Yth,
Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
Jalan Medan Merdeka Barat
Jakarta Pusat
Dengan hormat,
Kami, Advokat yang berkantor di Yasya & Partners, beralamat di Sudirman Central Business
District, Jakarta Pusat, yaitu sebagai berikut:
1. Ashilah Chalista Putri Yasya, S.H., M.H.;
2. Khairunnisa, S.H., M.H.;
3. Afifah Yushalia Faisal, S.H., M.H.;
4. Aulia Faradilla Yasin, S.H., M.H.;
5. Annisa Nurul Sakinah, S.H., M.H.
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus No.276/SK.X/2020 tertanggal 5 April 2020, dengan ini
bertindak untuk dan atas nama Presiden Republik Indonesia, beralamat di Istana Merdeka
Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, untuk selanjutnya disebut sebagai
Pemohon.
A. DASAR PERMOHONAN
1. Pasal 24 C ayat (1) amandemen Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa
“Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang
Dasar, memutus sengketa kewenangan Lembaga Negara yang kewenangannya
diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran Partai Politik, dan
memutus hasil perselisihan tentang hasil pemilihan umum”;
2. Pasal 10 ayat (1) huruf a Undang-Undang Mahkamah Konstitusi Nomor 24 Tahun 2003
menyatakan bahwa “Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama
dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadap
Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945, memutus sengketa kewenangan
Lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar Negara
RI Tahun 1945, memutus pembubaran Partai Politik, dan memutus hasil perselisihan
tentang hasil pemilihan umum”.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pemohon memohon kepada Majelis Hakim Konstitusi
untuk memutus permohonan sengketa kewenangan lembaga negara dengan sebagai berikut:
1. Menerima permohonan sengketa kewenangan lembaga negara yang diajukan oleh
Pemohon seluruhnya;
2. Menyatakan Pemohon mempunyai kedudukan hukum untuk mengajukan sengketa
kewenangan lembaga negara;
3. Menyatakan Pemohon memiliki kewenangan konstitusional dalam rangka pelaksanaan
amanat Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 13 ayat (1) berupa pemilihan dan pengangkatan duta
dan konsul.
Atau apabila Majelis Hakim Konstitusi berpendaoat lain, mohon putusan yang bijaksana
dan seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Hormat Kami,
PEMOHON