerdas Termin Pembayaran : 1 bulan
Jalan Mahalona No 25 Tanggal: 12–04-2005
Tanggal Jatuh Tempo : 12-05-2005
TANGERANG
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
13
Metode Pesanan
Harga Jual/Penggantian/
No Nama Barang/Jasa Kena Pajak Kuantum Harga satuan
Uang Muka
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
14 Metode Pesanan
Diajukan: Disetujui:
Setelah menerima BPB dari bagian gudang, pada tanggal 12 April 2005 bagian pembelian
membuat surat Order Pembelian kepada pemasok Toko Potlot seperti dibawah ini,
Mohon dapat dikirimkan barang-barang dalam jumlah, spesifikasi dan harga dibawah ini :
Jumlah 1.063.000
Tangerang, 12 April 2005
Syarat Penyerahan :
1. Barang harus sesuai yang dipesan
2. Barang dikirim ke gudang pembeli (FOB Destination)
MF Yusuf
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
15
Metode Pesanan
Setelah menerima Order, pemasok mengirimkan barang kepada bagian gudang pada tanggal
15 April 2006. Setelah jumlah barang diperiksa dan cocok sesuai permintaan, maka bagian
gudang membuat Laporan Penerimaan Bahan nomor GT 10 tanggal 15 April 2005 seperti pada
halaman berikut ini.
Bukti transaksi 2c.
No Kode Jumlah
Lokasi Nama Barang Spesifikasi Satuan
Urut Barang Dipesan Diterima Selisih
1 HQW6 A-405 HVS Quarto Warna 60 gram rim 50 50 --
2 HQW7 A-405 HVS Quarto Warna 70 gram rim 60 60 --
Diterima : Diperiksa:
Komang Musri
------------------------ ------------------------
Selanjutnya pemasok menyerahkan dokumen tagihan kepada bagian keuangan. terdiri dari
faktur pembelian dan faktur pajak, yang dilampirkan surat order dan LPB.
Bukti transaksi 2d : Faktur Penjualan
TOKO POTLOT
P Jakarta Pesanan No : SPP 042
Kepada Yth. NOTA LPB No
Faktur Pajak No
: GT 10
: CFJ.071.0000015
UD Serat Cerdas Nomor : 019 Termin Pembayaran : Cash
Jalan Mahalona No 25 Tanggal: 16–04-2005 Tanggal Jatuh Tempo : 16-04-2005
TANGERANG
Subtotal 1.063.000
PPN 10% 106.300
JUMLAH 1.169.300
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
16 Metode Pesanan
Harga Jual/Penggantian/
No Nama Barang/Jasa Kena Pajak Kuantum Harga satuan
Uang Muka
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
17
Metode Pesanan
S UD SERAT CERDAS
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
18 Metode Pesanan
Bukti transaksi 3.
1.252.500
Diajukan: Disetujui:
1. Bagian Gudang
2. Bagian Akuntansi
Bagian Cetak Manager 3. Arsip Administrasi Produksi
------------------------ ------------------------
Setelah menerima permintaan bahan dari bagian produksi, pada tanggal 12 April 2005 bagian
gudang mengeluarkan bahan seperti diminta dan menyerahkan kepada bagian produksi.
Salah satu salinan Bukti Permintaan Bahan dari bagian produksi ditujukan kepada bagian
akuntansi, selanjutnya bagian akuntansi mencatat permintaan tersebut ke dalam Kartu
Persediaan dan menghitung harga pokok barang yang dikeluarkan sebagai berikut:
10 rim kertas HVS Quarto biasa 90 gram x Rp. 15.750 = Rp. 157.500
80 rim kertas HVS Quarto biasa 60 gram X Rp. 12.500 = Rp. 1.000.000
10 rim kertas Quarto warna 60 gram x Rp. 9.500 = Rp. 95.000
Jumlah Rp. 1.252.500
Nilai harga pokok bahan biasanya ditulis bagian akuntansi pada formulir permintaan bahan
kolom harga pokok (lihat contoh di atas).
