CANTONENSIS
Sahat M. Ompusunggu
Hospes
Hospes definitif:
» Rodensia genus Rattus (tikus): Rattus
novergicus dan Rattus-rattus serta genus
Bandicota.
» Kera Macaca fascicularis dan manusia, namun
pd manusia, cacing tdk bisa menjadi dewasa
sempurna.
Hospes perantara alami: keong (bekicot):
» Achatina fulica » Pomacea canaliculata,
» Bradybaena similaris » Laevicaulis alte,
» Limax marginatus » Derocerus varians.
» Pila
Hospes
Hospes perantara eksperimen:
» Radix japonicus
» Austropeplea ollula
» Gyraulus chinensis
» Biomphalaria glabrata
H. perantara di Indonesia:
» Pila scutata (Jakarta)
» Achatina fulica (Jakarta, Sulawesi, NTT, Jambi)
» Laevicaulis alte
H. paratenik: katak, udang, kepiting, planaria, dsb
Penyakit
Angiostrongiliasis, angiostrongilosis,
eosinophylic meningoencephalitis.
Distribusi geografis
Mula-mula di Kanton (Cina), lalu menyebar
ke Madagaskar Hawai, bekas Uni Soviet,
Asia Tenggara, Taiwan, Jepang, Oseania dan
pulau-pulau Laut Selatan.
Bbrp kasus pd manusia tlh ditemukan di
Indonesia.
Morfologi
Cacing dewasa tinggal di percabangan
arteri pulmonalis tikus.
♀: 2,5-4 cm x 0,34-0,56 mm,
♂: 2-2,5 cm x 0,32-0,42 mm .
♀: melingkar, belang-belang krn warna
usus yg merah gelap berisi darah dan dise-
lingi oleh saluran genital yang putih.
Telur: 70 x 45 μ.
Larva L-3 pd manusia: 46 - 0,5 mm x 26 μ.
Cacing dewasa A. cantonensis dlm formalin
(panah = bag anterior; 1. cacing betina, ada
selingan warna; 2. cacing jantan.
Cacing dewasa A. cantonensis Bagian posterior cacing
jantan A. cantonensis
h. perantara h. paratenik
Siklus hidup A. cantonensis
Siklus Hidup A. cantonensis
Siklus Hidup A. cantonensis
Patogenesis, Patologi, Klinis
Manusia terinfeksi karena makan keong/
mollusca tdk matang.
Larva menembus dinding usus otak
eosinophylic meningoencephalitis.
Masa inkubasi pada manusia: + 2 minggu
(12-28 hari).
Diagnosis
Menemukan cacing pada cairan serebrospinal
atau bola mata.
Tes serologis.
Pengobatan
Tdk ada pengobatan spesifik, cukup dgn
pengobatan simtomatik.
Pembedahan bila yang kena organ mata.
Prognosa baik, kematian < 0,5 %.
Pencegahan
Pencegahan: daging kodok, kepiting, udang
dan keong dimasak dgn sempurna.
Wkt penyiapan makanan, jari tangan dan alat
dapur dijaga agar tidak terkontaminasi L-3.
Epidemiologi
Infeksi pd manusia terjadi karna makan keong,
tertama Acanthina fulica yg populer pd
keturunan Cina.
Sesuai perpindahan mereka ke Hawai dan
Pasifik, keong ikut menyebar.
Larva bisa keluar dari tubuh keong bersama
tinja atau lendir lalu tertelan bersama
sayuran/buah-buahan.
ANGIOSTRONGYLUS
COSTARICENSIS
Hospes
Hospes definitif:
» Tikus kapas Sigmodon hispidus, juga Rattus-rattus
dan rodentia lain: Liomys, Oryzomys dan
Zigodontromys.
» Juga: coati (mirip rakun ) Nasua narica (karnivora).
» Kadang-kadang pada manusia, cacing mampu
menjadi dewasa dan mengeluarkan telur.
Hospes perantara pertama: kerang-kerangan
Vaginulus plebeius di Amerika Tengah dan
Veronicella occidentalis di Amerika Selatan.
Penyakit
Angiostrongiliasis kostarikensis.
Distribusi geografis
Mula-mula di Costa Rica (Amerika Tengah),
ternyata juga di Utara Amerika Selatan dan
bahkan Amerika Utara (Texas).
Blm pernah ditemukan di Asia.
Morfologi
Secara umum morfologinya sama dgn A.
cantonensis.
Siklus hidup
Sama dgn A. cantonensis.
Cacing dewasa tinggal di perabangan arteri
mesenterika.
Manusia terinfeksi karena L-3 mengkontami-
nasi tanah, rumput, sayuran atau buah-buahan
setelah keluar dari tubuh keong.
Telur yg dihasilkan pd manusia tdk menetas
menjadi larva stadium pertama.
Cacing dewasa Angiostrongylus
costaricensis, diperoleh dari tikus.
Siklus
hidup
A. canton-
ensis
Telur dan larva
A. costaricensis
pd preparat
jaringan.