TAJEN ONLINE
OLEH :
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA
UNDIKNAS DENPASAR
2022
ABSTRAK
Dalam era globalisasi saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa arus informasi,
komunikasi dan teknologi kian hari berkembang dengan pesat dantanpa kita sadari
teknologi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita. Salah satu
yang marak terjadi pada kalangan di era modern ini adalah Perjudian Online,
dimana beberapa kalangan masyarakat memanfaatkan teknologi yang bersifat
menyimpang. Hakekat perjudian adalah perbuatan yang bertentangan dengan
norma agama, moral, kesusilaan, maupun hukum, serta membahayakan bagi
penghidupan dan kehidupan masyarakat bangsadan negara. Perjudian merupakan
satu pilihan yang dianggap menjanjikan keuntungan tanpa harus bersusah payah
bekerja.
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat,
karunia dan kasih-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
yang berjudul “Tajen Online”.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian Tugas akhir ini. Semoga Tugas akhir yang
mengenai Tajen Online ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembacanya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................................. i
BAB IV ....................................................................................................................17
iii
4.1 Bentuk dan Cara Tajen Secara Online ................................................17
4.2 Sanksi terhadap pelaku perjudian Online dalam Hukum Positif ........19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan dari
interconnected networking yang apabila diartikan dalam bahasa Indonesia yang
berarti rangkaian komputer yang terhubung di dalam bebrapa rangkaian jaringan.
Fungsi internet bermacam-macam, dan salah satunya adalah sebagai tempat
komunikasi jejaring sosial dunia maya. Jejaring sosial merupakan suatu layanan
dari sebuah cakupan sistem software internet yang memungkinkan penggunanya
dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala yang
cukup besar.
Salah satu yang marak terjadi pada kalangan di era modern ini adalah Perjudian
Online, dimana beberapa kalangan masyarakat memanfaatkan teknologi yang
bersifat menyimpang. Salah satunya adalah Perjudian yang mana merupakan
perbuatan yang dilarang dalam norma hukum yang berlaku di Indonesia. Bahkan
dalam penjelasan UU No.7 tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian menyatakan
bahwa pada hakekatnya perjudian adalah bertentangan dengan norma Agama,
Kesusilaan, dan Moral Pancasila, serta membahayakan bagi penghidupan dan
kehidupan masyarakat, Bangsa, dan Negara. Perjudian adalah permainan di mana
pada umumnya kemungkinan mendapat untung bergantung pada peruntungan
1
belaka, juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir.
2
1.2. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami bentuk dan cara tajen secara online.
2. Untuk mengetahui dan memahami sanksi yang diterapkan dalam hukum
positif terhadap pelaku Tajen Online.
3. Untuk mengetahui dan memahami dampak tajen online bagi masyarakat.
3
1.5. Manfaat Penulisan
1. Manfaat bagi program studi
Laporan Tugas Akhir ini dapat dijadikan sebagai sarana tambahan referensi
di perpustakaan Universitas Pendidikan Nasional mengenai permasalahan
yang terkait dengan penulisan Tugas Akhir ini.
2. Manfaat bagi mahasiswa
Meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan mahasiswa Teknik Elektro
mengenai tajen online.
3. Manfaat bagi masyarakat
Laporan Tugas Akhir ini dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan
dalam pengembangan ilmu.
1.6. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, maanfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Memuat tentang landasan teori yang menjabarkan teori-teori
penunjang yang berhubungan dengan penelitian ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Memuat tentang metode pelaksanaan penelitian, seperti lokasi dan
waktu penelitian, alat dan bahan, langkah-langkah penelitian dan
perancangan serta pembuatan program.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Memuat tentang pembahasan hasil penelitian yang
telah dilakukan.
BAB V PENUTUP
Memuat tentang kesimpulan dan saran-saran berdasarkan hasil
pembahasan yang diperoleh.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
akan menghabiskan uangnya untuk berjudi, bahkan kadang-kadang jika terdesak
mereka akan menjual perabotan rumah tangganya demi untuk memuaskan nafsu
bejadnya dan biasanya mereka keasikan dan kecanduan hinggah akhirnya
melupakan anak dan istri.
