ETIKA APOTEKER

Beneficence Pelayanan Terbaik & Mkasimal

Confidentiality Menjaga rahasia/Privasi setiap individu
Autonomy Menghormati keputusan pasien
Veracity Menyampaikan kebenaran
Non-maleficence Perbuatan yang tidak membahayakan
Justce Adil, sama rata kesemua pasien
PMK No. 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi
STRA Dikuarkan KFN (Komite Farmasi Nasional)
(Surat Tanda Registrasi Apoteker)

STRTTK Dikeluarkan Kepala Dinkes Provinsi

(Surat Tanda Registrasi Teknis Kefarmasian)

SERKOM Dikeluarkan PP IAI

(Sertifikat Kompetensi Apoteker)

SIPA Dikeluarkan Kepala Dinkes Kab/Kota Dengan Rekomendasi PC. IAI

(Surat Izin Prakrek Apoteker)

SIPTTK
(Surat Izin Praktik Tenaga Teknis Kefarmasian)
TANDA PERINGATAN OBAT BEBAS TERBATAS
P no 1 P no 4
BACALAH Aturan Memakainya Hanya Untuk DIBAKAR

P no 2 P no 5
Hanya Untuk KUMUR, Tidak Boleh DITELAN
Jangan Ditelan
P no 3 P no 6
Hanya Untuk Bagian LUAR Badan Obat WASIR, Jangan Ditelan

GOLONGAN OBAT
BEBAS

BEBAS TERBATAS

KERAS

PSIKOTROPIKA

NARKOTIKA 1 Sp untuk 1 item obat Dituju ke Kimia Farma

 JAMU
 Memenuhi Persyaratan Mutu
 Dibuktikan Secara EMPERIS
OHT (Obat Herbal Terstandar)
 Memenuhi Persyaratan Mutu
 Dibuktikan Secara
ILMIAH/PRAKLINIK
 Bahan Baku Terstandar
FITOFARMAKA
 Memenuhi Persyaratan Mutu
 Dibuktikan Secara KLINIK
 Bahan Baku Terstandar
FARMAKOEKONOMI
CMA
(Cost Minimization Analysis)
Outcome: -
Biaya program terendah dengan asumsi
manfaat yang diperoleh sama
CBA Manfaat Vs Biaya
(Cost Benefit Analysis) Exp Program Kb Vs Program Gemasermat
Outcome: Ekonomi Benefit
Biaya dan Manfaat suatu intervensi dan CBA=
Biaya
pengaruhnya terhadap hasil perawatan
Kesehatan CBA > 1 (Bermanfaat)
CBA = 1 (Sama saja Ada/Tidak ada Program
CBA < 1 (Program mendatangkan kerugian)
CEA ACER
(Cost Effective Analysis) Rata-rata biaya medis langsung dari tiap obat
Outcome: Klinis Biaya
Membandingkan biaya dengan beberapa ACER=
Efectivitas
ukuran non-moneter tapi dibandingkan
pengaruhnya terhadap hasil perawatan
ICER
Perbedaan biaya medis 2 obat beda golongan
dengan perbedaan efektivitas
Biaya A−Biaya B
ICER=
Efectivitas A−Efektivitas B

CUA Biaya Vs Kualitas Hidup Biaya

(Cost Utility Analysis)
ACER=
Analysis QALY/Qualityac vs of life Efectivitas
Outcome: Humanistik (QALy)
Mengukur nilai spesifik Kesehatan
dalam bentuk individual
Selisih Biaya
CUA=
Selisih QALY
NOMOR REGISTRASI OBAT JADI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

DIGIT 1 Nama obat jadi D : Dagang

G : Generik
B : Bebas
T : Bebas Terbatas
DIGIT 2 Golongan K : Keras
P : Psikotropika
N : Narkotika
J : Produksi Kimia Farma
E : Keperluan Ekspor
DIGIT 3 Jenis Produksi L : Produksi dalam Negri/Lokal
I : Impor
X : Keperluan donasi bencana alam, obat untuk tujuan khusus
S : Produksi Indo Farma
DIGIT Tahun 21 : Disetujui Priode 2021
4 Persetujuan 22 : Disetujui Priode 2022
5 Obat Jadi
DIGIT Nomor Urut X : Nomor urut pabrik
6 Pabrik
7
8
DIGIT Nomor Urut
9 Disetujui
10 Masing-Masing
11 Pabrik
DIGIT Bentuk Sediaan Bentuk sediaan obat
12 Obat jadi 01 : kapsul
 13 02 : kapsul lunak
04 : kaplet
10 : tablet
12 : tablet hisap
28 : Gel
DIGIT 14 Kekuatan Sediaan A : obat dalam sediaan jadi yang disetujui Pertama kali
Obat Jadi B : obat dalam sediaan jadi yang disetujui kedua kali
C : obat dalam sediaan jadi yang disetujui ketiga kali
Kemasan berbeda Bentuk sediaan obat jadi < 10 Kemasan
Tiap nama, 1 : Kemasan utama
DIGIT 15 Kekuatan 2 : perubahan kemasan yang pertama
dan 3 : perubahan kemasan yang kedua
bentuk sediaan obat jadi

NOMOR REGISTRASI OBAT TRADISIONAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KETERANGAN
DIGIT 1 & 2 Berupa huruf TR : OT Lokal
DIGIT 1 Menunjukkan obat tardisonal TI : OT Impor
DIGIT 2 Lokasi diproduksi TL : OT Lisensi
DIGIT 3 & 4 Tahun didaftrakan 2021 ditulis 21/2020 ditulis 20 QL : Kuasi Lisensi
DIGIT 5 Jenis Produksi 1 : Pabrik farmasi QI : Kuasi Impor
2 : Pabrik Obat Tradisonal (PT) QD : Kuasi Lokal
3 : Perusahaan Obat Tradisonal (CV)
DIGIT 6 Bentuk sediaan 1 : Rajangan
2 : Serbuk
3 : Kapsul
4 : Pil, Granul, Tablet, Pastilles
5 : Dodol
6 : Cairan
 7 : Salep/ Krim
DIGIT 7 – 10 Nomor urut produksi obat tradisional
DIGIT 11 Volume/bobot Kemasan

BEYOND USE DATE

Antibiotik/Sirup Kering 7 Hari
CAIRAN Non – Antibiotik 14 Hari
Tanpa Pengawet
Dengan Pengawet 35 Hari
SEMISOLID Gel, Krim 28 Hari - 30 Hari
SERBUK Pulvis, Pulveres 6 Bulan
TETES MATA - 28 – 1 bulan
- 28 Hari - 1 bulan
Tetes Telinga 3 X 24
Tetes Telinga Mini dose
Sudah dibuka Suhu Ruangan (15 - 30 0C) = 28 hari - 1 bulan
INSULIN Belom dibuka Suhu Dingin (2 - 8 0C) = Himgga ED
Suhu Beku -15 s/d - 25 0C Vaksin Polio

SUHU Suhu Dingin 2 - 8 0C Vaksin, Supostoria

PENYIMPANAN
OBAT Suhu Sejuk 8 - 15 0C Injeksi

Suhu Ruangan 15 - 30 0C Nistatin Tablet Vaginal

Ruangan Terkendali 15 - 25 0C Nistatin

Metronidazole Ovula

Probiotik
 Bisakodil

BUD PRODUK STERIL YANG SUDAH PERNAH DIGUNAKAN

Vaksin POLIO 2 Minggu -25 0C s/d -15 0C
IPV (Inactivated Poliovirus) 4 Minggu 2 0C-8 0C
DPT-Hib-Hb 4 Minggu 2 0C-8 0C
BCG 3 Jam 2 0C-8 0C
CAMPAK 6 Jam 2 0C-8 0C
MR 6 Jam 2 0C-8 0C

Indikator VVM (Vaccine Vial Monitor) Pada Vaksin

A  Segi 4 Lebih Terang Dari Lingkaran
Gunakan Vaksin Bila Belum Kadaluarsa
B  Segi 4 Berubah Gelap Tapi Lebih Terang Dari Lingkaran
Gunakan Vaksin Lebih dahulu Bila Belum Kadaluarsa
Batas untuk tidak digunakan lagi.
C X Segi 4 Berwarna Sama Dengan Lingkaran
JANGAN GUNAKAN VAKSIN
Melewati batas buang
Melewati Batas
D X Segi 4 Lebih Gelap Dari Lingkaran
JANGAN GUNAKAN VAKSIN
 LASA (Look Alike Sound Alike)
Solusi: Diberi Stiker Lasa
Diberi Jeda
Tallman Lettering ( Tata cara nama yang dikapitalkan pada hurup yang berbeda
Exp DOBUTamin – DOPamin
INSULIN
HIGH ALERT LARUTAN PEKAT
Nacl Pekat 3%
MgSO4
KCL Kalium Klorida/Potassium klorida 7,46%
Dextrose >20%
PREPARAT DARAH
Warfarine
Heparine
ANASTESI
Lidokain
SITOTATISKA (Obat Kanker)

1
Antibiotik Topikal
Antibiotik Tetes Mata
Pil KB
1 Tube, 1 botol, 1 Siklus
Suppositoria 3 Suppos
PPI 7 Kapsul

20
DOWA Metoklopramid
Daftar Obat Wajib Apotek Asam Mefenamat
Salbutamol
 Tablet

10
Ranitidine
Allopurinol
Piroxicam
Siproheptadin Tablet

Prioritas Resep PIM Periculum In Mora Bahaya Jika Ditunda

URGENT Urgent Sangat Penting
STATIM Statim Penting
CITO Cito Dispenstur Segera Dibuat
KARDIOVASKULAR
HIPERTENSI
Captoril, Lisinopril, Ramipril, Imidapril, Enalapril
Golongan ACE-I
(Angiotensine Converting Enzyme)

