Anda di halaman 1dari 17

UJIAN AKHIR SEMESTER

“Basic Video Clip”

Nama Kelompok:
Hafiz Fahrur Rozi – 20181002117
Tobias Rachmadi Deksono – 20181002016
Ramadhan Idham Nazar – 20181002048
Anang Kurniawan – 20181002046

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS DESAIN DAN INDUSTRI KREATIF
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2022
Basic Video Clip “Video Profile SDS Nurul Fadhillah”

1. Desain Buku Pengantar Karya

2. Data Karya Kelompok

Data Karya/Project
a. Judul Project : “Video Profile SDS Nurul Fadhillah”
b. Nama Project : Videoclip Profile Cinematic SDS Nurul
Fadhillah
c. Domisili Project : Kota Bekasi
d. Karakteristik Project : Video Profile
e. Keunikan Project : Memperkenalkan profile sekolah melalui
videoclip cinematic
f. Data Kompetitor Project
- Nama Project : Video Profile UGM 2020
- Domisili Project : Kota Yogyakarta
- Keunikan Project : Memperkenalkan profile sekolah melalui
videoclip cinematic
- Contoh Project Kompetitor : Video Profile SMAN 2 Tangerang Selatan
- Kompetitor : Video Profile UGM 2020
3. Blueprint

a. Deskripsi projek : Video Profile tentang sekolah “SDS Nurul Fadhillah”


b. 5W1H
- What : Membuat video profile Sekolah “SDS Nurul Fadhillah”
- Who : Sekolah SDS Nurul Fadhillah
- Where : Kota Bekasi
- Why : Untuk media promosi sekolah
- When : Desember 2021
- How : Mengambil footage video untuk dijadikan video profile
c. USP (Uniqe Selling Proposition)

- Unique : Menampilkan video profiledengan teknik cinematic dengan


kualitas yang baik dan data yang lengkap.
- Selling : Membuat video yang menarik agar kostumer tertarik
- Proposition : Video dengan konsep cinematic yang elegan dan
minimalis

