Anda di halaman 1dari 12

TUGAS SEVEN JUMP & LO

MATERI “STRESS & ADAPTASI”


Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Keperawata Dasar 2
Dosen Pengampu : Ns. Septi Wardani, M.Kep

Di Susun Oleh:
RIRIN NOVITA SARI
(20.0601.0017)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
Nama : RIRIN NOVITA SARI
NPM : 20.0601.0017
Prodi : D3 Keperawatan
Keperawatan Dasar 2
Langkah Tutorial ( Step 1-7) & LO(Learning Outcome)
STRESS & ADAPTASI

Step 1. Menentukan Istilah Sulit


 Takikardi
 Skala Holmes & Rahe
 Dangkal
 Tingkat strees 250
 Stessor
Step 2. Mendefinisikan Istilah Sulit
1. (Vianisa Agustina Anggrayni_20.0601.0014)
Denyut jantung yang cepat, mungkin denyut jantung yang teratur atau tidak teratur.
(https://www.alodokter.com/takikardiahttps://www.alodokter.com/takikardia)

2. (Diaz Inayatul Fatikha_20.0601.0023)


Skala Stres Holmes dan Rahe adalah alat yang terkenal untuk mengukur jumlah stres
yang Anda alami dalam satu tahun terakhir.
(http://oursolving.blogspot.com)

3. (Ita Puji Shafitri_20.0601.0015)


Pernapasan cepat dan dangkal adalah bernapas lebih dari 12 -20 kali per menit
melebihi batas normal.
(https://www.honestdocs.id/napas-cepat--dangkal)

4. (Diaz Inayatul Fatikha_20.0601.0023)


Tingkat stress 250 adalah skor tingkatan stress yang diukur perawat menggunakan
skala holmes dan rahe. Tingkat stress dengan skor 250 masuk ke dalam tingkat stress
yang sedang. Adapun beberapa tingkatan stress yaitu stress ringkan jika jumlah skor
kurang dari 150, stress sedang jika jumlah skor 150-299, dan stress berat jika jumlah
skor lebih dari sama dengan 300.
(http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/3824/147105003.pdf?
sequence=1&isAllowed=y)

5. (Ririn Novita Sari_20.0601.0017)


Stressor adalah faktor-faktor dalam kehidupan manusia yang mengakibatkan
terjadinya respon stress.
(https://dinkes.bantulkab.go.id/berita/355-stress-dan-penyebabnya#:~:text=Stressor
%20adalah%20faktor%2Dfaktor%20dalam,yang%20mengakibatkan%20terjadinya
%20respon%20stres)
Step 3. Membuat Daftar Pertanyaan
1. Apa saja sumber – sumber stress itu (Ririn Novita Sari_20.0601.0017)
2. Bagaimana cara mengukur stress dengan skala holmes (Irna Fitriana
Rahayu_20.0601.0022)
3. Apa penyebab stress 250 (Arum Galuh Septia Sari_20.0601.0013)
4. Apakah stress bisa sembuh (Arum Galuh Septia Sari_20.0601.0013)