Kata judi dalam bahasa Indonesia memiliki arti permainan dengan memakai
uang sebagai taruhan, seperti main dadu dan main kartu. Sedangkan penjudi adalah
orang yang suka berjudi. Berjudi ialah mempertaruhkan sejumlah uang atau harta
dalam permainan tebakan berdasarkan kebetulan, dengan tujuan mendapatkan
sejumlah uang atau harta yang lebih besar dari pada jumlah uang atau harta semula.
Judi telah dikenal sejak lama sepanjang sejarah, sejak zaman dahulu, masalah
perjudian merupakan gejala sosial, yang berbeda hanyalah pandangan hidup dan
ragam permainannya saja, hal ini dibuktikan oleh arkeolog di Mesir, telah
ditemukan sejenis permainan yang diduga berasal dari tahun 3.500 sebelum masehi,
pada lukisan, makam, dan gambar keramik, terlihat orang yang sedang melempar
astragali (tulang kecil dibawah tumit domba atau anjing yang disebut pula tulang
buku kaki) dan papan pencatat untuk menghitung nilai pemain.
Tulang ini memiliki empat sisi yang tidak rata setiap sisi diduga memiliki nilai
tersendiri, astragali juga dimainkan oleh penduduk romawi dan yunani yang
membuat tiruannya dari batu dan logam, orang kuno juga berjudi dengan sebatang
tongkat kecil. Dadu suda ada sejak zaman masehi, ada dadu yang dibuat dari tulang,
namun lebih banyak lagi dibuat dari tembikar atau kayu. Dadu tertua yang dibuat
tahun 3000 Sebelum masehi, berasal dari Irak dan India, ada kemungkinan astragali
dadu dan tongkat selain untuk berjudi, juga digunakan untuk mencari jawaban suatu
masalah atau mengakhiri suatu sengketa. Ketika bangsa Arab menyerbu India
sekitar 200 tahun sebelum masehi, mereka membawa permainan dadu dengan
menggunakan sejenis biji. Mitologi yunani dan romawi menceritakan dewa bermain
judi, cerita judi paling banyak ditemukan pada kebudayaan asia, termasuk asia
tenggara, Jepang Philipina, China dan India. Ada yang menceritakan bahwa
permainan judi dimainkan dikalangan para dewa-dewa, dan taruhannyapun berupa
harta, kaum wanita, istri saudara perempuan, bagian tubuh atau jiwa. Dalam karya
sastra India yang terkenal mahabarata dikisahkan kesengsaraan pandawa akibat
kalah berjudi dengan kurawa.
6
Dari berbagai pengertian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa judi
adalah suatu permainan atau perlombaan yang didalamnya mengandung sebuah
unsur taruhan dimana jika salah satu pemain memenangkan perlombaan maka ia
berhak mengambil taruhan tersebut.
7
1. Lempar gelang
2. Lempar uang koin
3. Kim
4. Pancingan
5. Menembak sasaran yang tidak berputar
6. Lempar bola
7. Adu ayam
8. Adu sapi
9. Adu kerbau
10. Pacu kuda
11. Karapan sapi
12. Adu kambing
c) Perjudian yang dikaitkan dengan kebiasaan
1. Adu ayam
2. Adu sapi
3. Adu kerbau
4. Pacu kuda
5. Karapan sapi
6. Adu kambing atau domba
Jika perhatikan perjudian yang berkembang dimasyarakat bisa dibedakan
berdasarkan alat atau sarana yaitu ada yang menggunakan hewan, kartu, mesin
ketangkasan, video, internet, dan berbagai jenis permainan olahraga. Selain
tercantum dalam peraturan pemerintah tersebut diatas, masih banyak perjudian
yang berkembang dimasyarakat, semisal adu doro yaitu judi dengan
menggunakan burung merpati, dimana pemenangnya ditentukan oleh peserta
yang merpatinya atau merpati yang dijagokan mencapai garis finis paling awal.
