DAN RESEP
Disusun oleh :
UNIVERSITAS MATARAM
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa. Atas rahmat dan hidyah-nya,
keolompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PERALATAN
MAKANAN TRADISIONAL DAN MODERN”. Makalah ini di susun untuk memenuhi
tugas mata kuliah pengolahan makanan II, selain itu makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan tentang peralatan makanan tradisional dan modern bagi maha siswa
dan penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada IBU “CLAUDIA DWI MARTINA, S. Pd”
karena telah memberikan kesempatan kelompok kami untuk mengerjakan makalah ini,
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun di harapkan demi kesempurnaan ini.
PENGERTIAN PERALATAN PENGOLAHAN MAKANAN
Peralatan pengolahan adalah berbagai benda atau perkakas yang digunakan untuk mengolah
suatu masakan
A. PERALATAN MASAK TRADISIONAL
Keberadaan dapur tradisional ini dapat kita temukan pada masyarakat didaerah
perdesaan. Kebanyakan kehidupan masyarakat desa masih memegang teguh tradisi nenek
moyang termasuk dalam penggunaan peralatan dapur tradisional. Ada beberapa jenis dan
fungsi peralatan dapur tradisional yaitu :
1. Tungku
Tungku merupakan bagian yang paling utama dalam dapur tradisional. Dapur belum
dapat berfungsi jika di dalamnya belum ada tungku. Tungku merupakan salah satu
komponen dalam proses pengolahan makanan. Ada beberapa penyebutan lokal untuk
tungku, diantaranya orang Jawa menyebutnya pawon, dhingkel dan anglo. Tungku
dibuat secara sederhana dan diletakkan secara permanen di dalam dapur. Tungku
terbuat dari batu cadas, tanah liat ataupun dari batu bata. Bahan bakar untuk memasak
menggunakan tungku adalah kayu bakar. Bentuk tungku ada dua macam disesuaikan
dengan kebutuhan pemakainya, yaitu tungku tunggal dan tungku ganda.
2. Dandang
Dandang merupakan alat memasak tradisional yang sebagian besar difungsikan untuk
menanak nasi. Selain untuk menanak nasi, dandang oleh masyarakat pedesaan juga
digunakan untuk menanak makanan seperti singkong, ketela rambat, dan umbiumbian
sejenisnya. Dandang terbuat dari tembaga ,warnanya kuning keemasan dan bentuknya
seperti topi panjang yang terbalik. Cara menanak nasi dengan menggunakan dandang
adalah dengan mengukusnya.Untuk menanak nasi selain menggunakan dandang perlu
perlengkapan lain misalnya kukusan, kekeb, solet dan penyaton. Kukusan bentuknya
kerucut, diletakkan ke dalam dandang dengan bagian yang lancip/ujungnya berada
dibawah. Penyaton diletakkan didalam kukusan pada bagian ujungnya. Penyaton ini
difungsikan untuk menahan agar nasi yang ditanak pada bagian bawah tidak terkena
air yang dimasukkan dalam dandang. Solet digunakan untuk mengaduk nasi selama
ditanak agar hasilnya merata. Solet terbuat dari bambu ataupun kayu. Sedangkan
kekeb berfungsi untuk menutup bagian atas kukusan agar cepat matang dan
melindungi nasi yang ditanak dari kotoran. Kekeb ini ada yang terbuat dari bambu
ataupun dari tanah liat.
3. Belanga
Merupakan peralatan dapur tradisional yang bahan bakunya berasal dari tanah liat.
