Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SOSIOLOGI EKONOMI
“KONSEP DASAR SOSIOLOGI EKONOMI”
Dosen Pengampu : Dhiasti Eka Wulandari S.E, M.E

DISUSUN OLEH:

Kelompok 1

1. Rifki Putra C.M. (222004302)


2. Siti Nikmatul Khoiroh (222004261)
3. M. Ramadhani Akbar (222004219)
4. Kharisma Marchica S (222004211)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP PGRI LUMAJANG
JL. PISANG GAJIH NO. 2 TELP. (0334)882467
LUMAJANG
2023

i
[Type here]

DAFTAR ISI :
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN
GURU REPUBLIK INDONESIA.....................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
1.2. TUJUAN PEMBELAJARAN.........................................................................................1
1.3. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..................................................................................................................2
2.1. Pengertian Sosiologi dan Sosiologi Ekonomi...........................................................2
2.2. Sejarah Sosiologi Ekonomi.......................................................................................5
2.3. Awal Perkembangan Sosiologi................................................................................6
2.4. Seberapa Penting Sosiologi Ekonomi......................................................................7
BAB IV................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................9
3.1. Kesimpulan..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10

ii
[Type here]

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah yang berjudul: “KONSEP DASAR
SOSIOLOGI EKONOMI” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Umi Salma selaku Dosen
Pengampu Mata Kuliah Evaluasi Hasil Pembelajaran dalam penyusunan Makalah
yang berjudul: “KONSEP DASAR SOSIOLOGI EKONOMI”. Kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi . Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan
serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan Makalah yang berjudul:
“KONSEP DASAR SOSIOLOGI EKONOMI” dapat dibuat dengan sebaik-
baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan Makalah yang berjudul: “KONSEP DASAR SOSIOLOGI
EKONOMI”
Kami mohon maaf jika di dalam Makalah yang berjudul: “Struktur
Dalam Pembangunan”ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan
pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah yang berjudul: “KONSEP
DASAR SOSIOLOGI EKONOMI” ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Lumajang, 15 Maret 2024

Penulis

iii
[Type here]

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Sosiologi ekonomi adalah cabang ilmu yang mempelajari interaksi antara


sistem ekonomi dengan faktor-faktor sosial, budaya, dan politik dalam
masyarakat. Dalam konteks globalisasi dan kompleksitas struktur sosial yang
semakin berkembang, pemahaman tentang hubungan antara aspek ekonomi
dan sosial menjadi semakin penting.

Makalah ini bertujuan untuk menyelidiki dinamika hubungan antara faktor-


faktor sosial dan ekonomi dalam membentuk pola perilaku, struktur sosial,
dan distribusi sumber daya di dalam masyarakat. Analisis sosiologi ekonomi
memungkinkan kita untuk memahami bagaimana norma, nilai, dan institusi
sosial mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi, pembentukan kelas
sosial, serta distribusi kekayaan dan kekuasaan.

Di tengah perubahan global yang cepat, sosiologi ekonomi juga memberikan


wawasan tentang tantangan-tantangan seperti ketimpangan ekonomi, mobilitas
sosial, dan perubahan struktural dalam masyarakat. Dengan memahami faktor-
faktor ini, kita dapat mengidentifikasi solusi-solusi yang lebih berkelanjutan
dan inklusif untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi.

Melalui penelitian ini, diharapkan akan tercapai pemahaman yang lebih baik
tentang kompleksitas hubungan antara aspek ekonomi dan sosial dalam
masyarakat kontemporer, serta implikasinya dalam merumuskan kebijakan
publik yang lebih efektif dan berpihak pada keadilan sosial.
1.2. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Untuk mengetahui pengertian sosiologi dan sosiologi ekonomi


2. Untuk menjelaskan Sejarah kemunculan sosiologi ekonomi
3. Untuk mengetahui awal perkembangan sosiologi ekonomi
4. Untuk mengetahui seberapa pentingnya belajar sosiologi

1.3. RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi sosiologi dan sosiologi ekonomi?


2. Bagaimana sejarah kemunculan sosiologi ekonomi?
3. Bagaimana awal perkembangan sosiologi ekonomi?
4. Apa pentingnya belajar sosiologi ekonomi?

1
[Type here]

BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sosiologi dan Sosiologi Ekonomi

Secara etimologis, sosiologi berasal dari bahasa Latin, terdiri dari kata
socius yang artinya teman atau kawan, dan logos yang berarti ilmu pengetahuan.
Ilmu Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan gejala sosial antar
individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok.

 Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli


Kata Sosiologi pertama kali muncul di dalam buku ““Cours De Philosophie
Positive” karya August Comte. Dialah tokoh yang memperkenalkan Ilmu
Sosiologi pada kita. Filsuf berkebangsaan Perancis ini juga dijuluki sebagai Bapak
Sosiologi.

Selain August Comte, terdapat tokoh-tokoh lain yang mengemukakan


pandangannya terhadap Ilmu Sosiologi. Seperti Emile Durkheim, Max Weber,
Soerjono Soekanto, dan beberapa tokoh berikut ini:

1. Auguste Comte

Sosiologi adalah studi tentang hukum dasar dari gejala sosial yang di dalamnya
dibedakan menjadi sosiologi statis dan dinamis.

2. Emile Durkheim

Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial
merupakan cara-cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar
individu dan mempunyai kekuatan memaksa yang mengendalikannya.

3. Max Weber

Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tindakan sosial.

4. Pitirim Sorokin

Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal
balik antara aneka macam gejala gejala sosial, gejala non sosial, dan ciri-cirinya.

5. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial termasuk
perubahan sosial.

6. Soerjono Soekanto

2
[Type here]

Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada kemasyarakatan yang


bersifat umum untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

7. Astrid S. Susanto

Sosiologi tidak sekadar mempelajari berbagai hubungan dalam masyarakat, tetapi


mempelajari gejala-gejala di dalamnya yang terjadi berulang-ulang.

8. Mayor Polak

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yaitu


antar hubungan dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal
maupun material, baik statis maupun dinamis.

9. Roucek dan Warren

Sosiologi mempelajari hubungan antarmanusia dalam kelompok-kelompok.

10. William F. Oghburn dan Mayer F. Nimkoff

Sosiologi adalah penelitian ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu
organisasi sosial.

Ciri-Ciri Sosiologi :

Siapa yang belum hafal ciri-ciri Ilmu Sosiologi? Sebagai ilmu pengetahuan,
Sosiologi memiliki empat ciri, yaitu Empiris, Teoritis, Kumulatif, Non Etis.
1. Empiris

Sosiologi memiliki ciri Empiris, artinya ilmu yang diperoleh berdasarkan


observasi, sesuai akal sehat, sesuai fakta, serta tidak menghasilkan sesuatu yang
bersifat spekulatif.
2. Teoritis

Sosiologi memiliki ciri Teoritis, artinya Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang
selalu berusaha menyusun kesimpulan (abstraksi) dari hasil observasi. Abstraksi
atau kesimpulan ini digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat
sehingga menjadi teori.
3. Kumulatif

Sosiologi juga memiliki ciri Kumulatif, artinya disusun atas teori-teori yang sudah
ada, atau memperbaiki, memperluas, serta memperkuat teori-teori terdahulu.

4. Non Etis

3
[Type here]

Ciri Sosiologi yang terakhir, yaitu Non Etis, artinya tidak mempermasalahkan
baik buruknya sesuatu, tetapi menganalisis sebab akibat dan menjelaskannya
secara mendalam.

 Pengertian Sosiologi Ekonomi


Sosiologi ekonomi merupakan penggabungan dua disiplin, yaitu sosiologi dan
ekonomi. Sosiologi merupakan ilmu yang berkaitan dengan masyarakat dan relasi
yang tercipta dalam masyarakat baik sebagai individu atau kelompok. Sementara
ekonomi secara sederhana membahas aspek konsumsi, distribusi dan produksi.
Keterkaitan antara tindakan ekonomi dengan perilaku sosial dan sebaliknya
menjadi pembahasan sosiologi ekonomi.

Proses sosiologi ekonomi Dilansir buku Sosiologi Distribusi (2016) karya Drajat
Tri Kartono, ada tiga proses sosial dalam sosiologi ekonomi. Di mana proses ini
dianggap sebagai subject matter dalam sosiologi ekonomi, yakni:

1. Kekuasaan

Kegiatan ekonomi bisa dipegang ahli oleh lembaga yang memiliki wewenang
lebih tinggi dan bisa mengatur bagaimana jalannya kegiatan ekonomi di kawasan
pimpinannya.

2. Institusional

Dalam zaman modern ini, kegiatan ekonomi memerlukan suatu intansi atau
lembaga untuk mengawasi kemajuan maupun kemunduran perekonomian.

