Disusun Oleh:
2020
1
DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... 2
BAB I ................................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 3
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................................... 3
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................... 5
1.3 TUJUAN PENELITIAN ................................................................................................................ 5
1.4 MANFAAT PENELITIAN ............................................................................................................. 5
BAB II ................................................................................................................................................ 7
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................................................... 7
2.1 AIR ........................................................................................................................................... 7
2.2 TEH ........................................................................................................................................ 10
2.3 BAKTERI E.COLI ...................................................................................................................... 13
2.4 MPN (Most Probable Number)............................................................................................... 14
BAB III ............................................................................................................................................. 18
METODE PENELITIAN ....................................................................................................................... 18
3.1 Definisi Operasional Variabel ................................................................................................. 18
3.2 TEMPAT PENELITIAN .............................................................................................................. 19
3.3 POPULASI SAMPEL ................................................................................................................ 19
3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA ............................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 23
2
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan ekonomi di Indonesia telah berkembang kearah yang lebih. Hal ini
terlihat sejalan dengan pesatnya perkembangan dunia bisnis dimana semakin banyak
orang yang mengembangkan usaha. Kondisi pertumbuhan bisnis sekarang ini cukup
tinggi dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan dengan produk yang sejenis sebagai
Strategi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi
merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusaahaan. Dengan melakukan
Minuman teh merupakan minuman yang digemari konsumen rumah makan karena
harganya terjangkau dan dapat dijadikan pendamping makanan. Teh poci merupakan
minuman yang banyak dikonsumsi oleh masyarat. Minuman teh poci yang dijual oleh
pedagang kaki lima tidak mempunyai standar kebersihan dalam penyajian, hal ini
disebabkan oleh lokasi pedagang kaki lima tidak mempunyai standar kebersihan dalam
penyajian. Teh poci yang dijual dipasar biasanya menggunakan air yang dimasak sendiri
atau air dari depot air minum isi ulang yang masih belum terjamin standar kebersihannya.
Salah satu penyakit yang disebabkan oleh minuman yang tercemar adalah diare.
Berdasarkan laporan WHO (World Health Organization ) tahun 2001 terdapat 20 juta
kasus diare pertahun dengan 2,1 juta meninggal karena masalah kebersihan minum.
3
Bisnis usaha teh poci merupakan bisnis yang didirikan pada tahun 2009. Selama 2
dilingkungan rumah saja dan penjualannya masih melalui mulut kemulut. Sekitar tahun
2012 perusahaan mulai melakukan pemasaran ke agen dan ke sekolah dan hingga
sekarang.
Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manusia, Undang Undang
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 memberi batasan tentang kesehatan
yaitu kesehatan adalah keadaan sehat , baik secara fisik,mental,spiritual,maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pelatihan Teknisi Laboratorium Pemeriksaan Bakteriologis Air, air minum yang ideal
seharusnya jernih tidak berwarna, dan tidak berbau. Air minum pun seharusnya tidak
mengandung kuman patogen dan segala bentuk makhluk yang membahayakan kesehatan
manusia, tidak mengandung zat kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh dan dapat
Bagi ahli kebersihan air minum tidak semua jasad renik didalam air penting, tetapi hanya
sekelompok kuman tergolong penting seperti kuman-kuman coliform, yaitu kuman yang
tumbuh cepat dan terdapat dalam kotor manusia. Penyakit-penyakit utama yang tumbuh
cepat dan terdapat dalam kotoran manusia. Penyakit-penyakit utama yang ditularkan lewat
air ialah : disentri,kolera,dan tifoid. Penyakit tersebut adalah penyakit usus sehingga
kuman-kuman penyebabnya terdaapat dalam tinja. Untuk menentukan apakah air tdapat
diminum atau tidak haruslah dipenuhi syarat-syarat fisik,kimia dan bakteriologik. Syarat
bakteriologik ialah bahwa air tersebut tidak mengandung kuman coliform (Misnadiarly dan
Djajaningrat 2014).
4
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air minum aman bagi kesehatan
apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif, dengan jumlah
Bakteri coliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya
polusi kotoran dan kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu dan produk
produk susu. Adanya bakteri coliform didalam makanan atau minuman menunjukan
1. Apakah nilai MPN coliform pada sampel teh poci yang diambil sesuai dengan standar
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pencemaran bakteri coliform pada minu teh poci.
2. Untuk mengetahui jumlah MPN (Most Probable Number) pada minuman teh poci.
minuman.
2. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat agar lebih selektif untuk memilih
5
3. Untuk memberikan informasi kepada pedagang agar lebih memperhatikan hygiene
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 AIR
Air baku merupakan air bersih yang dapat dipakai untuk kebutuhan air minum, air
rumah tangga , industri, maupun untuk sarana rekreasi seperti kolam renang. Untuk
memenuhi air baku yang semakin hari semakin bertambah maka air baku dapat diperoleh dari
sungai, air tanah dan air sumur. Air yang dipakai untuk air baku harus memenuhi syarat
sesuai dengan kegunaannya. Dan air baku dapat berasal dari sumber permukaan, cengkungan
air tanah, atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum
Berdasarkan peraturan Mentri kesehatan No. 416 Tahun 1990 Tentang “Syarat –
syarat Pengawasan kualitas Air”, air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari
– hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
1. Persyaratan bakteriologis
Parameter persyaratan bakteriologis adalah jumlah maksimum E.coli atau fecal coli
dan total bakteri coliform per 100 ml sampel. Persyaratan tersebut harus dipenuhi oleh air
minum, air masuk sistem distribusi, dan air pada sistem distribusi. ( Joko, 2010 : 12 ). Resiko
terbesar dari ikroba di dalam air terkait konsumsi air minum yang terkontaminasi tinja
manusia dan binatang walaupun sumber dan jalur pajanan lain mungkin juga signifikan
2. Persyaratan fisik
Dalam standar fisik air bersih terdapat lima unsur yang harus diperhatikan yaitu :
7
a. Suhu
Air dinngin umumnya lebih dapat dirasakan dari pada air hangat, dan suhu akan
berdampak pada kelayakan sejumlah komponen anorganik dan kontaminasi kimia lain yang
dapat mempengaruhi ras. Suhu air yang tinggi akan mempercepat perkembangan
2011 : 325 ).
b. Kekeruhan (Turbidatas)
Kekeruhan atau turbidatas disebabkan oleh banyak faktor antara lain adanya bahan
yang tidak terlarut seperti debu,tanah liat,bahan organik atau anorganik dan mikroorganisme
air. Disini berakibat air kotor dan tidak jernih. Turbidity mengganggu penetrasi sinar
c. Warna
Air yang bersih harus berwarna jernih atau tidak boleh berwarna. Pemeriksaan warna
dapat dilakukan dengan kalorimeter. Batasan yang diperbolehkan untuk air minum adalah
Rasa dan bau bisa dapat berasal dari kontaminan kimia anorganik dan organik serta
sumber atau proses biologis (mis. Mikroorganisme akuatik) dari kontaminan zat kimia
sintesis dari korosi atau sebagai hasil pengobatan penyimpanan dan distribusi akibat aktivitas
mikroba. Rasa dan bau dalam air minum menjadi petunjuk beberapa bentuk pencemaran atau
penyimpangan selama masa pengolahan atau distribusi air. Hal tersebut tentunya juga dapat
8
3. Persyaratan Kimiawi
Sebagian besar zat kimia yang terbentuk dalam air minum menjadi masalah kesehatan
hanya setalah berlangsung pajanan selama beberapa tahun,bukan hitungan bulan. Biasa
perubahan mutu air berlangsung secara progresif kecuali untuk substansi yang dilepas atau
merembes secara perlahan kedalam aliran air permukaan atau persediaan air tanah,misalnya
4. Persyaratan Radiologi
Bahaya radiologi dapat berasal dari radiasi pengion yang dipancarkan oleh sejumlah
zat radioaktif (zat kimia) dalam air minum. Bahaya semacam itu dari air minum jarang
menimbulkan masalah besar dalam kesehatan masyarakat,dan pajanan radiasi air minum
harus dikaji bersamaan dengan pejanan dari sumber lain (Widyastuti, 2011 : 291).