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
19
Metode Pesanan
UD SERAT CERDAS
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
20 Metode Pesanan
Anggap saja pekerjaan bagian produksi selama bulan April 2005 hanya untuk menyelesaikan
pesanan toko buku “ PELAJAR” dengan nomor : P-001, hal ini sesuai dengan jumlah jam kerja
menurut kartu jam kerja yang diterima dari bagian produksi.
Pembayaran Gaji & Upah dilaksanakan pada hari Sabtu, dengan menggunakan Bukti Kas
Keluar No. BKK 4020. tanggal 30 April 2005.
Bukti transaksi 4b.
S UD SERAT CERDAS
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
21
Metode Pesanan
Biaya overhead pabrik sesungguhnya terdiri dari kumpulan biaya sebagai berikut:
a. Biaya tenaga kerja tak langsung
b. Pemakaian perlengkapan pabrik
c. Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin
d. Biaya listrik pabrik
e. Biaya pemakaian air untuk pabrik
f. Biaya asuransi pabrik
g. Biaya depresiasi mesin
h. Biaya depresiasi gedung pabrik
i. Dan sebagainya
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
22 Metode Pesanan
S UD SERAT CERDAS
S UD SERAT CERDAS
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
23
Metode Pesanan
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
24 Metode Pesanan
UD SERAT CERDAS
S
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
25
Metode Pesanan
UD SERAT CERDAS
S
P-001
Biaya bahan baku Rp.1.252.500
Biaya tenaga kerja Rp.1.232.500
Biaya overhead pabrik
Rp.1.015.000
Jumlah biaya produksi Rp. 3.500.000
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
26 Metode Pesanan
UD SERAT CERDAS
SC
Sesuai dg permintaan saudara, bersama ini kami kirimkan barang-barang sebagai berikut:
Kode Barang Nama Barang Unit Harga/unit Jumlah (Rp)
AKB4-01 Daftar Referensi
Buku Akuntansi Biaya 200 Exp Rp. 30.000 Rp. 6.000.000
Potongan 0
1. Akuntansi Biaya, Edisi 13, Buku Satu, WilliamPPN 10%
K. Carter, Rp. 600.000
Milton F. Usry, 2004.
JUMLAH Rp. 6.600.000
2. Akuntansi Biaya, Edisi 13, Buku Dua, William K. Carter, Milton F. Usry, 2004.
Harap diperiksa jumlah barang diterima. Tangerang, 30 April 2005
3. Activity
Pembayaran Based
Cek/Bilyet Cost
Giro baru System,
dianggap Edisi 6, Mulyadi, 2003.
sah, apabila sudah diuangkan.
Bagian Penjualan Bagian Akuntansi
Karena UD SERAT CERDAS merupakan PKP, maka selain membuat Faktur Penjualan juga
harus membuat Faktur Pajak Standar, seperti contoh pada halaman berikut.
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
27
Metode Pesanan
Harga Jual/Penggantian/
No Nama Barang/Jasa Kena Pajak Kuantum Harga satuan
Uang Muka
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
28 Metode Pesanan
S UD SERAT CERDAS
S UD SERAT CERDAS
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
29
Metode Pesanan
KEGIATAN BELAJAR 3
Jurnal Khusus
(Special Journal)
TUJUAN PENGAJARAN
Setelah mempelajari KB 3 ini, diharapkan siswa:
1. Dapat menjelaskan fungsi dan macam- macam jurnal khusus.
2. Dapat mencatat transaksi ke dalama jurnal khusus secara tepat dan benar.
URAIAN MATERI
Penggunaan Jurnal Khusus dalam perusahaan manufaktur
alam kegiatan perusahaan manufaktur, sering terjadi transaksi sejenis dan berulang-
D ulang. Penggunaan jurnal umum tentu saja sangat sulit dan tidak efisien. Untuk
mengatasi hal tersebut, lazimnya perusahaan menggunakan jurnal khusus untuk
mencatat transaksi-transaksi sejenis dan berulang terjadi.
Jenis-Jenis Jurnal Khusus (Special Journal)
Dalam praktek dalam perusahaan manufaktur, sekurang-kurangnya ada 6 (enam)
macam jurnal khusus atau sering juga disebut buku jurnal transaksi.