Step 4. Menjawab Secara Singkat dan Jelas Dari Pertanyaan Yang Sudah Dibuat
1. Ahmat Samsudin (20.0601.0019)
Faktor lingkungan, faktor organisasi, faktor pribadi
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Stres)
2. (Ita Puji Shafitri_20.0601.0015)
Cara mengukur stress dengan skala holmes dam rahe adalah 43 daftar stress peristiwa
kehidupan yang berkontribusi terhadap penyakit. Pasien diperintahkan untuk
menghitung 43 daftar stress dan bila sudah diketahui nilai atau skorr stress dapat di
golongkan menjadi stress beresiko sakit berat, sakit sedang, sakit sedikit.
Skor 300+ : Beresiko sakit.
Skor 150-299 : Risiko penyakit sedang (berkurang 30% dari risiko di atas).
Skor <150 : Hanya memiliki sedikit resiko sakit.
(https://en.wikipedia.org/wiki/Holmes_and_Rahe_stress_scale)
3. (Diaz Inayatul Fatikha_20.0601.0023)
Penyebabnya bisa karena kesepakatan yang belum selesai, beban kerja yang
berlebihan, mengharapkan pekerjaan baru, anggota keluarga yang pergi dalam waktu
yang lama.
(http://eprints.undip.ac.id/55196/3/fitri_eka_wulandari-_22010113140160-
_BAB_2.pdf)
4. Bisa, menggunakan beberapa cara atau terapi. Misalnya berbicara keluhan dengan
seseorang yang dapat dipercaya, melakukan kegiatan yang sesuai minat dan
kemampuan, mengembangkan hobi yang bermanfaat, meningkatkan ibadah, berpikir
yang positif, dan menenangkan pikiran dengan relaksasi.
(http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/stress/cara-mengatasi-stres-dan-
mencapai-jiwa-yang-sehat)
Step 5. Membuat Learning Outcome ( LO )
1. Apa yang dimaksud dengan stress dengan stressor bersumber dari eksternal (Vianisa
Agustina Anggrayni_20.0601.0014)
2. Apakah stress yang berlebihan bisa membuat hilang ingatan (Malichatun Rizki
Zuhriyah_20.0601.0016)
3. Tekanan atau kondisi seperti apa yang bisa menyebabkan seseorang mengalami stress
(Melinda Eka Risma Dewi_20.0601.0020)
4. Apakah stress bisa dialami semua usia (Neysa Fidela Khanun_20.0601.0037)
5. Bagaimana cara mengatasi stress (Irna Fitriana Rahayu_20.0601.0022)
6. Bagaimana psikologi pada pasien penderita stress (Arum Galuh Septia
Sari_20.0601.0013)
Step 6. Membuat Literatur Terkait LO
1. Stressor bersumber dari eksternal yaitu faktor penyebab stress yang berasal dari luar
diri seseorang. Seperti faktor lingkungan, faktor organisasi.
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Stres)
2. Iya, stress yang berlebihan atau strees akut dapat membuat hilang ingatan. Gangguan
emosional, termasuk stres, kecemasan, dan depresi, dapat menyebabkan seseorang
mudah lupa, bingung, serta sulit fokus dan berkonsentrasi, sehingga bisa memengaruhi
daya ingatnya. Pasalnya, stres dan kecemasan dapat menyebabkan kelebihan produksi
hormon stres (kortisol) yang bisa mengganggu kemampuan otak dalam mengingat.
(https://hellosehat.com/saraf/hilang-ingatan/)
3. Stres sering kali dipicu oleh tekanan batin, seperti masalah dalam keluarga, hubungan
sosial, patah hati, atau masalah keuangan. Selain itu, stres juga bisa dipicu oleh
penyakit yang diderita.
(https://www.alodokter.com/stres#:~:text=Stres%20sering%20kali%20dipicu
%20oleh,dipicu%20oleh%20penyakit%20yang%20diderita)
4. Iya, stress sering terjadi di masyarakat dan bisa terjadi pada usia berapa pun. Meskipun
begitu, beberapa penelitian menyebutkan bahwa depresi lebih sering terjadi pada
wanita ketimbang pria. Depresi juga mengambil bagian besar dalam salah satu
penyebab seseorang melakukan bunuh diri.
(https://www.halodoc.com/artikel/depresi-bisa-terjadi-pada-segala-usia)
5. Cara mengatasi stres dan mencapai jiwa yang sehat
 Bicarakan keluhan dengan seseorang yang dapat dipercaya.
 Melakukan kegiatan yang sesuai dengan minat dan kemampuan.
 Kembangkan hobi yang bermanfaat.
 Meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri pada Tuhan.
 Berpikir positif.
 Tenangkan pikiran dengan relaksasi.
(http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/stress/cara-mengatasi-stres-dan-
mencapai-jiwa-yang-sehat)
6. Psikologi pada pasien strees akan mengalami beberapa keluhan atau masalah kejiwaan
seperti merasa putus asa atau sedih, rasa cemas dan takut, perubahan suasana perasaan
(mood), memiliki halusinasi, kesulitan mengungkapkan perasaan yang sedang
dirasakan, merasa sulit mencapai rasa senang nyaman atau puas dan keluhan negatif
lainnya.
(https://www.alodokter.com/psikoterapi-untuk-mengatasi-gangguan-kesehatan-mental)

TUJUAN DISKUSI TUTORIAL 1 ( LO )


