Anda di halaman 1dari 9

BAB II

SISTEM PENGOLAHAN DATA NILAI SISWA


DI SMU NEGERI 1 TOBOALI-BANGKA

2.1 Penilaian

2.1.1 Pengertian dan Tujuan

Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan untuk mencari dan menganalisa

serta mengumpulkan berbagai data atau informasi secara berkesinambungan dan

menyeluruh, mengenai proses dan hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa melalui

berbagai kegiatan belajar mengajar.

Adapun tujuan umum penilaian adalah memanfaatkan informasi yang didapat

untuk dijadikan dasar dalam menentukan perlakuan berikutnya.

2.1.2 Fungsi penilaian

Secara umum proses penilaian berfungsi untuk mengetahui sejauh mana

siswa menguasai suatu materi yang telah diberikan oleh guru dan melihat apakah

tujuan kegiatan belajar telah dilaksanakan sesuai GBPP maupun dengan kurikulum

yang ada. Namun secara khusus proses penilaian dapat berfungsi :

1. Memacu semangat belajar siswa ( motivasi ).

2. Sebagai informasi bagi guru.

3. Sebagai informasi bagi orang tua siswa.

4. Sebagai umpan balik dalam mengadakan perbaikan dan pengayakan.

5. Untuk penentuan nilai rapor.

6. Untuk penentuan kenaikan kelas.

6
2.1.3 Prinsip Penilaian

2.1.3.1 Lingkup Kegiatan

Penilaian dapat dilakukan, baik terhadap proses maupun hasil yang dicapai,

seperti dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.

2.1.3.2 Asas Pelaksanaan

Asas Penilaian adalah objektif, menyeluruh dan berkesinambungan. Suatu

penilaian dikatakan obyektif apabila penilaian digunakan dapat menggambarkan

dengan tepat keadaan sesungguhnya, dikatakan menyeluruh apabila penilaian yang

digunakan mencakup seluruh proses maupun hasil belajar mengajar, serta dapat

menggambarkan perubahan tingkah laku, dan dikatakan berkesinambungan apabila

pelaksanaan penilaian dilakukan secara terus menerus.

2.1.3.3 Jenis Penilaian

2.1.3.3.1 Penilaian Formatif

1. Penilaian ini dapat dilakukan dilakukan pada akhir tiap satuan pelajaran.

2. Penilaian formatif bertujuan sejauh mana Tujuan Intruksi khusus (TIK) pada

tiap satuan pelajaran telah tercapai.

3. Penilaian formatif memberi nilai umpan balik untuk perbaikan proses belajar

mengajar.

4. Penilaian formatif dilakukan dengan mempergunakan tes hasil belajar,

kuisioner ataupun cara lainnya yang sesuai.

5. Siswa dinilai berhasil dalam penilaian formatif jika mencapai taraf

penguasahaan sekurang-kurangnya 75% dari tujuan yang ingin dicapai.

6. Jadi sama sekali bukan untuk tujuan memberi nilai kepada siswa.

7
2.1.3.3.2 Penilaian Subsumatif dan Sumatif

1. Penilaian subsumatif adalah penilaian yang dilaksanakan setelah jumlah

satuan pelajaran tertentu diselesaikan, dan dilakukan pada perempatan dan

pertengahan semester .

2. Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan pada akhir semester.

3. Siswa dinilai berhasil dalam bidang studi atau sub bidang studi tertentu

selama satu semester apabila nilai rapor bidang studi atau sub bidang studi

tersebut sekurang-kurangnya 6 (enam).

4. Penilaian subsumatif atau sumatif dilakukan dengan mempergunakan tes hasil

belajar, kuisioner ataupun cara lain yang sesuai.

5. Hasil penilaian subsumatif dan sumatif dinyatakan dalam skala 0 sampai

dengan 10.

6. Hasil penilaian subsumatif dan sumatif menjadi pertimbangan dalam

menentukan nilai rapor.