Sumber cemaran adalah proses dapat terjadi dari sumber air baku,selama proses
Sungai , danau , air tanah merupakan sumber air baku air minum untuk memenuhi
sumber sumber air tersebut. Pertumbuhan diperkotaan tanpa diimbangi dengan fasilitas
Teknologi dan prosedur operasi dapat digunakan untuk mencegah masuknya senyawa
polutan kedalam air minum. Akan tetapi dengan semakin buruknya kualitas air bakunya
maka biaya produksinya menjadi semakin besar pula. Untuk menghilangkan kotoran dalam
menggunakan bahan koagulan misal alum,garam besi atau koagulan dari bahan polimer,zat
9
alkali dan juga senyawa untuk membunuh bakteri patogen misalnya gas khlorine atau kaporit
atau zat oksidant lainnya,dan semua itu menunggalkan zat sisa atau prosuk hasil sampling
Pencemaran air dapat terjadi juga selama proses pengolahan,yaitu selama mengalirkan
dari tempat pengolahan ke konsumen di dalam sistem perpipaan distribusi. Pipa yang
digunakan pada distribusi air minum pada umumnya dari bahan besi galvanis,tembaga,semen
asbestos,atau bahan polimer misalnya PVC dan lainnya. Semua bahan bahan tersebut dapat
memberikan kontribusi didakam pencemaran air minum terutama apabila pH air agak rendah
dan bersifat korosif. Logam timbal (Pb) , tembaga (Cu) , kadmium (Cd) dan hidrokarbon
poliamiratis adalah senyawa polutan yang umum terjadi selama air mengalir pada pipa
distribusi. Adanya kerusakan atau kebocoran pipa dapat menyebabkan masuknya air tanah
kedalam sistem distribusi terutama apabila tekanan airnya rendah dan lebih kecil dari tekanan
air tanah. Dengan masuknya air tanah kedalam sistem distribusi akan menyebabkan
2.2 TEH
1. Sejarah teh
Tanaman teh pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684 berupa biji teh dari jepang
yang ditanam sebagai tanaman hias. Kemudian dilaporkan pada tahun 1994 terdapat teh
perdu teh muda berasal dari China tumbuh di Jakarta. Teh jenis Assam mulai masuk ke
Indonesia dari Sri Lanka (Ceylon) pada 1877 dan ditanam di Kebun Gambung , Jawa
Barat oleh R.E Kerk Hoven. Sejak saat itu, teh China secara berangsur angsur diganti
oleh teh Assam sejalan dengan perkembangan industri teh di Indonesia mengalami
10
pasang surut sesuai dengan situasi pasar dunia maupun Indonesia antara lain pada masa
pendudukan Jepang (1942 – 1945). Banyak areal perkebunan teh menjadi terlantar.
tanaman teh dipertahankan hanya sekitar 1 meter tingginya dengan pemangkasan secara
berkala. Hal ini untuk memudahkan pemetikan daun dan agar diperoleh tunas-tunas
daun teh yang cukup banyak. Tanaman teh umumnya mulai dapat dipetik daunnya
secara terus menerus setelah 5 tahun dan dapat memberikan hasil daun teh yang cukup
besar selama 40 tahun baru kemudian diadakan peremajaan. Tanaman ini dapat tumbuh
dengan subur didaerah ketinggian 200-2000 meter diatas permukaan laut. Semakin
2. Manfaat teh
a) Sebagai antioksidan
pewarna alami.
b) Anti radiasi
d) Anti tumor
11
h) Anti peningkatan kadar gula darah
i) Anti koreng
selular prokariotik (tidak mempunyai selubung inti). Bakteri sebagai makhkuk hidup
tertentu memiliki informasi genetik berupa DNA, tapi tidak terkolerasi dalam tempat
khusus (nukleus) dan tidak ada membran inti. DNA pada bakteri berbentuk sirkuler,
Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal yaitu hidup didalam saluran
jumlah koloninya pasti berkolerasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu,
mendeteksi bakteri colifom jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi
bakteri patogenik lain. Contoh bakteri coliform adalah E.coli dan Enterobacter
aerogenes. Jadi coliform indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform artinya
fruendii dan baktei lainnya. Meskipun jenis bakteri ini tidak menimbulkan penyakit
tertentu secara langsung. Keberadaannya didalam air minum menunjukan tingkat sanitasi
rendah. Oleh karena itu, air minum harus bebas dari semua jenis colifom. Bakteri colifom
a) Coliform fekal , misalnya E.coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran
12
b) Coliform non fekal, misalnya Enterrobacter aeroginosa biasanya ditemukan
Sifat sifat bakteri coliform yang penting menurut Mahdiasanti (2010) antara lain :
Mampu tumbuh baik pada beberapa jenis substrat dan dapat mempergunakan berbagai
jenis karbohidrat dan komponen organik lain sebagai sumber energi dan beberapa
Escherichia coli merupakan salah satu bakteri colifom yang termasuk dalam famili
dapat hidup dan bertahan didalam saluran pencernaan. Escherichia coli merupakan
bakteri berbentuk batang bersifat gram negatif , fakultatif anaerob, tidak membuat spora
dan merupakan flora alami pada usus mamalia (Yang dan Wang 2014).
kolonisasi bakteri patogen pada pencernaan manusia. Namun ada beberapa kelompok lain
yang dapat menyebabkan penyakit bagi manusia, yang dikenal sebagai Escherichia coli
patogen. Escherichia coli patogen pertama kali teridentifikasi pada tahun 1935 sebagai
Kempuan Escherichia coli untuk bertahan diberbagai kondisi lingkungan salah satu
Organisme model adalah spesies yang dipelajari secara ekstensif untuk memahami
fonomena tertentu dengan tujuan hasil yang diperoleh dapat diterapkan untuk spesies lain.
13
E.coli juga dapat tumbuh dengan cepat (dengan waktu generasi sekitar 20 – 30 menit)
(Cronan,2014).
Patogenis E.coli patogen ditentukan berdasarkan faktor atau gen virulensi spesifik
yang dimiliki bakteri tersebut. Gen vurelensi ini terdapat pada kromosom atau plasmid
indugenus ataupun berasal dari mikroorganisme lainnya. Kombinasi gen vurelensi ini
menentukan penotipe E.coli dan masing – masing penotipe menyebabkan gejala klinis
tertentu yang berbeda. Studi genetik terkait faktor virulensi terus berkembang baik pada
strain E.coli komersal maupun patogen, Strain E.coli patogen mungkin berasal dari strain
perubahan genom yang dapat meningkatkan patogenesis atau mutasi acak yang dapat
Metode MPN yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba tertentu yang
terdapat diantara campuran mikroba lain, misalnya jika digunakan untuk media kaldu
laktosa ditunjukkan dengan terbentuknya MPN kelompok bakteri coliform, termasuk juga
Prinsip metode MPN dengan menggunakan medium cair didalam tabung reaksi.
Perhitungan MPN berdasarkan jumlah tabung reaksi yang positif dapat dilihat dengan
mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas didalam tabung kecil (tabung
durham) yang diletakan pada posisi terbalik yaitu, untuk bakteri yang membentuk gas.
Untuk setiap pengenceran pada umumnya dengan menggunakan zat atau 5 seri tabung.
Lebih banyak tabung yang digunakan menunjukan ketelitian yang lebih tinggi, tetapi
14
Hasil pemeriksaan golongan coli dengan sistem tabung dinyatakan dengan indeks
MPN (Most Probable Number) atau JPT (Jumlah Perkiraan Terdekat). Indeks ini merupakan
indeks dari jumlah kuman golongan coli yang paling mungkin, dan bukan perhitungan yang
sesungguhnya. Walaupun begitu, hasil ini memberikan angka yang dapat digunakan untuk
Pada test pendugaan digunakan media laktosa broth dan memerlulakan waktu inkubasi
selama 2x24 jam pada suhu 37°C. Jika dalam waktu tersebut terbentuk gas dalam tabung
durham maka test dinyatakan positif dan dilanjutkan pada tes berikutnya yaitu Convirmatife
test.
Pada tes penegasan digunakan medium Brilliant Green Lactosa Bille (BGLB) yang dibuat 2
seri. Convirmatife test membutuhkan waktu 2x24 jam dengan suhu 37°C untuk koliform non
fekal dan 40°C untuk koliform fekal. Jika terbentuk gas dalam tabung durham maka
Convirmatife test dinyatakan positif dan dilanjutkan pada tes Completed test.
Pada test pelengkap ini digunakan medium Endo Agar (EA) apabila terbentuk koloni yang
berwarna hijau metalik maka dilanjutkan ke uji bokimia yaitu : TSIA, SIM, MR-VP, Sitrat.
15
Tabel I.
