Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGLIHATAN
SKENARIO 1
(Iris Pasienku Biru)

EVIEKA ROSA YULIANTI

71200811024

SGD 15

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA


FAKULTAS KEDOKTERAN
2022
Lembar Penilaian Makalah

Kriteria Penilaian Tata Cara Penulisan Nilai


Tulisan disusun tidak dengan menggunakan kaidah penulisan umum Ejaan Bahasa 0-10
Indonesia (PUEBI), tidak memiliki kerangka makalah, dan tidak menggunakan parafrase
yang baik
Sebagian besar tulisan ditulis dengan menggunakan kaidah PUEBI, memiliki kerangka 11-25
makalah, namun isi kerangka tidak sesuai, dan sebagian besar tulisan ditulis dengan
parafrase yang baik
Tulisan ditulis dengan kaidah PUEBI, sistematika bab yang baik, isi bab yang sesuai, dan 26-40
menggunakan kaidah parafrase yang baik.
Total

Kriteria Penilaian Kedalaman Pembahasan Nilai


Materi dijelaskan tidak runut dan dibahas secara superficial (dangkal) saja 0-10
Materi dijelaskan dengan runut ataupun tidak runut, dan dibahas secara cukup 11-25
Materi dijelaskan dengan runut dan dibahas secara mendalam 26-40
Total

Kriteria Penilaian Keterbaharuan Referensi Nilai


Referensi yang digunakan kebanyakan berusia >10 tahun terakhir 0-5
Referensi yang digunakan kebanyakan berusia 5-10 tahun terakhir 6-10
Referensi yang digunakan kebanyakan berusia <5 tahun terakhir 11-20
Total

NB : LO = Learning Objective Medan, 5 November 2022

Dinilai Oleh :
Tutor

dr. Ramadhani Sitepu M.Kes.,Sp.KKLP


KATA
PENGANTAR

Assalmualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang atas kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmat, hidayat,
dan innayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada Tutor yang telah mengarahkan dan
membimbing jalannya diskusi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Maka dari itu,
saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari dosen-dosen sebagai
penyempurna makalah ini.

Medan, 5 November 2022


DAFTAR ISI
Lembar Penilaian
Kata Pengantar...........................................................................................................iii
Daftar Isi....................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 4
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................ 4
1.3. Tujuan ......................................................................................................... 4
BAB II ISI
2.1. Anatomi mata ............................................................................................. 7

2.2. Fisiologi mata.................................................................................................8

2.3. Proses melihat dan cara kerja mata serta faktor yang mempengaruhinya ..... 8

2.4. Retraksi mata................................................................................................. 9

2.5. Cara merawat dan menjaga kesehatan


mata.................................................................................................................9

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan .............................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

Pendahuluan
1.1 Skenario
IRIS PASIENKU BIRU
Seorang siswa SMU kelas 3 yang berencana masuk sekolah penerbangan, datang ke
dokter mata untuk memeriksakan kondisi kedua matanya. Setelah dilakukan
pemeriksaan dokter menyampaikan bahwa seluruh bagian bola mata dan organ di
sekitar nya dalam kondisi baik dan berfungsi sebagaimana mestinya. Visus kedua mata
emetropia, tidak buta warna, posisi mata ortoforia, gerak bola mata bebas ke segala
arah, tekanan bola mata normal dan tidak ada tanda-tanda peradangan maupun kelainan
lain.
Dokter menjelaskan bahwa seseorang bisa melihat dengan baik tanpa kacamata jika
media refrakta jernih, saraf mata normal, serta sinar yang dipantulkan oleh suatu benda
difokuskan tepat di pusat saraf mata. Dokter juga berpesan supaya menjaga mata
sebaik-baiknya dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A agar
mata dapat tetap berfungsi optimal.

