Anda di halaman 1dari 39

Clinical Science Session

Somatoform Disorder dr. Hj Gemah


Nuripah.,Sp.KJ.,Mkes

Avinda Deviana Devah 12100118033


Muhamad Nuansa 12100118125
Vicky Rizaldin 12100118166

SMF ILMU KESEHATAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
BANDUNG
RS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2019
Somatoform disorder
Ciri utama gangguan ini adalah adanya keluhan-keluhan gejala
fisik yang berulang disertai dengan permintaan pemeriksaan
medik, meskipun sudah berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan
juga sudah dijelaskan oleh dokter bahwa tidak ditemukan
kelainan yang menjadi dasar keluhannya.
Penderita menyangkal dan menolak untuk membahas konflik
dalam kehidupan yang dialaminya, bahkan meskipun
didapatkan gejala-gejala ansietas dan depresi.
Somatoform disorder
Somatization disorder
Conversion disorder
Hypochondriasis
Body dysmorphic disorder
Pain disorder
Undifferentiated somatoform disorder
Somatoform disorder not otherwise
specified
a. Somatization Disorder
Suatu penyakit keluhan somatic yang melibatkan multiple organ
yang terjadi selama beberapa tahun dan menyebabkan gangguan
atau pencariaan pengobatan atau keduanya.
Menurut DSM IV keluhan tersering yaitu keluhan nyeri,
gastrointestinal, seksual, dan gejala pseudoneurologic
Epidemiologi
Lebih sering terjadi pada wanita
Pertama kali terdiagnosis biasanya umur < 30 tahun
Etiologi
Faktor psikososial
Faktor biologi
Genetik
Sitokin
Kriteria Diagnosis Somatization Disorder
A. Riwayat banyak keluhan fisik yang dimulai sebelum usia 30 tahun yang terjadi selama periode beberapa tahun
dan menyebabkan terapi yang dicari atau gangguan bermakna dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi
penting lain.

B. Tiap kriteria berikut ini harus ditemukan dengan gejala individual yang terjadi pada sembarang waktu selama
perjalanan gangguan:

1. Empat gejala nyeri: riwayat nyeri yang berhubungan dengan sekurangnya 4 tempat atau fungsi yang
berlainan (misalnya kepala, perut, punggung, sendi, anggota gerak, dada, rektum (ujung usus besar),
selama menstruasi, selama hubungan seksual atau selama miksi (kencing)

2. Dua gejala gastrointestinal: riwayat sekurangnya 2 gejala gastrointestinal selain dari nyeri (misalnya
mual, kembung, muntah selain dari selama kehamilan, diare atau intoleransi terhadap beberapa jenis
makanan
3. Satu gejala seksual: riwayat sekurangnya 1 gejala seksual atau reproduktif selain
nyeri (misalnya indiferensi (tidak condong) seksual, disfungsi erektif atau ejakulasi,
menstruasi yang tidak teratur, perdarahan menstruasi yang berlebihan, muntah
sepanjang kehamilan)
4. Satu gejala pseudoneurologis: riwayat sekurangnya 1 gejala atau defisit yang
mengarahkan pada kondisi neurologis yang tidak terbatas pada nyeri (misalnya gejala
konversi seperti gangguan kordinasi atau keseimbangan, paralisis (kelumpuhan)
setempat, sulit menelan atau benjolan di tenggorokan, afonia (kehilangan suara karena
gangguan pita suara), retensi urin (tertahannya urin), halusinasi, hilangnya sensasi
sentuh atau nyeri, pandangan ganda, kebutaan, ketulian, kejang, gejala disosiatif seperti
amnesia atau hilangnya kesadaran selain pingsan)
C. Salah satu dari poin 1 atau 2:
1. Setelah penelitian yang diperlukan, tiap gejala dalam kriteria B tidak dapat dijelaskan
sepenuhnya oleh sebuah kondisi medis umum yang dikenal atau efek langsung dari
suatu zat (misalnya efek cidera, medikasi, obat atau alkohol)
2. Jika terdapat kondisi medis umum, keluhan fisik atau gangguan sosial atau pekerjaan
yang ditimbulkan adalah melebihi apa yang diperkirakan dari riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik atau temuan laboratorium
D. Gejala tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat (seperti pada gangguan
buatan atau pura-pura)
PPDGJ
Diagnosis pasti memerlukan semua hal berikut :
a) adanya banyak keluhan-keluhan fisik yang bermacam-macam yang tidak
dapat dijelaskan atas dasar adanya kelainan fisik, yang sudah berlangsung
sedikitnya 2 tahun
b) Tidak mau menerima nasehat atau penjelasan dari beberapa dokter bahwa
tidak dapat kelainan fisik yang dapat menjelaskan keluhan-keluhannya
c) Terdapat disabilitas dalam fungsinya di masyarakat dan keluarga, yang
berkaitan dengan sifat keluhan-keluhannya dan dampak dari perilakunya
Manifestasi klinis
Mual, muntah - Gangguan psikologis dan interpersonal
( kecemasan dan depresi)
Sulit menelan
- Menggambarkan keluhan secara dramatis,
Nyeri di lengan dan kaki
emosional dan berlebihan
Sesak nafas
- Berpakaian heboh
Amnesia
- Pasien dapat dianggap sebagai ketergantungan,
Komplikasi kehamilan dan menstruasi egois, lapar akan pujian dan manipulative
Pseudoneurologis ( retensi urin, halusinasi, - Berasosiasi dengan gangguan mental lainnya,
kehilangan sensasi nyeri, penglihatan ganda, dengan gangguan depresi mayor, gangguan
kebutaan, tuli, kejang atau kehilangan kesadaran kepribadian, gangguan terkait zat, gangguan
selain pingsan kecemasan umum dan fobia
Treatment
Konsultasi rutin ke doter umum