2.1.3.3.3 Penilaian Kokurikuler

1. Penilaian kokurikuler adalah penilaian yang dilakukan terhadap hasil

pekerjaan siswa terhadap tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dalam

rangka memperdalam materi pelajaran yang diterima melalui kegiatan

intrakurikuler.

2. Kegiatan kokurikuler tersebut dapat berupa PR, kliping, mengarang,

penelitian sederhana dan lain-lain yang sejenis.

8
3. Nilai kegiatan kokurikuler menjadi bahan pertimbangan penentuan ketuntasan

belajar seorang siswa untuk setiap satuan bahasa dan merupakan salah satu

usaha untuk pelaksanaan program perbaikan atau pengayaan.

4. Nilai kokurikuler tidak untuk bahan pertimbangan pada penetuan nilai rapor.

2.1.3.3.4 Penilaian Ekstrakurikuler

1. Penilaian ekstrakurikuler terutama dilakukan terhadap hasil kegiatan

ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk memperluas

wawasan, dan mendorong pembinaan nilai atau sikap melalui penerapan lebih

lanjut pengolahan yang jelas dipelajari.

2. Penilaian ekstrakurikuler didasarkan atas pengamatan langsung oleh

guru/petugas yang ditunjuk oleh kepala sekolah.

3. Hasil penilaian ekstrakurikuler dinyatakan secara kualitatif (komentar) yang

ditulis dengan kualifikasi B (Baik), C (Cukup) dan K (kurang).

4. Nilai Ekstrakurikuler tidak berfungsi sebagai nilai yang diperhitungkan untuk

menentukan keberhasilan siswa.

2.1.4 Bentuk Alat Ukuran Penilaian

1. Tes, terutama digunakan untuk menilai kemampuan siswa yang mencakup

pengetahuan dan keterampilan sebagai hasil kegiatan belajar. Pelaksanaan tes

dapat dilakukan secara :

a. Tes tertulis

b. Tes lisan

c. Tes perbuatan

9
2. Nontes, terutama digunakan untuk menilai karakteristik (perangai/watak)

lainnya yang lebih mencakup segi efektif siswa, misalnya sikap dan minat.

Ditinjau dari pelaksanaan nontes dapat berupa :

a. Wawancara

b. Observasi

c. Penulisan karangan

2.2 Pelaksanaan Penilaian

1. Pelaksanaan penilaian perlu dilakukan selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung sesuai dengan prinsip berkesinambungan.

2. Penilaian berkesinambungan adalah penilaian yang dilakukan secara

berencana, terus menerus dan bertahap untuk memperoleh gambaran

tentanbg perubahan tingkah laku siswa, sebagai hasil kegiatan belajar

mengajar.

2.2.1 Cara Pemberian Nilai

Ada 2 cara penilaian, yaitu cara kualitatif dan kuantitatif. Cara kualitatif yaitu

penyajian hasil penilaian dengan menggunakan bentuk verbal, misalnya Baik ,

Cukup atau Kurang. Cara kuantitatif yaitu penyajian hasil penilaian dengan

menggunakan angka yang berpegang pada rentangan 1 sampai dengan 10.

2.2.2 Proses Perhitungan Nilai

Proses perhitungan nilai pada SMU NEGERI 1 Toboali-Bangka

menggunakan cara manual yang telah ditentukan Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. Proses perhitungan nilai dilakukan pada saat pembuatan laporan

kemajuan belajar siswa adalah sebagai berikut :

10
1. Penghitungan nilai tugas

Proses perhitungan nilai tugas, dihitung dari nilai-nilai tugas siswa yang dapat

berupa pekerjaan rumah dan soal-soal yang harus dikerjakan di sekolah. Tugas

biasanya diberikan 3-5 kali pada tiap-tiap semester, untuk memperoleh nilai rata-

rata tugas digunakan rumus :