Mekanisme Kerja Menghambat hormone ACE pada jalur RAAS & menghambat perubahan AT1 menjadi AT2 dan menghambat metabolisme
BRADIKIN
Efek Samping Batuk kering, Hiperkalemia, Menyebabkan peningkatan kreatinin pada pasien gagal jantung
Konsumsi Perut Kosong, karena penyerapan meningkat
Parameter Bp, BUN/Serum Kreatinin, Kalium

Candesartan, Losartan, Telmisartan, Irbesartan, Valsartan

ARB Candesartan + Aliskiren = Gangguan fungsi ginjal
(Angiotensine Reseptor Blocker)

Mekanisme Kerja Menghambat AT-2 berikatan pada reseptornya

Efek Samping Edema perifer, Hipertrigliserida, Hiperkalemia, Kenaikan BUN
Konsumsi Perut Kosong
Parameter Bp, BUN/Serum Kreatinin, Kalium
 CCB Antidotum: Calcium Gluconat, Calcium Chlorida, Insulin, Glucagon
(Calcium Channel Blocker) CCB + Anggur: Meningkatkan Bioavaibilitas
Amlodipine, Nifedipine, Nicardipin
CCB Dihidropiridine Amlodipin + Simvastatin: Rhabdomyolisis (Kelemahan Pada Jaringan Otot)

Mekanisme Kerja Menghambat Kanal Kalsium L-Type Sehingga Vasodilatasi

Efek Samping Edema, Sakit Kepala
Konsumsi
Verapamil
CCB Fenilalkilamin

Mekanisme Kerja Menghambat Kanal Kalsium T-Type Sehingga menurunkan Heart Rate
Efek Samping Konstipasi, Sakit Kepala, Edema perifer, Flushing (Kemerahan Pada Kulit)
Konsumsi
Diltiazem
CCB Benzohiazepine

Mekanisme Kerja Melemaskan otot pada jantung dan pembuluh darah

Efek Samping
Konsumsi Perut Kosong

Beta – Blocker Antidotum: Atropin, Adrenalin, Glucagon, Isoprenalin, Insulin

Atenolol, Acebutolol, Bisoprolol, Esmolol, Metoprolol
Selektif/Kardioselektif Aman Untuk Pasien Asma

Mekanisme Kerja
Efek Samping Bronkospasme, Disfingsi ereksi, Hiperlipidemia, Hiperglikemia, Hiperurisemia
Konsumsi
Propanolol, Timolol, Penbutolol, Carteolol, Nadolol
Non – Selektif Tidak Aman Untuk Pasien Asma
Mempengaruhi Penyerapan Vitamin ADK, Menyebakan Aritmia, Synkope (Pingsan) & Bradikardi (Denyut jantung lambat)
Mekanisme Kerja
Efek Sampng
Konsumsi
o Pemberhentian tiba2 dpt menyebabkan Rebound Hipertensi
o Keuntungan tambahan pada pasien Esensial tremor, Migraien, Tirotoksikosis (peningkatan kadar hormone tiroid)
Labetalol, Carvedilol
Aktivitas Alfa- Blocker Tidak Aman Untuk Pasien Asma

Mekanisme Kerja
Efek Samping
Konsumsi

Diuretik
Diuretik Thiazide HCT(Hydrochlorothiazide)
Parameter: Elektrolit, Glukosa, Asam Urat, BUN, SCr
Mekanisme Kerja Menghambat reabsorbsi pada renal tubulis distal
Pemberian: Pada pagi hari untuk menghindari DIURESIS (penambahan volume urin pada malam hari
Efek Samping
Konsumsi
Loop Diuretik Furosemide
Parameter: Elektrolit, Glukosa, Asam Urat, BUN, SCr
Mekanisme Kerja Menghambat Reabsorbsi Nacl pada Proksimal, Renal tubulis distal dan lengkung henle
Efek Samping
Konsumsi

Diuretik Parameter: Kalium, Kreatinin (Fungsi Ginjal)

Hemat Kalium Spironolaktone
Mekanisme Kerja Berkompetisi dengan aldosterone pada reseptor ditubulus
Efek Samping Hiperkalemia terutama kombinasi dengan ACEI, ARB, Suplemen Kalium, Asidosis metabolic (kadar asam meningkat),
Ginetomastia (pembesaran payudara pd laki2), Gangguan Mentruasi
Konsumsi
Dapat meningkatkan Asam urat
Interaksi
Litium+ Diuretik: Meningkatkan Kadar Litium, Turunkan kadar litium 50% & monitoring kadar litium
Manitol (Agenosmisis)
Parameter:
Elektrolit
Hydralazine, Minoxidil
Golongan Direct Vasodilator