1. Buku Jurnal Pembelian ( Purchase Journal )
Merupakan jurnal yang digunakan khusus mencatat semua transaksi pembelian barang
dagangan secara kredit. Untuk pembelian secara tunai, pencatatan tidak dilakukan dalam
jurnal pembelian, melainkan dalam jurnal pengeluaran kas.
2. Buku Jurnal Penjualan ( Sales Journal )
Merupakan jurnal yang digunakan khusus mencatat semua transaksi penjualan barang
dagangan secara kredit. Untuk penjualan secara tunai, pencatatan tidak dilakukan dalam
jurnal penjualan, melainkan dalam jurnal penerimaan kas.
3. Buku Jurnal Pengeluaran Kas ( Cash Payment Journal )
Merupakan jurnal yang digunakan khusus mencatat semua transaksi pengeluaran kas,
seperti pembayaran hutang, pembelian tunai, biaya-biaya operasi, pembelian aktiva tetap,
dan sebagainya.
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
30 Metode Pesanan
Pencatatan transaksi-transaksi UD SERAT CERDAS bulan April 2005 ke dalam jurnal khusus.
Jurnal Pembelian
Jurnal ini memiliki kolom Tanggal, Uraian, Nama Pemasok, Nomor Surat Order Pembelian
(SPP), Nomor Laporan Penerimaan Bahan (LPB), Hutang Dagang (K)/Persediaan Bahan Baku
(D), Persediaan Bahan Penolong (D) , PPN Masukan (D) dan Lain-Lain (D), digunakan untuk
mencatat semua transaksi pembelian bahan baku dan bahan penolong, baik secara kredit
maupun tunai.
Termasuk pembelian bahan baku secara tunai, pertama dicatat dalam Jurnal Pembelian untuk
mencatat semua pembelian bahan dalam satu register, kemudian mencatat jurnal pengeluaran
kas sebagai pembayaran hutang pada tanggal yang sama.
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
31
Metode Pesanan
Pencatatan
JURNAL
KHUSUS UD SERAT CERDAS
JURNAL PEMBELIAN
Bulan : April 2005
KREDIT DEBET
Persediaan
Hutang Persediaan PPN
Nama No. No. Bahan Lain –Lain
Tgl Uraian Dagang Bahan Baku Masukan
Pemasok SPP LPB Penolong
Juml
21110 11410 11510 11211 Ket
ah
2005
Kertas HVS Quarto
Apr 12 Toko Kertas 041 GT09 5.651.800 5.138.000 513.800
biasa
Jurnal Penjualan
Jurnal ini memiliki kolom Tanggal, Uraian, Nama Pelanggan, Nomor Faktur, Termin,
Penjualan (K) dan PPN Keluaran (K) / Piutang Dagang (D) dan Lain-Lain (D), Persediaan
Barang Jadi (K) dan Harga Pokok Penjualan (D), digunakan untuk mencatat semua transaksi
penjualan barang jadi, baik secara kredit maupun tunai. Termasuk penjualan barang jadi secara
tunai, pertama dicatat dalam Jurnal Penjualan untuk mencatat semua penjualan barang jadi
dalam satu register, kemudian mencatat jurnal penerimaan kas sebagai penerimaan piutang
pada tanggal yang sama.