1.2 Latar Belakang


Mata merupakan salah satu organ indra manusia, yaitu indra penglihatan. Mata
memiliki fungsi yang sangat penting dalam menyerap informasi visual yang digunakan
untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Apabila terjadi gangguan pada mata, hal
tersebut dapat mengurangi bahkan menghambat fungsinya. Gangguan terhadap
penglihatan banyak terjadi, mulai dari gangguan ringan sampai gangguan berat yang
bisa menyebabkan kebutaan. Salah satu gangguan pada mata adalah kelainan refraksi
yang dapat mengganggu fungsi mata tersebut. Kelainan refraksi adalah kelainan
pembiasan sinar pada mata sehingga sinar tidak difokuskan pada retina atau bintik
kuning. Kelainan ini terjadi ketika bayangan benda yang datang tidak jatuh tepat di
retina karena bentuk mata yang abnormal. Beberapa hal yang dapat mengakibatkan
kelainan pada pembiasan sinar adalah panjang bola mata (lebih panjang atau lebih
pendek), perubahan bentuk kornea, dan penuaan lensa. Kelainan refraksi saat ini
menjadi salah satu penyebab terbanyak gangguan penglihatan di seluruh dunia dan
menjadi penyebab kedua kebutaan yang dapat diatasi. Kelainan refraksi jarang
mendapatkan perhatian dari masyarakat, padahal ketersediaan koreksi refraksi sudah
ada di setiap daerah, selain itu kelainan refraksi dapat mengakibatkan kebutaan dan
harus segera ditangani. World Health Organization (WHO) 2014 menyatakan, secara
global penyebab utama gangguan penglihatan adalah kelainan refraksi (43%), katarak
(33%), dan glaukoma (3%). Sekitar 80% gangguan penglihatan tersebut dapat dicegah
termasuk kelainan refraksi. Kelainan refraksi merupakan suatu kondisi yang
memerlukan perhatian khusus terutama pada anak usia sekolah,ada tiga jenis kelainan
refraksi, yaitu miopia,hipermetropia, dan astigmatisme. Miopia adalah salah satu
gangguan refraksi yang rentan terjadi pada anak usia sekolah.

1.3 Rumusan Masalah


1. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi warna iris?
2. Apa hubungan vitamin A dengan kesehatan mata?
3. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kesehatan mata?

1.4 Tujuan
Mahasiswa/I mampu memahami dan menjelaskan:
1. Anatomi mata
2. Fisiologi mata
3. Proses melihat dan cara kerja mata serta faktor yang mempengaruhinya
4. Retraksi mata
5. Cara merawat dan menjaga kesehatan mata
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Mata


Menurut ilmu anatomi mata manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu: bagian luar
dan bagian dalam.
Bagian Luar
a. Bulu Mata Bulu mata yaitu rambut-rambut halus yang terdapat ditepi kelopak
mata.
b. Alis Mata (Supersilium) Alis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas mata.
c. Kelopak Mata (Palpebra) Kelopak mata merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah
kulit yang terletak di depan bulbus okuli.
d. Kelenjar Air Mata
e. Kelenjar Meibom

Bagian Dalam
a. Konjungtiva
Konjungtiva adalah membran tipis bening yang melapisi permukaan bagian
dalam kelopak mata dan dan menutupi bagian depan sklera (bagian putih mata),
kecuali kornea.Konjungtiva mengandung banyak sekali pembuluh darah.
b. Sklera
Sklera merupakan selaput jaringan ikat yang kuat dan berada pada lapisan terluar
mata yang berwarna putih.
c. Kornea
Kornea merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea kita dapat
melihat membran pupil dan iris.
d. Koroid
Koroid adalah selaput tipis dan lembab merupakan bagian belakang tunika
vaskulosa ( lapisan tengah dan sangat peka oleh rangsangan).
e. Iris
Iris merupakan diafragma yang terletak diantara kornea dan mata.
f. Pupil
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas
cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar
jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan
terang.
g. Lensa
Lensa adalah organ focus utama, yang membiaskan berkas-berkas cahaya yang
terpantul dari benda-benda yang dilihat, menjadi bayangan yang jelas pada retina
Lensa berada dalam sebuah kapsul yang elastic yang dikaitkan pada korpus
siliare khoroid oleh ligamentum suspensorium.
h. Retina
Retina merupakan lapisan bagian dalam yang sangat halus dan sangat sensitif
terhadap cahaya. Pada retina terdapat reseptor(fotoreseptor).
i. Aqueous humor
Aquaeous humor atau cairan berair terdapat dibalik kornea. Strukturnya sama
dengan cairan sel, mengandung nutrisi bagi kornea dan dapat melakukan difusi
gas dengan udara luar melalui kornea.
j. Vitreus humor (Badan Bening)
Badan bening ini terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa zat transparan
seperti jeli (agar-agar) yang jernih. Zat ini mengisi pada mata dan membuat bola
mata membulat.
k. Bintik Kuning
Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka terhadap cahaya karena
merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk kerucut dan batang
l. Saraf Optik
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.
Otot-otot yang melekat pada mata :
 Muskulus levator palpebralis superior inferior, fungsinya mengangkat kelopak
mata
 Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup mata
 Muskulus rektus okuli inferior (otot disekitar mata), berfungsi menggerakkan
bola mata ke bawah dan ke dalam
 Muskulus rektus okuli medial (otot disekitar mata) berfungsi untuk
menggerakkan mata dalam (bola mata)
 Muskulus obliques okuli superior, fungsinya memutar mata ke atas, ke bawah
dan ke luar.
2.2 Fisiologi Mata
1. Bagian Luar