Adapun yang paling marak biasanya saat piala dunia, baik di kampung,
kantor dan dikafe, tua muda sibuk bertaruh dengan menjagokan timnya masing-
masing, bahkan perminan caturpun kadang dijadikan judi. Pada umumnya
masyarakat Indonesia berjudi dengan menggunakan kartu remi, domino, rolet
dan dadu. Namun yang paling marak adalah judi togel (toto gelap), yaitu
dengan cara menebak dua angka atau lebih dan bila tebakannya tepat maka
8
sipembeli mendapatkan hadiah beribuh-ribuh kalilipat dari jumlah uang yang
sebelumnya dipertaruhkan.
2.3 Faktor-faktor Penyebab terjadinya Perjudian
a) Faktor keimanan
Ketaqwa’an kepada Tuhan yang Maha Esa, hampir seluruh wilayah
Indonesia bagi para pemeluk agama, sering terkikis penalaran dan pengalaman
terhadap nilai- nlai agama yang luntur. Seringkali pemeluk agama melakukan
tindakan-tindakan yang merugikan orang lain dan diri sendiri. Kaitan dengan
kegiatan merugikan orang lain banyak perbuatan-perbuatan yang mengandung
unsur mendorong, menyuruh memberikan peluang, dan kesempatan
memerintahkan untuk melakukan perbuatan yang merugikan orang lain.
Apabila mereka dilandasi oleh aturan hukum agama yang dianutnya, mereka
tidak akan berani dan berupaya untuk melakukan penjualan tersebut.
Rendahnya akhlak dan perilaku tersebut tidak memperhitungkan akibat yang
ditimbulkan oleh judi tersebut, sehingga masyarakat sangat terpengaruh. Bagi
masyarakat setempat dapat diberikan penyuluhan dan panutan yang tepat guna
untuk membangun kesadaran mereka dalam menghentikan penjualan yang
merusak perilaku dan akhlak agama. Perjudian tidak bisa dibenarkan oleh
agama manapun, jadi dapat dikatakan perjudian itu sebenarnya untuk
masyarakat pada umumnya tidak mendatangkan manfaat tetapi justru
kesengsaraan dan penderitaan yang sudah ada menjadi lebih berat lagi.
b) Faktor Sosial dan Ekonomi
Bagi masyarakat dengan status sosial dan ekonomi yang rendah perjudian
sering kali dianggap sebagai suatu sarana untuk meningkat taraf hidup mereka.
c. Faktor Situasional
Situasi yang bisa dikategorikan sebagai pemicu perilaku berjudi
diantaranya adalah tekanan dari teman-teman atau kelompok, atau lingkungan
untuk berpartisipasi dalam perjudian dan metode-metode pemasaran yang
dilakukan oleh pengelolah perjudian. Sementara metode pemasaran yang
dilakukan oleh para pengelola perjudian dengan selalu mengekspose para
penjudi yang berhasil menang, memberikan kesan kepada calon penjudi bahwa
kemenangan dalam perjudian adalah sesuatu yang mudah dan dapat terjadi pada
9
siapa saja padahal kenyataannya kemungkinan menag sangat kecil.
d. Faktor Belajar
Sangatlah masuk akal jika faktor belajar memiliki efek yang sangat besar
terhadap perilaku berjudi, terutama menyangkut keinginan untuk terus berjudi.
Sesuatu yang pernah dipelajari dan menghasilkan sesuatu yang menyenangkan,
akan terus tersimpan didalam pikiran seseorang dan sewaktu-waktu akan
diulangi lagi. Demikian inilah yang dimaksud dalam teori belajar sering disebut
sebagai Reinforcement Theory yang mengatakan bahwa perilaku tertentu akan
cenderung diperkuat atau dilindungi bila mana, diikuti oleh pemberian hadiah
atau sesuatu yang menyenangkan.
e. Faktor Presepsi tentang Kemenangan
Persepsi yang dimaksudkan disini adalah persepsi pelaku dalam membuat
evaluasi terhadap peluang menang yang akan diperolehnya jika ia melakukan
perjudian, para penjudi yang sulit meninggalkan perjudian biasanya cenderung
memiliki persepsi yang keliru tentang kemungkinan untuk menang.