UD SERAT CERDAS
JURNAL PENJUALAN
Bulan : April 2005
KREDIT DEBET
Persediaan PPN Piutang Harga Pokok
Nama No. Penjualan Lain –Lain
Tgl Uraian Termin Barang Jadi Keluaran Dagang Penjualan
Pelanggan Faktur
Juml
21110 11410 11510 11211 Ket
ah
2005
Apr 30 200 buku Akt Biaya Toko Pelajar FP001 Cash 6.000.000 3.500.000 600.000 6.600.000 3.500.000
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
32 Metode Pesanan
KREDIT DEBET
Nama Pinja Piutang Potongan
Tgl Uraian No. BKM Pendapatan Kas/Bank
Pelanggan man dagang Penjualan
13102 11102 21104 11102 21110
2005
Apr 30 Pelunasan FP 001 Toko Pelajar BKM 001 6.600.000 6.600.000
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
33
Metode Pesanan
CV SERAT CERDAS
JURNAL PEMAKAIAN BAHAN BAKU
Bulan April 2005
DEBET KREDIT
Tgl NO BPB Uraian No Pesanan BDP – Biaya Persed. Bahan
Bahan Baku
2005
April 12 C 301 10 rim kertas HVS Quarto 90 gram P 001 1.252.500 157.500
80 rim kertas HVS Quarto 60 gram 1.000.000
10 rim kertas Quarto warna 60 gram 95.000
No
Tanggal Nama Akun Nomor Akun Reff Debet (Rp) Kredit (Rp)
Jurnal
2005
April 30 BM 01 BDP – BOP Dibebankan 1.015.000 -----
Biaya Overhead ----- 1.015.000
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
34 Metode Pesanan
KEGIATAN BELAJAR 4
Buku Besar Pembantu
(Subsidiary Ledger)
TUJUAN PENGAJARAN
Setelah mempelajari KB 4 ini, diharapkan siswa:
1. Dapat menjelaskan penggunaan buku besar pembantu dalam siklus akuntansi
perusahaan manufaktur pesanan.
2. Dapat melakukan pencatatan dalam buku besar pembantu berdasarkan bukti-bukti
transaksi dan jurnal khusus.
3. Dapat menyusun daftar saldo masing-masing buku besar pembantu.
URAIAN MATERI
B uku besar pembantu (Subsidiary Ledger) adalah buku yang memuat rincian akun tertentu
dari buku besar. Istilah lain yang lazim digunakan adalah kartu rincian.
Jenis Buku Besar Pembantu
Dalam perusahaan manufaktur pesanan, ada beberapa macam buku besar pembantu yang
biasa digunakan, yaitu:
1. Buku Besar Pembantu Persediaan (Kartu Persediaan)
Kartu persediaan dibuat untuk setiap jenis barang, digunakan untuk mencatat saldo
dan mutasi barang masuk atau keluar dalam satu periode. Kartu ini memuat judul Kode
Barang, Nama Barang, Spesifikasi, Satuan, dan Gudang, serta memiliki kolom Tanggal, Nomor
Bukti, Keterangan, Ref., Kolom Masuk (D): Unit (D), Harga Satuan (D), Jumlah (D) / Kolom
Keluar (K): Unit (D), Harga Satuan (D), Jumlah (D) / Kolom Saldo: Unit , Harga Satuan , dan
Jumlah.
Jenis-jenis kartu persediaan:
a. Kartu Persediaan Bahan Baku. Kartu ini terdiri dari beberapa kartu yang dibuat untuk
setiap jenis bahan baku.
b. Kartu Persediaan Barang Dalam Proses
c. Kartu Persediaan Barang Jadi
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
35
Metode Pesanan
Pencatatan
BUKU
PEMBANTU
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
36 Metode Pesanan
KARTU HUTANG
Kode Pemasok : S-001 Telp : 021.594.35.216
Nama Pemasok : TOKO KERTAS Alamat : Rd Fatah, Tng
Tgl Jatuh Saldo
Nomor Faktur Keterangan Ref Debet Kredit
Faktur Tempo Debit Kredit
2005 Saldo --
12 April FP.1578 12 Mei Kertas HVS JPB-1 5.651.800 11.651.800
KARTU PIUTANG
Kode Pelanggan : P-001 Telp : 021.864.35.610
Nama Pelanggan : TOKO BUKU PELAJAR Alamat : Jakarta
Tgl Nomor Jatuh Saldo
Faktur Keterangan Ref Debet Kredit
Faktur Tempo Debit Kredit
2005 Saldo --
30 April FP.001 30 April Buku Akt.By JP-1 6.600.000 -- 6.600.000 --
30 April BKM.001 -- Pemby.FP.001 JPK1 6.600.000 -- --
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
37
Metode Pesanan
UD SERAT
KARTU HARGA POKOK Pesanan No. P-001
CERDAS
BAHAN BAKU
Tgl BPB Jenis Kuantitas Biaya Subtotal Total
2005
April 12 C 301 HVS Quarto Biasa 90 gram 10 rim Rp 15.750 Rp 157.500
HVS Quarto Biasa 60 gram 80 rim Rp 12.500 Rp 1.000.000
HVS Quarto Warna 60 gram 10 rim Rp 9.500 Rp 95.000
Rp1.252.500
REKAPITULASI:
Biaya Actual Applied Variance Penjualan: 200 exp @Rp.30.000= Rp.6.000.000
Biaya produksi Rp.3.500.000
BBB 1.252.500 1.252.500 Beban pemasaran Rp. 0
BTKL 1.232.500 1.232.500 Beban administrasi Rp. 0
BOP 995.000 1.015.00 20.000 Jumlah beban Rp.3.500.000
Laba Rp.2.500.000
PESANAN DISERAHKAN
Biaya Prod.