No. Bagian Mata Struktur/Gambar Fungsi

Bulu mata berfungsi untuk

1. Bulu Mata melindungi mata dari benda-

benda asing.

Alis mata berfungsi mencegah

2. Alis Mata masuknya air atau keringat dari

dahi ke mata

Kelopak mata berfungsi

pelindung mata sewaktu-waktu

kalau ada gangguan pada


3. Kelopak Mata
mata(menutup dan membuka

mata)

Berfungsi untuk menghasilkan air

Kelenjar Air mata yang bertugas untuk


4.
Mata menjaga mata agar tetap lembab

(tidak kekeringan).

2. Bagian Dalam
No
Bagian Mata Struktur/Gambar Fungsi
.

Konjungtiva berfungsi melindungi

kornea dari gesekan, memberikan

1. Konjungtiva perlindungan pada sklera dan

memberi pelumasan pada bola

mata.

Skelera berfungsi melindungi bola

mata dari kerusakan mekanis dan


2. Sklera
menjadi tempat melakatnya otot

mata.
Berfungsi sebagai pelindung mata

gar tetap bening dan bersih,

3. Kornea kornea ini dibasahi oleh air mata

yang berasal dari kelenjar air

mata.

Memberi nutrisi ke retina dan

badan kaca, dan mencegah


4. Koroid
refleksi internal cahaya.

Iris terdapat di belakang kornea

dan berpigmen. Pigmen ini

menentukan warna pada mata

5. Iris seseorang. Iris juga mengatur

jumlah cahaya yang masuk ke

mata dan dikendalikan oleh saraf

otonom.

Pupil berfungsi sebagai tempat

untuk mengatur banyak sedikitnya

cahaya yangmasuk kedalam mata.

6. Pupil Pupil juga Lubang di dalam Iris

yang dilalui berkas cahaya. Pupil

merupakan tempat lewatnya

cahaya menuju retina.


Lensa berfungsi memfokuskan

pandangan dengan mengubah

7. Lensa bentuk lensa. Lensa berperan

penting pada pembiasan cahaya.

Retina berfungsi untuk menerima

cahaya, mengubahnya menjadi


8. Retina
impuls saraf dan menghantarkan

impuls ke saraf optik(II).

Aqueous humor(humor berair)

Aqueous berfungsi menjaga bentuk


9.
humor kantong depan bola mata.13

Vitreous humor(humor bening)

Vitreus humor berfungsi menyokong lensa dan

10. (Badan menolong dalam menjaga bentuk

Bening) bola mata.

Fungsi bintik kuning yang

terdapat di retina pada mata


11 Bintik Kuning
adalah untuk menerima cahaya

dan meneruskan ke otak.


Saraf optik memiliki fungsi untuk

meneruskan sebuah rangsang

cahaya hingga ke otak. Semua

12 Saraf Optik informasi yang akan dibawa oleh

saraf nantinya diproses di otak.