3. Teori jaringan

Kegiatan ekonomi tidak hanya mempermasalahkan masalah ekonomi saja,


tetapi masalah kehidupan sosial pada suatu daerah karena ekonomi memiliki
pengaruh kuat dalam kesejahteraan masyarakat.

2.2. Sejarah Sosiologi Ekonomi

4
[Type here]

Pada awal dominasi pikiran filosofis, kegiatan ekonomi dan perilaku sosial
tidak dapat dibedakan. Keduanya dinilai sebagai satu kesatuan. Namun, pada saat
ilmu semakin spesifik dan terspesialisasi, ekonomi mulai terpisah dari ilmu sosial
lainnya. Dalam perkembangan berikutnya, ilmu ekonomi telah menempatkan
individu dalam bingkai yang egoistik. Individu sebagai pelaku ekonomi diisolasi
dari sosialitasnya karena itu dianalisis sebagai agen yang teratomisasi (berdaulat
untuk diri sendiri). Sedemikian kaya dan kompleksnya sejarah pemikiran
Sosiologi Ekonomi, kita akan menyederhanakan pembahasannya.

Sosiologi Ekonomi merupakan pertautan antara dua disiplin ilmu yaitu


Sosiologi dan Ekonomi. Sosiologi yang meneropong persoalan sosial masyarakat,
dan Ilmu Ekonomi yang menganalisis berbagai aktivitas produksi, konsumsi dan
distribusi. Tetapi, yang sangat berpengaruh dalam sejarah perkembangan
Sosiologi Ekonomi adalah pemikiran Merkantilis yang mendominasi Eropa
sepanjang abad ke-17 dan 18. Merkantilisme adalah kumpulan besar
(conglomeration) pendapat-pendapat mengenai nilai, saran-saran kebijakan, dan
pernyataan mengenai sifat kehidupan ekonomi. Keanekaragaman merkantilisme
ini disebabkan oleh orang-orang yang mendukungnya yaitu para filosof, kepala
negara, pembuat undang-undang (legislator), dan saudagar di masa itu. Tema
pertama kaum Merkantilis adalah pandangan tentang kekayaan. Kekayaan suatu
negara dianggap sama dengan jumlah uang yang dimiliki oleh negara itu. Kaum
Merkantilis juga mengidentifikasikan uang dengan logam mulia, emas, dan perak.
Oleh karena mereka menganggap bahwa total kekayaan dunia kurang lebih tetap
(stationery) maka mereka merasa bahwa keuntungan suatu negara adalah kerugian
bagi negara lain. Hal ini bertentangan dengan pandangan ahli ekonomi modern
yang menyatakan bahwa perdagangan luar negeri sering memberi manfaat kepada
kedua belah pihak, walaupun salah satu negara mungkin mengalami defisit untuk
sementara waktu. Jadi, kaum Merkantilis menekankan perlunya mengakumulasi
langsung logam mulia, atau pun mempertahankan kelebihan dari ekspor dan
imporsehingga logam mulia itu akan mengalir ke negara tersebut.

Pokok pikiran yang kedua adalah pandangan kaum Merkantilis tentang


kekuasaan dan hubungannya dengan kekayaan. Banyak yang berpendapat bahwa
satu cara untuk meningkatkan kekuasaan negara adalah dengan meningkatkan
kekayaan nasional. Pendapat Kaum Merkantilis bahwa kekayaan bertujuan untuk
melayani kekuasaan. Tujuan tersebut selaras dengan tujuan meningkatkan
kekuasaan, malahan hampir tidak dapat dibedakan satu dengan yang lainnya.
Kaum Merkantilis melihat adanya hubungan yang erat antara kekuasaan dengan
kekayaan. Negara adalah tempat (locus) kekuasaan. Untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kekayaan, negara hendaklah memakai
kekuasaan ini untuk mengatur industri dan perdagangan. Ia harus memberikan
sokongan politik dan ekonomi. Sokongan tersebut berupa monopoli terhadap
industri yang membuat barang-barang untuk di ekspor. Negara harus membatasi

5
[Type here]

impor dengan mengenakan pajak atau melarang impor. Negara juga harus
menjajah untuk mendapatkan suplai emas dan perak, ataupun untuk meningkatkan
kekayaannya. Dasar berpikir kaum Merkanitis mengenai kekayaan dan kekuasaan
sangat mendominasi filosofi berpikir Eropa abad ke-17 hingga 18. Pada fase
inilah banyak terjadi kolonisasi negara-negara Eropa terhadap wilayah-wilayah
Asia dan Afrika. Semangat merkantilis itu pula yang mengobarkan semangat
penaklukan oleh negara negara Eropa terhadap wilayah-wilayah yang memiliki
kekayaan alam di Asia, Afrika dan termasuk Amerika utara.

