3 Sdr. R Anak 16 L Jawa - SMA kls 2 TB: 168 cm T: 115/76 Lengkap Tidak
mmHg
BB: 52kg N: 84
BMI: 18,4 S: 37,0
RR:
18x/mnt
4 Sdri. S Anak 15 p Jawa - SMA kls 1 TB: 162cm T: 100/64 Lengkap Tidak
mmHg
BB: 56kg N: 76
BMI: 21,37 S:36,2
RR:
18x/mnt
LANJUTAN
N Nama Penampilan Umum Status Kesehatan Riwayat Penyakit/ Alergi Analisis Masalah Kesehatan
o Saat ini INDIVIDU
1 Tn. W - - - -
2 Ny. S Tampak lesu Pasien menderita DM dan re- RPD DM dengan OAD DM
admisi dengan masalah yang secara oral
sama
3 Sdr. R Baik Baik - Tidak ada
4 Sdri. S Baik Baik - Tidak ada
Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri baik Perawatan Diri Sehari-hari
Cemas Denial Marah Interaksi dengan Keluarga : Gigi-Mulut kotor Mandi : Mandiri/ Bantu
Takut Putus asa Depresi Baik/ tehambat* jarang Mata kotor Kulit kotor sebagian/tergantung*
Rendah diri Menarik diri berkomunikasi dengan suami Perineal/genital kotor Berpakaian : Mandiri/ Bantu
Agresif Perilaku kekerasan Berkomunikasi : Hidung kotor Kuku kotor sebagian/tergantung*
Respon pasca trauma ..... Lancar/ terhambat* ............... Telinga kotor Menyisir Rambut : Mandiri/
Tidak mau melihat bagian Kegiatan sosial sehari-hari : Rambut-Kepala kotor Bantu sebagian/tergantung*
tubuh yang rusak Pasien hanya berdiam diri di
rumah
14/12/21 -Gangguan pola tidur (D.0055) Setelah dilakukan tindakan 1. Dukungan Tidur (I.05174)
berhubungan dengan keperawatan selama 1x24 jam, 2. Terapi relaksasi(I.09326)
No 2 ketiadaan teman tidur klien menunjukkan
ditandai dengan Mengeluh Pola tidur (L.05045) membaik,
sulit tidur, mengeluh tidak Tingkat keletihan (L.05046)
puas tidur, mengeluh pola membaik, status kenyamanan
tidur berubah (L.08064) meningkat
14/12/21 -Ketidakpatuhan (D.0114) Setelah dilakukan tindakan 1. Dukungan Kepatuhan program pengobatan
No 6 berhubungan dengan keperawatan selama 1 X 24 (I.12361)
program terapi kompleks dan jam, klien menunjukkan 2. Dukungan tanggungjawab pada diri sendiri
lama, kurang motivasi Tingkat kepatuhan (L.12110 ) (I.09277)
Ditandai Dengan menolak meningkat, Dukungan keluarga 3. Promosi kesadaran diri
mengikuti anjuran, perilaku (L.13112) meningkat, kontrol 4. Pemantauan tanda vital (I.02060)
tidak mengikuti program gejala (L.14127) meningkat 5. Promosi koping (I.09312)
pengobatan, perilaku tidak
menjalankan anjuran, tampak
tanda/ gejala penyakit/
masalah kesehatan masih ada
atau meningkat, pasien
readmisi
14/12/21 - Gangguan interaksi sosial Setelah dilakukan tindakan 1. Modifikasi perilaku ketrampilan social
No 7 (D.0118) berhubungan keperawatan selama 3X 24 (I.13484)
dengan ketiadaan orang jam, pasien menunjukkan 2. Promosi sosialisasi
terdekat, hubungan orang Interaksi sosial (L.13115) (I.13498)
tua-anak tidak memuaskan meningkat, dukungan sosial
Ditandai Dengan kurang (L.13113) meningkat,
responsive atau tertarik pada Ketahanan keluarga (L. 09074)
orang lain, tidak berminat meningkat
melakukan kontak emosi dan
fisik, jarang berkomunikasi
dengan suami, pasien hanya
berdiam diri di rumah, tidak
mau ikut pengajian
14/12/21 -Disfungsi seksual (D0069) Setelah dilakukan tindakan 1. Edukasi seksualitas
No 3 berhubungan dengan keperawatan selama 4 X 24 (I.12447)
ketiadaan pasangan ditandai jam, pasien menunjukkan 2. Konseling seksualitas
dengan sudah lama tidak Fungsi seksual (L.07055)
berhubungan dengan suami membaik
selam 9th, mengungkapkan
ketertarikan pada pasangan
berubah
14/12/21 -Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen Hiperglikemia (I.03115)
No 1 glukosa darah (D0027) keperawatan selama 3 jam, 2. Pemantauan tanda vital (I.02060)
berhubungan dengan pasien menunjukkan
Hiperglikemia: Disfungsi Kestabilan kadar glukosa darah
pancreas, resistensi insulin, (L.03022) membaik
gangguan toleransi glukosa
darah ditandai dengan
Hiperglikemia; Lelah atau
lesu, KGA tinggi 543 mg/dl
14/12/21 - Penurunan Koping keluarga Setelah dilakukan tindakan 1. Dukungan koping keluarga (I.09260)
No 5 (D0097) berhubungan dengan keperawatan selama 2 x 2. Dukungan penampilan peran (I.13478)
kurangnya saling mendukung 24jam, pasien menunjukkan 3. Promosi koping (I.09312)
ditandai dengan klien sering Status koping keluarga 4. Promosi keutuhan keluarga (I.13490)
ditinggal sendiri oleh (L.09086) membaik, Fungsi
