Berdasarkan contoh kasus studi diatas dimana Pak Rustanto sebagai pemilik Perusahaan Citra yang
mulanya perusahaan perseorangan, berencana menerima Pak Rudi sebagai calon sekutu di perusahaan
persekutuan yang baru. Sehingga dalam hal ini persekutuan dibentuk untuk melanjutkan kegiatan
perusahaan perseorangan. Sebelum dibentuk persekutuan, perlu diadakan penyesuaian atau revaluasi
kembali terhadap neraca perusahaan perseorangan. Dengan kata lain, sebelum Pak Rustanto sebagai
pemilik perusahaan perseorangan menerima Pak Rudi sebagai anggota sekutunya, kedua belah pihak
harus melakukan kesepakatan dalam penilaian terhadap seluruh aktiva yang ada. Sebagai contoh, saya
ilustrasikan neraca Perusahaan CItra (sebelum menjadi persekutuan) sebagai berikut :
Perusahaan CItra
Neraca
31 Desember 2021
Aktiva Pasiva
Sebelum terjadi persekutuan, Pak Rustanto dan Pak Rudi sepakat untuk memasukan seluruh aktiva
dan utang Perusahaan Citra sebagai aktiva dan utang persekutuan, dengan diadakan penyesuaian
sebagai berikut.
Pak Rudi menyetorkan modal berupa uang tunai sebesar Rp. 10.000.000
Transaksi diatas kemudian dicatat kedalam Buku Jurnal Persekutuan sebagai berikut :
Keterangan :
Setelah terjadinya kesepakatan antara Pak Rustanto dan Pak Rudi untuk menyesuaikan nilai aktiva
Perusahaan Citra. Maka perbdaan nilai dari penyesuaian tadi dibebankan ke modal pemilik perusahaan
yaitu modal Pak Rustanto. Sehingga modal Pak Rustanto yang mulanya Rp.11.000.000 setelah tejadi
penilaian kembali aktiva, modal Pak Rustanto menjadi Rp. 11.000.000 + (Rp.500,000-Rp.200.000) = Rp.
10.300.000.
Kesimpulan :
Dalam pembentukan persekutuan dari perusahaan perorangan diperlukan penyesuaian kembali aktiva
selain kas dengan persetujuan para sekutu. Bila terjadi perbedaan nilai aktiva, akan dibebankan ke
modal pemilik perusahaan.
Sumber : BMP Pengantar Akuntansi EKMA4115 pada MOdul 6 Hal : 6.3-6.9 dan Materi Inisiasi dari
Dosen.
Sebelum dibentuk persekutuan, perlu diadakan penyesuaian atau revaluasi kembali terhadap
neraca perusahaan perseorangan.
Pak Rustanto dan Pak Rudi keduanya sebagai kedua belah pihak harus melakukan kesepakatan
dalam penilaian terhadap seluruh aktiva yang ada.
Dalam pembentukan persekutuan dari perusahaan perorangan diperlukan penyesuaian kembali
aktiva selain kas dengan persetujuan para sekutu. Bila terjadi perbedaan nilai aktiva, akan
dibebankan ke modal pemilik perusahaan.
Setelah terjadinya kesepakatan antara Pak Rustanto dan Pak Rudi untuk menyesuaikan nilai
aktiva Perusahaan Citra. Maka perbdaan nilai dari penyesuaian tadi dibebankan ke modal
pemilik perusahaan yaitu modal Pak Rustanto.