Bentuknya bundar dengan mulut besar, antara bagian atas dan bawah sama besar
kadang di desain dengan dua kuping sebagai pegangan ataupun tanpa pegangan
dibagaian atasnya. Di Jawa belanga lebih umum disebut dengan kuali sedangkan di
daerah Aceh belanga sering disebut dengan blangong Di Jawa belanga lebih umum
disebut dengan kuali sedangkan di daerah Aceh belanga sering disebut dengan
blangong (Sulaiman, 1993/1994:19). Belanga digunakan sebagai tempat untuk
menanak nasi, memasak sayur, memanggang ayam, merebus singkong dan hasil bumi
lainnya ataupun juga merebus air. Belanga dibuat dengan berbagai ukuran dari yang
besar, sedang dan ukuran kecil sesuai kebutuhan pemakainya. Belanga dapa diperoleh
di beberapa pasar tradisional. Dahulu alat-alat memasak tradisional dapat diperoleh
dengan sistem barter selain dibeli menggunakan uang. Biasanya mereka menukarkan
barangbarang tertentu misalnya saja padi, beras ataupun barang lainnya untuk ditukar
dengan peralatan dapur yang diinginkan (Sulaiman, 1993/1994:19). Apabila telah
rusak atau bocor belanga tidak dapat diperbaiki dan harus digantikan dengan yang
baru.
4. Wajan
Wajan merupakan salah satu peralatan dapur yang digunakan untuk menggoreng,
memasak sayur, menyangrai kacangkacangan ataupun menumis makanan.
Masyarakat di daerah Aceh menyebut wajan dengan blangong sudu (Sulaiman,
1993/1994:33). Pada jaman dahulu wajan yang digunakan untuk memasak terbuat
dari tanah liat ataupun besi. Namun sekarang sudah jarang sekali penggunaan wajan
tanah liat atau besi untuk memasak, digantikan dengan wajan aluminium ataupun
stainless steel. Wajan tradisional dari tanah liat penggunaannya masih terbatas untuk
menyangrai dan memasak sayur. Untuk menggoreng masyarakat jaman dulu
menggunakan wajan besi. Wajan besi warnanya hitam dan lebih berat jika
dibandingkan dengan wajan tanah liat. Apabila tidak dirawat dengan baik biasanya
wajan yang
terbuat dari besi ini mudah berkarat. Wajan bentuknya cekung mirip parabola yang
dibagian atasnya didesain ada dua telinga yang difungsikan sebagai pegangan.
Ukurannya bermacammacam disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya. Wajan dan
belanga
bentuknya hampir sama, hanya saja untuk belanga tingkat kecekungannya lebih
dalam.
5. Kendi
Kendi adalah tempat atau wadah air minum yang terbuat dari tanah liat. Kata kendi
berasal dari bahasa Sansekerta yakni kundika yang artinya wadah air minum. Pada
beberapa daerah di Indonesia kendi ini mempunyai penyebutan yang berbeda-beda
meskipun fungsinya sama. Di Sumatera Barat disebut labu tanah, di Batak disebut
kandi, di Bali disebut kundi atau caratan, di Sulawesi Selatan disebut busu, di Aceh
disebut geupet bahlaboh dan di Lampung disebut hibu. Di Jawa kendi mulai di kenal
sejak abad ke-9 dengan ditemukannya relief-relief di Candi Borobudur pada teras
Kamadhatu (http://id.wikipedia.org). Bentuk kendi adalah bulat pada badannya,
terdapat leher yang fungsinya sebagai pegangan dan diberi corong kecil pada salah
satu bagiannya untuk menuang air dari dalam kendi. Pada bagian atas leher kendi
diberi lubang yang agak besar untuk mengisi air minum ke dalam kendi.
6. Parutan kelapa
Tempayan atau genthong dalam bahasa Jawa, berfungsi sebagai wadah untuk
menyimpan persediaan air bersih di dapur. Tempayan terbuat dari tanah liat,
bentuknya bulat cembung mengecil kebawah dengan lubang yang cukup besar pada
bagian atasnya yang fungsinya untuk memasukkan air bersih. Tempayan dibuat
dengan beberapa ukuran yang besar, sedang maupun yang kecil sesuai dengan
kebutuhannya. Selain digunakan untuk menyimpan air, tempayan juga dapat
digunakan untuk menyimpan beras. Pada masyarakat di daerah Aceh, tempayan yang
berukuran besar dinamakan peudeuna sedangkan tempayan berukuran kecil
dinamakan guroe. Di Aceh tempayan ini juga digunakan untuk menyimpan minyeuk
brok (jenis minyak kelapa yang dihasilkan dengan sistem pengolahan tradisional),
tempat menyimpan asam sunti, tempat menyimpan cuka jrok (cuka aren) dan cuka
nipah (Sulaiman, 1993/1994:30). Pada saat ini tempayan banyak digunakan untuk
hiasan pada taman saja karena masyarakat banyak menggunakan tampungan air yang
berbahan baku plastik ataupun stainless steel.