Keterangan
Tn = Nilai tugas
N = Jumlah tugas
RTg = Rata-rata nilai tugas

2. Nilai ulangan harian

Proses perhitungan nilai ulangan harian, yang diperoleh dari nilai ulangan harian

yang dilakukan pada tiap kali pokok bahasan atau 2-3 pokok bahasan. Untuk

memperoleh nilai rata-rata ulangan harian digunakan rumus :

Keterangan
RUh = Nilai rata-rata ulangan harian
Uh = Nilai ulangan harian
N = Jumlah ulangan harian

3. Nilai rata-rata harian

Perhitungan nilai harian, yang diperoleh dari nilai rata-rata tugas dan nilai rata-

rata nilai ulangan harian, perhitungan nilai harian ini dapat diperoleh dengan

menggunakan rumus :

Keterangan
NH = Rata-rata nilai harian
RUh = Rata-rata nilai ulangan harian
RTg = Rata-rata nilai tugas

11
4. Nilai raport

Perhitungan nilai rapor, diperoleh dari nilai hasil ulangan umum yang dilakukan
tiap akhir semester dan nilai rata-rata harian. Cara pemberian nilai rapor
berdasarkan batasan 1-10, perhitungan nilai rapor berdasarkan dengan rumus :

Keterangan:
NA = Nilai akhir rapor
NH = Nilai harian
UU = Nilai ulangan umum

Nilai NH dan UU belum mengalami pembulatan, pembulatan baru dilakukan


pada nilai rapor (NA). Pembulatan nilai rapor :
– Pecahan kurang dari 0,50 dihilangkan

– Pecahan 0,50 atau lebih dibulatkan keatas

Nilai hasil pembulatan berupa nilai bulat tanpa pecahan (tanpa angka dibelakang

koma).

5. Penilaian Eksktrakurikuler

Hasil penilaian ekstrakurikuler dinyatakan secara kualitatif yang dituliskan

dengan kualifikasi B (Baik), C (Cukup) dan K (kurang).

6. Penilaian kepribadian

Hasil penilaian kelakuan, kerajinan dan kerapian juga dinyatakan secara kualitatif

yang dituliskan dengan kualifikasi B (Baik), C (Cukup) dan K (kurang).

12
2.2.3 Menentukan Peringkat Siswa

Dalam mencari peringkat secara umum adalah membandingkan rata-rata nilai

yang diperoleh satu siswa dengan nilai siswa yang lainnya . Nilai akademik yang

dapat dijadikan kriteria penyususan peringkat adalah :

1. Jumlah nilai dalam 1 semester.

2. Jumlah nilai mata pelajaran program pendidikan akademik dalam 1 semester.

2.2.4 Kriteria Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas , pelaksanaannya diatur sebagai berikut :

1. Melihat perkembangan belajar siswa secara keseluruhan, dimulai dari

semester 1 sampai dengan semester 2. Khusus untuk semester 2 ditetapkan :

a. Nilai tidak boleh kurang dari 4 ( empat ).

b. Nilai rata-rata seluruh bidang studi/subbidang studi pada semester 2 yang

diperoleh siswa minimal 6,0.

c. Nilai untuk masing-masing mata pelajaran Agama, PPKn dan Bahasa

Indonesia sekurang-kurangnya 6 ( enam ).

2. Bahwa pada kasus-kasus dimana siswa belum dapat mencapai persyaratan

minimal karena suatu sebab yang masuk akal, diberikan kesempatan untuk

menempuh tes ulang ( perbaikan ) dimana nilai tes pertama diubah dan

mengambil nilai yang baru.

3. Keputusan kenaikan kelas ditetapkan bersama dalam rapat kenaikan kelas

yang dihadiri oleh semua guru dan dipimpin oleh kepala sekolah dengan

memperhatikan berbagai pertimbangan, misalnya: prestasi siswa pada

semester 1 dan semester 2 , kepribadian dan presensi siswa .

13
14

Anda mungkin juga menyukai