Psikiater ➔ psikoterapi ( cognitive behavioral


therapy)

Pemberian psikotropika yang diawasi


B. Conversion Disorder
Suatu penyakit yang memiliki gejala atau deficit yang mempengaruhi fungsi motoric atau
sensorik secara involunter, penyakit didahului oleh konflik ataupun stressor.
Epidemiologi
Lebih sering terjadi pada wanita
Bagian tubuh sebelah kiri lebih sering yang mengalami keluhan
Wanita dengan gejala konversi cenderung berkembang menjadi gangguan
somatisasi
Jarang terjadi pada anak <10 tahun atau > dari 35 tahun

Komorbid
depressive disorders, anxiety disorders, dan somatization disorders
Etiologi
Faktor psikoanalitik
Faktor biological
Learning theory
Kriteria Diagnosis
a) Satu atau lebih gejala atau defisit yang mempengaruhi fungsi motorik atau sensorik
involunter yang menunjukkan kondisi medis neurologis atau umum lainnya.
b) Faktor psikologis dinilai berhubungan dengan gejala atau defisit karena inisiasi atau
eksaserbasi gejala atau defisit didahului oleh konflik atau stressor lainnya.
c) Gejala atau defisit tidak sengaja diproduksi atau dipalsukan (seperti gangguan atau pura-
pura pura-pura sakit).
d) Gejala atau defisit tidak didapat, setelah penyelidikan yang sesuai, sepenuhnya dijelaskan
oleh kondisi medis umum, atau oleh efek langsung dari suatu zat, atau sebagai perilaku
atau pengalaman yang disetujui secara budaya.
a) Gejala atau defisit menyebabkan distres atau gangguan yang signifikan secara klinis di
bidang sosial, pekerjaan, atau area penting lainnya berfungsi atau menjamin evaluasi
medis.
b) Gejala atau defisit tidak terbatas pada rasa sakit atau disfungsi seksual, tidak terjadi
secara eksklusif selama gangguan somatisasi, dan tidak lebih baik
dipertanggungjawabkan oleh gangguan mental lainnya
Tentukan jenis gejala atau defisit:   Dengan gejala motorik atau defisit   Dengan gejala
sensoris atau defisit   Dengan seizure atau convulsion    Dengan presentasi yang beragam
Treatment
Psikoterapi
Psikoanalisis
Hypnosis
Parenteral ammobarbital atau lorazepam
C. Hypochondriasis
Ciri utamanya adalah fokus atau ketakutan bahwa simtom fisik
yang dialami seseorang merupakan akibat dari suatu penyakit
serius yang mendasarinya, seperti kanker atau masalah jantung.