8. Irus dan centong
Irus merupakan alat memasak tradisional yang berfungsi untuk mengaduk sayuran
ketika sedang memasak ataupun untuk mengambil makanan yang berkuah seperti
sup. Irus terbuat dari tempurung kelapa yang dihaluskan dan memiliki pegangan
(gagang). Bentuknya hampir menyerupai sebuah sendok dengan tangkai lebih
panjang, masyarakat di Aceh menyebutnya dengan aweuek (Sulaiman,
1993/1994:25). Pada umumnya tempurung kelapa yang digunakan berdiameter
sekitar 10 cm, tangkainya lebih panjang dari tangkai sendok, pada umumnya sekitar
25-30 cm. Tangkainya terbuat dari bambu atau batang yang dibentuk dengan sistem
merautnya, bagian ujungnya yang kecil dimasukkan kedalam tempurung yang telah
diberi lubang (Sulaiman, 1993/1994:25). Penggunaan irus tempurung kelapa ini
semakin jarang karena hadirnya irus dari bahan stainles stell dan aluminium. Centong
merupakan perkakas rumah tangga yang berfungsi untuk mengambil nasi ataupun
mengaduk nasi pada saat memasak. Centong tradisional terbuat dari kayu. Saat ini
irus dan centong tidak hanya digunakan untuk memasak saja, ada yang
menggunakannya untuk sovenir pernikahan yang unik.
9. Cobek dan ulekan
Cobek dan ulekan merupakan bagian dari peralatan dapur yang sampai sekarang
masih banyak digunakan oleh masyarakat. Orang Jawa menyebut cobek dan ulekan
dengan nama lemper dan munthu. Masyarakat Aceh menyebut cobek dengan sebutan
batee lada dan menyebut ulekan dengan sebutan ulakulak (Sulaiman, 1993/1994:49).
Alat ini berfungsi untuk menghaluskan bumbu, menumbuk, melumatkan makanan
dan membuat sambal. Cobek biasanya terbuat dari batu alam ataupun tanah liat,
sedangkan ulekan ada yang terbuat dari batu ataupun kayu. Namun dari berbagai
bahan yang digunakan untuk membuat cobek dan ulekan paling banyak diminati
adalah yang berasal dari batu karena lebih kuat dan awet. Cobek bentuknya bulat
agak cekung dengan ukuran yang bermacam-macam disesuai kebutuhan pemakainya.
Masyarakat lebih menyukai membuat sambal ataupun melumatkan bumbu
menggunakan cobek dan ulekan karena dinilai lebih enak daripada digiling
menggunakan blender. Sebuah pesona dari cobek dan ulekan sebagai peninggalan
sejarah yang biasanya hanya digunakan di dapur ternyata memiliki nilai budaya
sebagai salah satu kekayaan bangsa.
B. PERALATAN MASAK MODERN
Klasifikasi peralatan pengolahan makanan dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Kitchen utensils/ peralatan dapur yaitu peralatan kecil untuk mengolah makanan
seperti panci, pisau dan sebagainya.
a. Peralatan dari baja, stainless steel, alumunium, dan tembaga. Peralatan jenis ini
dikelompokkan menjadi 4 kelompok:
Peralatan untuk memasak
1. Stock pot : panci untuk membuat kaldu, merebus daging, sayuran, dan
membuat sup.
2. Sauce pot : panci untuk memasak saus, merebus daging, sayuran, dan sup.
3. Sauce pan : panci bertangkai untuk membuat saus dan merebus sayuran.
4. Sauté pan : panci bertangkai untuk menumis, memasak saus, menggoreg
daging dengan minyak sedikit.
5. Braising/ rousting pan : panci untuk memanggang daging, unggas, dan
sebagainya.