2.3. Awal Perkembangan Sosiologi

Transaksi ekonomi telah menjadi bagian dari peradaban manusia sejak


awal zaman. Ketika manusia mulai memikirkan pemenuhan kebutuhan dan
memiliki ambisi untuk memiliki kepemilikan, transaksi ekonomi semakin
berkembang. Penemuan api memungkinkan manusia untuk mengawetkan
makanan, sedangkan penemuan roda memberikan akselerasi signifikan dalam
perkembangan teknologi.

Dengan penemuan roda, jarak tempuh menjadi lebih jauh dan waktu perjalanan
menjadi lebih singkat. Ini memicu penemuan alat transportasi seperti kereta yang
ditarik oleh hewan. Teknologi yang semakin maju memungkinkan produksi secara
massal dengan adanya alat produksi yang lebih canggih.

Perkakas kerja dan pengawetan makanan berkembang dari yang awalnya manual
menjadi lebih canggih seiring dengan perkembangan teknologi. Hal ini membuka
kemungkinan untuk menyimpan kebutuhan sendiri dan melakukan pertukaran
dengan orang lain, mulai dari transaksi barter hingga penggunaan alat transaksi.

Aktivitas ekonomi tidak terpisah dari perilaku sosial di lingkungan tempat


transaksi berlangsung. Standar harga dalam transaksi ditentukan oleh kebiasaan
yang telah berlangsung dalam masyarakat. Kalkulasi ekonomi secara alami
memengaruhi tindakan sosial, begitu pula sebaliknya, tindakan ekonomi juga
dipengaruhi oleh setting sosial ketika dilakukan. Misalnya, pola produksi
dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat, seperti peningkatan penjualan janur
menjelang Idul Fitri karena meningkatnya permintaan untuk pembungkus ketupat.

Dalam sejarah perkembangan sosiologi ekonomi yang sangat berpengaruh


adalah pemikiran merkantilis yang mendominasi eropa sepanjang abad ke-17 dan
18. Pada fase inilah banyak terjadi kolonisasi negara-negara eropa terhadap
wilayah asia afrika. Tema pertama kaum merkantilis adalah pandangan bahwa
kekayaan suatu negara dianggap sama dengan jumlah uang yang dimiliki oleh
negara itu. Mereka mengidentifikasikan uang dengan logam mulia, emas dan
perak. Oleh karena mereka menganggap bahwa total kekayaan dunia kurang lebih
tetap, maka mereka merasa bahwa keuntungan suatu negara adalah kerugian bagi

6
[Type here]

negara lain. Kaum merkantilis juga berpendapat bahwa kekayaan bertujuan untuk
melayani kekuasaan.

Kritik terhadap pemikiran merkantilis diajukan oleh Adam Smith dalam The
Wealth of Nation. Ia mengemukakan bahwa kekayaan suatu bangsa dijumpai
dalam basis produksinya, atau dalam kekuatannya untuk menghadirkan barang-
barang keperluan, kesenangan, dan kemudahan hidup. Pemikiran ini berlangusng
sepanjang abad 19 dan berkembang terutama di Jerman yang dikenal sebagai
Historian School. Lawannya Historian School adalah Abstract Analysis yang
dipopulerkan oleh Ricardo dan berkembang di Inggris. Historical school
memandang bahwa ekonomi tidak terlepas dari elemen sosial masyarakat.
Sedangkan Abstract Analysis berpandangan bahwa ekonomi berdiri sendiri dan
terpisah dari disiplin lainnya. Pertentangan kedua metode ini hampir dengan cara
kekerasan yang diawali di Jerman dan Austria tahun 1880-an dan dikenal sebagai
Methodenstreit (pertemuran metode). Pendekatan Abstarct Analysis/Deductive
mendapat kemenangan telak.