anaknya, krn anaknya keluarga (L.13114) membaik,
sekolah, terbatasnya Ketahanan keluarga (L.09074)
komunikasi orang terdekat meningkat
dengan klien, bantuan yang
dilakukan orang terdekat
menunjukkan hasil yang tidak
memuaskan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
14/12/21 Gangguan pola tidur (D.0055) 1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur (O) S : Pasien mengatakan masih sulit
2. berhubungan dengan ketiadaan 2. Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur (fisik tidur
teman tidur ditandai dengan atau psikologis) (O) O:
Mengeluh sulit tidur, mengeluh 3. Mengidentifikasi makanan dan minuman yang - Keluhan sulit tidur belum
tidak puas tidur, mengeluh pola mengganggu tidur (mis. kopi,the, alcohol,makan berkurang
tidur berubah mendekati waktu tidur, minum banyak air sebelum - Masih terdapat Keluhan sering
tidur) (O) terjaga
4. Mengidentifikasi obat tidur yang dikonsumsi (O) - Masih terdapat Keluhan istirahat
5. Memodifikasi lingkungan (mis; untuk tidak cukup
pencahayaan, disarankan untuk mematikan lampu - Pasien mengatakan tidak
ketika beranjak tidur (T) menggunakan obat untuk
6. Membantu menetapkan jadwal tidur rutin (T) penunjang tidur
7. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama A: Belum teratasi
sakit (E) P: Lanjutkan intervensi nomer 5,6,
8. Menganjurkan menghindari makanan yang 7,8,9, 11
mengganggu tidur (E)
9. Memeriksa ketegangan otot (O)
10. Menyarankan pasien untuk menggunakan
pakaian longgar (T)
11. Gunakan nada suara lembut dengan irama
lambat dan berirama (T)
12.Menjelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan
jenis relaksasi yang tersedia (mis. Music, meditasi,
nafas dalam, relaksasi otot) (E)
13.Menganjurkan relaks dan merasakan sensasi
relaksasi (E)
14/12/21 Disfungsi seksual (D0069) 1. Mengidentifikasi waktu disfungsi seksual dan S : Pasien mengatakan masih enggan
3. berhubungan dengan ketiadaan kemungkinan penyebab (O) menerima suaminya kembali
pasangan ditandai dengan sudah 2. Memonitor stress, kecemasan, depresi dan O:
lama tidak berhubungan dengan penyebab disfungsi seksual (O) - Pasien masih enggan untuk
suami selama 9th, mengungkapkan 3. Memfasilitasi komunikasi antara pasien dan menghubungi suami
ketertarikan pada pasangan pasangan (T) - Pasien memahami bahwa sakitnya
berubah 4. Memberikan kesempatan pada pasangan untuk berpengaruh terhadap disfungsi
menceritakan permasalahan seksual (T) seksualnya
5. Memberikan saran yang sesuai kebutuhan
pasangan dengan menggunakan Bahasa yang A : Masalah betum teratasi
mudah diterima dan dipahami P : Lanjutkan intervensi nomer 2 dan
6. Menjelaskan pengaruh penyakit terhadap 3
disfungsi seksual (E)
14/12/21 Nausea (D.0076) berhubungan 1. Mengidentifikasi pengalaman mual (O) S : Klien mengatakan mual
4. dengan gangguan biokimiawi 2. Mengidentifikasi factor penyebab mual (O) berkurang
(Gastroparese diabetikum) ditandai 3. Memonitor mual (mis. frekuensi, durasi, tingkat O:
dengan mengeluh mual, merasa keparahan (O) -Asupan makan meningkat, klien
ingin muntah, tidak berminat makan 4. Memonitor asupan nutrisi dan kalori (O) makan bubur halus bisa masuk 5
5. Mengendalikan factor lingkungan penyebab sendok tiap 2 jam
mual (mis. bau tidak sedap, suara dan rangsangan -Pasien sudah membersihkan mulut
visual yang tidak menyenangkan (T) setiap akan makan
6. Mengurangi keadaan penyebab mual (mis. - Pasien mengurangi stress dengan
kecemasan, ketakutan) (T) mendengarkan musik
7. Menganjurkan pasien untuk istirahat cukup (E) A : Masalah belum teratasi
8. Menganjurkan pasien makan dalam porsi kecil P : Lanjutkan intervensi nomer 3, 4,
tapi sering (E) 5, 6, 7, 8, 9, 11, 14
9. Menganjurkan pasien untuk membersihkan
mulut sebelum makan (E)
Melakukan kolaborasi pemberian anti emetic bila
perlu (K)
10. Mengidentifikasi tingkat stress dan stressor (O)
11. Lakukan reduksi ansietas
Tgl/ No Diagnosis keperawatan Implementasi keperawatan Evaluasi keperawatan TTD prwt
12.Menganjurkan Tarik nafas dalam (T)
13. Menganjurkan pasien tidak makan
mengandung kafein dan lemak (T)
14. Mengajarkan pasien tehnik menurunkan stress,
dengan latihan pernafasan dan mendengarkan
music (E)
14/12/21 Penurunan Koping keluarga (D0097) 1. Mengidentifikasi respon emosional terhadap S : Keluarga/ anak pasien
