Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN MASALAH BERDUKA


Tugas Ini Di Susun Untuk Memenuhi Mata Kuliah
Keperawatan Dasar 2
Dosen Pengampu: Ns. Reni Mareta, M.Kep

Di Susun Oleh:

RIRIN NOVITA SARI

(20.0601.0017)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PRODI D3 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Pada asuhan keperawatan dengan masalah berduka terdapat pada domain nanda ke 6 yaitu:

 Keputusasaan
 Kesiapan meningkatkan harapan
 Gangguan identitas pribadi
 Kesiapan meningkatkan konsep diri
 Resiko gangguan identitas pribadi
 Harga diri rendah
 Gangguan citra tubuh
 Resiko kesendirian
 Berduka
 Ketakutan

Domain ke 6 (Nanda) :

KEPUTUSASAAN
1. Definisi :
Kondisi subjektif ketika seorang individu memandang keterbatasan atau tidak
adanya alternatif atau pilihan pribadi serta tidak mampu memobilisasi energi demi
kepentingan sendiri.
Kata putus asa berasal dari kata Latin desperare , yang berarti "turun dari
harapan" . Konsep putus asa dalam bentuk apa pun tidak hanya dapat mempengaruhi
seseorang secara individu, tetapi juga dapat muncul di dalam dan menyebar melalui
komunitas sosial.
Ada empat tipe dasar keputusasaan.

 Keputusasaan kognitif menunjukkan pikiran yang terhubung dengan kekalahan,


rasa bersalah, keputusasaan, dan pesimisme. Ini mungkin membuat seseorang
menganggap tindakan orang lain sebagai tindakan bermusuhan dan
mengabaikan nilai hasil jangka panjang.
 Keputusasaan emosional mengacu pada perasaan sedih, lekas marah, kesepian
dan apatis dan sebagian dapat menghambat proses menciptakan dan memelihara
hubungan interpersonal.
 Keputusasaan perilaku menggambarkan tindakan berisiko, sembrono dan
merusak diri sendiri yang mencerminkan sedikit atau tidak ada pertimbangan
masa depan (seperti melukai diri sendiri, mengemudi sembrono, penggunaan
narkoba, perilaku seksual berisiko dan lain-lain).
 Keputusasaan biologisberhubungan dengan disfungsi atau disregulasi sistem
reaktif stres tubuh dan/atau ketidakstabilan hormonal.
2. Batasan Karakeristik:

 Perubahan pola tidur


 Penurunan afek
 Penurunan selera makan
 Kurang inisiatif
 Penurunana respons terhadap stimulus
 Penurunan verbilisasi
 Isyarat verbal putus asa
 Kurang keterlibatan dalam asuhan
 Pasif
 Kurang kontak mata
 Mengangkat bahu sebagai respons terhadap orang yang mengajak bicara
 Menjauhi orang yang mengajak bicara

3. Faktor Yang Berhubungan:

 Stress jangka panjang


 Kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual
 Kehilangan kepercayaan pada nilai penting
 Pembatasan aktivitas jangka panjang
 Isolasi sosial

4. Populasi Berisiko:
Riwayat diabaikan
5. Kondisi Terkait:
Penurunan kondisi fisiologis
GANGGUAN IDENTITAS PRIBADI
1. Definisi:
Ketidakmampuan mempertahankan persepsi diri yang utuh dan kompleks.
Gangguan identitas disosiatif (bahasa Inggris: dissociative identity disorder, disingkat
DID), yang sebelumnya dikenal sebagai gangguan kepribadian majemuk (bahasa
Inggris: multiple personality disorder, disingkat MPD), dan dikenal dalam penggunaan
sehari-hari yang umum tetapi salah kaprah sebagai kepribadian ganda (bahasa Inggris:
split personality), adalah gangguan jiwa yang disebabkan oleh trauma parah pada masa
kanak-kanak (umur 3-11 tahun) dan remaja (umur 12-18 tahun).
Individu biasanya mengalami pengalaman traumatis yang cukup ekstrem dan
terjadi berulang kali yang mengakibatkan terbentuknya dua atau lebih kepribadian yang
berbeda.Masing-masing kepribadian dengan ingatan sendiri, kepercayaan, perilaku,
pola pikir, serta cara melihat lingkungan dan diri mereka sendiri.Setidaknya dua
kepribadian ini secara berulang memegang kendali penuh atas tubuh si individu.
Kriteria diagnosis
Terdapat empat kriteria untuk mendiagnosis gangguan identitas disosiatif pada
seseorang yakni:

 Kehadiran dua atau lebih kepribadian


 Kepribadian tersebut dapat mengendalikan perilaku
 Ketidak-mampuan untuk mengingat informasi penting yang melebihi kelupaan
pada normalnya
 Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat atau kondisi
medis umum.
2. Batasan Karakteristik:

 Gangguan citra tubuh


 Kebingungan tentang nilai budaya
 Kebingungan tentang tujuan
 Kebingungan tentang nilai ideologis
 Deskripsi waham tentang diri sendiri
 Perasaan kosong
 Perasaan aneh
 Perasaan yang berfluktuasi tentang diri sendiri
 Kebingungan gender
 Ketidakmampuan membedakan stimulus internal dan eksternal
 Perilaku tidak konsisten
 Strategi koping tidak efektif
 Gangguan hubungan
 Ketidakefektifan performa peran

3. Faktor Yang Berhubungan:

 Perubahan peran sosial


 Indoktrinasi pemujaan
 Ketidaksesuaian budaya
 Diskriminasi
 Disfungsi proses keluarga
 Harga diri rendah
 Gangguan manik
 Prasangka
 Tahap pekembangan

4. Populasi Berisiko:

 Transisi perkembangan
 Pemajaman zat kimia toksik
 Krisis situasi

5. Kondisi Terkait:

 Gangguan kepribadian disosiatif


 Gangguan otak organik
 Agens farmaseutika
 Gangguan psikiatrik
REFERENSI

NANDA. (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi


2018-2020. (T. H. Herdman & S. Kamitsuru, Eds.) (11th ed.). Jakarta: EGC.

" Penyakit Keputusasaan " Telah Melonjak di AS Selama Dekade Terakhir " . SciTechDaily .
19 Mei 2021 . Diakses pada 27 Juni 2021
(https://en.m.wikipedia.org/wiki/Diseases_of_despair)

(https://id.wikipedia.org/wiki/Gangguan_identitas_disosiatif). Diakses pada 27 Juni 2021

Anda mungkin juga menyukai