Mekanisme Kerja
Efek Samping Palpitasi (detak jantung cepat)
Konsumsi
Prazosine, Doxazosine, Terazosine, Tamsulosine
Golongan α1-Blocker

Mekanisme Kerja
Efek Samping
Konsumsi
Reserpine, Methyldopa, Clonidine
Golongan α2-Adrenergik

Mekanisme Kerja
Efek samping o Hipotensi Ortostatik (jatuh apabila begerak cepat), Edema
Konsumsi
Aliskiren
Golongan Antagonis Renin
Mekanisme Kerja Menghambat renin, sehingga tidak terjadi perubahan Angiotensinogenangitensi 1
Efek samping
Konsumsi
ISDN(Isosorbid Dinitrat), Nitropruside, Nitrogliserine, Gliserine Trinitrat
Nitrat

Mekanisme Kerja
Efek samping
Konsumsi

HIPERTENSI
Kehamilan
Hypertensive Emergency
(Dengan cedera /Kerusakan Organ)
Hypertensive Urgency
Resistensi Hipertensi
HT > 140/90 mmHg
1ST Labetalol, Methyldopa, Nifedipine
Nitroprusside Vasodilator yang langsung bekerja menurunkan PVR (Pulmonary Vacular Resistence)
Terapi Lain:
Vasodilator: Hydralazin Nitrogliserine
CCB: Nicardipin
BB: Esmolol, Labetalol, Metoprolol
Kerja Pendek (Captopril, Clonidine, Labetalol
Diuretik Seperti
Golongan Thiazide, Klortalidon, HCT Hydroklorothiazide, Indapamid
Spironolactone
Loop Diuretik, Torsemid, Furosemide Diberi jika GFR < 30ml
HIPERLIPEDEMIA
Golongan Statin/ Simvastatin, Atorvastati, Lovastatin, Pitavastatin, Rosuvastatin
HMG CoA Reductase Inhibitor
Mekanisme
Efek samping Miopati (Mialgia, Miositik, Rabdomiolisis), Menigkatkan Enzim hati
Kontra-indikasi Penyakit Liver aktif dan Kronis
Efek terapi
 GOL. BETALAKTAM Mekanisme Kerja: Menghambat sintesis Dinding Sel
1. PENISILIN Amoxicilin Konsumsi 1 jam P.C ESO:
Penisilin – G Ampincilin Konsumsi 30 Menit A.C/2Jam P.C Karna Absorbsinya lebih efektif pada Urtikaria(kulit
Penisilin – V kondisi perut kosong melepuh), Anemia
Amoxicillin I.O: Amox/ampincilin+Allopurinol =Peningkatan resiko ruam hemolitik, Nyeri sendi,
Ampicilline Ampincillin+Tetracycline =Efek Ampincillin Diantagonis Tetracycline mual, muntah, diare
Apabila alergi Penisilin bisa diganti sefalosporin Gen III
2. MONOBAKTAM Aztreonam dikonsumsi:P.C ESO:
Aztreonam Gangguan pengecapan
3. KARBAPENEM Konsumsi: P.C ESO:
Imepenem Urin Berwarna
Meropenem merah(IMEPENEM)
4. SEFALOSPORIN Konsumsi:P.C ESO:
GENERASI I I.O = Sefalosporin+Aminoglikosida = Nefrotoksisitas G.I. Upset
Cefazoline Sefalosporin+Antikoagualan (Kumarin) = Peningkatan Efek Kumarin
Cefalexime Vaksin Tifoid = Antibakteri Mengaktivasi Vaksin Tifoid
Cefadroxil
GENERASI II Monitoring: PENISILIN, MONOBAKTAM, KARBAPENEM, SEPALOSPORIN.
Cefuroxim CBC
Cefrozil BUN, Cr (Dapat Meningkatkan BUN, Cr = Tiap Seminggu
GENERASI III
Cefotaxime Monitoring: Oxacillin, Nefcillin, Carbapenem.
Ceftriaxone CBC
Ceftazidime BUN, Cr
Cefixime AST(SGOT), ALT(SGPT)
Cefdinir BILIRUBIN Karna dapat meningkatkan BUN, Cr dan Enzim hati
 GENERASI IV
Cefepime
Cefirome
GOL. POLIPEPTIDA Mekanisme Kerja: Menghambat sintesis Dinding Sel ESO:
Vancomycin Monitoring: CBC, BUN, Cr (Bersifat Nefrotoxic) = Tiap Minggu Rad man Sydrome,
Bacitracin

AMINOGLIKOSIDA Mekanisme Kerja: Menghambat sintesis protein dengan mengikat subunit ESO:
Amikacin Ribosom 30’S Nefrotoxic (Gangguan Ginjal)
Gentamicin Konsumsi: P.C Ototoxic (Gangguan Pendengaran)
Kanamicin Monitoring: CBC, BUN, Cr (bersifat nefrotoxic) = Tiap minggu Kolitis(Radang Usus Kronis)
Streptomisin Hipomagnesia,
Tobramicin Jangka Panjang-Syok Anafilaksis
TETRACYCLINE Mekanisme Kerja: Menghambat sintesis protein dengan mengikat subunit ESO
Doxycycline Ribosom 30’S Gigi Kuning (K.i < 8tahun)
Tetracycline Konsumsi: P.C Peningkatan Enzim Hati
Oxytetracycline I.O: Tetracyclin + Susu = Kalsium Susu membentuk complex dengan
Tetracycline
KLINDAMYCINE Mekanisme Kerja: Menghambat sintesis protein dengan mengikat subunit ESO:
Klindamycine Ribosom 50’S
Konsumsi:A.C
MAKROLIDA Mekanisme Kerja: Menghambat sintesis protein dengan mengikat subunit ESO:
Erytromycine Ribosom 50’S
Azytromycine
Klaritromycine Konsumsi: (Erytromycine) 2 Jam A.C/P.C
Spiramycine I.O:
Roxytromycine
KLORAMPHENICOL Mekanisme Kerja: Menghambat sintesis protein dengan mengikat subunit ESO:
Cloramphenicol Ribosom 50’S Bumil: Baby Gray Syndrome
Thiamphenicol Konsumsi:P.C Dewasa: Anemia Aplastik
SULFONAMIDA Mekanisme Kerja: Menghambat enzyme2 esensial dalam metabolisme folat ESO:
Sulfametoxazole Stevens Jhonson Syndrome
Triamphenicol Konsumsi:P.C dengan meminum banyak air putih Anemia Megalobtatik
Atau Gangguan Ginjal
(Cotrimoxazole
Kombinasi Sulfa dan
Trimetoprim 5:1)
QUINOLONE Mekanisme Kerja: Menghambat Reflikasi dan Transkripsi DNA/RNA ESO:
As. Nadiliksat bakteri Pendarahan Gastrointestinal (As.
Konsumsi:P.C Nadiliksat)

FLUOROQUINOLONE Mekanisme Kerja: Menghambat Reflikasi dan Transkripsi DNA/RNA ESO:

Ciprofloxacine bakteri Tendon Repture/menghambat
Levofloxacine Konsumsi: P.C Tapi 2 jam A.C/P.C Antasida, Sucralfate, Multivitamin pembentukan tulang rawan
Moxifloxacine
Norfloxacine
Ofloxacine
INFEKSI BAKTERI
DEMAM TIFOID DAN PARATIFOID
TERAPI DEMAM TIFOID (Diagnosa Uji Widal)
1 Gol. Kloramphenicol (Kloramphenicol)
ST

Gol. Penisilin (Amoxicilin/Ampicillin)

Gol. Sulfonamida (Cotrimoxazole)
2ND Gol. Makrolida (Azythromycin)
Gol. Sefalosporine Gen III (Ceftriaxone)
Gol. Fluoroquinolone (Ciprofloxacin)

BUMIL: SEFALOSPORIN/MAKROLIDA
ANAK: SEFALOSFORIN/MAKROLIDA/SULFONAMIDA

DIPHTHERI
TERAPI DIPHTERI
Pecegahan: Vaksin DPT(Diphtheri Pertussis Tetanus)
Terapi: Diphteria Antitoxin
Procaino Benzyl Penicillin
Benzathine Benzyl Penicillin
Gol. Makrolida (Erytromycin)

MRSA
TERAPI MRSA
(Methicillin Resistent Staphylococus Aureus)
Vancomycin Monitoring CBC, BUN, Cr (Nefrotoxic) ESO: Rad man Syndrome
Daptomycin Monitoring CBC, BUN, Cr (menyebabkan Miophaty)
Linezolid

JERAWAT (ACNE VULGARIS)

TERAPI JERAWAT/Acne Vulgaris
Antibiotik Topikal
Benzoyl Peroxida
 Klindamycin
Eritromycin
Asam Ezelaik
Oral
Erytromycin
Tetracyclin
Klindamycin
Exfolianting/mengangkat sel kulit mati, pembentukan komedo, Resorsinol
mengurangi inflamasi dijerawat Asam Salisilat
K.I BUMIL Sulfur
Retinoid Topikal/mengatasi kerutan halus, bitnik-bintik hitam, Asam Retinoat
kulit kasar Tritinoin
Antisebum/mengurangi kadar minyak berlebih pada kulit Isoretinon
Anti inflamasi/meredakan inflamasi/perangan pada jerawat Kortikostiroid Oral ESO
Dexamethasone Candiasis, Hipoglikemia,
Bethamethasone Osteoporosis, Hipertensi
Methylprenisolone