5. berhubungan dengan kurangnya kondisi saat ini (O) menyampaikan hanya bisa
saling mendukung ditandai dengan 2. Mengidentifikasi beban prognosis secara membantu ibunya setelah pulang
klien sering ditinggal sendiri oleh psikologis (O) dari sekolah
anaknya, krn anaknya sekolah, 3. Mengidentifikasi kesesuaian antara harapan
terbatasnya komunikasi orang pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan (O) O:
terdekat dengan klien, bantuan yang 4. Mendengarkan masalah, perasaan, dan - Kepuasan terhadap perilaku
dilakukan orang terdekat pernyataan keluarga dan terima nilai2 keluarga bantuan anggota keluarga
menunjukkan hasil yang tidak dengan cara tidak menghakimi(T) meningkat, pasien memahami bila
memuaskan 5. Mendiskusikan rencana medis dan perawatan anaknya hanya bisa bersamanya
(T) setelah pulang sekolah
6. Memfasilitasi pengambilan keputusan dalam - Komunikasi antar anggota keluarga
merencanakan perawatan jangka Panjang (T) meningkat
7. Mengidentifikasi adanya peran yang tidak - Adaptasi terhadap masalah
terpenuhi (O) meningkat
8. Mendiskusikan perubahan peran yang - Dukungan keluarga tetap seperti
diperlukan akibat penyakit atau ketidakmampuan sebelumnya
(E) - Perasaan diabaikan masih ada
9. Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki (O) - Komitmen pada perawatan/
10. Mengidentifikasi pemahaman proses penyakit pengobatan meningkat
(O) - Perasaan tertekan menurun
11. Memotivasi pasien untuk terlibat dalam - Pasien masih belum mau menerima
kegiatan social (T) ART
12. Menganjurkan penggunaan sumber spiritual (E)
13. Mengidentifikasi pemahaman keluarga A : Masalah belum teratasi
terhadap masalah (O)
14. Memonitor hubungan antar keluarga (O) P : Lanjut intervensi nomer 11, 12, 13,
15. Memfasilitasi keluarga melakukan pengambilan 14, 16, 17
keputusan dan pemecahan masalah (T)
16. Menganjurkan anggota keluarga
mempertahankan keharmonisan keluarga (E)
17. Menganjurkan pasien untuk menerima ART
untuk menemanninya saat dia sendiri di rumah
14/12/21 Ketidakpatuhan (D.0114) 1. Mengidentifikasi kepatuhan menjalani program S : Klien mengatakan akan mengikuti
6. berhubungan dengan program pengobatan (O) anjuran petugas kesehatan dan akan
terapi kompleks dan lama, kurang 2. Membuat komitmen menjalani program belajar untuk menggunakan insulin
motivasi Ditandai Dengan menolak pengobatan dengan baik (T) O:
mengikuti anjuran, perilaku tidak 3. Membuat jadwal pendampingan keluarga untuk - Verbalisasi kemauan mematuhi
mengikuti program pengobatan, bergantian menemani pasien selama menjalani program pengobatan meningkat
perilaku tidak menjalankan anjuran, pengobatan (T) - Verbalisasi mendukung anggota
tampak tanda/ gejala penyakit/ 4. Mendiskusikan hal-hal yag dapat mendukung keluarga yang sakit meningkat
masalah kesehatan masih ada atau atau menghambat berjalannya program - Kemampuan memonitor
meningkat, pasien readmisi pengobatan, dan libatkan keluarga untuk munculnya gejala secara mandiri
mendukung program pengobatn yang dijalani (T) masih perlu ditingkatkan
5. Menginformasikan program pengobatan yang - Kemampuan melakukan tindakan
harus dijalani (E) pencegahan meningkat
6. Menginformasikan manfaat yang akan diperoleh A : Masalah belum teratasi
jika teratur menjalani program pengobatan (E) P : lanjutkan intervensi nomer 1,8,9
7. Mengidentifikasi persepsi tentang masalah
kesehatan (O)
8. Memonitor pelaksanaan tanggungjawab (O)
9. Memberikan penguatan dan umpan balik positif
jika melaksanakan tanggungjawab atau mengubah
perilaku (T)
10. Mendiskusikan konsekuensi tidak
melaksanakan tanggungjawab (E)
11. Memberikan edukasi mengenai sakitnya
dengan menggunakan media leaflet (E)
NAMA KK : Tn.M
ALAMAT : Dusun Kebaman, Desa Kebaman, Kecamatan Srono,Banyuwangi
KASUS : Diabetes Milletus
KUNJUNGAN KE :1
HARI/TANGGAL : 28 Februari 2021
I. Fase Persiapan
1. latar belakang
Dalam rangka merubah perilaku keluarga yang kurang menunjang kesehatan karena kurangnya
pengetahuan dan ketrampilan keluarga dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit
maka dilakukan pembinaan berupa asuhan keperawatan keluarga. Dalam memberikan pembinaan askep
keluarga maka mahasiswa harus mengenal lebih dekat kepada keluarga binaan.