Dan Dengan demikian kita bisa

melihat suatu benda.

a). Muskulus orbikularis okuli

otot lingkar mata, fungsinya untuk

menutup mata.

b). Muskulus orbikularis okuli

otot lingkar mata, fungsinya untuk

menutup mata.

c). Muskulus rektus okuli

inferior(otot disekitar mata),

fungsinya untuk menutup


Otot Mata
mata.

d). Muskulus rektus okuli

medial(otot disekitar mata),

fungsinya menggerakkan

mata dalam(bola mata).

e). Muskulus obliques okuli

inferior, fungsinya menggerakkan

bola mata ke

bawah dan kedalam.


2.3 Proses melihat dan cara kerja mata serta faktor yang mempengaruhinya
Proses mekanisme melihat dimulai ketika benda memantulkan cahaya masuk ke mata dan
diterima oleh kornea, pupil, lensa, dan dipusatkan pada retina. Pada retina cahaya diubah
menjadi muatan listrik yang dikirim ke otak untuk diproses melalui serabut saraf
penglihatan. Sehingga kerja otak menghasilkan orang dapat melihat benda yang dilihatnya.
Bayangan ditangkap oleh mata, berkas cahaya benda yang dilihat menembus kornea, ukeus
humor, lensa, dan badan vitreus untuk merangsang ujung ujung saraf dalam retina.
Rangsangan yang diterima menuju daerah visual dalam otak untuk diproses sehingga
menghasilkan lukisan dan bentuk yang dilihatnya. Pupil berfungsi mengatur cahaya akan
melebar ketika menerima cahaya kurang. Lensa mengatur bayangan jatuh tepat pada retina.
Retina atau selaput jala merupakan jaringan tipis yang terdiri dari jutaan sel saraf yaitu sel
batang dan sel kerucut. Sel batang berfungsi untuk dapat melihat benda dalam kondisi
cahaya dan sel kerucut berfungsi untuk melihat secara detail seperti membaca dan melihat
warna pada kondisi pencahayaan yang cukup. Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan
meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga
cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Lensa mata akan menipis ketika melihat objek
yang jauh. Untuk melihat objek yang dekat dengan ketelitian tinggi maka lensa mata akan
menebal. Suatu objek dapat dilihat dengan jelas apabila bayangan objek tersebut tepat
jatuh pada bintik kuning (fovea) pada retina. Dalam hal ini lensa mata akan bekerja
otomatis untuk memfokuskan bayangan objek tersebut. Pada kelainan refraksi terjadi
kelainan pembiasan pada mata karena otot siliaris dan lensa mata tidak dapat
memfokuskan bayangan yang diterima pada retina. Kornea memliki kekuatan 80% (40
dioptri) dan lensa mempunyai kekuatan 20% (10 dioptri) jika pembiasan kurang atau
melebihi maka terjadi kelelahan mata.

