Anda di halaman 1dari 17

Arah Kebijakan Dana Desa RKP 2023

Direktur Pembangunan Daerah.


Kedeputian Bidang Pembang

Disampaikan dalam :
Sosialisasi Kebijakan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2023
Jakarta, 6 Oktober 2022
Tranformasi Lansekap Perdesaan
Target Kegiatan Prioritas Pembangunan Desa dan Perdesaan
RPJMN 2020 - 2024

No indikator Pembangunan Baseline 2024


Pembangunan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Pedesaan, dan Transmigrasi
Jumlah desa menurut status (desa) a)
a. Desa Mandiri 1.444 6.444
1
b. Desa Berkembang 54.291 59.291
c. Desa Tertinggal 19.152 9.152
2 Tingkat kemiskinan perdesaan (%) 12,9 9,9
Jumlah revitalisasi Bumdes berdasarkan status
3 a. Bumdes Berkembang 5.000 10.000
b. Bumdes Maju 600 1.800
Jumlah revitalisasi Bumdes Bersama berdasarkan status
4 a. Bumdes Bersama Berkembang 200 300
b. Bumdes Bersama Maju 120 200
Rata-rata nilai indeks perkembangan 62 Kawasan Perdesaaan Prioritas Nasional
5 51,10 58,70
(KPPN)***

Keterangan:
a) Jumlah desa berdasarkan Permendagri No. 72 Tahun 2019. Terdapat perubahan metode perhitungan status desa dari Indeks Pembangunan Desa (2014 dan 2018)
menjadi Indeks Desa. Terdapat 66 desa yang tidak memiliki nilai Indeks Desa
Tema dan Arah Kebijakan RKP Tahun 2023
Tema RKP Tahun 2023

Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi


Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan
Arah Kebijakan

Penanggulangan Revitalisasi Pembangunan Percepatan


Percepatan Peningkatan pengangguran Mendorong Pembangunan
industri dan rendah karbon dan pembangunan
penghapusan kualitas SDM: disertai dengan pemulihan Ibu Kota
penguatan riset transisi energi infrastruktur dasar
kemiskinan kesehatan dan peningkatan dunia usaha Nusantara
terapan (respons terhadap antara lain: air
ekstrem pendidikan decent job perubahan iklim) bersih dan sanitasi
4
Target Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan
dalam RKP 2023

Rata-rata nilai indeks desa untuk Jumlah revitalisasi Badan Usaha


mengukur perkembangan status Milik (BUM) Desa berdasarkan
desa (nilai) status (BUMDesa)

61,50 Maju: 1.500;


Berkembang: 9.000

Jumlah revitalisasi BUMDes


Persentase kemiskinan Bersama berdasarkan status
desa (%) (Bumdes)
Maju: 150;
10,80 – 11,20 Berkembang: 230

Rata-rata nilai indeks


perkembangan 62 Kawasan
Perdesaan Prioritas Nasional
(KPPN) (nilai)
58,40
Target Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan
dalam RKP 2023
Baseline 2020 2021 Target Target Target
Indikator
2019 Target Realisasi Target Realisasi 2022 2023 2024

62,05
56,52
(Mandiri:
(Mandiri: 1.444;
Rata-rata nilai indeks desa untuk 6.444;
Berkembang:
mengukur perkembangan status desa 57,42 58,71 59,65 60,05 61,00 61,50 Berkemba
54.291;
(nilai) ng: 59.291;
Tertinggal: 19.1
Tertinggal:
52)
9.152)

10,80 –
Persentase kemiskinan desa (%) 12,60 12,60 12,82 11,87 12,53 11,38 9,9 – 10,40
11.20
Maju:
Maju: 800; Maju: Maju: Maju: Maju:
Jumlah revitalisasi Badan Usaha Milik Maju: 600; Maju: 800; 1.500;
Berkemba 1.080; 1.000; 1.250; 1.800;
(BUM) Desa berdasarkan status (BUM Berkembang: Berkemba Berkemba
ng: 6.000 Berkemba Berkemba Berkemba Berkemba
Desa) 5.000 ng: 6.000 ng: 9.000
ng: 7.000 ng: 7.000 ng: 8.000 ng: 10.000

Maju: 120; Maju: 130; Maju: 130; Maju: 150; Maju: 150; Maju: 170; Maju: 150; Maju: 200;
Jumlah revitalisasi BUMDes Bersama
Berkembang: Berkemba Berkemba Berkemba Berkemba Berkemba Berkemba Berkemba
berdasarkan status (Bumdes)
200 ng: 210 ng: 270 ng: 240 ng: 230 ng: 260 ng: 230 ng: 300