ANTI FUNGI/JAMUR
TERAPI INFEKSI JAMUR
KADAS/KURAP (TANEA PEDIS) dan PANU (TANEA VERSICOLOR) Terapi: Clotrimazole 1%, Mikonazole 2%
Oral Thrush (Candiasis Oral) Terapi: Fluconazole/Ketokonazole
Infeksi Jamur Kuku (Ibu Jari) /Onkomikosin Terapi: 1ST Terbinafin
Paha/Tinea Krusis 2ND Iraconazole/Gliseofulvin
Sela-sela jari/Tinea Pedis
Tanea Imbrikata
Tanea Kapitis/Kulit kepala

Bumil+Jamur Ketoconazole
HEPATITIS
TERAPI HEPATITIS-A TERAPI HEPATITIS-B TERAPI HEPATITIS-C
Sembuh Sendiri Pegylated Interferon Alfa Tahap 1 (24-48minggu)/6bln-1tahun
Entecavir Interferone+Ribavirin+Boceprevir/
Tenofovir Telaprevir

Alternatif: Tahap 2, 3, 4 (24minggu) /6bulan

Lamivudine Interferone+ribavirin
Adefovir
Teelbivudin

Terapi Akhir
TRANSPLANTASI HATI

Note:
Interferone K.i Hamil, Sirosis Dekompensata,
Tenovofir & Adefovir K.i. Gangguan ginjal

VIRUS
Influenza Oseltamivir
Rubella Acyclovir, Valasiklovir
Covid-19 Oseltamivir, Pavipiravir
HIV/AIDS
NRTI NNRTI PI
AZT/ZDV (ZIDOVUDIN) EFV (EVAFIREN) ATAZANAVIR
Apabila Terjadi Anemia Diganti Tenofovir, Toksisitas SSP, Hepatotoksik, Teratogenik (KI Ruam
Neutropenia, Miopati Bumil) dan Efavirenz dapat meningkatkan
nilai AST(SGOT) dan ALT(SGPT) serta TC BOSEPREVIR
TDF (TENOFOVIR) dan TG Nefrolitiasi
Osteoporosis, Difungsi Ginjal, Menurubkan
Densitas Tulang NVP (NEVIRAPIN) DARUNAVIR
Hepatotoksik paling tinggi, Stevenz Jhonsone
3TC (LAMIVUDIN) Syndrome INDINAVIR
Toxic Pankreas , sakit kepala Nefrolitiasis
ETV (ETRAVIRIN)
ABC (ABACAVIR) Ruam, Mual RITONAVIR
Ruam, Toksisitas Hati Intoleransi GI
RVP (RILVIPIRIN)
D4T (STAVUDIN) SAQUINAVIR
Lipodistropi, Neuropati perifer, Asidosis DLV (DELAVIRDIN) Mual, Kembung
laktat
Peningkatan hasil tes hati, Ruam LOPINAVIRHiperlipidemia, Intoleransi GI

Profilaksis Bayi baru lahir dari ibu HIV+

1ST AZT (Zidovudine) Diberikan 6-12jam setelah lahir, (<72jam) Selama 6 Minggu
2ND Kotrimoxazole Diberikan > Usia 6 minggu sampai tidak terinfeksi

Bayi Baru lahur mendapat ASI dari ibu HIV+

AZT (Zidovudin) + NVP (Neviravine) Selama 6 minggu
BUMIL
Terapi : AZT+3TC+NVP
EFV (EVAFIREN) K.I bumil karna Bersifat Teratogenik

TB + HIV
Terapi TB terlebih dahulu selama 2-8 minggu baru terapi HIV
AZT/TDF+3TC/FTC+EFV
HEPATITIS + HIV
(Sebisa mungkin tidak menggunakan NVP/EFV/PI (EFEK HEPATOTOKSIK)
Menggunakan Triple NRTI
AZT(ZIDOVUDIN) + 3TC(LAMIVUDIN) + TDF(TENOFOVIR)

HIV+ Kandiasis
Nystatin, Fluconazole, Itraconazole, Amphotericin B

HIV + LIVER
TDF+3TC/FTC+EFV
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
SIFILIS (RAJA SINGA) Terapi Stadium 1: Benzatin, Benzyl Penisilin (i.v)
Stadium 2: Penisilin-Prokain (i.v) selama 21hari

Gonnorrhea (Kencing Nanah) 1st Ceftriaxone 250mg i.m & Azytromycine Oral 1 gr
2ND Cefixime, Levofloxaxin, Kanamycin
HAMIL Ceftriaxone/Cefixime

Chlamydia 1ST Azytromycine, Doxycycline selama 7 hari

2ND Erytromycine, Levofloxacine
HAMIL: Azytromycine/Amoxyciline

Bakterial Vaginitis 1st Azytromycin 1gr dosis tunggal/Doxycycline 100mg 2x1

Alternatif
Erytromicin base 500mg
Erytromycin Etilsuksinat 800mg
Gol. Fluoroquinolone (Levofloxacin, Ofloxacin)