2.4 Retraksi Mata


Refraksi ini adalah kemampuan mata untuk membiaskan cahaya pada saat mata tidak dalam
keadaan akomodasi. Kegiatan refraksi ini bertujuan agar kornea dapat memfokuskan
bayangan. Orang yang memiliki kemampuan refraksi mata dengan normal disebut emetrop,
sedangkan orang dengan gangguan fungsi refraksi disebut ametrop. Pembelokan suatu
berkas cahaya (refraksi) terjadi ketika berkas berpindah dari satu medium dengan kepadatan
(densitas) tertentu ke medium dengan kepadatan yang berbeda.
Dua faktor berperan dalam derajat refraksi: densitas komparatif antara dua media (semakin
besar perbedaan densitas, semakin besar derajat pembelokan) dan sudut jatuhnya berkas
cahaya di medium kedua (semakin besar sudut, semakin besar pembiasan).
Pada permukaan yang melengkung seperti lensa, semakin besar kelengkungan, semakin
besar derajat kelengkungan, semakin besar derajat pembiasan dan semakin kuat lensa.
Ketika suatu berkas cahaya mengenai permukaan yang melengkung dengan densitas lebih
besar, arah refraksi bergantung pada sudut kelengkungan. Suatu lensa dengan permukaan
konveks (cembung) menyebabkan konvergensi (penyatuan) berkas-berkas cahaya, yaitu
persyarafan untuk membawa suatu bayangan ke titik fokus. Dengan semikian, permukaan
refraktif mata bersifat konveks. Lensa dengan permukaan konkaf (cekung) menyebabkan
divergensi (penyebaran) berkas-berkas cahaya; suatu lensa konkaf berguna untuk
memperbaiki kesalahan refraktif mata tertentu, misalnya berpenglihatan dekat.
Dua struktur yang paling penting dalam kemampuan refraktif mata adalah kornea dan lensa.
Permukaan kornea, struktur pertama yang dilalui cahaya sewaktu masuk mata, yang
melengkung berperan paling besar dalam kemampuan refraktif total mata karena perbedaan
densitas pertemuan udara/kornea jauh lebih besar daripada perbedaan densitas antara lensa
dan cairan yang mengelilinginya. Kemampuan refraksi kornea seseorang tetap konstan
karena kelengkungan kornea tidak pernah berubah. Sebaliknya, kemampuan refraksi lensa
dapat disesuaikan dengan mengubah kelengkungannya sesuai keperluan untuk melihat dekat
atau jauh.

