SIKAP DAN
KEPUASAN
KERJA
• William anugrah
• Ana maulidasari
• Delvigo Pratama
Lande
Perusahaan MDM 1 Juni 2021
Kesenjangan antara sikap dan perilaku cenderung terjadi ketika tekanan sosial untuk berperilaku tertentu memiliki
kekuatan yang luar biasa, seperti yang terjadi pada sebagian besar organisasi. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa
seorang karyawan yang memiliki sikap anti-serikat buruh menghadiri pertemuan-pertemuan yang pro-serikat buruh,
atau mengapa para eksekutif perusahaan tembakau, yang bukan perokok dan cenderung percaya pada penelitian yang
menghubungkan merokok dan kanker, tidak secara aktif melarang orang lain untuk merokok. .
Yang terakhir, hubungan sikap-perilaku akan menjadi lebih kuat jika sikap mengacu pada sesuatu yang kita alami secara
langsung. Menanyakan kepada mahasiswa yang tidak memiliki pengalaman kerja yang signifikan bagaimana tanggapan
mereka ketika bekerja untuk supervisor yang otoriter akan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk memprediksi
perilaku sebenarnya dibandingkan dengan menanyakan pertanyaan yang sama kepada karyawan yang pernah bekerja
untuk orang tersebut.
Mengukur Kepuasan
Kerja
Kepuasan Kerja
Definisi kami mengenai kepuasan kerja—perasaan positif terhadap suatu pekerjaan yang dihasilkan dari evaluasi karakteristiknya—jelas luas. Namun
cakupannya sesuai. Pekerjaan lebih dari sekedar mengocok kertas, menulis kode pemrograman, menunggu pelanggan, atau mengemudikan truk.
Pekerjaan memerlukan interaksi dengan rekan kerja dan atasan, mengikuti peraturan dan kebijakan organisasi, memenuhi standar kinerja, hidup
dengan kondisi kerja yang kurang ideal, dan sejenisnya. Oleh karena itu, penilaian seorang karyawan terhadap kepuasannya terhadap pekerjaan
merupakan penjumlahan kompleks dari banyak elemen yang berbeda. Lalu bagaimana kita mengukurnya?
Ada dua pendekatan yang populer. Peringkat global tunggal merupakan jawaban terhadap satu pertanyaan, seperti “Setelah mempertimbangkan
semua hal, seberapa puaskah Anda dengan pekerjaan Anda?” Responden melingkari angka antara 1 dan 5 dengan skala dari “sangat puas” hingga
“sangat tidak puas”. Metode kedua, penjumlahan aspek pekerjaan, lebih canggih. Ini mengidentifikasi elemen-elemen kunci dalam pekerjaan seperti
sifat pekerjaan, pengawasan, gaji saat ini, peluang promosi, dan hubungan dengan rekan kerja.32Responden memberi peringkat pada skala standar,
dan peneliti menambahkan peringkat tersebut untuk menciptakan skor kepuasan kerja secara keseluruhan.
PERSENTASE PENELITIAN
Penyebab Kepuasan
Kerja
PENYEBAB
PUAS KETIDAKPUASAN