KEPADA20.000
3.480.000 3.500.000
PEMESAN
Angga
Bukti transaksi: Sanjaya Lisdia Erwin
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
38 Metode Pesanan
KEGIATAN BELAJAR 5
Buku Besar
(General Ledger)
TUJUAN PENGAJARAN
Setelah mempelajari KB 5 ini, diharapkan siswa:
1. Dapat menjelaskan penggunaan buku besar dalam akuntansi manufaktur pesanan.
2. Dapat melakukan posting dari jurnal khusus ke buku besar.
3. Dapat menyusun neraca saldo berdasarkan buku besar yang ada.
URAIAN MATERI
Yang dimaksud Buku Besar (General Ledger) adalah kumpulan akun yang terkait satu sama
lain sehingga merupakan satu kesatuan.
Ada 2 (dua ) macam bentuk buku besar, yaitu:
1. Bentuk Dua Kolom
Karena bentuk dua kolom menyerupai bentuk huruf T, maka sering disebut bentuk T
(T Form ). Bagan Akun bentuk 2 kolom seperti contoh berikut ini:
Nama Akun : Piutang Dagang Kode Akun : 211
Tgl Ket Ref Debet Tgl Ket Ref Kredit
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
39
Metode Pesanan
Lajur tanggal diisi dengan tanggal transaksi. Lajur keterangan diisi dengan keterangan
ringkas transaksi. Lajur referensi diisi dengan kode jurnal transaksi. Lajur debet atau kredit
diisi dengan nilai transaksi. Lajur saldo debet atau kredit diisi dengan hasil penjumlahan
antara saldo sebelumnya dengan baris transaksi terbaru.
Dalam praktek akuntansi, perusahaan cenderung banyak menggunakan bentuk Akun empat
kolom, sedangkan bentuk dua kolom lebih digunakan dalam mengerjakan soal latihan
akuntansi saja.
Pencatatan
BUKU
BESAR
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
40 Metode Pesanan
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
41
Metode Pesanan
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
42 Metode Pesanan
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
43
Metode Pesanan
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
44 Metode Pesanan
Setelah dipastikan semua jurnal sudah diposting ke dalam buku besar, maka selanjutnya
menghitung saldo akhir buku besar pada kolom Saldo.
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
45
Metode Pesanan
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
46 Metode Pesanan
KEGIATAN BELAJAR 6
Penyesuaian &
Neraca Lajur
TUJUAN PENGAJARAN
Setelah mempelajari KB 6 ini, diharapkan siswa:
1. Dapat membuat jurnal penyesuaian pada akhir periode.
2. Dapat menyelesaikan penyusunan neraca lajur perusahaan manufaktur pesanan.
URAIAN MATERI
JURNAL PENYESUAIAN (ADJUSTMENT)
A yat jurnal penyesuaian dibuat setiap akhir periode akuntansi pada saat selesai menyusun
neraca saldo dan sebelum menyusun laporan keuangan.
Tujuan ayat jurnal penyesuaian adalah:
a. Agar akun neraca (aktiva dan hutang) menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir
periode.
b. Agar akun laba rugi (penghasilan dan beban) menunjukkan jumlah penghasilan dan beban
yang seharusnya diakui dalam suatu periode.
Akun-akun neraca saldo yang perlu dibuat jurnal penyesuaian adalah:
1. Beban Yang Masih Harus Dibayar /Hutang Beban ( accrued expense )
Yaitu beban-beban yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum dibayar sampai
dengan tanggal laporan.