Herpes Genital 1ST Acyclovir 400mg 7-10 hari

Vamcyclovir 250mg oral 7-10hari

Trikomoniasis 1ST Metronidazole 2gr Single dose, Tinidazole 2gr Single dose
Candiasis 1ST Myconazole, Clotrimazole, Fluconazole, Itraconazole
2ND Nystatine

INFEKSI PARASIT
MALARIA
Profilaksis
Doxycycline 100mg/hari
1-2 hari sebelim bepergian – 4 minggu setelah Kembali

Malaria + Bumil (0-9bulan)

ACT selama 3 hari

Malaria berat + Bumil

Artesunat Injeksi/Kina Hcl Drip i.v

Malaria Berat (>1 Malaria)

Artesunat i.v lanjut ACT Oral
TOXOPLASMOSIS
TRIMESTER -1 (1-18minggu)
Spiramycin 3x1 (Tidak menembus Plasenta)

TRIMESTER 2-3 (18minggu – Melahirkan)

Primetamine 2x1
Sulfadiazine 4x1 Menembus Plasenta
As. Folat

Toxoplasmosis Gondii
Dewasa: Pirimetamin/Sulfadiazin

CACINGAN
KREMI (Entarobiasis) Terapi

GELANG (Askariasis) Terapi

TAMBANG (Nekatoriasis) Terapi

CAMBUK (Trikuriasis) Terapi

PITA (Taeniasis) Terapi

FILARIASIS (Kaki Gajah) Terapi DEC (Dietilkarbamazin), Albendazole

INFEKSI KULIT
Scabies 1ST Parmetrine, Benzil Benzoat

Kutu Kepala 1ST Parmetrine, Fonetrine

Kutu Pubis 1ST Parmetrine Fonetrine, Malation

Atopic Dermatitis 1ST Kortikotiroid Topikal Betametasone, Clobetason, Antihistamin, Pelembab/Lubrikan

Contact Dermatitis 1ST Lotion Kalamin, Kortikostiroid Topikal, Antihistamin

Diaper Dermatitis 1ST Zinc Oxide, Imidazole, Dexpanthenol

Hiperpigmentasi 1ST Vit-C, Kojic Acid, Retinol, Chemical Peeling

GANGGUAN THT
OTITIS MEDIA
TERAPI OTITIS MEDIA
1ST LINE GOLONGAN PENICILLIN
(Amoxicillin/Kasus ringan)
(Amoxicillin Klavulanat/Ampincillin Sulbactam Untuk Kasus berat)

2Nd LINE GOLONGAN SEFALOSPORIN GENERASI II/GENERASI III

Generasi II
Cefuroxime

Generasi III
Ceftriaxone

Alergi Betalaktam Ganti Golongan Makrolida

Azytrhomycin
Klaritrhomycin

SINUSITIS
TERAPI SINUSITIS
1ST LINE GOLONGAN PENICILLIN
(Amoxicillin/Kasus ringan)
(Amoxicillin Klavulanat Untuk Kasus berat)

2Nd LINE GOLONGAN SEFALOSPORIN GENERASI II/GENERASI III

Generasi II
Cefuroxime
Generasi III
Ceftriaxone

Alergi Betalaktam Ganti Golongan Makrolida dan Fluoroquinolone

Golongan Makrolida
Azytrhomycin Kasus Kronis, Klaritrhomycin
Golongan Fluoroquinolone Levofloxacine Kasus Kronis

TONSILITIS
Terapi Tonsilitis
Tonsilitis Akut
1ST Gol. Penicilin/Sulfonamida selama 5hari
Tonsilitis Kronik
Obat Kumur

FARINGITIS
TERAPI FARINGITIS
1ST LINE GOLONGAN PENICILLIN
(Amoxicillin/Amoxicillin Klavulanat)
2Nd LINE GOLONGAN SEFALOSPORIN GENERASI II/GENERASI III
Generasi II
Cefuroxime
Cefrozil