Mereka pada umumnya merasa sangat yakin akan kemenangan yang akan
diperolehnya, meski pada kenyataannya peluang tersebut amatlah kecil karena
keyakinan yang ada hanyalah suatu ilusi yang diperoleh, dari evaluasi peluang
berdasarkan situasi atau kejadian yang tidak menentu dan sangat subyektif.
Dalam benak mereka selalu tertanam pikiran: “kalau sekarang belum menang
pasti di kesempatan berikutnya akan menang, begitu seterusnya.
b) Menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada mereka yang telah
melanggar larangan itu dapat dikenakan atau dijatuhi pidana sebagaimana
yang telah diancamkan.
Hukum itu dibuat oleh penguasa yang berwenang untuk menuju kebaikan-
kebaikan maka konsekuensinya setiap pelanggaran hukum harus diberi reaksi
atau tindakan yang tepat, pantas agar wibawa tegaknya hukum terjaga seperti
halnya hubungan norma hukum terhadap pemberantasan perjudian di
masyarakat.
11
2.5 Unsur-Unsur Tindak Pidana Perjudian
Tindak pidana merupakan suatu hal yang sangat penting dan mendasar
dalam hukum pidana. Moeljatno lebih sering menggunakan kata perbuatan dari
pada tindakan. Menurut beliau “Perbuatan pidana adalah perbuatan yang
dilarang oleh suatu aturan hukum larangan mana disertai ancaman (sanksi) yang
berupa pidana tertentu, bagi barang siapa melanggar larangan tersebut”
a) Perbuatan orang.
12
b) Adanya kesalahan yang mengiringi perbuatan.
a) Diancam dengan pidana paling lama delapan bulan atau denda paling
banyak enam ribu rupiah. Barang siapa tanpa mendapat izin; [berdasarkan
UU nomor 7 tahun 1974, jumlah pidana penjara telah diubah menjadi
sepuluh tahun dan denda menjadi 25 juta rupiah].
2. Berangsiapa ikut serta permainan judi yang diadakan dijalan umum atau
dipinggirnya maupun ditempat yang dapat dimasuki oleh khalayak umum,
kecuali jika untuk mengadakan itu, ada izin dari penguasa yang berwenang.
Jika ketika melakukan pelanggaran belum lewat dua tahun sejak adanya
pemidanaan yang menjadi tetap karena salah satu dari pelanggaran-pelanggaran
ini, dapat dikenakan pidana penjara paling lama enam tahun atau denda paling
banyak lima belas juta rupiah, Pasal 303 bis diambil dari Pasal 542 dengan
beberapa perubahan berdasarkan Undang-Undanga Nomor 7 Tahun 1974.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
15
3.2 Pemilihan Metode Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan
(LibraryResearch). Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang
dilaksanakandengan menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa buku,
catatan, maupun laporan hasil penelitian terdahulu.
16
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Bentuk dan Cara Tajen Secara Online
Popularitas sabung ayam online di luar imajinasi karena permainan ini
unik dan berbeda pada saat yang sama. Orang-orang sangat penasaran untuk
mengetahui cara bermain dan bertaruh pada permainan ini. Semua pemain harus
mengetahuinya jika tidak ingin melakukan kesalahan yang dapat menyebabkan
kerugian.
Meskipun Anda sudah mengetahui aturan atau cara bermain, ada baiknya
Anda membaca panduannya karena tidak semua situs taruhan sama. Oleh karena
itu, untuk menghindari kesalahan, jangan pernah meremehkan panduan karena
dapat membuat Anda lebih mudah untuk mengetahui semua hal tentang sabung
ayam.