Contoh: Beban gaji karyawan, beban sewa, beban listrik & air, beban bunga, dan
sebagainya.
Jurnal Penyesuaian:
Beban xx --
Hutang Beban -- xx
2. Pendapatan Yg Masih Harus Diterima /Piutang Pendapatan (accrued income)
Yaitu pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum dicatat atau diterima
pada akhir periode. Contoh : Pendapatan sewa, pendapatan bunga, dll
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
47
Metode Pesanan
Jurnal Penyesuaian :
Piutang Pendapatan xx --
Pendapatan -- xx
3. Beban Dibayar Dimuka ( prepaid expense )
Yaitu beban-beban yang sudah dibayar tetapi belum menjadi kewajiban perusahaan pada
akhir periode saat penyusunan laporan dan dibebankan pada periode-periode mendatang.
Contoh : Beban asuransi (satu tahun), beban sewa (satu tahun), dan sebagainya.
Pembuatan jurnal penyesuaian tergantung pencatatan jurnal transaksi pada saat terjadinya
pembayaran.
Apabila dicatat sebagai aktiva (assets) :
Jurnal Transaksi : Beban Dibayar Dimuka xx --
Kas/Bank -- xx
Jurnal Penyesuaian : Beban xx --
Beban Dibayar Dimuka -- xx
Apabila dicatat sebagai beban (expense):
Jurnal Transaksi : Beban xx --
Kas/Bank -- xx
Jurnal Penyesuaian : Beban Dibayar Dimuka xx --
Beban -- xx
4. Pendapatan Diterima Dimuka ( unearned revenue )
Yaitu pendapatan-pendapatan yang sudah diterima perusahaan tetapi sebenarnya belum
menjadi hak perusahaan pada akhir periode dan merupakan pendapatan untuk periode-
periode mendatang. Contoh: Pendapatan sewa, pendapatan kontrak servis, dll.
Pembuatan jurnal penyesuaian tergantung pencatatan jurnal transaksi pada saat terjadinya
pembayaran.
Apabila dicatat sebagai hutang (liabilities) :
Jurnal Transaksi : Kas/Bank xx --
Pendapatan Diterima Dimuka -- xx
Jurnal Penyesuaian : Pendapatan Diterima Dimuka xx --
Pendapatan -- xx
Apabila dicatat sebagai pendapatan (revenue):
Jurnal Transaksi : Kas/Bank xx --
Pendapatan -- xx
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
48 Metode Pesanan
Pada akhir bulan April, diasumsikan ada satu jurnal penyesuaian CV SERAT CERDAS yang
dibuat dengan bukti seperti pada halaman berikut.
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
49
Metode Pesanan
UD SERAT CERDAS
S
Berdasarkan bukti memorial di atas, dibuatkan jurnal ke dalam Jurnal Umum Memorial
(melanjutkan halaman 33)
No
Tanggal Nama Akun Nomor Akun Reff Debet (Rp) Kredit (Rp)
Jurnal
2005
April 30 BM 01 BDP – BOP Dibebankan 1.015.000 -----
Biaya Overhead ----- 1.015.000
30 BM 02 Persediaan Barang Jadi 3.500.000 -----
BDP – Biaya Bahan ----- 1.252.500
BDP – Biaya TKL ----- 1.232.500
BDP – BOP Dibebankan ----- 1.015.000
PENYESUAIAN
30 BM 03 Biaya Penyusutan Bangunan 120.000 -----
Akum. Penyusutan Bangunan ----- 120.000
Biaya Penyusutan Mesin Cetak 100.000 ----
30 BM 03
Akum. Penyusutan Mesin Cetak ----- 100.000
Biaya Overhead Pabrik 20.000 ----
30 BM 03
Harga Pokok Penjualan ---- 20.000
Kemudian jurnal penyesuaian tersebut di posting ke buku besar masing-masing. Lihat buku
besar pada halaman sebelumnya.
