Anda di halaman 1dari 9

Dosen Pengampu Mata Kuliah

Desi Devrika Devra, S.Hi., M.Si Ilmu Sosial Dasar

Pelapisan Sosial, Kesetaran Derajat, Diskriminasi, Dan Pemerataan

OLEH

RIDAPALAWATI
12220725651

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU


FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM
PRODI ILMU HUKUM
1443 H / 2022 M
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah sama-sama kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Ilmu sosial dasar, dengan tema: "
Pelapisan Sosial, Persamaan Derajat, Diskriminasi dan Pemerataan ".

saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang tulus memberikan doa , kritik dan saran sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
karena terbatasnya pengalaman dan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Pekanbaru, 22 Oktober 2022

Ridapalawati

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 LATAR BELAKANG 1

1.2 RUMUSAN MASALAH 1

BAB II PEMBAHASAN 2

2.1 PEMBAHASAN 2

2.2 PENGERTIAN 2

2.3 FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB 3

2.4 CARA MENGATASI 4

BAB III PENUTUP 5

3.1 KESIMPULAN 5

3.2 DAFTAR PUSTAKA 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam datang sebagai pencerah, maka dari itu agama yang pernah menjadi
agama terbesar di dunia ini memberikan wacana yang kamil terkait pelapisan
social, persamaan derajat, diskriminasi dan pemerataan social sebab kita sebagai
anak cucu adam seperti yang disebutkan Rasulullah adalah saudara, maka hiasilah
tali persaudaraan tanpa memandang status social, ras, suku, agama maupum
perbedaan lainnya dengan sabdanya “Innamal mu`minuna ikhwatun, fa ashlihu
baina akhawaikum”.
Namun, akhir-akhir ini sering timbul pertikaian karena perbedaan-perbedaan
kecil yang dianggap agung ini. Maka saya sebagai mahasiswa memiliki bentuk
kepedulian untuk memberantas kebatilan ini minimal dengan menyusun makalah
yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan mendasar pada sisi kemanusian
namun selalu dikobar-kobarkan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah ini maka saya menyusun rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian pelapisan social, persamaan derajat, diskriminasi dan
pemerataan social?
2. Apa saja factor-faktor yang menyebabkan adanya pelapisan social, persamaan
derajat, diskriminasi dan pemerataan social?
3. Bagaimana cara penyelesaian problema pelapisan social, persamaan derajat,
diskriminasi dan pemerataan social?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pelapisan Social, Persamaan Derajat, Diskriminasi Dan Pemerataan


Social
1. Pelapisan social
Pitrim A. sorokin memberikan definisi stratifikasi sosial adalah merujuk
kepada pembagian orang ke dalam tingkatan atau strata yang dapat dipandang
berbentuk secara vertikal seperti lapisan bumi yang tersusun diatas, ditengah
dan dibawah.
Penyebab terjadinya pelapisan sosial ialah dikarenakan tidak adanya
keseimbangan antara hak dan kewajiban sehingga rasa tanggung jawab sosial
berkurang lalu dilanjutkan adanya ketimpangan pemilikan nilai atau harga.
Akibatnya, sesama anggota kelompok menilai dan memilah-milah yang
akhirnya memunculkan strata (lapisan).

2. Persamaan Derajat
Persamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara
manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya
orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap
masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara.

Pasal-pasal dalam UUD yang mendukung persamaan hak atau derajat:


Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan,” setiap warga negara
bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
pengecualiannya”.
Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 menyatakan,” setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di hadapan hukum”.

Dimuat dalam University Declaration of Human Right (1948) dalam pasal


pasalnya seperti:
Pasal 1: sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak
yang sama. mereka dikaruniai akal budi dan hendaknya bergaul satu sama lain
dalam persaudaraan.
2
Pasal 2 ayat 1 setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan yang
tercantum tanpa terkecuali apapun seperti bangsa, warna kulit, jenis kelamin,
bahasa, agama, politik, dll

3. Diskriminasi
Diskriminasi adalah perlakuan yagn sifatnya membeda-bedakan antara
sesama warga negara karena pengaruh keturunan, suku, warna kulit dan agama.
Diskriminasi dapat terjadi pada berbagai bidang:
a. Pekerjaan, yang berarti anggota kelompok tertentu tidak diterima untuk
mendapatkan pekerjaan.
b. Politik, yang berarti anggota kelompok tertentu tidak mendapat hak di
pemerintahan (misalnya memilih).
c. Ditempat umum, yang berarti anggota kelompok tertentu tidak mendapat
kesempatan untuk menikmati tempat tertentu (misalnya tempat hiburan).
d. Perumahan, yang berarti anggota kelompok tertentu tidak mendapatkan
kesempatan menikmati perumahan yang ada (misalnya fasilitas perumahan).
4. Pemerataan social
Pemerataan yaitu proses, cara atau perbuatan memeratakan, dengan cara
mengembalikan pada hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap individunya.
pemerataan bukanlah soal membagi-bagikan harta atau hak milik secara merata
dengan cuma-cuma. pemerataan bukan soal melambaikan keinginan-keinginan
manusiawi. pemerataan (dalam bernegara) adalah soal bagaimana hidup saling
berbagi secara adil, saling pengertian, juga bukan soal bagaimana “aku” harus
selalu untung banyak dan mendapatkan apa yang aku inginkan walaupun orang
lain menderita.”bukan itu”, tetapi kita harus memikirkan kepentingan bersama
sehingga tidak terdapat kesenjangan.

B. Factor-faktor yang menyebabkan adanya pelapisan social, persamaan derajat,


diskriminasi dan pemerataan social.
1. Ukuran kekayaan.
Seseorang yang memiliki kekayaan paling banyak termasuk dalam
lapisan teratas. Kekayaan tersebut dapat dilihat melalui ukuran rumah,
kendaraan pribadi, luas kepemilikan tanah, cara berpakaian.
2. Ukuran Kekuasaan
Seseorang yang memiliki wewenang terbesar menempati lapisan
paling atas, misalnya saja seorang Presiden, Menteri, Gubernur
Bupati/Walkota atau paling rendah ketua Rukun Tetangga (RT).
3
3. Ukuran Kehormatan
Seseorang yang paling di hormati dan segani secara sosial dalam
masyarakat biasanya menduduki tempat paling tinggi dalam sebuah masyarakat,
terutama dalam masyarakat yang masih tradisional. Biasanya mereka
adalah kelompok ulama/kyai, ustadz, tokoh /kepala suku, orang tua atau
sesorang yang memiliki jasa terhadap masyarakat dalam hal seorang pahlawan.
4. Ukuran Ilmu Pengetahuan
Umumnya sesorang atau kelompok yang memiliki derajat pendidikan
yang tinggi biasanya menduduki posisi tertinggi dalam masyarakat. Misalnya
seorang sarjana lebih tinggi posisinya ketimbang sesorang lulusan Sekolah
Menengah Atas atau SLTA/SLTP. Namun ukuran ini terkadang menyebabkan
terjadi efek negative karena dalam kenyataan masyarakat sekarang bahwa
kualitas atau mutu ilmu pengetahuannya tidak lagi menjadi ukuran, melainkan
ukuran gelar yang disandangnya dan ukuran ini bersifat limitative.

C. Cara Penyelesaian Problema Pelapisan Social, Persamaan Derajat, Diskriminasi


Dan Pemerataan Social
1. tidak ada pembatas antara satu golongan dengan golongan yang lainnya.
2. memupuk rasa nasionalisme dalam sanubari masyarakat.

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Faktor lahirnya pelapisan social, persamaan derajat, diskriminasi dan
pemerataan social jelas disebabkan karena kekayaan, kekuasaan, kedudukan,
kehormatan dan ilmu pengetahuan yang akhir-akhir ini sering di agungkan padahal
tuhan tidak pernah menilai semua ini karena penilaian-Nya hanya terpatri pada
ketakwaan seseorang.
Persatuan, kebangkitan dan tingginya rasa nasionalisme dalam segala hal bisa
meruntuhkan imperium pelapisan social, persamaan derajat, diskriminasi dan
pemerataan social.
Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang
langsung ataupun tak langsung didasarkan pada perbedaan manusia atas dasar
agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis
kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan
atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan HAM dan kebebasan
dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik,
ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan sosial lainnya.

5
DAFTAR PUSTAKA

cholil, D. H. (2012). Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu sosial dasar, Ilmu Budaya dasar. Surabaya:
IAIN Sa Press.

Mawardi, D. I. (2009). Ilmu Alamiah dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar. Bandung:
CV Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai