JUDUL PROGRAM
UPAYA PENANGGULANGAN TINDAKAN EKSPLOITASI TERHADAP
ANAK DI DAERAH CIANJUR
(Studi Kasus Anak-anak Pekerja Badut Jalanan)
BIDANG KEGIATAN :
PKM RISET SOSIAL DAN HUMANIORA
Diusulkan Oleh :
UNIVERSITAS SURYAKANCANA
CIANJUR
2022
DAFTAR ISI
i
1
BAB 1. PENDAHULUAN
anak antara lain yang menyangkut masalah pekerja anak, perdagangan untuk tujuan
mempekerjakan anak jalanan. Masalah pekerja anak merupakan isu yang sukar
untuk dipecahkan dan cukup memprihatinkan karena terkait dengan aspek sosial,
ekonomi, dan budaya masyarakat. Selain itu, fenomena sosial anak jalanan yang
terlihat nyata di kota-kota besar yang dipicu oleh krisis ekonomi yang terjadi di
Indonesia. Salah satunya di Daerah Cianjur, banyak anak yang mengalami
eksploitasi. Tidak kalah menariknya adalah eksploitasi anak-anak dibawah umur
untuk mengemis, ataupun menjadi badut jalanan yang dilakukan orang dewasa
dengan cara mengajak anaknya untuk ikut. Masalah ini menjadi pemandangan
sehari-hari dibanyak ruas-ruas jalan umum, seperti di sekitaran rumah makan,
kampus, pusat perbelanjaan, lampu merah seperti yang terdapat di Jalan Pramuka,
Kecamatan Karangtengah, tidak lupa juga di taman kota. Pada saat sekarang ini
setiap persimpangan terdapat anak-anak yang berusia antara 5-18 Tahun dan anak-
anak tersebut mengamen serta mengharapkan belas kasihan oleh pengendara roda
dua maupun roda empat dan terkesan dilakukan pembiaran.
Ada beberapa anak di jalan yang kemungkinan bahwa mereka bekerja
berdasarkan keinginan sendiri akan tetapi walaupun mereka mengatakan demikian
selaku orang tua, masyarakat, maupun pemerintah daerah telah melakukan
pembiaran dengan mengabaikan hak-hak anak bahwa kita ketahui anak juga
mempunyai hak dan kewajiban, dan hak anak tersebut antara lain setiap anak berhak
untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berinspirasi secara wajar sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi, setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas
diri dan status kewarganegaraan dan anak juga berhak beribadah menurut
agamanya, berpikir, dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya,
dalam bimbingan orang tua, anak juga berhak menyatakan dan didengarkan
pendapatnya, menerima, mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan
kecerdasan dan usianya. (Riri Tri Mayasari, 2020)
Eksploitasi anak menunjuk pada sikap diskriminatif atau perlakuan
sewenang-wenang terhadap anak yang dilakukan oleh orang tua atau masyarakat.
Memaksa anak untuk melakukan sesuatu demi kepentingan ekonomi, sosial
maupun politik tanpa memperhatikan hak-hak anak untuk mendapatkan
perlindungan sesuai dengan perkembangan fisik, psikis dan status sosialnya. Hal
ini menjadi perhatian yang serius karena kurangnya perhatian baik dari masyarakat,
pemerintah. Pasal 21 dan 25 dalam UU ini juga mengatur lebih jauh terkait
perlindungan dan tanggung jawab terhadap anak.
Mencermati penelitian terdahulu terkait “Anak Pekerja Badut Jalanan”,
diperoleh data bahwa penelitian ini masih minim dilakukan, terlebih di era covid-
19. Selanjutnya kasuistik “Anak Badut” menjamur dikota medan relevan dengan
penelitian Sitompul dan Ananda, bahwa kesejahteraan dan rendahnya mentalitas
untuk maju melalui pendidikan pada diir anak masih menjadi kendala umum atau
bahkan klasik.(Muhamad shaleh, 2020)
3
Menyusun
Mulai Studi Literatur
Waktu Penelitian
Belmawa
Perguruan Tinggi
Rekap Sumber Dana
Intasi Lain
Jumlah Rp. 6.890.000,00
11
1 Persiapan Lapangan
Pengamatan Lapangan
Wawancara, Observasi
Lapangan
3 Pengolahan Data
Editing
DAFTAR PUSTAKA
Muhamad shaleh, M.S. (2020) ‘Fenomena Anak Badut di Kota Medan’, Jurnal
Golden Age, 5 NO 4.
Rasyidi, M.A. (2014) ‘Fungsi Hukum Di Dalam Masyarakat Dan Peranan Hukum
Bisnis Di Indonesia’, Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara, 9(1), pp.
doi:10.35968/jh.v9i1.301.
Riri Tri Mayasari, M.A. (2020) ‘Peranan pemerintah daerah dalam upaya
penanggulangan eksploitasi terhadap anak di kota bengkulu berdasarkan
undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Bengkulu Indonesia’, Pemerintah dan
politik islam, 5 NO 20.
Tangkudung, A.J.V. (2013) ‘Eksploitasi tenaga kerja anak dibawah umur oleh
orang tua kajian undang-undang nomor 23 tahun 2002’, LEX ET
SOCIETATIS, 3 NO 4.
Tanti Kirana, henny nuraeny (2021) Hukum Pidana dan HAM Perlindungan
Hukum terhadap Anak dan Perempuan.
13
14
15
16
17
18
19
20
2 Kesekretariatan
1. Tinta Printer 2 Kali Rp. 100.000,- Rp. 200.000,-
2. Kertas A4 3 rim Rp. 50.000,- Rp. 150.000,-
3. FotoCopy 400 Lembar Rp. 200,- Rp. 80.000,-
4. ATK (Pensil 2b, 1 Set Rp. 270.000,- Rp. 270.000,-
Ballpoint,
Penghapus, Spidol,
Tinta Spidol)
SUB TOTAL Rp.700.000,-
3 Perjalanan Lokal
Transportasi 3 Motor Rp. 166.000,- Rp. 500.000,-
persiapan observasi
Transportasi 3 Motor Rp. 166.000,- Rp. 500.000,-
observasi dan
wawancara
Transportasi ke 3 motor Rp. 166.000,- Rp. 500.000,-
setiap narasumber
Transportasi untuk 3 motor Rp. 166.000,- Rp. 500.000,-
keperluan
penyelesaian
laporan
SUB TOTAL Rp. 2.000.000,-
4. Lain-lain
Kuota Internet 4 Bulan Rp. 125.000,- Rp.500.000,-
Proposal 5 Rp. 10.000,- Rp.50.000,-
penggandaan
Publikasi Jurnal 1 Rp. Rp. 2.000.000,-
Ilmiah 2.000.000,
21
Angga Pengamatan
1. Ilmu Hukum Ilmu Hukum 12 jam/minggu
Nugraha Lapangan
Siti Paujiah
3. Ilmu Hukum Ilmu Hukum 10 jam/minggu Editing
Pida Kamila
Muhamad
Cros Chek
4. Agung Ilmu Hukum Ilmu Hukum 10 jam/minggu
Data
Darmawan
Menyusun
5. Reni Rohayati Ilmu Hukum Ilmu Hukum 10 jam/minggu
laporan Akhir
23