A. Definisi strees dan Adaptasi
Stres adalah sekumpulan perubahan fisiologis akibat tubuh terpapar terhadap bahaya
ancaman. Stres memiliki dua komponen: fisik yakni perubahan fisiologis dan psikogis
yakni bagaimana seseorang merasakan keadaan dalam hidupnya. Perubahan keadaan fisik
dan psikologis ini disebut sebagai stresor (pengalaman yang menginduksi respon stres)
(Pinel, 2009).
Stres adalah suatu reaksi tubuh yang dipaksa, di mana ia boleh menganggu
equilibrium (homeostasis) fisiologi normal (Julie K., 2005). Sedangkan menurut WHO
(2003) Stres adalah reaksi/respons tubuh terhadap stresor psikososial (tekanan
mental/beban kehidupan). Stres dewasa ini digunakan secara bergantian untuk
menjelaskan berbagai stimulus dengan intensitas berlebihan yang tidak disukai berupa
respons fisiologis, perilaku, dan subjektif terhadap stres; konteks yang menjembatani
pertemuan antara individu dengan stimulus yang membuat stres semua sebagai suatu
sistem.
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya
untuk bertahan hidup. Organisme yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya mampu
untuk memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).

B. Sumber- sumber Stess


Stresor adalah faktor-faktor dalam kehidupan manusia yang mengakibatkan terjadinya
respon stres. Stresor dapat berasal dari berbagai sumber, baik dari kondisi fisik, psikologis,
maupun sosial, dan juga muncul pada situasi kerja, di rumah, dalam kehidupan sosial, dan
lingkungan luar lainnya.
1. Faktor lingkungan
Selain memengaruhi desain struktur sebuah organisasi, ketidakpastian lingkungan juga
memengaruhi tingkat stres para karyawan dan organisasi.Perubahan dalam siklus bisnis
menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika kelangsungan pekerjaan terancam
maka seseorang mulai khawatir ekonomi akan memburuk.
2. Faktor organisasi
Banyak faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan stres.Tekanan untuk
menghindari kesalahaan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban kerja
yang berlebihan, atasan yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja yang tidak
menyenangkan adalah beberapa di antaranya. Hal ini dapat mengelompokkan faktor-faktor
ini menjadi tuntutan tugas, peran, dan antarpribadi. Stres kerja yang dialami seseorang
dipengaruhi oleh faktor penyebab stres baik yang berasal dari dalam pekerjaan maupun
dari luar pekerjaan. Faktor penyebab stres kerja yang dibahas dalam penelitian ini hanya
faktor organisasional, yakni faktor yang berasal dari dalam pekerjaan yang mencakup
tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan hubungan antarpribadi, struktur organisasi,
kepemimpinan organisasi, dan tahap hidup organisasi.
Tuntutan tugas adalah faktor yang terkait dengan pekerjaan seseorang. Tuntutan tersebut
meliputi desain pekerjaan individual, kondisi kerja, dan tata letak fisik pekerjaan.Sebagai
contoh, bekerja di ruangan yang terlalu sesak atau di lokasi yang selalu terganggu oleh
suara bising dapat meningkatkan kecemasan dan stres.Dengan semakin pentingnya
layanan pelanggan, pekerjaan yang menuntut faktor emosional bisa menjadi sumber stres.
3. Faktor pribadi
Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta
kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang. Masalah ekonomi karena
pola hidup yang lebih besar pasak daripada tiang adalah kendala pribadi lain yang
menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu konsentrasi kerja karyawan.