Mahasiswa yang mau melakukan pembinaan masih belum saling kenal antara mahasiswa dan
keluarga binaan sehingga akan menyebabkan kesulitan melakukan interkasi dalam pembinaan askep
keluarga, juga keluarga belum mengetahui tujuan, manfaat pembinaan oleh mahasiswa.
Untuk menghindari permasalahan permasalahan tersebut maka diperlukan adanya perkenalan
mahasiswa dengan keluarga yang menjadi keluarga binaan. Adapun kegiatan perkenalan dan pengkajian
tahap I meliputi :
1. Memperkenalkan identitas mahasiswa dan juga seluruh keluarga binaan
2. Menyampaikan tujuan , manfaat pembinaan
3. Menyampaikan kontrak waktu pembinaan dari awal sampai akhir
4. Data umum, genogram, tipe Keluarga, suku bangsa, status social
5. Pengkajian lingkungan
6. Struktur Keluarga
7. Fungsi Keluarga
8. Tugas perawatan Keluarga
2. Analisa situasi.
Mahasiswa belum mengenal keluarga yang menjadi keluarga binaan, demikian juga keluarga binaan
juga belum mengenal mahasiswa
3. Tujuan
a. Tujuan umum :
Mahasiswa mampu melakukan perkenalan dan pengkajian tahap 1 dengan keluarga binaan dengan
baik
b. Tujuan khusus ;
1) Mahasiswa mampu memprkenalkan diri, keluarga juga memperkenalkan diri
2) Mahasiswa mampu menyampaikan tujuan melakukan pembinaan askep keluarga dan keluarga dapat
memahami yang disampaikan oleh mahasiswa
3) Mahasiswa mampu menyampaikan kontrak waktu yang jelas kepada keluarga, dan keluarga dapat
menerima kontrak waktu dan ada kesepakatan bersama untuk melaksanakannya.
4) Melakukan pengkajian meliputi Data umum, genogram, tipe Keluarga, suku bangsa, status social,
Pengkajian lingkungan, Struktur Keluarga, Fungsi Keluarga, Tugas perawatan Keluarga
II. FASE PENDAHULUAN
Tujuan kunjungan :
a. Mahasiswa mengexplorasi situasi dan kondisi (kebiasaan,pengetahuan, dll) keluarga binaan melalui
data sekunder yaitu petugas puskesmas (perawat/bidan)
b. Mahasiswa dapat melakukan perkenalan dengan keluarga dengan baik
c. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian tahap 1
Keluarga juga
Menyampaikan tujuan dan memperkenalkan
manfaat dari melakukan identitas dari masing
pembinan masing keluarga
Menyepakati kegiatan
berikutnya dan waktu Menyetujui
pelaksanaan selnjutnya
(kunjungan berikutnya)
NAMA KK : Tn.M
ALAMAT : Dusun Kebaman, Desa Kebaman, Kecamatan Srono,Banyuwangi
KASUS : Diabetes Milletus
KUNJUNGAN KE : 2
HARI/TANGGAL : 1 Maret 2021
I. Fase Persiapan
1. LatarBelakang
Dalam proses keperawatan Keluarga hal yang utama sebelum melangkah ke intervensi
keperawatan dan implementasi keperawatan kepada Keluarga dengan penyakit Diabetes adalah
melakukan pengkajian, untuk mengenal masalah kesehatan Keluarga lebih detail dan dalam maka
diperlukan adanya Pengkajian askep Keluarga dengan diabetes mellitus oleh mahasiswa kepada
Keluarga yang menjadi keluarga binaan. Adapun kegiatan Pengkajian askep Keluarga meliputi :
a. Menyampaikan kontrak waktu selama melakukan pembinaan askep Keluarga yang telah di
setujui pada kunjungan sebelumnya.
b. Melakukan pengkajian meliputi data :
1) Stres dan koping Keluarga
2) Riwayat kesehatan Keluarga
3) Pemeriksaan fisik
4) Harapan Keluarga
2. Analisa situasi.
Mahasiswa sudah mengenal Keluarga yang menjadi keluarga binaan, demikian juga
Keluarga binaan juga sudah mengenal mahasiswa. Pada pertemuan sebelumnya (pertemuan I/
Perkenalan dengan Keluarga) mahasiswa dan Keluarga telah sama – sama tau identitas nya,
Keluarga mengetahui tujuan dan manfaat dari pembinaan, Keluarga mengetahui kontrak waktu
selama pembinaan. Saat ini mahasiswa akan Melakukan pengkajian kepada Keluarga dengan
penyakit diabetes.