Rasa takut akan tetap ada walau telah diyakinkan secara medis
bahwa ketakutannya itu tidak berdasar.
Kriteria Diagnosis
a) Preocupasi dengan rasa takut memiliki, atau gagasan bahwa seseorang memiliki, penyakit serius
berdasarkan salah tafsir seseorang terhadap gejala-gejala tubuh.

b) Preocupasi tetap ada meskipun evaluasi medis yang tepat dan kepastian.

c) Kepercayaan pada Kriteria A bukan dari intensitas delusional (seperti pada gangguan delusional,
tipe somatik) dan tidak terbatas pada kekhawatiran terbatas tentang penampilan (seperti pada
gangguan dismorfik tubuh).

d) Preocupasi menyebabkan distres atau gangguan yang signifikan secara klinis di bidang fungsi
sosial, pekerjaan, atau area penting lainnya.

e) Durasi gangguan setidaknya 6 bulan.

f) Preocupasi tidak lebih baik diperhitungkan oleh gangguan kecemasan umum, gangguan obsesif-
kompulsif, gangguan panik, episode depresi mayor, kecemasan perpisahan, atau gangguan
somatoform lainnya.
Treatment
PSIKOTHERAPY
D. Body Dysmorphic Disorder
Penderita terpaku pada kerusakan fisik yang dibayangkan atau dibesar-besarkan dalam
hal penampilan mereka.

Epidemiologi
Onset paling umum terjadi pada usia antara 15 dan 30
tahun, dan lebih sering pada wanita
Berbarengan dengann status mental lainnya , 90 % pasien
dismorfik sudah mengalami depresi mayor, 70 % pernah
mengalami gangguan kecemasan, dan 30 % mengalami
gangguan psikotik.
Komorbiditas tinggi dengan gangguan depresi, riwayat keluarga
gangguan mood dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD) yang
lebih tinggi dari perkiraan, dan respons kondisi yang dilaporkan
terhadap obat-obatan spesifik serotonin menunjukkan bahwa,
setidaknya pada beberapa pasien, patofisiologi gangguan
mungkin melibatkan serotonin dan mungkin terkait dengan
gangguan mental lainnya.
Kriteria Diagnosis
Preokupasi dengan bayangan cacat dalam penampilan. Jika
ditemukan sedikit anomali tubuh, kekhawatiran orang tersebut
adalah berlebihan dengan nyata.
Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara
klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi
penting lainnya.
Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan
mental lain (misalnya ketidakpuasan dengan bentuk tubuh dan
ukuran tubuh pada anoreksia nervosa)
Treatment
Augmentasi Selective serotonin reutake (SSRI) ➔
clomipramine, buspirone, lithium (eskalith),
methylphenidate, atau antipsikotik

Bedah plastic
E. Pain Disorder
Gejala utama gangguan nyeri adalah adanya nyeri pada satu atau lebih tempat yang
tidak sepenuhnya disebabkan oleh kondisi medis atau neurologis non psikiatrik.

Gejala nyeri disertai oleh penderitaan emosional dan gangguan fungsional, dan
gangguan memiliki hubungan sebab yang masuk akal dengan faktor psikologis.

Jenis nyeri yang dialami sangat heterogen misalnya nyeri punggung, kepala, pelvis
(panggul).

Nyeri yang dialami mungkin pasca traumatik, neuropatik (penyakit syaraf), neurologis,
iatrogenik (disebabkan tindakan dokter misal karena pengobatan) atau muskuloskeletal
(otot)
Etiologi
Faktor Psikodinamika
Faktor Perilaku
Faktor Interpersona
Faktor Biologi
Kriteria Diagnosis
A. Nyeri pada satu atau lebih tempat anatomis merupakan pusat gambaran klinis dan cukup
parah untuk memerlukan perhatian klinis.

B. Nyeri menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam
fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lain.

C. Faktor psikologis dianggap penting dalam onset, eksaserbasi (membuat lebih


buruk/bertambah parahnya suatu penyakit), keparahan, atau bertahannya nyeri.

D. Gejala atau defisit tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat (seperti pada
gangguan buatan atau berpura-pura).