6. Frying pan : alat untuk menggoreng dengan minyak sedikit dan memasak
omellette
Peralatan untuk menyimpan atau mencampur
1. Whisking bowl : mangkuk untuk mengocok. Kegunannya untuk mengocok
telur, cream, membuat mayonnaise, saus.
2. Mixing bowl : mangkuk untuk mengaduk. Kegunaannya untuk mencampur
makana seerti salad, daging, dan lain-lain.
3. Colander : alat peniris. Kegunaanya untuk meniriskan sayuran yang direbus/
dicuci, sebagai tempat nasi.
4. Container: alat penyimpan. Kegunaannya untuk menyiapkan
makanan,menyimpan saus, dan lain - lain
5. Trays : baki untuk membawa makanan. Kegunaannya sebagai tempat
menyiapkan dan menyimpan makanan.
Peralatan kecil
1. Ladle/ sendok bertangkai panjang : untuk menyendok cairan seperti kaldu,
sup.
2. Skimmer dan spider/ serok : untuk mengambil makanan yang sedang direbus/
digoreng, meniriskan makanan yang digoreng, membersihkan buih pada
kaldu.
3. Frying spatula/ sutil : untuk membalik makanan yang sedang
digoreng,direbus, dan dipanggang.
4. Conical strainer/ saringan : untuk menyaring kaldu, sup, saus, minyak goreng,
dan makanan yang direbus.
5. Strainer/ saringan : untuk menyaring teh, sirup, dan lain-lain.
6. Ballon whisk/ kocokan telur : untuk mengocok telur, mayonnaise, saus,
mencampur adonan yang terbuat dari tepung dan air atau susu.
7. Ice cream scoop : alat untuk mengambil ice cream.Peralatan memotong
Peralatan memotong
1. Peeler/ pengupas sayur : untuk mengupas sayur, bawang.
2. Small vegetables knife/ pisau kecil : untuk mengupas sayuran
3. Vegetable knife/ pisau dapur
4. Chopping knife : pisau untuk mencincang sayur, bumbu, daging.
5. Filleting knife : pisau untuk memotong daging, memisahkan daging dan
tulang ikan.
6. Boning knife : pisau pemisah tulang daging.
7. Bread knife/ slicing knife : pisau untuk memotong roti, sandwich,
mengiris daging matang seperti roast dan ham.
8. Cleaver/ pisau besar : untuk memotong tulang, mencincang daging
9. Sharpener : alat untuk mengasah pisau
10. Carving fork/ garpu daging : alat untuk membalik daging ada waktu
dipanggang, memanggang daging panas yang sedan dipotong.
11. Grater/ parutan : alat untuk memarut kelapa, sayur, dan keju.
b. Peralatan dari kayu
1. Chopping board : untuk alas memotong karkas hewan.
2. Cutting board : untuk alas memotong sayuran, buah, bumbu, kue
3. Wooden spatula : untuk mengaduk makanan yang sedang ditumis, digoreng.
4. Rolling pan : untuk memipihkan atau menggiling adonan roti danlain-lain.
5. Tray : baki untuk membawa makanan
c. Peralatan dari karet
1. Rubber spatula : untuk menuntaskan pengambilan saus/ bahan cair dari tempat
pencampuran, mencampur bumbu yang diulek.
d. Peralatan dari pastik/ melamin
1. Plastic spatula : alat untuk mengaduk makanan
2. Plastic bowl : untuk mencampur dan menyimpan makanan.
3. Plastic tray : alat untuk membawa makanan
2. Kitchen equipment/ perlengkapan dapur : peralatan besar yang membuat ruangan
tersebut berfungsi sebagai dapur untuk mengolah makanan seperti oven, kompor, dan
sebagainya.
