Anda di halaman 1dari 3

FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN PARADIGMA DALAM STUDI SOSIAL

BUDAYA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester (UAS)


Pada Mata Kuliah Antropologi
Dosen Pengampu : Dr. Zunly Nadia, M.Hum,M.A.

Disusun Oleh:

Ahmad Zaeni Mubarok (21011365)

Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanran

2022
PEMBAHASAN

Fungsionalisme Struktural

Teori struktural fungsional seringkali disebut sebagai perspektif fungsionalisme adalah isi
kajian yang mengemukakan tentang keseimbangan sosial yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat. Kesimbangan ini sendiri biasanya diperoleh karena masyarakat dianggap sebagai
susunan organisme yang saling berkitan antara satu dengan lainnya. Seperti hal nya dalam
kehidupan sehari – hari keseimbangan dalam masyarakat dapat dicapai melalui susunan
struktural dalam bernegara yang didalam nya terdapat Pemerintahan dan Masyarakat, dengan
adanya sistem Pemerintahan, ketentuan – ketentuan dalam bermasyarakat dapat diatur dengan
tertib sehingga terjalin hubungan yang harmonis antar sesama masyarakat dan juga dapat
berkontribusi terhadap negara itu sendiri, dan juga untuk mencegah terjadinya konflik secara
makro.

Hal ini dapat disimpulkan terhadap apa yang sedang terjadi baru – baru ini seperti
pemerintah yang tidak taat terhadap keputusan – keputusan pemerintah nya sendiri, maka
terjadilah maraknya korupsi di kalangan para pejabat yang akhirnya menghambat infrastruktural
sosial, dan yang lebih tidak menguntungkan nya lagi, masyarakat yang patuh terhadap aturan
pemerintah merasa sangat dirugikan sehingga terjadilah oknum – oknum dalam masyarakat pula
yang mengabaikan peraturan pemerintah, dan terjadilah tragedi – tragedi yang tak diinginkan
oleh kalangan umum masyarakat, seperti contohnya membayar pajak yang dilakukan
masyarakat, sejatinya pajak yang dikelurakan tersebut untuk kepentingan bersama, baik
pembangunan infratruktur ataupun ekonomi yang dikelola dengan baik oleh negara yang
memenuhi unsur deklaratif dan unsur konstitutif, yang dimana apabila terdapat oknum dalam
pemerintahan dan masyarakat yang tidak taat sehingga alur jalan nya ekonomi dan pembangunan
infrastruktur pun menjadi terhambat. Hal ini juga merupakan suatu sikap dimana fungsi
struktural itu sangat diperlukan dalam ber negara agar setiap sesuatu hal – hal yang berkaitan
dengan kesenjangan sosial dapat terpenuhi dengan baik.

Paradigma dalam Studi Sosial dan Budaya

Paradigma sosial merupakan kerangka berpikir dalam masyarakat yang menjelaskan


bagaimana cara pandang terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan terhadap ilmu atau teori
yang ada. Layaknya keberagaman yang ada di Indonesia, pembangunan sosial budaya harus
memakai paradigma Pancasila sehingga tercapainya rasa persatuan sebagai bangsa akan
terwujud. Sebagai mulanya harus memberi pengakuan terhadap keberadaan budaya dan
kehidupan sosial dari tiap sukunya, tidak dilakukan penyeragaman akan membuat mereka merasa
bisa hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sehingga sesuai fungsi toleransi dalam kehidupan berbangsa tidak akan menciptakan


kesenjangan, kecemburuan, diskriminasi dan ketidakadilan sosial. Contoh Pancasila sebagai
paradigma pembangunan yang ada di Indonesia secara garis besar berarti harus bisa
menghormati hak budaya masyarakat komunal yang multikultur sehingga bisa dilibatkan di
samping hak negara untuk mengatur kehidupan berbangsa dan hak asasi individu. Sehingga
semuanya bisa saling bersinergi.

Anda mungkin juga menyukai