E. Nyeri tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mood, kecemasan, atau gangguan
psikotik dan tidak memenuhi kriterira dispareunia (gangguan nyeri seksual)
Treatment
Penggunaan SSRI
Psikoterapi
Program pengendalian nyeri
F. Undifferentiated Somatoform Disorder
Ditandai dengan satu atau lebih gejala fisik yang tidak dapat
dijelaskan setidaknya selama 6 bulan, yang berada di bawah
ambang batas untuk diagnosis gangguan somatisasi
Gejala-gejala ini tidak disebabkan, atau sepenuhnya dijelaskan,
oleh gangguan medis, psikiatri, atau penyalahgunaan zat lain,
dan mereka menyebabkan distres atau gangguan yang
signifikan secara klinis
Yang khas pada undifferentuated somatoform:
Ada keterlibatan ANS
Ada keterlibatan sensasi dari fatifue dan weakness
Kadang disebut dengan autonomic arousal disorder

Dalam apa yang kadang-kadang disebut sebagai gangguan


gairah otonom, beberapa pasien dipengaruhi oleh gejala
gangguan somatoform yang terbatas pada fungsi tubuh yang
dipersarafi oleh sistem saraf otonom.
Pasien tersebut memiliki keluhan yang melibatkan
sistem kardiovaskular, pernapasan, gastrointestinal,
urogenital, dan dermatologis. Pasien lain mengeluh
kelelahan mental dan fisik, kelemahan fisik dan
kelelahan, dan ketidakmampuan untuk melakukan
banyak kegiatan sehari-hari karena gejala mereka.
Kriteria Diagnosis
A. Satu atau lebih keluhan fisik (misalnya, kelelahan, kehilangan nafsu makan,
keluhan gastrointestinal atau urinasi) ,

B. (1) atau (2):

1. setelah penyelidikan yang sesuai, gejala tidak dapat sepenuhnya dijelaskan oleh
kondisi medis umum yang diketahui atau efek langsung dari suatu zat (misalnya,
penyalahgunaan narkoba, obat-obatan)

2. ketika ada kondisi medis umum yang terkait, keluhan fisik atau kerusakan sosial
atau pekerjaan yang dihasilkan melebihi apa yang diharapkan dari sejarah,
pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium
A. Gejala-gejala ini menyebabkan distres atau gangguan yang signifikan
secara klinis di bidang fungsi sosial, pekerjaan, atau area penting lainnya.
B. Durasi gangguan setidaknya 6 bulan.
C. Gangguan ini tidak lebih baik dipertanggungjawabkan oleh gangguan mental
lain (misalnya, gangguan somatoform lain, disfungsi seksual, gangguan
mood, gangguan kecemasan, gangguan tidur, atau gangguan psikotik).
D. Gejala ini tidak sengaja diproduksi atau dipalsukan (seperti gangguan atau
pura-pura pura-pura sakit).
G. Somatoform Disorder Not Otherwise
Specified
Dikategorikan untuk pasien yang mempunyai symtoms yang
mendekati ke diagnosa somatoform disorder tetapi tidak
memenuhi kriteria spesifik diagnosis untuk somatoform
disorder lainnya
Pada beberapa pasien ditemukan symptom yang tidak
ditemukan pada somatforom disorder lainnya (pseudyesis)
atau tidak memenuhi kriteria 8 bulan untuk somatoform
disorder lainnya
Kriteria Diagnosis
Kategori ini mencakup gangguan dengan gejala
somatoform yang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan
somatoform tertentu. Contohnya termasuk :
1. Pseudocyesis: keyakinan yang salah tentang kehamilan
yang dikaitkan dengan tanda-tanda objektif kehamilan, yang
mungkin termasuk pembesaran perut (meskipun umbilikus
tidak menjadi everted), mengurangi aliran menstruasi,
amenorea, sensasi subyektif gerakan janin, mual,
pembengkakan dan sekresi payudara, dan nyeri persalinan
pada tanggal yang diharapkan. Perubahan endokrin
mungkin ada, tetapi sindrom tersebut tidak dapat dijelaskan
oleh kondisi medis umum yang menyebabkan perubahan
endokrin (mis., Tumor yang mensekresi hormon)
2. Gangguan yang melibatkan gejala hipokondrikal
non-psikotik dengan durasi kurang dari 6 bulan.
3. Suatu kelainan yang melibatkan keluhan fisik yang
tidak dapat dijelaskan (mis. Kelelahan atau
kelemahan tubuh) dengan durasi kurang dari 6 bulan
yang bukan disebabkan oleh kelainan mental lain.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai