0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan1 halaman
Penerapan manajemen risiko kepatuhan meliputi pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi, kebijakan dan prosedur, kewajiban pelaporan, serta pengendalian internal risiko kepatuhan. Manajemen risiko kepatuhan dilakukan melalui identifikasi, pengukuran, mitigasi, dan pelaporan risiko, kecuali pengawasan aktif komite.
Penerapan manajemen risiko kepatuhan meliputi pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi, kebijakan dan prosedur, kewajiban pelaporan, serta pengendalian internal risiko kepatuhan. Manajemen risiko kepatuhan dilakukan melalui identifikasi, pengukuran, mitigasi, dan pelaporan risiko, kecuali pengawasan aktif komite.
Penerapan manajemen risiko kepatuhan meliputi pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi, kebijakan dan prosedur, kewajiban pelaporan, serta pengendalian internal risiko kepatuhan. Manajemen risiko kepatuhan dilakukan melalui identifikasi, pengukuran, mitigasi, dan pelaporan risiko, kecuali pengawasan aktif komite.
6. Pengawasan aktif terhadap penerapan manajemen risiko kepatuhan
dari dewan komisaris dan direksi dapat meliputi: ^^hsSSS^^TT^ perilaKu bank yang m, a. Dewan komisaris memberikan evaluasi terhadap efektivitas pe- kan kemungkinan dampak negat J secara umum, ^■SSTSS3 Pei-g-undangan yang nerapan fungsi kepatuhan dan memberikan saran-saran kepada | ketentuan dan/atau P________________^__----------------______ direktur utama minimal 5 kali dalam setahun.
b. Dewan komisaris memberikan evaluasi terhadap efektivitas pel
kan kemungkinan pegaw nerapan fungsi kepatuhan dan memberikan saran-saran kepada 1 I direktur utama minimal 2 kali dalam setahun.__________________> • Me^USka;,'le ^ dan/ata'ragula-^nnya. c. Tugas utama dewan komisaris wajib menumbuhkan budaya temU3nBa ,kokePa,h—^ "" kepatuhan yang dalam pelaksanaannya, strategi dan penerap- 2. Penerapanmanajemenns.okep annya diserahkan kepada direktur yang membawahkan fungsi jawab: a. Direksi kepatuhan. d. Tugas sampingan direksi wajib menumbuhkan budaya kepatu han yang dalam pelaksanaannya, strategi dan penerapannya b. Direktur kepatuhan atau direktur yang membawahkan fungsi diserahkan kepada direktur yang membawahkan fungsi kepatu kepatuhan_________ han. c. Direksi dan kom saris d. Pemimpin satuan kerja kepatuhan ?. Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan wajib menyampai-kan Laporan Kepatuhan tentangpelaksanaan tugasnya kepada OJK dan 3. Risiko kepatuhan adalah .... secara semesteran dan harus sudah diterima paling lambat 1 (saiu) a. Risiko yang timbul akibat bank salah menetapkan suatu produk bulan setelah periode pelaporan berakhir, harus ditembuskan kepada: bank. a. Dewan komisaris dan SKK |b. Dewan b. Risiko yang timbul akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak komisaris dan direktur utama 1 melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan c. Direktur ITdan dewan komisaris yang berlaku, termasuk prinsip syariah bagi bank umum syariah d. Seluruh direksi V dan unit usaha syariah. ________________________________________________________ 8. Risiko inheren adalah risiko yang melekat pada kegiatan bisnis bank. , Risiko inheren kepatuhan meliputi antara lain: c. Risiko yang timbul akibat tidak cukupnya ketentuan internal a. Pelanggaran yang dilakukan baikkuantitas maupun kualitasnya bank, kesalahan petugas bank serta sistem bank yang tidak me- b. Review ketentuan internal madai. c. Sanksi denda dari regulator_________ d. Risiko timbul karena banyaknya pengaduan nasabah yang di- d. Jawabanadancbenar tujukan kepada bank.
9. Laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab direktur kepatuhan
4. Penerapan manajemen risiko kepatuhan melipuli hal-hal berikut ke- disampaikan ke direktur utama secara: cuali: a. Semesteran a. Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi b. Bulanan b. Kebijakan dan prosedur c. Tahunan [ c. Kewajiban pelaporan ] d Pengcndalian internal risiko kepatuhan I d. Triwulanan
10. Penerapan manajemen risiko terdiri dari 5 pilar, kecuali:
5. Manajemen risiko kepatuhan dilakukan melalui 4 (empat) tahap, a. Kebijakan dan prosedur kecuali: a. Identifikasi b. Pengendalian internal b. Pengukuran [ c. Pengawasan aktif komitc~| d. c. Mitigasi Sistem informasi manajemen [ d. Pelaporan