3. Tujuan
a. Tujuan umum :
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian dengan keluarga binaan dengan baik
b. Tujuan khusus :
1) Mahasiswa mampu mengkaji masalah kesehatan Keluarga dengan diabetes
2) Mahasiswa mampu menyampaikan kontrak waktu yang jelas kepada Keluarga, dan
keluarga dapat menerima kontrak waktu dan ada kesepakatan bersama untuk
melaksanakannya.
NAMA KK : Tn.M
ALAMAT : Dusun Kebaman, Desa Kebaman, Kecamatan Srono,Banyuwangi
KASUS : Diabetes Milletus
KUNJUNGAN KE :3
HARI/TANGGAL : 2 Maret 2021
V. Fase Persiapan
1. Latar belakang
Dalam memberikan pembinaan askep Keluarga maka mahasiswa harus menganalisa data dan
merumuskan diagnosa keperawatan untuk mengenal masalah kesehatan Keluarga. Sehingga diperlukan
adanya analisis dari hasil pengkajian Keluarga binaan dengan diabetes oleh mahasiswa kepada
Keluarga yang menjadi Keluarga binaan. Adapun kegiatan analisa data dan perumusan diagnose
keperawatan meliputi :
1. Menyampaikan kontrak waktu selama melakukan pembinaan askep Keluarga yang telah di setujui
pada kunjungan sebelumnya.
2. Melakukan Analisa data dan Perumusan diagnosa keperawatan pada Keluarga dengan dermatitis
meliputi:
1) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
2. Analisa situasi.
Mahasiswa sudah mengenal keluarga yang menjadi keluarga binaan, demikian juga keluarga
binaan juga sudah mengenal mahasiswa. Pada pertemuan sebelumnya (pertemuan I dan II/ Pengkajian
askep keluarga) mahasiswa telah Mahasiswa melakukan pengkajian meliputi data: Data umum,
genogram, tipe keluarga, suku bangsa, status social, Riwayat dan tahap perkembangan keluarga,
Pengkajian lingkungan, Struktur keluarga, Fungsi keluarga, Tugas perawatan keluarga, Stres dan koping
keluarga, Pemeriksaan fisik, Harapan keluarga, dan Keluarga mengetahui kontrak waktu selama
pembinaan. Saat ini mahasiswa akan Melakukan Analisa data dan Perumusan diagnose keperawatan
kepada Keluarga dengan penyakit diabetes.
3. Tujuan
c. Tujuan umum :
Mahasiswa mampu melakukan Analisa data dan Perumusan diagnosa keperawatan dengan Keluarga
binaan dengan baik
d. Tujuan khusus :
1. Mahasiswa mampu menganalisa data dan Perumusan diagnosa keperawatan keluarga dengan
diabetes
2. Mahasiswa mampu menyampaikan kontrak waktu yang jelas kepada keluarga, dan keluarga dapat
menerima kontrak waktu dan ada kesepakatan bersama untuk melaksanakannya.
NAMA KK : Tn.M
ALAMAT : Dusun Kebaman, Desa Kebaman, Kecamatan Srono,Banyuwangi
KASUS : Diabetes Milletus
KUNJUNGAN KE :4
HARI/TANGGAL : 3 Maret 2021
IX. Fase Persiapan
4. Latar belakang
Sebelum melakukan tindakan keperawatan terhadap Keluarga dengan diabetes maka diperlukan
adanya perumusan rencana tindakan askep keluarga oleh mahasiswa kepada Keluarga yang menjadi
Keluarga binaan sehingga mahasiswa mempunyai rencana yang bisa dilakukan sebelum melakukan
tindakan keperawatan Keluarga. Adapun kegiatan perumusan rencana tindakan askep Keluarga
meliputi:
3. Menyampaikan kontrak waktu selama melakukan pembinaan askep Keluarga yang telah di setujui
pada kunjungan sebelumnya.