0 0 0 <3
0 0 1 3
0 1 0 3
1 0 0 4
1 0 1 7
1 1 0 7
1 1 1 11
1 2 0 11
2 0 0 9
2 0 1 14
2 1 0 15
2 1 1 20
2 2 0 21
2 2 1 28
3 0 0 23
3 0 1 39
3 0 2 64
3 1 0 43
3 1 1 75
3 1 2 120
3 2 0 93
16
3 2 1 150
3 2 2 210
3 3 0 240
3 3 1 460
3 3 2 1100
3 3 3 > 2400
17
BAB III
METODE PENELITIAN
variabel yang digunakan di dalam penelitian seperti yang terdapat pada table di bawah ini :
Tabel II
Definisi Operasional
Variabel Terikat Definifi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Operasional
Kuaitas bakteri Diihat dari Pemeriksaa Hitung Jumlah a. Memenuhi syarat Nominal
E.coli 0
CFU/100 ml
18
3.2 TEMPAT PENELITIAN
Sampel penelitian ini diambil dari minuman teh poci yang dijual di sepanjang
Populasi dalam penelitian ini aadalah minuman es teh yang dijual disepanjang
Melakukan wawancara untuk menemukan faktor total coliform per 100 ml air
minum adalah 0.
19
10 Inkubator SIM Alfa Naftol
12 Rak Pewarnaan
13 Ose
14 Nalden
15 Korek Api
16 Objek Glass
17 Lable
1) Siapkan 3 buah tabung berisi media LBDS dan 6 buah tabung berisi media LBSS.
(3) dan beri label 101, 102, 103. Kemudian ambil kembali sampel masing –masing 1
ml dan masukan ke dalam 3 buah tabung SS dan beri label 1 1, 12, 13. Dan ambil
kembali sampel masing –masing 0,1 ml dan masukkan ke dalam 3 buah tabung SS
dan beri label 0,11, 0,12, 0,13. Pekerjaan ini dilakukan secara aseptis.
1) Disiapkan media BGLB dengan jumlah tabung sesuai dengan hasil positif dari
tes perkiraan.
2) Ambil sebanyak 1 ose dari media DS atau SS yang positif dengan ditandai
terjadinya kekeruhan dan adanya gas pada tabung durham dan kemudian
20
inkubator suhu 37Oc dan 1 seri pada inkubator suhu 40– 45Oc, selama 24 – 48
jam.
1) Disiapkan media EA sebanyak jumlah hasil positif, 1 buah cawan petri dapat
2) Dengan menggunakan ose ambil sampel dari media BGLB positif kemudian
tanamkan secara tipis dan merata pada permukaan agar, kemudian pada suhu
3) Hasil yang positif dilanjutkan dengan rangkaian tes biokimia (TSIA, SCA,
SIM, MR dan VP) seluruh tes ini diinkubasi pada suhu 37 Oc selama 24 jam.
21
SKEMA KERJA MPN
CONFIRMATIVE
TEST
suhu40oC
24 – 48 jam
(fecal)
Completed test
Media EA
Fecal (suhu 37oC 24 – 48jam) Uji Biokimia
Non Fecal (suhu 40oC 24 – 48)
)jam)
22
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, B, Pengantar kesehatan Lingkungan, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2012.
Clonan ,JE . 2014 . Escherichia coli as an exprimental orgasm. Moleculer Biology. John
Dapartemen Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan no. 492 tahun 2010 tentang persyaratan
air kualitas Air minum.2010.
Joko, T , Unit Air Baku dalam Sistim Penyediaan Air Minum, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010.
Khairunnisa, C .2012. Pengaruh Jarak dan Konstruksi Sumur serta Tindakan Penggunaan Air terhadap
Jumlah Coliform Air Sumur Gali Penduduk disekitar Pasar Hewan Desa Cempeuk kecamatan Tanah
Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara Tahun 2012. Tesis . Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara.
Manning, SD. 2010. Deadly Diases and Epidemics : Escherichia coli infection ,Ed ke 2. New
York : Chelsea Publishers.
Misnadiarly dan Djajaningrat, H. 2014. Mikrobiologi Untuk Klinik Dan Laboratorium. Jakarta ; Rineka
Cipta.
Prayitno, Agus. 2009. Uji Bakteriologi Air Baku dan Air Siap Konsumsi dari PDAM Surakarta Ditinjau
dari semua bakteri coliform. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Rahayu winiati ,Nurjanah Siti , dan Komalasari Ema. 2018. Escherichia coli :
Patogenesis,Analisis, dan Kajian Risiko. Bogor : PT Penerbit IPB Press.
23
Sutriono, T , Teknologi Penyediaan Air Bersih, Jakarta : Rineka Cipta, 2010.
Widyastuti, P , dan Apriningsih , Pedoman Mutu Air Minum, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC,2011.
World Health Organization (WHO). Guidelines for drink-water quality. Malta ; WHO press ; 2011.
Yang X, Wang H.2014. pathogenic E.coli. Lacombe Reseach Center , Lacombe ,Canada.
24