C. Bentuk- bentuk Stress


1. Stres baik
Stres tidak hanya dipicu sepenuhnya oleh pengalaman negatif. Bahkan, pengalaman
positif juga dapat membawa stres, seperti upacara kelulusan atau pernikahan. Namun, tipe
stres seperti ini dalam dosis kecil sebenarnya baik untuk sistem imun kita. Selain itu, tipe
stres ini juga dapat membuat banyak orang lebih mudah untuk menciptakan tujuan dan
menikmati proses mencapainya dengan penuh energi.
2. Distres internal
Ini adalah tipe stres yang buruk. Distres merupakan tipe stres negatif hasil dari
pengalaman buruk, ancaman, atau perubahan situasi yang tidak terduga dan tidak nyaman.
Pada dasarnya, tubuh kita menginginkan rasa aman sehingga apabila rasa tersebut terusik,
tubuh pun mengalami distres.
3. Distres akut
Distres akut terjadi ketika seseorang mengalami distres yang dipicu oleh peristiwa
buruk yang berlalu dengan cepat. Sementara stres kronik terjadi ketika seseorang harus
menahan stres dalam waktu yang lama. Kedua tipe stres tadi akan memicu timbulnya
hiperstres.
4. Hipostres
Ternyata hari-hari tanpa kekhawatiran dan tantangan juga dapat memicu tipe stres
lainnya, yaitu hipostres. Hipostres merupakan "ketidakadaan" stres, tetapi bisa juga
diartikan kebosanan yang ekstrem. Seseorang yang mengalami hipostres mungkin merasa
tidak tertantang, tidak memiliki motivasi untuk melakukan apa pun. Hipostres dapat
memicu perasaan depresi dan kesia-siaan.
5. Eustres
Merupakan stres yang sangat berguna lantaran dapat membuat tubuh menjadi lebih
waspada. Eustres membuat tubuh dan pikiran menjadi siap untuk menghadapi banyak
tantangan, bahkan bisa tanpa disadari. Tipe stres ini dapat membantu memberi kekuatan
dan menentukan keputusan, contohnya menemukan solusi untuk masalah.
D. Reaksi Fisiologis terhadap Strees
Situasi stres mengaktivasi hipotalamus yang selanjutnya mengendalikan dua sistem
neuroendokrin, yaitu sistem simpatis dan reaksi fisiologis terhadap stres. ( m tajiddudin -
2006). Pemberian,anti stres terhadap konsumsi pakan, konsumsi air minum serta
pemulihannya dan kondisi fisiologis lemak setelah pengangkutan.
E. Adaptasi & Mekanisme Strees
Adaptasi adalah proses penyesuaian secara psikologis dengan cara melakukan
mekanisme pertahanan diri yang bertujuan untuk melindungi atau bertahan dari serangan
atau hal yang tidak menyenangkan.
Mekanisme adaptasi :
 Medula oblongata : mengontrol organ vital ketika stress
 Formasi reticular :kelompok kecil neuron dalam batang otak dan medulla spinalis.
Mengontrol fungsi vital dan membantu status fisiologis tubuh melalui sambungan
traktus sensoris dan motoris
 Kelenjar hipofisis : menstimulasi hormon yang menekan adanya stress.
F. Mekanisme Koping
1. Pengertian Mekanisme Koping
Mekanisme koping adalah cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah,
menyesuaikan diri dengan perubahan, serta respon terhadap situasi yang mengancam
(Keliat, 2005). Sedangkan menurut Lazarus (2005), koping adalah perubahan kognitif dan
perilaku secara konstan dalam upaya mengatasi tuntutan internal atau eksternal khusus
yang melelahkan atau melebihi sumber individu.
2. Penggolongan Mekanisme Koping
Berdasarkan penggolongannya dibagi menjadi 2 (dua) (Stuart dan Sundeen, 2005) yaitu :
a. Mekanisme koping adaptif
Mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar
dan mencapai tujuan. Kategorinya adalah berbicara dengan orang lain,
memecahkan masalah secara efektif, teknik relaksasi, latihan seimbang dan
aktivitas konstruktif.
b. Mekanisme koping maladaptif
Mekanisme koping yang menghambat fungsi integrasi, memecah
pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan.
Kategorinya adalah makan berlebihan / tidak makan, bekerja berlebihan,
menghindar.

3.Faktor – faktor yang mempengaruhi mekanisme koping


Mekanisme koping seseorang dipengaruhi oleh faktor – faktor diantaranya: peran
dan hubungannya, gizi dan metabolisme, tidur dan istirahat, rasa aman dan nyaman,
pengalaman masa lalu, tingkat pengetahuan seseorang, dan lingkungan tempat tinggal
(Taylor 2003).
4. Jenis mekanisme koping
a. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari, dan berorientasi pada
tindakan untuk memenuhi secara realistik tuntutan situasi stres.
 Perilaku menolak digunakan untuk mengubah atau mengatasi hambatan
pemenuhan kebutuhan
 Perilaku menarik diri digunakan baik secara fisik maupun psikologis untuk
memindahkan seseorang dari sumber stres
 Perilaku kompromi digunakan untuk mengubah cara seseorang
mengoperasikan, mengganti tujuan atau mengorbankan aspek kebutuhan
personal seseorang
b. Mekanisme pertahanan ego
Membantu mengatasi ansietas ringan dan sedang, tetapi jika berlangsung pada tingkat
tidak sadar dan melibatkan penipuan diri dandisorientasi realitas, maka mekanisme ini
dapat merupakan respon maladaptif terhadap stres (Struart dan Sundeen, 2003)