4. Perumusan rencana tindakan askep Keluarga sesuai sesuai dengan diagnose keperawatan Keluarga
yang dirumuskan sebelumnya, meliputi:
a) Intervensi tentang Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b/d Kompleksitas program
perawatan/pengobatan
b) Intervensi tentang Ketegangan peran pemberi asuhan b/d kronisnya penyakit penerima asuhan
5. Analisa situasi.
Mahasiswa sudah mengenal Keluarga yang menjadi Keluarga binaan, demikian juga Keluarga
binaan juga sudah mengenal mahasiswa. Pada pertemuan sebelumnya (pertemuan III/ Analisa data dan
Perumusan diagnosa keperawatan mahasiswa telah melakukan Analisa data dan Perumusan diagnosa
keperawatan meliputi; Data subyektif dan data obyektif dengan Manajemen kesehatan keluarga tidak
efektif, dan data subyektif dan data obyektif dengan Perilaku kesehatan cenderung beresiko. Keluarga
mengetahui kontrak waktu selama pembinaan. Saat ini mahasiswa akan Melakukan Perumusan rencana
tindakan askep Keluarga dengan diabetes .
5. Tujuan
e. Tujuan umum :
Mahasiswa mampu melakukan perumusan rencana tindakan askep Keluarga
dengan keluarga binaan dengan baik
f. Tujuan khusus :
3. Mahasiswa mampu menentukan prioritas perumusan rencana tindakan askep Keluarga yang
menunjang tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
4. Mahasiswa mampu menyampaikan kontrak waktu yang jelas kepada Keluarga, dan Keluarga
dapat menerima kontrak waktu dan ada kesepakatan bersama untuk melaksanakannya.
X. FASE PENDAHULUAN
Tujuan kunjungan :
Mahasiswa mampu melakukan perumusan rencana tindakan askep Keluarga dengan Keluarga binaan
dengan baik
4. Uraian kegiatan
TAHAP WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN KELUARGA
Pembukaan 3-5 menit 3 S (senyum, salam, sapa) Membalas 3 S (senyum,
salam, sapa)
Isi 40-50 Menyampaikan kontrak Mendengarkan dan
menit waktu selama melakukan mengklarifikasi yang
pembinaan askep Keluarga disampaikan sesuai kontrak
yang telah di setujui pada waktu yang disetujui
kunjungan sebelumnya
Merumuskan rencana Mendengarkan, menjawab
tindakan askep Keluarga pertanyaan yang
sesuai sesuai dengan diagnosa disampaikan sesuai
keperawatan Keluarga yang keadaan/ kenyataan, dan
dirumuskan sebelumnya, memahami yang
meliputi: disampaikan
Intervensi tentang
Manajemen kesehatan
keluarga tidak efektif b/d
Kompleksitas program
perawatan/pengobatan
Intervensi tentang Perilaku
kesehatan cenderung
beresiko b/d kurang terpapar
informasi
NAMA KK : Tn.M
ALAMAT : Dusun Kebaman, Desa Kebaman, Kecamatan Srono,Banyuwangi
KASUS : Diabetes Milletus
KUNJUNGAN KE :6
HARI/TANGGAL : 5 Maret 2021
XVII. Fase Persiapan
9. Latar belakang
Setelah melakukan asuhan keperawatan Keluarga dengan penyakit DM selanjutnya dilakukan evaluasi
askep Keluarga yang meliputi:
3) Mengevaluasi perkembangan setiap intervensi dan implementasi yang sudah dilaksanakan pada
Keluarga dengan DM
4) Mengevaluasi bagaimana perkembangan Keluarga setelah dilakukan implementasi
10. Analisa situasi
Mahasiswa sudah mengenal Keluarga yang menjadi Keluarga binaan, demikian juga Keluarga
binaan juga sudah mengenal mahasiswa pada pertemuan sebelumnya. Saat ini mahasiswa akan
mengevaluasi askep Keluarga yang meliputi catatan perkembangan setiap intervensi dan implementasi
yang telah dilakukan dalam asuhan keperawatan pada Keluarga dengan diabetes milletus.
11. Tujuan
a. Tujuan umum :
Mahasiswa mampu melakukan Evaluasi Keluarga binaan dengan baik
b. Tujuan khusus :
1) Mahasiswa mampu mengevaluasi implementasi yang telah dilakukan
2) Mahasiswa mampu mengevaluasi bagaimana perkembangan Keluarga setelah dilakukan kegiatan
implementasi
3) Mahasiswa mampu menyampaikan kontrak waktu yang jelas kepada Keluarga, dan Keluarga
dapat menerima kontrak waktu dan ada kesepakatan bersama untuk melaksanakannya.
XVIII. FASE PENDAHULUAN
Tujuan kunjungan :
Mahasiswa mengexplorasi kemampuan Keluarga dalam menjelaskan materi yang telah diberikan dan
implementasi yang telah dilakukan kepada Keluarga dengan penyakit Diabetes milletus
XIX. FASE KERJA
3. Kegiatan yang dilakukan :
Evaluasi askep Keluarga yang meliputi:
1) Mengevaluasi perkembangan setiap intervensi dan implementasi yang sudah dilaksanakan pada
Keluarga dengan diabetes milletus.