Ketika Anda ingin menguasai permainan, ada baiknya Anda mengetahui
arti di balik terminologinya karena ini adalah hal utama dari permainan. Ketika
Anda mengetahui istilah di dalam permainan yang ada di situs sabung ayam,
Anda tahu apa yang harus dilakukan dan Anda tahu apa yang harus dihindari.
Jangan hanya datang ke permainan dan menempatkan uang Anda tanpa
memahami satu hal pun di sana karena Anda tidak bisa hanya menang dengan
keberuntungan dan berikut adalah beberapa terminologi terkenal yang dapat
Anda lihat di sabung ayam seperti:
1. Meron atau ayam merah
Ini adalah jenis taruhan di mana para pemain menempatkan taruhan
mereka pada ayam yang ditandatangani dengan tanda merah. Cukup, Anda
memilih ayam merah pada permainan. Perhitungan taruhan ini sangat mudah dan
juga sederhana.Jika Meron memenangkan pertempuran, maka Anda bisa
mendapatkan uang kemenangan. Namun, jika Meron kalah dalam pertandingan
sebelum waktu berakhir sekitar 10 menit, maka Anda kehilangan uang Anda.
2. Wala atau ayam Biru
Sama seperti taruhan sebelumnya, pemain pada permainan ini akan
memilih ayam biru atau ayam bertanda biru pada permainan. Perhitungannya
17
juga sama di mana Anda akan memenangkan sejumlah uang jika Wala
memenangkan pertempuran melawan lawannya. Namun, Anda akan kehilangan
taruhan Anda jika Wala tidak bisa menang sebelum pertandingan 10 menit
berakhir.
3. BDD
Ini mengacu pada Both Death Draw dan artinya, jika dua ayam di arena
mati sebelum waktu berakhir, maka pertandingan akan dianggap sebagai
BDD. Jika pemain memasang taruhan pada ayam Wala atau Meron, maka
seluruh taruhan akan dikembalikan kepada pemain.
4. FTD
FTD adalah singkatan dari Full Time Draw dan artinya, jika kedua ayam
masih hidup sampai waktu pertandingan berakhir sekitar 10 menit, maka
pertandingan akan ditentukan sebagai FTD. Semua pemain yang memasang
taruhan pada Meron, Wala atau BDD dianggap kalah.
Metode untuk mulai bermain dan memasang taruhan juga mudah
dipahami oleh pemula dan ini adalah permainan di mana Anda tidak boleh
membuat kesalahan lagi. Artinya, Anda dapat menikmati pengalaman hebat saat
bertaruh pada sabung ayam online. Berikut langkah-langkah yang harus Anda
lakukan dari awal hingga taruhan Anda dipajang seperti:
1. Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mencari situs taruhan
terbaik yang menawarkan sabung ayam. Mungkin mudah bagi Anda
untuk menemukan situs taruhan di internet tetapi mana yang benar-benar
jujur? Anda harus lebih selektif dan Anda perlu memeriksa semua fitur
yang mungkin mendukung aktivitas taruhan Anda terutama untuk sabung
ayam. Setelah Anda mendapatkan yang terbaik, Anda harus membuat
akun dengan mendaftar.
2. Anda harus mendaftar dan memberikan identitas asli Anda ke situs
taruhan. Anda harus memastikan bahwa Anda memberi mereka identitas
asli karena ketika Anda memalsukannya, Anda tidak akan mendapatkan
akun untuk masuk. Isi formulir pendaftaran dan kirimkan kembali ke
situs. Anda hanya perlu menunggu sampai situs dapat mengkonfirmasi
akun Anda dan memberikan kata sandi dan nama pengguna untuk masuk.
18
3. Jangan lupa untuk bertanya kepada CS atau Customer Support jika Anda
memiliki sesuatu yang Anda tidak mengerti terkait dengan pendaftaran
atau sabung ayam secara umum sehingga mereka dapat membantu Anda
dan memberikan solusi untuk masalah Anda. Anda dapat mengetikkan
masalah Anda pada fitur livechat atau Anda dapat memilih salah satu
media komunikasi untuk mengobrol.
4. Setelah masuk, Anda harus memilih menu sabung ayam dan ketika
terbuka; Anda akan melihat begitu banyak pasar di seluruh dunia atau
turnamen yang diadakan dengan jadwal lengkap sehingga para pemain
tidak akan melewatkan apa pun. Anda hanya perlu berkeliling dan
memilih pertandingan sempurna yang ingin Anda mainkan. Namun,
Anda perlu membaca profil dan odds terlebih dahulu sebelum mengambil
keputusan.
5. Setelah Anda selesai membaca, Anda dapat menempatkan dan
menentukan jumlah uang yang ingin Anda masukkan ke dalam korek
api. Anda dapat menempatkan multibet juga jika Anda benar-benar ingin
bertaruh pada lebih dari satu pertandingan. Jika Anda berpikir demikian,
maka Anda harus membagi uang taruhan sehingga Anda dapat menutupi
seluruh pertandingan.
6. Anda tinggal memilih mau memilih Wala, Meron, BDD atau FTD dan
setelah memasang taruhan, Anda perlu mengecek menu apakah taruhan
Anda ada atau tidak. Anda bisa menyaksikan pertandingan tersebut
secara live streaming untuk mengetahui perkembangan taruhan Anda
yang ditentukan oleh ayam yang Anda pilih.
Dalam hal maraknya perjudian di internet, Indonesia tidak lupa pula untuk
melakukan penanggulangan dan pencegahan melalui hukum positif yaitu
sebagaimana diatur dalam Pasal 27 Ayat (2) UU ITE yang berbunyi:
“setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik
dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan perjudian.”
19
Ancaman pidana Pasal 27 Ayat (2) bersumber pada Pasal 45 Ayat (1),
yang berbunyi:
“setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal
27 Ayat (1), Ayat (2), Ayat (3), atau Ayat (4) dipidana dengan penjara paling
lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).”
Berdasarkan Pasal 27 Ayat (2) UU ITE dapat diuraikan menjadi beberapa
unsur, yaitu:
1. Unsur subjektif berupa kesalahan, sebagaimana tercantum dengan kata
(dengan sengaja).
2. Unsur melawan hukum, sebagaimana tercantum dengan kata “tanpa
hak”.
3. Unsur kelakuan sebagaimana tercantum dalam kata-kata
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat
diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang
memiliki muatan perjudian.
BAB V
PENUTUP
21
5.1 Kesimpulan
Secara menyeluruh perancangan ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Cara bermain tajen online adalah dengan memasang taruhan ke ayam yang
akan bertanding lalu pertandingan akan disiarkan secara live streaming
untuk mengetahui perkembangan ayam yang dipilih tersebut menang atau
kalah.
2. Penanggulangan dan pencegahan tindak pidana perjudian online dalam
hokum positif di Indonesia agar menimbulkan efek jerah, diatur dalam pasal
Pasal 27 Ayat (2) bersumber pada Pasal 45 Ayat (1), yang berbunyi:
setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
Ayat (1), Ayat (2), Ayat (3), atau Ayat (4) dipidana dengan penjara paling
lama 6 (enam) tahun atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).
3. Perjudian dengan bermain tajen online merupakan perbuatan yang
melanggar norma sosial, agama, kesusilaan dan hukum sangat berdampak
buruk bagi pelakunya baik didalam rumah tangga maupun ditengah-tengah
masyarakat.
4. Dari upaya penanggulangan perjudian online terkadang mengalami suatu
kendala dan hambatan.
5.2 Saran
Agar perjudian tajen melalui sarana teknologi informasi (tajen online)
dimasa yang akan datang dapat ditanggulangi dengan baik maka dalam hal
ini disarankan:
1. Bagi aparat penegak hukum agar lebih meningkatkan kinerjanya serta
harus bertindak tegas dalam rangka menanggulangi tajen online
tersebut.
2. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pertimbangan serta membuka
mata para penegak hukum dalam menentukan sanksi terhadap pelaku
tindak pidana perjudian tajen online serta memberikan penyuluhan-
penyuluhan hukum terhadap masyarakat luas, tentang bahaya serta
besarnya kerugian yang akan ditimbulkan dari dari perjudian tajen
online.
3. Bagi para mahasiswa yang saat ini sedang menjalani kuliah secara
umum, maupun bagi mahasiswa pencinta game online secara khusus
sebaiknya, mulai membatasi diri agar tidak mengalami kecanduan,
sehingga tidak menghambat perkuliahan serta menghambur-
hamburkan uang.
22
DAFTAR PUSTAKA
el-Syada, S. (2011, November 30). Pengertian Judi, Jenis-Jenis dan Faktor Penyebapnya.
Retrieved from Pengertian Judi, Jenis-Jenis dan Faktor Penyebapnya:
http://www.cahkudus.tk/2011/11/judi-atau-perjudian.html
Fitri, H. (2013, Juni 10). Game Online Dalam Prespektif Islam. Retrieved from Blog Hilmam
Fitri: https://kajianfahmilquranhfd.wordpress.com/2013/06/10/game-online-dalam-
perspektif-islam-hfd/
Haqiqi, M. A.-F. (n.d.). Harta Halal Harta Haram. Lintas Media Jombang.
Haryanto. (2003). Indonesia Negri Judi. Jakarta: Yayasan Khasana Insan Mandiri.
Kartono, K. (n.d.). Patologi Sosial. In K. Kartono, Patologi Sosial (p. 80).
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Pasal 303 Ayat (3). (n.d.).
Moeljanto. ( 2006). Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Yogyakarta: Bumi Aksara.
Moeljatno. (2002). Azas-Azas Hukum Pidana. Jakarta: Rineka Cipta.
P&K, D. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. In D. P&K, Kamus Besar Bahasa Indonesia (p.
367). Jakarta: Balai Pustaka.
Pudjaatmaka, A. H., & ddk. (1989). Ensiklopedi Nasiaonal Indonesia. Jakarta: PT. Cipta Adi.
Rahardjo, S. (2002). Polisi Sipil Dalam Perubahan Sosial di Indonesia. Jakarta: Kompas.
Sally, J. P. (2007). Komputer dan Masyarakat. Yogyakart: Andi.
Sitompul, J. ( 2007). Tinjauan Aspek Hukum Pidana. In J. Sitompul, Cyberspace Cybercrimes
Cyberlaw (p. 5). Jakarta: PT Tatanusa.
SITUS UNIVERSITAS SYIAH KUALA. (2022, June 12). Retrieved from Panduan Bermain Sabung
Ayam Online: http://webblogkkn.unsyiah.ac.id/ladangbaro16/panduan-bermain-sabung-
ayam-online/
Soemitro, R. H. (1985). Beberapa Masalah Dalam Studi Hukum dan Masyarakat. Bandung: CV.
Remadja Karya.
Soil, W. (2009, April 04). JEJARING-SOSIAL. Retrieved from
https://www.scribd.com/document/13971504/JEJARING-SOSIAL
SOPALATU, M. R. (2017). PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUDI ONLINE.
PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUDI ONLINE.
Sudarto, D. S. (1990). Hukum Pidana. Semarang: Yayasan.
Suharto, E. (2005). Analisis kebijakan Publik. Bandung: Alfa Beta.
Suryadi, T., & Antiqa, R. (2005). Pengantar Ilmu Hukum Mengenai Perjudian.
Syahdeni, S. R. (2009). Kejahatan dan Tindak Pidana Computer. Jakarta: Pustaka Utama.
Wahid, A., & Labib, M. (2005). Kejahatan Mayantara (Cyber Crime). RefikaAditama.
23