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
50 Metode Pesanan
CV SERAT CERDAS
NERACA LAJUR
Periode Berakhir Pada Tanggal 30 April 2005
N Nama Akun Neraca Saldo Penyesuaian NS Setelah Peny. Laba Rugi Neraca
o Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
1 Kas Bank 10.728.575 10.728.575 10.728.575
2 Piutang Dagang 5.000.000 5.000.000 5.000.000
3 Pinjaman 200.000 200.000 200.000
4 Persediaan Bahan Baku 12.448.500 12.448.500 12.448.500
5 Persed. Barang Dalam Proses 1.200.000 1.200.000 1.200.000
6 Persediaan Barang Jadi 2.800.000 2.800.000 2.800.000
7 PPN Masukan 800.100 800.100 800.100
8 Tanah 15.000.000 15.000.000 15.000.000
9 Bangunan 28.800.000 28.800.000 28.800.000
10 Ak. Penyusutan Bangunan 3.240.000 120.000 3.360.000 3.360.000
11 Mesin Cetak 12.000.000 12.000.000 12.000.000
12 Ak. Penyusutan Mesin Cetak 2.700.000 100.000 2.800.000 2.800.000
13 Hutang Dagang 13.151.800 13.151.800 13.151.800
14 Hutang Biaya 1.800.000 1.800.000 1.800.000
15 Hutang PPh pasal 21 310.375 310.375 310.375
16 PPN Keluaran 840.000 840.000 840.000
17 Modal Fadhali 60.000.000 60.000.000 60.000.000
18 Prive Fadhali 500.000 500.000 500.000
19 Saldo Laba 7.800.000 7.800.000 7.800.000
20 Penjualan 6.000.000 6.000.000 6.000.000
21 Harga Pokok Penjualan 3.500.000 20.000 3.480.000 3.480.000
22 BDP- Biaya Bahan 0 0 0
23 BDP-Biaya Tenaga Kerja 0 0 0
24 BDP-Biaya Overhead Pabrik 0 0 0
25 Biaya Overhead Pabrik 120.000 120.000 0 0
26 Biaya Perlengk. Penjualan 115.000 115.000 115.000
27 Biaya Gaji bagian kantor 2.300.000 2.300.000 2.300.000
28 Biaya Listrik dan Telpon 450.000 450.000 450.000
29 Biaya Perlengk. Kantor 120.000 120.000 120.000
JUMLAH SETELAH PENYESUAIAN 240.000 240.000 96.082.175 96.082.175 6.585.000 6.000.000 89.477.175 90.062.175
RUGI USAHA ---- 585.000 585.000 ---
6.585.000 6.585.000 90.062.175 90.062.175
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
51
Metode Pesanan
KEGIATAN BELAJAR 7
Laporan Keuangan
(Financial Statement)
TUJUAN PENGAJARAN
Setelah mempelajari KB 7 ini, diharapkan siswa:
1. Dapat menjelaskan jenis-jenis laporan keuangan perusahaan manufaktur pesanan.
2. Dapat menyusun laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus
kas.
URAIAN MATERI
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
52 Metode Pesanan
CV Serat Cerdas
LAPORAN LABA RUGI
Periode berakhir tanggal 30 April 2005
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
53
Metode Pesanan
CV Serat Cerdas
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Periode berakhir tanggal 30 April 2005
Keterangan: Nilai ekuitas awal merupakan penjumlahan dari modal dan saldo laba. Nilai
ekuitas dan prive diambil dari kolom neraca pada Neraca Lajur, sedangkan nilai laba (rugi)
bersih diambil dari hasil Laporan Laba Rugi.
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
54 Metode Pesanan
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
55
Metode Pesanan
Daftar Referensi
1. Akuntansi Biaya, Edisi 13, Buku Satu, William K. Carter, Milton F. Usry, 2004.
2. Akuntansi Biaya, Edisi 13, Buku Dua, William K. Carter, Milton F. Usry, 2004.
3. Activity Based Cost System, Edisi 6, Mulyadi, 2003.
4. Akuntansi Biaya, Soemarso SR, Amir Abadi Yusuf.
5. Praktikum Akuntansi Biaya, Irsan Lubis, LM Patra, 2000.
6. Ekspor Impor Terpadu, Sudarsono, LM Patra, 1999. (disesuaikan).
PPPGK Sawangan
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
56 Metode Pesanan
DAFTAR ISI
Irsan Lubis
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
57
Metode Pesanan
PPPGK Sawangan