2) Mengevaluasi bagaimana perkembangan Keluarga setelah dilakukan implementasi
4. Uraian kegiatan
TAHAP WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN
KELUARGA
Pembukaan 3-5 menit 3 S (senyum, salam, sapa) Membalas 3 S (senyum,
salam, sapa )
Isi 30 – 40 Menyampaikan kontrak Mendengarkan dan
menit waktu selama melakukan mengklarifikasi yang
pembinaan askep Keluarga disampaikan sesuai
yang telah di setujui pada kontrak waktu yang
kunjungan sebelumnya disetujui
Mengevaluasi perkembangan Mendengarkan dan
setiap intervensi dan menjawab pertanyaan
implementasi yang sudah
dilaksanakan pada Keluarga
dengan diabetes milletus
Mengevaluasi bagaimana Keluarga
perkembangan keluarga mendengarkan, dan
setelah dilakukan menjawab pertanyaan
implementasi
Penutup 3-5 menit Mengevaluasi dan Menjawab pertanyaan,
Menyimpulkan yang dan Mendengarkan
disampaikan kesimpulan
Menyepakati kegiatan Menyetujui
berikutnya dan waktu
pelaksanaan selnjutnya
(kunjungan berikutnya)
Mengahiri kunjungan Menjawab salam
Menyampaikan salam
NAMA KK : Tn.M
ALAMAT : Dusun Kebaman, Desa Kebaman, Kecamatan Srono,Banyuwangi
KASUS : Diabetes Milletus
KUNJUNGAN KE :7
HARI/TANGGAL : 6 Maret 2021
XXI. Fase Persiapan
12. Latar belakang
Setelah melakukan asuhan keperawatan Keluarga dengan penyakit diabetes milletus, selanjutnya
dilakukan evaluasi askep Keluarga yang meliputi:
5) Mengevaluasi perkembangan setiap intervensi dan implementasi yang sudah dilaksanakan pada
Keluarga dengan Diabetes milletus
6) Mengevaluasi bagaimana perkembangan Keluarga setelah dilakukan implementasi
13. Analisa situasi
Mahasiswa sudah mengenal Keluarga yang menjadi Keluarga binaan, demikian juga Keluarga
binaan juga sudah mengenal mahasiswa pada pertemuan sebelumnya. Saat ini mahasiswa akan
mengevaluasi askep Keluarga yang meliputi catatan perkembangan setiap intervensi dan implementasi
yang telah dilakukan dalam asuhan keperawatan pada Keluarga dengan Diabetes milletus.
14. Tujuan
c. Tujuan umum :
Mahasiswa mampu melakukan Evaluasi Keluarga binaan dengan baik
d. Tujuan khusus :
4) Mahasiswa mampu mengevaluasi implementasi yang telah dilakukan
5) Mahasiswa mampu mengevaluasi bagaimana perkembangan Keluarga setelah dilakukan kegiatan
implementasi
6) Mahasiswa mampu menyampaikan kontrak waktu yang jelas kepada Keluarga, dan Keluarga
dapat menerima kontrak waktu dan ada kesepakatan bersama untuk melaksanakannya.
Topik : Diabetes
Sasaran : Keluarga (Tn.M)
Hari/Tanggal : 4 Maret 2021
Jam : 10.00 WIB-selesai
Waktu : 15 menit
Tempat : Rumah Tn.M
1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Diabetes di rumah Ny. S selama 15 menit,
anggota keluarga diharapkan dapat mencegah penyakit Diabetes serta mengetahui jenis makanan
apa saja yang boleh dikonsumsi dan dibatasi untuk dikonsumsi.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Diabetes di rumah Ny.S selama 15 menit,
diharapkan dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian Diabetes
1. Gejala – Gejala dari Diabetes
2. Penyebab dari Diabetes
3. Penanganan dari Diabetes
4. Pencegahan dari Diabetes serta mengetahui jenis makanan apa saja yang dibatasi untuk
dikonsumsi.
2. MATERI
Terlampir
3. MEDIA
a. video
4. METODE
a. Penyuluhan
b. Tanya jawab
c. Memperagakan hasil video
5. PENGORGANISASIAN
a. Protokol/Pembawa Acara
Uraian tugas :
1. Membuka penyuluhan
2. Mengatur proses dan lamanya penyuluhan
3. Menutup acara penyuluhan
b. Penyuluh
Uraian tugas :
1. Menjelaskan materi penyuluhan dengan bahasa yang mudah dipahami.
2. Memotivasi klien untuk tetap aktif
3. Memotivasi klien untuk bertanya.
c. Kegiatan Pembelajaran
6. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Klien hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Tn.M
2. Evaluasi Proses
a. Klien antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Klien mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai.
c. Klien dapat mengulangi materi yang telah disampaikan
d. Klien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi hasil
a. Setelah penyuluhan diharapkan klien mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang
diberikan sesuai dengan tujuan.
