Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL KOMUNIKASI BISNIS

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA OLAHAN SUSU SEGAR

“HOUSE OF MILK”

Diajukan sebagai salah satu tugas di mata kuliah Komunikasi Bisnis

DISUSUN OLEH :

TRI BAWONO EM20102420

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PANDANARAN

SEMARANG

2023
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................3

PENDAHULUAN..........................................................................................................................3

I.1 Latar Belakang Usaha..........................................................................................................3

1.2 Tujuan...................................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.............................................................................................................................5

2.1 Pengertian Pangan...............................................................................................................5

2.2 Inovasi Produk.....................................................................................................................6

BAB III...........................................................................................................................................7

ANALISIS......................................................................................................................................7

3.1 Faktor Faktor Strategi.........................................................................................................7

BAB IV............................................................................................................................................9

KEBUTUHAN INVESTASI DAN MODAL KERJA................................................................9

BAB V...........................................................................................................................................11

PENUTUP....................................................................................................................................11

5.1. Kesimpulan........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12

2
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Usaha


Proposal ini menggunakan usaha minuman khususnya bisnis susu segar karena jumlah
permintaan susu segar di Indonesia tergolong cukup tinggi namun penawarannya sangat rendah
sehingga tidak dapat memenuhi permintaan konsumsi masyarakat. Konsumsi dan kebutuhan
susu atau produk turunannya juga diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan
pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi, perbaikan tingkat pendidikan, kesadaran gizi,
dan perubahan gaya hidup (Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2020).

Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat produksi susu nasional dalam
memenuhi permintaan susu diantaranya karena skala peternak yang masih kecil, kemampuan
produksi susu yang rendah, harga susu dipasaran yang tidak sesuai, dan biaya produksi yang
relatif tinggi (Zikri, Suparno & Bantacut, 2018) Di Surakarta sendiri, terdapat sebuah kabupaten
yang dinilai sebagai kota penghasil susu perah terbesar di Jawa Tengah bahkan berpotensi
menjadi penghasil susu perah terbesar di Indonesia. Dilansir dari detikfinance harga susu sapi di
kabupaten Boyolali tergolong cukup rendah dibandingkan di Jawa Timur dan Jawa Barat yang
telah mencapai Rp 6.000 hingga Rp 6.100 per liter. Sedangkan di Boyolali harga susu masih di
bawah Rp 5.000 per liter di tingkat peternak. Besarnya volume hasil susu di Kabupaten Boyolali
merupakan hasil dari banyaknya populasi sapi perah di daerah tersebut (Fidiena, Prasetyowati, &
Suwadi, 2020) Berdasarkan data Dinas Peternakan dan perikanan Kabupaten Boyolali, produksi
susu sapi segar di kota ini mencapai 80.000 liter per hari dengan jumlah susu yang dipasarkan
untuk dikonsumsi atau diolah kembali sebanyak 59.000 liter.

Para peternak sapi di kota tersebut juga terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas
produksi guna memenuhi permintaan konsumen. Meningkatnya jumlah produksi susu sapi
sangat berpengaruh terhadap usaha atau bisnis yang menggunakan susu sapi sebagai bahan baku
contohnya usaha susu segar. Usaha susu segar ini berencana didirikan di kota solo. Hal tersebut
dikarenakan pemerintah kota Solo memperkirakan tren kunjungan wisatawan untuk menikmati
kuliner di Solo akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Tren ini tentu diikuti dengan

3
bertambahnya jumlah restoran maupun rumah makan di kota tersebut. Segmentasi pasar baru
produk susu yang besar juga menjadi peluang bisnis yang masih menjanjikan (Rachmani,
Daryanto, & Jahroh, 2019) Kondisi inilah yang membuat Solo dinobatkan menjadi salah satu
kota destinasi wisata kuliner di Indonesia. Hal ini dikarenakan Solo memenuhi lima kriteria yang
ditetapkan Pemerintah. Kriteria tersebut meliputi kelayakan produk dan daya tarik utama,
kelayakan pengemasan produk dan event, kelayakan pelayanan, kelayanan lingkungan,
kelayakan bisnis.

Perkembangan minuman kekinian mulai dari kopi, minuman boba, teh di Indonesia
semakin hari semakin naik dan bertambah, hal ini diikuti dengan permintaan yang meningkat.
Selain itu, kota Solo juga dekat dengan kabupaten Boyolali sebagai kota penghasil bahan baku
utama yaitu susu segar. Melihat adanya besarnya peluang pertumbuhan industri makanan dan
minuman di Indonesia, adanya peluang untuk mendorong industri susu di Boyolali, serta
permintaan dan minat Vol. 2 No. 2 Oktober 2022 557 masyarakat terhadap minuman meningkat,
maka kami memiliki ide untuk membuat usaha susu segar House of Milk yang mengambil lokasi
strategis dengan pasar potensial di kota Solo.