- Kunci Untuk memudahkan menggunakan USP


• Bahan: tempat tujuan, camera, tripod, storyboard, laptop, software
editing.
• Fungsi Produk: tempat camera untuk ambil take video, storyboard untuk
gambaran take video, tripod untuk membantu take video, laptop dan
software editing untuk membuat atau menggabungkan video.
• Harga Rp. 500.000.
• Service membuat video semenarik mungkin dengan tone video yang
cocok dan angelangel video.
• Quality: membuat berbeda dengan acara-acara video cinematic yang
sudah ada, yaitu tentang makanan.
• Daerah: Kota Bekasi
• Esklusif:
• Proses: memikirkan tema, membuat storyboard, take video, mengedit
video.
d. SWOT
a. Strengths : Sajian berupa video pendek (short video) yang padat akan
materi dari sekian banyak kegiatan sekolah yang dikemas hanya dalam 3 - 5
menit. Oleh karena itu perlu ide cerita yang kreatif, konsep visual yang
menarik, teks yang informatif, komunikatif, sehingga menjadi Skenario yang
berkesan bagi yang menyaksikannya Audio visual tersebut.
b. Weakness : Durasi video profile yang sangat pendek
c. Opportunities : Dapat menguntungkan pihak sekolah dikarenakn sudah
memiliki media promosi berupa video profile
d. Threats : Jika video ini tidak dibuat dengan baik dan bagus akan banyak
kostumer yang tidak tertarik untuk meliihatnya.
e. 4 Prinsip menetapkan Positioning:
• Kenali Cunsumer Anda? Seorang penulis yang berasal dari joylada dan sudah
meluncurkan beberapa buku karyanya.
• Beri tahu bagaimana dan kapan untuk menggunakan produk / jasa? Mengambil
beberapa take videoclip personal dan sekitar tempat.
• Jangan lupa untuk memberi tahu benefit 2xnya atau kebaikannya: untuk
mengnallebih dalam mengenai Snowpeach.
• Tampilkan kepribadian yang berbeda pada produk / jasa anda: membuat videoclip
personal cinematic semenarik mungkin.
f. 5 langkah mengenal Positioning:
• Mengenal Sasaran: sasarannya membuat videoclip Profile cinematic yang bagus,
dan mempromosikan SDS Nurul Fadhillah
• Menenal Pesaing: dikarenakan para pesaing memiliki video yang bagus seperti
menggunakan angle atau shot, tentu nya transisi yang cocok.
• Memahami SWOT ................
• Apa Benefits (manfaatnya): untuk mengenali profile SDS Nurul Fadhillah.
• Punya kepribadian / tampil beda: membuat videoclip profile menarik tentang SDS
Nurul Fadhillah.
g. 4 kreteria Tagline yang efektif
• jelas membuat video semenarik mungkin dengan tone video yang cocok dan angel-
angel video, mengenai video profile sekolah
• Spesifik: mengenali apa saja yang ada didalam SDS Nurul Fadhillah untuk media
promosi
• Mudah diingat memiki khas sendiri pada videoclip profile cinematic SDS Nurul
Fadhillah
• Tidak berkonotasi negative
h. Target audiences (sasaran)
Target audiences (sasaran) menggunakan beberapa variabel sasaran, diantaranya :
• Geografis
− Domisili : Kota Bekasi
• Demografis
− Usia : Semua Usia
− Sex : lelaki dan perempuan
− Income : mulai dari Rp. 500.000
− Pekerjaan : semua pekerjaan
− Religion : agama Islam
− Nasionaly : Indonesia
• Psikografis
- Kelas Sosial : bawah menengah keatas
− Lifestyle : semua lifestyle
− Personality : ambisi dan humbl
• Perilaku karya/projek: membuat karya videoclip profile cinematic mendeskripsikan
tentang SDS Nurul Fadhillah
• Kesempatan membeli/menggunakan kedepannya akan lebih baik lagi untuk
membuat videoclip profile cinematic atau apapun itu.
• Manfaat yang dicari membuat berbeda dengan acara-acara video cinematic yang
sudah ada.
i. Tone and manner
• Tone: transisi
• Manner: tepat waktu
• Proposition konsep (proposal) apa yang akan di sajikan atau diberikan kepada
konsumen? Memperkenalkan SDS Nurul Fadhillah melalui videoclip profile.
j. Mind Mapping
4. Narasi
Judul: Video Profile SDS Nurul Fadhillah
Durasi: 3 menit
Cameramen: Hafiz Fahrur Rozi, Tobias Rachmadi Deksono
Lokasi: Lingkungan SDS Nurul Fadhillah Kota Bekasi
No TOPIK SHOT MUSIK SITUASI DURASI
1. OPENING Memasuki Musik Ceria Tulisan SDS 5 detik
gerbang sekolah Nurul
Fadhillah dan
memasuki
sekolah
2. Cinematic Shot gedung Musik Ceria Gedung Sekolah 15 detik
Gedung sekolah secara
Sekolah menyeluruh

3. Penjelasan Multiple shot Dialog Guru/Kepala 1 menit


secara singkat cinematic gedung Sekolah
mengenai SDS sekolah dan juga menjelaskan
Nurul Fadhillah fasilitas yang ada mengenai sejarah
dari sekolah
tersebut
4. Cinematic Shot berjalan di Musik Ceria Cinematic 10 detik
hallway ke arah hallway Hallway
ruang kelas
5. Panning Panning seluruh Musik Ceria Para murid 5 detik
singkat ruangan ruangan kelas sedang belajar
kelas
6. Guru berbicara Shot ke arah Dialog Guru sedang 30 detik
tentang para murid sambil ada menjelaskan dan
murid yang guru yang murid sedang
sedang belajar menjelaskan fokus belajar
dan tata cara
pembelajaran
yang
diterapkan
7. Cinematic Shot fasilitas Musik Ceria Fasilitas 30 detik
Fasilitas – yang ada di sekolahan
fasilitas yang sekolahan
ada di
sekolahan
tersebut
8. Penjelasan Shot mengarah Dialog Fasilitas sedang 2 menit
mengenai pada setiap digunakan para
fasilitas yang fasilitas yang murid dan juga
ada sedang digunakan guru menjelaskan
disekolahan dan berfungsi.
tersebut secara
menyeluruh
5. Story Board

6. Link Karya Youtube


https://youtu.be/CFNb7AT7wTw

7. Data List
A. Data List Perlatan
1. Kamera
Kamera menjadi alat film pertama yang kamu butuhkan dalam
pembuatan film dokumenter atau film pendek. Saat ini, sebagian
besar kamera bisa menghasilkan gambar beresolusi tinggi dan
memiliki kemampuan merekam video berkualitas HD bahkan 4K.
Itulah sebabnya banyak yang memanfaatkan kamera DSLR atau
Mirrorless untuk mengurangi bujet produksi sebuah film. Namun
ketika akan membuat film atau video dokumenter dengan
menggunakan kamera DSLR atau Mirrorless pastikan kamera
tersebut telah memiliki fitur Image Stabilization. Adanya fitur
Image Stabilizer akan mengurangi gambar yang bergoyang atau
blur. Beberapa produsen kamera memiliki istilah masing-masing
untuk penyebutan fitur ini. Canon dan Sony menggunakan istilah
Image Stabilization (IS) sementara Nikon menggunakan istilah
Vibration Reduction). Seperti disinggung di atas, penggunaan
smartphone pun saat ini sudah dapat menghasilkan sebuah karya
film pendek atau video documenter yang dapat dipertimbangkan.
Kebanyakan pembuat film indie mempercayakan pada iPhone
untuk mencapai hasil yang memuaskan. Tristan Pope, yang
sebelumnya bekerja Blizzard Entertainment, membuat film
“Romance in NYC” berdurasi 15 menit dengan iPhone 6.
Pembuatan film tersebut pernah didanai dari Kickstarter, sebelum
diedarkan ke publik.

2. Lensa
Salah satu alasan utama bagi sebagian besar orang yang
memilih kamera DSLR atau digital single-lens reflex dan kamera
Mirrorless adalah keleluasaan untuk bergontaganti lensa. Sebagai
pembanding, kamera video seharga di bawah US$ 5.000 atau Rp
66 juta, hanya memiliki satu lensa fix yang digunakan untuk
merekam berbagai situasi. Nah, dengan berbekal DSLR atau
Mirrorless maka Kamu memiliki pilihan untuk menggunakan lensa
sesuai dengan situasi atau angle yang akan direkam. Ketika Kamu
membuat film narasi, maka yang diperlukan adalah lensa memiliki
panjang rana (focal length) yang fix atau lensa-lensa “unggulan”.
Beda kasus ketika merekam film documenter, maka perlu lensa
yang memiliki kemampuan zoom. Jika berbicara mengenai
aperture, maka sebaiknya Kamu gunakan lensa-lensa unggulan
(prime lenses). Kamu akan dipaksa untuk berpikir mengenai
penempatan kamera yang tepat dan tak hanya menggunakan zoom
in-out saja. Sebaiknya ketika akan membeli lensa, pilih yang
keluaran pabrikan atau sama mereknya dengan kamera kamu.
Misalnya kamu menggunakan kamera Nikon, maka pilih lensa
Nikon. Rekomendasi lensa yang dapat dipilih adalah 28 milimeter
f/1.8, 50 milimeter f/1.4 dan 85 milimeter f/1.8. Kamu tinggal
menyesuaikan dengan kamera yang digunakan.