2.5 Cara merawat dan menjaga kesehatan mata


• Rutin Memeriksakan Mata
Setiap orang, mulai dari anak-anak hingga usia lanjut, dianjurkan untuk memeriksakan
mata ke dokter spesialis mata setidaknya 2 tahun sekali. Rutin memeriksakan mata dapat
mendeteksi dini masalah pada mata akibat penyakit tertentu, seperti diabetes dan tekanan
darah tinggi. Orang dewasa yang sudah berumur lebih dari 40 tahun bahkan disarankan
untuk memeriksakan mata setahun sekali. Ini berguna untuk mencegah penyakit mata yang
berkaitan dengan bertambahnya usia, seperti degenerasi makula, glaukoma, dan katarak.
Sedangkan anak-anak harus diperiksa, setidaknya dua tahun sekali, untuk mendeteksi
masalah penglihatan yang mungkin dapat memengaruhi kemampuan belajarnya. Anak-
anak tidak perlu harus sudah bisa membaca untuk melakukan pemeriksaan mata. Cari tahu
pula riwayat kesehatan mata dalam keluarga. Mengapa? Karena banyak penyakit atau
masalah mata yang diturunkan secara genetik dari orang tua ke anak. Dengan pemeriksaan
mata ke dokter, berbagai penyakit mata dan gejalanya dapat terdeteksi lebih dini.
Pengobatannya pun tentu akan lebih mudah. Anda bisa melakukan pemeriksaan mata di
klinik spesialis mata atau rumah sakit.
• Mengonsumsi Makanan Bergizi
Penelitian menunjukkan bahwa makanan sehat yang mengandung berbagai nutrisi, seperti
vitamin A, C dan E, zinc, lutein, selenium, dan asam lemak omega-3, dapat membantu
menangkal masalah mata terkait usia, misalnya katarak dan degenerasi makula. Berbagai
nutrisi tersebut bisa didapatkan dengan mengonsumsi sayuran berdaun hijau, salmon, tuna,
telur, kacang-kacangan, dan jeruk.
• Jangan Terlalu Lama Menatap Layar Elektronik
Menatap layar komputer atau smartphone terlalu lama dapat menyebabkan mata lelah.
Gejalanya dapat berupa sakit kepala, nyeri leher, sakit pada bahu dan punggung, mata
kering dan tegang, sulit fokus menatap kejauhan, dan pandangan menjadi kabur. Jika Anda
bekerja di depan komputer sepanjang hari, tiap 20 menit alihkan pandangan mata sejauh 6
meter selama 20 detik, untuk mengurangi ketegangan pada mata. Atau bisa juga
mengistirahatkan mata selama 15 menit tiap 2 jam sekali. Jika mata Anda terasa kering,
seringlah mengedipkan mata.
• Memakai Kacamata Hitam
Tidak hanya kulit yang perlu dilindungi dari efek berbahaya sinar ultraviolet matahari, mata
juga perlu. Mata yang terlalu sering terpapar sinar ultraviolet dapat mengalami katarak,
degenerasi makula, kornea terbakar, dan bahkan kanker mata. Oleh karena itu, pakailah
kacamata hitam yang dapat memblokir sinar UVA dan UVB, serta kenakan topi ketika
berjalan-jalan di siang hari.
• Tidak Merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit katarak, degenerasi makula, dan kerusakan
saraf optik yang mampu menyebabkan kebutaan serta merusak retina. Merokok juga bisa
menyebabkan penimbunan plak di pembuluh darah dan melemahkan arteri, sehingga
meningkatkan risiko serangan jantung.
• Membuang Makeup Lama
Pada riasan mata bentuk cair atau krim, bakteri dapat tumbuh dengan mudah. Buang dan
ganti makeup Anda jika sudah 3 bulan digunakan. Selalu ingat untuk tidak meminjam dan
meminjamkan makeup dari dan kepada orang lain. Serta pastikan untuk mencuci wajah
hingga bersih sebelum dan setelah memakai makeup. Jika mengalami iritasi atau infeksi
mata ketika mengenakan makeup, hapus riasan dan segera periksakan diri ke dokter.
• Rajin Olahraga
Penelitian mengungkapkan bahwa olahraga dapat mengurangi risiko kehilangan
penglihatan akibat tekanan darah tinggi, diabetes, dan kadar kolesterol yang tinggi.
Cara menjaga kesehatan mata juga dapat dilakukan dengan tidak mengabaikan berbagai
masalah pada mata. Jika terasa seperti ada butiran pasir di mata, bilas dengan air bersih.
Apabila mata terasa gatal atau terlihat merah, atasi dengan obat tetes mata atau kompres
dingin.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mata adalah salah satu alat indra yang berfungsi sebagai indra penglihatan. Mata
memiliki stuktur yaitu Sklera (bagian putih mata): merupakan lapisan luar mata
yang berwarna putih dan relatif kuat. Konjungtiva: selaput tipis yang melapisi bagian
dalam kelopak mata dan bagian luar sclera Kornea: struktur transparan yang
menyerupai kubah merupakan pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior serta
membantu memfokuskancahaya. Pupil: daerah hitam di tengah-tengah iris. Iris:
jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan di
depan lensa; berfungsimengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara
merubah ukuran pupil. Lensa: struktur cembung ganda yang tergantung diantara
humor aqueus dan vitreus; berfungsimembantu memfokuskan cahaya ke retina. Retina:
lapisan jaringan peka cahaya yangterletak di bagian belakang bola mata; berfungsi
mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak. Saraf optikus: kumpulan
jutaan serat saraf yang membawa pesan visuildari retina ke otak. Humor aqueus: cairan
jernih dan encer yang mengalir diantara lensadan kornea (mengisi segmen anterior
mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensadan kornea; dihasilkan oleh
prosesus siliaris. Humor vitreus : gel transparan yangterdapat di belakang lensa dan di
depan retina (mengisi segmen posterior mata).
Daftar Pustaka

Vaughan, Asbury. Oftalmologi umum. anatomi & embriologi mata: Glaukoma. Edisi ke-17.
Jakarta: EGC; 2015. hal.1-228.
Ilyas S. Ilmu penyakit mata. Anatomi dan fisiologi mata: Glaukoma. Edisi ketiga. Jakarta: FK
UI; 2010. hal.212-6.
Quigley HA, Broman AT. The number of people with glaucoma world wide in 2010 and 2020.
Br J Ophthalmol .2006;90:262–7.
Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu penyakit mata. Edisi ke-5. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2015;
263-282 2.
Jahangir T, Butt NH, Hamza U, Tayyab H, Jahangir S. Pattern of Presentation and Factors
Leadingto Ocular Trauma.Pak J Ophthalmol 2011;27 (2): 96- 102.

Anda mungkin juga menyukai