1.2 Tujuan
Bisnis ini bertujuan untuk menentukan startegi bisnis pada UMKM bisnis susu segar yang
berada di Solo dengan nama House of Milk serta sebagai bahan pengambilan keputusan terhadap
strategi bisnis UMKM susu segar di masa yang akan datang.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pangan


Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah
maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi
manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan
dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman (Peraturan
Pemerintah Nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan Gizi dan Mutu Pangan).

Pangan mencakup makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia. Sumber
pangan yang berasal dari bahan baku diolah terlebih dahulu agar dapat dikonsumsi oleh manusia.
Pangan olahan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) didefinisikan sebagai makanan
jadi (penganan, kue, saus, dan sebagainya) yang diolah untuk diperdagangkan. Sedangkan
menurut Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 03.1.5.12.11.09955 Tahun 2011
tentang Pendaftaran Pangan Olahan Bab I Pasal 1, pangan olahan merupakan makanan atau
minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan,
termasuk bahan pangan olahan tertentu, bahan tambahan pangan, pangan produk rekayasa
genetika, dan pangan iradiasi.

Olahan pangan menjadi komoditas perdagangan dengan peluang bisnis yang baik di era
modernisasi dan globalisasi. Kemajuan teknologi memungkinkan dilakukannya berbagai inovasi
olahan pangan seperti munuman berbahan dasar susu murni yang umumnya memiliki rasa tawar
dan gurih menjadi memiliki berbagai macam rasa yang manis dan lezat melalui pengolahan
pangan. Olahan minuman berbahan dasar susu sapi murni atau susu sapi segar telah banyak
diperdagangkan di berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai inovasi yang dilakukan oleh
setiap pedagang dengan tujuan memaksimalkan penjualan. Sedangkan penjualan merupakan
bagaimana cara menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan melalui produk atau
jasa perusahaan dan perusahaan memerlukan suatu strategi tertentu agar dapat mencapai target
sasaran yang tepat dalam kegiatan penjualan (Miharja, 2018).

5
2.2 Inovasi Produk
Dalam melakukan inovasi, pedagang tentu harus memperhatikan keamanan bahan pangan
yang dijual agar mutu dan keamanan minuman terjamin serta layak untuk dikonsumsi manusia,
yang tidak busuk, tidak menjijikan, bermutu baik, serta bebas dari cemaran biologi, kimia, dan
fisik (Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2015). Dengan terjaminnya mutu dan keamanan
produk minuman yang dijual serta strategi penjualan yang tepat, pedagang dapat memaksimalkan
penjualan dan profit atau keuntungan.

2.3 Gambar Logo Produk

6
BAB III

ANALISIS

3.1 Faktor Faktor Strategi


Ada 2 pengelompokkan faktor pengembangan strategi perusahaan menjadi dua kelompok
faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dimaksud adalah kekuatan
dan kelemahan, sedangkan faktor eksternal adalah peluang dan ancaman.

Dari hasil penelitian yang dilakukan melalui metode wawancara langsung dengan
informan yaitu pemilik usaha, maka diketahui faktor internal dan eksternal dari usaha “House of
Milk” adalah sebagai berikut:

 Kekuatan (Strenghts)
1. Harga terjangkau; harga yang ditawarkan tergolong murah yaitu sekitar Rp
13.000 13.500 per saji
2. Inovasi dan keunikan produk; inovasi dan keunikan ditawarkan melalui beberapa
pilihan rasa
3. Penyajian menarik; produk disajikan dengan memperhatikan unsur estetika
penyajian agar menarik perhatian pelanggan
4. Kualitas bahan baku produk; bahan baku berasa langsung dari Kab. Boyolali
sehingga kualitas bahan baku baik dan segar
 Kelemahan (Weakness)
1. Promosi yang kurang maksimal; kegiatan promosi terkendala modal dan jaringan
pemasaran yang masih minim
2. Brand awereness rendah; kehadiran produk ditengah pesaing yang ada membuat
produk belum terlalu dikenal masyarakat
3. Distribusi yang kurang meluas; dengan basis sebagai UKM distribusi produk
belum bisa terlalu luas
4. Ketahanan produk; kelemahan bahan baku alam dan segar adalah masa
penyimpanannya yang tidak terlalu lama
 Peluang (Opportunities)