3. Audio
Audio adalah aspek penting juga yang perlu diperhatikan saat
membuat film atau video dokumenter. Kamu juga memerlukan alat
perekam suara eksternal. Alat ini sangat vital karena Kamu bisa
mengambil trek suara lebih jelas dari pada hanya menggunakan
microphone kamera yang kualitasnya rendah. Salah satu sound
recorder yang mumpuni dan direkomendasi para videographer
adalah Zoom H4N. Perekam suara ini memiliki 4 channel audio
recorder, 2 built in Stereo Condensor + 2 external input combo
dengan phantom power. Bahkan Zoom H4N hingga saat ini masih
menjadi standar sound equipment bagi industri film. Selain
perekam suara, Kamu juga memerlukan mikrofon (microphone).
Ada tiga pilihan microphone untuk pengambilan suara sesuai
kebutuhan, yaitu shotgun mic, boom mic, dan clip-on. Untuk jenis
video dokumenter maka akan lebih sering menggunakan mic jenis
clip-on, sementara untuk film pendek biasa menggunakan boom
mic. Sedangkan shotgun mic kebanyakan digunakan untuk video
reportase.

4. Filter
Alat film yang selanjutnya adalah filter lensa, Ketika merekam
kamu video maka akan muncul keterbatasan dalam hal kecepatan
rana (shutter speed) yaitu menggandakan frame rate. Sebagai
contoh saat kamu merekam video 24p dan ingin kecepatan rananya
1/48 detik (dimana kecepatan rana DSLR 1/50 detik) maka tidak
bisa mengontrol exposure sesuai harapan. Tanpa adanya tambahan
filter maka tak mungkin mendapatkan depth of field ketika
merekam di bawah terik matahari. Itulah sebabnya kamu
memerlukan tambahan filter ND (Neutral Density) agar bisa
memperoleh gambar yang terang tanpa harus mengorbankan
warna. Jika kamu merekam video dengan DSLR maka cari ukuran
filter terbesar, normalnya 77 milimeter. Agar bisa masuk ke lensa
yang berukuran lebih kecil diameternya maka gunakan step-down
filter rings. Produk yang bisa dicoba, yakni Fader Variable ND,
Heliopan Variable ND.
5. Tripod
Saat merekam film atau video tripod yang memiliki video head
sekaligus, sehingga memudahkan saat akan merekam gambar
dengan cepat dan stabil. Kamu pilih tripod khusus untuk video,
bukan yang untuk fotografi. Pertimbangkan kekuatan tripod untuk
menyangga kamera DSLR atau Mirrorless kamu. Ketika kamera
ditambahi dengan aksesori maka bobotnya akan bertambah pula.
Pilihlah tripod yang memiliki berat lebih besar dari pada kamera
sehingga akan kokoh dan tidak mudah goyang (steady).

6. Lighting
Pencahayaan sangat penting untuk menghasilkan gambar video
yang tajam. Biasanya lighting yang digunakan di videografi adalah
berjenis HMI atau Hydrargyrum Mediumarc Iodide. Namun
sayangnya selain mahal juga tidak praktis, sehingga kini disiasati
dengan LED. Biasanya untuk membuat film atau video
dokumenter, setidaknya diperlukan 2 buah lampu LED yang
ukurannya sama.

7. Laptop
Untuk mengedit hasil rekaman video, maka Kamu memerlukan
komputer yang mumpuni. Kamu bisa menggunakan computer
desktop atau laptop. Pastikan komputer Kamu memiliki spesifikasi
prosesor minimal Intel Core i5 dan kapasitas memori (RAM) di
atas 8 GB, serta kualitas VGA super yang mampu melakukan
proses rendering lancar. 8.

8. Software Editing
Bicara software editing, Kamu bisa memanfaatkan Final Cut
Pro, Adobe Premiere, Sony Vegas Pro, Pinnacle Studio, dan After
Effect. Ditambah software penyuntingan suara seperti Sound Forge
dan Garage Band, maka hasil video dokumenter bertema human
interest buatan Kamu pasti nyaman untuk ditonton.
B. Data Shoot List

9. Extreme Wide Shot


Teknik pengambilan video yang pertama ini sangat pas digunakan
untuk menunjukkan sebuah lokasi dimana video tersebut dibuat.
Terlebih jika kamu ingin membangun sebuah adegan. Bisa
dikatakan teknik satu ini sangat pas diaplikasikan. Tidak jarang
juga banyak subyek film yang kadang kurang tampak, mengingat
sudut pandangnya yang lebar serta ekstrim. Teknik pengambilan
video satu ini juga kerap digunakan pada film-film kolosal yang
melibatkan ribuan subyek. Dengan teknik satu ini, jumlah pasukan
dalam jumlah yang besar serta megah bisa digambarkan dengan
sempurna.
10. Wide Shot
Video dengan gambar yang memenuhi frame namun ada jarak pada
bagian kepala dan kaki, berarti video yang diambil dengan
menggunakan teknik wide shoot. Keberadaan jarak tersebut bukan
hadir tanpa tujuan. Ternyata jarak gambar atas dan bawah tersebut
sengaja dihadirkan untuk memberikan kesan visual yang lebih
nyaman ketika dilihat. Wide shot juga kerap diistilahkan lain.
Beberapa rumah produksi kerap menyebut teknik satu ini dengan
sebutan Long Shot, Full Shot dan juga Total Shot. Semua jenis
teknik tersebut sama-sama menampilkan subjek gambar secara
keseluruhan.
11. Very Wide Shot
Very Wide Shot kerap disamakan dengan Extreme Wide Shot.
Memang secara teknik keduanya menggunakan tipe pengambilan
gambar yang sangat luas. Akan tetapi, jika diamati lebih mendalam
lagi, jenis tipe shot satu ini memiliki visual yang lebih sempit jika
dibandingkan dengan tipe Extreme Wide Shot. Very Wide Shot
sangat pas digunakan untuk mengambil beberapa subyek dalam
satu frame. Jika kamu melihat sebuah film dengan jenis shot satu
ini, belum ada penekanan, mengingat tipe shot ini masih dalam
tahapan membangun suasana lingkungan.
12. Mid Shot
Jenis shot satu ini kerap disebut dengan Medium Shot, yaitu sebuah
teknik pengambilan video yang menghadirkan beberapa bagian
subjek dengan lebih rinci. Jika kamu menggunakan manusia
sebagai subjeknya, mulailah shot dari sebatas pinggang hingga atas
kepala. Jenis shot satu ini masih memberikan keleluasaan subyek
untuk bergerak. Selain itu, shoot ini juga kerap digunakan sebagai
permulaan sebelum mengambil gambar. Hal tersebut dilakukan
supaya bisa mengekspose reaksi serta emosi subyek secara lebih
leluasa. Saat mengamati jenis shoot satu ini, terkadang kita kerap
mengidentifikasikannya seperti melihat keseluruhan subjek. Teknik
pengambilan video ini juga sangat pas digunakan untuk
menggambarkan subyek yang sedang berbicara ataupun
memberikan informasi. Seperti ketika sedang wawancara ataupun
saat presenter mengambil gambar dalam sebuah dialog tertentu.
13. Medium Close Up
Mengekspose bagian wajah subyek supaya lebih jelas dan detail,
maka gunakanlah teknik video satu ini. Jenis shot satu ini kerap
digunakan untuk mengambil subyek manusia, khususnya pada
bagian kepala saja. Teknik ini sangat berguna jika kamu ingin
menampilkan subyek dengan lebih detail, atau digunakan untuk
cut-in. Jika Wide Shot serta Mid Shot lebih menggambarkan fakta
serta informasi secara lebih umum, close up sangat berperan dalam
pengambilan gambar secara lebih mendalam. Hasil visual dari
teknik satu ini juga mampu mempengaruhi emosi para penonton.
14. Extreme Close Up
Hampir mirip dengan Medium Close Up. Akan tetapi, teknik satu
ini lebih ekstrem lagi dalam menampilkan sebuah objek secara
mendetail. Jenis shot satu ini sangat pas digunakan untuk
menampilkan detail bagian tertentu seperti bagian mata, telinga
serta hidung. Meskipun demikian, melakukan pengambilan gambar