Rata-rata nilai indeks perkembangan 62


Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional 51,10 52,62 61,32* 54,14 61,32* 55,66 58,40 58,70
(KPPN) (nilai)

Catatan:
* : Rata-rata Pengukuran IPKP Tahun 2020 dari 36 KPPN
6
Perkembangan Pembangunan Desa
Berdasarkan Indeks Desa Tahun 2019 – 2021

Perkembangan Status Pembangunan Desa Desa Mandiri


berdasarkan Indeks Desa Tahun 2019 - 2021 3.444

Tahun 2019 2.444


35.763
2.906
Tahun 2020
34.094 Tahun 2021 1.444 2.308
32.780
1.444
Tahun 2021
26.015

Tahun 2020 2019 2020 2021


23.232
Realisasi Target
Tahun 2019
Tahun 2019 12.972
18.528

Tahun 2019
Desa Tertinggal
Tahun 2020 6.180
9.796
Tahun 2021
2.906 Tahun 2020 19.152
17.152
Tahun 2021 5.491 15.152
8.154
Tahun 2019 19.152
Tahun 2020 67 15.287
2.308 Tahun 2021 Tahun 2021 13.215
5.061 45

Tahun 2019
1.444 Tahun 2020
40
2019 2020 2021
Mandiri Maju Berkembang Tertinggal Sangat Tertinggal #N/A
Realisasi Target
Perkembangan Pembangunan Desa Nasional
Indeks Desa 2021

Tertinggal
Sangat Tertinggal 8.154
Desa Desa Desa Desa Desa 5.061 11%
Mandiri Maju Berkembang Tertinggal Sangat 7% Berkembang
Tidak Ada Data 32.780
Tertinggal 44%
45
0% 74.961
Mandiri
2.906 Desa
4%

Maju
26.015
34%
Proyeksi Perbandingan Capaian Desa Berkembang dan Tertinggal
vs Target Pembangunan Desa RPJMN 2020 - 2024

6.444
Desa Mandiri Desa Tertinggal
5.444 19.152
17.152
4444 19.152
15.152
3.444 15.287 13.152
3.902 11.152
3.570 13.215
2444 3.238 9.152
2.906 Realisasi Realisasi 10.015
1.444 2.308
Proyeksi Proyeksi
6.975
1.444 Target Target
Trayektori perlambatan 3.936

2019 2020 2021 2022 2023 2024 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Masih terdapat gap dalam pencapaian target Desa Mandiri sejak Rate penurunan Desa Tertinggal cukup cepat, sehingga terdapat
tahun pertama. Apabila tidak dilakukan intervensi, maka resiko potensi target terpenuhi sebelum tahun 2024. Namun, perlu menjadi
gap semakin melebar dari target. Intervensi yang dilakukan perlu catatan bahwa ke depannya pengentasan desa tertinggal akan
mempertimbangkan ketersediaan waktu yang akan memasuki semakin sulit. Oleh karena itu, perlu diantisipasi terjadinya trajectory
periode 3 tahun terakhir pembangunan RPJMN 2020 – 2024. sebagaimana garis merah putus-putus.

9
Target Pembangunan Desa dalam RKP
Berdasarkan Rata-rata Indeks Desa dalam RKP

Target vs. Capaian Nilai Rata-rata Indeks Desa


Dalam RKP, Indeks Desa
berdasarkan RKP 2021, 2022, dan Rancangan Awal RKP 2023
ditampilkan dalam bentuk
nilai rata-rata sebagai ukuran
62,05 antara;
61,50
60,05 61,00
Dengan rata-rata yang
ditargetkan meningkat secara
58,71 59,65
agregat, tentu diikuti oleh
peningkatan Indeks Desa per
desa;
56,52 57,42

Pengukuran dampak idealnya


2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 dilakukan dalam jangka
Baseline Target Realisasi menengah.
Peran Bappenas dalam Perumusan
Arah Kebijakan Dana Desa
• RKP sebagai rencana pembangunan tahunan.
UU 25/2004 tentang SPPN • Salah satu muatan RKP: Kerangka Pendanaan, termasuk DD.

UU 1/2022 tentang Hubungan Keuangan • Pasal 134 Ayat (3) Pemerintah dapat menentukan fokus penggunaan DD setiap tahunnya sesuai
dengan prioritas nasional yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai
Pusat dan Daerah perencanaan nasional dan alokasi TKD.

• Pasal 21 Ayat 3 : Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
PP 22/2015 tentang Perubahan PP dilakukan setelah berkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
60/2014 bidang perencanaan pembangunanan nasional, Menteri, Menteri Dalam Negeri, dan menteri
teknis/pimpinan lembaga pemerintah nonkementerian

• Menteri PPN dalam menyusun RA RKP mengintegrasikan pemanfaatan Dana Desa yang diarahkan untuk
PP 17/2017 tentang Sinkronisasi Proses mencapai Sasaran Pembangunan Nasional (Pasal 10 ayat 2 PP 17/2017;
Perencanaan & Penganggaran • Menteri PPN bersama Menteri Keuangan menyusun rencana pemanfaatan Dana Desa yang diarahkan untuk
Pembangunan Nasional mencapai sasaran pembangunan nasional (Pasal 12 ayat 1 PP 17/2017) melalui pengalokasian ketersediaan
anggaran ke dalam program dalam rangka penyusunan rancangan pagu indikatif Dana Desa (ayat 2).

Perpres 18/2020 tentang RPJMN 2020 - • Arah Kebijakan DD dalam RPJMN 2020 – 2024 menekankan pada keadilan dan keberpihakan
pengalokasian DD, akuntabilitas, optimalisasi pemanfaatan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas
2024 nasional, dan kolaborasi pembangunan antardesa;

• Mandat pelaksanaan Multilateral Meeting DD;


Permen PPN 5/2018 tentang Tata Cara
• Membahas dan menyepakati kebijakan DD untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan
Penyusunan RKP nasional dengan memperhatikan hasil MusDes.
11
Evidence Based Analysis
untuk Arah Kebijakan Dana Desa RKP 2023

Afirmasi Proporsional kepada Desa Tertinggal


• Tahun 2021 Desa Tertinggal masih terkonsentrasi di Kalimantan, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua.
• Ketimpangan pembangunan desa pada 2019 – 2021 hanya menurun 0,14 poin.
• Distribusi dan alokasi Dana Desa pada periode 2015 – 2022 di Sumatera dan Jawa-Bali mencapai 61,87%.

Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Desa


• Tingkat produktivitas di level nasional terkontraksi di tahun 2020;
• Produktivitas di desa, menurun tajam pada Smt. II 2020, dan pemulihan pada 2 smt berikutnya belum stabil;
• TPT Perdesaan pada tahun 2020 mengalami peningkatan tertinggi dibanding 3 smt sebelumnya, dan masih ada resiko peningkatan TPT;
• Lapangan kerja utama dalam 6 smt terakhir masih didominasi pertanian, kehutanan, dan perikanan di level 50%.
• Produktivitas TK pertanian Indonesia termasuk yang terendah dibandingkan dengannegara lain. Gap produktivitas antara sektor pertanian
dengan sektor lainnya juga cukup lebar.
• Tanaman pangan (padi) termasuk yang terendah dalam hal Nilai Tukar Petani (NTP);
• Masih sedikit Rumah Tangga Pertanian di Perdesaan yang Mengguna Teknologi dan Permesinan

Pengurangan Kemiskinan Perdesaan


• Realisasi capaian pengentasan kemiskinan perdesaan RPJMN melenceng pada tahun 2020 karena Covid-19

Memperkuat Fasilitas Ekonomi dan Lingkungan di Desa Tertinggal dan Desa


Berkembang
• Rata-rata nilai Indeks Desa di Desa Tertinggal dan Desa Berkembang yang berpotensi meningkat statusnya, perlu diperkuat di Dimensi
Ekonomi dan Dimensi Lingkungannya.
12
Arah Kebijakan Dana Desa
dalam Perpres 108 Tahun 2022 tentang RKP 2023
Dana Desa (DD) adalah bagian dari TKD yang diperuntukkan bagi desa dengan tujuan untuk mendukung pendanaan penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan. Arah kebijakan Dana Desa TA 2023 adalah sebagai berikut:
a) Penyempurnaan kebijakan penganggaran DD dengan memperhatikan:
i. Kebutuhan masing-masing desa sesuai dengan kewenangan desa;
ii. Performance based dalam melaksanakan pengelolaan DD dan dukungan desa dalam menyinergikan penggunaan DD sesuai kebijakan dan prioritas
nasional melalui penilaian kinerja desa dalam penghitungan alokasi kinerja.
b) Melaksanakan pengalokasian DD berdasarkan formula dan pengalokasian sebagian DD secara terpisah pada TA berjalan berdasarkan kriteria tertentu;
c) Penentuan fokus penggunaan DD yang disinkronisasikan dengan prioritas nasional, utamanya untuk:
1) Program pemulihan ekonomi, yaitu perlindungan sosial dan penanganan kemiskinan ekstrem maksimal 25%;
2) Memberikan bantuan permodalan kepada BUMDes untuk menggerakkan perekonomian desa.
3) Pembangunan infrastruktur pemerintahan desa dan dana operasional pemerintahan desa;
4) Dukungan program sektor prioritas di desa termasuk penanganan stunting, mendukung ketahanan pangan dan hewani termasuk pembangunan
lumbung pangan desa dan pariwisata skala desa sesuai dengan potensi dan karakteristik desa.
d) Memperbaiki mekanisme penyaluran DD melalui:
1) Memisahkan penyaluran DD earmarked dan non-earmarked berdasarkan kinerja pelaksanaan;
2) Melanjutkan Penyaluran DD secara langsung dari RKUN ke RKD;
3) Melanjutkan pemberian reward penyaluran DD dalam 2 (dua) tahap kepada desa berstatus mandiri.
e) Melanjutkan penerapan sanksi berupa penghentian penyaluran Dana Desa jika terdapat desa bermasalah atau kepala desa menyalahgunakan Dana Desa;
f) Mengarahkan pemanfaatan Dana Desa untuk peningkatan produktivitas melalui diversifikasi ekonomi desa, peningkatan produksi pertanian bernilai tinggi
dan berkualitas ekspor, intensifikasi pertanian, perluasan kesempatan dan lapangan kerja yang layak, serta peningkatan kapasitas masyarakat desa melalui
pelatihan vokasional dan manajerial;
g) Memperkuat dukungan fasilitas ekonomi dan lingkungan perdesaan terutama bagi desa tertinggal dan berkembang melalui pembangunan/rehabilitasi
pasar desa dan sarana prasarana kelompok usaha masyarakat desa, pembangunan sistem pembuangan dan daur ulang sampah, serta penguatan
ketahanan bencana;
h) Meningkatkan akses pelayanan dasar desa terutama untuk fasilitas kesehatan dan jaringan air bersih dan sanitasi, serta elektrifikasi melalui energi baru
terbarukan berkelanjutan berskala desa.
Penyelarasan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran

14
Strategi Penyelarasan
Dokumen Perencanaan dan Penganggaran

RPJMN 2020 – 2024 RKP 2023

Permendesa PDTT No.


21/2020 tentang
Penyusunan Usulan
Pedum PPMD dan No.
Dokumen RKP Desa
8/2022 tentang PPDD
2023

Kepala Desa
menyampaikan daftar
usulan RKP Desa
kepada bupati/wali
kota melalui camat
15
Strategi Penyelarasan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran

• Menteri PPN dalam menyusun RA RKP mengintegrasikan pemanfaatan Dana Desa yang diarahkan
PP 17/2017 tentang Sinkronisasi untuk mencapai Sasaran Pembangunan Nasional (Pasal 10 ayat 2 PP 17/2017;
• Menteri PPN bersama Menteri Keuangan menyusun rencana pemanfaatan Dana Desa yang
Proses Perencanaan & Penganggaran diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan nasional (Pasal 12 ayat 1 PP 17/2017) melalui
Pembangunan Nasional pengalokasian ketersediaan anggaran ke dalam program dalam rangka penyusunan rancangan pagu
indikatif Dana Desa (ayat 2).

• Pasal 21 Ayat 3 : Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
PP 22/2015 tentang Perubahan PP dilakukan setelah berkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
60/2014 di bidang perencanaan pembangunanan nasional, Menteri, Menteri Dalam Negeri, dan menteri
teknis/pimpinan lembaga pemerintah nonkementerian

Permendesa PDTT No. 8/2022 • Pasal 4 Ayat (1): Pedoman umum pelaksanaan penggunaan Dana Desa Tahun 2023 sebagaimana
tentang Prioritas Penggunaan Dana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b dimaksudkan untuk memberikan arahan dalam pelaksanaan
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2023.
Desa tahun 2023

Permendesa PDTT No. 21/2020


tentang Pedoman Umum • Pasal 46 ayat 1: Kepala Desa menyampaikan daftar usulan RKP Desa kepada bupati/wali kota
melalui camat sebagai usulan kegiatan hasil partisipatif di Desa untuk perencanaan pembangunan
Pembangunan dan Pemberdayaan Daerah.
Masyarakat Desa
16
Terima Kasih

Direktorat Pembangunan Daerah


Kedeputian Bidang Pengembangan Regional
Kementerian PPN/Bappenas

Anda mungkin juga menyukai