7
1. Produk baru; dengan mengedapankan kualitas bahan baku yang segar
menjadikannya sebagai pilihan baru produk olahan susu segar
2. Pangsa pasar masih besar; tingkat konsumsi susu masih sangat tinggi dan
berpotensi turun bertumbuh
3. Trend pola hidup sehat; kesadaran akan pentingnya mengkonsumsi susu karena
kandungan nutrisinya sedang berkembang Jurnal Ekonomi Trisakti 560
4. Pertumbuhan Penduduk; seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk maka
permintaan akan susu akan bertambah
 Ancaman (Threats)
1. Kenaikan biaya operasional (Listrik dan Bensin); kenaikan biaya operasional
berpeluangan untuk menaikkan harga produk
2. Perijinan BPOM yang sulit; birokrasi yang panjang dan persyaratan yang ketat
harus dilalui untuk mendapat kan perijinan BPOM
3. Pendatang baru; sebagai pendatang baru yang belum banyak memiliki pangsa
pasar akan menghambat perusahaan
4. Persaingan yang kompetitif; sentimen dan strategi pesaing akan muncul seiring
dengan adanya kompetitor baru

8
BAB IV

KEBUTUHAN INVESTASI DAN MODAL KERJA

Untuk memulai usahanya, pelaku bisnis perlu melakukan investasi di beberapa sektor.
Pertama, mulai dari sektor fisik seperti :

Sewa tempat usaha 15.500.000

Meja dan Kursi 3.000.000

Peralatan jualan 900.000

Peralatan Masak 4.000.000

23.400.000

Kemudian, untuk biaya operasional bulanan dibutuhkan modal berkisar Rp7.246.000.

Gaji Karyawan 2 orang 1.500.000

Susu murni 20 liter 2.340.000

Campuran rasa susu 1.500.000

Gas 3kg 136.000

Kemasan gelas plastik dan sedotan 400.000

Transportasi 400.000

Promosi 450.000

Listrik dan telepon 350.000

Lain lain 170.000

7.246.000

9
Harga tiap susu berbeda-beda tergantung dengan varian rasanya. Namun, asumsikan rata-rata
harganya sekitar Rp13.000 - Rp13.500 per gelas. Jika dalam kurun waktu satu bulan (26 hari
kerja) bisa terjual 80 gelas maka pendapatan kotor yang bisa diraih sebesar Rp27.040.000.
Setelah dikurangi biaya operasional bulanan, maka omzet bersih yang bisa didapat mencapai
Rp19.794.000.

10
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis tersebut, maka dapat disimpulkan beberapa strategi yang dapat
dilakukan oleh House of Milk antara lain yaitu:

1. Backward Integration

Hal ini dapat dilakukan mengingat letak tempat kegiatan usaha yang berada di Solo dekat
dengan Boyolali sebagai daerah yang memproduksi bahan baku susu segar. Strategi ini
mendorong untuk dapat meningkatkan hubungan bisnis dengan para peternak sapi di
Boyolali.

2. Market Penetration

Strategi ini dapat dilakukan untuk meningkatkan cakupan pasar produk agar brand awareness
akan produk tercipta. Beberapa kegiatan yang dapat menjadi lahan pengenalan produk seperti
pameran produk lokal dapat menjadi salah satu wadahnya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2015). Pedoman Gerakan Nasional PeduliObat dan
Pangan Aman Untuk Dewasa. Jakarta: BPOM RI
David, FredR. (2011). Strategic Management: Manajemen Strategis Konsep. Jakarta: Salemba
Empat.
Fred R. D., ForestR. D. (2017). Strategic Management: A Competitive Advantage Approach,
Concept and Cases. United States of America: Pearson.
Fidiena, A., Prasetyowati, & K., Suswadi. (2018). Strategi Pemasaran Susu Sapi Perah di KUD
Musuk Kabupaten Boyolali. Jurnal Agrineca, 20(1).
Kamus. (2022). Pada KBBI Daring. Diambil 22 Agustus 2022, dari https://kbbi.web.id/pangan-2
Galavan, Robert. (2015). Doing Business Strategy. Ireland: NuBooks.
Miharja, Kasmanto. (2018). Analisa SWOT Dalam Menentukan Strategi Bisnis Susu Murni Q-
Milk. Jurnal Ecodomica, 2(1).
Nisak, Z. (2013). Analisa SWOT untuk menentukan strategi kompetitif. Jurnal Ekbis, 9(2), 468-
476.
Nuryanta, N. (2018). The Implementation of Strategic Management on Competitive Advantage
in Islamic University of Indonesia (UII) Yogyakarta. Indonesian Journal of
Interdisciplinary Islamic Studies (IJIIS), 1-30.

12

Anda mungkin juga menyukai