Anda di halaman 1dari 5

Kabinet sukiman 1951 - 1952

Di buat oleh :
Nia cahyani
Yovi fernando
Candra kurniawan
julio sidik pratama
TERBENTUKNYA
KABINET SUKIMAN
Kabinet Sukiman-Suwirjo merupakan kabinet
kedua setelah pembubaran RIS. Bertugas pada periode
27 April 1951 - 3 April 1952, kabinet ini dibentuk
sesudah Kabinet Natsir jatuh, Kabinet ini merupakan
koalisi antara Masyumi dengan PNI dan sejumlah partai
kecil lainnya.

Ada beberapa keberhasilan yang diperoleh pada


masa kabinet Sukiman yaitu kabinet Sukiman
memerhatikan usaha memajukan perusahaan kecil serta
memerhatikan kaum buruh dan memperluas
pendidikannya dengan mendirikan berbagai macam
sekolah dan tingkatnya.
PROGRAM
KABINET SUKIMAN
1. Menjalankan berbagai tindakan tegas 4. Meyiapkan undang-undang (UU) pengakuan
sebagai negara hukum untuk menjamin serikat buruh, perjanjian kerja sama,
keamanan dan ketenteraman serta penetapan upah minimum, dan
penyelesaian pertikaian buruh.
menyempurnakan organisai alat-alat
kekuasaan negara.
2. 5. Menjalankan politik luar negeri bebas aktif.
6.
2. Membuat dan melaksanakan rencana
kemakmuran nasional dalam 6. Memasukkan Irian Barat ke dalam
jangkapendek untuk mempertinggi wilayah Republik Indonesia secepatnya.
kehidupan sosial ekonomi rakyat dan •
mempercepat usaha penempatan bekas
pejuang dalam pembangunan. HASIL
Hasil  dari Program tersebut  :
3.
3. Menyelesaikan persiapan pemilu Tidak terlalu berarti sebab programnya melanjtkan
untuk membentuk Dewan Konstituante program Natsir hanya saja terjadi perubahan skala
dan menyelenggarakan pemilu dalam prioritas dalam pelaksanaan programnya, seperti
awalnya program Menggiatkan usaha keamanan
waktu singkat serta mempercepat
dan ketentraman selanjutnya diprioritaskan untuk
terlaksananya otonomi daerah. menjamin keamanan dan ketentraman
KEMUNDURAN
KABINET SUKIMAN

Kabinet Sukiman juga tidak dapat bertahan lama. Masalah utama yang menjadi penyebab
jatuhnya Kabinet Sukiman adalah pertukaran nota antara Menteri Luar Negeri Ahmad Subarjo
dan Duta Besar Amerika Merle Cochran. Nota tersebut berisi tentang pemberian bantuan
ekonomi dan militer dari pemerintah Amerika Serikat kepada pemerintah Indonesia
berdasarkan Mutual Security Act (MSA) atau undang-undang kerja sama keamanan.
Tindakan Sukiman tersebut dipandang telah melanggar politik luar negara Indonesia yang
bebas aktif karena lebih condong ke blok barat bahkan dinilai telah memasukkan Indonesia ke
dalam blok barat.
Adanya krisis moral yang ditandai dengan:
1. Munculnya korupsi yang terjadi pada setiap lembaga pemerintahan dan kegemaran akan
barang-barang mewah.
2. Masalah Irian barat belum juga teratasi.
3. Hubungan Sukiman dengan militer kurang baik tampak dengan kurang tegasnya tindakan
pemerintah menghadapi pemberontakan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan.
BERAKHIRNYA
KABINET SUKIMAN
Muncul pertentangan dari Masyumi dan PNI
atas tindakan Sukiman sehingga mereka menarik
dukungannya pada kabinet tersebut. DPR akhirnya
menggugat Sukiman dan terpaksa Sukiman harus
mengembalikan mandatnya kepada presiden.

Anda mungkin juga menyukai