2.4. Seberapa Penting Sosiologi Ekonomi

Studi sosiologi ekonomi sangat penting bagi mahasiswa karena


memberikan pemahaman yang mendalam tentang hubungan antara aspek ekonomi
dan sosial dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa
mempelajari sosiologi ekonomi penting bagi mahasiswa:

1. Memahami Dinamika Sosial-Ekonomi: Studi sosiologi ekonomi


membantu mahasiswa memahami bagaimana faktor-faktor sosial seperti
budaya, norma, dan nilai memengaruhi aktivitas ekonomi, serta
sebaliknya, bagaimana struktur ekonomi mempengaruhi masyarakat.
2. Mengidentifikasi Tantangan Sosial-Ekonomi: Dengan mempelajari
sosiologi ekonomi, mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami
tantangan-tantangan sosial-ekonomi seperti ketimpangan ekonomi,
kemiskinan, pengangguran, dan ketidaksetaraan sosial.
3. Merumuskan Kebijakan Publik yang Efektif: Pengetahuan tentang
sosiologi ekonomi memungkinkan mahasiswa untuk merumuskan
kebijakan publik yang lebih efektif dan berpihak pada keadilan sosial,
dengan memperhitungkan implikasi sosial dari kebijakan ekonomi.
4. Menyediakan Wawasan tentang Perilaku Konsumen dan Produsen: Studi
sosiologi ekonomi membantu mahasiswa memahami faktor-faktor sosial

7
[Type here]

yang memengaruhi perilaku konsumen dan produsen, sehingga dapat


mengembangkan strategi pemasaran dan manajemen yang lebih efektif.
5. Membangun Keterampilan Analitis: Memahami sosiologi ekonomi
melibatkan pengembangan keterampilan analitis yang kuat dalam
menganalisis data sosial dan ekonomi, serta kemampuan untuk
mengaitkan teori-teori sosial dengan realitas ekonomi.
6. Perspektif Global yang Lebih Luas: Sosiologi ekonomi juga memperluas
pandangan mahasiswa tentang ekonomi global dengan mempertimbangkan
faktor-faktor sosial seperti globalisasi, migrasi, dan perdagangan
internasional.

Dengan demikian, studi sosiologi ekonomi tidak hanya


memberikan pemahaman yang komprehensif tentang hubungan antara
ekonomi dan sosial, tetapi juga membantu mahasiswa mengembangkan
keterampilan analitis, kritis, dan pemecahan masalah yang penting dalam
berbagai konteks profesional dan akademis.

8
[Type here]

BAB IV

PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Sosiologi ekonomi di Indonesia menggambarkan dinamika kompleks


antara faktor sosial dan ekonomi dalam membentuk struktur dan perilaku ekonomi
masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang pesat, modernisasi, urbanisasi, serta
keragaman budaya dan sosial memainkan peran penting dalam menciptakan pola-
pola baru dalam struktur sosial dan ekonomi.

Beberapa fenomena yang menonjol dalam sosiologi ekonomi Indonesia termasuk


kesenjangan ekonomi antara kota dan pedesaan, ketimpangan pendapatan
antarwilayah dan antarkelompok, serta peran kuat kelompok-kelompok sosial
tertentu dalam menentukan akses dan distribusi sumber daya ekonomi. Selain itu,
dinamika perubahan sosial seperti migrasi, perubahan demografi, dan perubahan
nilai-nilai sosial juga turut memengaruhi pola-pola ekonomi di Indonesia.

Peran pemerintah, lembaga ekonomi, dan aktor sosial dalam mengelola dan
mengarahkan pembangunan ekonomi menjadi fokus penting dalam sosiologi
ekonomi Indonesia. Adopsi kebijakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan
serta upaya untuk meningkatkan kesetaraan ekonomi dan sosial menjadi tantangan
yang terus dihadapi.

Dengan demikian, sosiologi ekonomi di Indonesia mencerminkan kompleksitas


dinamika antara faktor-faktor sosial dan ekonomi dalam membentuk pola-pola
ekonomi dan masyarakat, serta menyoroti pentingnya pendekatan multidisiplin
dalam memahami dan mengatasi tantangan-tantangan ekonomi yang dihadapi
oleh negara ini.

9
[Type here]

DAFTAR PUSTAKA

Ananda, S. (2024, Maret 12). brainacademy.id. Dipetik Maret 15, 2024, dari
Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli, Ciri, & Objek Kajian:
https://www.brainacademy.id/blog/apa-itu-ilmu-sosiologi

Chalid, S. P. (2014). Perkembangan Sosiologi Ekonomi. Modul Perkembangan


Sosiologi Ekonomi, 43. Dipetik Maret 2024, dari
https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/SOSI420503-M1.pdf

Kompas. (t.thn.). (A. I. Ekonomi, Editor) Dipetik 18, dari Kompas.com:


https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/18/163000469/apa-itu-
sosiologi-ekonomi-

10

Anda mungkin juga menyukai