Generasi III
Ceftriaxone
Ceftriaxone

Alergi Betalaktam/Penisilin Ganti Golongan Makrolida/Fluoroquinolone

Golongan Makrolida
Erythromycine
Azytrhomycine
Klaritrhomycine

Golongan Fluoroquinolone
Levofloxacine

EPIGLOTITIS
Terapi i.v
Cefalosporin Gen III ( Cefotaxime, Ceftriaxone)
Ampincilin-Sulbactam
 MENINGITIS
< 1 bulan (Ampicillin + Cefotaxime)
1 - 50tahun (Vancomycin + Cefotaxime)
> 50tahun (Vancomycin + Ampicillin + Cefotaxime)
Jamur (Ampotericin B (iv) Atau Fluconazole (oral)
Penggolongan ANTIHIPERTENSI
ACE-I
Captopril
Lisinopri
Imidapril
Enalapril
ARB
Candesartan
Losartan
Telmisartan
Irbesartan
Valsartan
CCB Dihidropiridine
Amlodipine
Nifedifine
Nicardipine
CCB Fenilalkilamin
Verapamil
CCB Bensothiazepin
Diltiazem
B-BLOCKER
DIURETIK Thiazide
DIURETIK Loop
DIURETIK Hemat Kalium
ALFA-1 BLOCKER
ALFA-2 ADRENERGIK
ANTAGONIS RENIN
DIRECT VASODILATOR
 TERAPI BRONKITIS
Penyebab: M. Pneumonia/Clamydia
GOLONGAN Makrolida (Azytromycine)/Golongan Tetracycline (Doxycycline)
Bronkitis Akut Pentebab: Virus Influenza A/B
Oseltamivir Dan Zanamivir/Golongan Makrolida/Amoxicilin Klavulanat
 PNEUMONIA
1. CAP (COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA) Diluar Rs/Rawat Jalan
2. HAP (HOSPITALITY ACQUIRED PNEUMONIA) Didalam Rs/Rawat Inap
1. ANTIBIOTIK CAP RAJAL
1ST LINE GOLONGAN PENICILIN (AMOXICILIN)/
GOLONGAN MAKROLIDA ( AZYTROMYCIN)
GOLONGAN TETRACYCLINE (DOXYCYCLINE)

ANTIBIOTIK CAP RANAP

BETALAKTAM+MAKROLIDA/FLUOROQUINOLONE

CAP PADA ANAK: MAKROLIDA

2. ANTIBIOTIK HAP/VAP./Tanpa Faktor MDR
1st LINE Golongan FLUOROQUINOLONE
Levofloxacin/Moxifloxacine
Atau Ampiciline - Sulbactam/Meropeneme

ANTIBIOTIK HAP/VAP/Dengan Faktor Resiko MDR

1st LINE Meropenem/Piperasilin - Tazobaktam

Kondisi Hamil Hindari Gol. Fluoroquinolone Karna menyebabkan Tendon pada Janin

ISK (Infeksi Saluran Kemih)

Tanpa Komplikasi Dengan Komplikasi
Gol. Fluoroquinolone (Ciprofloxacin) Gol. Sefalosporin Gen. III (Ceftriaxone)
Gol. Sulfonamida (Cotrimoxazole) Gol. Fluoroquinolone (Levofloxacine)

Kondisi Hamil
Gol. Penisilin (Amoxicilin. Amox-Klavulanat)
Gol. Sefalosporin Gen. I (Cefalexim/Cefadroxil) 3-7 hari
_Itrofurantion < Trimester 3

Infeksi Saluran Pencernaan

Penyebab Clostridium Difficile
Terapi Metronidazole/Gol. Polipeptida (Vancomycin)
Penyebab E.coli
Terapi Gol Fluoroquinolone (Ciprofloxacin)
Penyebab Diare Traveler
Terapi Gol. Sulfonamida (Cotrimoxazole)/Gol. Fluoroquinolone (Ciprofloxacine)
Penyebab Vibrio Cholera
Terapi Dewasa ; 1st Gol. Tetracycline (Makrolida) 2nd Tetracycline
Anak; 1st Gol. Makrolida (Erytromycin) 2nd Azytromycin
Penyebab Shigella
Terapi Dewasa: 1st Gol.Fluoroquinolone (Ciprofloxacine) 2nd Levofloxacine
Anak: 1st Gol. Makrolida (Azytromycin)
Penyebab Amoeba Holistica (diuji Dengan ELISA)
Terapi Metronidazole
Penyebab Compylobacter Jejui
Terapi Gol. Makrolida (Erytromycine)/Gol.Fluoroquinolone (Levofloxacine, CiCiprofloxacine)

INFEKSI PARASIT
Penyebab Scabies (S. Scabeiebi)
Terapi: Permetrin (Balurkan seluruh tubuh, Selama 3 hari Berturut-turut)
INGAT …Scabies, Kutu Kepala, Kutu Pubis.
Terapinya: Parmetrine(3-12jam),
Fonetrine Lidane(K.I anak),
Sulfur Prisipatum(anak<2bln)
Bumil:Spiramycin
Terapi TB(Tuberkulosis)

H ISONIAZID NEURITIS PERIFER/KESEMUTAN/ARTHRALGIN Beri Piridoxin(VitB6)

R RIFAMPISIN URIN BERWARNA MERAH, ANEMIA HEMOLITIK
Z PIRAZINAMID NYERI SENDI(BERI Aspirine/NSAID lainnya, Peningkatan As. Urat Beri Allopurinol.
E ETHAMBUTOL Gangguan Penglihatan
S STREPTOMYCIN Gangguan Pendengaran dan Trombosito penia

BARU 2HRZE/4H3R3
KAMBUH(RELAPS)
LALAI(DEFAULT/DROP OUT) 2HRZES/HRZE/5H3R3E3
GAGAL(FAILURE)