Peralatan besar dibagi menjadi 3 kelompok :
a. Peralatan listrik dan gas
1. Egg boiler : alat untuk merebus telur
2. Toaster : membuat roti bakar
3. Deep fryer : menggorreg makanan dengan minyak
4. Tilting frying pan : menggoreng makanan dengan minyak sedikit, menumis,
mereus brown stock dan demiglace
5. Bian marie : alat untuk memanaskan makanan
6. Bakery oven : alat untuk menyimpan makanan agar tetap panas
7. Grill : alat untuk memanggang daging
8. Stove dan oven : alat untuk memasak makanan
9. Microwave : alat untuk memanggang
10. Dough mixer : alat untuk membuat adonan kue
11. Meat grinder : mencincang daging
12. Refrigerator : alat untuk menyimpan makanan dalam suhu dingin
13. Freezer : alat untuk menyimpan makanan dalam kondisi beku
b. Peralatan mekanik : peraatan dapur yang menggunakan mesin sendiri sebagai
sumber penghasil tenaga atau digerakkan secara manual. Misalnya hard meat
grinder, noudle dough mchine dan timbangan.
c. Peralatan non listrik
1. Table : meja kerja
2. Sink/ wastapel : tempat mencuci bahan makanan
1. Kitchen utensils
Peralatan kecil
Peralatan memotong
IV. Resep
1. Persiapkan bahan – bahan, lalu cuci semua hingga bersih
2. Nyalakan kompor, lalu masak air hingga mendidih masukan semua bumbu. Tunggu hingga
berbau halus
3. Masukkan semua sayuran, tunggu hingga agak layu
4. Kemudia masukkan potongan tempe, garam & gula pasir
5. Cek rasa, masukkan santan cair, aduk sebentar lalu tunggu hingga matang
6. Angkat & sajikan.
KELOMPOK II :
I. Daftar bahan
II. Resep
1. Potong semua sayur sesuai ukuran pas
2. Potong daging tetelan bentuk dadu, kemudian rebus sampai mendidih, masukkan melinjo,
kacang tanah dan jangung. Setelah itu rebus semua bahan sampai empuk
3. Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan, lengkuas memar dan daun salam serta cabai hijau
4. Bumbu sayur asam dengan gula merah, air asam dan garam
5. Masukkan labu siam, kacang panjang dan daun melinjo. Masak sampai matang.
I. Daftar bahan
IV. Resep
1. Persiapkan alat dan bahan, mencuci bahan, potong bahan, setelah itu rebus sayur yang sudah
dipotong hingga matang
2. Goreng kacang tanah, tiriskan
3. Tumis cabai rawit dan daun jeruk
4. Taruhkan gula merah yang sudah disisihkan dan asam jawa dengan ½ gelas air
5. Ulek atau haluskan kacang tanah bawang putih, cabai merah, dan daun jeruk yang sudah di
goreng tadi.
6. Tuang larutan gula merah dan asam jawa ke bumbu kacang yang sudah dihaluskan
7. Tambahkan garam dan penyedap rasa secukupnya dan aduk rata
8. Ambil secukupnya bumbu pecel untuk porsi sayuran yang diinginkan dan tambahkan air
9. Tata sayuran dipiring saji
10. Siram dengan bumbu kacang san siap disajikan.
I. Daftar Bahan
I. Daftar bahan
N Nama bahan Spesifikasi Jumlah Harga satuan Jumlah
o
Kangkung Segar ½ ikat 2.000/ikat 1.000
Kacang panjang Segar ½ ikat 1.000/ikat 5.00
Kol Segar ½ 4.000/kg 2.000
Toge Segar 250 gr 4.000/kg 1.000
Wortel Segar 250 gr 16.000/kg 3.000
Tahu Kedelai 5 biji 5.000/bks 5.000
Telur Ayam 4 biji 2.000/butir 8.000
Kacang tanah Kering 200 gr 14.000/kg 3.500
Cabe rawit Merah segar 3 biji 50.000/kg 1.00
Bawang merah Segar 5 siung 40.000/kg 2.000
Bawang putih Segar 2 siung 35.000/kg 5.00
Gula merah Aren 50 gr 24.000/kg 1.000
Kecap manis ABC 1 saset 500/saset 5.00
Garam Yodium ½ sdt 2000/bks 50
Kerupuk Udang 5 biji 2000/bks 50
Minyak Bimoli 200ml 24.000/liter 2.000
Jumlah 32.150