Step 7. G. ASKEP
Kasus:
Seorang ibu berusia 55 tahun baru saja dirawat di bangsal penyakit dalam dengan
keluhan jantung terasa berdebar-debar, napas cepat dan dangkal serta mengalami
takikardi. Setelah beberapa saat pasien beristirahat, kondisinya mulai stabil. Suhu
tubuh 36,50C, nadi 88x/menit, respirasi rate 20 x/ menit. Setelah kondisi pasien stabil,
perawat Noni mendatanginya dan mulai melakukan anamnesa terhadap kondisi ibu
tersebut. Pasien mengatakan bahwa ia merasa sedih sekali dan tidak tahu harus
berbuat apa setelah mengetahui kondisi anaknya yang sebenarnya. Klien mengatakan
bahwa anak perempuannya yang kedua ternyata telah mengalami kecanduan obat
terlarang. Dia mengatakan merasa sangat sedih, bingung, kecewa dan tidak tahu apa
yang harus diperbuat. Perawat Noni melakukan pengukuran tingkat stres dengan
menggunakan skala Holmes dan Rahe dan didapatkan hasil tingkat stres pasien 250.
Perawat Noni membuat kesimpulan, bahwa kliennya mengalami strees dengan
stressor bersumber dari eksternal.

ASUHAN KEPERAWATAN(ASKEP)

A. Identitas Pasien

Nama : Ny. X
Umur : 55 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Diagnosa Pasien : Ansietas

B. Keluhan Utama

Pasien mengatakan merasa sangat sedih, bingung, kecewa, dan tidak tahu apa yang
harus diperbuat.

C. Masalah Diagnosa Keperawatan

No Symptom Problem Etiologi


.
1. Ds : Pasien mengeluh Ansietas Perubahan dalam
jatung terasa ( status ekonomi,
berdebar-debar napas lingkungan, status
cepat dan dangkal kesehatan, pada
serta mengalami interaksi, fungsi
takikardi. peran, status
peran )
Pasien mengatakan
merasa sangat sedih,
bingung, kecewa, dan
tidak tahu apa yang
harus diperbuat.

Dx : Tingkat
kesadaran compas
Mentis, TTV:
S : 36,5 ֠ͦc
N : 80 x/ menit
RR : 20 x/ menit

D. Prioritas Diagnosa keperawatan

1. Ansietas b/d perubahan dalam ( status ekonomi, lingkungan, status kesehatan,


pada interaksi, fungsi peran, status peran ).

E. Intervensi

No. Diagnosa NOC NIC


1. Ansietas  Anxiety self Anxiety
control reduction
Definisi :
Perasaan tidak  Anxiety level  Gunakan
nyaman atau pendekatan
kekhawatiran  Coping yang
yang samar  Kriteria hasil menenangkan
disertai respon
autonom  Klien mampu  Nyatakan
( sumber yang mengidentifikasi dengan jelas
sering kali tidak dan harapan
spesifik atau mengungkapkan terhadap
tidak diketahui ) gejala cemas. pelaku pasien.

 Mengidentifikasi,  Pahami
mengungkapkan perspektif
dan menunjukkan pasien
teknik untuk terhadap
mengontrol emosi. situasi stress.
 Vital sing dalam  Temani pasien
batas normal. untuk
memberikan
 Postur tubuh dan keamanan dan
tingkat aktivitas mengurangi
menunjukkan rasa takut.
berkurangnya
kecemasan.  Dengarkan
dengan penuh
perhatian.
 Identifikasi
tingkat
kecemasan.
 Bantu pasien
mengenai
situasi yang
menimbulkan
kecemasan.
 Dorong pasien
untuk
mengungkap
perasaan,
ketakutan,
presepsi.
 Berikan obat
untuk
mengurangi
kecemasan.
DAFTAR PUSTAKA

https://123dok.com/document/zpd0364z-makalah-konsep-stres-dan-adaptasi.html. ( di akses
pada 14 Juni 2021)
Wikipedia.org.2021. Stress di https://id.wikipedia.org/wiki/Stres ( di akses pada 14 Juni
2021 )
Kompas.com.2013.JenisStresdi
https://health.kompas.com/read/2013/06/26/1256093/5.Jenis.Stres.yang.Perlu.Anda.Tahu ( di
akses pada 14 Juni 2021)
https://www.scribd.com/doc/65952793/Reaksi-fisiologis-terhadap-stres ( di akses pada 14
Juni 2021 )
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-marisalael-7626-3-babii.pdf ( di
akses pada 14 Juni 2021 )

Anda mungkin juga menyukai