Lampiran
1. Pengertian Diabetes
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit metabolik dengan karakteristik yaitu tingginya kadar
gula dalam darah yang umumnya terjadi karena kelainan sekresi insulin yang di sebabkan hormon
insulin tidak mencukupi sehingga tidak dapat bekerja secara optimal dalam mengatur kadar glukosa
dalam darah (Fatimah, 2015).
2. Gejala – Gejala dari Diabetes
1. . Sering buang air kecil (poliuria)
2. Sering lapar (polifagia)
3. Timbulnya rasa haus dan sering (polidipsi)
4. Timbul rasa pusing atau mual, merasa mudah lelah, gerakan tubuh sedikit terganggu.
5. Timbulnya rasa gatal disertai kesemutan pada kaki dan tangan. Apabila ada luka, tidak seperti
biasa, butuh waktu lama untuk kering dan sembuh.
6. Penurunan berat badan secara tiba-tiba meski tidak ada usaha menurunkan berat badan. Hal ini
karena sewaktu tubuh tidak dapat menyalurkan gula ke dalam sel-selnya, tubuh membakar
lemak dan proteinnya sendiri untuk mendapatkan energi
7. Sering kesemutan pada kaki dan tangan
8. Mengalami masalah pada kulit seperti gatal atau borok.
9. Jika mengalami luka, butuh waktu lama untuk dapat sembuh.
Mudah merasa lelah
3. Penyebab dari Diabetes
Penyebab penyakit diabetes tergantung pada jenis diabetes yang di derita. ada 2 jenis diabetes yang
umum di derita banyak orang yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Perbedaanya adalah jika diabetes
tipe 1 karena masalah fungsi organ pancreas tidak dapat menghasilkan insulin, sedangkan diabetes tipe
2 karena masalah insulin yang kurang bukan karena pancreas tidak berfungsi dengan baik dan juga ada
diabetes gestasional atau diabetes kehamilan penyebab diabetes ini berhubungan dengan kebutuhan
energi dan kadar estrogen yang meningkat serta tingginya hormon pertumbuhan yang terjadi selama
kehamilan
4. Penanganan Diabetes
Obat hiperglikemik oral Berdasarkan cara kerjanya obat ini dibagi menjadi 4 golongan:
a. pemicu sekresi insulin
b. penambah sensitivitas terhadap insulin.
c. penghambat gluconeogenesis.
d. penghambat glukosidase alfa.
1. Insulin
Insulin di perlukan pada keadaan penurunan berat badan yang cepat, hiperglikemia berat
yang disertai ketoasidosis, ketoasidosis diabetik, gangguan fungsi ginjal atau hati yang
berat.
1. Terapi kombinasi
Pemberian obat hiperglikemik oral maupun insulin selalu di mulai dengan dosis rendah,
untuk kemudian dinaikkan secara bertahap sesuai dengan respon kadar glukosa darah
2. Diet Ketogenik
Diet ketogenik adalah cara mengobati diabates secara alami. Diet ketogenik yaitu diet
dengan tinggi asupan lemak, protein, namun rendah karbohidrat. Sehingga tubuh akan
menjadi lebih efisien membakar lemak untuk diubah menjadi energi. Diet ini dapat
bermanfaat untuk menurunkan gula darah dan menaikkan produksi kadar insulin dalam
jumlah yang signifikan.
3. Konsumsi Makanan Sehat
Mengkonsumsi makanan sehat dengan gizi yang seimbang dapat menjadi cara terbaik untuk
mengobati diabetes secara alami. Konsumsilah sayuran dan buah-buahan segar dalam setiap
menu makanan harian. Hindari untuk mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
kalori, karbohidrat, gula, garam, dan lemak untuk menjaga berat badan ideal.
4. Rutin Olahraga
Rutin berolahraga dapat menurunkan kadar gula dalam darah, mencegah berat badan naik,
membantu kinerja produksi insulin, menyehatkan organ tubuh seperti paru-paru dan jantung.
Konsultasikan kepada dokter untuk mengetahui olahraga yang cocok dengan kondisi Anda.
Beberapa olahraga seperti jalan sehat, senam atau yoga dapat menjadi pilihan terbaik untuk
olahraga secara rutin setiap hari
a. Senam Kaki
Tujuan dilakukannya senam kaki ialah untuk mencegah adanya komplikasi dan mengurasi
rasa kaku, rasa kebas pada kaki.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Pasien duduk tegak diatas kursi dengan kaki menyentuh lantai
2. Tumit diletakkan di lantai
3. Jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti
cakar ayam sebanyak 10 kali
4. Meletakkan tumit salah satu kaki dilantai angkat telapak kaki ke atas kemudian sebaliknya
pada kaki yang lain
5. Jari-jari kaki diletakkan di lantai dan tumit kaki diangkat ke atas. Gerakan ini dilakukan
secara bersamaan pada kaki kanan dan kiri bergantian sebanyak 10 kali
6. Tumit kaki diletakkan di lantai. Kemudian bagian ujung jari kaki diangkat ke atas dan buat
gerakan memutar pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali
7. (Damayanti, 2015
Media leaflet yang digunakan