dengan menggunakan teknik satu ini diperlukan pertimbangan.
Mengingat kamu akan mengekspose bagian tertentu dari subyek
dengan lebih detail. Jika tidak didasari alasan yang kuat, jarang
orang yang melakukannya.
15. Teknik Pengambilan Video Cutaway
Jika kamu ingin membangun sebuah situasi melalui gambar, jenis
shoot satu ini sangat pas kamu gunakan. Subyek yang bisa
digunakan juga beragam. Kamu bisa menggunakan hewan
kesayangan milik subyek ataupun beberapa properti yang dimiliki
oleh subyek. Jenis shot satu ini sangat berperan dalam membangun
sebuah suasana serta menambah informasi tertentu mengenai
subyek melalui visual yang dihadirkan.
16. Teknik Pengambilan Video Cut-In
Masih seputar teknik pemotong subyek. Jika Cutaway lebih
menekankan pada beberapa property milik subyek. Cut-In lebih
menunjukkan beberapa bagian dengan lebih rinci. Teknik satu ini
kerap dimanfaatkan untuk memberikan penekanan pada emosi
subyek. Seperti pada gerakan tangan, menunjukkan kegelisahan
dan beberapa hal ini yang berkaitan dengan emosi subyek.
17. Teknik Pengambilan Video Two Shot
Mewakili namanya, teknik pengambilan video ini digunakan jika
kamu ingin menampilkan dua orang di dalam satu frame kamera.
Hal itu dilakukan untuk membangun hubungan antara satu subyek
dengan satu subyek lainnya. Dengan demikian, maka tiap-tiap
subyek bisa saling berinteraksi satu sama lain serta terlibat dalam
gerakan ataupun tindakan pada pengambilan gambar. Shot satu ini
sangat pas digunakan jika kamu sedang membawakan sebuah acara
yang di dalamnya terdapat dua orang.
18. Noddy Shot J
ika kamu sedang merekam sebuah kegiatan wawancara ataupun
dialog, teknik Noddy Shot ini sangat pas digunakan. Jenis shot satu
ini dimanfaatkan untuk menangkap respons ataupun reaksi dari
salah satu subyek ketika salah satu subyek lain sedang berbicara.
19. Over the Shoulder Shot
Teknik pengambilan video selanjutnya ini hampir mirip dengan
Two Shot. Bedanya, Over the Shoulder Shot mengambil gambar
subyek dari belakang bahu salah satu subyek. Sehingga salah satu
orangnya hanya menempati 1/3 frame saja. Jenis shot satu ini kerap
digunakan ketika melakukan penangkapan pada dua subyek,.
Framing gambarnya bisa bergantian sehingga bisa menampilkan
hasil visual dengan lebih dinamis.
20. Teknik Pengambilan Video Point of View
Singkatnya, jenis shot satu ini menggunakan objek sebagai sudut
pandangan di dalam sebuah kamera. Misalnya, seorang pemeran
sedang dipukul di bagian mukanya. Akan tetapi gambar yang
ditampilkan merupakan gambar yang sesuai dengan yang sedang
dilihat oleh objek.
21. Group Shot
Jenis shot satu ini menangkap semua obyek di dalam sebuah
gambar. Oleh karena itu, maka tidak ada perpindahan gambar
antara satu objek dengan objek lainnya, melainkan mengambil
semua objek. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan supaya semua
objek bisa nampak jelas ketika sedang memerankan satu adegan
tertentu.

C. Data List Anggaran

No Kegiatan QTY Harga Jumlah


1 Konsumsi Kru 4 Rp. 50.000,- Rp. 200.000,-
TOTAL Rp. 200.000,-

D. Data Lapangan
Crew Shooting
Cameramen : Hafiz Fahrur Rozi, Tobias Rachmadi Deksono
Editor : Tobias Rachmadi Deksono
Perlengkapan : Ramadhan Idham Nazar & Anang Kurniawan
Lokasi : Lingkungan SDS Nurul Fadhillah Kota Bekasi
E. Data Editing

8. Nama, Nim, judul dan anggota kelompok

Nama Anggota Kelompok :

Hafiz Fahrur Rozi – 20181002117


Ramadhan Idham Nazar – 20181002048
Tobias Rachmadi Deksono – 20181002016
Anang Kurniawan - 20181002046

Judul Karya : “ Video Profile SDS Nurul Fadhillah”

Anda mungkin juga menyukai