Anda di halaman 1dari 3

SIARAN PERS

APJI MEMENUHI KEBUTUHAN INDUSTRI MAKANAN DAN


MINUMAN DI MASA PANDEMIC

Jakarta, 4 Oktober 2021 – Sejak awal 2020, krisis kesehatan dan perlambatan
ekonomi selama pandemic Covid 19 menyebabkan banyak sektor usaha terpuruk.
Namun, beberapa industri, seperti industri makanan dan minuman masih punya daya
tahan di tengah lesunya daya beli masyarakat. Kondisi ini terlihat dari kinerjanya yang
masih tumbuh positif dalam setahun terakhir. Pada kuartal I-2021, pertumbuhan
industri ini mencapai 2,45%, salah satu yang tertinggi di sektor industri pengolahan,
dan konsisten meningkat sejak kuartal II-2020.

Di samping itu, industri makanan merupakan sektor yang paling banyak menyerap
tenaga kerja sepanjang pandemi covid 19. Berdasarkan data BPS, proporsi tenaga
kerja di indutri makanan mencapai 3,75% pada 2020. Proporsi tersebut tercatat
meningkat 0,01 poin persen jika dibandingkan pada 2019 yang sebesar 3,74%. Hal
ini menandakan bahwa industri kuliner masih ekspansif, meski dalam masa pandemi.
Ketahanan industri makanan dan minuman (kuliner) juga terlihat dari besarnya
investasi yang dapat mereka tampung sepanjang semester I-2021. Berdasarkan data
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi
investasi di sektor industri makanan sebesar Rp 36,6 triliun atau 8,3% dari totalnya
yang mencapai Rp 442,76 triliun. Nilai tersebut meningkat 23,6% dibandingkan
periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 29,6 triliun. “Industri makanan memang di
era pandemi corona ini mengalami kenaikan” kata Menteri Investasi/Kepala BKPM
Bahlil Lahadalia dalam konferensi virtual pada Selasa, 26 Juli 2021 yang lalu. (dikutip
dari katadata.co.id)
Asosiasi Pengusaha Jasa Boga (APJI) berkeyakinan dapat menjadi garda terdepan,
dapat menjadi Lokomotif dalam menyelamatkan sektor jasa boga dan tentu akhirnya
banyak membuka lapangan pekerjaan. Ketahanan industri makanan dan minuman
tak terlepas dari peran serta kepengurusan dan keanggotaan APJI yang terus
berpartisipasi aktif dalam membangun kuliner dan ekonomi kreatif Indonesia
walaupun pandemi melanda. APJI mampu menjawab kebutuhan industri dalam
mendukung program Pemerintah. APJI terus memberikan kontribusi signifikan
terhadap pertumbuhan industri jasa boga melalui aktivitas yang dijalankan setiap
anggotanya. Sesuai dengan Visi APJI yaitu untuk bersatu membangun kapasitas
organisasi untuk meningkatkan kapabilitas anggota APJI. Dan Misi APJI untuk
meningkatkan profesionalisme dalam meningkatkan mutu produk dan mutu layanan
yang memenuhi standar gizi, kesehatan dan estetika penyajian, meningkatkan
pengetahuan manajemen usaha yang terus menerus dikembangkan, dengan teknik
dan metode yang mutakhir guna memiliki daya saing yang tinggi, serta memperluas
akses pemasaran, permodalan dan dukungan Pemerintah serta Stakeholder dibidang
usaha makanan dan minuman terkhusus jasa boga.
APJI memiliki anggota di seluruh Indonesia yang tersebar melalui 24 Dewan Pimpinan
Daerah APJI yang terus mengembangkan keanggotaannya diseluruh Indonesia.
Salah satunya adalah DPD APJI DKI Jakarta yang beranggotakan 300 orang lebih
pengusaha kuliner yang diyakini merupakan pusat Jasa Boga terbesar yang menjadi
barometer DPD APJI lainnya. Anggota APJI terdiri dari pelaku industri di bidang jasa
boga yang meliputi semua bidang usaha seperti katering, restoran dan café, bakery,
kue, pastry, cake, dessert dan patisseries, minuman olahan dan siap saji, produsen
produk olahan dan bumbu makanan, outlet siap saji, Grab and go, street food dan
Ghost Kitchen yang ada di Provinsi DKI Jakarta.
Untuk menjalankan komitmen serta visi dan misi APJI, Ketua APJI DKI Jakarta, Ibu
Tashya Megananda Yukki, baru-baru ini melantik dan mengukuhkan 4 DPC (Dewan
Pengurus Cabang) APJI se DKI Jakarta yakni DPC APJI Jakarta Selatan, DPC APJI
Jakarta Timur, DPC APJI Jakarta Pusat dan DPC APJI Jakarta Utara, pada tanggal
17 September 2021 yang lalu di Restoran Beranda Kitchen Jakarta. Menurut Ketua
APJI DKI Jakarta, “Dengan adanya kepengurusan ini diharapkan APJI lebih bisa
menjadi organisasi yang dapat meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan jejaring
anggota-anggotanya di masing-masing DPC serta berpartisipasi aktif dalam
membangun kuliner dan ekonomi kreatif di DKI Jakarta maupun di seluruh Indonesia”.
Saat ini APJI berhasil bekerjasama dengan banyak perusahaan atau vendor dalam
beberapa bidang, diantaranya ada Kemenparekraf RI yang bbrp waktu lalu kita sudah
beraudiensi dengan Bapak Sandiaga uno, kemudian kita juga bekerja sama dengan
KADIN, Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Perindustrian RI, Kementerian
Koperasi dan UKM RI serta beberapa Bank Pemerintah. Merujuk dari keberhasilan
tersebut, tentu kita tidak cukup berpuas diri, berbangga diri namun harus tetap selalu
meng-upgrade diri, meningkatkan kualitas dalam segala hal, termasuk meningkatkan
mutu para pengusaha, ujar Ibu Tashya dalam sambutannya di acara pelantikan DPC
APJI se DKI Jakarta.
Sementara itu, Sekretaris APJI DKI Jakarta, Ibu Riri Puspita juga mengharapkan
“Dengan terbentuknya kepengurusan ini yang para ketua DPC-nya adalah pelaku
usaha dibidang kuliner, harus mampu meningkatkan profesionalisme guna
meningkatkan mutu produk dan mutu layanan yang memenuhi standar gizi,
manajemen usaha yang terus berkembang dengan metode yang Up to date sehingga
mempunyai daya saing dan daya tarik sendiri, kemudian dapat memperluas akses
pemasaran, dengan permodalan dan dukungan Pemerintah”.

Anda mungkin juga menyukai